Anda di halaman 1dari 87

Practicum Term Project

Manufacturing Process (D1126)

PRACTICUM TERM PROJECT


MANUFACTURING PROCESS
ISYE6061

oleh:
MANPRO 11
Angel Kharisma 1801433094
Jerikho Fadel Achmad 1801445245
Stanta Fernando 1801437230

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
BINUS UNIVERSITY
JAKARTA
2017
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

PRACTICUM TERM PROJECT


MANUFACTURING PROCESS
ISYE6061

Practicum Term Project


Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan
Praktikum Manufacturing Process
Jurusan Teknik Industri

oleh:
MANPRO 11
Angel Kharisma 1801433094
Jerikho Fadel Achmad 1801445245
Stanta Fernando 1801437230

LABORATORIUM MANUFACTURING PROCESS


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
BINUS UNIVERSITY
JAKARTA
2017

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department ii
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

LEMBAR PENGESAHAN
Kami, Manpro 11, dengan ini menyatakan bahwa Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061) ini adalah benar hasil karya kelompok kami. Bila
ada kesamaan dalam bentuk ataupun isi laporan dengan kelompok lain, maka kami
siap menerima sanksi. Setelah diperiksa dengan seksama, maka Practicum Term
Project ini telah memenuhi persyaratan sebagai tugas akhir Praktikum Manufacturing
Process (ISYE6061) dan dapat dipertanggung-jawabkan oleh seluruh anggota
kelompok untuk diajukan sebagai nilai Manufacturing Process (ISYE6061), Jurusan
Teknik Industri Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017.

Jakarta, 31 Mei 2017


Dibuat oleh,

Angel Kharisma Jerikho Fadel Achmad Stanta Fernando


1801433094 1801445245 1801437230

Saya, selaku Pembimbing Kelompok dan Koordinator Praktikum Manufacturing


Process (ISYE6061), setuju Practicum Term Project tersebut diajukan sebagai syarat
kelulusan Praktikum Manufacturing Process (ISYE6061).

Jakarta, 31 Mei 2017 Jakarta, 31 Mei 2017 Jakarta, 31 Mei 2017


Diperiksa oleh, Disetujui oleh, Diketahui oleh,
Koordinator Praktikum
Kepala Laboratorium
Manufacturing Process Koordinator Praktikum
Teknik Industri
(ISYE6061)

Muhamad Nur Iskandar Richard Dimas Rida Zuraida, S.T., M.T.


TD1626 TD1531 D3419

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department iii
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Jurusan Teknik Industri


Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)
Semester Genap 2016/2017
BINUS UNIVERSITY

MANPRO 11

ABSTRAK

Pembuatan laporan ini didasarkan dari pembuatan proyek yang telah dilakukan.
Pembuatan proyek yang dilakukan proses pengerjaannya didasarkan oleh praktikum
Manufacturing Process (ISYE6061). Proyek yang dibuat oleh kelompok MANPRO
11 adalah mesin auto-grill. Mesin auto-grill merupakan mesin untuk memanggang
satai, kelebihan dari mesin dari mesin pemanggang secara umum adalah setiap tusuk
satai dapat berputar secara otomatis tanpa harus pemanggang memutarnya. Mesin
auto-grill yang dibuat menggunakan beberapa proses yang telah diajarkan meliputi,
Milling Machine, Lathe Machine, Chainsaw and Grinding Machine, Drilling Machine
and Sheet Metal Workung, Bench Working, dan Assembly Chart and Operation
Process Chart. Modul Milling Machine digunakan pada proses pembuatan alas dan
semua bagian sisi mesin auto-grill. Modul Lathe Machine digunakan pada proses
pembuatan kaki-kaki mesin auto-grill. Modul Chainsaw and Grinding Machine
digunakan pada proses pembuatan alas mesin auto-grill. Modul Drilling Machine and
Sheet Metal Working digunakan pada proses pelubangan bahan yang nantinya
berfungsi sebagai tempat mur untuk menyatukan semua bagian benda (Drilling
Machine) dan proses pemotongan aluminum plat (Sheet Metal Working). Modul Bench
Working digunakan pada semua proses yang membutuhkan meja, vise, dan berbagai
alat tangan lainnya. Modul terakhir yang digunakan adalah Assembly Chart and
Operation Process Chart, pada Assembly Chart dijelaskan bagaimana prosess
assembly semua part hingga terbentuklah mesin auto-grill, sama seperti Operation
Process Chart, tidak hanya dijelaskan mengenai proses assembly namun juga
dijelaskan proses dibuatnya setiap bagian, waktu yang dibutuhkan proses-proses
tersebut, dan bahan yang digunakan dalam pembuatan setiap bagian.
Kata Kunci: Manufacturing Process, Lathe Machine, Milling Machine,
Chainsaw and Grinding Machine, Drilling Machine and Sheet
Metal Working, Bench Working, dan Assembly Chart and
Operation Process Chart.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department iv
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugerah dan
karuniaNya sehigga penulis dapat membuat laporan final assignment yang merupakan
penutup dari mata pelajaran Manufacturing Process.
Pembuatan laporan ini dapat berguna dalam memberikan ilmu kepada pembaca
mengenai proses-proses pembuatan benda proyek yang didasarkan oleh mata pelajaran
Manufacturing Process yang dijadikan acuan pada proses pembuatan proyek.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan mata
pelajaran Manufacturing Process. Persyaratan lainnya adalah sidang yang didasarkan
oleh laporan yang telah dibuat.
Dasar laporan ini adalah Lathe Machine, Milling Machine, Chainsaw and
Grinding Machine, Drilling Machine and Sheet Metal Working, Bench Working, dan
Assembly Chart and Operation Chart yang merupakan bagian dari pelajaran
Manufacturing Process.
Penyelesaian laporan ini tidak terjadi tanpa bantuan beberapa pihak. Terima
kasih ditujukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. selaku Rektor Universitas Bina
Nusantara.
2. Bapak Dr. Ir. John Fredy Bobby Saragih, M.Si., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Bina Nusantara.
3. Bapak Taufik, S.T., M.M., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Bina Nusantara.
4. Ibu Rida Zuraida, S.T., M.T., selaku Kepala Laboratorium Teknik Industri
Universitas Bina Nusantara.
5. Bapak Tota Pirdo Kasih, S.T., M.Eng, Ph.D. selaku Dosen mata kuliah
Manufacturing Process.
6. Saudara Richard Dimas Julian M. selaku Koordinator Praktikum.
7. Saudara Muhamad Nur Iskandar selaku Koordinator Praktikum Production &
Operation Analysis.
8. Saudara Iqbal Hakim selaku Group Manager kelompok kami yang telah banyak
membimbing kami dalam menyusun laporan ini.
9. Seluruh Asisten Laboratorium Manufacturing Process.
10. Teman-teman kelompok MANPRO 11 yang telah membantu dan berkontribusi
selama penyusunan laporan ini.
11. Keluarga, serta pihak-pihak lain yang telah membantu sehingga laporan dapat
selesai secara langsung maupun tidak langsung.
Laporan yang telah dibuat masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi
materi maupun penulisan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kekurangan
tersebut dan berharap dapat menerima masukan dan saran yang dapat membantu
penulis dalam pembuatan laporan yang lebih baik lagi.
Demikian kata-kata yang disampaikan dari penulis. Penulis mengucapkan terima
kasih, dan semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 31 Mei 2017
Penyusun,

MANPRO 11

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department v
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

DAFTAR ISI

Halaman
COVER LUAR ............................................................................................................. i
COVER DALAM ........................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ iii
ABSTRAK .................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 12
1.1 Latar Belakang Benda Proyek .............................................................. 12
1.2 Tujuan dan Manfaat Benda Proyek ...................................................... 12
1.2.1 Tujuan Benda Proyek .................................................................. 12
1.2.2 Manfaat Benda Proyek ................................................................ 12
1.3 Ruang Lingkup Benda Proyek .............................................................. 13
BAB 2 LANDASAN TEORI ..................................................................................... 14
2.1 CNC Milling Machine .......................................................................... 14
2.1.1 Pengertian CNC Milling Machine ............................................... 14
2.1.2 Klasifikasi Mesin CNC Milling .................................................. 14
2.2 Mesin Bubut .......................................................................................... 15
2.2.1 Pengertian Mesin Bubut .............................................................. 15
2.2.2 Pengertian Proses Bubut .............................................................. 15
2.2.3 Klasifikasi Mesin Bubut .............................................................. 16
2.3 Mesin Frais ........................................................................................... 16
2.3.1 Pengertian Proses Frais ............................................................... 16
2.3.1 Klasifikasi Mesin Frais ................................................................ 16
2.4 Mesin Bor ............................................................................................. 18
2.4.1 Pengertian Proses Bor ................................................................. 18
2.4.2 Klasifikasi Mesin Bor .................................................................. 19
2.5 Mesin Gergaji ....................................................................................... 20
2.5.1 Pengertian Proses Gergaji ........................................................... 20
2.5.2 Klasifikasi Mesin Gergaji ............................................................ 20
2.5.3 Pengertian Proses Gerinda........................................................... 21
2.6 Kerja Plat dan Kerja Bangku ................................................................ 21
2.6.1 Pengertian Proses Kerja Plat ....................................................... 21
2.6.2 Pengertian Proses Kerja Bangku ................................................. 22
2.7 Assembly Chart dan Opeartion Process Chart ..................................... 23
2.7.1 Assembly Chart............................................................................ 23
2.7.2 Opeartion Process Chart............................................................. 24
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 25
3.1 Diagram Alir Benda Proyek ................................................................. 25
3.2 Pengertian Diagram Alir Benda Proyek ............................................... 25
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 27
4.1 Pengolahan Waktu Proses ..................................................................... 27
4.1.1 Pengumpulan Data ...................................................................... 27
4.1.1.1 Data Waktu Setting........................................................ 27
4.1.1.2 Data Waktu Permesinan ................................................ 30
4.1.1.3 Data Waktu Proses ........................................................ 32
Integrated Industrial Engineering Laboratory
Industrial Engineering Department vi
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.1.2 Pengolahan Data .......................................................................... 36


4.1.2.1 Data Penyesuaian .......................................................... 36
4.1.2.2 Data Kelonggaran .......................................................... 36
4.1.2.3 Data Waktu Normal dan Baku Setting .......................... 37
4.1.2.4 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan................... 45
4.1.2.5 Data Waktu Normal dan Baku Proses ........................... 50
4.2 Assembly Chart dan Opeartion Process Chart ..................................... 66
4.2.1 Assembly Chart............................................................................ 66
4.2.2 Opeartion Process Chart............................................................. 67
4.3 Gambar Autodesk Inventor ................................................................... 68
4.3.1 Lathe Machine ............................................................................. 68
4.3.2 Milling Machine .......................................................................... 73
4.3.3 Chainsaw and Grinding Machine ............................................... 76
4.3.4 Drilling Machine and Sheet Metal Working ............................... 79
4.3.5 Bench Working and Wood Processing ........................................ 85
4.3.6 Benda Proyek (Final Project) ..................................................... 91
4.4 Langkah Kerja Pembuatan Benda Proyek .......................................... 151
4.4.1 Base ........................................................................................... 151
4.4.2 Sisi Pelat Depan dan Belakang .................................................. 153
4.4.3 Sisi Pelat Kiri dan Kanan .......................................................... 154
4.4.4 Kaki ........................................................................................... 155
4.4.5 Gear ........................................................................................... 156
4.4.6 Assembly .................................................................................... 157
4.5 Analisa Waktu Pengerjaan .................................................................. 158
4.5.1 Faktor Penyesuaian Westinghouse ............................................ 158
4.5.2 Faktor Kelonggaran ................................................................... 158
4.6 Analisa Langkah Kerja Pembuatan Benda Proyek ............................. 159
4.7 Stress Analysis .................................................................................... 161
4.8 Analisa Biaya ...................................................................................... 162
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 163
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 163
5.2 Saran ................................................................................................... 163

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department vii
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Mesin Bubut ........................................................................................... 15
Gambar 2.2 Pisau Mesin Bubut ................................................................................. 16
Gambar 2.3 Mesin Frais Horizontal ........................................................................... 17
Gambar 2.4 Mesin Frais Vertikal ............................................................................... 18
Gambar 2.5 Bor .......................................................................................................... 18
Gambar 2. 6 Mesin Bor Sensitif................................................................................. 19
Gambar 2.7 Mesin Bor Radial ................................................................................... 20
Gambar 2. 8 Klasifikasi Mesin Gergaji...................................................................... 21
Gambar 2.9 Alat pada Kerja Bangku ......................................................................... 22
Gambar 2.10 Contoh Assembly Chart........................................................................ 23
Gambar 2.11 Contoh Operation Process Chart......................................................... 24
Gambar 3.1 Diagram Alir .......................................................................................... 25
Gambar 4.1 Sketsa Aluminum Block ........................................................................ 151
Gambar 4.2 Memotong Aluminum Block Menggunakan Handsaw ......................... 152
Gambar 4.3 Meratakan Aluminum Block dengan Milling Machine ......................... 152
Gambar 4.4 Meratakan Aluminum Block Menggunakan Kikir ................................ 152
Gambar 4.5 Membuat Lubang Kaki dengan Hand Drill ......................................... 153
Gambar 4.6 Membuat Ulir Lubang Kaki dengan Tap and Snei ............................... 153
Gambar 4.7 Sketsa Aluminum Plate......................................................................... 153
Gambar 4.8 Memotong Aluminum Plate Menggunakan Gunting Pelat ................... 154
Gambar 4.9 Sketsa Aluminum Plate......................................................................... 154
Gambar 4.10 Memotong Aluminum Plate Menggunakan Gunting Pelat ............... 154
Gambar 4.11 Sketsa Aluminum Cylinder ................................................................. 155
Gambar 4.12 Memotong Aluminum Cylinder Menggunakan Handsaw ................. 155
Gambar 4.13 Meratakan Aluminum Cylinder Menggunakan Lathe Machine ......... 156
Gambar 4.14 Membuat Ulir Aluminum Cylinder dengan Snei ................................ 156
Gambar 4.15 Sketsa Tongkat Kayu ......................................................................... 156
Gambar 4.16 Memotong Tongkat Kayu Menggunakan Handsaw .......................... 157
Gambar 4.17 Stress Analysis .................................................................................... 161

