Penulisan Hukum
(Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana dalam Ilmu Hukum
Pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh :
Prastiwi Ari Yuniati
E. 1104062
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
PRASTIWI ARI YUNIATI
NIM : E. 1104062
Pembimbing I Pembimbing II
Disusun Oleh :
PRASTIWI ARI YUNIATI
NIM : E. 1104062
Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada :
Hari : Senin
Tanggal : 3 Maret 2008
TIM PENGUJI
MENGETAHUI
Dekan,
(Maria Girgis)
(A. Widianto)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan hukum ini dengan baik.
Penulisan hukum merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh
dalam rangkaian kurikulum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan juga merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa Fakultas Hukum dalam menempuh jenjang kesarjanaan S1.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan hukum ini tidak luput dari
kekurangan, baik dari segi materi yang disajikan maupun dari segi analisisnya.
Namun penulis berharap bahwa penulisan hukum ini mampu memberikan manfaat
baik bagi penulis sendiri maupun bagi pembacanya.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
tulus kepada :
1. Bapak Moh. Jamin, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum UNS yang telah
memberi ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Suranto,S.H. MH selaku Pembimbing I penulisan skripsi yang telah
menyediakan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan
bagi tersusunnya skripsi ini.
3. Ibu Aminah, S.H MH selaku Ketua Bagian Hukum Tata Negara sekaligus
sebagai Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini
4. Bapak Handojo Leksono, S.H. selaku Pembimbing Akademik penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh karyawan Fakultas Hukum UNS.
6. Bapak Ir Arif Nurhadi, MM selaku Kepala Sub Dinas Tata Bangunan di Dinas
Tata Kota Surakarta yang telah memberikan data dan informasi kepada penulis
selama mengadakan penelitian
7. Ayah dan Ibu yang selalu mendukungku dan memberikan kasih sayangnya
padaku
8. Adikku Oentari yang paling kusayangi terima kasih atas segala doanya.
9. Mas Andri yang senantiasa memberikan cinta dan kasih sayang serta dorongan
serta memberiku motivasi lebih
10. Sahabat dan Kakak terbaikku Agusta Widianto SH yang selama ini memberikan
semangat dan dukungan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabatku Kingkin, Riztha, Mitha, Fafa yang selalu menemaniku dan
memberikan dorongan. Persahabatan kita akan selalu utuh dan indah selalu
12. Sebastian Ardy, tetap semangat dalam hidup. Terima kasih atas doanya
13. Om Sapto terimakasih telah memberiku inspirasi dalam penulisan skripsi ini
14. Saudara-saudaraku, Pakdhe, Budhe, Om, Bulik, Mbak Tyas, Bety, Pipit, Mas
Nunuk terima kasih atas doa dan suportnya untuk dapat menyelesaikan skripsi
15. Teman-teman Fakultas Hukum Fiah, Widya, Ciput, Koko, Maya, Bledug, Ucup,
Ridwan, Dita, Budi, Gembul, Tigor, Wibi, Kunti terima kasih atas dukungannya.
16. Teman-temanku Susi, Thessa, Anang, Rizal, Ancha, Aryo Makasih doa dan
dukungannya. Suskes buat kalian
17. Seluruh teman-teman Fakultas Hukum, VIVA JUSTICIA KAMI BANGGA
ADA DISINI.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan hukum ini masih jauh dari
sempurna, mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu dengan
lapang dada penulis ingin mengharapkan segala saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan penulisan hukum ini.
