Askep Hipertensi Keluarga Ria
Askep Hipertensi Keluarga Ria
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hypertensi adalah keadaan terjadinya gangguan pada pembuluh darah dan
jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
Hypertensi karena keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat adalah
merupakan penyakit yang sering timbul di masyarakat. Hal tersebut terjadi bisa
karena pola makan dan keterbatasan pengetahuan individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat tentang penyakit tersebut.
Sebagai pemberi pelayanan profesional dalam memberikan asuhan
keperawatan, perawat profesional bekerjasama dengan klien, keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawabnya.
Dalam memberikan asuhan Keperawatan profesional, perawat menggunakan
pengetahuan teoritis yang mantap dan kokoh serta berbagai disiplin ilmu yang
terbaik dengan ilmu keperawatan. Di samping itu berbagai ilmu dasar seperti
biologis, fisika, biomedik, perilaku dan sosial sebagai landasan dalam melakukan
pengkajian, rumusan masalah, diagnosa keperawatan, penyusunan perencanaan
tindakan dan evaluasi.
Terkait dengan pentingnya pemberian asuhan keperawatan profesional
tersebut, maka seorang perawat harus menunjukkan kemampuan keterampilan dan
pengetahuan yang berkembang secara terus menerus. Pada perkembangan tahap ini,
peserta didik diharapkan dapat mulai menerapkan berbagai keterampilan dan
pengetahuannya langsung pada keluarga binaan dan berusaha untuk memberikan
asuhan Keperawatan yang berkualitas.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga TnM.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu untuk :
- Melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga TnM
- Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul berkaitan dengan keadaan
kesehatan keluarga TnM
- Membuat rencana keperawatan untuk keluarga TnM
- Mengimplementasikan rencana keperawatan yang telah disusun untuk
keluarga TnM
- Melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang telah dilakukan.
C. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, terdiri dari :
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Sistematika Penulisan
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat..
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah, ayah sebagai suami dari anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu, ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk menggurui rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anaknya, pelindung dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
c. Peran anak, anak-anak melaksanakan peran psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, sosial dan spiritual.
7. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi biologis
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan dan gizi keluarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
- Memberikan kasih sayang dan rasa nyaman
- Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
- Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi pendidikan
b. Fungsi sosialisasi anak
c. Fungsi perlindungan
d. Fungsi perasaan
e. Fungsi religius
f. Fungsi ekonomi
g. Fungsi rekreatif
h. Fungsi biologis
Dari beberapa fungsi keluarga di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap
keluarga-keluarganya adalah :
a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anak-
anak yang sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
9. Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, sebagai berikut :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
b. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan meliputi sebagai berikut :
1) Identitas keluarga
2) Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun yang
pernah dialami.
3) Anggota keluarga
4) Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada.
5) Keadaan keluarga, meliputi :
- Biologis
- Psikologis
- Sosial
- Kultural
- Spiritual
- Lingkungan
c. Analisa data
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam
melihat perkembangan keluarga, yaitu :
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi :
- Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga.
- Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga.
- Keadaan gizi anggota keluarga
- Status imunisasi anggota keluarga
- Kehamilan dan keluarga berencana
2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :
- Rumah meliputi : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas
rumah dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga dan
sebagainya.
- Sumber air minum
- Jamban keluarga
- Tempat pembuangan air limbah
- Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya
3) Karakteristik keluarga :
- Sifat-sifat keluarga
- Dinamika dalam keluarga
- Komunikasi dalam keluarga
- Interaksi dalam keluarga
- Interaksi antara anggota keluarga
- Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota
keluarga.
- Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.
d. Perumusan masalah
Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dalam keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan
keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan
keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, kultur yang
dianut oleh keluarga tersebut.
3. Tipologi Masalah Kesehatan dan Keperawatan Keluarga
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada tiga kelompok masalah besar,
yaitu :
a. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan
terjadinya kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :
1) Penyakit keturunan, seperti : asma bronkiale, diabetes melitus dan
sebagainya.
2) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti :
TBC, gonorhe, hapatitis dan sebagainya.
3) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga, seperti anak terlalu banyak,
sedangkan penghasilan keluarga kecil.
4) Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajam
diletakkan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.
5) Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga.
6) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stres, antara lain :
- Hubungan keluarga yang kurang harmonis
- Hubungan orang tua dan anak tegang
- Orangtua yang tidak dewasa
7) Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya :
- Ventilasi dan penerangan rumah yang kurang baik
- Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat.
- Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum
- Selokan/tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat.
- Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat
- Kebisingan
- Polusi udara
8) Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan :
- Merokok
- Minuman keras
- Tidak memakai alas kaki
- Makan obat tanpa resep
- Kebiasaan makan daging mentah dan
- Hygiene personal kurang
9) Sifat kepribadian melekat, misalnya pemarah
10) Riwayat persalinan sulit
11) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita
memainkan peranan ibu karena meninggal, anak laki-laki memainkan
peranan ayah.
12) Imunisasi anak tidak lengkap
b. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang
termasuk di dalamnya adalah :
- Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa.
- Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak
sesuai dengan pertumbuhan normal.
c. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.
Yang termasuk dalam situasi krisis adalah :
- Perkawinan
- Kehamilan
- Persalinan
- Masa nipas
- Menjadi orangtua
- Penambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir
- Abortus
- Anak masuk sekolah
- Anak remaja
- Kehilangan pekerjaan
- Kematian anggota keluarga
- Pindah rumah
Ketidak mampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan
keperawatan :
a. Ketidak sanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga, disebabkan
karena :
- Kurang pengetahuan/ketidaktahuan fakta
- Rasa takut akibat masalah yang diketahui
- Sikap dan falsafah hidup
b. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan
tindakan yang tepat disebabkan karena :
- Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah.
- Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
- Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurangnya
pengetahuan dan kurangnya sumberdaya keluarga.
- Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan.
- Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga.
- Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
- Takut dari akibat tindakan
- Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
- Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
- Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan.
- Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan
c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit disebabkan karena :
- Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya : sifat, penyebab,
penyebaran penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan dan
perkembangan anak.
- Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan.
- Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.
- Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga, misalnya :
keuangan, anggota keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik
untuk perawatan.
- Sikap negatif terhadap yang sakit
- Konflik individu dalam keluarga
- Perilaku yang mementingkan diri sendiri
d. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga disebabkan karena :
- Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya : kurang dapat
melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan rumah.
- Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan
- Konflik personal dalam keluarga
- Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
- Sikap dan pandangan hidup
- Ketidakkompakan keluarga karena sifat mementingkan diri sendiri, tidak
ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang mempunyai
masalah.
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara
kesehatan disebabkan karena :
- Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
- Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
- Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan.
- Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
- Rasa takut pada akibat dari tindakan
- Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan
4. Diagnosa Keperawatan Pada Tingkat Keluarga
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang
mempertahankan respon/tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi
perubahan yang dilakukan.
Setelah diketahui masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, langkah
selanjutnya adalah menegakkan diagnosa keperawatan keluarga. Dalam
menetapkan diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan berdasarkan faktor
resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga
serta mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya seperti yang telah diterangkan di atas. Diagnosa keperawatan
ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES (problem, etiologi, sign).
5. Perencanaan
Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
perawatan yang telah diidentifikasi. Langkah-langkah dalam mengembangkan
rencana keperawatan :
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajian, perawat akan menemukan :
- Masalah-masalah kesehatan dan keperawatan keluarga
- Kebutuhan kesehatan dan keperawatan keluarga
b. Sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah tindakan yang
dilaksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan.
Prinsip-prinsip dalam menentukan sasaran :
- Ditentukan oleh perawat bersama keluarga
- Dapat diterima oleh keluarga
- Keluarga menyadari dan mengambil tindakan untuk memecahkannya.
c. Perumusan tujuan
Bila dilihat dari sudut perhatian, tujuan perawatan dibagi menjadi :
- Yang berorientasi pada perawat yaitu tujuan yang dinyatakan dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat.
- Yang berorientasi pada pasien yaitu tujuan dinyatakan dari pihak
penerima pasien atau keluarga dalam bentuk hasil baik fisik, mental dan
perilaku.
Bila dilihat dari jangka waktu, maka tujuan perawatan keluarga dapat dibagi
menjadi :
- Tujuan jangka pendek, ditetapkan pada keadaan yang mengancam
kehidupan, misalnya sakit berat dan sebagainya.
