Anda di halaman 1dari 2

20

BAB IV
PEMBAHASAN

Diagnosis pada pasien ini adalah AML M2. Dari anamnesis didapatkan anak
laki-laki, usia 7 tahun 11 bulan, datang dengan keluhan demam tinggi sejak 1 hari
SMRS. Demam terus menerus sepanjang hari. 3 minggu SMRS yang lalu pasien
dirawat di RS XXX karena pucat (anemia) dan mendapatkan transfusi darah. Ibu
pasien mengatakan bahwa anaknya telah didiagnosis kelainan darah (Thalasemia)
sejak 7 bulan yang lalu dan sudah rutin mendapatkan transfusi darah. Selama 7 bulan
terakhir 6 kali sudah keluar masuk RS karena keluhan pucat (anemia) dan rutin
mendapatkan transfusi darah. Hal ini sesuai dengan teori bahwa keluhan demam
dengan atau tanpa infeksi merupakan salah satu gejala awal pada 10% pasien
leukemia.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit
sedang. tanda-tanda vital, pemeriksaan paru serta jantung dalam batas normal. Selain
itu tampak abses, berwarna merah kehitaman berukuran 5x4 cm di daerah temporal
kanan dengan bagian atas luka ditutupi krusta. Pada pemeriksaan dapat ditemukan
demam, splenomegali, limfadenopati merupakan adanya bukti infeksi.
Pada pasien ditemukan hasil laboratorium yang menunjukan adanya anemia,
anemia yang terjadi biasanya adalah anemia normositik normokrom, pada keadaan
anemia terjadi penurunan eritropoiesis yang akan mengakibatkan penurunan jumlah
retikulosit dan penurunan sel darah merah (SDM) yang beredar pada pembuluh darah
akibat destruksi.
Pada pemeriksaan darah rutin, didapatkan leukositosis dengan jumlah leukosit
35.900/ ul dan trombositopenia dengan jumlah trombosit 28.000 /ul. Pada
pemeriksaan gambaran darah tepi ditemukan sel blast >20% dari hasil pemeriksaan
ini menunjang kearah diagnosis leukemia. Pada pemeriksaan sumsusm tulang
penderita leukemia akut ditemukan keadaan hiperseluler. Hampir semua sel sumsusm
tulang diganti dengan sel leukemia (blast) dan terdapat perubahan tiba-tiba dari sel
20

muda (blast) ke sel yang matang tanpa sel antara (leukemia gap). Hasil pemeriksaan
BMP pada pasien ini menunjukan AML tipe M2.
Prognosis quo ad vitam dubia ad malam karena diagnosis pada pasien ini
adalah AML M2. AML adalah salah satu jenis penyakit yang akan mengakibatkan
kematian secara cepat dalam hitungan waktu beberapa minggu sampai beberapa
bulan sesudah ditegakkannya diagnosis. AML adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan transformasi neoplastic dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari sel
myeloid. Quo ad functionam dubia ad malam karena terapi yang seharusnya
dilakukan pada pasien AML M2 adalah transplantasi sumsum tulang, bukan
kemoterapi. Quo ad sanactionam adalah dubia ad malam karena pasien masih harus
bergantung pada terapi medis dalam hidupnya.
Pasien dan keluarga perlu di beri tahu bahwa pengobatan leukemia
berlangsung lama, menyakitkan dan menimbulkan efek samping. Pasien dan keluarga
hendaknya diberi penjelasan yang baik tentang penyakit ini dan perlu di motivasi agar
berobat sesuai petunjuk dokter sehingga kedepannya akan tetap kontrol secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai