Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

TEORI PERANCANGAN INTERIOR


TOKOH ARSITEKTUR MODERN

FRANK LLOYD WRIGHT

Oleh :

DANDY FAHRIADI

DBB 115 062

Dosen :

JONY WAHYUBUANA USOP S.Sn., M.Ds.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN
FRANK LLOYD WRIGHT

A. BIOGRAFI
B. CONTOH HASIL KARYA-KARYA ARSITEKTURNYA

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SUMBER-SUMBEER
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Harapan penulis semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepanya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu sangat diharapkan saran dan kritik dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Palangka Raya, 03 April 2017

Penyusun

Dandy Fahriadi

DBB 115 062


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hampir 92 tahun ia hidup, Frank Lloyd Wright menghabiskan 72 sebagai


arsitek. Tidak seperti banyak rekan-rekannya, pria ini dikhususkan keluarga dibangun di atas
semua rumah. Fokus diri dipilih tidak, bagaimanapun, mencegah dia dari mendesain salah
satu bangunan paling terkenal museum di dunia: MoMA di New York.

Untuk rencananya, Wright pada tahap awal memilih kata kunci "organik." Arsitektur
organik cocok ke dalam konteks-nya ke alam sekitarnya, dan ke dalam waktu-A nya
bangunan baru di abad ke-20, arsitek muda menyimpulkan, tidak harus meniru apa-apa lama,
tetapi harus mencerminkan hadir dengan bahan modern dan teknologi baru. Wright
mengadopsi satu prinsip lebih lanjut: standar untuk bangunan itu adalah manusia, yang
kebutuhannya ditentukan desain nya.Jadi ayah dari enam anak yang dirancang untuk rumah
sendiri di Oak Park, Chicago, sebuah ruang bermain besar dengan jendela yang ramah anak
rendah, kursi jendela lebar dan, di atas semua, banyak ruang. Rumah tinggal, dan tidak berarti
secara eksklusif mereka di braket mewah, tetap tugas utama Wright.Harmoni dengan
AlamUntuk Wright, bangunan tampak selaras dengan lingkungannya ketika dipasang dalam
serta lingkungan tertentu mungkin ke alamnya. "Rumah padang rumput," nya misalnya,
dirancang dengan latar belakang dari horizontals tak berujung padang rumput terbuka
Midwest. Tiga-cerita Jatuh air Rumah mengambil keharmonisan antara bangunan dan
lansekap untuk membatasi: dinding dan lantai dari kayu dan batu alam, sedangkan langit-
langit, dilalui oleh program kaca, memungkinkan alam untuk memasuki interior.Dilihat dari
luar, air terjun yang memberikan nama rumah tampaknya muncul dari dalam rumah itu
sendiri, begitu sempurna apakah itu cocok dengan lanskap.Mesin cuciPenolakan Wright
detail ditemukan di tempat terbuka, murah hati mengalir desain ruang yang disajikan pada
tahun 1943 untuk industrialis Salomo Guggenheim, yang sedang mencari ruang yang cocok
di New York untuk koleksi seni abstrak.

Bangunan yang akhirnya mengambil bentuk di Fifth Avenue-Museum of Modern Art,


atau MoMA-di tengah Manhattan digambarkan oleh beberapa kritikus sebagai Tetapi "mesin
cuci." Wright tidak tergoyahkan. Guggenheim Museum Nya tampak seperti patung berwarna
gading. Pada substruktur sederhana terletak tumpukan cakram bulat, diameter yang
meningkat seperti yang kita bergerak ke atas. Pada bagian interior, sebuah angin spiral jalan
sepanjang dinding luar dari lantai dasar sampai ke atas cerita, pengunjung, Wright
mengatakan, pertama-tama harus naik puncak gedung di lift dan dari sana menjelajahi
langkah demi langkah sebagai karya seni mereka bergerak ke bawah.Bukan hanya kritik dan
arsitek rekan yang menyuarakan keprihatinan: seniman bertanya-tanya bagaimana karya
mereka bisa ditampilkan untuk efek pada dinding bangunan melengkung. Jelas pada
pembukaan bahwa mereka tidak punya alasan untuk keraguan. Sayangnya, Frank Lloyd
Wright tidak dapat menikmati keberhasilan pembangunan yang luar biasa, sekarat hanya
beberapa bulan sebelum ini selesai ikon arsitektur.