- Tujuan jangka panjang, lebih menekankan pada perubahan perilaku dari
perilaku yang merugikan kesehatan menjadi perilaku yang
menguntungkan kesehatan dan mengarah kepada kemampuan mandiri
dalam memelihara kesehatan keluarga dan mengatasi masalahnya.
Sumber-sumber yang mempengaruhi keputusan perawat dalam mengambil
tindakan :
1) Sumber-sumber keluarga
- Kekuatan fisik dan psikis dari setiap anggota keluarga.
- Kemampuan keuangan
- Fasilitas fisik (sarana dan prasarana)
- Dukungan dari sanak saudara
2) Sumber-sumber perawat :
- Pengetahuan atau kemampuan intelektual, kemampuan dalam
berhubungan dengan keluarga (komunikasi dan keterampilan, teknis
keperawatan).
- Tersedianya waktu perawat dan dukungan dari suatu sistem
pelayanan.
3) Sumber-sumber masyarakat :
- Tersedianya institusi pelayanan kesehatan di masyarakat, seperti
puskesmas, posyandu, polindes dan sebagainya.
- Adanya program-program kesehatan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat, misalnya : program UPGK, imunisasi, KB dan
sebagainya.
- Organisasi-organisasi masyarakat, misalnya PKMD, PKK, LKMD
dan sebagainya.
d. Evaluasi
Tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi adalah :
- Kriteria keberhasilan
- Standar keperawatan
- Perubahan perilaku
e. Penilaian
1) Kritera dasar
Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang dapat
memberi petunjuk bahwa tujuan telah dicapai. Standar menunjukkan
tingkat pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan
apakah tingkat pelaksanaan yang diterima atau keadaan yang bagaimana
agar dapat mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil atau
tujuan tujuan tercapai.
2) Pengukuran hasil penilaian
Hasil asuhan keperawatan dapat diukur melalui 3 dimensi :
- Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anak.
- Psikologis dan sikap, misalnya perkembangan sikap positif keluarga
terhadap perawat dalam memberikan asuhan di rumah.
- Pengetahuan dan perubahan perilaku, misalnya keluarga
melaksanakan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan perawatan
payudara sewaktu menyusui bayi.
3) Metode penilaian
- Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang
terjadi dalam keluarga. Dari tidak pernah membuka jendela sampai
membuka jendela.
- Wawancara, mewawancarai keluarga mengenai perubahan sikap
apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan perawat.
- Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan
yang dibuat dari tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.
- Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan
kesanggupan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
C. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi
Hypertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah dan jantung yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
Hypertensi dapat didefinisikan tekanan darah persisten, dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg.
2. Etiologi
a. Hypertensi primer
- 90% merupakan hypertensi di masyarakat
- Belum jelas penyebabnya
b. Hypertensi sekunder
- Kelainan ginjal
- Kelainan hormon
- Kelainan neurologis
- Stress
- Keturunan
- Merokok
- Kegemukan
- Kurang aktifitas
- Mengkonsumsi minuman keras
c. Manifestasi klinis
- Sakit kepala
- Pusing
- Lemas
- Sesak nafas
- Kelelahan
- Penurunan kesadaran
- Gelisah
- Mual muntah
- Epistaksis
- Perdarahan pada retina
- Hypertropi ventrikel kiri
- Kaku kuduk
- Jantung berdebar-debar
- Penglihatan kabur
- Telinga berdengung
- Mimisan
d. Patofisiologi
Peningkatan rasangan simpatis
Kecemasan, Peningkatan renin
ketakutan
Angiostensin (hati)
Angiostensin I (paru)
Angiostensin II
Vasikonstriksi
Retensi urin
Rangsangan saraf pusat
Over volum
Peningkatan ADH
Naikkan dosis
Kombinasi
Ganti dengan obat lain
e. Penatalaksanaan
Memodifikasi gaya hidup, penurunan berat badan, pengurangan asupan
alkohol, aktifitas fisik teratur, pengurangan asupan garam dan
menghentikan ngerokok
f. Pencegahan
- Memeriksa tekanan darah secara teratur
- Mengurangi makanan yang berkadar garam tinggi
- Melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari, misalnya berolah
raga ringan seperti jalan santai sekitar halaman rumah.
