Anda di halaman 1dari 196

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR


MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS 8 DI SMPN 37
JAKARTA

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh :

SITI ALFI SYAHRIN


NIM: 1111015000050

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK

Siti Alfi Syahrin (1111015000050), Pengaruh Model Pembelajaran Blended


Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Di SMPN 37
Jakarta. Skripsi, Program Studi Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
blended learning terhadap hasil belajar IPS di SMPN 37 Jakarta. Metode
penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen, dengan sampel sebanyak 66
orang yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol.
Intrumen yang digunakan adalah tes berbentuk pilihan ganda dan lembar
observasi guru. Sebelum instrument tes digunakan, instrument ini telah diuji
validitas dan reabilitas soal. Melalui validitas 50 soal, diambil 37 soal yang valid
namun hanya 30 soal yang digunakan sebagai bahan tes karena untuk
memudahkan dalam perhitungan dan soal tersebut sudah mewakili setiap
indikator. Hasil dari tes tersebut dilakukan uji statistik menggunakan uji t
berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 2,171 dan ttabel sebesar 2,036
sehingga thitung >ttabel ini berarti Ho ditolak pada taraf signifikan = 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara
model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar IPS. Hal ini
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa.

Kata Kunci : Model pembelajaran; blended learning; hasil belajar; IPS


ABSTRACT
Siti Alfi Syahrin (1111015000050), The Influence Of Blended Learning Model
On Students Of Social Studies Achievement At 37 Junior High School Jakarta.
Thesis, Economic Education Studies Program, Departement Of Social Studies
Education, Faculty Of Tarbiyah And Teaching Sciences.
The porpuse of this research is to know the influence of blended learning model
to social studies achievement at 37 Junior High School Jakarta. The methods of
research uses quasi experiments, samples taken as many as 66 students and
divided into two classes, namely experiment class and control class. Research
instrument which is used are test and teacher abservation sheet. Before instrument
are used, the instrument has in validity tst of 50 question test, as many as 37 valid
questions but only 30 questions were used as the test material because to ease in
calculation and the questions has been representing each indicator. The result of
test were conducted using a statistica t-test base on calculating tcount of 2,171 and
2,036 ttabel so tcount > ttabel it means Ho is rejected at the level of significance =
0,05. It can be concluded that Ha stating that there is influence on blended
learning model on students of social studies achievement.
Keywords : learning models; blended learning; learning achievement; social
studies
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya.
Skripsi ini disusun sebagai upaya untuk mendapatkan gelar sarjana
pendidikan. Skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa adanya
bantuan dari pihak lain yang telah memberikan dorongan, baik secara moril
maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan waktu, tenaga dan pikiran serta motivasi kepada penulis baik
dalam penelitian maupun menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
4. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd, selaku dosen pembimbing Praktik Profesi
Keguruan Terpadu yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis.
5. Bapak Drs. Rusdi, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta tempat
penulis melakukan penelitian skripsi.
6. Bapak Mukhlis dan Ibu Munawaroh selaku kedua orangtua penulis yang
selalu memberikan doa, motivasi, dan semangat kepada penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini serta M. Hafiz Abdu, Nurul Amalia, Intan
Wulan Asri, Ilham Hudori, Syifa, Diva dan Kanaya yang selalu memberikan
semangat dalam menyeselaikan skripsi serta menjadi pelipur lara penulis di
rumah.
7. Kepada Ahmad Novel yang telah memberikan semangat, motivasi dan doa
kepada penulis.

i
8. Untuk sahabat-sahabat penulis Yusnia Pratiwi, Satria Mandala, Tuti Anisa,
Annisa Fitria, Ika Nurjanah, Fuzi Noviyanti, AH. Asif Putra, Sigit
Rahmadinur, Aprian Syarif, Silvia Arafah, Dody Frans, Amelia Susanti, Tina
Novasari, Ulfa Rahmatania, Endah Sri Rahayu Dan Regiani Yunistika yang
telah memberikan motivasi, semangat dan tempat berbagi cerita suka dan
duka selama proses penulisan skripsi.
9. Rekan-rekan mahasiswa/i Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2011 khususnya prodi ekonomi.
10. Siswa-siswi SMP Negeri 37 Jakarta kelas VIII.C, VIII.D, dan VIII.E yang
senantiasa memberikan dukungan dan kerjasama yang baik.
11. Dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang dapat menambah kesempurnaan dari skripsi ini dan sebagai pelajaran bagi
penulis dalam pembuatan karya tulis yang berikutnya. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat kelak. Aamiin.

Jakarta, Agustus 2015

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK Halaman
ABSTRACT
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 7
C. Batasan Masalah............................................................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 7
F. Kegunaan Penelitian ..................................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN


A. Hakikat Belajar.............................................................................................................. 9
B. Model Pembelajaran ................................................................................................... 14
C. Kajian Tentang IPS ..................................................................................................... 17
D. Kajian Blended Learning ........................................................................................... 21
E. Kajian Tentang Edmodo ............................................................................................. 27
F. Langkah-langkah Pelaksanaan Blended Learning ...................................................... 36
G. Kajian Tentang Hasil Belajar ...................................................................................... 36
H. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................................... 40
I. Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 42
J. Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 43

iii
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................... 43
B. Metode Penelitian Dan Desain Penelitian .................................................................. 43
C. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................................................. 45
D. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................................................... 46
E. Prosedur Penelitian...................................................................................................... 46
F. Instrumen Penelitian.................................................................................................... 48
G. Variabel Penelitain ...................................................................................................... 51
H. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 52
I. Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar ...................................................... 53
J. Teknik Analisis Data ................................................................................................... 59
K. Hipotesis Statistik ....................................................................................................... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Profil Sekolah .............................................................................................................. 63
B. Hasil Penelitian ........................................................................................................... 76
C. Pembahasan ................................................................................................................. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................................................. 87
B. Saran ............................................................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 89

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Desain ............................................................. 45


Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Hasil Belajar Siswa .......................................... 50
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 52
Tabel 3.4 Interpretasi Validitas ......................................................................................... 55
Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas .................................................................................... 56
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ................................................................... 57
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda ................................................................................ 58
Tabel 4.1 Tabel Keadaa Guru di SMP Negeri 37 Jakarta ................................................. 65
Tabel 4.2 Daftar Nama Guru SMP Negeri 37 Jakarta ..................................................... 66
Tabel 4.3 Rincian data siswa per kelas di SMPN 37 Jakarta Tahun 2014/2015 ............... 69
Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 37 Jakarta ................................... 70
Tabel 4.5 Prestasi Akademik dan Non-Akademik ............................................................ 73
Tabel 4.6 Pembagian Tugas Ekstrakulikuler .................................................................... 73
Tabel 4. 7Rekapitulasi Data Hasil Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol .............................................................................................................. 77
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ............................................................................................................. 79
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest ................................................... 80
Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................... 81
Tabel 4.11 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Gain .................................................................. 82

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol
Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen
Lampiran 4 Nilai Semester Ganjil
Lampiran 5 Kisi-kisi Soal
Lampiran 6 Soal Uji Coba
Lampiran 7 Nilai Hasil Pretest Dan Posttest
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 10 Hasil Uji Daya Beda
Lampiran 11 Perhitungan Pemusatan Dan Penyebaran Data
Kelas Kontrol Dan Eksperimen
Lampiran 12 Hasil Perhitungan Normalitas
Lampiran 13 Hasil Perhitungan Homogenitas
Lampiran 14 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 15 Hasil Perhitungan N-gain
Lampiran 16 Hasil Observasi
Lampiran 17 Foto Kegiatan Pembelajaran Blended Learning

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Awal Edmodo ............................................................................... 28


Gambar 2.2 Taampilan Edmodo Untuk Guru ................................................................... 32
Gambar 2.3 Tampilan Registrasi Edmodo ........................................................................ 32
Gambar 2.4 Menu Tab Teacher ........................................................................................ 33
Gambar 2.5 Pengisian Identitas Akun ............................................................................... 33
Gambar 2.6 Menu Aktivasi Akun ..................................................................................... 33
Gambar 2.7 Halaman Regustrasi Akun ............................................................................. 34
Gambar 2.8 Form Akun Siswa .......................................................................................... 34
Gambar 2.9 Menu Quiz .................................................................................................... 35
Gambar 2.10 Halaman Creat Quiz ................................................................................... 35
Gambar 2.11 Kerangka Berpikiir ..................................................................................... 42
Gambar 3.1 Langkah-langkah proses penelitian .............................................................. 48
Gambar 4.1 Histrogram Data Hasil Pretes Kelas Eksperimen Dan Kontrol .................... 78
Gambar 4.2 Histrogram Data Hasil Posttes Kelas Eksperimen Dan Kontrol ................... 78

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
menuntut perkembangan sumber daya manusia agar mampu mengikuti
persaingan yang semakin kompetitif di era globalisasi saat ini. Tidak
dipungkiri lagi, bahwa pendidikan menjadi salah satu sarana strategis dalam
mengembangkan sumber daya manusia, termasuk juga sumber daya manusia
Indonesia yang nantinya mampu mendorong kemajuan pembangunan
nasional.
Tujuan dan fungsi pendidikan tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yakni:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang dekmokratis serta
bertanggung jawab.1

Apabila fungsi pendidikan di atas dapat terwujud, maka outcome dari


pendidikan tersebut dipastikan dapat memiliki daya juang dan daya saing yang
tinggi serta memiliki kemampuan yang diperlukan pada era globalisasi saat
ini.
Tidak hanya itu, outcome dari pendidikan juga dapat dijadikan sebagai
suatu tolok ukur yang tinggi pada peradaban suatu bangsa karena dari sistem
dan proses pendidikanlah maju mundurnya suatu bangsa dapat dinilai. Dengan
kata lain, pendidikan merupakan salah satu investasi untuk meletakkan dasar
bagi kejayaan bangsa pada masa depan.

1
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
3, h.3

1
2

Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai lembaga pelaksana


pendidikan formal, merupakan salah satu ujung tombak dalam pencapaian
tujuan pendidikan. Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah salah satu
lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab dalam mengembangkan
sumber daya manusia dan termasuk jenjang wajib belajar di Indonesia. Sesuai
dengan yang ada dalam Pasal 17 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan
dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk
lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah
tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat..2
Tujuan penyelenggaraan pendidikan SMP sesuai dengan yang tertulis
dalam kurikulum SMP yang dikeluarkan oleh Depdiknas (sekarang
Kemdikbud), yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut3.
Melalui usaha sinergis yang terintegrasi dalam teoritis dan praktis,
setiap lulusan SMP diharapkan mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi, memiliki keterampilan untuk hidup dan memiliki
kepribadian sesuai dengan tujuan pendidikan dasar Indonesia.
Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), merupakan salah satu
mata pelajaran yang terdapat di SMP. Mata pelajaran ini merupakan mata
pelajaran yang mengintegrasikan keseluruhan mata pelajaran dari disiplin
ilmu sosial seperti : ekonomi, sosiologi, geografi, politik, hukum dan sejarah.
Pelajaran Ilmu pengetahuan sosial berdasarkan realitas dan fenomena yang
terjadi masyarakat yang dikemas menjadi satu mata pelajaran melalui
pendekatan interdisipliner.
Penyampaian materi ajar IPS sangat berkaitan dengan teknologi,
karena guru dapat memberikan contoh secara faktual kepada peserta didik.
Selain itu, guru juga dapat memberikan tugas melalui teknologi sebagai

2
Ibid., h.6
3
Lampiran peraturan mentri pendidikan nasional nomer 23 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 h. 342
3

medianya. Sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami materi ajar


sebab IPS merupakan mata pelajaran penting yang mengajarkan kepada
peserta didik tentang cara hidup berinteraksi, berkomunikasi, berhubungan
dengan sekitar dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Melalui
mata pelajaran IPS, peserta didik SMP diharapkan dapat memiliki sikap
perduli terhadap keadaan sekitar, mampu bertindak secara rasional dan
bertanggungjawab terhadap masalah sosial yang dihadapinya.
Bagi sebagian peserta didik, mata pelajaran IPS dirasa sangat
menyulitkan dan membosankan terutama dalam menghafal materi, IPS
memang erat kaitannya dengan materi hafalan. Dalam pengamatan penulis di
SMP Negeri 37 Jakarta selama proses kegiatan belajar banyak peserta didik
yang bosan karena guru tidak melibatkan peserta didik selama kegiatan
belajar, banyak peserta didik yang berbicara dengan teman sebangku sehingga
suasana kelas tidak kondusif, peserta didik menundukan kepala ke meja dan
kehilangan konsentrasi hal tersebut terjadi karena guru hanya menggunakan
ceramah sebagai model pembelajaran dan meringkas materi sebagai
penugasan. Minimnya penggunaan media pembelajaran membuat peserta
didik menjadi tidak antusias dalam belajar, tidak heran jika banyak peserta
didik yang mengatakan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang membosankan
dan menjenuhkan karena tugas yang diberikan guru terlalu banyak dan kurang
efektif. Kurangnya keahlian guru dalam menggunakan media pembelajaran
yang berbasis teknologi menjadi penghambat proses pembelajaran, guru
seolah hanya menyampaikan materi tanpa memperhatikan peserta didik
menerima atau tidak materi yang diajarkan. Sesuai dengan data dari perolehan
nilai mata pelajaran IPS peserta didik SMPN 37 Jakarta pada semester I
terdapat 55 peserta didik dari 163 jumlah keseluruhan yang mendapatkan nilai
dibawah KKM. (lampiran 4 nilai kelas VIII E-I)
Berdasarkan hasil wawancara informal yang dilakukan oleh peneliti
dengan beberapa peserta didik di SMPN 37 Jakarta mengenai kesulitan utama
dalam mempelajari IPS, sebagian besar peserta didik berpendapat bahwa
kesulitan utamanya adalah pada pemahaman istilah dalam IPS yang begitu
4

banyak meteri yang harus dihafal, pada umumnya peserta didik malas untuk
membaca dan juga minimnya ketersediaan buku materi sehingga banyak dari
peserta didik harus bergantian menggunakan buku dengan teman sebangku
serta cara penyampaian guru dalam setiap materi. Pendapat ini juga
dibenarkan oleh guru IPS di sekolah tersebut, Siti Fatimah, S.Pd., yang
berpendapat bahwa peserta didik sangat sulit untuk memahami mata pelajaran
IPS terutama materi sejarah, keterbatasan guru dalam menggunakan teknologi
sehingga kegiatan pembelajaran masih bersifat konvensional. Menurut
observasi peneliti, untuk pemahaman konsep teori, peserta didikhanya
mengandalkan modul pelajaran yang disediakan sekolah. Sementara itu, dalam
pelaksanaan peserta didik tidak dilibatkan selama proses kegiatan belajar.
Perolehan nilai dan hasil observasi yang telah dipaparkan sebelumnya,
menjadi bukti nyata bahwa penguasaan materi dan ulangan harian merupakan
hal yang cukup sulit bagi sebagian peserta didik. Menurut Mulyasa, faktor
yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran di antaranya adalah
belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru
maupun siswa.4 Sumber belajar yang digunakan harus dapat memberikan
rangsangan untuk belajar atau mempercepat pemahaman dan penguasaan
bidang ilmu yang dipelajari sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi
tertentu.
Standar Kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah
mempelajari IPS adalah mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat yang dinamis.5 Untuk mencapai kompetensi dalam
pembelajaran IPS, tidak cukup bagi peserta didik jika hanya mengandalkan
pembelajaran di sekolah. Peserta didik juga harus belajar dan berlatih di
rumah dan tetap terkoneksi dengan guru meskipun tidak melakukan tatap
muka.

4
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005), h. 47.
5
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.24 Tahun 2006 h. 582
5

Pembelajaran tidak tatap muka merupakan salah satu alternatif yang


dapat digunakan guru untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda
kepada peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang guru
adalah memanfaatkan perkembangan zaman yang dikenal dengan Information,
Comunication and Technologi (ICT). Perkembangan ICT menjadi salah satu
media dalam proses pembelajaran yang dapat dipilih guru untuk membuat
pembelajaran lebih terasa menarik. Dengan perkembangan ICT muncul
banyak definisi tentang pembelajaran yang menggunakan internet sebagai
medianya seperti, online learning, distance learning, web-base learning, e-
learning, Pembelajaran Bauran (blended learning).
Dengan menggunakan ICT sebagai media pembelajaran akan merubah
pola pembelajaran dari konvensional menjadi modern. Guru dapat
berkomunikasi tanpa harus bertatap muka, dengan memanfatkan teknologi
kegiatan belajar akan semakin mudah pembelajaran lebih menarik bagi para
peserta didik sehingga memunculkan semangat dan motivasi peserta didik
untuk belajar. Dengan kecangihan internet muncul pembelajaran bauran atau
yang lebih dikenal dengan blended learning. Pembelajaran ini
mengkombinasikan antara tatap muka dan jarak jauh. Penulis menggunakan
edmodo, email dan blog sebagai aplikasi pembelajaran jarak jauh.
Hasil penelitian tentang model pembelajaran sudah banyak dilakukan
oleh para penulis salah satu model pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran blended learning dan internet sebagai medianya juga telah
dibahas, baik dalam penulisan skripsi, jurnal ataupun buku termasuk penelitan
tentang metode pembelajaran untuk pembelajaran IPS yang menggunakan
berbagai metode. Penelitian tersebut menjelaskan tentang keberhasilan
pembelajaran dengan berbasis online dapat merubah hasil belajar peserta didik
dengan melalukan penelitian kelas eksperimen salah satunya jurnal yang
ditulis oleh Hasan AKBAYIN (2012) The research results revealed that
the blended learning model contributed more to the students biology
achievement than traditional teaching methods did and that the students
6

attitudes towards the Internet developed statistically significantly.6 Dari


penelitian tersebut menjelaskan bahwa blended learning memberikan
kontribusinya untuk peserta didik baik segi prestasinya dibandingkan metode
tradisional.
Senada dengan penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh
Izzudin Syarif Terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan
antara kelas yang menggunakan model face to face learning dengan kelas
yang menggunakan model blended learning.7
Dari penjabaran di atas, maka media pembelajaran e-learning dalam
dunia pendidikan memberikan efek yang nyata sehingga bahan kajian dalam
penelitian yang akan dilakukan terhadap pemanfaatan model pembelajaran
blended learning dengan pendekatan e-learning untuk tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebagai objeknya serta untuk melihat sejauh mana
pengaruh model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMPN 37 Jakarta.
SMPN 37 Jakarta adalah sekolah negeri yang memiliki sarana
pembelajaran berbasis teknologi dan mampu menunjang model pembelajaran
blended learning. Seluruh ruang kelas dilengkapi dengan proyektor sebagai
media pembelajaran dan fasilitas internet yang dapat diakses peserta didik
selama berada di gedung sekolah, namun tidak semua guru memanfaatkan
media tersebut untuk kegiatan pembelajaran termasuk guru IPS. Oleh karena
itu, peneliti memilih SMPN 37 Jakarta sebagai objek penelitian untuk melihat
pengaruh model pembalajaran blended learning terhadap hasil belajar peserta
didik. Peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja dan dimana
saja, sehingga peserta didik tidak hanya mampu mencapai KKM sebesar 75,

6
Hasan AKBAYIN, The Effect Of Blended Learning Model On High School Student;s Biology
Achievment And On Their Attitudes Towards The Internet, The Turkish Online Journal of Educationa
Technology, volume 11, 2012, h.235

7
Izzudin Syarif, Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa
SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, volume 2, nomor 2, 2012, h. 247
7

tetapi juga dapat mencapai standar kompetensi yang menunjukkan kinerja


yang baik dalam mata pelajaran IPS.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka dapat
didentifikasi permasalahan yang akan diteliti yaitu :
1. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS masih rendah.
2. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam penyampaian materi yang
digunakan guru.
3. Kegiatan pembelajaran masih bersifat konvensional.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka
masalah ini dibatasi pada masalah Pengaruh Model Pembelajaran Blended
Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas 8 Di SMPN 37
Jakarta Blended Learning yang dimaksud adalah kegiatan belajar yang
memadukan face to face dengan e-learning yang dilakukan peserta didik baik
di rumah maupun di sekolah. Dengan pemberian tugas maupun pemberian
materi ajar.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan, penelitian ini
dirumuskan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh model blended learning
terhadap hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di SMPN 37 Jakarta?

E. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
yang jelas mengenai pengaruh model blended learning untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik dan peranannya dalam proses pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
8

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, peserta didik dapatkan pengalaman dalam kegiatan
pembelajaran melalui model blended learning serta menimbulkan
semangat dalam kegiatan belajar mengajar. Serta dijadikan referensi bagi
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pembahasan dalam mengembangkan model blended learning yang dapat
diterapkan untuk menganalisis permasalahan dalam kegiatan pembelajaran
guna meningkatkan hasil belajar peserta didik
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Gagne, Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di
mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman yang
telah dialami.1
Menurut Gagne dan Berliner, belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku yang muncul karena pengalaman. Sedangkan Hilgard menegaskan
bahwa belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang relative
permanen, yang terjadi karena pengalaman.2
Witherington menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian, perubahan itu dimanifestasikan sebagai respons yang baru yang
berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan individu
tersebut. Sependapat dengan Witherington. Crow menyatakan bahwa Belajar
didapatkan dengan kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.3
Kemudian, Cronbach menyatakan bahwa Belajar adalah ditunjukan
dengan perubahan sikap sebagai hasil dari pengalaman. Senada dengan
Cronbach, McGeoh berpendapat bahwa Belajar adalah perubahan dalam
tingkah laku sebagai hasil dari praktek si pelajar.4
Sedangkan menurut Walker, belajar adalah suatu perubahan dalam
pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada
sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan
dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan belajar dalam situasi stimulus atau

1
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), h.
2.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 4, h. 156.
3
Ibid., h. 155.
4
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2008), edisi v, h.
231.

9
10

faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan


kegiatan belajar.
Menurut Winkel, Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-
sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.5
Lebih lanjut, Degeng menyatakan bahwa Belajar merupakan pengaitan
pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si pelajar.
Maksudnya adalah peserta didik dalam proses belajar akan menghubung-
hubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya kemudian menghubungkan
pengetahuan baru.6
Sesuai dengan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu perubahan tingkah laku yang dihasilkan karena sebuah
pengalaman yang telah dialami oleh peserta didik sehingga menghasilkan
perubahan di mana perubahan itu bersifat konstan.
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip belajar yang pertama adalah berupa perubahan perilaku,
perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri 7:
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang
disadari.
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d. Positif atau berakumulasi.
e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f. Permanen atau tetap
g. Bertujuan dan terarah.
h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

5
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media, 2009), Cet.
1, h. 5.
6
Ibid.
7
Surantini, Peningkatan Prestasi Belajar Kognitif IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada Siswa Kelas IV SDN Nanggulang Sleman, Sripsi :
Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, Yogyakarta, 2012, h. 14
11

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong


kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik yang
dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari
berbagai komponen belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
William Burton mengemukakan bahwa A good learning situation consist of a
rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous
purpose and carried on in interaction with a rich varied and propocative
environment.8 Dari pendapat Burton bisa ditarik kesimpulan bahwa kondisi
belajar yang baik terdiri dari pengalaman belajar yang banyak dan beragam
yang menyatu dengan tujuan yang kuat, kemudian dilanjutkan dengan interaksi
dengan lingkungan yang bervariasi.
Prinsip belajar yang lain yaitu, belajar merupakan bagian dari
perkembangan. Berkembang dan belajar merupakan dua hal yang berbeda,
tetapi berhubungan erat. Dalam perkembangan dituntut belajar, dan dengan
belajar ini individu berkembang dengan pesat. Kemudian, kegiatan belajar
berlangsung pada setiap tempat dan waktu.9
Sesuai dengan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip
belajar mencakup perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh dari hasil
belajar, belajar merupakan proses dari tidak tahu menjadi tahu kemudian
dengan belajar individu mampu mengembangkan dirinya.