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department viii
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Definisi NC Words ..................................................................................... 14
Tabel 2.2 Penjelasan Simbol OPC ............................................................................. 24
Tabel 4.1 Data Waktu Setting Alas ............................................................................ 27
Tabel 4.2 Data Waktu Setting Sisi Depan Plate ........................................................ 27
Tabel 4.3 Data Waktu Setting Sisi Kiri Plate ............................................................ 27
Tabel 4.4 Data Waktu Setting Sisi Belakang Plate .................................................... 27
Tabel 4.5 Data Waktu Setting Sisi Kanan Plate ........................................................ 28
Tabel 4.6 Data Waktu Setting Kaki 1......................................................................... 28
Tabel 4.7 Data Waktu Setting Kaki 2......................................................................... 28
Tabel 4.8 Data Waktu Setting Kaki 3......................................................................... 28
Tabel 4.9 Data Waktu Setting Kaki 4......................................................................... 29
Tabel 4.10 Data Waktu Setting Gear 1 ...................................................................... 29
Tabel 4.11 Data Waktu Setting Roller 1 .................................................................... 29
Tabel 4.12 Data Waktu Setting Gear 2 ...................................................................... 29
Tabel 4.13 Data Waktu Setting Roller 2 .................................................................... 29
Tabel 4.14 Data Waktu Setting Gear 3 ...................................................................... 29
Tabel 4.15 Data Waktu Setting Roller 3 .................................................................... 29
Tabel 4.16 Data Waktu Setting Roller 4 .................................................................... 29
Tabel 4.17 Data Waktu Setting Gear 4 ...................................................................... 30
Tabel 4.18 Data Waktu Setting Gear 5 ...................................................................... 30
Tabel 4.19 Data Waktu Setting Karet ........................................................................ 30
Tabel 4.20 Data Waktu Setting Sayap 1..................................................................... 30
Tabel 4.21 Data Waktu Setting Sayap 2..................................................................... 30
Tabel 4.22 Data Waktu Permesinan Alas .................................................................. 30
Tabel 4.23 Data Waktu Permesinan Kaki 1 ............................................................... 30
Tabel 4.20 Data Waktu Permesinan Kaki 2 ............................................................... 30
Tabel 4.21 Data Waktu Permesinan Kaki 3 ............................................................... 31
Tabel 4.22 Data Waktu Permesinan Kaki 4 ............................................................... 31
Tabel 4.23 Data Waktu Permesinan Gear 1 .............................................................. 31
Tabel 4.24 Data Waktu Permesinan Gear 2 .............................................................. 31
Tabel 4.25 Data Waktu Permesinan Gear 3 .............................................................. 31
Tabel 4.26 Data Waktu Permesinan Gear 4 .............................................................. 31
Tabel 4.26 Data Waktu Permesinan Gear 5 .............................................................. 31
Tabel 4.27 Data Waktu Permesinan Sisi Depan ........................................................ 31
Tabel 4.28 Data Waktu Permesinan Sisi Belakang.................................................... 31
Tabel 4.29 Data Waktu Permesinan Sisi Kanan ........................................................ 32
Tabel 4.30 Data Waktu Permesinan Sisi Kiri ............................................................ 32
Tabel 4.34 Data Waktu Proses Alas ........................................................................... 32
Tabel 4.35 Data Waktu Proses Sisi Depan Plate ....................................................... 32
Tabel 4.36 Data Waktu Proses Sisi Kiri Plate ........................................................... 32
Tabel 4.37 Data Waktu Proses Sisi Belakang Plate .................................................. 32
Tabel 4.38 Data Waktu Proses Sisi Kanan Plate ....................................................... 33
Tabel 4.39 Data Waktu Proses Kaki 1 ....................................................................... 33
Tabel 4.40 Data Waktu Proses Kaki 2 ....................................................................... 33
Tabel 4.41 Data Waktu Proses Kaki 3 ....................................................................... 33
Tabel 4.42 Data Waktu Proses Kaki 4 ....................................................................... 33
Tabel 4.43 Data Waktu Proses Gear 1 ....................................................................... 33

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department ix
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.44 Data Waktu Proses Roller 1 ..................................................................... 34


Tabel 4.45 Data Waktu Proses Gear 2 ....................................................................... 34
Tabel 4.46 Data Waktu Proses Roller 2 ..................................................................... 34
Tabel 4.47 Data Waktu Proses Gear 3 ....................................................................... 34
Tabel 4.48 Data Waktu Proses Roller 3 ..................................................................... 34
Tabel 4.49 Data Waktu Proses Gear 4 ....................................................................... 34
Tabel 4.49 Data Waktu Proses Gear 5 ....................................................................... 34
Tabel 4.50 Data Waktu Proses Sayap 1 ..................................................................... 35
Tabel 4.50 Data Waktu Proses Sayap 2 ..................................................................... 35
Tabel 4.50 Data Waktu Proses Karet ......................................................................... 35
Tabel 4.51 Data Penyesuaian Kinerja Pembuatan Mesin Auto-Grill......................... 36
Tabel 4.52 Data Kelonggaran Pembuatan Mesin Auto-Grill ..................................... 36
Tabel 4.53 Data Waktu Normal dan Baku Setting Alas............................................. 37
Tabel 4.54 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Depan Plate ......................... 38
Tabel 4.55 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Kiri Plate ............................. 38
Tabel 4.56 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Belakang Plate .................... 38
Tabel 4.57 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Kanan Plate ......................... 39
Tabel 4.58 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 1 ......................................... 39
Tabel 4.59 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 2 ......................................... 40
Tabel 4.60 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 3 ......................................... 40
Tabel 4.61 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 4 ......................................... 41
Tabel 4.62 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 1 ......................................... 41
Tabel 4.63 Data Waktu Normal dan Baku Setting Roller 1 ....................................... 42
Tabel 4.64 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 2 ......................................... 42
Tabel 4.65 Data Waktu Normal dan Baku Setting Roller 2 ....................................... 42
Tabel 4.66 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 3 ......................................... 43
Tabel 4.67 Data Waktu Normal dan Baku Setting Roller 3 ....................................... 43
Tabel 4.68 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 4 ......................................... 43
Tabel 4.68 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 5 ......................................... 44
Tabel 4.68 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sayap 1 ....................................... 44
Tabel 4.68 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sayap 2 ....................................... 44
Tabel 4.69 Data Waktu Normal dan Baku Setting Karet ........................................... 45
Tabel 4.70 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Alas ..................................... 45
Tabel 4.71 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 1.................................. 46
Tabel 4.72 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 2.................................. 46
Tabel 4.73 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 3.................................. 46
Tabel 4.74 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 4.................................. 47
Tabel 4.75 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 1 ................................. 47
Tabel 4.76 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 2 ................................. 47
Tabel 4.77 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 3 ................................. 48
Tabel 4.78 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 4 ................................. 48
Tabel 4.79 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Sisi Depan ........................... 48
Tabel 4.80 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Sisi Belakang ...................... 49
Tabel 4.81 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Sisi Kanan ........................... 49
Tabel 4.86 Data Waktu Normal dan Baku Proses Alas ............................................. 50
Tabel 4.87 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Depan Plate.......................... 50
Tabel 4.88 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Kiri Plate.............................. 51
Tabel 4.89 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Belakang Plate ..................... 51
Tabel 4.90 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Kanan Plate.......................... 51
Tabel 4.91 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 1 .......................................... 52

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department x
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.92 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 2 .......................................... 52
Tabel 4.93 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 3 .......................................... 53
Tabel 4.94 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 4 .......................................... 53
Tabel 4.95 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 1 ......................................... 53
Tabel 4.96 Data Waktu Normal dan Baku Proses Roller 1........................................ 54
Tabel 4.97 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 2 ......................................... 54
Tabel 4.98 Data Waktu Normal dan Baku Proses Roller 2........................................ 54
Tabel 4.99 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 3 ......................................... 55
Tabel 4.100 Data Waktu Normal dan Baku Proses Roller 3...................................... 55
Tabel 4.101 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 4 ....................................... 55
Tabel 4.101 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 5 ....................................... 56
Tabel 4.102 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sayap 1 ...................................... 56
Tabel 4.102 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sayap 2 ...................................... 56
Tabel 4.102 Data Waktu Normal dan Baku Proses Karet .......................................... 57
Tabel 4.103 Data Waktu Normal dan Baku Proses SSA-1 ........................................ 57
Tabel 4.105 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-1 .......................................... 57
Tabel 4.106 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-2 .......................................... 58
Tabel 4.107 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-3 .......................................... 58
Tabel 4.108 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-4 .......................................... 58
Tabel 4.109 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-5 .......................................... 59
Tabel 4.110 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-1 ............................................ 59
Tabel 4.111 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-2 ............................................ 59
Tabel 4.112 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-3 ............................................ 60
Tabel 4.113 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-4 ............................................ 60
Tabel 4.114 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-5 ............................................ 60
Tabel 4.115 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-6 ............................................ 61
Tabel 4.116 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-7 ............................................ 61
Tabel 4.117 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-8 ............................................ 61
Tabel 4.118 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-9 ............................................ 62
Tabel 4.119 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-10 .......................................... 62
Tabel 4.120 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-11 .......................................... 62
Tabel 4.121 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-12 .......................................... 63
Tabel 4.122 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-13 .......................................... 63
Tabel 4.123 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-14 .......................................... 63
Tabel 4.124 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-15 .......................................... 64
Tabel 4.125 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-16 .......................................... 64
Tabel 4.126 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-17 .......................................... 64
Tabel 4.127 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-18 .......................................... 65
Tabel 4.128 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-19 .......................................... 65
Tabel 4.129 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-20 .......................................... 65
Tabel 4.130 Biaya Bahan Produk............................................................................. 162

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department xi
BINUS University
Practicum Term Project 12
Manufacturing Process (ISYE6061)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Benda Proyek
Satai merupakan salah satu makanan favorit manusia yang dapat ditemui
hampir di semua negara. Satai merupakan irisan daging kecil yang ditusuk dan
dipanggang. Namun dengan berkembangnya zaman, satai tidak lagi hanya
berbentuk irisan daging namun sudah sering ditemui satai dalam bentuk sosis,
cumi, dan berbagai macam makanan lainnya.
Dapat diperhatikan, alat memanggang satai memerlukan manusia untuk
memutar tiap tusuk satai satu persatu. Dengan memutarnya secara satu persatu
dapat mengakibatkan proses pematangan daging yang tidak merata. Sisi sebuah
satai yang terlalu lama terpapar dengan api dibandingkan dengan sisi satai yang
lain akan lebih cepat berubah menjadi gosong. Demikian pula kebalikannya, sisi
satai yang kurang terpapar oleh api akan memiliki waktu yang lebih lama matang
dibandingkan sisi satai yang lainnya.
Dari pengamatan tersebut maka didesain mesin auto-grill. Auto-grill
merupakan alat pemanggang satai yang dapat memutar semua tusuk satai secara
bersamaan sehingga pematangan di semua sisi suatu satai merata. Dengan
menggunakan alat ini seorang pemanggang tidak perlu lagi harus memutar tiap
tusuk satai secara manual. Desain mesin auto-grill ini juga kecil sehingga
pembawa tidak perlu lagi kesusahan dalam membawa alat pemanggang ini da
tidak memerlukan ruangan besar untuk penyimpanan.

1.2 Tujuan dan Manfaat Benda Proyek


1.2.1 Tujuan Benda Proyek
Berdasarkan latar belakang di atas, berikut adalah tujuan dari mesin auto-
grill:
1. Untuk mengurangi penggunaan tenaga manusia dalam memanggang satai.
2. Untuk menghasilkan hasil panggangan satai yang merata di tiap sisi.
3. Untuk memudahkan pemanggang membawa auto-grill kemana saja.

1.2.2 Manfaat Benda Proyek


Berdasarkan tujuan auto-grill di atas, berikut adalah manfaat dari mesin
auto-grill:
1. Penulis
a. Penulis dapat menerapkan ilmu manufacturing processes yang telah
dipelajari selama proses pembelajaran dengan membuat mesin auto-grill.
2. Pembaca
a. Pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai proses pembuatan auto-
grill.
b. Pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai alat-alat yang digunakan
dalam pembuatan auto-grill.
c. Pembaca mendapatkan pengetahuan mengencai cara penggunaan alat-alat
yang digunakan dalam pembuatan auto-grill.

3. Pengguna
a. Pengguna auto-grill tidak lagi perlu memutar tusuk satai satu persatu
dalam proses memanggang.
b. Pengguna auto-grill yang suka berpergian sendiri tidak perlu membawa

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 13
Manufacturing Process (ISYE6061)

alat yang besar untuk berpergian.


c. Pengguna dapat dengan mudah menyimpan dan membawa auto-grill ke
mana saja.