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Metode Penelitian ....................................................................... 5
F. Sistematika Skripsi...................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 12
A. Kerangka Teori........................................................................... 12
1. Tinjauan Umum Tentang Pemerintahan Daerah................... 12
2. Tinjauan Umum Tentang Pembangunan............................... 16
3. Tinjauan Umum Tentang Tata Kota ..................................... 18
4. Tinjauan Umum Tentang City Walk..................................... 25
B. Kerangka Pemikiran................................................................... 31
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 33
A. Diskripsi Dinas Tata Kota .......................................................... 33
1. Sejarah Kota Surakarta.......................................................... 33
2. Kedudukan Dinas Tata Kota Surakarta Dalam Struktur
Organisasi Pemerintah Kota Surakarta ................................. 35
3. Kedudukan Tugas dan Fungsi Pokok Dinas Tata Kota
Surakarta ............................................................................... 39
4. Struktur Organisasi Dinas Tata Kota Surakarta.................... 40
5. Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Tata Kota Surakarta 42
B. Rencana Tata Kota dalam mendukung Pelaksanaan Pembangunan
City Walk di Kota Surakarta....................................................... 48
1. Rencana Tata Kota Tentang Konsep City Walk.................... 48
2. Pelaksaan Pembangunan City Walk di Surakarta.................. 66
C. Faktor-Faktor Yang Menjadi Penghambat Dalam Pembangunan
City Walk di Kota Surakarta dan Solusinya ............................... 72
1. Faktor-faktor Penghambat.................................................... 72
2. Solusi.................................................................................... 75
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 77
A. Kesimpulan................................................................................. 77
B. Saran-Saran ................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri bila saat ini banyak kualitas ruang kota kita
semakin menurun dan masih jauh dari standar minimum sebuah kota yang
nyaman terutama pada penciptaan maupun pemanfaatan ruang terbuka yang
kurang memadai. Penurunan kualitas itu antara lain dari tidak ditata dan kurang
terawatnya pedestrian atau ruang pejalan kaki, perubahan fungsi taman hijau,
atau telah menjadi tempat mangkal aktivitas tertentu yang mengganggu
kenyamanan warga kota lain untuk menikmatinya. Demikian pula halnya di
Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta berkewajiban mengelola aset kota agar
menjadi lebih produktif dan efisien. Sehingga akan berdampak pada peningkatan
kesehjahteraan masyarakat. Demi menciptakan kualitas tata ruang kota maka
Pemerintah Kota Surakarta mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta
nomor 8 Tahun 1993 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kotamadya Daerah
Tingkat II Surakarta Tahun 1993-2013.
Di ruang terbuka ini tak lupa disediakan tempat untuk duduk-duduk dan
kawasan berair, seperti kolam ikan atau air mancur. Dengan adanya City Walk
diharapkan Kota Surakarta menjadi Kota yang lebih nyaman, ramah, serta
diharapkan dapat menjadi alternatif dalam upaya menghidupkan serta
mengangkat kawasan kota yang sudah pudar, konservasi kota tua..
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Obyektif
2. Tujuan Subjektif
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
3. Pendekatan Penelitian
4. Lokasi Penelitian
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder.
a) Data Primer
b) Data Sekunder
a) Data Primer
b) Data Sekunder
Untuk memperoleh data sekunder adalah dengan penelitian atau
kepustakaan atau library research guna memperoleh bahan-bahan hukum
atau bahan penulisan lainnya yang dapat dijadikan landasan teori.
a) Reduksi Data
b) Penyajian Data
c) Menarik Kesimpulan
Berikut ini penulis memberikan ilustrasi bagan dari tahap analisis data:
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
Penarikan
kesimpulan/Verifikasi
F. Sistematika Skripsi
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab yang kedua ini memuat dua sub bab, yaitu kerangka
teori dan kerangka pemikiran.
Pada bab ini memuat diskripsi lokasi penelitian yaitu Dinas Tata
Kota Surakarta dan hasil penelitian, yaitu : rencana tata kota dalam
mendukung pelaksanaan pembangunan City Walk di Kota Surakarta
dan Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pembangunan City
Walk di Surakarta dan solusinya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
a) Pemerintah Daerah
1) Asas Desentralisasi
2) Asas Dekonsentrasi
d) Otonomi Daerah
a) Pengertian Kota
b) Klasifikasi Kota
2) Rencana harus dirumuskan oleh para tenaga ahli yang kuat dalam
teori dan memiliki pengalaman yang mendukung dibidang operasional
serta mendalami hakiki dari tujuan yang hendak dicapai. Tujuannya
adalah agar terdapat keterpaduan antara teori dan praktek serta
motivasi yang baik dari para perencana untuk menghasilkan suatu
rencana yang rasional, actual atas dasar data dan kebutuhan yang
sebenarnya.
4) Rencana harus memiliki bentuk dan isi yang sederhana sehingga dapat
dijabarkan kedalam program kerja dengan skala prioritas yang wajar.
Dengan demikian tidak terjadi polarisasi antara rencana disatu pihak
dan pelaksananya dipihak lain.
d) Tata Ruang
City walk hadir berupa koridor ruang terbuka untuk pejalan kaki
yang menghubungkan beberapa fungsi komersial dan ritel yang ada.