3. Unsur-Unsur Belajar
Menurut Cronbach terdapat tujuh unsur utama dalam proses belajar,
yaitu: Tujuan, kesiapan, situasi, interpretasi, respons, konsekuensi dan
reaksi terhadap kegagalan.10 Ketujuh unsur tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :

8
Agus, Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013). hal. 4.
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 4, h. 165-166.
10
Ibid., h. 157.
12

a. Tujuan. Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan belajar tersebut muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan.
b. Kesiapan. Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak
atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik atau psikis,
kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun
penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.
c. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. Dalam
situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang
dipelajari, orang-orang yang tersangkut dalam kegiatan belajar serta
kondisi siswa yang belajar. Kelancaran dan hasil dari belajar banyak
dipengaruhi oleh unsur situasi ini.
d. Interprestasi. Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan
interprestasi, yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen
situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan
menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
Berdasarkan interprestasi tersebut mungkin individu sampai kepada
kesimpulan dapat atau tidak dapat mencapai tujuan.
e. Respons. Berpegang kepada hasil dari interprestasi apakah individu
mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia
memberikan respons. Respons ini mungkin berupa suatu usaha coba-
coba (trial and error), atau usaha yang penuh perhitungan dan
perencanaan ataupun ia menghentikan usahanya untuk mencapai tujuan
tersebut.
f. Konsekuensi. Setiap usaha yang dilakukan akan membawa hasil, akibat
atau konsekuensi itu apakah keberhasilan ataupun kegagalan, demikian
juga dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa berhasil
dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan akan lebih
meningkatkan semangatnya untuk melakukan usaha-usaha belajar
berikutnya.
g. Reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan lain yang
diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan
13

menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Kegagalan ini bisa menurunkan


semangat, dan memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi bisa
juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda
untuk menebus dan menutupi kegagalan tersebut.

4. Tipe-Tipe Belajar
Gagne mengemukakan terdapat 8 tipe belajar, yang membentuk
suatu hirearki dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling
kompleks, yaitu: Belajar tanda-tanda (signal learning), Belajar perangsang-
jawaban (stimulus-responds learning), Rantai perbuatan (chaining),
hubungan verbal (verbal association), belajar membedakan (discrimination
learning), belajar konsep (concept learning), belajar aturan-aturan (rule
learning) dan belajar pemecahan masalah (problem solving learning).11
Kedelapan tipe-tipe belajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Belajar tanda-tanda (signal learning).
Belajar tanda merupakan tahap belajar yang paling sederhana, setahap
lebih tinggi dari perbuatan refleks. Individu belajar mengenal dan
memberi respons kepada tanda-tanda.
b. Belajar perangsang-jawaban (stimulus-respons learning).
Setahap lebih tinggi dari belajar tanda-tanda. Belajar ini merupakan
upaya untuk membentuk hubungan antara perangsang dengan jawaban.
c. Rantai perbuatan (chaining).
Individu belajar melakukan suatu rentetan kegiatan yang membentuk
satu kesatuan.
d. Hubungan verbal (verbal association).
Kalau dalam rantai kegiatan, hubungan itu berbentuk perilaku maka
dalam hubungan verbal ini berbentuk hubungan bahasa. Yang paling
sederhana dari hubungan verbal adalah hubungan antara benda dengan
namanya, hubungan antara subjek dengan sifatnya. Yang lebih tinggi

11
Ibid., h. 160-161.
14

adalah hubungan antara konsep dengan konsep, konsep dengan perilaku


atau nilai.
e. Belajar membedakan (discrimination learning).
Individu belajar melihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda
dengan yang lainnya. Atas dasar persamaan dan perbedaan itu individu
bisa mengadakan pengelompokkan. Membedakan di sini bukan hanya
objek-objek konkrit tetapi juga hal-hal yang bersifat abstrak.
f. Belajar konsep (concept learning).
Tipe belajar ini menyangkut pemahaman dan penggunaan konsep-
konsep.
g. Belajar aturan-aturan (rule learning).
Individu belajar aturan-aturan yang ada di masyarakat, di sekolah, di
rumah atau pun aturan dalam perdagangan, pemerintahan bahkan ilmu
pengetahuan.
h. Belajar pemecahan masalah (problem solving learning).
Dalam kegiatan belajar ini individu dihadapkan kepada masalah-masalah
yang harus dipecahkannya, baik masalah yang bersifat praktis dalam
kehidupan maupun teoritis dalam suatu bidang ilmu.

B. Model Pembelajaran
Menurut Joyce dan Wail yang dikutip dari Rusman Model
Pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
lain.12
Sedangkan menurut Syaiful Sagala yang dikutip dari Setya Norma
Sulistyani, mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai

12
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Rajagrafindo. 2010) h. 133
15

pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancangan


pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
mengajar.13
Berbeda dengan Udin S Winataputra yang dikutip dari skripsi Iin
Hendriyani yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Tandur Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa bahwa model pembelajara adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalama belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.14
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran merupakan pola pembelajaran yang sistematis dan terencana
untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik sehingga guru
dapat mencapai tujuan pembelajaran.
1. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Menurut Rusman dalam bukunya yang berjudul Model-
model Pembelajaran menyebutkan bahwa ada enam ciri-ciri model
pembelajaran, yakni:
1) Berdasarkan teori belajar dari para ahli tertentu.
2) Mempunyai misi atau tujuan tertentu
3) Dapat dijadikan pedoman untuk kegiatan belajar mengajar di
kelas
4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan : 1. Urutan
langkah-langkah pembelajaran (syntax); 2. Ada prinsip-prinsip
reaksi; 3. Sistem sosial; dan 4. Sistem pendukung. Keempat
bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan
melakukan suatu model pembelajaran

13
Setya Norma Sulistyani. Peningkatan Keatifan Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode
GUDED NOTE TAKING Pada Mata Diklata Memilih Bahan Baku Busana DI SMK Negeri 4 Yogyakarta,
Skripsi Progaram Studi Pendidikan Teknik Busana. Universitas Negeri Yogayakarta, 2012, h. 10
14
Iin Hendriyani, Pengaruh Model Pembeajaran Tandur Terhadap Hasil Belajar Fisika Siwa,
Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, h. 21, tidak dipublikasikan.
16

5) Memiliki dampak akibat penerapan model pembelajaran.


Dampak tersebut meliputi : 1. Dampak pembelajaran, yaitu
hasil belajar yang dapat diukur; 2. Dampak pengiring, yaitu
hasil belajar jangka panjang
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.15

2. Pola-pola Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi
antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti
kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan
menggunakan berbagai media pembelajaran.16
Barry Morris mengklasifikasikan empat pola pembelajaran yang
digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:17
1) Pola pembelajaran tradisional 1

2) Pola pembelajaran tradisional 2

3) Pola pembelajaran Guru dan Media

4) Pola pembelajaran bermedia

15
Op. cit, h. 136
16
Ibid., h. 134
17
Ibid.,
17

Pola pembelajaran di atas memberikan gambaran bahwa


seiring dengan pesatnya perkembangan media pembelajaran, baik
software maupun hardware, akan membawa perubahan bergesernya
peranan guru sebagai penyampai pesan.18 Dengan begitu, guru tidak
lagi menjadi central class di dalam kelas, namun siswa dapat
memperoleh informasi dari berbagai sumber belajar yang didapat dari
perkembangan teknologi. Sehingga blended learning menjadi salah
satu model pembelajaran yang dapat guru terapkan di dalam kelas
untuk proses pembelajaran.

C. Kajian Tentang IPS


1. Hakikat Pembelajaran IPS

Menurut Saidiharjo yang di kutip dari Surantini menyatakan bahwa


IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran seperti : geografi, ekonomi, sejarah, antropologi,
politik dan sebagainya.19
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas
dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari
aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu
sosial.20
Numan Somantri memberikan penjelasan pendidikan IPS adalah
suatu synthetic discipline yang berusaha untuk mengorganisasikan dan
mengembangkan substansi ilmu-ilmu sosial secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan. IPS tidak hanya sekedar mensistesiskan
konsep-konsep yang relevan antara ilmu-ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu
sosial, tetapi juga mengkorelasikan dengan masalah-masalah
kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Pendidikan IPS memuat

18
Ibid., h. 135
19
Surantini., op.cit h. 18
20
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 171.
18

tiga sub tujuan, yaitu; Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan; Sebagai


ilmu yang konsep dan generalisasinya dalam disiplin ilmu-ilmu sosial;
Sebagai ilmu yang menyerap bahan pendidikan dari kehidupan nyata
dalam masyarakat kemudian dikaji secara reflektif.21

Sesuai dengan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah


mata pelajaran yang memiliki pendekatan intradisipliner, sehingga dalam
memecahkan suatu masalah harus dari berbagai sudut pandang. Sudut padang
IPS yakni: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Hukum, Politik dan Sejarah. Untuk
itu, IPS dipelajari guna menghasilkan peserta didik yang memliki tanggung
jawab masalah sosial, berpikir secara rasional dan peduli terhadap keadaan
sekitar.
Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), terdapat beberap konsep IPS yaitu:
a. Interaksi;
b. Saling ketergantungan;
c. Kesinambungan dan perubahan;
d. Keragaman/kesamaan/perbedaan;
e. Konflik dan konsensus;
f. Pola (patron);
g. Tempat;
h. Kekuasaan (power);
i. Nilai kepercayaan;
j. Keadilan dan pemerataan;
k. Kelangkaan (scarcity);
l. Kekhususan;
m. Budaya (culture)
n. Nasionalisme.22
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) mencakup konsep interaksi, saling ketergantungan,
kesinambungan dan perubahan, keragaman, dst. Konsep-konsep tersebut yang

21
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet. 2, h. 19.
22
Trianto, op, cit., h. 173.
19

nantinya akan menambah pengetahuan peserta didik serta berpengaruh dalam


kehidupan peserta didik.

2. Tujuan Mata Pelajaran IPS


Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), meliputi bahan kajian
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Mata pelajaran IPS bertujuan
mengembangkan potensi peserta didik agar peserta didik peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi
setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa kehidupan masyarakat.23
Tujuan Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP adalah
sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.24
Tujuan IPS menurut Nursid Sumaatmaja, adalah membina anak didik
menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara. Oemar

23
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 193.
24
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran,
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), h. 105.
20

Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku


para siswa, yaitu:
a. Pengetahuan dan pemahaman;
b. Sikap hidup belajar;
c. Nilai-nilai sosial dan sikap;
d. Keterampilan.25

3. Karakteristik IPS
Mata pelajaran IPS di SMP memiliki beberapa karakteristik antara lain
sebagai berikut:
a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi,
bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama.
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)
tertentu.
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner.
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa
dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,
kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses, dan
masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti
pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.26

25
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,
2013), Cet. 2, h. 18.
26
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 174.
21

4. Fungsi IPS
Mata pelajaran IPS berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk
mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial
serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia di masa lampau dan masa kini.27
Sesuai dengan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa tujuan mata pelajaran IPS adalah untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan untuk menganalisis kondisi sekitar di dalam
kehidupan sehari-hari.

D. Kajian Tentang Blended Learning


1. Pengertian Blended Learning
Blended learning merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris
yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning. Blended artinya
campuran atau kobinasi yang baik. Blended learning ini pada dasarnya
merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap
muka dan secara virtual.28
Menurut Moebs dan Weilbelzahi yang dikutip dari Husama Blended
learning sebagai pencampuran online dan pertemuan tatap muka (face to face
meeting) dalam satu aktivitas pembelajaran yang terintegrasi29.
Menurut Sulihin dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Blended
Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK
Blended learning merupakan kombinasi karakteristik pembelajaran
tradisional dan lingkungan pembelajaran elektronik atau Blended learning.30
Berbeda dengan Sulihin menurut Izuddin Syarif dalam jurnalnya yang
berjudul Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi
Siswa SMK Blended learning merupakan suatu pendekatan yang fleksibel

27
Surantini, op. cit., h. 21
28
Husamah, Pembelajaran Bauran (Blended Learning), (Jakarta: Prestasi Pustakaraya. 2014), h. 11
29
Ibid. , h. 12
30
Sulihin B. Sjukur, Pengaruh Blended learningTerhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siwa
Tingkat SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, 2012, h. 371
22

untuk merancang program yang mendukung campuran dari berbagai waktu


dan tempat untuk belajar.31
Sedangkan menurut Hermawanto, S. Kusairi Dan Wartono dalam
jurnalnya yang berjudul Pengaruh Blended Learning Terhadap Penguasaan
Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X Blended learning
yaitu pembelajaran yang mengkombinasikan tatap muka dengan
pembelajaran online.32
Jadi, Blended Learning adalah model pembelajaran yang
menggabungkan tatap muka dan tidak tatap muka di mana pembelajaran
berbasis online atau E-learning menjadi media yang memiliki peran penting
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sehingga ada perubahan dalam
proses pembelajaran, blended learning juga merupakan pembelajaran yang
mengkombinasikan pembelajaran sistem konvensional dan modern. Dengan
blended learning siswa akan merasakan pengalaman belajar yang baru.

2. Karakteristik Blended Learning


Pembelajaran jarak jauh bukan hal yang sulit untuk dilakukan karena
perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Kemudahan mengakses
internet menjadikan teknologi sebagai pilihan yang tepat dalam kegiatan
pembelajaran sebab peserta didik dapat mengakses internet kapan pun dan
dimana pun. Oleh sebab itu, model pembelajaran Blended Leaarning menjadi
alternatif bagi guru untuk terus dapat terhubung dengan siswa. Menurut
Husamah ada empat karakteristik Blended learning adalah sebagai berikut:33
a) Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian,
model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis
teknologi yang beragam.
b) Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung atau tatap muka (face
to face), belajar mandiri, dan belajar via online.

31
Izuddin Syarif, op. cit. , h. 238
32
Hermawanto, S. Kusairi Dan Wartono. Pengaruh Blended learningTerhadap Penguaaan Konsep
Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X, Jurnal Pendidikan Fiika Indonesia 9, Universitas Negeri
Malang, 2013, h. 68
33
Husama, op. cit, h. 16
23

c) Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara


penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
d) Pengajar dan orang tua peserta belajar memiliki peran yang sama
penting, pengajar sebagai fasilitatator, dan orang tua sebagai pendukung.

3. Tujuan Blended Learning


Menurut Shibley dkk. dalam buku Husama tentang Pembelajaran
Bauran (Blended Learning) bahwa blended learning difokuskan untuk
mengubah bentuk pembelajaran klasik sehingga peserta didik lebih aktif
mempelajari materi pembelajaran di dalam dan di luar kelas. Tujuan dari
blended learning menurut Husama sebagai berikut:34
a) Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses
belajar sesuai dengan gaya belajar dan prefensi dalam belajar.
b) Menyediakan peluang yang praktis-realistis bagi pengajar dan peserta
didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus
berkembang.
c) Peningkatan penjadwalan fleksibel bagi peserta didik, dengan
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan pembelajaran online.

4. Kategori Blended Learning


Dalam prosesnya blended learning memiliki dua katagori utama,
yaitu: 35
a) menggunakan istilah blended learning untuk merujuk pada penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam aktivitas tatap muka, baik dengan
memanfaatkan jejaring terikat (web-dependent) maupun sebagai jejaring
lengkap (web-supplemented) yang tidak mengubah model
aktivitas.Peningkatan bentuk aktivitas tatap muka.
b) Kebanyakan pengajar Pembelajaran campuran (hybrid learning).

34
Ibid. , h. 22
35
Ibid
24

Pembelajaran model ini mengurangi aktivitas tatap muka tetapi tidak


menghilangkannya, serta memungkinkan peserta didik untuk belajar secara
online.

5. Komponen Dalam blended learning


Untuk melaksanakan model pembelajaran blended learning, guru
harus memperhatikan tiga komponen penunjang dalam pembelajaran blended
learning, yakni: 36
a) Face to Face (Tatap Muka)
Pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses
interaksi langsung antara peserta didik dan pendidik. Metode pembelajaran
merupakan teknik pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan.

b) E-learning
Menurut Kusairi yang dikutip dari Husamah, blended learning yairu
penggabungan pembelajaran berbasis teknologi internet (laboratorium virtual,
modul digital, gambar, audio, dan teks) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Maka, pembelajaran berbasis teknologi internet memainkan peranan penting
dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis blended learning.
c) M-learning
M-learning merupakan bagian dari electroic learning (e-learning),
sehingga keterlaksanaan pembelajaran berbasis blended learning. Menurut
Riyanto yang dikutip dalam Husamah, salah satu pengertian m-learning
adalah pembelajaran yang dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan
aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapanpun dan dimanapun. M-
learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk
berkolaborasi secara langsung dan berinteraksi secara informal di antara para
pembelajara37.

36
Ibid. , h. 41-43
37
Ibid. , h. 41-43
25

6. Kelebihan Dan Kekurangan Blended learning


Sama halnya dengan model pembelajaran lainnya, model
pembelajaran blended learning memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran blended learning : 38
a) Kelebihan Blended learning
1) Peserta didik leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara
mandiri dengan memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara
online.
2) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan pengajar atau
peserta didik di luar jam tatap muka.
3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar jam
tatap muka dapat dikelola dan dikontrol dengan baik oleh pengajar.
4) Pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi membaca
materi atau mengerjakan tes yang dilakukan sebelum
pembelajaran.
5) Pengajar dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas
internet.
6) Pengajar dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan
memanfaatkan hasil tes dengan efektif.
7) Peserta didik saling berbagai file dengan peserta lain.
b) Kekurangan Blended Learning
Menurut Noer yang di kutip dari Husamah ada beberapa kekurangan
blended learningyakni :39
a) Medianya sangat beragam sehingga sulit diterapkan apabila sarana
dan prasarana tidak mendukung.
b) Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik.
c) Kurangnya sumber daya pembelajaran (pengajar, peserta didik dan
orang tua ) terhadap penggunaan teknologi.

38
Ibid. , h. 35-37
39
Ibid
26

Sedangkan menurut Kusni, blended learning juga menyebabkan


beberapa masalah, antara lain :
a) Pengajar perlu memiliki keterampilan alam menyelenggarakan e-
learning
b) Pengajar perlu menyiapkan digital yang dapat menjadi acuan
c) Pengajar perlu merancang refrensi sesuai atau terintegrasi dengan
tatap muka
d) Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk mengelola pembelajaran
berbasis internet.

7. Pelaksanaan Blended Learning


Menurut Carman yang dikutip dari penelitian Izuddin Syarif yang
berjudul Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi
Siswa SMK ada lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan blended learning, yaitu: 40
1) Live Event, pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous
dalam waktu dan tempat yang sama ataupun waktu sama tapi tempat
berbeda
2) Self-Paced Learning, yaitu mengkombinasikan dengan pembelajaran
mandiri (self-pace learning) yang memungkinkan peserta didik
belajar kapan saja, dan dimana saja secara online.
3) Collaboration, mengkombinasikan kolaborasi, baik kolaborasi
pengajar, maupun kolaborasi antara peserta didik.
4) Assessment, perancang harus mampu meramu kombinasi jenis
assessmen online dan offline baik bersifat tes maupun non-tes.
5) Performance Support Materials, pastikan bahan belajar disiapkan
dalam bentuk digital, dapat diakses oleh peserta didik baik secara
offline maupun online.

40
Izuddin Syarif, op. cit, h. 239
27

E. Kajian Tentang Edmodo


1. Sejarah Edmodo
Edmodo sendiri dikembangkan pada masa akhir tahun 2008 oleh
Nic Borg dan Jeff Ohara yang berkeyakinan perlunya dikembangkan
lingkungan sekolah yang terhubung dengan semua aktifitas didunia.
sehingga tidak ada kesenjangan antara kehidupan siswa di sekolah dengan
kehidupan kesehariannya. Edmodo adalah media social network
microblogging yang aman bagi siswa dan guru. Pada situs ini orangtua pun
dapat bergabung serta berkomunikasi dengan guru dan orangtua siswa lain,
selain tentu saja dengan putra atau putri mereka sendiri. Sekarang Edmodo
sudah berkembang pesat dan sudah memiliki kurang lebih 7 juta akun
yang terdiri dari guru dan murid. Pada tahun 2010 Edmodo meluncurkan
"subjek" dan "penerbit" masyarakat, media digital perpustakaan, pusat
bantuan, dan rekening induk untuk berkomunikasi dengan guru, orang tua,
dan siswa.41

2. Pengertian Edmodo
Edmodo merupakan jejaring sosial untuk pembelajaran berbasis
Learning Managent System (LMS). Edmodo memberi fasilitas bagi guru,
murid tempat yang aman untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi
konten dan aplikasi pembelajaran, pekerjaan rumah (PR) bagi siswa,
diskusi dalam kelas virtual, ulangan secara online, nilai dan masih banyak
lagi akan dibahas dibawah. Pada intinya Edmodo menyediakan semua
yang bisa kita lakukan dikelas bersama siswa dalam kegiatan pembelajaran
ditambah fasilitas bagi orang tua bisa memantau semua aktifitas anaknya
di Edmodo asalkan punya parent code untuk anaknya. 42
Edmodo adalah sebuah situs yang diperuntukan bagi pendidik
untuk membuat kelas virtual. Situs tersebut gratis dan gampang

41
Annur Fitri Hayati dan Rosida Evi Santihosi, E-Learning Dengan Aplikasi Edmodo,
Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, h. 6
42
Ibid., h. 6
28

digunakannya selama seorang guru dan murid bisa terhubung dengan


internet.

Gambar 2.1
Tampilan awal Edmodo

Edmodo adalah sebuah jawaban bagi sebuah ruang kelas virtual


yang nyaman dan aman, dikarenakan :43
a) Siswa dapat melakukan interaksi dalam pantauan gurunya (bebas cyber
crime dan cyber bullying)
b) Guru dapat mengunci siswa, dengan demikian ia hanya bisa membaca
dan tidak bisa berkomentar pada seisi kelas namun tetap ia bisa
berkomunikasi langsung dengan gurunya.
c) Tidak ada orang luar yang bisa masuk dan melihat kelas virtual yang
dibuat oleh seorang guru tanpa mendapat kode khusus dari guru yang
bersangkutan.
d) Guru dapat memulai pertanyaan, menaruh foto atau video, menaruh
presentasi bahan ajar, yang kesemuanya bebas untuk diunduh oleh
siswa dan dikomentari.
e) Murid bisa kembali kapan saja untuk mengulang materi yang diberikan
gurunya, bahkan PR bisa diberikan melalui Edmodo.