1.3 Ruang Lingkup Benda Proyek


Proses pembuatan mesin auto-grill ini menggunakan sejumlah modul dari
proses pembelajaran proses manufaktur. Modul yang digunakan adalah Mesin
Frais dalam proses penghalusan permukaan beberapa bahan yang digunakan
dalam pembuatan mesin auto-grill. Modul kedua yang digunakan adalah Mesin
Bubut dalam proses pembuatan kaki mesin. Proses bubut yang digunakan adalah
untuk memendekkan panjang serta memperkecil diameter aluminum cylinder.
Modul ketiga yang digunakan adalah Gergaji dan Mesin Gerinda yang
digunakan dalam proses penghalusan beberapa permukaan bahan yang
digunakan dalam pembuatan mesin auto-grill. Modul keempat yang digunakan
adalah Mesin Bor dan Kerja Plat dalam proses membuat lubang dan pemotongan
aluminum plate. Modul kelima yang digunakan adalah Kerja Bangku yang
digunakkan ketika melakukan proses yang menggunakan alat tangan. Modul
keenam yang digunakan adalah Assembly Chart and Operation Process Chart
dalam pembuatan assembly chart mesin auto-grill dan operation process chart
mesin auto-grill.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 CNC Milling Machine


2.1.1 Pengertian CNC Milling Machine
Dewasa ini, mesin manual telah terganti oleh mesin CNC (Computer
Numerical Control). Mesin ini masih memiliki esensi performa fungsi yang
sama namun pergerakan mesin CNC lebih terkontrol secara elektrik dan bukan
lagi menggunakan tangan. Mesin CNC dapat menghasilkan benda yang sama
secara terus menerus dengan variasi yang sangat kecil tanpa mengalami
kelelahan. Hal ini merupakan keuntungan yang dapat terlihat secara langsung
jika dibandingkan dengan mesin manual yang memerlukan interaksi manusia
dalam melakukan semua proses (Mattson, 2009).
CNC merupakan mesin yang dikontrol oleh sistem elektrik yang didesain
untuk menerima data numerik dan berbagai instruksi, biasanya berbentuk
coding. CNC jauh lebih produktif dibandingkan mesin konvensional sehingga
memproduksi benda pada biaya yang lebih rendah dengan tingkat akurasi yang
lebh tinggi walaupun memiliki biaya investasi yang lebih tinggi (Haridy, Wu, &
Shafik, 2012)

2.1.2 Klasifikasi Mesin CNC Milling


Mesin CNC dapat terbagi menjadi dua tipe yaitu, point-to-point control
dan contouring control. Pada point-to-point control, alur alat tidak terkontrol
namun alat dapat bergerak pada garis lurus atau lintasan paralel pada kecepatan
yang diinginkan, namun hanya satu sumbu yang beroperasi pada satu waktu.
Pada countouring, dua atau 3 sumbu dapat dikontrol secara bersamaan
(Degartmo & Kohser, 2008).
Mesin CNC menggunakan bahasa computer (NC words) untuk
mengontrol pergerakan pisau dan benda kerja. Program ini memiliki informasi
mengenai geometri alat-alat pada mesin, dimensi benda kerja, dan parameter
mesin (speed, feed rate, dan depth of cut) (Degartmo & Kohser, 2008).

Tabel 2.1 Definisi NC Words


NC words Kegunaan
N Nomor urut: Mengidentifikasi informasi blok.
Fungsi persiapan: Mengajukan fungsi kontrol yang
G
berbeda-beda, termasuk preprogrammed rutinitas mesin.
Data dimensi koordinat: Perintah pergerakan lurus dan
x, y, z, b
miring untuk sumbu mesin.
F Funsi feed: Mengatur feed rate.
S Fungsi kecepatan: Mengatur kecepatan memotong.
Fungsi alat: Memberi tahu mesin lokasi alat potong pada
T
tool holder atau tool turret.
Fungsi lain-lain: Mematikan atau menghidupkan
M pendingin, membuka spindle, memutar spindle, mengganti
alat, dan lain-lain.
(End of Block): Mengindikasikan bahwa informasi telah
EOB
dikirim dan dapat dieksekusi.
Sumber: (Degartmo & Kohser, 2008)

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department 14
BINUS University
Practicum Term Project 15
Manufacturing Process (ISYE6061)

2.2 Mesin Bubut


2.2.1 Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu mesin perkakas yang berfungsi untuk
mengerjakan benda kerja yang memiliki bentuk silinder atau diameter lingkaran
benda kerja baik yang lurus maupun bertingkat. Di samping itu, mesin bubut
juga dapat mengerjakan lubang pada silinder. Mesin bubut konvensional hanya
dapat mengerjakan bentuk yang sederhana. Apabila ingin membuat bentuk
tertentu, maka harus dibuat pahat bubut atau menggunakan komponen tambahan
yang bisa digunakan untuk membentuk bentuk tersebut. Masalah yang sering
terjadi pada hasil bubut konvensial adalah dimensi yang kurang tepat, bentuk
yang tidak standar apabila satu benda dibuat berulang. Berikut merupakan
gambar mesin bubut konvensional (Subagio, 2008):

Sumber: (Subagio, 2008)


Gambar 2.1 Mesin Bubut

2.2.2 Pengertian Proses Bubut


Pada proses bubut, benda kerja dipegang oleh pencekam (chuck) yang
dipasang pada ujung poros utama (spindle) sehingga benda kerja ikut berputar
dengan poros utama mesin, sedangkan pahat dipegang oleh dudukan pahat (tool
post) dan pahat hanya bergerak kearah sumbu X dan Z (Subagio, 2008).
Benda kerja berputar secara terus menerus dan alat potong akan memotong
benda kerja. Pembubutan merupakan proses yang cocok pada bidang silinder
dan kerucut. Pada umumnya mesin bubut dapat juga digunakan untuk
pengeboran dan frais (Degartmo & Kohser, 2008).

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 16
Manufacturing Process (ISYE6061)

2.2.3 Klasifikasi Mesin Bubut


Berikut merupakan contoh-contoh pisau yang digunakan pada mesin bubut:

Sumber: (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009)


Gambar 2.2 Pisau Mesin Bubut

Dengan tipe pisau yang berbeda maka bisa didapatkan hasil pembubutan
yang berbeda sesuai dengan keinginan pengguna. Berikut merupakan beberapa
jenis hasil pembubutan yang bisa didapatkan (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009):
1. Parting Off : Membelah benda kerja menjadi dua.
2. Boring : Memperlebar lubang yang sudah ada.
3. Threading : Merupakan operasi pembuatan ulir atau alur heliks.
4. Knurling : Untuk membuat pegangan yang baik pada suatu benda kerja
(pola berlian).

2.3 Mesin Frais


2.3.1 Pengertian Proses Frais
Frais adalah proses permesinan yang ditunjukan dengan perputaran
pemotong dengan beberapa ujung pemotong yang diatur mengelilingi pemotong.
Alat ini adalah pemotong yang memiliki beberapa titik potong yang digunakan
pada masin frais. Proses ini digunakan untuk menghaluskan permukaan yang
lurus atau melengkung dan berbagai bentuk rumit lainnya dengan akurasi yang
tepat dan hasil permukaan yang sangat baik. Mesin frais adalah salah satu mesin
esensi yang ada di toko mesin modern (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009).

2.3.1 Klasifikasi Mesin Frais


Berbeda dengan mesin bubut, proses frais memutar alat potong dan
menggerakkan benda kerja. Benda kerja diletakkan di meja yang dapat bergerak
pada tiga arah: longitudinal, menyamping, dan ke atas atau ke bawah (Gupta,
Gupta, & Mittal, 2009).
Mesin frais memiliki tiga model dasar (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009):
1. Mesin Frais Horizontal
Mesin frais pada umumnya adalah mesin frais horizontal. Biasanya
mesin frais ini merupakan mesin frais horizontal sederhana atau universal.
Perbedaan utama dari keduanya adalah meja mesin universal dipasang di atas
meja putar dan dapat berputar pada sumbu horizontal. Fitur ini
memungkinkan pemotongan helix. Hal ini membuat mesin horizontal
universal menjadi sangat berguna sebagai perkakas ruangan.
Mesin frais sederhana jauh lebih kuat dan lebih cocok untuk pekerjaan
produksi. Pemotong end mills, face mills, drills, dan lain-lain dapat digunakan
pada mesin ini. Arbor dilepas dan taper shank alat pemotong di masukan ke

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 17
Manufacturing Process (ISYE6061)

dalam hollow spindle. Dengan pengaturan demikian sisi vertikal benda dapat
di frais tanpa kesulitan. Meja mesin horizontal dapat digerakkan dengan
tangan atau secara otomatis. Bagian terebut juga dapat dilalui dengan
kecepatan tinggi.

Sumber: (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009)


Gambar 2.3 Mesin Frais Horizontal

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 18
Manufacturing Process (ISYE6061)

2. Mesin Frais Vertikal


Aplikasi dan teknik pada penggunaan mesin ini berbeda dengan mesin
horizontal. Mesin ini tidak memiliki arbor namun memiliki spindle vertikal
di mana berbagai alat potong dapat dipasang. Pengaturan dan pergerakan
mesin ini mirip dengan tipe horizontal. Mesin ini digunakan untuk membuat
ppermukaan daras, alur, slot, pockets, guideways, dan lain-lain. Benda kerja
menggunakan end mills, facing mills, dan lain-lain.

Sumber: (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009)


Gambar 2.4 Mesin Frais Vertikal

3. Mesin Frais Universal


Mesin Frais universal adalah mesin frais horizontal sederhana. Pada
mesin frais universal, meja mesin dipasag di atas meja putar dan dapat
berputar pada sumbu horizontal. Fitur ini memungkinkan pemotongan helix.
Hal ini membuat mesin horizontal universal menjadi sangat berguna sebagai
perkakas ruangan

2.4 Mesin Bor


2.4.1 Pengertian Proses Bor
Proses pengeboran merupakan proses pembuatan lubang pada benda metal
keras dengan menggunakan alat yang berputar dinamakan bor (Gupta, Gupta, &
Mittal, 2009).
Pada zaman dulu, bor rata digunakan untuk membuat lubang, namun
dewasa ini, bor yang memutar digunakan secara umum. Bor yang memutar
memiliki dua ujung potong, sehingga bor merupakan alat yang memiliki
beberapa titik potong (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009).

Sumber: (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009)


Gambar 2.5 Bor

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 19
Manufacturing Process (ISYE6061)

2.4.2 Klasifikasi Mesin Bor


Berikut merupakan jenis-jenis mesin bor (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009):
1. Mesin Bor Sensitif
Mesin ini merupakan mesin untuk pekerjaan ringan yang mampu
menghasilkan lubang dengan diameter maksimum sebesar 12,00 mm dan
kecepatan spindle dapat dikategorikan cepat. Benda kerja diletakkan dimeja
dan dijepit pada posisi yang tepat. Pengeboran dilakukan dengan menurunkan
spindle yang terdapat di kepala bor. Berikut merupakan gambar mesin bor
sensitif:

Sumber: (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009)


Gambar 2. 6 Mesin Bor Sensitif

2. Mesin Bor Pilar


Mesin ini secara umum mirip dengan mesin bor sensitive, namun mesin
ini ditujukan untuk melakukan pekerjaan yang lebih berat. Kolom vertikal
dapat berbentuk persegi atau bulat. Keuntungan mesin adalah meja yang
dapat berayun keluar dan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar yang
ditampung oleh dasar mesin dan bukan meja. Kepala bor dapat diturunkan
dan mengebor benda yang berada di bawahanya.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 20
Manufacturing Process (ISYE6061)

3. Mesin Bor Radial


Mesin ini ditujukan untuk benda kerja yang berat dan besar. Hal ini
tidak dapat dimanipulasi sehingga pusat lubang dapat disejajarkan dengan
spindle pengeboran. Dalam hal ini, kepala bor dipasang di lengan radial.
Lengan radial dapat diputar mengelilingi kolom radial dan kepala bor dapat
dipindah ke luar atau ke dalam lengan radial.
Benda kerja diletakkan di meja yang merupakan bagian integral dari
bagian dasar dan dengan kombinasi pergerakan lengan radial dan kepala bor,
setiap bagian dari benda kerja dapat di bor tanpa menggeser benda besar
tersebut. Berikut merupakan gambar mesin bor radial:

Sumber: (Gupta, Gupta, & Mittal, 2009)


Gambar 2.7 Mesin Bor Radial

4. Mesin Bor Multi Spindle


Pada mesin ini, beberapa lubang dapat dibentuk pada saat yang
bersamaan. Mesin ini sangat berguna untuk produksi dalam jumlah besar.

2.5 Mesin Gergaji


2.5.1 Pengertian Proses Gergaji
Gergaji adalah proses pemotongan celah sempit pada benda kerja
menggunakan pahat tipis yang bergerigi disisinya. Proses ini biasanya digunakan
untuk memotong bagian yang tidak perlu, sehingga disebut juga proses cut-off.
Biasanya proses dilakukan dengan menggerakan bolak-balik pahat gergaji di
atas benda kerja yang diam (Industri, 2009).

2.5.2 Klasifikasi Mesin Gergaji


Terdapat tiga jenis dasar mesin gergaji berdasarkan bentuk pahat (Industri,
2009):
1. Mesin Hacksaw
Pahat gergaji berbentuk bilah lurus yang digerakkan bolak-balik pada
benda kerja. Banyak digunakan untuk proses cut-off. Pemotongan hanya
dilakukan saat gergaji didorong kedepan.
2. Mesin Bandsaw
Pahat gergaji berbentuk bilah bergerigi tipis seperti pita yang
tersambung melingkat. Gergaji diletakkan pada pulley dan digerakkan

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 21
Manufacturing Process (ISYE6061)

berputar kontinu. Pemotongan dilakukan dengan menekan benda kerja pada


gergaji yang berputar. Mesin bandsaw dibagi menjadi dua jenis yaotu vertikal
dan horizontal berdasarkan posisi gerak gergaji.
3. Mesin Circular Saw
Menggunakan bilah gergaji berbentuk roda yang bergerigi di sisi luarnya.
Proses ini sering digunakan untuk memotong batang panjang, tabung, dan
bentuk-bentuk lain yang memerlukan pemotongan panjang. Mesin ini
dilengkapi spindle yang diputar oleh mesin dan mekanisme pengumpan untuk
menggerakan benda kerja atau gergaji. Terdapat dua jenis proses yang terkait
dengan circular sawing yaitu abbrasive cut-off (menggunakan batu gerinda
tipis) dan friction sawing (menggunakan piring baja tipis).
Berikut merupakan gambar beberapa macam mesin gergaji:

Sumber: (Industri, 2009)


Gambar 2. 8 Klasifikasi Mesin Gergaji

2.5.3 Pengertian Proses Gerinda


Pada proses gerinda roda emery atau corundum digunakan sebagai alat
potong. Ketika roda gerinda berputar, tiap partikel bekerja sebagai alat potong
kecil yang memotong permukaan benda kerja. Secara kasat mata material yang
terpotong terlihat seperti serbuk besi dengan campuran bubuk roda gerinda.
Proses gerinda mampu memproduksi ukuran yang akurat, dan memberikan
keakuratan secara geometri pada permukaan yang rata atau melengkung. Roda
gerinda mampu mengerjakan besi yang keras yang tidak mampu dilakukan oleh
proses mesin lainnya.
Ketika roda gerinda diaplikasikan pada benda kerja, ujung yang tajam
secara perlahan akan menjadi tumpul. Pada tahap tersebut, butiran kasar akan
lepas dan membentuk ujung yang baru atau lepas dari roda dan membentuk
laposan butiran yang baru. Hal tersebut merupakan reduksi umur roda gerinda
(Gupta, Gupta, & Mittal, 2009).