B. RUMUSAN MASALAH
o Biografi tentang Frank Lloyd Wright
o Tentang karya karya arsitekturnya

C. TUJUAN
o Dengan bertambahnya pengetahuan tentang beberapa tokoh tokoh arsitektur
modern beserta karyanya
BAB II
PEMBAHASAN
FRANK LLOYD WRIGHT
1. BIOGRAFI

Frank Lloyd Wright (8 Juni 1867 9 April 1959) adalah seorang arsitek terkenal dari
awal tahun 1900-an. Rumahnya terkenal dengan julukan Robbie House, yang tata ruangnya
seperti jaringan jalan yang ruwet dan jendela kaca bernoda geometris. Informasi rumah itu
bisa didapatkan dalam buku The Wright 3 karya Blue Balliet. Frank Lloyd Wright memegang
jimat khusus dalam bentuk ikan Jepang nefrit. Ia mengembangkan serangkaian gaya yang
amat bersifat perorangan, memengaruhi rancang bangunan di seluruh dunia, dan hingga saat
ini masih merupakan arsitek terkenal dari Amerika Serikat. Wright juga terkenal sepanjang
hidupnya. Kehidupan pribadinya yang berwarna sering menjadi berita utama, utamanya
tentang kegagalan 2 pernikahan pertamanya dan pembakaran serta pembunuhan di studio
Taliesin miliknya pada tahun 1914.

Frank Lloyd Wright lahir di kota pertanian Richland Center, Wisconsin, Amerika
Serikat, pada tahun 1867, dan bernama Frank Lincoln Wright. Ayahnya, William Carey
Wright (1825-1904) adalah seorang orator lokal dikagumi, guru musik, pengacara dan
menteri sesekali keliling. William Wright telah bertemu dan menikah Anna Lloyd Jones
(1838-1839 - 1923), seorang guru sekolah kabupaten, tahun sebelumnya saat ia bekerja
sebagai pengawas sekolah untuk Richland County. Awalnya dari Massachusetts, William
Wright telah menjadi pendeta Baptis namun ia kemudian bergabung dengan keluarga istrinya
dalam iman Unitarian. Anna adalah anggota keluarga Jones yang besar, makmur dan terkenal
Lloyd Unitarian, yang telah beremigrasi dari Wales untuk Spring Green, Wisconsin. Salah
satu saudara Anna adalah Jenkin Lloyd Jones, yang akan menjadi tokoh penting dalam
penyebaran iman Unitarian di Amerika Serikat Barat.
Frank Lloyd Wright disebut sebagai salah satu arsitek paling kenamaan di era
modern, dengan karya lebih dari 300 desain rumah. Frank Llyord Wright juga menjadi arsitek
yang dikagumi hingga sekarang oleh arsitek-arsitek lain. Saya mencoba mengupas dan
belajar tentang arsitektur Frank Llyord Wright sekaligus menunjukkan beberapa kualitas
desainnya yang mungkin bisa memberikan inspirasi.