43
Ibid.,h. 7
29

f) Murid juga bisa mengumpulkan PR nya lewat Edmodo, tinggal unggah


saja. Edmodo bisa dipadukan dengan situs lain seperti wall wisher,
glogster dan lain sebagainya.
g) Guru bisa menaruh nilai dari pekerjaan siswa sebagai acuan bagi siswa
h) Kelas virtual yang dibuat seorang guru tidak terbatas, guru bisa
menaruh bahan ajar untuk digunakan di angkatan atau tahun ajaran
berikutnya.
i) Siswa bisa bekerja sama dengan siswa lain dalam grup kecil yang
dibentuk oleh gurunya.
j) Saat mengerjakan sebuah proyek bersama mereka bisa menaruh semua
dokumen yang diperlukan dalam pengerjaannya.
k) Edmodo memungkinkan guru menaruh bahan ajar yang sangat berguna
bagi siswa yang tidak masuk atau berhalangan saat melakukan tatap
muka.
l) Siswa yang pendiam bisa bebas berkata-kata dan berpendapat tanpa
khawatir dipermalukan sementara si anak tipe aktif bisa posting
pertanyaan kapan saja asal ia terhubung dengan internet.
m) Guru dapat mengajarkan tata cara yang berlaku di dunia maya seperti
cara berkomentar dan sederet tata krama di dunia maya yang perlu
siswanya ketahui.

3. Sistem Kerja Edmodo


Edmodo adalah situs microblogging yang dapat digunakan di
dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat membantu guru yang
tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran
secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas yang bisa
ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi belajar.
Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo
atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update Status. Lebih
30

tepatnya lagi, Edmodo adalah Facebook Guru dan Murid karena fitur
yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.44
Fitur yang ditawarkan adalah :
a) Bisa meng-edit Profile Picture dan Nama.
b) Tampilan yang sama seperti facebook.
c) Assignment yang dapat diposting guru sebagai PR (pekerjaan
rumah) / tugas.
d) Pengaturan jadwal event-event penting.
e) Satu anak bisa menjadi murid banyak guru.
f) Edmodo bisa diakses melalui handphone.
Edmodo sendiri bisa diakses melalui mobile dan sudah tersedia
untuk smartphone Android dan iPhone. Semakin mudah saja untuk belajar
dan semoga saja dengan adanya situs ini dapat menyama ratakan
pendidikan di Indonesia. 45

4. Implikasi Edmodo Untuk Pembelajaran


Edmodo merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran,
Edmodo menyediakan fitur yang mendukung pembelajaran jarak jauh
berbasis e-learning seperti penugasan, kuis dan penilaian. Meskipun
memberi kemudahan dalam proses pembelajaran bukan berarti Edmodo
mampu menjadi kelas bagi siswa, Edmodo hana sebagai platform yang
memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran.
Platform ini memberikan siswa jalur untuk berinteraksi dengan
rekan-rekan mereka dan guru mereka dalam suasana akademis.
Penggunaan Edmodo dapat mengajarkan siswa untuk berperilaku secara
online dan bertanggung jawab dalam mengatur kegiatan belajar dengan
sistem keamanan yang terjamin. Edmodo menyediakan lingkungan di
mana mengajar dan belajar dapat menghasilkan kegembiraan siswa, siswa

44
Ibid.,
45
Ibid
31

menjadi mandiri, serta menjadi salah satu cara untuk membangun


semangat siswa untuk belajar.46
5. Kelebihan Dan Kekurangan Edmodo
Edmodo diciptakan untuk memudahkan dalam proses
pembelajaran dan berbasis sekolah. Fitur-fitur yang disediakan Edmodo
mendukung untuk kegiatan e-learning, tampilan dalam login Edmodo
membedakaan apakah user adalah guru, siswa atau orang tua siswa.
Berikit ini adalah kelebihan dan kekurangan Edmodo :47
a. Kelebihan
1) User Interface. Mengadaptasi tampilan seperti facebook, secara
sederhana Edmodo relatif mudah untuk digunakan bahkan untuk
pemula sekalipun.
2) Compatibility. Edmodo mendukung preview berbagai jenis format
file sepert: pdf, pptx, html, swf dan sebagainya.
3) Aplikatif. Edmodo tidak hanya dapat diakses dengan menggunakan
PC ( laptop / desktop) tetapi juga bisa diakses dengan
menggunakan gadget berbasis Androis OS and IOS.
b. Kekurangan
1) Sosial Media. Edmodo tidak terintergrasi dengan jenis sosial media
apapun.
2) Language. Penggunaan bahasa program yang masih berbahasa
Inggris sehingga terkadang menyulitkan guru dan siswa.
3) Video Conference belum tersedia.
6. Langkah-Langkah Membuat Akun Edmodo Untuk Guru
Berikut adalah tampilan Edmodo untuk guru

46
https://www.Edmodo.com. Diakses Pada 29 September 2015.
47
Ibid
32

Gambar 2.2
Tampilan Edmodo untuk guru
Keterangan :
1. Create a group, untuk membuat group atau kelas.
2. Groups, kelas yang sudah terdaftar sebagai anggota.
3. Note, untuk memposting catatan.
4. Assignment, untuk memberikan tugas kepada siswa (anggota
group/member).
5. Quiz, untuk membuat kui
6. Poll, untuk membuat polling bagi siswa

Langkah-langkah pembuatan akun Edmodo sebagai berikut:

a) Buka situs Edmodo di http://www.edmodo.com/

Gambar 2.3
Tampilan registrasi Edmodo
b) Kemudian pilih menu teacher, kemudian masukan alamat email anda
dan juga password
33

Gambar 2.4
Menu tab teacher
c) Lalu klik Sign Up for Free
d) Selanjutnya anda akan diarahkan pada menu pemilihan sekolah,
masukan sekolah sesuai tempat anda mengajar dan lengkapi akun
anda

Gambar 2.5
Pengisian identitas akun
e) Lalu klik next step
f) Pastikan profil anda sudah benar, lalu klik Go to My homepage

Gambar 2.6
Menu aktivasi akun
34

Pendaftaran akun Edmodo guru selesai, guru dapat memberikan kode kelas
kepada siswa anda untuk bergabung.

7. Langkah-langkah Membuat Akun Edmodo Untuk Siswa


Berikut ini adalah langkah-langkah membuat akun akun Edmodo :
a) Buka situs Edmodo di http://www.edmodo.com/
b) Lalu klik menu students

Gambar 2.7
Halaman Registrasi Akun
c) Lalu siswa mengisi form akun

Gambar 2.8
Form akun siswa
35

d) Lalu klik Sign Up for Free

8. Langkah-langkah Membuat Kuis Dengan Edmodo


a) Guru login ke http://edmodo.com
b) Lalu klik Quiz

Gambar 2.9
Menu Quiz
c) Klik creat quiz
d) Kemudian akan diarahkan pada halaman membuat quiz

Gambar 2.10
Halaman creat quiz
e) Klik pada Unititled quiz untuk memberi judul quiz
f) Pilih Type untuk menentukan jenis quiz
g) Klik Time Limit untuk menentukan lama waktu pengerjaan
h) Klik About this Quiz untuk memberikan deskripsi quiz
i) Klik Done

Maka quiz akan muncul pada halaman awal setiap kelas anda,
kemudian siswa akan mengerjakan.

F. Langkah-langkah Pelaksanaan Blended Learning


36

1) Guru meng-upload materi pembelajaran, tugas-tugas serta kuis pada


aplikasi Edmodo
2) Guru menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi yang
sudah di-upload, baik secara langsung maupun tidak (melalui
Blacberry Massanger)
3) Guru mengecek kehadiran siswa
4) Guru menjelaskan materi ajar dengan memaparkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai siswa dalam materi
5) Guru memotivasi dan membimbing siswa untuk mendapatkan
informasi tambahan, serta memberikan jawaban dari masalah yang
sulit dimengerti siswa
6) Guru mengapresiasikan keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas
7) Guru memberikan evaluasi melalui aplikasi Edmodo dalam bentuk
kuis maupun essay yang telah dipersiapkan
G. Kajian tentang Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Maksudnya adalah
bahwa hasil belajar merupakan perubahan dari berbagai aspek kemampuan
yang dimiliki oleh peserta didik.48
Dalam teori belajar kognitif, seseorang hanya dapat dikatakan belajar
apabila telah memahami keseluruhan persoalan secara mendalam (insightful).
Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep.49
Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar dikategorikan menjadi
beberapa, yaitu berupa:
1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara
terhadap rangsangan.
2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,

48
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 5.
49
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 42.
37

kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-


prinsip keilmuan.
3. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan
menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.50
Bloom menjelaskan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik.51 Hasil belajar kognitif adalah perubahan
perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan
kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh
sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga
pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan
masalah. Karena belajar melibatkan otak maka perubahan perilaku akibatnya
juga terjadi dalam otak berupa kemampuan tertentu oleh otak untuk
meyelesaikan masalah.52 Domain kognitif, afektif, psikomotor menurut
bloom adalah sebagai berikut:
1. Domain kognitif mencakup:
a. Knowledge (pengetahuan, ingatan);
b. Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas);
c. Application (menerapkan);
d. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan);
e. Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan
baru);

50
Agus Suprijono. loc. cit.
51
Ibid., h. 6.
52
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 50.
38

f. Evaluation (menilai).
2. Domain afektif mencakup :
a. Receiving (sikap menerima);
b. Responding (memberikan respon);
c. Valuing (nilai);
d. Organization (organisasi);
e. Characterization (karakterisasi).
3. Domain Psikomotor mencakup :
a. Initiatory (tahap awal dalam mempelajari keterampilan);
b. Pre-routine (mulai membiasakan gerakan-gerakan yang dipelajari);
c. Routinized (sudah dapat melaksanakan keterampilan);
d. Keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.53
Kemudian, tidak jauh berbeda dengan Bloom, Krathwohl membagi hasil
belajar afektif menjadi lima tingkat yaitu:
a. Penerimaan;
b. Partisipasi;
c. Penilaian;
d. Organisasi;
e. Internalisasi.
Menurut Harrow hasil belajar psikomotorik dapat diklasifikasikan
menjadi enam, yaitu:
a. Gerakan refleks;
b. Gerakan fundamental dasar;
c. Kemampuan perseptual;
d. Kemampuan fisis;
e. Gerakan keterampilan;
f. Komunikasi tanpa kata.54
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (product)

53
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 5-7.
54
Purwanto, op. cit., h. 52.
39

menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau


proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fugsional.55
Purwanto menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku
yang diperoleh seseorang akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan
karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam
proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran
yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif,
afektif maupun psikomotorik.56
Menurut Sanjaya yang dikutip dari Jurnal karya Sulihin B Sjukur yang
berjudul Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil
Belajar Siwa Tingkat SMK hasil belajar merupakan kemampuan yang
diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat
memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap
dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.57
Sedangkan menurut Sulihin sendiri, hasil belajar adalah suatu penilaian
akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta
akan tersimpan dalam jangka waktu lama bahkan tidak akan hilang selama-
lamanya karena hasil belajar turut dalam membentuk pribadi individu yang
selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara
berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.58
Menurut St. Hasmiah Mustamin, dalam jurnalnya yang berjudul
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Asesmen
Kinerja. Hasil belajar siswa adalah metode-metode yang dilakukan oleh
guru selama pelaksanaan proses pembelajaran.59
Dalam jurnal yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada
Mata Pelajarab Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor

55
Ibid., h. 44.
56
Ibid., h. 46.
57
Sulihin B. Sjukur, op. cit, h. 372
58
Ibid
59
St. Hasmiah Mustamin, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Asesmen
Kinerja, ejurnal UIN Alaudin, 2012, h. 34
40

karya Maisaroh Dan Rostrieningsih menjelaskan bahwa hasil belajar adalah


salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan
belajar.60
Jadi, hasil belajaran merupakan tolak ukur yang digunakan untuk
melihat ketercapaian dari proses pembelajaran. Dengan hasil belajar maka
akan diketahui tingkat pencapaian peserta didik selama proses pembelajaran.

H. Hasil Penelitian Yang Relevan


Penelitian tentang blended learning yang dilakukan oleh Fuja Siti
Fujiwati magister pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun
2013 dengan judul Pemanfaatan Model Blended learning Berbasis Online
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum
Dan Pembelajaran .61
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
efektivitas model blended learning berbasis online untuk meningkatkan hasil
belajar. Metode dalam penelitian ini menggunaan kuasi eksperimen dimana
mahasiswa dikelompokan menjadi dua, yakni kelompok ekperimen dan
kelompok konvensional.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Alfath sarjana pendidikan
Universitas Negeri Semarang tahun 2013 tentang Pengembangan Media
Blended Learning Berbasis Web Enhnces Course Pada Mata Kuliah Fisiska
Dasar 2.62
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research And Development
(R&D). dengan desain penelitian quasi experimen desain. Penelitian yang
merupakan pengembangan penelitian dari pengembangan hasil produk dan

60
Maisaroh Dan Roestrieningsih. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di
SMK Negeri 1 Bogor, Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, Universitas Negeri Yogyaarta, Vomume 8 Nomor 2,
2010, h. 157
61
Fuja Siti Fujiawati, Pemanfaatn Model Blended learning Berbasis ONLINE Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran, Tesis Pascasarjana
UPI Bandung, Bandung, h. 57
62
Siti Nur Alfath, Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web Enhanced Course Pada
Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika UNNEES, Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang,
2013, h. 29
41

pengujian keefektifan produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui media blended learning berbasis web enchanced course dapat
membangkitkan minat mahasiswa untuk mengakses e-learning fisika serta
menimbulkan minat dalam belajar fisika yang akan berpengaruh pada hasil
belajar mahasiswa. Pada penelitian ini blended learning berbasis web
enchances course memberikan pengaruh rata-rata hasil belajar mahasiswa
sebelum diberi tindakan adalah 65,57% kemudian setelah diberikan tindakan
menjadi 76,50% sehingga menghasilkan peningkatan belajar siswa.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Sulihin B. Sjukur dalam jurnal
pendidikan vokasi Universitas Negeri Yogayakarta yang berjudul Pengaruh
Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Siswa
Tingkat SMK. Pada tahun 2012. Sulihin mengambil studi kasus pada SMK
Negeri 1 Satui Kab. Tanah Bumbu63.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan
eksperimen semu. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pretest-Posttest Non Equivalen Control Group Desain. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar antar siswa kelompok
eksperimen dan kelompok konvensional serta hasil belajar siswa. Hasil
penelitiannya ternyata ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan
dengan blended learning dibandingkan siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
Berbeda dengan Sulihin, penelitian yang dilakukan oleh Izuddin Syarif
dalam jurnal Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul Pengaruh Model
Blended Learning Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMK.
Pada Juni 2012. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMKN 1 Paringin,
Balangan64.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen desain. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui perbedaan motivasi dan prestasi belajar siswa antara

63
Sulihin B. Sjukur, op. cit, h. 373
64
Izzudin Syarif, op.cit, h. 239
42

pembelajaran dengan model tatap muka dibandingkan pembelajaran model


blended learning dan peningkatan motivasi dan prestasi belajar karena
pengaruh penerapan model pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah
motivasi serta prestasi belajar siswa meningkat karena pengaruh penerapan
model pembelajaran blended learning. Namun tidak terdapat pengaruh
interaksi penerapan model pembelajaran dan motivasi terhadap prestasi
belajar. Oleh karena itu, peningkatan prestasi belajar bener-benar dipengaruhi
secara signifikan oleh penerapan model pembelajaran.

I. Kerangka Berpikir
Secara umum, kerangka berpikir dalam penelitian ini diilustrasikan
sebagai berikut :

Gambar 2.11
Kerangka berpikir

Berdasarkan gambar di atas, penelitian dilakukan pada SMPN 37


Jakarta. Sekolah tersebut dipilih karena memiliki fasilitas yang menunjang
untuk kegiatan proses pembelajaran blended learning. Sebelum melakukan
43

penelitian, peneliti menganalisis masalah yang menjadikan hasil belajar


siswa rendah. Untuk itu, peneliti menggunakan metode e-learning sebagai
metode pembelajaran dan tatap muka yang dikemas dalm model blended
learning sehingga model tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

J. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan.65 Berdasarkan pengertian hipotesis di atas, maka peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis Alternatif (Ha)


Terdapat pengaruh yang signifikan antara model blended
learning dengan hasil belajar siswa.

65
Sugiyono, Metode Penelian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta.2011), Cet. 14,
h. 63
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMPN 37 Jakarta, kelas VIII pada
semester genap tahun pelajaran 2014/2015, yaitu sejak tanggal 2 Februari
hingga 21 Mei 2015.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experiment atau eksperimen semu. Metode quasi experiment berbeda
dengan eksperimen sebenarnya. Pada metode quasi experiment, memiliki
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.1
Desain penelitian yang digunakan adalah The Nonequivalent
Control Group Design, dalam desain ini hampir sama dengan pretest-
posttest control group design hanya saja pada desain ini, kelompok terbagi
menjadi dua kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
dibandingkan tanpa melalui randomisasi. Seperti dalam desain kelompok
kontrol pretest-posttest, desain kelompok nonekuivalen dapat
merepresentasikan X1 dan X2 daripada X lawan tanpa X dan dapat juga
diperluas dengan melibatkan lebih dari dua kelompok.2 Pola desain dari
penelitian ini sebagai berikut3:

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
ALFABETA, 2010), Cet. 11, h. 114.
2
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif Dan Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo,
2011) Cet. 14, h. 102-104.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010) Cet. 14, h. 126.

44
45

Tabel 3.1
Nonequivalent Control Group Desaign

E 01 X 02

K 03 X 04

Keterangan:
E adalah kelompok eksperimen
K adalah kelompok kontrol
01 : Tes awal Kelompok Eksperimen sebelum
diberikan proses belajar
X1 : Pemberian metode pembelajaran
Blended Learning
02 : Tes akhir Kelompok Eksprimen setelah diberikan
metode pembelajaran Blended Learning
03 : Tes awal Kelompok Kontrol diberikan metode
pembelajaran konvensional
X2 : Pemberian metode pembelajaran konvensional
04 : Tes Akhir yang diberikan setelah proses belajar
metode pembelajaran konvensional

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Dalam penelitian ini, peneliti
menentukan populasi dan sampel sebagai berikut:
1. Populasi Target
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah SMPN
37 Jakarta yang terdaftar dalam semester genap tahun pelajaran 2014-
2015. Berjumlah 285 untuk kelas VII.A-G, 293 untuk kelas VIII.A-I
dan 257 untuk kelas IX.A-I. Total keseluruhan siswa/i SMPN 37
Jakarta sebanyak 835 siswa.

4
Ibid., h. 173-174
46

2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau dalam penelitian ini yaitu siswa/I SMPN 37 Jakarta
kelas VIII semester genap tahun ajaran 2014.2015, yang terdiri dari
sembilan kelas yaitu VIII.A-VIII.I yang berjumlah 293 siswa.
3. Sampel
Sampel yang dipilih dalam penelitian yaitu VIII.E sebagai kelas
eksperimen sebanyak 33 siswa dan kelas VIII.D sebanyak 33 siswa
sebagai kelas kontrol. Pemilihan kelas VIII.E sebagai sampel
didasarkan pada observasi awal yang menunjukkan bahwa kelas VIII.E
meemenuhi syarat komponen dari pelaksanaan model blended learning
yakni seluruh siswa memiliki mobile ponsel ber sistem operasi android
dan iPhone Opration System (IOS).

D. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah cluster sample atau disebut sampel kelompok. Pada tahap ini sering
digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel
daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada
daerah itu secara sampling juga.5 Pada penelitian ini, cluster sample siswa
telah terkumpul dalam sebuah kelas. Pengambilan sampel dilakukan
dengan mengambil siswa dalam satu kelas sebagai sampel penelitian.

E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan :
a. Pengurusan surat izin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Survei tempat untuk uji coba instrumen dan penelitian
c. Membuat instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang telah
dibuat dengan bimbingan dosen pembimbing, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), skenario pembelajaran sesuai dengan model

5
Sugiyono, op. cit., h.122
47

pembelajaran yang diujikan. Kemudian mempersiapkan alat percobaan,


Lembar Kerja Siswa (LKS), desain alat evaluasi serta segala hal yang
dapat menunjang pelaksaaan pembelajaran di kelas eksperimen.
d. Menguji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba instrumen dan
memperbaiki instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Mengelompokan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas
kontrol dan kelas eksperimen
b. Memberikan tes awal (pre-test) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang akan
disampaikan.
c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Blended Learning.
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah).
e. Memberikan tes akhir (post-tes) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol setelah pembelajaran berakhir untuk mengetahui hasil belajar
siswa.
f. Membandingkan antara hasil pretest dengan posttest untuk menentukan
perbedaan antar kedua kelompok. Jika terdapat perbedaan karena
pengaruh perlakuan yang diberikan.
3. Tahap Akhir :
a. Analisis data
b. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari
pengolahan data
Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat
dilihat dari gambar di bawah ini :
48

Gambar 3.1
Langkah-langkah proses penelitian

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.6 Instrumen yag digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan tes hasil
belajar.

6
Ibid., h. 148
49

1. Observasi Aktivitas Guru


Lembar observasi aktivitas guru memuat tentang aktivitas guru
dalam melaksanakan pembelajaran Blended Learning. Dalam lembar
ini, terdapat kolom keterangan yang memuat saran-saran dari observer
terhadap kekurangan-kekurangan aktivitas guru selama kegiatan
pembelajaran.
2. Tes Hasil Belajar
Tes adalah kumpulan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok.7
Dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa pada ranah kognitif yang meliputi ingatan/pengetahuan (C1),
pemahaman (C2), dan penerapan (C3).
Tes ini berupa tes objektif (short answer test) pilihan ganda
dengan 4 alternatif jawaban yang disusun berdasarkan indikator yang
terdapat pada kompetensi dasar sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), tes dilakukan sebelum (pretest) dan
sesudah (posttest) pembelajaran. Skor pada pilihan ganda bernilai satu
(1) untuk jawaban yang benar dan bernilai nol (0) untuk jawaban salah.
3. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Beajar
Desain kisi-kisi instrumen penelitian model pembelajaran
blended learning dilihat pada tabel di bawah ini:

7
Suharsimi Arikunto, op, cit., h. 193
50

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Hasil Belajar Siswa

Kompetensi Konsep Uraian materi Indikator Tingkat %



Dasar kesukaran Soal Soal
C1 C2 C3
Mendeskripsi Pajak Mendeskripsika Mendefinisikan 1* 2* 6* 5 10%
pengertian pajak 3 7 8
kan fungsi n pengertian
dan retribui 4
pajak dalam pajak dan 5
perekonomian retribusi
nasional Mendiskusikan Mengidentifikasi 9 13 10 9 10%
sifat dan 11* 15 12*
sifat dan
penetapan tariff 16 17
penetapan tarif pajak 44 18
43
pajak

Mendiskusikan Membedakan 19 24 20 5 10%


pajak langsung 25* 21
jenis pajak serta
dengan pajak 22*
perbedaan pajak tidak langsung 23
langsung dan
tidak langsung

Mendiskusikan Menjelaskan 26 29 27 6 10%


perbedaan pajak 28 45
perbedaan pajak
pusat dan pajak 49
pusat dan pajak daerah
daerah
Mendiskusikan Mengidentifikasi 31 30* 42 3 10%
fungsi dan prinsip, fungsi 41* 50
peranan pajak dan peran pajak
dalam kehidupan bagi suatu
suatu Negara negara
51

Mendiskusikan Mengaplikasika 32 40* 34 3 20%


cara / penerapan n kesadaran
membayar pajak membayar pajak
yang berpegang
pada Orang
Bijak Taat
Pajak

Menghitung 47* 14 35 7 30%


pajak 48* 33 36
penghasilan, 37
pajak 38
penambahan 39
nilai serta pajak 46*
bumi dan
bangunan
Soal 100%
Persentase soal 30 30 40 100
% % % %
Keterangan : *soal yang tidak digunakan dalam penelitian

G. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dan variabel terikat itu sebagai
berikut:
1. Variabel bebas/ independent (X) yaitu model pembelajaran Blended
Learning pada mata pelajaran IPS.
a. Definsi Konseptual
Model pembelajaran Blended Learning merupakan suatu
model pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap
muka dan jarak jauh, dengan model pembelajaran ini diharapkan
merubah pola pembembelajaran konvensional dan menumbuhkan
minat pada siswa dalam mata pelajaran IPS.
b. Definisi Operasional
Model pembelajaran Blended learning adalah kegiatan pembelajaran
yang mengkombinasikan atau mencampurkan pembelajaran tatap
muka dan pembelajaran berbasis komputer.8

8
Husama, op.cit, h. 12
52

2. Variabel terikat / dependent (Y) yaitu hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS.
a. Definisi Konseptual
Hasil belajar IPS adalah perubahan pengetahuan dan
keterampilan yang ditunjukan oleh siswa setelah mengikuti
pembelajaran IPS yang mencakup penerapan dalam pajak. Pada
penelitian ini hanya dilihat pada kemampuan kognitif siswa.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar IPS adalah skor penguasaan kognisi siswa
setelah mengikuti pembelajaran IPS yang diukur dengan
menggunakan instrumen tes dalam empat aspek yaitu ingatan (C1),
pemahaman (C2), dan penerapan (C3) dan dalam bentuk pilihan
ganda.

H. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumplan data yang digunakan dalam penelitian ini
untuk memperoleh data empiris. Dalam pengumpulan data ini terlebih
dahulu ditentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan,
dan instrumen yang digunakan. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.3
Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data Jenis Data Teknik Instrumen


Pengumpulan
Data
Guru Lembar Observer mengisi Butir
observasi Lembar observasi pernyataan
aktivitas guru aktivitas guru
yang diisi oleh
observer
53

Kelas Hasil belajar Melaksanakan tes Butir pilihan


eksperimen dan siswa sebelum awal (pretes) ganda
kelas kontrol diterapkan model
pembelajaran
Blended
Learning
Kelas Hasil belajar Melaksanakan tes Butir pilihan
eksperimen dan siswa setelah akhir (posttest) ganda
kelas kontrol diterapkan model
pembelajaran
blended learning
dan konvesional

I. Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar


1. Pengujian Validitas instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument.9 Rumus yang digunakan
adalah korelasi product moment10:

Keterangan :
= Koefisien korelasi antara X dan Y
X = Skor tiap item
Y = skor total
N = jumlah subyek peserta didik

Pada penelitian ini untuk mengetahui valid tidaknya soal dilakukan


pengukuran validitas empiris.

9
Ibid., h. 211
10
Ibid., h. 213
54

a. Validitas empiris

Pengukuran validitas empiris soal dilakukan dengan menggunakan rumus


korelasi biserial11:

Keterangan :

Rbis : Koefisien korelasi tiap-tiap item


Mp : Rata-rata skor siswa yang menjawab soal benar
Mt : Rata-rata skor seluruh siswa
St : Simpangan baku skor total
P : Proporsi siswa
Q : 1-p
p : Banyaknya siswa yang menjawab benar

Mencari simpangan baku

Keterangan:

y2 : Jumlah siswa yang menjawab benar


Y : Skor total siswa yang menjawab benar
N : Jumlah siswa

Sebuah soal dinyatakan valid apabila mempunyai harga korelasi


rhitung> r tabel. Tingkatan validitas soal ditentukan dengan kriteria
sebagai berikut:

11
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada.2014) , Cet.25.
h. 258
55

Tabel 3.4

Interpretasi Validitas

0,81-1,00 Sangat Tinggi

0,61-0,80 Tinggi

0,41-0,60 Cukup

0,21-1,40 Rendah

0,00-0,20 Tidak Valid

Berdasarkan hasil uji validitas, dari 50 soal yang diuji cobakan


terdapat 37 soal yang valid yakni nomor 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,
38, 39, 42, 43, 44, 45, 49, 50. Namun yang digunakan dalam pre test
dan posttest sejumlah 30 soal, hal tersebut untuk memudahkan dalam
perhitungan. Soal yang digunakan nomor 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 31, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42, 44,
49, 50. Jika dilihat dari interpretasi validitasya, 10% soal katagori
sangat tinggi, 2% soal katagori tinggi, 8% soal katagori cukup, 44%
katagori rendah, dan 36% sangat rendah. Untuk lebih jelasnya, hasil uji
validitas butir soal instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada
lampiran 7.

2. Pengujian Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama.12 Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas
tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R. 20

12
Suharsimi Arikunto. Op., Cit., h. 221
56

(Kuder-Richardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal


pilihan ganda. Rumusnya sebagai berikut13:

Keterangan :
r11 = realibilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
t = jumlah varian total
= jumlah varian butir pertanyaan

Varian butir pernyataan dapat dicari dengan menggunakan rumus14:

Keterangan :
V = varian butir pertanyaan
X = jumlah skor butir
N = Jumlah responden

Interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh


sebagai beriku15:

Tabel 3.5
Interpretasi reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0.91-1.00 Sangat Tinggi
0.71 0.90 Tinggi
0.41-0.70 Sedang
0.21-0.40 Rendah
0.00-0.20 Kecil

13
Ibid., h. 223
14
Ibid., h. 227
15
Iin Hendriyanti, op.cit, h. 53
57

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen tes hasil belajar,


didapat nilai koefisien internal seluruh item, sebesar 0.768. jika dilihat
pada Tabel 3.4, maka kriteria reliabilitasnya termasuk tinggi. Untuk lebih
jelasnya, hasil uji reliablitas tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 8.
3. Pengujian Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan
siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran
dihitung dengan menggunakan rumus16:

Keterangan :
P = proporsi (indeks kesukaran)
B = jumlah siswa yang menjawab benar
N = jumlah peserta tes

Interpretasi mengenai indeks kesukaran yang diperoleh digunakan


tabel klasifikasi dibawah ini:
Tabel 3.6
Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Nilai P Kriteria
0.00-0.25 Sukar
0.26-0.75 Sedang
0.76-1.00 Mudah

Berdasarkan hasil pengujian tingkat kesukaran soal, dari 50 soal


tes hasil belajar yang diujikan, 10% termasuk kriteria sukar, 54%
termasuk kriteria sedang dan 36% termasuk mudah. Hasil perhitungan
pengujian tingkat kesukaran tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran
8.

16
Ibid., h. 54
58

4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membuktikan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda butir soal
dihitung dengan menggunakan rumus17:

Keterangan :
DP = daya pembeda
BA = banyaknya siswa kelompok atas yang menjaba
benar
BB = banyaknya siswa kelompok bawah yang
menjawab benar
JA = banyaknya siswa kelompok atas
JB = banyaknya siswa kelompok bawah
PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar

Tabel 3.7
Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0.00-0.20 Jelek
0.21-0.40 Cukup
0.41-0.70 Baik
0.71-1.00 Baik Sekali

Berdasarkan hasil uji daya pembeda, dari 50 soal tes hasil belajar
yang diujikan, 10% termasuk kriteria sangat buruk (harus dibuang), 18%
termasuk kedalam kriteria jelek, 56% termasuk kriteria cukup dan 16%
termasuk kriteria baik. Untuk lebih jelasnya, hasil uji daya pembeda dapat
dilihat pada lampiran 9.

17
Suharsimi Arikunto, Op, cit., h. 213
59

J. Teknik Analisis Data


Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan
analisis data melalui instrumen penelitian. Tujuan dari analisis data untuk
mendapatkan hasil dari pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.
Dalam pengolahan dan penganalisisan data menggunakan statistik.

1. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar


a. Uji Normalitas
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan Statistik
Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu
sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua
sampel. Penggunaan Statistik Prametris menjelaskan bahwa data
setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh
sebab itu, sebelum dilakukan uji normalitas data.18 Teknik uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Liliefors, adapun
langkah-langkah pengujian normalitas menurut sebagai berikut19:
1) Urutkan data sampe dari yang kecil sampai yang paling terbesar.
2) Tentukan Zi dari tiap tiap data dengan rumus
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data ke- i
S = Simpangan baku

3) Tentukam besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan


tabel Z, dan disebut sebagai F(Zi).
4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ., Zn yang telah lebih atau sama
dengan Zi jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka :
S (Zi) = yang Zi

18
Sugiyono, op, cit., h. 241
19
Mutoharoh, Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)
Terhadap Hasi Belajar Fisika Siswa, Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta, h. 55
60

5) Hitunglah selisih F (Zi) S(Zi), kemudian tentukan harga


mutlaknya
F (Zi) S(Zi)
6) Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut,
nilai ini disetu Lo.
Lo = i) S(Zi)

7) Menentukan Ltabel.
8) Menguji hipotesis normalitas
Untuk menguji hpotesis normalitas, data Lhitung dibandingkan
dengan data Ltabel

b. Uji Homogenitas
Untuk menguji ke dua sampel homogen atau tidak, maka
perlu diuji homogenitas variannya dengan uji F. dengan rumus20 :
Variabel besar
F=
Variabel kecil

c. Uji Hipotesis
Hipotesisi diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian.21 Menurut Budi Susetyo dalam
bukunya yang berjudul statistika untuk analisis data penelitian uji
hipotesis terbagi menjadi dua yakni, pengujian dua rata-rata populasi
yang berhubungan (korelasi) dan yang tidak berhubungan.22
1) Pengujuan Perbedaan Dua Rata-Rata Populasi Tidak
Berhubungan
Pengujian rata-rata populasi tidak berhubungan
digunakan untuk suatu penelitian yang menggunakan
eksperimen. Pengujian ini membandungkan metode mengajar
A pada kelas eksperimen dengan metode mengajar B pada
kelas kontrol. Untuk menghitung pengujian perbedaan dua

20
Sugiyono, op. cit ., h. 197
21
Ibid. , h. 159
22
Budi Susetyo, Statistik Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: Refrika Aditama, 2010),
h. 201
61

rata-rata populasi yang tidak berhubungan digunakan rumus


thitung sebagai beriku23:

thitung =

keterangan :
X1 = rata-rata kelompok 1
X2 = rata-rata kelompok 2
n = jumlah siswa
s = simpangan baku

Dengan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima

jika thitung < ttabel sehingga Ha ditolak.

2) Pengujian Perbedaan Dua Rata-Rata Populasi


Berhubungan
Dalam situasi tertentu, peneliti tidak ingin
membadingkan dua kelompok. Penelitian semacam ini
biasanya menggunakan desain pra-eksperimen yang lebih
dikenal dengan desain pre-test post-test (one group pretest-
posttest desaign). untuk menghitung simpangan baku
perbedaan dua rata-rata digunakan thitung sebagai beriku24:

Keterangan :
D = rata-rata D
SD = simpangan baku rata-rata D
D = pasangan skor X1 X2

Dengan kriteria pengujian hipotesis : Ho diterima

jika thitung < ttabel sehingga Ha ditolak.

Dalam penelitian ini, menggunakan The Nonequivalent Control


Group Design dimana dalam desain ini kelompok terbagi menjadi dua
23
Ibid. , h. 203
24
Ibid. , h. 208
62

yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sehingga untuk


perhitungan uji hipotesis menggunakan pengujian perbedaan dua rata-rata
populasi tidak berhubungan. Lihat lampiran 14.

2. Uji Gain
Untuk mengetahui taraf signifikasi penguasaan materi belajar
antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan digunakan rumus Gain,
yaitu 25 :

Keterangan :
= gain ternormalisasi
Spost = nilai rata-rata pada post test
Spre = nilai rata-rata pada pre test
Besarnya faktor (g) atau dikatagorikan sebagai berikut:
Tinggi apabila (g) > 0.70 atau dinyatakan dalam persen (g) > 70
Sedang apabila 0.3 (g) 0.7 atau dinyatakan dalam persen 30(g)70
Rendah apabila (g) < 0.3 atau dinyatakan dalam persen (g) < 30

K. Hipotesis Statistik
Ho : A = B
Ha : A > B
Keterangan :
Ho : tidak terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran blended
learning terhadap hasil belajar IPS siswa SMPN 37 Jakarta.
Ha : terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran blended
learning terhadap hasil belajar IPS siswa SMPN 37 Jakarta.

25
Siti Nur Alfath, op.cit, h.57
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah

SMP Negeri 37 Jakarta yang beralamat di Jalan Taman Wijayakusuma


Raya, Cilandak Jakarta Selatan (Kode pos Jakarta 12430). No Telp. 021-
7695272. Sekolah ini didirikan pada tanggal 16 Juli 1969. Pada awalnya
sekolah ini berlokasi di Jalan Bumi, Mayestik. Kemudian pindah ke Jalan
Taman Wijayakusuma Dapur Susu sekitar tahun 1976.
Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP Negeri 37 Jakarta adalah
sebagai berikut :
1. Bapak Yakub (1969 1977)
2. Bapak Marsono (1978 1979)
3. Bapak Tuhali,BA (1979- 1983)
4. Bapak Ismail Sarmili (1983- 1986)
5. Ibu Imam S Soejari (1986- 1992)
6. Bapak Darya Yuda Mulyatna (1992- 1995)
7. Bapak Didi Soeyardi (1995- 1999)
8. Ibu Suryatmi (1999- 2002)
9. Bapak H. Karsono (2003- 2008)
10. Bapak H.Ngadiman (31 Oktober 2008 4 November2011)
11. Ibu Hj R.Sri Hartami (4 November 2011- 2014)
12. Bapak Rusdi (April 2014 sekarang)

1. Visi dan Misi Sekolah


VISI: Unggul dalam prestasi, santun dalam bersikap dan berbudi pekerti
luhur berdasarkan iman dan taqwa
MISI
1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menghasilkan lulusan yang berkarakter cinta ilmu dan religius.

63
64

3. Meningkatkan mutu pelayanan dengan sikap santun.


4. Menanamkan disiplin dan berbudi pekerti luhur.
5. Menumbuhkan semangat kompetitif dan keunggulan dalam setiap
perlombaan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
6. Melakukan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
7. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
8. Meningkatkan mutu keterampilan dan kepedulian sosial antarsesama.

2. Guru dan Tenaga Kependidikan


Tabel 4.1
Keadaan Guru di SMP Negeri 37 Jakarta
Kesesuaian
No Bidang Studi JML Keterangan
Sesuai Tidak sesuai
1. Pend,Agama Islam 2 - PNS
2. PKn 2 - PNS
3. Bahasa Indonesia 7 - PNS
4. Matematika 5 - PNS
5. IPA 6 - PNS

6. IPS 10 - PNS

7. Bahasa Inggris 4 - PNS

8. Pendidikan 2 - PNS

9. Jasmani 1 - PNS

10. Pendidikan Seni 3 - PNS

11. BP/BK 2 - PNS
Tekh. Inf dan
Komp.
65

Tabel 4.2
Daftar Nama Guru SMP Negeri 37 Jakarta
Mata
No Nama Guru NIP / NUPTK Ket
Pelajaran
1 Drs. Rusdi, M.Pd 195812281984031005 PKN PNS
Hj. Hamilah, Bahasa PNS
2 196206131983032004
M.Pd Indonesia
Dra. Hj. Hazamih, Bahasa PNS
3 195808081982032012
M.Pd Indonesia
Denny Setyantoro, Bahasa PNS
4 195812061978011001
S.Pd Inggris
Christina PNS
Bahasa
5 Djumiyem Y. 195504251980032001
Indonesia
S.Pd
Dra. Hj. Lilies PNS
6 195512221986022001 Agama Islam
Cholishoh H.
Prapti Wahyuni, Bahasa PNS
7 195707161978032006
S.Pd Indonesia
Drs. Muan PNS
8 195812151982031011 Agama Islam
Suherman

9 Sudarmin, S.Pd 195803151983021002 IPS/TIK PNS

10 Sidik, S.Pd 195906161983031013 Penjaskes PNS


Siti Aisyah PNS
11 195903081979032002 IPA
Elawati, S.Pd
12 Nursalim, S.Pd 196102181981011001 IPA PNS
Bahasa PNS
13 Ismana, S.Pd 195908131983022002
Inggris
Drs. H. Ahmad Bahasa PNS
14 196007171984011001
Ramli T,M.Pd Indonesia
15 Elly Safrida, S.Pd 196204121986022005 BK/BP PNS
66

16 Yusrizal Syarief 195704051979031003 IPA PNS


17 Aay Srihati, S.Pd 195507071980022002 IPS PNS
Maisaroh HM,
18 196107131983022004 Matematika PNS
S.Pd
Rosmaida Silaban, Bahasa PNS
19 196207201986022001
S.Pd Inggris
Karto Hadianto, PNS
20 196007121983031019 IPS
S.Pd
21 Nur Azimah, S.Pd 195911021983032004 Matematika PNS
22 Syafrudin, M.Si 196008151984031006 Kesenian PNS
Sri Indriyani SA, Bahasa PNS
23 195901021985081001
S.Pd Inggris
24 Zuniarti, S.Pd 195709041983032003 Kesenian PNS
25 Saida, S.Pd 196510061988032002 Matematika PNS
Suci Sunaryati,
26 195611151984032002 BK/BP PNS
S.Pd
27 Umyati, S.Pd 196404071994032003 Akuntansi PNS
28 Siti Fatimah, S.Pd 195508051986022001 IPS PNS
I Nyoman Santra, PNS
29 195508251986031002 IPS/PKN
S.Pd
30 Siti Rahayu, S.Pd 196912281992012001 IPA PNS
Siti Tirtaningsih PNS
31 195803181995122001 IPS
M. S.Pd
Endang PNS
32 Retnaningsih, 197209191995122001 IPA
M.Pd
Muhamad Zainul PNS
33 196804061998021003 IPA
Diney, M.Pd
Nur Komariah,
34 197205291998022002 PKN PNS
S.Pd
67

GP. Santoso, PNS


35 196303091986021002 Matematika
M.Pd
36 Rini Hartati, S.Pd 196007241990112001 IPS PNS
Bahasa PNS
37 Surtinah, S.Pd 197105181998032003
Indonesia
Bahasa PNS
Yuyud Subarna,
38 196710211999031002 Indonesia/TI
M.Pd
K
Hj. Noor Hayati , PNS
39 196110092007012003 BK/BP
S.Pd
40 H. Suroso, S.Pd 196605142010081001 Penjaskes PNS
Arnadie S. Walas, Agama Honor
41 -
S.Th Kristen
Aditya Nugroho, Honor
42 - Katolik
S.Pd

Daftar Tenaga Kependidikan (Tata Usaha, Pesuruh dan Keamanan )

No Nama Pangkat/ Golongan Jabatan Ket

1. Maryono 196310251986031017 Kepala Tata Usaha PNS


2. Sumarna 196204121986021006 Staf Tata Usaha PNS

3. Giyati Staf Tata Usaha PNS


196002201986022004

4. Nuraini Staf Tata Usaha Honor


-
Achmad Penj. Laboratorium Honor
5.
Safruddin -

6. Sarta Staf Tata Usaha Honor


-
Suroyo, Staf Tata Usaha Honor
7.
S.Kom -
68

Umiasih
Tri
8. Penj. Perpustakaan Honor
Supiyani,
S.Pd -
9. Sulaiman - Keamanan Honor
10. Ali Agus - Keamanan Honor
11. Wadjiman - Kebersihan Honor
Agus Kebersihan Honor
12.
Mulyadi -

13. Dasimun Kebersihan Honor


-
14. Sopiyanto - Penj. Perpustakaan Honor
Dede Honor
15. Kebersihan
Nanang -

3. Keadaan Siswa

Tabel 4.3
Rincian data siswa per kelas di SMPN 37 Jakarta
Tahun 2014/2015
Kelas VII
VII.A VII.B VII.C VII.D VII.E VII.F VII.G VII.H
35 36 36 36 36 36 36 35
Kelas VIII
VIII. VIII. VIII. VIII. VIII. VIII. VIII. VIII. VIII.
A B C D E F G H I
33 33 33 33 33 33 33 33 32
Kelas IX
IX.A IX.B IX.C IX.D IX.E IX.F IX.G IX.H IX. I
29 29 29 28 28 29 28 28 29
69

4. Sarana dan Prasarana


a. Bangunan dan Gedung
Tabel 4.4
Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 37 Jakarta
No Nama Ruang Jumlah Keterangan
1. Ruang Kelas 26 Tersedia
2. Mushollah 1 Tersedia
3. Pos Satpam 1 Tersedia
4. Ruang Kepala Sekolah 1 Tersedia
5. Ruang Tata Usaha 1 Tersedia
6. Kamar Mandi / WC 6 Tersedia
7. Ruang Guru 1 Tersedia
Lap. Olah
8. 1 Tersedia
Raga/Upacara
9. Gudang 2 Tersedia
10. Kantin 1 Tersedia
11. Ruang Wakasek 1 Tersedia
12 Ruang Lab. Komputer 2 Tersedia
13. Ruang Lab IPA 1 Tersedia
14. Ruang. UKS 1 Tersedia
15 Ruang OSIS 1 Tersedia
16 Ruang Lab. Bahasa 1 Tersedia
17 Ruang Musik 1 Tersedia
18 Dapur 1 Tersedia
19 Pagar Sekolah 1 Tersedia
70

5. Lainnya Yang Relevan


a. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
1) Kurikulum
Kurikulum yang digunakan SMP Negeri 37 Jakarta mengikuti
kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Pada tahun 2013 lalu, SMPN
37 menggunakan kurikulum 2013, tetapi seiring dengan pengembalian
kurikulum ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
semester kedua tahun ajaran 2014/2015.
2) Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran yang ditempuh dalam jenjang selama 3 tahun untuk
Kelas Reguler. Kelas terdiri dari Kelas VII, VIII, dan IX. Pembelajaran
setiap mata pelajaran adalah 1 x 40 menit, yang di awali dengan tadarus
bersama yang dipimpin oleh peserta didik sebelum jam pembelajaran
dimulai (06.50 s/d 07.00) setiap hari.

b. Lingkungan Sekolah
SMP Negeri 37 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang terletak
di pinggiran Jakarta. Sekolah ini bersebelahan dengan sekolah perawat
dan letaknya tidak jauh dari jalan besar Fatmawati. Sekolah ini juga
memiliki akses yang cukup dekat dengan mall besar seperti Cilandak
Town Square. Banyaknya sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah
SMP Negeri 37 Jakarta, baik Negeri atau swasta bukanlah hambatan
untuk memajukan mutu pendidikan SMP Negeri 37 Jakarta. Sekolah-
sekolah yang cukup dekat jaraknya antara lain, MTs Negeri 19 Jakarta,
SMP Negeri 85 Jakarta, High Scope, dan sebagainya.
71

c. Profil Sekolah
1) Data Sekolah
Nama sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta
Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 201016307120
Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20102467
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A
Tahun Berdiri Sekolah : 1969
Luas Tanah Sekolah : 4314 Meter2
Luas Bangunan Sekolah : 1624 Meter2
Alamat Sekolah
Provinsi : DKI Jakarta
Kab/Kota : Jakarta Selatan
Kecamatan : Cilandak
Desa/Kelurahan : Pondok Labu
Jalan : Jl. Taman Wijaya Kusuma
Raya
Telepon : 021-7695271
E-mail : smpn37cil@yahoo.co.id