BAB III
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn M DENGAN
SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI
DI DUSUN PENGODONGAN BANYU MULEK
KECAMATAN KEDIRI
A. Pengumpulan Data
1. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn M
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : SD
Pekerjaan : buruh
Alamat : Dusun Karang pengodongan Banyu Mulek Kec.
Kediri
No. Telp. : -
b. Komposisi keluarga
Keterangan :
= Laki-laki Meninggal
= Perempuan meninggal
= Laki-laki hidup
= Tinggal serumah
= Garis keturunan
= Klien
k.mandi
k. tidur k.tidur S
k.tidur
lrg
T B
k. tamu
U
berugak
dapur
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
2. Fungsi sosialisasi
- Kerukunan hidup dalam keluarga :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa hidup sekarang yang dijalani bersama
keluarganya cukup bahagia dan selalu saling menghormati.
- Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa setiap hari selalu akrab dengan
keluarga dan membicarakan masalah-masalah keluarga.
- Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Keluarga
Tn M mengatakan bahwa dalam keluarga Tn M tetap sebagai pengambil
keputusan yang utama tetapi selalu bermusyawarah dengan keluarganya.
- Kegiatan keluarga waktu senggang :
Keluarga Tn M mengatakan jika ada waktu senggang digunakan untuk
istirahat dan membuat gerabah.
- Partisipasi dalam kegiatan sosial :
keluarga TnM selalu aktif mengikuti kegiatan di dusunnya seperti gotong
royong, dll.
3. Fungsi perawatan kesehatan
- Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya: Tn M mengatakan kurang tahu tentang penyakit ibu
mertuanya yang di tahu ibu mertuanya menderita darah tinggi.
- Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat:
Tn M mengatakan setiap salah satu anggota keluarganya yang sakit,
keluarga Tn M mengobati dulu dirumah jika 2 atau 3 hari belum sembuh
Tn M membawa anggota keluarganya ke pelayanan kesehatan terdekat
(puskesmas).
- Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit: Tn M
mengatakan jika ada anaknya yang mengalami penyakit ringan seperti batuk
didalam anggota keluarganya, Tn M mampu membuatkan obat tradisional
seperti memberikan air hangat dan jeruk nipis jika tidak bisa teratasi biasnya
dibawa ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
- Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat: belum
sepenuhnya Tn M bisa memodifikasi lingkungan rumah, yang ditandai
dengan halaman rumah Tn M tampak kurang bersih, tidak setiap hari
membuka jendela.
- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat: Tn
M mengatakan setiap anggota keluarganya yang sakit parah membawanya
ke pelayanan kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
- Perencanaan jumlah anak: Tn M merencanakan jumlah anaknya
sebanyak 4 orang anak
- Akseptor: Ya, yang digunakan suntik lamanya satu kali/tiga bulan
5. Fungsi ekonomi
- Upaya pemenuhan sandang pangan: Tn M mengatakan untuk
memenuhi sandang pangan keluarganya hanya mengharapkan
penghasilan jadi pembuat gerabah dan memelihara ayam dari Tn M
maupun Ny W.
- Pemanfaatan sumber di msyarakat: Tn M mengatakan selalu
memanfaatkan apa saja yang ada dimasyarakat berhubungan dengan
ketersediaan sumber daya manusia di dalam keluarganya
4 4
J. TIPOLOGI MASALAH
ANALISA DATA
No Analisa Data Etiologi Masalah
1 DS :
Ketidakmampuan Menejemen
- Keluarga mengatakan bahwa
keluarga dalam regimen terapeutik
Ny M menderita hypertensi merawat anggota tidak efektif pada
kelurga yng sakit Ny S.
3 tahun yang lalu.