2.6 Kerja Plat dan Kerja Bangku


2.6.1 Pengertian Proses Kerja Plat
Kerja plat adalah kegiatan pembentukan plat menjadi suatu produk.
Sejumlah produk yang dibentuk oleh proses kerja plat adalah ember plat, corong,
tabung, boks, silinder, dan pipa.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 22
Manufacturing Process (ISYE6061)

Pekerjaan yang dilakukan pada proses kerja plat adalah memotong,


melengkungkan, menghubungkan, menegangkan, dan membuat pembukaan.
Alat yang digunakan pada proses kerja metal adalah gunting, palu, plier,
pembuat lubang, Alat gambar yang digunakan dalam proses kerja plat adalah
penggaris besi, roll bar, penggores, center punch, protractor, caliper, dan
micrometer. Sebagai tambahan, proses kerja plat juga melibatkan pengeboran
dan gerinda (Sunyoto, Karnowo, & Respati, 2008).

2.6.2 Pengertian Proses Kerja Bangku


Proses kerja bangku adalah pekerjaan yang memerlukan beberapa alat
tangan. Beberapa proses yang dapat dilakukan pada kerja bangku adalah
menggergaji, reaming, filing, memahat, menggores, dan lain-lain.
Pekerjaan ini juga menggunakan beberapa alat menggambar seperti center
puncher, penggores, alat pengukur, penggaris besi, dan lain-lain.
Alat pengukuran yang digunakan dalam proses ini berupa tongue measure,
wire gauge plate, plate measure, gauge screw, tooth gauge, caliber compasses,
goniometric, sliding gauge, micrometer, caliper, dan dial indicators (John,
2010).

Berikut merupakan gambar beberapa alat yang digunakan pada proses


kerja bangku:

Sumber: (Sunyoto, Karnowo, & Respati, 2008)


Gambar 2.9 Alat pada Kerja Bangku

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 23
Manufacturing Process (ISYE6061)

2.7 Assembly Chart dan Operation Process Chart


2.7.1 Assembly Chart
Assembly chart memberikan gambaran luas bagaimana proses pembuatan
sebuah bagian produk hingga penggabungan bagian-bagian kecil produk
tersebut atau disebut juga perakitan menjadi sebuah produk (Sule, 2008).

Berikut merupakan contoh gambar assembly chart:

Sumber: (Tompkins, White, Bozer, & Tanchoco, 2010)


Gambar 2.10 Contoh Assembly Chart

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 24
Manufacturing Process (ISYE6061)

2.7.2 Operation Process Chart


Operation process chart merupakan representasi ilustrasi grafik dari setiap
kejadian dimana bagian produk melalui proses dan urutan inspeksi dan semua
operasi. Grafik ini juga memiliki informasi analisis berupa waktu pembuatan
(Rastogi, 2010).

Berikut merupakan gambar contoh operation process chart:

Sumber: (Patil, Karad, & Kushare, 2008)


Gambar 2.11 Contoh Operation Process Chart

Berikut merupakan penjelasan dari simbol operation processing chart:

Tabel 2.2 Penjelasan Simbol OPC


No. Kegiatan Simbol Penjelasan
Operasi terjadi ketika benda dengan sengaja
1. Operasi
diganti karakteristiknya (Contoh: memotong).
Kegiatan mengecek apakah kualitas maupun
2. Inspeksi
kuantitas benar.

3. Penyimpanan Penyimpanan Benda.

Inspeksi dan (Contoh: susu bubuk sedang ditimbang dan


4.
Operasi diisi)

Sumber: (Patil, Karad, & Kushare, 2008)

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Benda Proyek


Berikut merupakan gambar diagram alir mesin auto-grill:

Gambar 3.1 Diagram Alir

3.2 Pengertian Diagram Alir Benda Proyek


Diagram alir menunjukan proses yang telah dilakukan pada pembuatan
auto-grill. Berikut merupakan penjelasan dari diagram alir yang telah dibuat:
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dengan mengidentifikasi masalah atau kekurangan yang terdapat pada
alat pemanggang yang ada, maka dapat dibentuk perumusan masalah yang
dapat diberi inovasi pada perancangan mesin auto-grill.
2. Studi Pustaka
Studi pusataka merupakan landasan teori dalam proses pembuatan
mesin auto-grill. Studi pustaka yang digunakan diambil dari berbagai buku
dan jurnal yang membahas mengenai Manufacturing Process.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department 25
BINUS University
Practicum Term Project 26
Manufacturing Process (ISYE6061)

3. Perancangan Proyek
Perancangan mesin auto-grill dibuat dengan menggunakan aplikasi
Inventor yang dibuat dalam bentuk 3D dan 2D. Perancangan proyek dibuat
sebagai landasan ukuran dalam pembuatan benda proyek.
4. Persetujuan Pembimbing
Perancangan auto-grill kemudian dipresentasikan kepada pembimbing.
Jika perancangan diterima maka akan dilanjutkan dengan proses pembuatan
proyek, namun jika tidak disetujui, proses perancangan akan diulang untuk
memperbaiki kekurangan perancangan proyek.
5. Pembuatan Proyek
Pembuatan proyek merupakan proses pembuatan mesin auto-grill.
Pembuatan mesin auto-grill dilakukan dengan menggunakan berbagai alat
dan proses yang telah dibahas pada studi pustaka.
6. Analisis
Dalam setiap proses pembuatan proyek akan dijelaskan pada analisis
mengenai cara penggunaan alat dan proses pembuatan mesin auto-grill.
7. Kesimpulan
Kesimpulan yang ditarik dari penjelasan rinci yang sudah dibuat pada
analisis. Kesimpulan menjawan perumusan masalah dan tujuan pembuatan
mesin auto-grill.
8. Saran
Berdasarkan hasil pembuatan mesin auto-grill maka diberikan saran
bagi pembuat mesin auto-grill selanjutnya.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 27
Manufacturing Process (ISYE6061)

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Waktu Proses
4.1.1 Pengumpulan Data
4.1.1.1 Data Waktu Setting
Berikut merupakan tabel yang menunjukkan data waktu setting
mesin pada pembuatan mesin auto-grill:

Tabel 4.1 Data Waktu Setting Alas


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 22,50
2 Mempersiapkan Milling Machine untuk digunakan 26,30
Menjepit aluminum block di Milling Machine dengan sisi
25,30
3 kanan menghadap atas
4 Melepas jepitan aluminum block dari Milling Machine 7,60
Menjepit aluminum block di Milling Machine dengan sisi
29,30
5 kiri menghadap atas
6 Melepas jepitan aluminum block dari Milling Machine 7,20
Menjepit aluminum block di vise dengan sisi atas
23,50
7 menghadap atas
8 Melepas jepitan aluminum block dari vise 4,00
Menjepit aluminum block di vise dengan sisi bawah
26,20
9 menghadap atas
10 Melepas jepitan aluminum block dari vise 4,30
11 Mempersiapkan Drill Machine untuk membuat lubang 22,30
12 Menjepit aluminum block ke meja dengan clamp 18,30
13 Melepas jepitan clamp 4,80

Tabel 4.2 Data Waktu Setting Sisi Depan Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 24,60

Tabel 4.3 Data Waktu Setting Sisi Kiri Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 25,00

Tabel 4.4 Data Waktu Setting Sisi Belakang Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 26,30

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 28
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.5 Data Waktu Setting Sisi Kanan Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 17,00

Tabel 4.6 Data Waktu Setting Kaki 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 21,10
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 40,00
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 30,00
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 10,20
5 Menjepit aluminum block di vise 26,20
6 Mempersiapkan alat tap and snei 32,10
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 5,00

Tabel 4.7 Data Waktu Setting Kaki 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 15,30
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 32,10
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 26,40
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 12,20
5 Menjepit aluminum block di vise 25,00
6 Mempersiapkan alat tap and snei 30,20
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 9,20

Tabel 4.8 Data Waktu Setting Kaki 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 17,20
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 30,10
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 25,10
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 8,30
5 Menjepit aluminum block di vise 24,60
6 Mempersiapkan alat tap and snei 30,10
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 8,90

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 29
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.9 Data Waktu Setting Kaki 4


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 15,30
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 30,60
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 32,10
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 9,20
5 Menjepit aluminum block di vise 27,10
6 Mempersiapkan alat tap and snei 30,00
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 8,90

Tabel 4.10 Data Waktu Setting Gear 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 25,60
2 Mempersiapkan Drilling Machine 36,40

Tabel 4.11 Data Waktu Setting Roller 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 26,30

Tabel 4.12 Data Waktu Setting Gear 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 25,60
2 Mempersiapkan Drilling Machine 36,40

Tabel 4.13 Data Waktu Setting Roller 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 26,30

Tabel 4.14 Data Waktu Setting Gear 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan (Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 25,60
2 Mempersiapkan Drilling Machine 36,40

Tabel 4.15 Data Waktu Setting Roller 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 26,30

Tabel 4.16 Data Waktu Setting Roller 4


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 26,30

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 30
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.17 Data Waktu Setting Gear 4


Waktu Siklus
No Pekerjaan (Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 25,60
2 Mempersiapkan Drilling Machine 36,40

Tabel 4.18 Data Waktu Setting Gear 5


Waktu Siklus
No Pekerjaan (Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 25,60
2 Mempersiapkan Drilling Machine 36,40

Tabel 4.19 Data Waktu Setting Karet


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, pulpen) 16,60

Tabel 4.20 Data Waktu Setting Sayap 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, pulpen) 32,00

Tabel 4.21 Data Waktu Setting Sayap 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, pulpen) 32,00

4.1.1.2 Data Waktu Permesinan


Berikut merupakan tabel yang menunjukkan data waktu
penggunaan mesin pada proses pembuatan pada mesin auto-grill:

Tabel 4.22 Data Waktu Permesinan Alas


No Pekerjaan Waktu Siklus (Detik)
1 Milling aluminum block sisi atas dan bawah 3208,00
2 Mengikir aluminum block sisi kiri dan kanan 1025,00
3 Drilling 4 lubang untuk kaki 824,00

Tabel 4.23 Data Waktu Permesinan Kaki 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Lathing aluminum block 820,00
2 Lathing untuk proses snei 402,00

Tabel 4.24 Data Waktu Permesinan Kaki 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Lathing aluminum block 820,00
2 Lathing untuk proses snei 402,00

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 31
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.25 Data Waktu Permesinan Kaki 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Lathing aluminum block 820,00
2 Lathing untuk proses snei 402,00

Tabel 4.26 Data Waktu Permesinan Kaki 4


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Lathing aluminum block 820,00
2 Lathing untuk proses snei 402,00

Tabel 4.27 Data Waktu Permesinan Gear 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilling kayu 78,20

Tabel 4.28 Data Waktu Permesinan Gear 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilling kayu 78,20

Tabel 4.29 Data Waktu Permesinan Gear 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilliing kayu 78,20

Tabel 4.30 Data Waktu Permesinan Gear 4


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilliing kayu 78,20

Tabel 4.31 Data Waktu Permesinan Gear 5


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilliing kayu 78,20

Tabel 4.32 Data Waktu Permesinan Sisi Depan


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilling plate depan 125,20
Tabel 4.33 Data Waktu Permesinan Sisi Belakang

Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilling plate belakang 125,20

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 32
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.34 Data Waktu Permesinan Sisi Kanan


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilling plate kanan 125,20

Tabel 4.35 Data Waktu Permesinan Sisi Kiri


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Drilling plate kiri 125,20

4.1.1.3 Data Waktu Proses


Berikut merupakan tabel yang menunjukkan data waktu proses-
proses pembuatan mesin auto-grill:

Tabel 4.36 Data Waktu Proses Alas


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 450,50
Memperkecil sisi atas dan bawah aluminum block
2689,00
2 (milling)
3 Memperkecil sisi kanan dan kiri (mengikir) 861,00
4 Membuat 4 lubang untuk kaki 541,00
5 Membuat 5 lubang untuk gear 468,00
6 Membuat ulir dengan tap untuk kaki 952,00

Tabel 4.37 Data Waktu Proses Sisi Depan Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 325,50
2 Menggunting plate 487,00

Tabel 4.38 Data Waktu Proses Sisi Kiri Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 325,50
2 Menggunting plate 487,00

Tabel 4.39 Data Waktu Proses Sisi Belakang Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 360,00
2 Menggunting plate 502,00

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 33
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.40 Data Waktu Proses Sisi Kanan Plate


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 360,00
2 Menggunting plate 502,00

Tabel 4.41 Data Waktu Proses Kaki 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 248,00
2 Memperkecil panjang aluminum block 398,00
3 Memperkecil diameter aluminum block 540,00
4 Membuat ulir 406,00

Tabel 4.42 Data Waktu Proses Kaki 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 248,00
2 Memperkecil panjang aluminum block 398,00
3 Memperkecil diameter aluminum block 540,00
4 Membuat ulir 406,00