2) Identitas Kepala Sekolah

Nama Lengkap : Drs. Rusdi, M.Pd

NIP : 195812281984031005

Pendidikan Terakhir : S2/IV.A

Universitas : IKIP Jakarta

3) Akreditasi Sekolah
Katagori Akreditasi : A
72

4) Prestasi Yang Pernah Diraih Sekolah dan Pembagian Tugas Guru


Non Akademik
Tabel 4.5
Prestasi Akademik dan Non-Akademik

No Jenis Lomba/ Kejuaraan Bidang Prestasi Tingkat/Lingkup

Bahasa Kecamatan
1 Lomba Membaca Puisi Juara 2
Indonesia Cilandak

2 Lomba Cipta Lagu Kesenia Juara 2 Jakarta Selatan

Bahasa Kecamatan
3 Lomba Story Telling Juara 1
Inggris Cilandak

Lomba Cipta Lagu Mars


4 Kesenian Juara 1 Nasional
Sekolah

5 Lomba Futsal Olahraga Juara 1 Jakarta Selatan

Tabel 4.6
Pembagian Tugas Ekstrakurikuler

Jenis kegiatan Jadwal Waktu Pembina


latihan
Paskibra Senin 14.00 15.30 Surtinah, S.Pd
Pramuka Rabu 14.00 15.30 Sri Indriyani SA, S.Pd
PMR Rabu 14.00 15.30 Siti Aisyah Elawati,
S.Pd
Science olimpiade:
- IPA Senin 14.00 15.30 Siti Rahayu, S.Pd
- B. Inggris Jumat 14.00 15.30 Ismana, S.Pd
Kesenian:
- Tari Senin 14.00 15.30 Aay Srihati, S.Pd
73

- Paduan suara Selasa 14.00 15.30 Syafruddin, M.Si


- Marawis
Senin 14.00 15.30 Dra. Hj. Hazamih,
M.Pd
Keagamaan:
- Rohis Jumat 14.00 15.30 Dra. Hj. Lilies C. H,
- MTQ Kamis 14.00 15.30 S.Pd
Jumat Hj. Noor Hayati, S.Pd
Selasa
Jasmani: Basket: Jumat 14.00 15.30 Basket: Alumni SMP
- Basket Futsal : Senin 14.00 15.30 Negeri 37
- Futsal Silat : Rabu 14.00 15.30 Futsal : Suroso
- Silat Silat : A. Ramli

5) Lagu -lagu
MARS SMP NEGERI 37 JAKARTA

Tunas-tunas muda harapan bangsa


Pengemban amanah cita mulia
Berjuang belajar dengan ikhlas
Demi masa depan
Putra-putri SMP 37
Giat belajar dan berkarya
Menyongsong hari esok nan cerah
Harapan kita semua
Harumkan nama almamater kita
Di persada nusa
Agar tercipta insan cendikia
Harapan negara
Marilah semua bersatu padu
74

Bergerak melangkah bersama


Semoga SMP 37
Selalu tetap jaya

Cipt: Syafrudin

6) Tata Tertib Siswa SMP Negeri 37 Jakarta


1) Wajib hadir 10 menit sebelum jam pelajaran di mulai
2) Yang terlambat:
a. Tidak diizinkan masuk sebelum mendapat izin dari guru piket
b. Lebih dari 5 (lima) kali dalam sebulan dipanggil orang tua atau
walinya
3) Yang tidak masuk/absen:
a. Harus memberitahukan ke sekolah
b. Sakit 2 (dua) hari berturut-turut harus ada surat dokter
c. Absen 3 (tiga) hari berturut-turut tanpa keterangan dipanggil orang
tua/walinya
4) Tidak meninggalkan sekolah sebelum waktunya tanpa seizin guru piket
5) Tidak meninggalkan kelas setiap pergantian jam pelajaran
6) Setiap hari senin wajib mengikuti upacara bendera
7) Wajib memakai seragam sekolah sesuai ketentuan:
a. Senin : putih putih
b. Selasa : putih biru
c. Rabu : pramuka
d. Kamis : batik putih
e. Jumat : koko putih
8) Tidak berkelahi/tawuran baik dengan teman sendiri maupun dengan
sekolah lain
9) Tidak membawa atau memakai obat-obatan terlarang, narkoba, minuman
keras, merokok, senjata tajam, menyimpan buku/CD porni dan sejenisnya
10) Tidak membawa makanan dan minuma ke dalam kelas
75

11) Tidak membawa sepeda motor ke sekolah


12) Tidak membawa HP, apabila masih membawa dan kemudian hilang/rusak,
maka sekolah tidak bertanggung jawab
13) Wajib menjaga kerapihan dan kebersihan baik untuk diri sendiri maupun
untuk lingkungan sekolah
14) Sangsi-sangsi:
a. Teguran langsung
b. Teguran tertulis
c. Pemanggilan orang tua
d. Skorsing
e. Dan dikembalikan kepada orang tua
B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan pada kelompok


eksperimen maupun kelompok kontrol. Penelitian memberikan perlakuan
yang berbeda kepada kedua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen belajar
dengan model pembelajaran blended learning, sedangkan kelompok kontrol
belajar menggunakan model pembelajaran konvensional.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang terkumpul
dari tes yang diberikan kepada siswa-siswi SMP Negeri 37 Jakarta berupa
pretest dan posttest yang diberikan pada kedua kolompok yaitu kelompok
kontrol dan eksperimen. Pretes diberikan sebelum adanya perlakuan model
blended learning hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Sedangkan posttest diberikan setelah perlakukan dilakukan dengan
model blended learning. Instrument yang digunakan pada pretest dan posttest
dalam penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa memalui tes kognitif
sebanyak 30 soal pilihan ganda yang telah divaliditaskan.
76

1. Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok


Kontrol
Berdasarkan hadil pretest dan posttest kelompok eksperimen yang
terdiri dari 33 siswa, disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.7
Rekapitulasi Distribusi Data Hasil Pretest-Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Data Pretes Posttes Pretes Posttes
Nilai Tertinggi 77 90 70 87
Nilai Terendah 37 43 0 0
Mean 52,67 71,8 55,2 63,7
Median 53 75,9 49 53,3
Modus 41,5 76,6 50,8 56,25
Standar deviasi 10,91 14,58 14,8 16,04

Berdasarkan tabel di atas, ukuran pemusatan dan


penyebaran data hasil pretest untuk kelompok eksperimen yaitu:
skor terbesar 77 dan skor terkecil 37, rata-rata (mean) sebesar
52.67, median sebesar 53, modus sebesar 41,5 dan standar deviasi
sebesar 10,91. Sedangkan data hasil posttest skor tertinggi 90 dan
skor terendah 43, rata-rata (mean) 71,8, median sebesar 75,9,
modus sebesar 76,6 dan standar deviasi 14,58.
Berdasarkan tabel diatas, untuk kelompok kontrol diperoleh
data hasil pretest yaitu: skor terbesar 70 dan skor terkecil 0, rata-
rata (mean) sebesar 55,2, median sebesar 49, modus sebesar 50,8
dan standar deviasi sebesar 14,8. sedangkan data hasil posttest skor
tertinggi 87 dan skor terendah 0, rata-rata (mean) 63,7, median
sebesar 53,3, modus sebesar 56,25 dan standar deviasi 16,04.
Berikut rekepitulasi data pretest kelompok eksperimen dan
kontrol dapat dilihat pada diagram batang berikut:
77

Gambar 4.1
Histogram Data Hasil Pretest KelompokEksperimen
dan Kelompok Kontrol

Adapun rekapitulasi data hasil posttest kelompok


eksperimen dan kontrol dapat di lihat pada diagram batang berikut
:

Gambar 4.2
Histogram Data Hasil Posttes Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
78

2. Analisis Data Hasil Belajar


a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengatahui apakah sampel yang


diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas
yang digunakan adalah uji Liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa
suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

Jika Lhitung < Ltabel berarti data berdistribusi normal

Jika Lhitung > Ltabel berarti data tidak berdistribusi normal

Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Statistik Eksperimen Kontrol


Pretes Posttest Pretest Posttest
N 33 33 33 33
X 52,67 71,8 55,2 63,7
S 10,91 14,58 14,8 16,04
Lhitung 0.106 0.136 0.142 0.144
Ltabel 0.154 0.154 0.154 0.154
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Dari tabel hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data hasil
pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena
memenuhi kriteria yaitu Lhitung < Ltabel.

b. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varian yang
homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan
79

berdasarkan uji kesamaan varian kedua kelas, menggunakan uji Fisher


pada taraf signifikasini () = 0,05 dengan kriteria pengujian yaitu, jika
Fhitung < Ftabel maka data kedua kelompok mempunyai varian yang sama
atau homogeni.

Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest

Statistik Kontrol Eksperimen

Pretest Posttest Pretest Posttest

S2 219,04 256,28 119,02 212,57

F-hitung 1,17 1,78

F-tabel 1,84 1,84

Kesimpulan Homogen Homogen

Dari tabel di atas, untuk data kelas kontrol didapat Fhitung = 1,170
dan data pada kelas eksperimen didapat Fhitung =1,78, sedangkan Ftabel =
1,84. Dari data kedua data tersebut didapatkan Fhitung < Ftabel, maka dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut
mempunyai varian yang sama atau homogen

3. Hasil Pengujian Hipotesis


a. Uji-t
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data
belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan
homogen, sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok
dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yakni uji hipotesis menggunakan
uji t dengan kriteria pengujian :
Jika thitung < ttabel maka Ho diterima, Ha ditolak.
Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, Ha diterima
80

Untuk menentukan nilai thitung digunakan rumus sebagai berikut :

thitung =

Tabel 4.10
Hasil Uji Hipotesis

Statistik Pretest Posttes

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

N 33 33 33 33

X 52,87 55,2 71,8 63,7

S2 119,02 219,04 212,57 256,28

thitung -0.73 2.171

ttabel 2.036 2.036

Keputusan Tidak Terdapat Terdapat perbedaan


perbedaan

Dari tabel 4.4, pada nilai pretest tampak bahwa thitung < ttabel yaitu -
0.73 < 2.036 sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative
(Ha) ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
pretest kelas VIII D sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII E
sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki
kemampuan homogen dan kedua kelas layak dijadikan sampel penelitian.
Berbeda dengan hasil perolehan pretest, hasil perolehan posttest
kedua kelompok setelah diberi model pembelajaran yang berbeda yaitu
didapat thitung > ttabel yaitu 2.171 > 2.036 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha pada
pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat
menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh penggunaan model
pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS
siswa. Hal tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar IPS kelompok
81

eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar IPS kelompok


kontrol.

b. Uji Gain
Pengumpulan data penelitian tes hasil belajar dilakukan
menggunakan alat pengumpulan data berupa tes objektif pilihan ganda.
Desain yang digunakan penelitian ini adalah the nonequivaent control
group desain, maka data yang disajikan untuk kedua kelompok sampel
tersebut digolongkan menjadi data hasil pretest dan posttest. Untuk
mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka perlu diadakan
perbandingan pretest dengan posttest dari kedua kelompok, serta
membandingkan normal gain dari kedua kelompok. Dari hasil perhitungan
Gain diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.11
Uji Kesamaan Dua Rata-rata Gain

Keterangan Eksperimen Kontrol

X 0.404 0.189

Kesimpulan Sedang Rendah

Berdasarkan tabel diatas, perhitungan skor siswa pada kelompok


eksperimen secara umum termasuk sedang (0.404), sedangkan pada
kelompok kontrol peningkatan skor siswa termasuk rendah (0.189).
sehingga, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimn memiliki
peningkatan pemahaman yang tinggi daripada kelompok kontrol.

C. Pembahasan

Pada penelitian ini, penerapan model pembelajaran blended learning


di SMPN 37 Jakarta merupakan penelitian yang baru sehingga menciptakan
suasana belajar yang berbeda dari biasanya. Tahap proses belajar dengan
82

menggunakan model blended learning berbeda dengan model pembelajaran


konvensional.
Berdasarkan hasil analisis penelitian, perbedaan model pembelajaran
yang digunakan secara keseluruhan menunjukkan bahwa model pembelajaran
blended learning sebagai model eksperimen lebih baik dibandingkan model
pembelajaran konvensional yang biasa digunakan. Sehingga model
pembelajaran blended learning mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar
siswa terutama pada mata pelajaran IPS.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil
belajar pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang cukup signifikan,
dimana nilai rata-rata belajar posttest 71,8 lebih besar daripada nilai hasil
belajar pretest 52.67. sehingga model pembelajaran blended learning lebih
mempegaruhi hasil belajar siswa dibandingkan dengan model konvensional.
Menurut Dodon Yendri, bila blended learning dilakukan dengan baik, maka
paling tidak ada tiga manfaat yang dapat diperoleh salah satunya
meningkatkan hasil pembelajaran melalui pendidikan jarak jauh1. Dalam
penelitian ini terlihat jelas bahwa model pembelajaran blended learning
mampu memberikan perubahan hasil belajar pada siswa, sehingga model
pembalajaran blended learning menjadi salah satu model pembelajaran jarak
jauh yang dapat dilakukan guru untuk kegiatan pembelajaran guna
menciptakan suasana belajar yang baru dengan memberikan kemudahan bagi
siwa melalui pendidikan jarak jauh.
Melalui uji-t yang dilakukan, terdapat pebedaan yang signifikan
artinya perbedaan itu dikarenakan perlakuan dengan model pembelajaran
blended learning. Dengan taraf signifikansi 0.05, daerah penerimaan Ha yaitu
ttabel < thitung atau 2.036 < 2.171, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan uji normal gain, diketahu rata-rata normal Gain kelas
eksperimen 0.404 dan kelas kontrol 0.189. Dari nilai tersebut dapat dikatakan

1
Dodon Yendri, Blended Learning: Model Pembelajaran Kombinasi E-Learning Dalam Penddikan
Jarak jauh, Jurnal Prodi Sistem Komputer Universitas Andalas, 2011, h. 4
83

bahwa rata-rata normal gain pada kelompok eksperimen lebih besar jika
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pamong mata
pelajaran IPS di SMPN 37 Jakarta terhadap peneliti menunjukkan bahwa
aspek yang dinilai sudah sesuai dengan langkah-langkah dan rencana
pembelajaran yang dibuat peneliti. Sehingga, tujuan yang hendak dicapai
dalam rancangan pembelajaran sudah terlaksana untuk itu, model blended
learning mampu mempengaruhi hasil belajar siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa hasil belajar dengan
menggunakan model blended learning lebih tinggi daripada menggunakan
model konvensional. Hal ini diperkuat dengan perolehan hasil perhitungan
uji hipotesis posttest dengan melalui uji-t pada tara signifikan 0.05 didapat
hasil ttabel < thitung atau 2.036 < 2.171, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ha diterima. Hasil perhitungan ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan model blended
learning.
Selain itu, keberhasilan blended learning pada penelitian ini
didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang model
blended learning pada SMP Negeri 37 Jakarta dapat diterapkan seperti,
ruang komputer yang memadai, akses internet yang disediakan sekolah
melalu jaringan wi-fi sehingga siswa dapat mengakses internet diarea
sekolah baik di kelas maupun di luar kelas dan siswa-siswi memiliki
gadget yang dapat menunjang pembelajaran jarak jauh. Sehingga, model
blended learning dapat mempengaruh hasil belajar siswa dan memberikan
pengalaman belajar yang berbeda.
Oleh karena itu, model pembelajaran blended learning merupakan
salah satu model pembelajaran yang mampu memberikan perubahan hasil
bagi siswa dan model ini dapat digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran guna menciptakan suasana pembelajaran baru.

84
85

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian


seperti yang dikemukakan diatas, berikut ini beberapa saran yang diajukan
peneliti :

1. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, ada baiknya jika proses
belajar mengajar melibatkan teknologi didalamnya sebab dengan
teknologi guru dapat memberikan kemudahan dalam memaparkan
materi ajar dan membuat kegiatan belajar mengajar lebih nyata.
2. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran blended
learning dapat memberi pengaruh yang positif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, untuk itu guru bidang studi khususnya IPS dapat
menerapkan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran blended
learning.
3. Penelitian mengenai model pembelajaran blended learning ini dapat
dikembangkan lebih luas untuk diteliti mengenai motivasi siswa dalam
belajar IPS, aktifan siswa serta kemampuan berkomunikasi siswa.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan dengan menggunakan mata pelajaran
lain, supaya terlihat apakah model pembelajaran blended learning
berhasil juga untuk mata pelajaran lain.
DAFTAR PUSTAKA

AKBYIN, Hasan. The Effect Of Blended Learning Model On High School


Student;s Biology Achievment And On Their Attitudes Towards The
Internet. The Turkish Online Journal of Educationa Technology, volume 11,
2012.
Alfath, Siti Nur. Pengembangan Media Blended Learning Berbasis Web
Enhanced Course Pada Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Jurusan Fisika
UNNEES. Skripsi Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2013.
Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Cet. 14, 2010.
B. Sjukur, Sulihin. Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan
Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor
3. 2012.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,
2011.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif Dan Kualitatif. Jakarta:
Raja Grafindo. Cet. 14, 2011.
Fujiawati, Fuja Siti. Pemanfaatn Model Blended learning Berbasis ONLINE
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Kurikulum Dan Pembelajaran. Tesis Pascasarjana UPI Bandung.
Bandung, 2013.
Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi, Bandung:
Alfabeta, Cet. 2, 2013.
Hayati, Annur Fitri dan Rosida Evi Santihosi. E-Learning Dengan Aplikasi
Edmodo. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.
Hendriyani, Iin. Pengaruh Model Pembeajaran Tandur Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2010.
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning), Jakarta: Prestasi
Pustakaraya. 2014.

Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta: Prestasi


Pustakaraya. 2014.
Kusairi, Hermawanto, S. Dan Wartono. Pengaruh Blended learningTerhadap
Penguaaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal
Pendidikan Fiika Indonesia 9, Universitas Negeri Malang, 2013.
Maisaroh Dan Roestrieningsih. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada
Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor.
Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, Universitas Negeri Yogyaarta, Vomume 8
Nomor 2, 2010.

86
87

Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan


Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Mustamin, St. Hasmiah. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Penerapan Asesmen Kinerja. ejurnal UIN Alaudin, 2012.
Mutoharoh. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
Based Learning) Terhadap Hasi Belajar Fisika Siswa. Skripsi Universitas
Islam Negeri Jakarta, Jakarta, 2011.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013.
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media, 2009.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajagrafindo, 2010.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajagrafindo. 2010.
S. Kusairi, Hermawanto, Dan Wartono. Pengaruh Blended Learning Terhadap
Penguaaan Konsep Dan Penalaran Fisika Peserta Didik Kelas X. Jurnal
Pendidikan Fiika Indonesia 9, Universitas Negeri Malang, 2013.
Sadiman, Arif S., dkk. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan Dan
Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers. 2010
Sjukur, Sulihin B. Pengaruh Blended learningTerhadap Motivasi Belajar Dan
Hasil Belajar Siwa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor
3, 2012.
St. Hasmiah Mustamin. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Penerapan Asesmen Kinerja. E-jurnal UIN Alaudin, 2012.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cet.25, 2014.
Sugiyono. Metode Penelian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.2011. Cet. 14, 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: ALFABETA. Cet. 11, 2010.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya,.Cet. 4, 2007.
Sulistyani, Setya Norma. Peningkatan Keatifan Belajar Siswa Dengan
Penerapan Metode GUDED NOTE TAKING Pada Mata Diklata Memilih
Bahan Baku Busana DI SMK Negeri 4 Yogyakarta.. Skripsi Progaram Studi
Pendidikan Teknik Busana.Universitas Negeri Yogayakarta, 2012.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013.
Surantini. Peningkatan Prestasi Belajar Kognitif IPS melalui Pembelajaran
Koperatif Tipe TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Pada Siswa Kelas
IV SDN Nanggulan Sleman. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta,
Fakultas Ilmu Pendidikan, 2012.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo. Edisi v,
2008.
Susetyo, Budi, Statistik Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refrika
Aditama, 2010.
88

Syarif, Izzudin. Pengaruh Model Blended Learning Terhadap Motivasi Dan


Prestasi Belajar Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, volume 2, nomor 2,
2012.
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implemetasi dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2010.
Yendri, Dodon. Blended Learning: Model Pembelajaran Kombinasi E-Learning
Dalam Penddikan Jarak jauh, Jurnal Prodi Sistem Komputer Universitas
Andalas. Padang: 2011.
Yonny, Acep. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia. Cet:
ke-2, 2012 .

Lampiran peraturan mentri pendidikan nasional nomer 23 tahun 2006 tanggal 23


Mei 2006 h. 342
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.24 Tahun 2006
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3

https://www.Edmodo.com. Diakses Pada 29 September 2015.


SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta


Kelas : VIII (delapan)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan.

Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
5.1.Mendeskripsika Perbedaan Perspektif Menggali informasi Mendeskripsikan Tes tulis Tes pilihan Perbedaan pendapat 10 JP Buku sumber
n peristiwa- Antara kelompok tentang perbedaan persiapan Indonesia ganda antara golongan tua Ilmu
peristiwa sekiar Proklamasi perspektif antar sebagai Negara dan muda tentang Pengetahuan
sekitar Kemerdekaan kelompok sekitar merdeka kemerdekaan Sosial Kelas 8
proklamasi dan proklamasi ialah....
Indonesia.
proses kemerdekaan a.teks proklamasi
terbentuknya Indonesia dengan b. waktu Foto foto dan
negara Menyusun referensi dan sumber pelaksanaan gambar
kesatuan Kronologis lain yang relefan c. tempat
Republik Proklamasi pelaksanaan Lembar kerja
Indonesia Kemerdekaan d. pembaca teks siswa
Indonesia proklamasi
Mengidentifikasi Penugasan
Menggali informasi
peristiwa-peristiwa Peta Tugas
Peristiwa dengan referensi dan
sekitar proklamasi konsep proyek
Rengasdengklok sumber yang relevan
penyebaran berita T es tulis
Jelaskan bahwa
Proses Penyebaran proklamasi dan Penugasan
sidang PPKI tanggal
Berita Proklamasi gambar-gambar 18,19 dan 22
Kemerdekaan dan peristiwa sejarah agustus 1945 berarti
tentang kemerdekaan telah terbentuk
Sikap Rakyat di
Berbagai Daerah negara dan
pemerintah
Menelaah proses Republik Indonesia
Menyusun terbentuknya negara Tes Uraian
Kronologis dan pemerintahan Tugas
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
Proklamasi Republik Indonesia proyek Diskusikan
Kemerdekaan dengansidang-sidang bersama
Indonesia PPKI;tanggal 18 ,19 kelompokmu
dan 22 Agustus 1945
sebab-sebab
Dukungan Spontan tentang perubahan
dan Tindakan Heroik Membaca buku
isi Piagam Jakarta
referensi dan
dari Berbagai Daerah dan jelaskan
mengamati gambar
terhadap dukungan spontan dan kronologisnya.
tindakan heroik dari Kemudian
Pembentukan Negara berbagai daerah Mengidentifikasi presentasikan hasil
dan Pemerintah proses diskusi
Republik Indonesia terbentuknya
negara kesatuan
kelompokmu.
republik
Proses terbentuknya Indonesia
Negara kesatuan
Indonesia dalam
sidang PPKI

Hasil sidang PPKI

Pembentukan Komite
Nasional

Pembentukan Partai
Nasional Indonesia

Pembentukan Badan
Keamanan Rakyat

5.2.Menjelaskan Perang dunia II antara Membaca referensi Menjelaskan alasan Tes tulis Tes Uraian Jelaskan alasan 8 JP Buku sumber
Proses Jepang dan Sekutu untuk membahas jepang membentuk Jepang membentuk Ilmu
persiapan alasan Jepang BPUPKI BPUPKI Pengetahuan
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
kemerdekaan Kekalahan Jepang dari membentuk BPUPKI Sosial Kelas 8
Indonesia. Sekutu Mendiskripssikan Tes tulis Tes Uraian Jelaskan peyusunan
Menelaah dengan secara kronologis dasar dan konstitusi
Alasan Jepang buku sumber proses proses penyusunan untuk negara Foto foto dan
membentuk BPUPKI penyusunan dasar dan dasar dan konstitusi Indonesia yang akan gambar
konstitusi untuk untuk negara didirikan
negara Indonesia yang Indonesia yang Atlas Sejarah
akan didirikan akan didirikan Jelaskan alasan
dibentuknya PPKI
Terbentuknya PPKI Mengkaji dengan Mendeskripsikan Tes tulis Tes Uraian
Dan peran yang
Sidang PPKI referensi tentang dibentuknya PPKI sudah dilakukan
peranan PPKI dalam dan
proses persiapan peranannyadalam
kemerdekaan proses persiapan
Indonesia kemerdekaan
Indonesia

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

Mengetahui, Jakarta, 6 Februari 2015


Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dr. Rusdi M. Pd Siti Alfi Syahrin


NIP. 196109101983021003
SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta


Kelas : VIII (delapan)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial.

Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
6.1 Mendeskripsi Bentuk hubungan Diskusi tentang Mengidentifikasi Tes tulis Tes Uraian Sebutkan bentuk-bentuk 8 JP Gambar-
kan bentuk- sosial Asosiatif bentuk-bentuk bentuk-bentuk hubungan sosial! gambar yang
bentuk hubungan sosial. hubungan sosial. relevan
hubungan Bentuk hubungan
sosial Disosiatif Tanya jawab tentang Buku sumber
faktor-faktor Ilmu
Jenis hubungan pendorong Pengetahuan
sosial terjadinya hubungan Sosial Kelas
sosial. 8
Syarat terjadinya
hubungan sosial Diskusi tentang Media masa
dampak-dampak
Faktor-faktor hubungan sosial.
Mengidentifikasi Tes tulis Tes Uraian Sebutkan faktor-faktor
pendorong faktor-faktor pendorong terjadinya
terjadinya pendorong terjadinya hubungan sosial.
hubungan sosial. hubungan sosial.

Dampak-dampak Mengidentifikasi Jelaskan dampak-dampak


hubungan sosial. Tes tulis Tes Uraian
dampak-dampak terjadinya hubungan
hubungan sosial. sosial!

6.2 Mendeskripsi Pengertian pranata Tanya jawab tentang Mendeskripsikan Tes tulis. Tes Uraian Jelaskan pengertian 10 JP Gambar-
kan pranata sosial. pengertian pranata pengertian pranata pranata sosial! gambar yang
sosial dalam sosial. menurut para ahli relevan
kehidupan Tes tulis Tes Uraian Sebutkan fungsi pranata
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
masyarakat Fungsi pranata Diskusi tetang Mengidentifikasi . sosial! Buku sumber
sosial fungsi pranata fungsi pranata sosial. Ilmu
sosial. Pengetahuan
Jenis-jenis pranata Membaca buku Mengidentifikasi Penugasan Tugas Tulislah pranata-pranata Sosial Kelas
sosial. sumber tentang jenis-jenis pranata rumah yang berlaku dalam 8
jenis-jenis pranata sosial. keluargamu!
Pranata sosial sosial. Menentukan sikap Media masa
dalam kehidupan dalam menghadapi
masyarakat keragaman hubungan
sosial untuk
mewujudkan
keselarasan sosial

6.3 Mendeskripsi Jenis Menyimpulkan Mengidentifikasi Tes tulis Tes Uraian Berilah contoh 7 JP
kan pengendalian jenis-jenis jenis pengendalian pengendalian sosial yang
pengendalian penyimpangan pengendalian sosial. penyimpangan bersifat preventif
penyimpangan sosial (preventif sosial.
sosial dan represif).

Peran lembaga- Menelaah peran Mengidentifikasi Tes tulis Tes Uraian Jelaskan tugas lembaga
lembaga lembaga-lembaga upaya pengendalian kepolisian dalam
pengendalian pengendalian sosial penyimpangan pengendalian sosial!
sosial social
Mendeskripsikan
peran pranata
keluarga dalam
pembentukan
kepribadian
Mendeskripsikan
peran pranata politik
dalam pembentukan
warga masyarakat
yang baik
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

Mengetahui, Jakarta, 6 Februari 2015


Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dr. Rusdi M. Pd Siti Alfi Syahrin


NIP. 196109101983021003
SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta


Kelas : VIII (delapan)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 7. Memahami Kegiata n perekonomian Indonesia.

Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
7.1. Mendes- Pengertian Mendiskusikan Menjelaskan pengertian Tes tulis Tes Uraian Apakah perbedaan 10 JP Buku sumber
kripsikan tenaga kerja, hubungan antara tenaga kerja dan Tes pilihan tenaga kerja dan Ilmu
permasalaha angkatan kerja jumlah penduduk angkatan kerja ganda angkatan kerja ? Pengetahuan
n angkatan dan angkatan dengan angkatan Tugas Sosial Kelas
kerja dan kerja kerja, kesempatan rumah (PR) Sebagian penduduk yg 8
tenaga kerja kerja dan berfungsi ikut serta dlm
sebagai pengangguran. proses produksi untuk
sumber daya menghasilkan LKS
dalam Tanya jawab tentang
Masalah Mengidentidikasi Tes tulis Tes Uraian barang/jasa disebut ....
kegiatan angkatan kerja permasalahan a. tenaga kerja
masalah angkatan kerja Tugas Gambar yang
ekonomi, dan tenaga kerja dasar yang
serta peranan dan tenaga kerja di rumah (PR) c. pencari kerja berkaitan
di Indonesia berhubungan dengan b. angkatan kerja
pemerintah Indonesia
. tenaga kerja di d. pekerja
dalam upaya Indonesia
penainggula
ngannya Mendiskusikan
Peranan Mengidentifikasi Tes Uraian Jelaskan 3 dampak
pemerintah dampak Tes Tulis
peranan pemerintah Tugas negatif banyaknya
dalam pengangguran
terhadap keamanan dalam mengatasi rumah (PR) pengangguran di suatu
mengatasi masalah tenaga kerja di daerah !
masalah tenaga lingkungan
Indonesia
kerja di Jelaskan bagaiman cara
Indonesia Mendiskusikan
meningkatkan kualitas
dampak
tenaga kerja
pengangguran
terhadap keamanan
lingkungan. Sebutkan 4 lembaga baik
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
formal maupun non
formal yang turut serta
dalam penyaluran tenaga
kerja !

7.2. Men- - Sistem Mendiskusikan Mendeskripsikan arti Tes Tertuis Tes Uraian Jelaskan arti sistem 10 JP Buku sumber
deskripsi- perekonomian Pengertian sistem perekonomian perekonomian yang relevan
kan pelaku- Indonesia sistem dan macam-macamnya
pelaku Perekonomian Sebutkan dan jelaskan LKS
ekonomi -Pelaku-pelaku Mengidentifikasi Pelaku Tes Lisan Lembar pelaku utama dalam
dalam sistem Tanya jawab tentang utama dalam pertanyaan perekonomian Gambar yang
kegiatan per-
perekonomia macam-macam perekonomian Indonesia Indonesia! relevan
ekonomi di
n Indonesia sistem
Indonesia
Perekonomian, Mengidentifikasi ciri- Sebutkan ciri-ciri sistem
kebaikan dan ciri utama Pekerjaan perekonomian
Penugasan
kelemahannya perekonomian Indonesia Indonesia!
Ciri-ciri utama Rumah
setelah membaca
perekonomi-an
literatur tertentu
Indonesia . Mengidentifikasi Sebutkan kebaikan dan
Membaca buku yg kebaikan dan kelemahan Tes tulis kelemahan sistem
Kebaikan dan Tes uraian
relefan dan sistem perekonomian perekonomian Indonesia
kelemahan
menduiskusikan Indonesia
sistem
perekonomian tentang ciri-ciri
Indonesia. sistem
perekonomian
Indonesia.
Tanya jawab tentang
kebaikan dan
kelemahan sistem
perekono mian
Indonesia.
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
7.3. Mendes- Pengertian Merumuskan Mendefinisikan Tes tulis Tes Uraian Jelaskan pengertian 13 JP Buku sumber
kripsikan pajak dan pengertian pajak dan pengertian pajak dan pajak Ilmu
fungsi pajak retribusi. retribusi. retribusi. Pengetahuan
dalam Sosial Kelas
perekonomia Sifat dan Mendiskusikan sifat Mengidentifikasi sifat Tes Lisan Daf tar Apa yang dimaksud 8
n nasional penetapan tarip dan penetapan tarif dan penetapan tarif Pertanyaan dengan tarip pajak?
Pajak pajak pajak. Internet
Penugasan Tugas Apa perbedaan pajak
Perbedaan pajak Mendiskusikan Membedakan pajak rumah langsung dan pajak tidak
langsung perbedaan pajak langsung dengan pajak langsung?
dengan pajak langsung dan tidak tidak langsung.
tidak langsung langsung Jelaskan perbedaan
Tes tulis Tes uraian
Menjelaskan pajak pusat dan pajak
Perbedaan pajak Mendiskusikan perbedaan pajak pusat daerah
pusat fungsi dan peranan
dengan pajak daerah
dengan pajak pajak dalam
beserta contohnya
daerah kehidupan suatu
negara Mengidentifikasi unsur-
Fungsi dan
Mendiskusikan unsur pajak.
peranan pajak
dalam kehi fungsi dan
Jelaskan fungsi pajak
dupan suatu peranan pajak dalam Menjelaskan fungsi dan Tes tulis Tes uraian
peranan pajak dalam bagi suatu negara
negara. kehi
dupan suatu negara. kehi
dupan suatu negara.
Jenis-jenis Sebutkan jenis-jenis
pajak yang Mendiskusikan Mengidentifikasi jenis- Tes lisan Daftar
jenis pajak yang pajak yang biasa dibayar
ditanggung oleh jenis-jenis pajak pertanyaan
ditanggung oleh oleh keluargamu
keluarga. yang ditanggung
keluarga keluarga.
Apakah sangsi yang
Sanksi- sanksi Tes tulis Tes Uraian
Mengidentifikasi sanksi- diberikan kepada wajib
terhadap wajib Mengidentifikasi pajak yang lalai
pajak yang sanksi- sanksi sanksi terhadap wajib
pajak yang melalaikan membayar pajak ?
melalaikan ke terhadap wajib pajak
wajibannya yang melalaikan ke kewajibannya.
wajibannya Coba lakukan
Penugasan Tugas bagaimana kamu
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
Penerapan Mengaplikasikan Rumah membantu orang tuamu
membayar Mendiskusikan cara kesadaran membayar membayar
pajak / penerapan pajak yang berpegang Pajak Bumi dan
membayar pajak pada Bangunan (PBB) atau
Orang Bijak Taat pajak kendaraan
pajak bermotor yang dimiliki

7.4.Mendeskripsi Permintaan Merumuskan Menguraikan makna Tes tulis Tes Uraian Jelaskan pengertian 11 JP Buku sumber
kan barang dan jasa pengertian permintaan barang dan permintaan dan faktor- Ilmu
permintaan permintaan dan jasa faktor yang Pengetahuan
dan mendiskusikan mempengaruhi! Sosial Kelas
penawaran faktor-faktor yang 8
serta terben- mempengaruhi
tuknya harga permintaan Bagaimana hubungan Gambar
Tes tulis Tes uraian
pasar Mendiskusikan antara permintaan dan kurva
hubungan harga barang!
permintaan barang Media
dengan harga barang Buatlah kurva cetakdan
yang diminta Observasi Lembar
permintaan berdasarkan elektronika
observasi
jumlah permintan dan tentang
Mendiskusikan cara harga barang tersebut informasi
membuat kurve harga
permintaan Jelaskan pengertian
Tes tulis Tes uraian ceteris
Mendiskusikan Penugasan Tugas Paribus pada hukum
tentang ceteris Rumah permintaan
Paribus Hk.
permintaan Coba bandingkan harga
buah-buahan yang ingin
Mendiskusikan cara Penugasan Tugas kamu beli dan
menerapkan Hk. Rumah jumlahnya banyak
Permintaan dlam (PR) karena sedang
hidup sehari-hari musimnya, dengan buah
Tes Unjuk Tes yang jumlahnya sedikit
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
Penawaran Mendiskusikan Menguraikan makna Kerja Simulasi karena belum musimnya
barang dan jasa Pengertian penawaran barang dan
penawaran dan jasa Jelaskan pengertian
faktor-faktor yang penawaran dan faktor-
mempengaruhi faktor yg mempengaruhi
penawaran. Tes unjuk Hasil
kerja produk Bagaimana hubungan
Mendiskusikan antara jumlah barang
hubungan antara yang ditawarankan
penawaran dengan dengan harga barang
harga barang yang tersebut ?
ditawarkan Tes tertulis Tes Uraian
Buatlah kurva
Mendiskusikan cara penawaran berdsarkan
membuat kurve jumlah barang yang
penawaran Penugasan Tugas ditawarankan dengan
Rumah harga barang yang
Mendiskusikan ditawarkan tersebut ?
tentang ceteris
Paribus Hk. Tes tulis Tes Uraian Jelaskan pengertian
penawaran ceterisparibus pada
hukum penawaran
Mendiskusikan cara Tes tulis Tes Uraian
menerapkan Hk. Coba bandingkan harga
Penawaran dlam buah-buahan yang dijual
hidup sehari-hari Penugasan Tugas dan jumlahnya banyak
Rumah karena sedang
Menentukan Merumuskan Menentukan harga musimnya, dengan buah
harga pengertian harga keseimbangan yang jumlahnya sedikit
keseimbangan karena belum musimnya
Mendiskusikan
macam-macam Jelaskan pengertian
harga dan penetapan Harga
harga oleh
pemerintah Sebutkan macam-macam
Penilaian
Kompetensi Materi Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Dasar Pembelajaran Pembelajaran* Kompetensi Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumen
harga!
Mendiskusikan
terjadinya kurve Buatlah kurva
harga keseimbangan permintaan dan
penawaran berdsarkan
jumlah barang dengan
harga barang tersebut
dalam satu grafik

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

Mengetahui, Jakarta, 6 Februari 2015


Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dr. Rusdi M. Pd Siti Alfi Syahrin


NIP. 196109101983021003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMP/MTs : SMP Negeri 37 Jakarta


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII (Delapan) / 2 (Genap)
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia.
Kompetensi Dasar : 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam sistem
perekonomian Indonesia.
Indikator :
Mengidentifikasi pengertian pajak dan retribusi
Mengidntifikasi sifat dan penetapan tarif pajak
Membedakan pajak langsung dengan pajak tidak
langsung
Menjelaskan perbedaan pajak daerah beserta
contohnya
Mengidentifikasi unsur-unsur pajak
Menjelaskan fungsi dan peranan pajak dalam
kehidupan suatu Negara
Mengidentifikasi jenis-jenis pajak yang ditanggung
oleh keluarga
Mengidentifikasi sanki-sanki terhadap wajib pajak
yang melalaikan kewajibannya
Memberi contoh pajak yang ditanggung keluarga
siswa.

Alokasi Waktu : 13 x 40 Menit (5 x pertemuan).

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pajak.
2. Menyebutkan unsure-unsur pajak.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis pajak.
4. mengidentifikasi fungsi pajak.
5. Memberi contoh pajak yang ditanggung keluarga siswa.

B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian pajak dan retribusi
2. Sifat dan penetapan tarif pajak
3. Perbadaan pajak langsung dengan pajak tidak langsung
4. Perbedaan pajak pusat dengan pajak darah
5. Fungsi pajak sebagai sumber utama pendapatan Negara
6. Jenis-jeenis pajak yang ditanggung oleh keluarga
7. Sanki-sanki terhadap wajib pajak yang melalaikan ke wajibannya
8. Penerapan membayar pajak

C. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Ceramah bervariasi pendekatan:
CTL (Contextual Teaching and Learning)
Eksplasit Intruction
Picture and Picture
Problem Solving
2. Metode:
Tanya jawab
Penugasan
Diskusi
Kooperatif.

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. PERTEMUAN 1-2 (4 JAM)
Materi : Pengertian Pajak Dan Sifat Pendapatan tarif Pajak
a. Pendahuluan
Apersepsi : Tahukah kamu yang dimaksud dengan pajak!
Motivasi : Menjelaskan dengan singkat fungsi pajak dalam system
perekonomian Indonesia.
b. Kegiatan inti
EKSPLORASI
1. Guru memberikan Pretest kepada siswa
2. Guru menjelaskan dan memaparkan
pengertian pajak
3. Guru memberikan contoh yang berkaitan
dengan sifat dan pendapatan pajak
ELABORASI
1. Mendiskusikan tentang pajak, dengan membagi siswa menjadi 10
kelompok.
2. Masing-masing kelompok diberi permasalahan yang berbeda-beda.
3. Membagi siswa menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan tentang:
o Kelompok 1 2 : Berbagai hal tentang pengertian pajak.
o Kelompok 3 4 : Tentang unsure-unsur pajak.
4. Guru meninta siswa mempresentasikan hasil diskusi
5. Kelompok lain memberi pertanyaan
KONFIRMASI
1. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa
2. Guru memberikan nilai dari hasil diskusi
c. Penutup
Masing-masing siswa dan kelompok mengumpulkan kesimpulan dari
hasil diskusi.
Memberikan tugas mempelajari materi berikutnya.
PERTEMUAN 3-4 (4 JAM) Picture and Picture
Materi : Perbedaan pajak langsung dengan pajak tidak langsung dan
perbedaan pajak pusat dan daerah
a. Pendahuluan
Apersepsi : guru menankan ke siswa pelajaran sebelumnya untuk
melihat kesiapan siswa
Motivasi : guru menanyakan kepada siswa siapa yang pernah
pergi ke mini market, makan di restauran cepat saji dan pergi
berbelanja ke pusat perbelanjaan? Kemudian pada struk
pembelajaran ada tulisan PPN 5%? Atau siapa yang pernah pergi
ikut ayah atau ibu membayar pajak kendaraan?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan tentang pajak langsung dan tak langsung
2. Guru menampilkan gambar yang berkaita dengan pajak langsung
dan tidak langung
3. Guru menjelaskan tentang pajak pusat dan daerah
4. Guru memberi contoh pajak pusat dan daerah
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
2. Setiap kelompok dibagikan gambar yang berkaitan dengan pajak
langsung dan tidak langsung
3. Setiap kelompok harus mengelompokan gambar sesuai dengan
jenis pajak
4. Setelah selesai perwakilan dari kelompok maju mempresentasikan
hasil kerja mereka
Konfirmasi
1. Guru memberikan menguatan dari hasil presentasi
2. Guru memberikan reward kepada kelompok dengan hasil kerja
terbaik
c. Penutup
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik
5. Menugaskan siswa untuk mencari informasi tentang jenis-jenis pajak
yang dibayar oleh keluarganya masing-masing
PERTEMUAN 5 (2 JAM)
Materi : Fungsi Pajak, Jenis-jenis Pajak dan sanki-sanki terhadap wajib
pajak
d. Pendahuluan
Apersepsi : guru menankan ke siswa pelajaran sebelumnya untuk
melihat kesiapan siswa
Motivasi : guru menanyakan kesiswa, pembangunan seluruh
fasilitas yang ada di Indonesia mulai dari pembangunan jembatan,
pembangunan sarana transfortasi dan sarana lainnya yang
menunjang kegiatan orang Indonesia. Uangnya di dapat dari
mana??
e. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan fungsi pajak untuk Indonesia
2. Guru memaparkan contoh penggunaan pajak di Indonesia
3. Guru menjelaskan jenis-jenis pajak di Indonesia dan memberikan
contohnya
4. Guru menjelaskan tentang sanksi bagi pelanggar pajak
Elaborasi
1. Siswa diminta untuk mendiskusikan sanksi pelanggaran pajak
Konfirmasi
3. Guru memberikan penilaian dari jawaban siswa
f. Penutup
1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik
5. Menugaskan siswa untuk mencari informasi tentang jenis-jenis pajak
yang dibayar oleh keluarganya masing-masin

PERTEMUAN 6 (2 JAM)
Materi : Penghitungan Penghasilan pajak penghasilan, Penghitungan Pajak
Bumi dan Bangunan Serta Penghitungan Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan.
Apersepsi : guru menankan ke siswa pelajaran sebelumnya untuk
melihat kesiapan siswa
Motivasi : guru menanyakan kesiswa, siapa yang pernah ikut ibu
atau ayah membayar pajak bumi dan bangunan?
g. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan tata cara perhitungan pajak penghasilan
2. Guru menjelaskan tata cara perhitungan pajak penghasil
3. Guru menjelaskan perhitungan pajak bumi dan bangunan
4. Guru menjelaskan tata cara menghitung bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan
Elaborasi
1. Guru memberikan siswa Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Setiap LKS berisi soal yang harus dipecahkan siswa mengenai
materi yang telah diajarkan
3. Siswa diminta maju menuliskan jawabannya kedepan kelas
Konfirmasi
1. Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan terkait materi
pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terkait proses
pembelajaran, penguasaan
materi, pendekatan dan model pembelajaran
3. Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku paket utama IPS kelas VIII dan refrensi yang relevan.
2. Media cetak dan elektronik.
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Laptop
2. Proyektor
3. ATK

F. PENILAIAN
I . Tekhnik penilaian dan bentuk instrumen.
1. Tes tulis
2. Posttest (terlampir)
3. Daftar pertanyaan
4. Isian singkat.
5. Pekerjaan rumah
II. Soal/instrumen.
1. Apakah yang dimaksud dengan pajak?
2. sebutkan unsure-unsur pajak!
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pajak!
4. sebutkan dan jelaskan fungsi pajak!
5. Berikan beberapa contoh pajak yang ditanggung keluarga siswa!
Mengetahui : Jakarta, 6 Februari 2015
Kepala SMP Negeri 37 Jakarta, Guru Mata Pelajaran,

Drs. Rusdi M. Pd Siti Alfi Syahrin


NIP. 196109101983021003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : VIII / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian
nasional
Indikator :

Mengidentifikasikan Pengertian Pajak dan retribusi


Mendefinisikan sifat dan penetapan tarif pajak
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian pajak dan retribusi
2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat dan penerapan tarif pajak

B. Karakter siswa yang diharapkan


1. Disiplin (Dicipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility
5. Ketelitian (Carefulness)

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian pajak dan retribusi
2. Sifat dan penetapan tarif pajak

D. Uraian Materi
Terlampir

E. Metode Dan Model Pengajaran


1. Metode : Ceramah, Online Learning
2. Model : Blended Learning

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan berdoa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas
bersama siswa
3) Guru memberikan dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi sebelumnya
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5) Guru memberikan soal pre-test kepada siswa

b. Motivasi
Pajak merupakan materi pelajaran yang bersifat kontinue
hingga kalian ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan akan
berlaku dalam kehidupan sehari-hari, secara sadar ataupun tidak
kalian pasti pernah membayar pajak.