- keluarga mengatakan kalau
Ny M ada masalah atau
stres hipertensinya kambuh
DO :
TD = 150/90 mmHg
N = 80 x / Mnt
RR = 24 x / Mnt
S = 37 C
Pasien tampak lemah
2 DS :
Keluarga mengatakan tidak tahu Ketidakmampuan Pemeliharaan
banyak tentang penyakit Ny keluarga dalam kesehtan yang tidk
S, menurut keluarga penyakit mengenal masalah efektif
yang diderita NyS adalah kesehtan
penyakit darah tinggi
DO :
Keluarga tidak dapat
menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala
darah tinggi
TD = 170/100
RR = 20 x/mnt
S = 36,00
ND = 70 x/mnt
Pasien tampak lemah
3 DS :
Keluarga mengtkan selalu Manajmen Ketidakmampuan
membersihkan rumah jika pemeliharaan keluarga
dalam keadaan kotor rumah tidak memodifikasi
efektif lingkungan
DO :
- Rumah ada jendelanya, tetapi
jarang dibuka
- Rumah dalam keadaan kotor
RUMUSAN DIAGNOSA
1. Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny M b/d Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota kelurga yng sakit
2. Pemeliharaan kesehtan yang tidak efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehtan
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan b/d Manajmen pemeliharaan
rumah tidak efektif
Diagnosa keperawatan II
Diagnosa keperawatan II
Hari/
Tujuan Kriteria Standar Intervensi
Tanggal
Sabtu 29 - Setelah dilakukan Kognitif - Keluarga mampu - Diskusikan dengan
april tindakan mengidentifikasi hal- keluarga tentang hal
2017 keperawatan 2x24 hal yang mampu yang memicu serangan
jam diharapkan memicu serangan berulang.
keluarga mampu (kekambuhan)
- merawat anggota - -
- Keluarga mampu - Diskusikan dengan
keluarga yang sakit
mengidentifikasi cara keluarga tentang cara
agar tidak terjadi
menghindari menghindari terjadinya
kekambuhan
terjadinya serangan. serangan berulang.
dengan kriteria
Afektif - Keluarga mau - Jelaskan pada keluarga
- menjelaskan faktor
bekerjasama dalam bahwa baik atau
penyebab
merawat klien. buruknya kondisi klien
kekambuhan
sangat dipengaruhi
- menjelaskan upaya
oleh peran serta
yang dilakukan
keluarga dalam
untuk mengatasi
merawat klien.
kekambuhan
Psikomotor - Keluarga - Anjurkan kepada
menyediakan keluarga tentang
makanan yang makanan sehat yang
merupakan diit bagi sesuai diit bagi klien.
klien.
- Keluarga mampu - Jelaskan kepada
memberikan keluarga tentang
makanan yang sehat makanan sehat yang
yang merupakan diit sesuai idit bagi klien.
bagi klien.
- Keluarga mampu - Berikan penyuluhan
mengatasi stres tentang cara mengatasi
dengan baik. stres atau ada msalah.
Hari / Paraf
No. DX Evaluasi
Tanggal
1. Kamis II S:
11 mei - Keluarga mengatakan sudah mengerti dan
2017 mampu mengidentifikasi hal-hal yang
memicu terjadinya serangan dan cara
menghindarinya.
- Keluarga mengatakan perasaannya sangat
senang dapat bekerjasama dengan perawat
dalam merawat klien.
Keluarga mengatakan cara mengatur stres.
O:
- Keluarga mampu menyebutkan hal-hal
yang memicu serangan dan cara
menghindarinya.
- Keluarga mampu mendemonstrasikan cara
mengatur stres .
TD = 140/100 mmHg
A :Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.
Hari / Paraf
No. DX Evaluasi
Tanggal
1. Kamis III S :Keluarga mengerti tentang rumah yang
11 mei sehat.
2017
O :Rumah dalam keadaan bersih.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang ada pada teori dengan
kenyataan yang terjadi pada kasus. Argumentasi atas kesenjangan yang terjadi dan
solusi yang diambil untuk mengatasi masalah yang terjadi saat memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga TnM dengan salah satu anggota keluarga menderita
hypertensi di Dusun pengodongan Kecamatan Kediri. Pembahasan ini meliputi meliputi
pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Pengkajian
Menurut teori tanda dan gejala yang muncul pada klien yang menderita
hypertensi, diantaranya :
1. Gangguan aktifitas seperti kelemahan, perubahan irama jantung, takipnea,
gangguan sirkulasi seperti kenaikan tekanan darah, takikardia, perubahan warna
kulit (pucat, sianosis dan diaforesis, kemerahan) ekstremitas suhu dingin.
2. Gangguan integritas ego seperti ansietas, defresia, euforia, otot muka tegang dan
peningkatan pola bicara.
3. Gangguan eliminasi seperti gangguan ginjal
4. Gangguan nutrisi (makanan dan cairan) seperti mual, muntah, BB normal atau
obesitas dan edema.