Tabel 4.43 Data Waktu Proses Kaki 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 248,00
2 Memperkecil panjang aluminum block 398,00
3 Memperkecil diameter aluminum block 540,00
4 Membuat ulir 406,00

Tabel 4.44 Data Waktu Proses Kaki 4


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 248,00
2 Memperkecil panjang aluminum block 398,00
3 Memperkecil diameter aluminum block 540,00
4 Membuat ulir 406,00

Tabel 4.45 Data Waktu Proses Gear 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 128,00
2 Melubangi kayu 321,00
3 Mengamplas kayu 225,00

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 34
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.46 Data Waktu Proses Roller 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 68,00
2 Menggunting jeruji 125,00

Tabel 4.47 Data Waktu Proses Gear 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 128,00
2 Melubangi kayu 321,00
3 Mengamplas kayu 225,00

Tabel 4.48 Data Waktu Proses Roller 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 68,00
2 Menggunting jeruji 125,00

Tabel 4.49 Data Waktu Proses Gear 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 128,00
2 Melubangi kayu 321,00
3 Mengamplas kayu 225,00

Tabel 4.50 Data Waktu Proses Roller 3


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 68,00
2 Menggunting jeruji 125,00

Tabel 4.51 Data Waktu Proses Gear 4


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 128,00
2 Melubangi kayu 321,00
3 Mengamplas kayu 225,00

Tabel 4.52 Data Waktu Proses Gear 5


Waktu Siklus
No Pekerjaan
(Detik)
1 Membuat sketsa 128,00
2 Melubangi kayu 321,00
3 Mengamplas kayu 225,00

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 35
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.53 Data Waktu Proses Sayap 1


Waktu Siklus
No Pekerjaan (Detik)
1 Membuat sketsa 158,00
2 Menggunting aluminum plate 250,00

Tabel 4.54 Data Waktu Proses Sayap 2


Waktu Siklus
No Pekerjaan (Detik)
1 Membuat sketsa 158,00
2 Menggunting aluminum plate 250,00

Tabel 4.55 Data Waktu Proses Karet


Waktu Siklus
No Pekerjaan (Detik)
1 Membuat sketsa 68,00
2 Menggunting karet 97,00

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 36
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.1.2 Pengolahan Data


4.1.2.1 Data Penyesuaian
Berikut merupakan tabel data penyesuaian dalam proses
pembuatan mesin auto-grill:
Tabel 4.56 Data Penyesuaian Kinerja Pembuatan Mesin Auto-Grill
No Factor Class Symbol Rating
1 Skill Excellent B2 0,08
2 Effort Excellent B1 0,1
3 Condition Good C 0,02
4 Consistency Excellent B 0,03
Total Rating 0,23

4.1.2.2 Data Kelonggaran


Berikut merupakan tabel data kelonggaran dalam proses
pembuatan mesin auto-grill:

Tabel 4.57 Data Kelonggaran Pembuatan Mesin Auto-Grill


Table: ILO Recommended Allowances
A. Constant Allowance
1. Personal allowance 5
2. Basic fatigue allowance 4
B. Variable Allowances
1. Standing allowance 2
2. Abnormal position allowance:
a. Slightly Awkward 0
3. Use of force, or muscular energy (lifting, pulling, or pushing):
Weight lifted, pounds: 5 pound 0
4. Bad light
b. well below 2
5. Atmospheric conditions (heat and humidity)- variable 14
6. Close attention:
b. Fine or exacting 2
7. Noise level:
Intermittent - loud 2
8. Mental Strain:
a. Fairly complex process 1
9. Monotony
c. High 4
10. Tediousness
b. Tedious 2
Total 38

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 37
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.1.2.3 Data Waktu Normal dan Baku Setting


Berikut merupakan tabel yang menunjukkan data waktu normal
dan baku setting mesin pada pembuatan mesin auto-grill:

Tabel 4.58 Data Waktu Normal dan Baku Setting Alas


No Pekerjaan Normal Baku
Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris,
1 27,68 44,64
penggores)
2 Mempersiapkan Milling Machine untuk digunakan 32,35 52,18
Menjepit aluminum block di Milling Machine dengan
3 31,12 50,19
sisi kanan menghadap atas
4 Melepas jepitan aluminum blockdari Milling Machine 9,35 15,08
Menjepit aluminum block di Milling Machine dengan
5 36,04 58,13
sisi kiri menghadap atas
6 Melepas jepitan aluminum block dari Milling Machine 8,86 14,28
Menjepit aluminum block di vise dengan sisi atas
7 28,91 46,62
menghadap atas
8 Melepas jepitan aluminum block dari vise 4,92 7,94
Menjepit aluminum block di vise dengan sisi bawah
9 32,23 51,98
menghadap atas
10 Melepas jepitan aluminum block dari vise 5,29 8,53
11 Mempersiapkan Drill Machine untuk membuat lubang 27,43 44,24
12 Menjepit aluminum block ke meja dengan clamp 22,51 36,30
13 Melepas jepitan clamp 5,90 9,52

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 22,50 detik


Waktu Normal (Wn) = 22,50 x (1+0,23)
= 27,68 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 27,68 x
100% 38%
= 44,64 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 38
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.59 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Depan Plate
No Pekerjaan Normal Baku
Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris,
1 30,26 48,80
penggores)

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 24,60 detik


Waktu Normal (Wn) = 24,60 x (1+0,23)
= 30,26 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 30,26 x
100% 38%
= 48,80 detik
Tabel 4.60 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Kiri Plate
No Pekerjaan Normal Baku
Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris,
1 30,75 49,60
penggores)

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 25,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 25,00 x (1+0,23)
= 30,75 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 30,75 x
100% 38%
= 49,60 detik
Tabel 4.61 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Belakang Plate
No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 32,35 52,18

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 26,30 detik


Waktu Normal (Wn) = 26,30 x (1+0,23)
= 32,35 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 32,35 x
100% 38%
= 52,18 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 39
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.62 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sisi Kanan Plate
No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 20,91 33,73

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 17,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 17,00 x (1+0,23)
= 20,91 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 20,91 x
100% 38%
= 33,73 detik
Tabel 4.63 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 1
No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 25,95 41,86
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 49,20 79,35
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 36,90 59,52
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 12,55 20,24
5 Menjepit aluminum block di vise 32,23 51,98
6 Mempersiapkan alat tap and snei 39,48 63,68
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 6,15 9,92

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 21,10 detik


Waktu Normal (Wn) = 21,10 x (1+0,23)
= 25,95 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 25,95 x
100% 38%
= 41,86 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 40
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.64 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 18,82 30,35
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 39,48 63,68
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 32,47 52,37
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 15,01 24,20
5 Menjepit aluminum block di vise 30,75 49,60
6 Mempersiapkan alat tap and snei 37,15 59,91
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 11,32 18,25

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 15,30 detik


Waktu Normal (Wn) = 15,30 x (1+0,23)
= 18,82 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 18,82 x
100% 38%
= 30,35 detik

Tabel 4.65 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 21,16 34,12
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 37,02 59,71
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 30,87 49,80
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 10,21 16,47
5 Menjepit aluminum block di vise 30,26 48,80
6 Mempersiapkan alat tap and snei 37,02 59,71
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 10,95 17,66

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 17,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 17,20 x (1+0,23)
= 21,16 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 21,16 x
100% 38%
= 34,12 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 41
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.66 Data Waktu Normal dan Baku Setting Kaki 4


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 18,82 30,35
2 Mempersiapkan Lathe Machine untuk digunakan 37,64 60,71
3 Menjepit aluminum block di Lathe Machine 39,48 63,68
4 Melepas jepitan aluminum block dari Lathe Machine 11,32 18,25
5 Menjepit aluminum block di vise 33,33 53,76
6 Mempersiapkan alat tap and snei 36,90 59,52
7 Melepas jepitan aluminum block dari vise 10,95 17,66

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 15,30 detik


Waktu Normal (Wn) = 15,30 x (1+0,23)
= 18,82 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 18,82 x
100% 38%
= 30,35 detik

Tabel 4.67 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 31,49 50,79
2 Mempersiapkan Drilling Machine 44,77 72,21

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 15,30 detik


Waktu Normal (Wn) = 15,30 x (1+0,23)
= 18,82 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 18,82 x
100% 38%
= 30,35 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 42
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.68 Data Waktu Normal dan Baku Setting Roller 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 32,35 52,18

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 26,30 detik


Waktu Normal (Wn) = 26,30 x (1+0,23)
= 32,35 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 32,35 x
100% 38%
= 52,18 detik

Tabel 4.69 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 31,49 50,79
2 Mempersiapkan Drilling Machine 44,77 72,21

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 25,60 detik


Waktu Normal (Wn) = 25,60 x (1+0,23)
= 31,49 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 31,49 x
100% 38%
= 50,79 detik

Tabel 4.70 Data Waktu Normal dan Baku Setting Roller 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 32,35 52,18

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 26,30 detik


Waktu Normal (Wn) = 26,30 x (1+0,23)
= 32,25 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 32,35 x
100% 38%
= 52,18 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 43
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.71 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 31,49 50,79
2 Mempersiapkan Drilling Machine 44,77 72,21

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 25,60 detik


Waktu Normal (Wn) = 25,60 x (1+0,23)
= 31,49 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 31,49 x
100% 38%
= 50,79 detik

Tabel 4.72 Data Waktu Normal dan Baku Setting Roller 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 32,35 52,18

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 26,30 detik


Waktu Normal (Wn) = 26,30 x (1+0,23)
= 32,35 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 32,25 x
100% 38%
= 52,18 detik

Tabel 4.73 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 4


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 31,49 50,79

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 25,60 detik


Waktu Normal (Wn) = 25,60 x (1+0,23)
= 31,49 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 31,49 x
100% 38%
= 50,79 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 44
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.74 Data Waktu Normal dan Baku Setting Gear 5


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 31,49 50,79

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 25,60 detik


Waktu Normal (Wn) = 25,60 x (1+0,23)
= 31,49 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 31,49 x
100% 38%
= 50,79 detik
Tabel 4.75 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sayap 1
No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 39,36 63,48

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 32,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 32,00 x (1+0,23)
= 39,36 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 39,36 x
100% 38%
= 63,48 detik

Tabel 4.76 Data Waktu Normal dan Baku Setting Sayap 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, penggores) 39,36 63,48

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 32,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 32,00 x (1+0,23)
= 39,36 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 39,36 x
100% 38%
= 63,48 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 45
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.77 Data Waktu Normal dan Baku Setting Karet


No Pekerjaan Normal Baku
1 Mempersiapkan alat bantu sketsa (penggaris, pulpen) 20,42 32,93

Berikut adalah contoh perhitungan mempersiapkan alat bantu


sketsa (penggaris, penggores):

Waktu Siklus (Ws) = 16,60 detik


Waktu Normal (Wn) = 16,60 x (1+0,23)
= 20,42 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 20,42 x
100% 38%
= 32,93 detik

4.1.2.4 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan


Berikut merupakan tabel yang menunjukkan data waktu normal
dan baku penggunaan mesin pada proses pembuatan pada mesin auto-
grill:

Tabel 4.78 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Alas


No Pekerjaan Normal Baku
1 Milling aluminum block sisi atas dan bawah 3945,84 6364,25
2 Mengikir aluminum block sisi kiri dan kanan 1260,75 2033,46
3 Drilling 4 lubang untuk kaki 1013,52 1634,70

Berikut adalah contoh perhitungan milling aluminum block sisi


atas dan bawah:

Waktu Siklus (Ws) = 3208,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 3208,00 x (1+0,23)
= 3945,84 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 3945,84 x
100% 38%
= 6364,25 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 46
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.79 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Lathing aluminum block 1008,60 1626,77
2 Lathing untuk proses snei 494,46 797,51

Berikut adalah contoh perhitungan lathing aluminum block:

Waktu Siklus (Ws) = 820,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 820,00 x (1+0,23)
= 1008,60 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 1008,60 x
100% 38%
= 1626,77 detik

Tabel 4.80 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Lathing aluminum block 1008,60 1626,77
2 Lathing untuk proses snei 494,46 797,51

Berikut adalah contoh perhitungan lathing aluminum block:

Waktu Siklus (Ws) = 820,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 820,00 x (1+0,23)
= 1008,60 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 1008,60 x
100% 38%
= 1626,77 detik

Tabel 4.81 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Lathing aluminum block 1008,60 1626,77
2 Lathing untuk proses snei 494,46 797,51

Berikut adalah contoh perhitungan lathing aluminum block:

Waktu Siklus (Ws) = 820,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 820,00 x (1+0,23)
= 1008,60 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 1008,60 x
100% 38%
= 1626,77 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 47
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.82 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Kaki 4


No Pekerjaan Normal Baku
1 Lathing aluminum block 1008,60 1626,77
2 Lathing untuk proses snei 494,46 797,51

Berikut adalah contoh perhitungan lathing aluminum block:

Waktu Siklus (Ws) = 820,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 820,00 x (1+0,23)
= 1008,60 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 1008,60 x
100% 38%
= 1626,77 detik

Tabel 4.83 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Drilling kayu 96,19 155,14

Berikut adalah contoh perhitungan drilling kayu:

Waktu Siklus (Ws) = 78,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 78,20 x (1+0,23)
= 96,19 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 96,19 x
100% 38%
= 155,14 detik

Tabel 4.84 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Drilling kayu 96,19 155,14

Berikut adalah contoh perhitungan drilling kayu:

Waktu Siklus (Ws) = 78,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 78,20 x (1+0,23)
= 96,19 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 96,19 x
100% 38%
= 155,14 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 48
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.85 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Drilling kayu 96,19 155,14

Berikut adalah contoh perhitungan drilling kayu:

Waktu Siklus (Ws) = 78,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 78,20 x (1+0,23)
= 96,19 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 96,19 x
100% 38%
= 155,14 detik
Tabel 4.86 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Gear 4
No Pekerjaan Normal Baku
1 Drilling kayu 96,19 155,14