2. Kegiatan Inti

Tahap No. Kegiatan Guru No. Kegiatan Siswa


Eksplorasi 1. Mengajukan 1. Menjawab
beberapa pertanyaan pertanyaan guru
tentang pengertian sesuai dengan
pajak sesuai kondisi atau
kemampuan siswa. pengetahuan
masing-masing.
2. Menjelaskan cara 2. Mengamati guru
pembelajaran menjelaskan
blended learning. blended learning.
3. Menjelaskan aplikasi 3. Memperhatikan
edmodo sebagai guru menjelaskan
media pembelajaran edmodo.
jarak jauh.
4. Mewajibkan siswa 4. Membuat email dan
membuat email dan akun edmodo.
akun edmodo.
Elaborasi 1. Memberi kesempatan 1. Bertanya/
siswa untuk bertanya berpartisipasi aktif
/ berpartisipasi aktif mengenai
mengenai pelajaran pembelajaran yang
melalui email, BBM akan dilakukan
atau edmodo. melalui email, BBM
atau edmodo.
2. Meminta siswa untuk 2. Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal yang masih belum
yang sekiranya atau kurang
masih belum dimengerti.
dipahami.
Pertanyaan
disampaikan secara
lisan ataupun melalui
media email, edmodo
atau BBM .

Konfirmasi 1. Memberikan balikan 1. Menyimak balikan


(feedback) secara (feedback)
umum atau menyeluruh atas
menyeluruh atas kegiatan yang telah
kegiatan siswa. dilakukan.
Balikan tersebut
dijawab melalui
edmodo atau BBM.
2. Meminta siswa untuk 2. Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal yang belum
yang belum terjawab terjawab selama
selama kegiatan kegiatan
pembelajaran. pembelajaran.
Pertanyaan
disampaikan melalui
media BBM.
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan terkait cara
menggunakan edmodo dan email dalam kegiatan pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan doa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas
bersama siswa.
3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dipelajari
b. Motivasi
Guru menanyakan kepada siswa pengertian pajak dan meminta
siswa untuk menjawab sesuai kemampuan.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru mengupload materi pelajaran serta soal melalui edmodo
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-
upload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo)
3) Guru menjelaskan materi pajak dan retribusi
Elaborasi
1) Siswa dapat mengakses materi pelajaran melalui edmodo
2) Siswa dapat menjelaskan perbedaan retribusi dan pajak
Konfirmasi
1) Siswa mengetahui pengertian pajak dan retribusi
2) Siswa dapat menjelaskan contoh pajak dan retribusi

3. Penutup
1) Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan
selanjutnya
3) Guru menutup dengan doa dan salam.

G. Media Dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Laptop, Handphone, Papan tulis, Proyektor, Spidol

2. Sumber : Buku IPS Kelas 8


Nanang Herjuanto. IPS SMP Kelas 8. Jakarta: BSE. 2006
H. Penilaian
1. Teknik Penilain : Penugasan, tes tulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Online
3. Bentuk Tes : quis edmodo

Mengetahui, Jakarta, 5 Februari 2015


Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta Guru Mapel IPS,

Drs. Rusdi, M. Pd Siti Alfi Syahrin


NIP. 196109101983021003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : VIII / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian
nasional
Indikator :

Membedakan perbedaan pajak langsung dengan pajak


tidak langsung
Menjelaskan perbedaan pajak pusat dan daerah
Menjelaskan fungsi dan peranan pajak dalam
kehidupan suatu Negara
Mengidentifikasi jenis-jenis pajak yang ditanggung
oleh keluarga
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan pajak pusat dan daerah
3. Siswa dapat memaparkan fungsi dan peran pajak dalam kehidupan suatu
Negara
4. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pajak yang ditanggung oleh
keluarga

B. Karakter siswa yang diharapkan


1. Disiplin (Dicipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility
5. Ketelitian (Carefulness)

C. Materi Pembelajaran
1. Perbedaan pajak langsung dan tidak langsung
2. Perbedaan pajak pusat dan daerah
3. Fungsi dan peranan pajak dalam kehidupan suatu Negara
4. Jenis-jenis pajak yang ditanggung keluarga
D. Uraian Materi
Terlampir

E. Metode Dan Model Pengajaran


1. Metode : Ceramah, Online Learning
2. Model : Blended Learning

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan berdoa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas
bersama siswa
3) Guru memberikan dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi sebelumnya
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Motivasi
Tahukah kalian, pembangunan sarana dan pra sarana yang ada
di Indonesia termasuk sekolah yang kalian nikmati merupakan hasil
dari pendapatan pajak yang dibayarkan masyarakat.

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru mengupload materi pelajaran serta soal melalui edmodo
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-
upload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo)
3) Guru menjelaskan materi pajak langsung dan tidak langsung
serta pajak pusat dan daerah
4) Guru menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi
Elaborasi
1) Siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan pajak daerah dan
pusat
2) Siswa dapat menyebutkan contoh pajak langsung dan tidak
langsung serta pajak daerah dan pusat dengan memperhatikan
keadaan sekitar siswa
3) Guru meminta siswa membuat daftar contoh pajak langsung
dan tidak langsung
Konfirmasi
1) Siswa mengetahui yang termasuk kedalam pajak langsung dan
tidak langsung
2) Siswa dapat menjelaskan contoh pajak daerah dan pusat
3) Siswa mengirimkan hasil daftar contoh pajak langsung dan
tidak langsung melalui email

3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan pembelajaran
hari ini dan memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan
b. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan doa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas
bersama siswa.
3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dipelajari
b. Motivasi
Coba sebutkan pajak yang pernah kalian bayarkan bersama
orangtua?
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru mengupload materi pelajaran serta melalui edmodo
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-
upload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo)
3) Guru menjelaskan materi pajak dan retribusi
Elaborasi
1) Siswa dapat diminta untuk mendiskusikan fungsi pajak dalam
kehidupan
Konfirmasi
1) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok, setiap
kelompok diberikan tugas untuk mencari jenis-jenis pajak
langsung dan tak langsung serta pajak pusat dan daerah.
2) Guru mempersilahkan siswa untuk menggunakan ponsel atau
computer untuk mencari melalui internet.
3) Setiap kelompok, mempresentasikan hasil kerjanya dan
kelompok lain mengomentari
3. Penutup
1) Siswa Guru meminta siswa menuliskan hasil diskusi ke dalam
power pont dan mengirimkan melalui email.
2) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
3) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
4) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
5) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik

G. Media Dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Laptop, Handphone, Papan tulis, Proyektor, Spidol

2. Sumber : Buku IPS Kelas 8


Nanang Herjuanto. IPS SMP Kelas 8. Jakarta: BSE. 2006
H. Penilaian
1. Teknik Penilain : Penugasan, tes tulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Online
3. Bentuk Tes : quis edmodo

Mengetahui, Jakarta, 5 Februari 2015


Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta Guru Mapel IPS,

Drs. Rusdi, M. Pd Siti Alfi Syahrin


NIP. 196109101983021003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 37 Jakarta


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas : VIII / 2
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : 7.3 Mendeskripsikan fungsi pajak dalam perekonomian
nasional
Indikator :

Mengidentifikasi sanksi-sanksi terhadap wajib pajak


yang melalaikan kewajibannya
Mengaplikasikan kesadaran membayar pajak yang
berpegang teguh pada Orang Bijak Taat Pajak
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi sanksi-sanksi terhadap wajib pajak yang
melalaikan kewajibannya
2. Siswa dapat menghitung pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan
serta pertambahan niai

B. Karakter siswa yang diharapkan


1. Disiplin (Dicipline)
2. Rasa hormat dan perhatian (Respect)
3. Tekun (Diligence)
4. Tanggung jawab (Responsibility
5. Ketelitian (Carefulness)

C. Materi Pembelajaran
1. Sanksi-sanksi terhadap wajib pajak yang melalaikan ke wajibannya
2. Pajak Penghasilan (PPh)
3. Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
4. Pajak Pertambahan Nilai (PPn)

D. Uraian Materi
Terlampir
E. Metode Dan Model Pengajaran
1. Metode : Ceramah, Online Learning
2. Model : Blended Learning

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Lima
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan berdoa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas
bersama siswa
3) Guru memberikan dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi sebelumnya
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Motivasi
Tahukah kalian jika telat membayar pajak maka akan dikenakan
sanksi?

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru mengupload materi pelajaran serta soal melalui edmodo
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-
upload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo)
3) Guru menjelaskan sanksi bagi pelanggar pajak
4) Guru menampilkan gambar pelanggaran pembayaran pajak
kendaraan
Elaborasi
1) Siswa diminta untuk menemukan sanksi-sanksi bagi pelanggar
pajak
Konfirmasi
1) Guru mempersilahkan siswa untuk menggunakan ponsel atau
komputer untuk mencari melalui internet.
2) Setiap baris, mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok
lain mengomentari

3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa menyampaikan kesimpulan pembelajaran
hari ini dan memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan
b. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan
selanjutnya
Pertemuan Keenam
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
1) Guru bersama peserta didik menyampaikan salam dan doa
2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas
bersama siswa.
3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dipelajari
b. Motivasi
Siapakah disini yang pernah melihat orangtua kalian membayar
pajak? Atau kalian pernah pergi makan ke restoran siap saji lalu
memperhatikan struk belanja kalian?
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru mengupload materi pelajaran serta melalui edmodo
2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang sudah di-
upload baik secara langsung maupun tidak (mengakses edmodo)
3) Guru menjelaskan perhitungan pajak penghasilan serta tarif
dasar pajak pengahasilan sesuai ketetapan pemerintah
4) Guru menjelaskan perhitungan pajak bumi dan bangunan
5) Guru menjelaskan perhitungan pajak pertambahan nilai
6) Guru memberikan soal latihan di edmodo dan menampilkan
pada layar, siswa meng-upload soal at
Elaborasi
1) Guru memberi soal dan meminta siswa menjawab soal tersebut
2) Guru memanggil salah satu siswa untuk maju mengerjakan soal
tersebut
Konfirmasi
1) Guru meminta siswa lain untuk memeriksa hasil jawaban siswa
yang mengerjakan soal
2) Guru memberi penguatan atas jawaban siswa

3. Penutup
1) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah di
unduh ke www.edmodo.com dengan waktu pengerjaan 7 hari.
2) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
3) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
4) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
5) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik

G. Media Dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Laptop, Handphone, Papan tulis, Proyektor, Spidol

2. Sumber : Buku IPS Kelas 8


Nanang Herjuanto. IPS SMP Kelas 8. Jakarta: BSE. 2006
H. Penilaian
1. Teknik Penilain : Penugasan, tes tulis
2. Bentuk Instrumen : Tes Tulis
3. Bentuk Tes : Post-test (terlampir)

Mengetahui, Jakarta, 5 Februari 2015


Kepala Sekolah SMP Negeri 37 Jakarta Guru Mapel IPS,

Drs. Rusdi, M. Pd Siti Alfi Syahrin


NIP. 196109101983021003
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Hasil Belajar Siswa

Kompetensi Konsep Uraian materi Indikator Tingkat %



Dasar kesukaran Soal Soal
C1 C2 C3
Mendeskripsi Pajak Mendeskripsika Mendefinisikan 1* 2* 6 6 10%
pengertian pajak 3 7 8
kan fungsi n pengertian
dan retribui 4
pajak dalam pajak dan 5
perekonomian retribusi
nasional Mendiskusikan Mengidentifikasi 9 13 10 10 10%
sifat dan 11* 15 12*
sifat dan
penetapan tariff 16 17 13
penetapan tarif pajak 44 18
43
pajak

Mendiskusikan Membedakan 19 24 20 4 10%


pajak langsung 25* 22*
jenis pajak serta
dengan pajak 23
perbedaan pajak tidak langsung
langsung dan
tidak langsung

Mendiskusikan Menjelaskan 26 29 27 5 10%


perbedaan pajak 28 45*
perbedaan pajak
pusat dan pajak 49
pusat dan pajak daerah
daerah
Mendiskusikan Mengidentifikasi 31 30* 42 3 10%
fungsi dan prinsip, fungsi 41* 50
peranan pajak dan peran pajak
dalam kehidupan bagi suatu
suatu Negara negara

Mendiskusikan Mengaplikasika 32 14 34 3 20%


cara / penerapan n kesadaran 40*
membayar pajak membayar pajak
yang berpegang
pada Orang
Bijak Taat
Pajak
Menghitung 32 14 34 6 30%
pajak 40* 33 35
penghasilan, 47* 36
pajak 48* 37
penambahan 38
nilai serta pajak 39
bumi dan 46*
bangunan
Soal 100%
Persentase soal 30 30 40 100
% % % %
Keterangan : *soal yang tidak digunakan dalam penelitian
Nama : adanya balas jasa
Kelas : (kontraprestasi) secara
1. SPT adalah langsung disebut ....
a. Surat Setroran Pajak a. pajak
b. Surat Pajak Terpadu
b. retribusi
c. Surat Pemberitahuan
Tahunan c. iuran
d. Surat Peringatan d. sumbangan
Pertama
5. Perhatikan pernyataan
2. Nomer yang diberikan
berikut!
kepada wajib pajak sebagai
I. Retribusi
sarana dalam administrasi
II. Pungutan
perpajakan yang berfungsi
III. Bea Ekspor Impor
sebagai tanda pengenal diri
IV. Iuran kebersihan
dalam melakukan kewajiban
Yang termasuk kedalam
perpajakan. Merupakan
Pungutan resmi selain pajak
pengertin dari
adalah..
a. Nomor Pokok Wajib
a. I dan II
Negara
b. II dan III
b. Nomor Pokok Wajib
c. I dan III
pajak
d. II dan IV
c. Wajib Pajak
6. Bapak Mukhlis pada tahun
d. Badan perpajakan
2012 memiliki gaji sebesar
3. Pungutan yang dilakukan
Rp 50.000.000 pertahun dan
sehubungan dengan sesuatu
dikenakan tariff pajak 5%.
jasa atau fasilitas yang
Kemudian karena memiliki
diberikan oleh pemerintah
kinerja yang baik, maka
secara langsung dan nyata
ditahun 2014 gajinya naik
kepada pembayar.
menjadi Rp 120.000.000
Merupakan pengertian dari
pertahun dan pengenaan tariff
a. Retribusi
pajak sebesar 25%.
b. Cukai
Berdasarkan cerita
c. Pajak
permasalahan diatas, maka
d. Pungutan
tariff pajak bersifat
4. Pembayaran atau iuran wajib
a. Tetap
rakyat kepada negara b. Progresif
berdasarkan undang-undang c. Propersional
d. Degresif
yang dapat dipaksakan tanpa
7. Dalam pemungutan pajak d. Subjektif dan objektif
dikenal dengan Asas Domisil 11. Pajak yang harus dibayarkan
. artinya oleh wajib pajak dan tidak
a. Asas yang didasarkan dapat dipindah kepada pihak
pada sumber lain. Merupakan pengertian
pendapatan dari pajak
b. Asas berdasarkan a. Pajak langsung
kebangsaan b. Pajak tak langsung
c. Asas yang didasarkan c. Pajak objektif
pada domisili tempat d. Pajak subjektif
tinggal 12. Perhatikan hal-hal berikut!
d. Asas yang didasarkan I. Pajak Pertambahan Nilai
pada pemenungutan (PPn)
8. Tarif pajak yang ditetapkan II. Pajak penghasilan (PPh)
dalam nilai rupiah tertentu III. Bea Balik Nama (BBN)
dan tidak berubah-ubah. IV.Pajak Bumi dan Bangunan
Termasuk kedalam (PBB)
a. Tetap
b. Proporsional Yang termasuk pajak
c. Degresif Langsung adalah
d. objektif a. I dan II
9. tariff degresif adalah b. II dan IV
a. tarf pajak yang c. II dan III
nilainya tetap d. II, III dan IV
b. tariff pajak yang 13. Cukai termasuk kedalam
nilainya memiliki jenis pajak
perbandingan a. Pajak Langsung
c. tariff pajak yang tariff b. Pajak tidak langsung
persentasenya c. Pajak pusat
menurun d. Pajak negara
d. tariff pajak yang 14. Perhatikan gambar berikut!
meningkat Gambar tersebut
10. berdasarkan golongannya temasuk kedalam
pajak dibedakan menjadi a. Benda kena
a. Pajak Langsung dan cukai
tidak langsung b. Benda kena
b. Pajak Negara atau ekspor
pusat c. Benda kena
c. Pajak Daerah dan potongan
Negara d. Benda kena pungutan
18. Pajak yang dipungut oleh
15. Berdasarkan wewenang pemerintah pusat melalui
pemungutannya pajak Dirjen Pajak dan Kantor
dibedakan menjadi Pelayanan Pajak, dikenal
a. Pajak Negara dan dengan pajak
daerah a. Pajak daerah
b. Pajak langsung dan b. Pajak pusat
tidak langsung c. Pajak Barang Mewah
c. Pajak obejektif dan d. Pajak Kecamatan
subjektif 19. Yang termasuk pajak yang
d. Pajak pribadi dan dipungut oleh pemerintah
umum daerah adalah
16. Pajak daerah a. Pajak pertambahan
pengmungutannya dilakukan nilai
oleh.. b. Pajak bumi dan
a. Pemerintah daerah bangunan
Tingkat I dan tingkat c. Pajak penghasilan
II d. Pajak reklame
b. Pemerintah pusat 20. Berikut ini yang termasuk
c. Dirjen Pajak ciri-ciri pajak, Kecuali
d. Pemerintah daerah a. Merupakan pungutan
tingkat II dan III wajib yang harus
17. Sumber-sumber penerimaan dibayarkan kepada
pemerintah pusat dan pemerintah
pemerintah daerah diperoleh b. Wajib pajak mendapat
dari: imbalan jasa secara
1) pajak bumi dan bangunan langsung
2) subsidi daerah otonom c. Dipungut berdasarkan
3) pajak pertambahan nilai Undang-undang
4) pajak tontonan d. Wajib pajak tidak
5) pajak penghasilan mendapat imbalan
6) pajak kendaraan bermotor jasa secara langsung
Jenis pajak yang termasuk 21. pajak yang dipotong pada
penerimaan pemerintah pusat, saat menerima gaji adalah
yaitu a. Pajak penghasilan
a. 1), 2), dan 3 b. Pajak pertambahan
b. 1), 3), dan 5) nilai
c. 2), 4), dan 6) c. Pajak bumi dan
d. 3), 4), dan 5) bangunan
d. Iuran wajib
22. Tuan Hafiz bekerja sebagai sebasar Rp 8.000.000.
karyawan dengan gaji hitunglah besar pajaknya
perbulan Rp 2.600.000. ia a. Rp 47.000
sudah menikah dan memiliki b. Rp 46.000
satu orang anak. Maka Pajak c. Rp 44.000
penghasilan yang harus d. Rp 45.000
dibayar Tuan Hafiz adalah 26. Bu mince memiliki tanah
a. Rp 11.875 seluas 2000 m2 dengan harga
b. Rp 11. 700
jual Rp 100.000 Per m2 dan
c. Rp 10.000
d. Rp 11.785 luas bangunan 500 m2 dengan
23. Kanaya pergi ke mini market harga jual Rp 600.000 m2 .
dan membeli :
nilai objek pajaknya sebesar
2 Pensil @ Rp 1.200
1 Buku @ Rp 3.000 Rp 8.000.000 nilai jual kena
3 Pulpen @ Rp 2.200 pjak 20%. Maka pajak bumi
PPN yang dikenakan sebesar
dan bangunan yang harus di
10%. Maka pajak yang harus
di bayar kanaya sebesar bayar adalah
a. Rp 1.200 a. Rp 500.000
b. Rp 1.000 b. Rp 942.000
c. Rp 120
d. Rp 110 c. Rp 492.000
24. Bapak Ilham bekerja sebagai d. Rp 429.000
seorang mekanik dengan gaji 27. Sumber utama pendapatan
perbulan Rp 3.500.000 Negara adalah
perbulan. Ia menikah dengan a. Retribusi dan
memiliki 2 orang anak. Maka keuntungan BUMN
PTKPnya adalah b. Penjualan migas
a. Rp 30.370.000 c. Pajak
b. Rp 20.375.000 d. Pinjaman luar negeri
c. Rp 30.375.000 28. Tariff pajak adalah
d. Rp 20.750.000 ketentuan
25. Haura memiliki tahanh a. Besarnya pajak yang
dengan nilai Rp 25.000.000 harus dibayar
dan bangunan senilai Rp b. Nilai barang yang
30.000.000. nilai jual objek kena pajak
pajak tidak kena pajak yang c. Biaya penarikan pajak
ditetapkan di daerah tersebut yang harus dibayar
d. Besarnya pajak yang
sudah dibayar
29. Berikut ini objek yang tidak
dikenai bea materai adalah
a. Surat perjanjian
b. Surat kabar
c. Akte notaris
d. saham
30. Pajak digunakan untuk
a. Mencukupi kehidupan
pejabat
b. Kegiataan untuk balas
jasa pembayar
c. Pembelajaan Negara
d. Pembelajaan Presiden
DAFTAR NILAI PERSERTA DIDIK SMP NEGERI 37 JAKARTA
KELAS : 8D
TAHUN PELAJARAN 2014-2015
PENILAIAN
TUGAS ULANGAN

Rata-rata

Rata-rata
NO NAMA Tanggal Tanggal KETERANGAN
Prt Pst
1 2 3 4 1 2 3 1
1 ACHMAD FAUZA 27 60
2 ADAM ABDUL HADI 47 63
3 AHMAD NUR JULIANTO S 40 77
4 ANANDA ANASTASYA 63 77
5 ANGGITA APRILIA 63 63
6 ANISA SOFYAN 57 63
7 ANNISA NURFADILLA 53 77
8 AQILA FADIA AMELIA 47 77
9 AZIMA FILDZAH AMELIA 67 77
10 DEVIA INDRITANY H 47 77
11 DONI PRIYANTO 40 60
12 FATARENZA RAHMAN P 67 63
13 FEBY ANGEL SEPHIANI 67 77
14 FEBYANSYAH SETIAWAN 0 0
15 GINARDI PRASTIA 67 63
16 HABIL RIFQI AL KARIM 67 60
17 IQBAL ALFARAUZI 70 60
18 MARLINA WAHYU LESTARI 57 57
19 MEYDA PUTRI SARIP 57 57
20 MIKHAEL CHARLES RENALDO 63 60
21 MUHAMMAD RAIHAN R 67 77
22 NOPITA DEWI 67 60
23 NURMALITA RACHMAN SARY 47 53
24 RADIFA FAHREJI F 67 40
25 RETNO WIDIASTUTI 53 77
26 RIZKI KURNIAWAN 40 60
27 RIZTI ZAHRA N 40 53
28 SEPTIAN SAPUTRA 63 87
29 SHOFI SUGIARTO 67 87
30 SURYA DWI KUSUMA 27 63
31 SYAIRIKA PUTRI 70 87
32 TAZKYA HAURA 57 87
33 WILDAN NABIL HIDAYATULLAH 57 87
DAFTAR NILAI PERSERTA DIDIK SMP NEGERI 37 JAKARTA
KELAS : 8E
TAHUN PELAJARAN 2014-2015
PENILAIAN
TUGAS ULANGAN

Rata-rata

Rata-rata
NO NAMA Tanggal Tanggal KETERANGAN
Prt Pst
1 2 3 4 1 2 3
1 ABGHI FAREIHAN 47 83
2 ANASTASIA ANDINI 57 87
3 ANDELISA BALQIS C 63 43
4 ANUGRAH MUHAMMAD R 37 50
5 ARDHA MEITRI L 57 67
6 ARDIANSYAH 53 50
7 BALQIS LUTHFIYAH P 60 87
8 DESTI VARERA 43 7
9 DINARCO RAHARJO 63 73
10 ELVINA DAMAYANTI 37 53
11 EMHA ILHAMI RAIS 60 60
12 ERI RIYANTO 37 47
13 FARAH KAHIRUNNISA W 40 73
14 HENING FITRIA MULIA 77 87
15 INTANASIA FEBIUTAMI 47 63
16 JASMINE MAURA PANE 50 67
17 KIKI NURFITRIAH 43 83
18 KRISNA DANIL AVIVI S 40 77
19 LAURENSIA DISYA C P 57 77
20 LENNY ANDANI 53 77
21 LIZA ZADYLA 67 73
22 MIFTAH FAAZA HABIBAH 53 87
23 MUHAMMAD RESTU E P 83 57
24 MUHAMMAD RIZKI 43 83
25 MUHAMMAD HABIL A 50 87
26 MULYA SAKTI M 50 80
27 NAUFAL FIRMANSYAH 77 90
28 NURLAILI MAULIANDI 57 80
29 RECHAN BAGUS B 67 87
30 RIDWAN ROHANA 50 87
31 SINDHU YUDHA H 43 53
32 SITI RAFI'AH 77 90
33 TOFAN KURNIA PUTRA 47 83
LAMPIRAN 11

Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Pretest Kelompok


Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang
didapatkan dari kelompk eksperimen adalah :

No Nilai No Nilai
1 47 11 60
2 57 12 37
3 63 13 40
4 37 14 77
5 57 15 47
6 53 16 50
7 60 17 43
8 43 18 40
9 63 19 57
10 37 20 53

No Nilai
No Nilai
21 67
31 43
22 53
23 40 32 77
24 43 33 47
25 50
26 50
27 77
28 57
29 67
30 50

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai maksimum (xmax) adalah 77 dan nilai
minimum (xmin) adalah 37. Sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan
menentukan terlebih dahulu nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P).
nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut :

a. Rentang (R) = Skor terbesar Skor Terkecil


= 77 37
= 40

b. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3.3 Log 33


= 1 + 5.011
= 6.011 ~ 6
c. Panjang Kelas = = = 6.6 ~ 7

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi adalah sebagai berikut :

NO Kelas Frekuensi Nilai Fi . Xi Xi2 Fi . Xi2


(fi) Tengah
(Xi)
1 37-44 10 40.5 405 1640.25 16402.5
2 45-51 6 48.5 291 2352.25 14113.5
3 52-59 8 54.5 436 2970.25 23762
4 60-67 6 63.5 381 4032.25 24193.5
5 68-75 0 71.5 0 5112.25 0
6 76-81 3 75 225 5625 16875
Jumlah 33 353.5 1738 21732.25 95345.6
Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
nilai rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai
pretes ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. rata-rata ( )

=
= 52.67
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.