Cita rasa arsitektur Frank Llyord Wright dimulai dengan permainan menyusun balok
yaitu Froebel Blocks merupakan permainan dan metode pendidikan untuk anak-anak.
Permainan ini kelak memberikan inspirasi pada intuisi spasial Frank Llyord Wright untuk
karya-karyanya, Permainan ini mengajak anak-anak memahami ruang dalam skala kecil
dengan menyusun balok-balok dalam berbagai bentuk, dalam hal ini mengasah kepekaan
mereka akan konsekuensi ruang akibat penyusunan dan penataan balok. Pengalaman masa
kecil Frank L. Wright seperti berpindah-pindah rumah, perceraian orang tua, serta bekerja di
ladang milik pamannya boleh jadi turut memberikan pemahaman tentang kesatuan keluarga
dan arsitektur organis dengan bagian-bagian rumah yang merupakan metafora bagian-
bagian rumah yang merupakan metafora bagian-bagian tubuh manusia seperti jantung,paru-
paru, dan sebagainya yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Kesamaan dengan arsitektur
metabolism yang dikembangkan arsitek-arsitek Jepang pada masanya adalah bahwa bagian-
bagian bangunan ini bekerja sama seperti mesin hidup dalam arsitektur organis. Pendidikan
Frank L.Wright tidak lulus SMU, tapi mengikuti kursus atau magang arsitektur pada
Sullivan-Adler architect sebelum akhirnya membuka kantornya sendiri.

Karya pertama Wright yaitu Rumah pribadinya di Oak Park illinois sudah
menunjukkan kualitas desain yang dimiliki FL Wright dengan perpaduan garis bidang yang
cukup menakjubkan. Dari luar atapnya terlihat memiliki kemiringan yang tajam dan sangat
berbeda dari jenis arsitektur Victorian yang berkembang saat itu sebagai jenis arsitektur
yang digemari. Model ini bila dibandingkan dengan kondisi di Indonesia seperti jenis
arsitektur baru yang menjadi pembanding perubahan mendasar untuk jenis arsitektur umum
seperti gaya arsitektur Klasik atau Mediterania. Baik pada eksterior maupun interior design-
nya, Frank L.Wright banyak bermain dengan unsur bidang dan garis dengan jenis arsitektur
yang 'hangat' terlihat dari desain yang menyeluruh dari bentuk rumah, interior hingga perabot
yang paling kecil seperti meja kursi, bentuk lampu, dan sebagainya. Hal yang paling menarik
selain bentuk bangunan adalah penggunaan ornamentasi yang - disebut ataupun tidak -
selaras dengan semangat 'art deco' yang belum diklaim sebagai gaya arsitektur yang cukup
terorganisasi. Penggunaan dekorasi bervariasi dari berbagai dekorasi yang terinspirasi dari
bentuk-bentuk dekorasi primitif seperti hiasan Aztec-Inca (ini menurut pengamatan pribadi
saya).

Kekuatan utama arsitektur Frank L.Wright adalah 'craftmanship' atau pertukangan


yang jenius, serta detail yang selaras dari bagian terbesarnya (bentuk rumah) hingga ke detail
terkecilnya (perabot), membentuk kesatuan arsitektur dan interior yang terintegrasi dan
custom made. Melihat pada bentuk arsitektur rumah desain Frank L. Wright bagi saya pribadi
seperti sebuah 'furniture besar' daripada sebuah arsitektur rumah yang monumental tapi tanpa
arti. Furniture dalam arti yang sangat 'liveable' atau nyaman ditinggali.

Pada desain denah bangunan, FL Wright menggunakan prinsip arsitektur organis


dengan bagian-bagian yang tumbuh dan menjalar dari sebuah rumah, dimana setiap bagian
diibaratkan seperti organ tubuh yang saling membutuhkan satu sama lain. Pandangan Wright
tentang pengaturan ruang berangkat dari statement arsitektur modern Louis Sullivan yang
terkenal Form follows Function yang berarti bentuk mengikuti fungsi. Disempurnakan oleh
Wright bahwa fungsi masing-masing bagian bangunan harus berinteraksi layaknya bagian
tubuh. Salah satu konsekuensi prinsip ini adalah bahwa arsitektur modern memiliki tendensi
untuk mengikuti fungsi tanpa memperhatikan estetika.