Berikut adalah contoh perhitungan drilling kayu:

Waktu Siklus (Ws) = 78,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 78,20 x (1+0,23)
= 96,19 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 96,19 x
100% 38%
= 155,14 detik
Tabel 4.87 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Sisi Depan
No Pekerjaan Normal Baku
1 Drilling plate 1 154,00 248,38

Berikut adalah contoh perhitungan drilling plate 1:

Waktu Siklus (Ws) = 125,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 125,20 x (1+0,23)
= 154,00 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 154,00 x
100% 38%
= 248,38 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 49
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.88 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Sisi Belakang
No Pekerjaan Normal Baku
1 Drilling plate 2 154,00 248,38

Berikut adalah contoh perhitungan drilling plate 2:

Waktu Siklus (Ws) = 125,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 125,20 x (1+0,23)
= 154,00 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 154,00 x
100% 38%
= 248,38 detik

Tabel 4.89 Data Waktu Normal dan Baku Permesinan Sisi Kanan
No Pekerjaan Normal Baku
1 Drilling plate 3 154,00 248,38

Berikut adalah contoh perhitungan drilling plate 3:

Waktu Siklus (Ws) = 125,20 detik


Waktu Normal (Wn) = 125,20 x (1+0,23)
= 154,00 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 154,00 x
100% 38%
= 248,38 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 50
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.1.2.5 Data Waktu Normal dan Baku Proses


Berikut merupakan tabel yang menunjukkan data waktu normal
dan baku proses-proses pembuatan mesin auto-grill:

Tabel 4.90 Data Waktu Normal dan Baku Proses Alas


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 554,11 893,73
Memperkecil sisi atas dan bawah aluminum block
2 3307,47 5334,62
(milling)
3 Memperkecil sisi kanan dan kiri (mengikir) 1059,03 1708,11
4 Membuat 4 lubang untuk kaki 665,43 1073,27
5 Membuat 5 lubang untuk gear 575,64 928,45
6 Membuat ulir dengan tap untuk kaki 1170,96 1888,64

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 450,49 detik


Waktu Normal (Wn) = 450,49 x (1+0,23)
= 554,11 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 554,11 x
100% 38%
= 893,73 detik

Tabel 4.91 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Depan Plate
No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 400,36 645,75
2 Menggunting plate 599,01 966,14

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 325,50 detik


Waktu Normal (Wn) = 325,50 x (1+0,23)
= 400,36 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 400,36 x
100% 38%
= 645,75 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 51
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.92 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Kiri Plate
No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 400,36 645,75
2 Menggunting plate 599,01 966,14

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 325,50 detik


Waktu Normal (Wn) = 325,50 x (1+0,23)
= 400,36 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 400,36 x
100% 38%
= 645,75 detik
Tabel 4.93 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Belakang Plate
No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 442,80 714,19
2 Menggunting plate 617,46 995,90

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 360,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 360,00 x (1+0,23)
= 442,80 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 442,80 x
100% 38%
= 714,19 detik
Tabel 4.94 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sisi Kanan Plate
No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 442,80 714,19
2 Menggunting plate 617,46 995,90

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 360,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 360,00 x (1+0,23)
= 442,80 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 442,80 x
100% 38%
= 714,19 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 52
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.95 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 305,04 492,00
2 Memperkecil panjang aluminum cylinder (lathing) 489,54 789,58
3 Memperkecil diameter aluminum cylinder (lathing) 664,20 1071,29
4 Membuat ulir 499,38 805,45

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 406,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 406,00 x (1+0,23)
= 305,04 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 305,04 x
100% 38%
= 492,00 detik

Tabel 4.96 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 305,04 492,00
2 Memperkecil panjang aluminum cylinder (lathing) 489,54 789,58
3 Memperkecil diameter aluminum cylinder (lathing) 664,20 1071,29
4 Membuat ulir 499,38 805,45

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 406,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 406,00 x (1+0,23)
= 305,04 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 305,04 x
100% 38%
= 492,00 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 53
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.97 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 305,04 492,00
2 Memperkecil panjang aluminum cylinder (lathing) 489,54 789,58
3 Memperkecil diameter aluminum cylinder (lathing) 664,20 1071,29
4 Membuat ulir 499,38 805,45

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 406,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 406,00 x (1+0,23)
= 305,04 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 305,04 x
100% 38%
= 492,00 detik
Tabel 4.98 Data Waktu Normal dan Baku Proses Kaki 4
No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 305,04 492,00
2 Memperkecil panjang aluminum cylinder (lathing) 489,54 789,58
3 Memperkecil diameter aluminum cylinder (lathing) 664,20 1071,29
4 Membuat ulir 499,38 805,45
Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 406,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 406,00 x (1+0,23)
= 305,04 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 305,04 x
100% 38%
= 492,00 detik

Tabel 4.99 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 157,44 253,93
2 Melubangi kayu 394,83 636,82
3 Mengamplas kayu 276,75 446,37

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 128,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 128,00 x (1+0,23)
= 157,44 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 157,44 x
100% 38%
= 253,93 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 54
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.100 Data Waktu Normal dan Baku Proses Roller 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 83,64 134,90
2 Menggunting jeruji 153,75 247,98

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 68,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 68,00 x (1+0,23)
= 83,64 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 83,64 x
100% 38%
= 134,90 detik

Tabel 4.101 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 157,44 253,93
2 Melubangi kayu 394,83 636,82
3 Mengamplas kayu 276,75 446,37

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 128,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 128,00 x (1+0,23)
= 157,44 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 157,44 x
100% 38%
= 253,93 detik

Tabel 4.102 Data Waktu Normal dan Baku Proses Roller 2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 83,64 134,90
2 Menggunting jeruji 153,75 247,98

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 68,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 68,00 x (1+0,23)
= 83,64 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 83,64 x
100% 38%
= 134,90 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 55
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.103 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 157,44 253,93
2 Melubangi kayu 394,83 636,82
3 Mengamplas kayu 276,75 446,37
Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 128,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 128,00 x (1+0,23)
= 157,44 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 157,44 x
100% 38%
= 253,93 detik

Tabel 4.104 Data Waktu Normal dan Baku Proses Roller 3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 83,64 134,90
2 Menggunting jeruji 153,75 247,98

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 68,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 68,00 x (1+0,23)
= 83,64 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 83,64 x
100% 38%
= 134,90 detik

Tabel 4.105 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 4


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 157,44 253,93
2 Melubangi kayu 394,83 636,82
3 Mengamplas kayu 276,75 446,37

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 128,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 128,00 x (1+0,23)
= 157,44 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 157,44 x
100% 38%
= 253,93 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 56
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.106 Data Waktu Normal dan Baku Proses Gear 5


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 157,44 253,93
2 Melubangi kayu 394,83 636,82
3 Mengamplas kayu 276,75 446,37
Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 128,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 128,00 x (1+0,23)
= 157,44 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 157,44 x
100% 38%
= 253,93 detik

Tabel 4.107 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sayap 1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 194,34 313,45
2 Menggunting aluminum plate 307,50 495,96

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 158,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 158,00 x (1+0,23)
= 194,34 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 194,34 x
100% 38%
= 313,45 detik
Tabel 4.108 Data Waktu Normal dan Baku Proses Sayap 2
No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 194,34 313,45
2 Menggunting aluminum plate 307,50 495,96

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 158,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 158,00 x (1+0,23)
= 194,34 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 194,34 x
100% 38%
= 313,45 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 57
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.109 Data Waktu Normal dan Baku Proses Karet


No Pekerjaan Normal Baku
1 Membuat sketsa 83,64 134,90
2 Menggunting karet 119,31 192,44

Berikut adalah contoh perhitungan membuat sketsa:

Waktu Siklus (Ws) = 68,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 68,00 x (1+0,23)
= 83,64 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 83,64 x
100% 38%
= 134,90 detik
Tabel 4.110 Data Waktu Normal dan Baku Proses SSA-1
No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit dinamo dan switch 166,05 267,82

Berikut adalah contoh perhitungan merakit dinamo dan switch:

Waktu Siklus (Ws) = 135,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 135,00 x (1+0,23)
= 166,05 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 166,05 x
100% 38%
= 267,82 detik

Tabel 4.111 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit alas dengan siku 1 174,66 281,71

Berikut adalah contoh perhitungan merakit alas dengan siku 1:

Waktu Siklus (Ws) = 142,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 142,00 x (1+0,23)
= 174,66 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 174,66 x
100% 38%
= 281,71 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 58
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.112 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit SSA-1 dengan adaptor 164,82 265,84

Berikut adalah contoh perhitungan merakit SSA-1 dengan adaptor:

Waktu Siklus (Ws) = 134,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 134,00 x (1+0,23)
= 164,82 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 164,82 x
100% 38%
= 265,84 detik

Tabel 4.113 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit gear 2 dengan roller 1 179,58 289,65

Berikut adalah contoh perhitungan merakit gear 2 dengan roller 1:

Waktu Siklus (Ws) = 146,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 146,00 x (1+0,23)
= 179,58 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 179,58 x
100% 38%
= 289,65 detik

Tabel 4.114 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-4


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit gear 3 dengan roller 2 276,75 446,37

Berikut adalah contoh perhitungan merakit gear 3 dengan roller 2:

Waktu Siklus (Ws) = 225,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 225,00 x (1+0,23)
= 276,75 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 276,75 x
100% 38%
= 276,75 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 59
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.115 Data Waktu Normal dan Baku Proses SA-5


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit gear 4 dengan roller 3 258,30 416,61

Berikut adalah contoh perhitungan merakit gear 4 dengan roller 3:

Waktu Siklus (Ws) = 210,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 210,00 x (1+0,23)
= 258,30 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 258,30 x
100% 38%
= 416,61 detik

Tabel 4.116 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-1


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit SA-1 dengan plate 1 274,29 442,40

Berikut adalah contoh perhitungan merakit SA-1 dengan plate 1:

Waktu Siklus (Ws) = 223,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 223,00 x (1+0,23)
= 274,29 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 274,29 x
100% 38%
= 442,40 detik

Tabel 4.117 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-2


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-1 dengan siku 2 151,29 244,02

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-1 dengan siku 2:

Waktu Siklus (Ws) = 123,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 123,00 x (1+0,23)
= 151,29 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 151,29 x
100% 38%
= 244,02 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 60
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.118 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-3


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-2 dengan plate 2 135,30 218,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-2 dengan plate 2:

Waktu Siklus (Ws) = 110,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 110,00 x (1+0,23)
= 135,30 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 135,30 x
100% 38%
= 218,23 detik

Tabel 4.119 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-4


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-3 dengan siku 3 135,30 218,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-3 dengan siku 3:

Waktu Siklus (Ws) = 110,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 110,00 x (1+0,23)
= 135,30 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 135,30 x
100% 38%
= 218,23 detik

Tabel 4.120 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-5


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-5 dengan plate 3 135,30 218,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-5 dengan plate 3:

Waktu Siklus (Ws) = 110,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 110,00 x (1+0,23)
= 135,30 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 135,30 x
100% 38%
= 218,23 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 61
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.121 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-6


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-5 dengan siku 4 135,30 218,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-5 dengan siku 4:

Waktu Siklus (Ws) = 110,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 110,00 x (1+0,23)
= 135,30 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 135,30 x
100% 38%
= 218,23 detik

Tabel 4.122 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-7


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-6 dengan plate 4 135,30 218,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-6 dengan plate 4:

Waktu Siklus (Ws) = 110,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 110,00 x (1+0,23)
= 135,30 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 135,30 x
100% 38%
= 218,23 detik

Tabel 4.123 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-8


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-7 dengan sayap 1 232,47 374,95

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-7 dengan sayap 1:

Waktu Siklus (Ws) = 189,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 189,00 x (1+0,23)
= 232,47 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 232,47 x
100% 38%
= 374,95 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 62
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.124 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-9


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-8 dengan SA-2 258,30 416,61

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-8 dengan SA-2:

Waktu Siklus (Ws) = 210,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 210,00 x (1+0,23)
= 258,30 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 258,30 x
100% 38%
= 416,61 detik

Tabel 4.125 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-10


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-9 dengan G1 275,52 444,39

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-9 dengan G1:

Waktu Siklus (Ws) = 224,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 224,00 x (1+0,23)
= 275,52 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 275,52 x
100% 38%
= 444,39 detik

Tabel 4.126 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-11


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-10 dengan kaki 1 18,45 29,76

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-10 dengan kaki 1:

Waktu Siklus (Ws) = 15,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 15,00 x (1+0,23)
= 18,45 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 18,46 x
100% 38%
= 29,76 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 63
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.127 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-12


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-11 dengan kaki 2 18,45 29,76

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-11 dengan kaki 2:

Waktu Siklus (Ws) = 15,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 15,00 x (1+0,23)
= 18,45 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 18,46 x
100% 38%
= 29,76 detik

Tabel 4.128 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-13


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-12 dengan kaki 3 18,45 29,76

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-12 dengan kaki 3:

Waktu Siklus (Ws) = 15,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 15,00 x (1+0,23)
= 18,45 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 18,46 x
100% 38%
= 29,76 detik

Tabel 4.129 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-14


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-13 dengan kaki 4 18,45 29,756

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-13 dengan kaki 4:

Waktu Siklus (Ws) = 15,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 15,00 x (1+0,23)
= 18,45 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 18,46 x
100% 38%
= 29,76 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 64
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.130 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-15


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-14 dengan SA-3 261,99 422,56

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-14 dengan SA-3:

Waktu Siklus (Ws) = 213,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 213,00 x (1+0,23)
= 261,99 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 261,99 x
100% 38%
= 422,56 detik

Tabel 4.131 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-16


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-15 dengan SA-4 227,55 367,01

Berikut adalah contoh perhitungan erakit A-15 dengan SA-4:

Waktu Siklus (Ws) = 185,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 185,00 x (1+0,23)
= 227,55 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 227,55 x
100% 38%
= 367,01 detik