Koridor ini biasanya terbuka dan relatif cukup lebar, berkisar 6 hingga 12
meter, tergantung konsep jenis kegiatan yang akan diciptakan.
Undang-Undang No. 32
Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
Otonomi Daerah
Pemerintah Kota
Surakarta
Pembangunan Faktor-faktor
City walk penghambat
Solusi
Gambar 2 : Bagan Kerangka Pemikiran
Penjelasan :
Surakarta atau yang lebih populer dengan nama Solo adalah nama
sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Di Indonesia, Surakarta
merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur
kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong,
Bengawan Solo. Kota ini dulu juga tempat kedudukan dari residen, yang
membawahi Karesidenan Surakarta di masa awal kemerdekaan. Posisi ini
sekarang dihapuskan dan menjadi "daerah pembantu gubernur". Kota
Surakarta memiliki semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari
Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah. Selain itu Solo juga memiliki slogan
pariwisata Solo the Spirit of Java yang diharapkan bisa membangun
pandangan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.
(http://www.wikipedia.org/w/index.php.title=Kota_Surakarta)
33
mencari lokasi ibu kota Kerajaan yang baru. ada tahun 1745, dengan berbagai
pertimbangan fisik dan supranatural. Paku Buwono II memilih desa Sala -
sebuah desa di tepi sungai Bengawan Solo- sebagai daerah yang terasa tepat
untuk membangun istana yang baru. Sejak saat itulah, desa Sala segera
berubah menjadi Surakarta Hadiningrat
Berdirinya kota ini tidak terlepas dari sejarah Mataram, karena Solo
pernah menjadi pusat pemerintahannya, setelah kepindahannya dari keraton
Kartasura pada tahun 1745. Setelah pembagian Mataram akibat perjanjian
Giyanti, Surakarta menjadi pusat pemerintahan wilayah timur Mataram.
Perjanjian Salatiga 1753 membuat kota ini dibagi menjadi dua: bagian selatan
dan timur untuk Kasunanan Surakarta, dan bagian utara diberikan kepada
Mangkunegaran. Penyatuan pemerintahan kota baru terjadi pada masa
Republik Indonesia berdiri
a) Kecamatan Banjarsari
b) Kecamatan Jebres
c) Kecamatan Lawiyan
e) Kecamatan Serengan
a) Sekretariat Daerah
Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari dua asisten dan empat
bagian, yaitu :
e) Kecamatan-Kecamatan
f) Kelurahan-Kelurahan
a) Kepala Dinas
1) Seksi Perencanaan;
Berikut ini penulis sajikan bagan struktur organisasi Dinas Tata Kota
Surakarta
Kepala
(1) Menyusun program kerja dan rencana strategis Dinas sesuai dengan
Properda
(12) Memberi usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
b) Tata Usaha
Sub Dinas Bina Program terdiri dari Seksi Perencanaan dan Seksi
Pengendalian. Kepala Sub Dinas bina Program mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan
Dinas, mengadakan monitoring dan pengendalian serta evaluasi dan
pelaporan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas. Uraian tugas tersebut adalah :
1) Menyusun program kerja dan rencana kegiatan Sub Dinas Bina
Program berdasarkan rencana strategis dan program kerja tahunan
Dinas
Sub Dinas Perencanaan Kota terdiri dari Seksi tata guna lahan dan
Seksi Tata Lingkungan dan Reklame. Kepala Sub Dinas Perencanaan
Kota Mempunyai Tugas menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan di
bidang tata guna lahan, tata lingkungan dan tata reklame sesuai dengan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Uraian tugas Sub
Dinas Perencanaan Kota adalah sebagai berikut :
3) Pemerintah daerah
4) Swasta serta masyarakat
1) Fungsi Perumahan
(e) Kelurahan Manahan yang berfungsi sebagai ajang olah raga dan
rekreasi
2) Fungsi Pendidikan
(c) Kelurahan Pajang, yaitu adanya SD, SMP, SMA dan Perguruan
Tinggi / Akademi yang terletak di Jl Slamet Riyadi]
4) Fungsi Perkantoran
6) Fungsi Kesehatan
(d) Kelurahan Purwosari, yaitu keberadaan RSU Kasih Ibu, dan DKT
(RS Slamet Riyadi)
7) Fungsi Campuran
1) Purwosari-Brengosan
2) Brengosan-Gendhengan
3) Gendhengan-Sriwedari
4) Sriwedari-Ngapeman
5) Ngapeman-Gladak
6) Gladak-Pasar Gede
(b) Meningkatkan sarana bagi pejalan kaki dan fasilitas kota budaya
(e) Membangun hubungan yang lebih dekat antar warga dan antara
warga dengan pembuat kebijakan (Pemerintah Kota Surakarta)
a) Purwosari-Brengosan
b) Brengosan-Gendhengan
c) Gendhengan-Sriwedari
d) Sriwedari-Ngapeman
e) Ngapeman-Gladak
f) Gladak-Pasar Gede
a) Segmen Purwosari-Brengosan
Obyek :
1) Stasiun Purwosari
Kegiatan yang diolah : Wisata belanja dan wisata kuliner. Street furniture
diutamakan pada fasilitas seating group untuk istirahat.
b) Segmen Brengosan-Gendhengan
Obyek :
3) Perkantoran
4) Pertokoan (Megaland)
c) Segmen Gendhengan-Sriwedari
Obyek :
2) Pertokoan (SGM)
3) Perkantoran
d) Segmen Sriwedari-Ngapeman
Obyek :
1) Kawasan seni & Budaya (taman Sriwedari, Museum Radyapustaka)
e) Segmen Ngapeman-Gladak
Obyek :
3) Pura Mangkunegaran
Karakter ruang jalan: sempit akibat bangunan terletak tepat di batas persil
f) Gladak-Pasar Gede
Obyek :
2) Kraton Kasunanan
Jalur sepanjang 750 meter ini telah selesai dibangun. dan sudah bisa
dimanfaatkan. Tidak hanya itu, sejak bulan Juli 2007 beberapa pedagang kaki
lima yang menggunakan gerobak telah menempati ruas jalan yang menjadi
kawasan city walk itu. Aktivitas berjualan makanan dilakukan di jalur
pedestrian yang telah selesai dibangun, seperti di depan Rumah Sakit DKT
Solo dan depan perkantoran lain di Jalan Slamet Riyadi. Pemerintah memang
sengaja mempersiapkan para pedagang kaki lima tersebut dengan gerobak
khusus, jadi hanya pedagang kaki lima yang menggunakan gerobak tersebut
yang diperbolehkan berjualan di sepanjang jalur City Walk.
Penyediaan sarana jalan yang khusus untuk City Walk tidak serta
merta memberikan kebebasan kepada pejalan kaki. Pembangunan City Walk
merupakan pengalih-fungsian jalur lambat dan trotoar. Alih fungsi ini
tentunya akan mengganggu jalur lambat di sepanjang City Walk, khususnya
adalah para pengemudi becak dan pengendara sepeda motor. Dengan adanya
City Walk mereka tentu akan sangat direpotkan atau terganggu.
1. Faktor-faktor Penghambat
a) Hambatan Teknis
1) Anggaran yang dipakai untuk pembangunan jalur City Walk ini masih
belum bisa keluar seluruhnya, akibatnya pembangunan City Walk ini
dilaksanakan secara bertahap tidak bisa langsung diselesaikan dalam
satu waktu.
3) Dalam area yang hendak dibangun jalur City Walk di sepanjang jalan
slamet riyadi terdapat banyak gang-gang dan jalan-jalan kecil yang
melintang dan berhubungan langsung dengan jalan slamet riyadi
sehingga mempengaruhi jalannya pembangunan.
2) Pengendara Motor
2. Solusi
A. Simpulan
77
B. Saran-Saran
2. Pemerintah Kota Surakarta harus lebih tegas dalam menindak para PKL atau
Komunitas becak yang masih nekat mangkal di sepanjang area jalur
pembangunan City Walk, sehingga pembangunan City Walk dapat berjalan
dengan lancar
Buku
Hanif Nurcholis. 2005. Teori dan Praktik : Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Jakarta: Grasindo
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Perubahan Peraturan
Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta
Peraturan Daerah Kota Surakarta nomor 8 Tahun 1993 tentang Rencana Umum Tata
Ruang Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Tahun 1993-2013
Keputusan Walikota Surakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang Pedoman Uraian Tugas
Dinas Tata Kota Surakarta
Internet