Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin Tingginya kebutuhan ekonomi mendorong manusia mencari kebutuhan


perekonomian dengan cara bekerja. Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan
penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat
pula menjadi gangguan dan ancaman karena seringkali dalam lingkungan bekerja, para pekerja
mengabaikan keselamatan dan keamanan kerja. akibat lingkungan kerja fisik yang buruk telah
diketahui, desain dan organisasi kerja yang tidak memadai, seperti kecepatan dan beban kerja
yang berlebihan, merupakan faktor - faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan akibat
kerja. Dikhawatirkan lama kelamaan kinerja dari para pekera ini akan menurun akibat
kelelahan. Disamping semangat kerja yang menurun, perasaan kelelahan kerja cenderung
meningkatkan terjadinya kecelakaan kerja, sehingga dapat merugikan diri pekerja sendiri
maupun perusahaannya karena adanya penurunan produktivitas kerja. Kelelahan kerja terbukti
memberikan kontribusi lebih dari 60% dalam kejadian kecelakaan ditempat kerja (Setyawati,
2010). Kejenuhan akibat bekerja dalam posisi yang sama juga dapat mengakibatkan kinerja dari
para pekerja menurun, dari industri rumahan kerupuk aci di desa Ciparanje Jatinangor Sumedang
target produksi yang banyak seringkali membuat pekerja bekerja dibawah tekanan dari saat awal
mencampurkan adonan tepung tapioka hingga menjemur kerupuk di bawah sinar matahari.
Pekerja yang bertugas untuk mencampurkan adonan tepung tapioka dengan bumbu yang sudah
dipersiapkan membutuhkan tenaga yang banyak apabila tidak ada alat dalam pengerjaannya,
Setelah itu pekerja yang bertugas untuk mencetak adonan kerupuk hingga menjadi kerupuk yang
sudah dicetak pun akan merasakan kejenuhan karena duduk dalam posisi yang sama selama
berjam jam, pekerja yang bertugas untuk menjemur kerupuk diharuskan mengangkat papan
papan lebar yang berisikan kerupuk siap jemur belum lagi jika cuaca hujan maka tenaga untuk
pekerja yang bertugas menjemur akan terkuras habis karena cepat cepat untuk menghindari
hujan. Pekerja yang bertugas untuk menggoreng pun dapat mengalami kelelahan dan kejenuhan,
pekerja di bagian ini mengabaikan keamanan dalam bekerja karena dalam menggoreng tidak
menggunakan alat pengaman dari minyak panas yang sewaktu waktu dapat mengenai kulit
pekerja. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian terhadap beban kerja,
yaitu beban kerja fisiologis Pengukuran beban kerja fisiologis salah satunya dapat dilakukan
dengan menggunakan metode pengukuran denyut jantung atau nadi.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah yang dihadapi dari praktikum lapangan ini bagaimana beban kerja fisiologis
yang dialami oleh para pekerja dari produksi kerupuk aci di desa Cipacing?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari praktik lapangan di produksi kerupuk aci di desa Cipacing ini
adalah :

1. Mengukur beban kerja fisiologis para pekerja di produksi kerupuk aci di desa Cipacing
2. Mengetahui skala beban kerja yang dapat di tangani oleh setiap pekerja
3. Menganalisis data yang didapat kedalam skala borg berdasarkan hasil dan nilai yang
diperoleh pada penyelesaian kasus pengukuran beban kerja fisiologis

Anda mungkin juga menyukai