Namun Wright yang selalu ingin lebih maju dari masanya berpendapat bahwa fungsi
harus dibarengi dengan estetika, dimana estetika ini menjadi jiwa dari sebuah ruang
arsitektur. Terutama setelah mengamati arsitektur di Jepang yang pada saat itu merupakan
salah satu inspirasi dari arsitektur modern, Wright memahami bahwa satu bangunan adalah
kesatuan yang utuh dari bentukan paling besar hingga detail terkecilnya. Satu bangunan besar
dengan estetika yang baik harus didukung oleh detail yang selaras, menjadi kesatuan dalam
karya seni. Bila sebuah bangunan dari bentuk terbesarnya baik tapi saat dilihat detailnya
memiliki estetika yang tidak selaras, maka masing-masing bagian itu tidak bisa menyatu dan
berdiri sendiri-sendiri, dalam arti keseluruhan bangunan tidak menjadi satu kesatuan karya
seni.

Prinsip keselarasan itu yang membuat bangunan Frank L.Wright terlihat konsisten
dari bentuk terbesar hingga ke bentuk terkecilnya. Penggunaan geometri yang selaras
membuahkan bangunan dengan detail ornamentasi yang selaras dengan konsep
keseluruhannya. Konsistensi itu membuahkan karya yang selaras, tapi juga bisa diprediksi
(sayangnya), dalam hal ini pengetahuan tentang material baru dan batas potensi penggunaan
material dalam sistem konstruksi adalah Cutting Edge atau inovasi dalam desain Frank
L.Wright. Karena itu Wright cenderung untuk memperhatikan detail dan potensi material,
dimana ia banyak melakukan eksperimen dengan material baru untuk tetap melampaui
masanya. Barangkali saat ini semua teknologi yang digunakan Wright dalam karyanya bisa
kita pahami tapi saat itu boleh jadi bagi Wright adalah eksperimen yang selalu mendahului
masanya.
Tak heran bila banyak bangunan yang didesain FL Wright harus mengalami
kerusakan, atap bocor, dak beton yang turun/ tidak kuat, dan sebagainya. Dalam hal ini
Wright mengakui bahwa ia memang ingin mengetahui bagaimana material bisa didorong
hingga potensi tertingginya untuk mencapai arsitektur yang diinginkannya. Keadaan ini
seringkali menimbulkan kritik atas karya-karya Wright.

Salah satu keunggulan dari arsitektur Wright adalah caranya mengoptimalkan


material dengan Craftmanship/pertukangan jenius dimana material yang hadir dengan cara
biasa bisa didesain dengan cara luar biasa. Dengan cara ini arsitektur bisa hadir menjadi
sesuatu yang lebih. Meskipun dipandang sebagai karya-karya fenomenal, karya Frank
L.Wright seringkali tidak hadir dalam skala atau kondisi arsitektur yang Monumental, tapi
dibuat dengan skala manusiawi dengan kelebihan bahwa arsitektur ini bisa disentuh, diraba,
dilihat, dan didengar dalam skala manusia. Coba bandingkan dengan arsitektur monumental
seperti desain Guggenheim Bilbao karya Frank Gehry, kita harus mengetahui konteks
keseluruhan bangunan untuk mendapatkan Sense of Aesthetic nya, tapi karya Frank
L.Wright merupakan karya yang indah dari sisi skala yang sangat humanistic, hal ini selaras
dengan Le Modulor nya LeCorbusier.

2. CONTOH HASIL KARYA-KARYANYA ARSITEKTURNYA

1) Robbie House
The Robie House, sebagai ekspresi Wright terbaik dari struktur batu Prairie, menjadi
landmark nasional.Disebut "rumah abad ini" oleh majalah Rumah dan Home pada tahun

1958, sekarang dimiliki oleh University of Chicago.

