Anda di halaman 1dari 2

KONTEKS: Revisi Perpres Nomor 16 Tahun 2018 menjadi Perpres 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan

Barang atau Jasa Pemerintah

1. Landasan Historis

Penyederhanaan regulasi (Omnibus law) pada UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan
Penyesuaian Ketentuan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang atau Jasa.

2. Tujuannya
Melibatkan Usaha Mikro dan Kecil dalam memamsok kebutuhan pengadaan barang atau jasa
pemerintah (Pusat dan Daerah)
3. Gambaran Perbedaan Perpres No 16 thn 2018 dan Perpres No 12 Tahun 2021

No Poin Perpres No 16 thn 2018 Perpres No 12 thn 2021


1 Belanja barang/jasa Tdk spesifik K/L dan pemerintah daerah wajib
milik UMK untuk belanja barang dan jasa dari
usaha mikro dan kecil (UMK)
minimal 40%
2. Kenaikan Pagu 2,5 milyar Paket Pengadaan Barang/barang
anggaran konstruksi/jasa lainnya dengan
nilai pagu anggaran sampai dengan
Rp. 15 M diperuntukkan bagi usaha
kecil dan/atau koperasi. Kecuali
yang paket pekerjaan yang
menuntut kemampuan teknis
3. Peran UMK Peran terbatas Memperluas peran serta usaha
kecil dan koperasi dengan
mencantumkan barang/jas
produksi usaha kecil dalam katalog
elektronik.

Implementasi Perpres no 16 tahun 2018 di Papua dan Papua Barat

1. Pada Perpres no 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Papua dan
Papua Barat, nilai proyek penunjukkan untuk OAP sama dengan 1 milyar.
2. Paket lelang dengan nominal Rp 1 Milyar sampai dengan Rp 2.5 Milyar hanya boleh diikuti oleh
OAP. Sumber projek tidak hanya berasal dari anggaran OTSUS, tetapi juga sumber pendanaan
lain.

Realita Pengusaha OAP yang berkaitan dengan Perpres no 16 tahun 2018

1. Tidak memiliki modal


2. Minimnya Kemampuan sebagai pengusaha
3. Tidak memiliki mental eksekutor proyek. Contohnya: Ketika mendapakan penunjukkan langsung
dan/atau menang dalam tender proyek, seringkali proyek tersebut akan dijual kepada
pengusaha lain.
4. Minimnya kemampuan untuk mengakses system online.
Rekomendasi untuk menjawab Perpres no 12 tahun 2021

1. Memperbanyak workshop yang berkaitan dengan upaya peningkatan mentalitas sebagai


pengusaha.
2. Meberikan pelatihan Skill kewirausahaan, khususnya dalam proyek pengadaan.
3. Menciptakan system pendampingan bagi mereka yang mendapat proyek penunjukkan maupun
melalui tender.

Anda mungkin juga menyukai