Tabel 4.132 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-17


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-16 dengan SA-5 260,76 420,58

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-16 dengan SA-5:

Waktu Siklus (Ws) = 212,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 212,00 x (1+0,23)
= 260,76 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 260,76 x
100% 38%
= 420,58 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 65
Manufacturing Process (ISYE6061)

Tabel 4.133 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-18


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-17 dengan sayap 2 287,82 464,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-17 dengan sayap 2:

Waktu Siklus (Ws) = 234,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 234,00 x (1+0,23)
= 287,82 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 287,82 x
100% 38%
= 464,23 detik

Tabel 4.134 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-19


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-18 dengan gear 5 287,82 464,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-17 dengan sayap 2:

Waktu Siklus (Ws) = 234,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 234,00 x (1+0,23)
= 287,82 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 287,82 x
100% 38%
= 464,23 detik

Tabel 4.135 Data Waktu Normal dan Baku Proses A-20


No Pekerjaan Normal Baku
1 Merakit A-19 dengan karet 287,82 464,23

Berikut adalah contoh perhitungan merakit A-19 dengan karet:

Waktu Siklus (Ws) = 234,00 detik


Waktu Normal (Wn) = 234,00 x (1+0,23)
= 287,82 detik
100%
Waktu Baku (Wb) = 287,82 x
100% 38%
= 464,23 detik

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 66
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.2 Assembly Chart dan Operation Process Chart


4.2.1 Assembly Chart
Berikut merupakan gambar assembly chart pembuatan mesin auto-grill:

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 67
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.2.2 Operation Process Chart


Berikut merupakan gambar operation process chart pembuatan mesin auto-grill:

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 68
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.3 Gambar Autodesk Inventor


4.3.1 Lathe Machine
Berikut merupakan gambar Inventor yang dibuat:
1. Lathe Machine
2. Chuck
3. Travelling Steady
4. Tailstock

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 73
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.3.2 Milling Machine


Berikut merupakan gambar Inventor yang dibuat:
1. Milling Machine
2. Turntable Intact

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 76
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.3.3 Chainsaw and Grinding Machine


Berikut merupakan gambar Inventor yang dibuat:
1. Chainsaw
2. Grinding Machine

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 79
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.3.4 Drilling Machine and Sheet Metal Working


Berikut merupakan gambar Inventor yang dibuat:
1. Drilling Machine
2. Spting Pliers

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 85
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.3.5 Bench Working and Wood Processing


Berikut merupakan gambar Inventor yang dibuat:
1. Hand-Saw
2. Vise Parallel
3. Calipers
4. Micrometer

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 91
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.3.6 Benda Proyek (Final Project)


Berikut merupakan gambar Inventor yang dibuat:

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 151
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.4 Langkah Kerja Pembuatan Benda Proyek


Pada proses pembuatan proyek Auto-Grill terdapat 5 material yang
digunakan yaitu sebuah aluminum block berukuran 400 mm x 200 mm x 10 mm,
5 buah aluminum plate berukuran 400 mm x 200 mm x 1 mm, dan papan kayu
MDF berukuran 1000 mm x 1000 mm x 10 mm, sebuah aluminum cylinder
sepanjang 1500 mm dengan diameter 18 mm. Alat bantu yang digunakan dalam
pembuatan proyek Auto-Grill adalah lathe machine, milling machine, grinding
machine, drilling machine, sheet metal working, dan bench working.
Langkah pertama dalam pembuatan proyek Auto-Grill adalah pembuatan
base menggunakan balok alumunium yang dibuat menjadi 320 mm x 200 mm
x 10 mm. Kemudian pembuatan sisi depan dan belakang dengan material
aluminum plate dan kayu MDF yang di buat berukuran 320 mm x 150 mm.
Untuk pembuatan sisi kanan dan kiri dengan material aluminum plate dan kayu
MDF yang di buat berukuran 230 mm x 150 mm. Selanjutnya pembuatan
keempat kaki menggunakan aluminum cylinder yang di buat sepanjang 110 mm
dan diameter 18 mm. Langkah terakhir adalah perakitan dari material yang telah
dikerjakan menjadi benda proyek yang jadi.

4.4.1 Base
Membuat sketsa pada aluminum block dengan ukuran 320 mm x 200 mm
dan sketsa untuk lubang kaki dengan diameter 12 mm menggunakan spidol dan
penggores.

Gambar 4.1 Sketsa Aluminum Block

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 152
Manufacturing Process (ISYE6061)

Selesai pembuatan sketsa, balok aluminium dipotong sesuai sketsa


menggunakan handsaw.

Gambar 4.2 Memotong Aluminum Block Menggunakan Handsaw

Setelah proses pemotongan aluminum block, aluminum block diratakan


menggunakan milling machine.

Gambar 4.3 Meratakan Aluminum Block dengan Milling Machine

Kemudian proses perataan aluminum block dilakukan menggunakan kikir


untuk bagian yang tidak dapat terjangkau oleh milling machine.

Gambar 4.4 Meratakan Aluminum Block Menggunakan Kikir

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 153
Manufacturing Process (ISYE6061)

Setelah penghalusan selesai aluminum block dibuat lubang kaki sesuai


sketsa menggunakan hand drill.

Gambar 4.5 Membuat Lubang Kaki dengan Hand Drill

Proses terakhir pada base adalah pembuatan ulir terhadap lubang kaki.

Gambar 4.6 Membuat Ulir Lubang Kaki dengan Tap and Snei

4.4.2 Sisi Pelat Depan dan Belakang


Membuat sketsa pada aluminum plate dengan ukuran 320 mm x 120 mm
sebanyak 4 kali menggunakan spidol.

Gambar 4.7 Sketsa Aluminum Plate

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 154
Manufacturing Process (ISYE6061)

Selesai pembuatan sketsa, aluminum plate dipotong sesuai sketsa


menggunakan gunting pelat. Proses ini dilakukan sebanyak 4 kali.

Gambar 4.8 Memotong Aluminum Plate Menggunakan Gunting Pelat

4.4.3 Sisi Pelat Kiri dan Kanan


Membuat sketsa pada aluminum plate dengan ukuran 220 mm x 120 mm
sebanyak 4 kali menggunakan spidol.

Gambar 4.9 Sketsa Aluminum Plate

Selesai pembuatan sketsa, pelat aluminium dipotong sesuai sketsa


menggunakan gunting pelat. Proses ini dilakukan sebanyak 4 kali.

Gambar 4.10 Memotong Aluminum Plate Menggunakan Gunting Pelat

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 155
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.4.4 Kaki
Membuat sketsa pada aluminium bar sepanjang 115 mm menggunakan
spidol.

Gambar 4.11 Sketsa Aluminum Cylinder

Selesai pembuatan sketsa, aluminium bar dipotong sesuai sketsa


menggunakan handsaw.

Gambar 4.12 Memotong Aluminum Cylinder Menggunakan Handsaw

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 156
Manufacturing Process (ISYE6061)

Setelah proses pemotongan aluminium bar menggunakan handsaw,


aluminium bar diproses menggunakan lathe machine untuk pemotongan menjadi
110 mm dan pengecilan diameter bagian depan menjadi 12 mm sepanjang 10
mm

Gambar 4.13 Meratakan Aluminum Cylinder Menggunakan Lathe Machine

Proses berikutnya adalah pembuatan ulir terhadap bagian depan kaki


yang berdiameter 12 mm menggunakan snei

Gambar 4.14 Membuat Ulir Aluminum Cylinder dengan Snei

4.4.5 Gear
Membuat sketsa pada tongkat kayu sepanjang 150 mm dan 50 mm
menggunakan spidol.

Gambar 4.15 Sketsa Tongkat Kayu

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 157
Manufacturing Process (ISYE6061)

Selesai pembuatan sketsa, tongkat kayu dipotong sesuai sketsa


menggunakan handsaw.

Gambar 4.16 Memotong Tongkat Kayu Menggunakan Handsaw

4.4.6 Assembly
Proses perakitan Auto-Grill dimulai dengan penggabungan sisi aluminium
pelat dengan sisi kayu MDF, dua lapis aluminium pelat depan di gabungkan
dengan sisi kayu MDF depan menggunakan mur dan baut. Hal yang sama juga
dilakukan untuk sisi belakang, kiri dan kanan. Setelah penggabungan masing-
masing sisi selesai, ke empat sisi di gabungkan dengan base menggunakan mur
dan baut. Kemudian pemasangan kaki-kaki dilakukan dengan memutar kaki ke
dalam lubang kaki yang telah di ulir masing-masing. Selanjutnya pemasangan
gear ke 5 lubang di bagian sisi depan, di sisi kiri dan di bagian sisi kanan yaitu
dinamo. Setelah pemasangan gear, karet dipasang dari sisi gear sebelah kanan
ditarik hingga gear sisi paling kiri. Langkah terakhir adalah penyambungan
kabel dinamo ke rumah baterai dan sakelar agar Auto-Grill dapat difungsikan.

Gambar 4. Perakitan Auto-Grill

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 158
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.5 Analisa Waktu Pengerjaan


4.5.1 Faktor Penyesuaian Westinghouse
Dalam proses melakukan pekerjaan, kinerja operator dalam melakukan
atau menyelesaikan pekerjaan dipengaruhi oleh 4 faktor yang digunakan dalam
metode Westinghouse yaitu faktor skill, effort, condition, dan consistenc. 4 faktor
tersebut sangat mempengaruhi kinerja dari operator dalam menyelesaikan
pekerjaan. Pada tabel telah dilakukan pengamatan dan telah dilakukan penilaian
tentang faktor pada Westinghouse yang mempengaruhi kinerja dari operator.
Faktor pertama yang dinilai adalah faktor skill. Kemampuan skill operator
diberikan penilaian excellence dengan nilai sebesar +0.08 karena kemampuan
operator yang telah cukup mengerti tentang hal apa yang harus dilakukan dan
juga kemampuan operator dalam menggunakan berbagai alat pekerjaan. Selain
itu operator juga sudah sangat mengerti tentang penggunaan berbagai mesin dan
bagaimana tata cara dalam menggunakan mesin yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana operator
sangat mengedepankan sisi keselamatan dalam menggunakan berbagai alat dan
mesin yang dapat dilihat dari bagaimana cara operator sangat teroghanisir dalam
melakukan pekerjaannya.
Faktor kedua yang dinilai adalah faktor effort. Operator diberikan
penilaian excellent dengan nilai sebesar +0.1 karena dapat terlihat sekali
bagaimana operator melakukan pekerjaannya dengan sanagat focus dan teliti dan
tidak terpengaruhi oleh kondisi sekitar sehingga benda yang dikerjakan dapat
memberikan hasil yang maksimal
Faktor ketiga yang dinilai adalah faktor condition. Untuk kondisi
lingkungan tempat dilakukannya pekerjaan diberikan penilaian good dengan
nilai sebesar +0.02 karena lingkungan pekerjaan dari operator sudah cukup baik
dengan penerangan yang optimal namun masih terdapat kekurangan yaitu
tempat kerja yang sangat terbatas sehingga operator tidak dapat dengan leluasa
dalam melakukan pekerjaanya. Selain itu juga beberapa peralatan dan mesin
yang membutuhhkan pembersihan dan service berkala untuk menjaga tetap
mesin berfungsi dengan baik.
Faktor yang terakhir dinilai adalah faktor consistency. Operator diberikan
penilaian Excellent deangan nilai sebesar +0.03 karena operator dalam
melakukan pekerjaannya dilakukan secara konsisten dengan mengurutkan
pekerjaan mana yang harus didahulukan dan setiap melakukan sebuah pekerjaan
operator selalu mencatat waktu pekerjaannya.

4.5.2 Faktor Kelonggaran


Faktor allowance atau kelonggaran diperuntukkan untuk menentukan
waktu baku dan waktu normal setiap pembuatan part benda projek. Faktor
allowance merupakan sebuah kelonggaran dalam melakukan pekerjaan yaitu
toleransi kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan maupun faktor lain dari
operator dalam melakukan pekerjaanya. Pada tabel allowance setiap faktor
diberikan nilai yang nantinya akan dijumlahkan dan di gunakan dalam
pembuatan waktu baku maupun waktu normal. Faktor allowance yang
digunakan berdasar pada ILO Recommended Allowances.
Pada penilaian faktor Personal allowance dan Basic Fatigue allowance
merupakan sebuah faktor yang tidak dapat dihindarkan oleh operator (Constant
Allowance) seperti kebutuhan operator untuk minum, beristirahat dan lain-lain.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 159
Manufacturing Process (ISYE6061)

Maka nilai dari faktor tersebut ialah 5 untuk Personal allowance dan 4 untuk
Basic Fatigue allowance.
Untuk penilaian Standing allowance diberikan nilai sebesar 2 karena pada
proses pekerjaan benda projek sebagian besar proses kerja dilakukan dengan
posisi berdiri oleh operator. Untuk penilaian Abnormal position allowance
diberikan nilai sebesar 0 karena dalam proses pekerjaan oleh operator tidak
ditemukan proses yang membutuhkan gerakan berlebihan dan yang dapat
membuat keselamatan operator terancam. Untuk penilaian Use of force, or
muscular energy diberikan nilai sebesar 0 karena dalam proses pembuatan benda
tidak ditemukan pekerjaan yang membutuhkan tenka lebih. Untuk penilaian Bad
light diberikan nilai sebesar 2 (well below) karena pada lingkungan kerja
operator dalam membuat benda projek dilihat bahwa penerangan pada ruangan
sudah cukup baik dan mempuni. Untuk penilaian Atmospheric conditions (heat
and humidity) diberikan nilai sebesar 14 karena pada lingkungan kerja operator
dapat dilihat bahwa suhu ruangan kerja kurang optimal yang dikarenakan
kondisi ruangan yang tidak memiliki ventilasi untuk udara pada ruangan
sehingga operator terlihat cukup gerah ketika melakukan pekerjaan. Untuk
penilaian Close attention diberikan nilai sebesar 2 (Fine or exacting) karena pada
proses pembuatan benda kerja operator dituntut untuk harus teliti dan focus
dalam melakukan pekerjaan agar benda kerja yang dibuat dapat menghasilkan
hasil yang memuaskan. Untuk penilaian Noisy level diberikan nilai sebesar 2
(Intermittent - loud) karena pada lingkungan kerja operator terdengar cukup
bising karena suara dari mesin yang digunakan oleh operator lain. Untuk
penilaian Mental strain diberikan nilai sebesar 1 (Fairlycomplex process) karena
pada proses benda kerja yang dibuat oleh operator memiliki tingkat kerumitan
yang cukup tinggi untuk menyelesaikan detail dari benda projek yang dibuat.
Untuk penilaian Monotomy diberikan nilai sebesar 4 (High) karena hamper
seluruh bagian part yang dibuat dilakukan secara berulang untuk membentuk
suatu benda projek. Untuk penilaian Tediousness diberikan nilai sebesar 2
(Tedious) karena operator harus dengan sabar dalam membuat part yang
berulang dan juga dalam proses mengamplas atau menghaluskan setiap sisi dari
aluminium dan kayu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Dari semua nilai faktor yang telah dibuat diatas maka setiap nilai akan
dijumlah dan menghasilkan nilai sebesar 38% yang selanjutnya nilai tersebut
akan digunakan untuk menentukan nilai waktu normal dan waktu baku.

4.6 Analisa Langkah Kerja Pembuatan Benda Proyek


Pada proses pembuatan benda proyek auto-grill, setiap proses dimulai dengan
pembuatan sketsa. Proses dimulai dari pembuatan alas menggunakan material
aluminum block dengan ukuran 400,00 mm x 200,00 mm x 10,00 mm kemudian
dipotong menyesuaikan sketsa dengan ukuran 320,00 mm x 190,00 mm x 10,00 mm
menggunakan handsaw dan diratakan menggunakan mesin milling dan kikir. Kemudian
alas dilubangi dengan hand drill untuk empat kaki sebesar 12 mm dengan jarak 30,00
mm x 30,00 mm dari tiap sisi sudut dan dilubangi di setiap tengah sisi sebesar 5 mm
dengan jarak 7,50 mm dari pinggir sisi untuk siku. Lubang untuk kaki dibuat ulir
menggunakan alat tap
Selanjutnya pembuatan empat sisi menggunakan aluminum aluminum platee
yang berukuran 1500,00 mm x 200,00 mm x 1,00 mm dipotong menggunakan gerinda
potong menjadi ukuran 320,00 mm x 105,00 mm dan 192,00 mm x 105,00 mm masing-
masing dua buah. Pelat tersebut dilubangi di bagian bawah sisinya sebanyak 2 lubang

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 160
Manufacturing Process (ISYE6061)

sebesar 5,00 mm berjarak 24,50 mm dari sisi bawah pelat. Jarak atara lubang adalah
300,00 mm dari kiri dan kanan tengah pelat.
Kemudian proses pembuatan kaki sebanyak empat buah dengan material
aluminum cylinder berdiameter 18,00 mm. Proses pembuatan kaki pertama dengan
aluminum cylinder yang dipotong sesuai sketsa dengan panjang 110,00 mm
menggunakan handsaw kemudian dilakukan proses pembubutan menggunakan mesin
bubut untuk mengurangi diameter kaki bagian atas sebesar 6,00 mm dengan panjang
10,00 mm. Setelah proses pembubutan kaki di ulir menggunakan alat sney. Untuk proses
ke-tiga kaki lainnya dilakukan pula proses yang sama seperti proses kaki pertama.
Proses pembuatan gear menggunakan kayu silinder sebanyak lima buah. Kayu
dipotong sepanjang 100,00 mm menggunakan handsaw sebanyak lima buah. Pada
potongan kayu pertama dilakukan proses pembubutan menggunakan mesin bubut untuk
mengecilkan diameter tengah kayu sedalam 7,00 mm dan sepanjang 18,00 mm.
Kemudian kayu dipotong mengikuti sketsa sepanjang 40,00 mm. Proses pembuatan
gear 2, 3, 4, dan 5 dilakukan sama seperti pembuatan kayu pertama.
Proses pembuatan sayap menggunakan aluminum aluminum platee berukuran
1000,00 mm x 35,00 mm x 2,00 mm. Langkah awal yaitu pelat di potong sepanjang 12
mm sebanyak dua buah menggunakan gerinda potong. Setelah pelat dipotong, pelat di
lubangi dengan hand drill sesuai sketsa. Kemudian pelat di bengkokan 90 derajat
dengan jarak 5cm dari kiri.
Tambahan untuk melengkapi proyek auto-grill adalah 4 buah siku, 14 pasang
baut dan mur, 3 buah roller sebuah karet, dinamo, switch, dan adapter,
Perakitan diawali dengan alas, ke-empat siku dipasang pada empat lubang yang
ada di tiap sisi alas menggunakan baut M4 dan dikunci dengan mur. Kemudian pelat
yang telah dipotong sebagai sisinya dipasangkan ke siku sesuai dengan panjang dan
lebarnya. Sayap dipasangkan ke sisi kiri dan kanan auto-grill ke lubang yang sudah ada
dan dikunci menggunakan baut dan mur. Setelah itu dinamo yang telah diinstalasikan
ke switch dan adapterya dibaut ke sayap kanan, lalu gear 1 di rekatkan ke dinamo
menggunakan glue gun. Kemudian pemasangan ke tiga roller dengan gear meggunakan
glue gun dan gear ke-empat direkatkan ke sayap kiri. Setelah itu pemasangaan karet
dari gear pertama di tarik hingga gear ke-empat. Dan terakhir pemasangan ke-empat
kaki dengan memutar kaki ke ulir yang telah tersedia di alas.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 161
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.7 Stress Analysis


Name Minimum Maximum
Volume 994238 mm^3
Mass 3,38675 kg
Von Mises Stress 0,00000000459973 MPa 1,25086 MPa
1st Principal Stress -0,0987732 MPa 1,8678 MPa
3rd Principal Stress -0,524384 MPa 0,548582 MPa
Displacement 0 mm 0,000294124 mm
Safety Factor 15 ul 15 ul
Stress XX -0,167925 MPa 0,607722 MPa
Stress XY -0,0629061 MPa 0,0692614 MPa
Stress XZ -0,116492 MPa 0,25334 MPa
Stress YY -0,341644 MPa 0,690875 MPa
Stress YZ -0,0934543 MPa 0,301228 MPa
Stress ZZ -0,302268 MPa 1,81668 MPa
X Displacement -0,000288834 mm 0,000266389 mm
Y Displacement -0,000184769 mm 0,000134151 mm
Z Displacement -0,000219079 mm 0,000000558326 mm
Equivalent Strain 0,00000000000022184 ul 0,00000587143 ul
1st Principal Strain -0,00000000646086 ul 0,0000071122 ul
3rd Principal Strain -0,0000022724 ul 0,0000000679808 ul
Strain XX -0,0000013335 ul 0,000000729548 ul
Strain XY -0,000000697921 ul 0,000000775659 ul
Strain XZ -0,00000100068 ul 0,0000015683 ul
Strain YY -0,000000959718 ul 0,000000686741 ul
Strain YZ -0,000000578527 ul 0,00000186474 ul
Strain ZZ -0,00000104167 ul 0,00000679572 ul
Contact Pressure 0 MPa 1,06751 MPa
Contact Pressure X -0,180333 MPa 0,242548 MPa
Contact Pressure Y -1,06619 MPa 0,945975 MPa
Contact Pressure Z -0,722178 MPa 0,34596 MPa
Gambar 4.17 Stress Analysis

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project 162
Manufacturing Process (ISYE6061)

4.8 Analisa Biaya


Berikut adalah analisis biaya yang digunakan dalam produksi alat proyek
Auto-Grill:
Tabel 4.136 Biaya Bahan Produk
No. Nama Bahan Harga Bahan
1 Aluminum block 31,60 cm x 19,40 cm x 1,00 cm Rp. 60.000,-
2 Aluminum cylinder diameter 1,8 cm, panjang 6 m Rp. 33.500,-
3 Akrilik 10 cm x 10 cm (2 buah) Rp.16.000,-
4 Aluminum Plate 19,5 cm x 10 cm (2 buah) Rp. 32.000,-
5 Aluminum Plate 31,6 cm x 10 cm (2 buah) Rp. 38.000,-
6 Siku (4 buah) Rp. 40.000,-
7 Batang besi tipis tusuk sate (3 buah) Rp. 3.000,-
8 Batang kayu roller diameter 2,5 cm Rp. 16.000,-
9 Dinamo Rp. 25.000,-
10 Adaptor Rp. 65.000,-
11 Belt Rp. 5.000,-
Total Rp. 333.500,-
Sumber: (2ndMach, 2016), (Nazar, 2015), (Desain, 2017), (Danish, 2017)
Total biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan benda proyek ini adalah
Rp. 333.500. Harga jual benda proyek ini adalah sebesar Rp. 425.000.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan yang dapat dibuat berdasarkan pembuatan
proyek auto-grill:
1. Pentingnya mata kuliah Manufacturing process untuk para mahasiswa
manufaktur untuk mulai belajar membuat produk yang memiliki nilai guna
dan nilai jual untuk masyarakat.
2. Barang produk auto grill dibuat untuk mempermudah dalam proses memasak
makan yang dibakar seperti satai, daging, dan lain-lain. Dengan adanya
barang produk ini memasak makanan dapat dilakukan dengan mengurangi
penggunaan tenaga yang berlebih.
3. Auto-Grill mempermudah memasak makanan dengan membuat makanan
yang dibakar matang secara merata karena menggunakan system perputaran
otomatis.
4. Dengan adanya auto-grill proses memasak dapat dilakukan dimana-mana
karena produk auto-grill cukup fleksibel karena dapat dipindahkan kemana-
mana.
5.2 Saran
Berikut adalah saran yang dapat diberikan berdasarkan pembuatan proyek
auto-grill:
1. Sebaiknya dilakukan peremajaan mesin pada laboraturium agar mesin yang
digunakan untuk pembuatan barang tidak cepat rusak.
2. Pada laboraturium dibutuhkan ventilasi yang lebih agar sirkulasi udara pada
laboraturium dapat berjalan dengan lancar sehingga para praktikan tidak
merasa panas dang eras saat mengerjakan benda produk
3. Untuk penggunaan autogrill sebaiknya tidak digunakan untuk jangka waktu
yang panjang karena dapat memepengaruhi kinerja dari dynamo yang bekerja
pada mesin autogrill
4. Sebaiknya dalam pelapisan cat dari barang produk autogrill digunakan cat
dengan sifat tahan panas untuk meningkatkan ketahanan produk terhadap api
agar lebih awet ketika digunakan.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department 163
BINUS University
Practicum Term Project
Manufacturing Process (ISYE6061)

DAFTAR PUSTAKA

2ndMach. (2016, February 25). Aluminium Block Plat, Dural, Ukuran 23x9x1 cm, eks
mesin jepang. Retrieved from Tokopedia:
https://www.tokopedia.com/2ndmach/aluminium-block-plat-dural-ukuran-23-
x-9-x-1-cm-eks-mesin-jepang
Danish, I. (2017, April 30). Harga Besi Siku Terbaru Mei 2017 Update. Retrieved
from Ratanika.com: http://ratanika.net/harga-besi-siku-terbaru/
Degartmo, J. B., & Kohser, R. A. (2008). DeGarmo's Materials and Processes in
Manufacturing. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Desain, H. A. (2017, February 02). Jual Akrilik Ukuran A4 Tebal 2mm Grosis / Akrilik
Lembaran/ Acrylic. Retrieved from Tokopedia:
https://www.tokopedia.com/herry117/jual-akrilik-ukuran-a4-tebal-2mm-
grosir-akrilik-lembaran-acrylic
Gupta, H., Gupta, R. C., & Mittal, A. (2009). Manufacturing Processes. New Delhi:
New Age International (P).
Haridy, S., Wu, Z., & Shafik, A. (2012, June 12). International Journal of
Manufacturing, Materials, and Mechanical Engineering. An Educational
Scheme for a CNC Drilling Machine, 11.
Industri, T. D. (2009). Buku Ajar Proses Manufaktur. Surabaya: Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Putra.
John, K. C. (2010). Mechanical Workshop Practice (2nd ed.). New Delhi: PHI
Learning Private Limited.
Mattson, M. W. (2009). CNC Programming: Principles and Applications. New York,
USA: Nelson Education.
Nazar, A. (2015, September 09). Toko Alumunium. Retrieved from Blogspot:
http://toserba-alumunium.blogspot.co.id/2015/09/price-list-harga-aluminium-
batangan-9.html
Patil, S. B., Karad, A. A., & Kushare, P. B. (2008). Industrial Engineering and
Management. Pune : Technical Publication Pune.
Rastogi, D. M. (2010). Production and Operation Management. New Delhi:
University Science Press.
Stephens, M. P., & Meyers, F. E. (2013). Manufacturing Facilities Design and
Material Handling. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Subagio, D. G. (2008). Teknik Pemograman CNC Bubut dan Freis. Jakarta, Indonesia:
LIPI Press.
Sule, D. R. (2008). Manufacturing Facilities: Location, Planning, and Design (3rd
ed.). Boca Raton, Florida: CRC Press.
Sunyoto, Karnowo, & Respati, S. B. (2008). Teknik Mesin Industri Jilid 1 (1st ed.).
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Pendidikan Nasional.
Tompkins, J. A., White, J. A., Bozer, Y. A., & Tanchoco, J. M. (2010). Facility
Planning (Vol. 4). Rosewood Drive, Danvers: John Wiley & Sons, Inc.

Integrated Industrial Engineering Laboratory


Industrial Engineering Department 164
BINUS University

Anda mungkin juga menyukai