Wright seorang yang banyak terilhami dari beberapa seniman Amerika, seperti Walt
Whitman, Pernah belajar sebentar di jurusan Teknik, Wright pindah ke Chicago dan menjadi
terkenal, apalagi setelah bergabung di konsultan Sullivan dan Adler gurunya. Ia
mengembangkan ide Arsitektur Organis yang terinsipirasi dari BENTUK-BENTUK
ALAM.
Arsitektur Organis diekspresikan dengan kotak-kotak yang tumbuh dari dalam
(broken boxes) menjadi ciri-ciri kuat dari karya - karyanya, Sifat organis juga dipengaruhi
oleh gurunya Louis Sullivan (pengagum kuat John Ruskin). Konon juga kecenderungan
bentuk tumpukan balok dipengaruhi oleh kebiasaannya sejak kecil menyusun balok kayu.
Pengaruh Arsitektur Tradisional Jepang sangat kuat pada kehadiran HEARTH (perapian)
yang bukan hanya sekedar tempat menghangatkan ruangan, tetapi juga menjadi fokus dalam
bangunan, yang memiliki sifat spiritual, Pengaruh itu muncul ketika pemerintah Jepang ambil
bagian dalam Chicago Worlds Columbian Exposition (1893) yang menampilkan
rekonstruksi kuil Ho-o-den dan kunjungan pribadi Wright ke Jepang di awal abad 20.
Sejak karya Wright terpublikasi luas di Eropa, banyak kalangan yang mengkritiknya bukan
sebagai brigade modern karena penggunaan material lokalnya dan ornamen, Padahal
sebenarnya pada aspek penggunaan teknologi baru, Wright jauh diatas para arsitek Eropa,
terutama tentang penggunaan cantilever, AC, pemanas central, dapur yang open plan, hingga
ke penemuan Carport.
Di tahun 1930-an Wright kembali banyak merancang bangunan-bangunan di area
pedesaan, yang menemukan puncaknya pada bangunan FALLING WATER yang didesain
untuk konglomerat supermarket Edgar Kauffman pada site di pegunungan Pennsylvania,
Disinilah Wright menerapkan konsep bersatunya Arsitektur dan Alam. Wright menyatukan
cantilever beton-bebatuan gunung dalam segarnya air terjun yang mengalir di bawahnya,
hingga kini FALLING WATER adalah salah satu karya terbaiknya .

2) Museum Guggenheim
The Solomon R. Guggenheim Museum yang berlokasi di Upper East Side Manhattan,
New York, adalah rumah bagi sejumlah besar koleksi karya seni impresionis, post-
impresionis, dan kontemporer, selain menjadi host pameran-pameran spesial dan event-event
seni kontemporer yang diadakan sepanjang tahun.

Museum tersebut didirikan oleh Yayasan Solomon R. Guggenheim pada 1939. Nama
Guggenheim sendiri diadopsi pasca meninggalnya sang pendiri pada 1952. Sebelum itu dia
memakai nama the Museum of Non-Objective Painting.

Arsitek Frank Lloyd Wright mendesain gedung museum Guggenheim tersebut,


menggantikan bangunan sewaan yang selama ini digunakan. Gedung baru rancangan Wright
dibuka pada 21 Oktober 1959.

Desain bangunan Museum Guggenheim yang tidak konvensional, berbentuk silindris


dengan bagian puncak lebih lebar daripada dasarnya, memberinya tabal sebagai temple of
spirit. Interior gedung sendiri memberi ruang pamer unik bagi benda-benda koleksi museum
berupa galeri yang berbentuk jalur spiral, berputar menurun, memanjang dari atap gedung
hingga mencapai lantai dasar.

Koleksi Museum Guggenheim New York bertambah secara organis selama empat
dekade, dari yang semula hanya beberapa koleksi pribadi Solomon R. Guggenheim menjadi
koleksi yang lebih ekstensif. Museum tersebut saling berbagi koleksi dengan saudara-nya,
Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol.

Kini, bangunan Museum Guggenheim New York rancangan Frank Lloyd Wright
dianggap sebagai salah satu landmark arsitektur terpenting abad 20. Beberapa upaya renovasi
dan ekspansi dilakukan, yakni pada tahun 1992 1993, dan pada tahun 2005 2008.

Frank Lloyd Wright dilahirkan dengan nama Frank Lincoln Wright di kota pertanian
Richland Center, Wisconcin, Amerika Serikat pada tanggal 8 juni 1867 dan wafat pada
tanggal 9 april 1959. Dari pasangan William Carey Wright dengan Anna Lloyd Jones .