5. Gangguan neurosensori seperti adanya keluhan pusing, kelemahan satu sisi
tubuh, gangguan penglihatan.
6. Gangguan rasa nyaman seperti nyeri hilang timbul pada tungkai dan abdomen.
7. Gangguan pernafasan seperti dispneu, penggunaan otot aksesori pernafasan,
bunyi nafas tambahan, sianosis.
Sedangkan pada NyM tanda dan gejala yang ditemukan saat pengkajian
diantaranya keluhan pusing, susah tidur, lemah, cemas dan tekanan darah
meningkat.
B. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teori dapat dirumuskan ada 5 diagnosa keperawatan yaitu :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
2. Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
3. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolik ditandai dengan 10-20%
lebih dari ideal untuk tinggi dan benutk tubuh.
4. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional/maturasional,
relaksasi tidak adekuat ditandai dengan ketidakmampuan untuk memenuhi
harapan, peran/ kebutuhan dasar atau pemecahan masalah kelemahan, insomnia
kronik.
Sedangkan diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus adalah resiko terjadinya
serangan berulang (kekambuhan) pada NyM berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
C. Perencanaan
Dalam rencana keperawatan ditentukan tujuan dan rencana yang disusun.
Adapun tujuan perawatan ini dibagi 2 yaitu :
1. Tujuan umum : Memacu pada etiologi atau penyebab
2. Tujuan khusus : Memacu pada masalah atau problem
Dalam menyusun rencana keperawatan tidak jauh beda dengan teori yang ada
yaitu disesuaikan dengan urutan prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga.
Rencana keperawatan tersebut didasarkan atas analisis yang menyeluruh tentang
keluarga secara langsung dan penyusunan keperawatan dilakukan bersama dan atas
persetujuan keluarga.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga TnM dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tinjauan pustaka dan pelaksanaan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien dan keluarga akan pelayanan
keperawatan.
Dalam pelaksanaan intervensi pada keluarga TnM tenaga kesehatan
(mahasiswa) menggunakan bahasa yang sederhana karena NyM sebagai klien
pendidikannya masih kurang yaitu tidak sekolah. Hambatan lain yaitu keluarga
harus diberikan perhatian yang lebih agar dapat memotivasi klien dan keluarga pada
umumnya agar dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan baik.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauhmana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau
tidak.
Adapun dalam asuhan keperawatan keluarga TnM penulis melakukan
evaluasi pada saat akhir kegiatan/terminasi. Dari hasil evaluasi yang dilakukan,
tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh keluarga TnM ataupun klien
sudah berusaha dengan maksimal untuk suatu perubahan.
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Mahasiswa
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, nikmat kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Askep keluarga ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan laporan ini. Dalam kesempatan ini tidak lupa
penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dosen Pembimbing Akademik Ns .R Buyung
W.M.Kes.MM
2. Kepala Puskesmas banyumulek Ns.H
Mujibburahman S.Kep.,M.Kes yang telah memberikan izin bagi kami
untuk melakukan praktik di lahan puskesmas banyumulek
3. Semua petugas Puskesmas banyumulek
Atas bimbingan, saran serta masukan yang telah diberikan sehingga laporan ini
tersusun sebagaimana mestinya.
Mataram, 2017
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL---------------------------------------------------------------------------------- i
LEMBAR PENGESAHAN---------------------------------------------------------- ii
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------- iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang------------------------------------------------------- 1
B. Tujuan Penulisan----------------------------------------------------- 2
C. Sistematika Penulisan----------------------------------------------- 2
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data---------------------------------------------------
B. Analisa Data---------------------------------------------------------- 50
C. Diagnosa Keperawatan---------------------------------------------- 51
D. Skala Prioritas-------------------------------------------------------- 51
E. Rencana Keperawatan-----------------------------------------------
F. Tindakan Keperawatan----------------------------------------------
G. Evaluasi---------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Format Kegiatan Harian
2. Pra Planning Setiap Tahap Kegiatan Keperawatan Keluarga
3. Format Supervisi Penampilan Mahasiswa
4. Format Penilaian Responsi
5. Resume Askep Kelolaan
6. Satuan Acara Penyuluhan
7. Format Penilaian Asuhan Keperawatan
8. Format Penilaian Kompetensi Mahasiswa oleh Pembimbing