3) Fallingwater
Salah satu desain Frank Lloyd Wright yang terkenal yaitu desain yang menyatu dengan
alam.Frank Lloyd merancang desain rumah yang disebut fallingwater yang menghubungkan
interaksi manusia,arsitektur dengan alam.Desain rumah yang terpadu dengan alam membuat
orang yang tinggal didalamnya terasa cukup nyaman serta dapat melihat melihat
pemandangan yang cukup indah.pengaturan cahaya masuk kedalam rumah sangat baik,ketika
siang hari pencahayaan yang dihasilkan tidak terlalu banyak sehingga menimbulkan ruangan
tersebut tidak terlalu panas karena dukungan alam dan tumbuhan disekitar rumah tersebut.

Pemilik rumah yang bernama Mr.Edgar Kaufmann dan istrinya serta anak-anaknya
belajar di sekolah wright fellowship taliesin.Selama 15 tahun,anak-anak Mr.Edgar ditugaskan
wright untuk mendesain/merancang rumah mereka membayangkan suatu rumah yang
bersebelahan dengan air terjun sehiungga mereka bisa memilikinya dalam pandangan
mereka.hutan Mill Run, Pennsylvania, Amerika, yang sangat jauh dari hiruk pikuk kota (6
jam berkendaraan dari Philadelphia), FallingWater mampu menjadi daya tarik wisata yang
luar biasa.Frank Lloyd Wright adalh seorang arsitektur yang fenomenal yang telah
menghasilkan karya yang spektakuler.Sejak tahun 1963 fallingwater beserta seluruh isinya
oleh keluarga Mr.Edgar Kaufmann diserahkan kepada Western Pennsylvania Conservacy
untuk dijadikan museum sebagai penghargaan atas karya arsitektur F.L.Wright.

Fallingwater dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan sangat detail.
Masuk ke dalam bangunan, akan tampak tojolan bebatuan asli berukuran besar, yang
menunjukkan bahwa bangunan didirikan sangat menyatu dengan alam dalam arti yang
sebenarnya di mana sangat sedikit dari bebatuan tebing sungai yang dirubah struktur
aslinya.Banyaknya bukaan pada dinding dan atap juga menunjukkan konsep hemat energi
(cahaya dan panas) yang sekarang ini menjadi isu global. Berada di sebuah kawasan terpencil
yang cenderung in the middle of nowhere.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Frank Lloyd Wright (8 Juni 1867 9 April 1959) adalah seorang arsitek terkenal dari
awal tahun 1900-an. Rumahnya terkenal dengan julukan Robbie House, yang tata ruangnya
seperti jaringan jalan yang ruwet dan jendela kaca bernoda geometris. Informasi rumah itu
bisa didapatkan dalam buku The Wright 3 karya Blue Balliet. Frank Lloyd Wright memegang
jimat khusus dalam bentuk ikan Jepang nefrit. Ia mengembangkan serangkaian gaya yang
amat bersifat perorangan, memengaruhi rancang bangunan di seluruh dunia, dan hingga saat
ini masih merupakan arsitek terkenal dari Amerika Serikat.

Prinsip keselarasan yang membuat bangunan Frank L.Wright terlihat konsisten dari
bentuk terbesar hingga ke bentuk terkecilnya. Penggunaan geometri yang selaras
membuahkan bangunan dengan detail ornamentasi yang selaras dengan konsep
keseluruhannya. Konsistensi itu membuahkan karya yang selaras, tapi juga bisa diprediksi
(sayangnya), dalam hal ini pengetahuan tentang material baru dan batas potensi penggunaan
material dalam sistem konstruksi adalah Cutting Edge atau inovasi dalam desain Frank
L.Wright.
B. SUMBER SUMBER :

Secrets,meryle.1992. a biography frank Lloyd wright.chicago : university of chicago press

The future of architecture

Frank Lloyd Wright Architect Phaidon

Anda mungkin juga menyukai