= Data yang terletak di tengah


= Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan
frekuensi dari total frekuensi)
= Panjang kelas
= Banyaknya data
= Frekuensi kelas median
= Jumlah frekuensi sebelum kelas median

=
= 53
c. Modus

Keterangan:

= Data yang paling banyak muncul


= Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar)
= Panjang kelas
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya

Mo =

= 41.5

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.


S = 10.91
Nilai varian s2 = 119.02

Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Pretest Kelompok


Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang
didapatkan dari kelompk eksperimen adalah :

No Nilai No Nilai
1 27 11 40
2 47 12 67
3 40 13 67
4 63 14 0
5 63 15 67
6 57 16 67
7 53 17 70
8 47 18 57
9 67 19 57
No Nilai
10 47 20 63
31 70
32 57
No Nilai 33 57
21 67
22 67
23 47
24 67
25 53
26 40
27 40
28 63
29 67
30 27
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai maksimum (xmax) adalah 70 dan nilai
minimum (xmin) adalah 0. Sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan
menentukan terlebih dahulu nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P).
nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut :

a. Rentang (R) = Skor terbesar Skor


Terkecil
= 70 0

NO Kelas Frekuensi Nilai Fi . Xi Xi 2 Fi . Xi2


(fi) Tengah
(Xi)
1 0-12 1 6 6 36 36
2 13-15 0 14 0 196 0
3 26-38 2 32 64 1024 2048
4 39-51 9 45 405 2025 18225
5 52-64 11 58 638 3364 37004
6 65-77 10 71 710 5041 50410
Jumlah 33 226 1823 11686 107723
b. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3.3 Log 33
= 1 + 5.011
= 6.011 ~ 6
c. Panjang Kelas = = = 11.6 ~ 12
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi adalah sebagai berikut :
Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan
nilai rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai
pretes ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. rata-rata ( )

=
= 55.2
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.

= Data yang terletak di tengah


= Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan
frekuensi dari total frekuensi)
= Panjang kelas
= Banyaknya data
= Frekuensi kelas median
= Jumlah frekuensi sebelum kelas median

=
= 49
c. Modus

Keterangan:

= Data yang paling banyak muncul


= Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar)
= Panjang kelas
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya

Mo =

= 50.8

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

S = 14.80
Nilai varian s2 = 219.04

Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Posttest


Kelompok Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang
didapatkan dari kelompk eksperimen adalah :

No Nilai
1 83
2 87
3 43
4 50
5 67
6 50 No Nilai
7 87 11 60
8 87 12 47
9 73 13 73
10 53 14 87
15 63
16 67
17 83
18 77
19 77
20 77

No Nilai
21 73
22 87
23 57
24 83
25 87
26 80
27 90
28 80
29 87
30 87

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai


No Nilai
maksimum (xmax) adalah 31 53 90 dan nilai minimum
(xmin) adalah 43. Sehingga 32 90 dapat dibuat tabel distribusi
frekuensi dengan 33 83 menentukan terlebih dahulu
nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P).
nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut :

a. Rentang (R) = Skor terbesar Skor


Terkecil
= 90-43
= 43

b. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3.3 Log 33


= 1 + 5.011
= 6.011 ~ 6
c. Panjang Kelas = = = 7.8 ~ 8

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi adalah sebagai berikut :

NO Kelas Frekuensi Nilai Fi . Xi Xi2 Fi . Xi2


(fi) Tengah
(Xi)
1 43-51 4 47 188 2209 8836
2 52-60 7 56 392 3136 21952
3 61-69 0 65 0 4225 0
4 70-78 6 74 444 5476 32856
5 79-87 14 83 1162 6889 96446
6 88-96 2 92 184 8464 16928
Jumlah 33 417 2370 30399 177018
Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan nilai
rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai pretes
ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.

a. rata-rata ( )

=
= 71.8
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.

= Data yang terletak di tengah


= Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan
frekuensi dari total frekuensi)
= Panjang kelas
= Banyaknya data
= Frekuensi kelas median
= Jumlah frekuensi sebelum kelas median

=
= 75.9
c. Modus

Keterangan:

= Data yang paling banyak muncul


= Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar)
= Panjang kelas
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya

Mo =

= 76.6

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.


S = 14.58
Nilai varian s2 = 212.57

Perhitungan Ukuran Pemusatan dan Penyebaraan Data Hasil Posttest


Kelompok Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga nilai tertinggi berdasarkan hasil pretest yang
didapatkan dari kelompk eksperimen adalah :

No Nilai No Nilai
1 60 11 60
2 63 12 63
3 77 13 77
4 77 14 0
5 63 15 63
6 63 16 60
7 77 17 60
8 77 18 57
9 77 19 57
10 77 20 60 No Nilai
31 87
32 87
No Nilai 33 87
21 77
22 60
23 53
24 40
25 77
26 60
27 53
28 87
29 87
30 63
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh nilai maksimum (xmax) adalah 87 dan nilai
minimum (xmin) adalah 0. Sehingga dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan
menentukan terlebih dahulu nilai rentang (R0, banyak kelas (k), panjang kelas (P).
nilai tersebut dapat diperoleh berdasarkan perhitungan berikut :

a. Rentang (R) = Skor terbesar Skor


Terkecil
= 87-0
= 87

b. Banyak Kelas (BK) = 1 + 3.3 Log 33


= 1 + 5.011
NO Kelas Frekuensi Nilai Fi . Xi Xi2 Fi . Xi2
= 6.011 ~ 6
(fi) Tengah
c. P (Xi)
anjan 1 0-15 1 7.5 7.5 56.25 56.25
g 2 16-31 0 23.5 0 552.25 0
Kelas 3 =32-47= 1 ~ 15
= 14.5 39.5 39.5 1560.25 1560.25
4 48-63 17 55.5 943.5 3080.25 52364.3
Distri 5 64-79 9 71.5 643.5 5112.25 46010.2
busi 6 80-95 5 87.5 437.5 7656.25 38281.3
Freku Jumlah 33 285 2071.5 18017.5 138272
ensi adalah sebagai berikut :

Berdasarka tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan


nilai rata-rata ( ), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (S) nilai
pretes ini. Berikut adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai tersebut.
a. rata-rata ( )

=
= 63.77
b. Median (Me)
Nilai median ditentukan dengan rumus statistic berikut ini.

= Data yang terletak di tengah


= Batas bawah kelas median, (kelas yang terdapat data dengan
frekuensi dari total frekuensi)
= Panjang kelas
= Banyaknya data
= Frekuensi kelas median
= Jumlah frekuensi sebelum kelas median

=
= 53.3
c. Modus

Keterangan:

= Data yang paling banyak muncul


= Batas bawah kelas modus, (kelas dengan frekuensi terbesar)
= Panjang kelas
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas sebelumnya
= Frekuensi kelas modus dikurang kelas setelahnya
Mo =

= 56.25

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

S = 16.04
Nilai varian s2 = 256.28
LAMPIRAN 12

Uji Normalitas Data Hasil Pretest dan Posttes

Uji normalitas menggunakan rumus liliefors, yaitu :


Lo = i) S(Zi)
Kriteria pengujian nilai normalitas didasarkan pada ketentuan berikut :
tuan berikut :
a. Jika Lhitung < Ltabel , Maka Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi
normal)
b. Jika Lhitung > Ltabel , Maka Ha ditolak dan Ho diterima(data berdistribusi
tidak normal)
A. Uji normalitas data hasil pretest kelompok eksperimen

Tabel bantu uji liliefors nilai pretest kelompok eksperimen

Variabel Zi F(zi) S(zi) F(zi) - S(zi)


37 -1.371 0.085 0.030 0.055
37 -1.371 0.085 0.061 0.025
37 -1.371 0.085 0.091 0.006
40 -1.112 0.133 0.121 0.012
40 -1.112 0.133 0.152 0.018
40 -1.112 0.133 0.182 0.049
43 -0.853 0.197 0.212 0.015
43 -0.853 0.197 0.242 0.046
43 -0.853 0.197 0.273 0.076
43 -0.853 0.197 0.303 0.106
47 -0.508 0.306 0.333 0.027
47 -0.508 0.306 0.364 0.058
47 -0.508 0.306 0.394 0.088
50 -0.249 0.402 0.424 0.022
50 -0.249 0.402 0.455 0.053
50 -0.249 0.402 0.485 0.083
53 0.010 0.504 0.515 0.011
53 0.010 0.504 0.545 0.041
53 0.010 0.504 0.576 0.072
53 0.010 0.504 0.606 0.102
57 0.356 0.639 0.636 0.003
57 0.356 0.639 0.667 0.028
57 0.356 0.639 0.697 0.058
57 0.356 0.639 0.727 0.088
60 0.615 0.731 0.758 0.027
60 0.615 0.731 0.788 0.057
63 0.874 0.809 0.818 0.009
63 0.874 0.809 0.848 0.040
67 1.219 0.889 0.879 0.010
67 1.219 0.889 0.909 0.020
77 2.083 0.981 0.939 0.042
77 2.083 0.981 0.970 0.012
77 2.083 0.981 1.000 0.019
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga paling besar.


2. Menentukan rata-rata dan deviasi standar
rata-rata ( )

=
= 52.67

Deviasi Standar (S) S = 10.91


Nilai deviasi standar ditentukan Nilai varian s2 = 119.02
dengan rumus statistik berikut
ini.

3. Tentukan Zi dari tiap tiap data dengan rumus


Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data ke- i
S = Simpangan baku

4. Tentukam besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Z,


dan disebut sebagai F(Zi).
5. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ., Zn yang telah lebih atau sama dengan
Zi jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka :
S (Zi) = yang Zi
6. Hitunglah selisih F (Zi) S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya
F (Zi) S(Zi)
7. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini
disetu Lo.
Lo = i) S(Zi)

8. Menentukan Ltabel.
9. Menguji hipotesis normalitas
Untuk menguji hpotesis normalitas, data Lhitung dibandingkan dengan data
Ltabel didapat bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0.106 < 0.154 sehingga Ha diterima
dan Ho ditolaj, maka data hasil posttest ekperimen berdistribusi normal.
10. Perhitungan ini juga berlaku pada kelas kontrol
B. Uji Normalitas data hasil posttes kelas ekperimen

Tabel bantu uji liliefors nilai prosttes kelompok eksperimen

F(zi) -
Variabel Zi F(zi) S(zi)
S(zi)
43 -2.175 0.015 0.030 0.015
47 -1.892 0.029 0.061 0.031
50 -1.681 0.046 0.091 0.044
50 -1.681 0.046 0.121 0.075
53 -1.469 0.071 0.152 0.081
57 -1.186 0.118 0.182 0.064
60 -0.974 0.165 0.212 0.047
63 -0.762 0.223 0.242 0.019
63 -0.762 0.223 0.273 0.050
67 -0.480 0.316 0.303 0.013
67 -0.480 0.316 0.333 0.018
70 -0.268 0.395 0.364 0.031
73 -0.056 0.478 0.394 0.084
73 -0.056 0.478 0.424 0.054
77 0.227 0.590 0.455 0.135
77 0.227 0.590 0.485 0.105
77 0.227 0.590 0.515 0.075
80 0.439 0.670 0.545 0.124
80 0.439 0.670 0.576 0.094
83 0.651 0.742 0.606 0.136
83 0.651 0.742 0.636 0.106
83 0.651 0.742 0.667 0.076
83 0.651 0.742 0.697 0.045
87 0.933 0.825 0.727 0.097
87 0.933 0.825 0.758 0.067
87 0.933 0.825 0.788 0.037
87 0.933 0.825 0.818 0.007
87 0.933 0.825 0.848 0.024
87 0.933 0.825 0.879 0.054
87 0.933 0.825 0.909 0.084
87 0.933 0.825 0.939 0.115
90 1.145 0.874 0.970 0.096
90 1.145 0.874 1.000 0.126
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga paling besar.


2. Menentukan rata-rata dan deviasi standar
rata-rata ( )

=
Deviasi Standar (S)
= 71.8 Nilai deviasi standar ditentukan
dengan rumus statistik berikut
ini.
S = 14.58
Nilai varian s2 = 212.57
3. Tentukan Zi dari tiap tiap data dengan rumus
Zi =
Keterangan
Zi = Skor baku
= Nilai rata-rata
Xi = Skor data ke- i
S = Simpangan baku

4. Tentukam besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan


tabel Z, dan disebut sebagai F(Zi).
5. Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, ., Zn yang telah lebih atau sama
dengan Zi jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka :
S (Zi) = yang Zi
6. Hitunglah selisih F (Zi) S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya
F (Zi) S(Zi)
7. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai
ini disetu Lo.
Lo = i) S(Zi)

8. Menentukan Ltabel.
9. Menguji hipotesis normalitas
Untuk menguji hpotesis normalitas, data Lhitung dibandingkan dengan data
Ltabel didapat bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0.136 < 0.154 sehingga Ha
diterima dan Ho ditolaj, maka data hasil posttest ekperimen
berdistribusi normal.
10. Perhitungan ini juga berlaku pada kelas kontrol
LAMPIRAN 13
Uji Homogenitas
A. Uji Homogenitas Pretest dan Posttest kelas kontrol
Untuk menguji homogenitas standar deviasi kedua kelompok data hasis

pretest digunakan uji F berdasarkan F =

F = Nilai uji F
S12 = Varian terbesar
S22 = Varian terkecil
Data dipereoleh bahwa nilai deviasi standar pretest kelompok
kontrol adalah 219,04, sedangkan nilai deviasi standar posttest kelompok
kontrol adalah 256,28. berdasarkan nilai deviasi kedua data, maka nilai F
hitungnya adalah :

Fhitung =
Fhitung =
Fhitung = 1,17

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan Fhitung


dengan Ftabel. Nila Ftabel yang didapat adalah 1.84. terlihat bahwa Fhitung <
Ftabel yaitu 1.17<1.84 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, Maka kedua
data kelas kontrol berdistribusi homogen.
B. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Untuk menguji homogenitas standar deviasi kedua kelompok data hasis

pretest digunakan uji F berdasarkan F =

F = Nilai uji F
S12 = Varian terbesar
S22 = Varian terkecil
Data dipereoleh bahwa nilai deviasi standar pretest kelompok
eksperimen adalah 119,02, sedangkan nilai deviasi standar posttest
kelompok eksperimen adalah 212,57. berdasarkan nilai deviasi kedua data,
maka nilai F hitungnya adalah :
Fhitung =
Fhitung =
Fhitung = 1.78

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan Fhitung


dengan Ftabel. Nila Ftabel yang didapat adalah 1.84. terlihat bahwa Fhitung <
Ftabel yaitu 1.78<1.84 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, Maka kedua
data kelas eksperimen berdistribusi homogen.
LAMPIRAN 14

Uji Hipotesis

A. Uji Hipotesis Pretest

Karena kdua data yang akan diuji perbedannya bersifat normal an


homogenitas, maka rumus uji t yang digunakan :

thitung =

Dimana:

1= rata-rata data kelompok A


2 = rata-rata data kelompok B
dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B
n1 = jumlah data kelompok A
n2 = jumlah data kelompok B

kriteria penentuan keputusan uji t adalah

a. Jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak


b. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui


1= 52,87
2 = 55,2
V1 = S12 = (10,91)2 = 219,04
V2 = S22 = (14,58)2 = 119,02
2. Menentukan nilai thitung berdasarkan data-data yang telah diperoleh

Dsg =

=
=

=
=13,001

3. thitung =

= - 0,73
4. Menentukan nilai ttabel pada taraf signifina 5%, diperoleh 2.036
5. Menguji Hipotesis
Karena paada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel, maka Ha diterima dan
Ho ditolak.
6. Memberikan interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada pretest pada taraf keprcayaan
95% memberikan hasil bahwa thitung < ttabel yaitu 0.73 < 2.036
sehingga Hoditerima dan Ha ditolak, Maka tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Hal ini dikarenakan belum adanya perlakuan
yang diberikan pada kelas ekperimen maupun kontrol.
B. Uji Hipotesis Posttest

Karena kdua data yang akan diuji perbedannya bersifat normal an


homogenitas, maka rumus uji t yang digunakan :

thitung =
Dimana:

1= rata-rata data kelompok A


2 = rata-rata data kelompok B
dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok A dan kelompok B
n1 = jumlah data kelompok A
n2 = jumlah data kelompok B

kriteria penentuan keputusan uji t adalah

c. Jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak


d. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut :

7. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui


1= 71,8
2 = 63,7
V1 = S12 = (14,8)2 = 212,57
V2 = S22 = (16,04)2 = 256,28
8. Menentukan nilai thitung berdasarkan data-data yang telah diperoleh

Dsg =

=
=15,31

9. thitung =

=
=

= 2.171
10. Menentukan nilai ttabel pada taraf signifina 5%, diperoleh 2.036
11. Menguji Hipotesis
Karena paada taraf signifikansi 5% thitung > ttabel, maka Ha diterima dan
Ho ditolak.
12. Memberikan interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada pretest pada taraf keprcayaan
95% memberikan hasil bahwa thitung > ttabel yaitu 2.171 > 2.036
sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, Maka terdapat pengaruh
model pembelajaran blended learning terhadap hasil belajar
siswa.
LAMPIRAN 15

Uji N-gain

Uji gain digunakan untuk membandingkan pretest dengan posttest dengan


insrumen pilihan ganda serta membandingkan normal gain dari kedua kelompok.
Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :
= gain ternormalisas
Spost = nilai rata-rata pada post test
Spre = nilai rata-rata pada pre test
Dengan Kriteria sebagai berikut :
Tingg apabila (g) > 0.70 atau dinyatakan dalam persen (g) > 70
Sedangkan apabila 0.3 (g) 0.7 atau dinyatakan dalam persen
30(g)70

A. Uji gain kelompok eksperimen


1.

Spost = 71,8
Spre = 52.67
= 0.404
2. Kriteria
Berdasarkan katagori, maka 0.404 berada pada katagori sedang.
B. Uji N-gain Kelompok Kontol
1.

Spost = 63,7
Spre = 55,2

= 0,189
2. Kriteria
Berdasarkan katagori, maka 0.269 berada pada katagori rendah.
Lembar Judges Instrumen Penelitian

Pengaruh Model Pembelajaran Blended learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas 8 Di SMPN 37 Jakarta

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : VIII (delapan)

Semester : Genap

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator No Soal Jenjang


Kemampuan

C1 C2 C3
1 Memahami kegiatan Mendeskripsikan fungsi Mendeskripsik Mendefinisikan 1,2,3,4,5,6,7
perekonomian Indonesia pajak dalam pengertian pajak ,8
an pengertian
dan retribui
perekonomian nasional pajak dan
retribusi
2 Mendiskusikan Mengidentifikasi 9,10,11,12,
sifat dan 13,14,15,16,
sifat dan
penetapan tariff
penetapan tarif pajak 17,18, 43,44
pajak
3 Mendiskusikan Membedakan 19,20,21,22,
pajak langsung 23,24,25
jenis pajak
dengan pajak
serta tidak langsung
perbedaan
pajak langsung
dan tidak
langsung
4 Mendiskusikan Menjelaskan 26,27,28,29,
perbedaan pajak 45,49
perbedaan
pusat dan pajak
pajak pusat dan daerah
pajak daerah
5 Mendiskusikan Mengidentifikasi 30,31,42,42,
fungsi dan prinsip, fungsi 50
peranan pajak dan peran pajak
dalam bagi suatu negara
kehidupan
suatu Negara

6 Mendiskusikan Mengaplikasikan 14,32,34,40


cara atau kesadaran
penerapan membayar pajak
membayar yang berpegang
pajak pada Orang
Bijak Taat Pajak
Menghitung pajak 33,34,35,36,
penghasilan, 37,38,39,46
pajak
penambahan nilai
serta pajak bumi
dan bangunan
Rubik Pedoman Lembar Observasi

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Di SMPN 37 Jakarta

No Aspek yang Norma Penilaian


diamati SS S KS TS STS
1. Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
mempersiapkan mempersiapakan mempersiapakan mempersiapakan pernah pernah sama
peserta didik serta memeriksa serta memeriksa serta memeriksa mempersiapakan sekali
serta memeriksa kesiapan peserta kesiapan peserta kesiapan peserta serta memeriksa mempersiapakan
kesiapan didik didik didik kesiapan peserta serta memeriksa
peserta didik didik kesiapan peserta
didik
2. Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan pernah pernah sama
tujuan tujuan tujuan tujuan menjelaskan sekali
pembelajaran pembelajaran di pembelajaran di pembelajaran di tujuan menjelaskan
dan tugas siswa awal kegiatan awal kegiatan awal kegiatan pembelajaran di tujuan
berdasarkan pembelajaran pembelajaran pembelajaran awal kegiatan pembelajaran di
materi yang pembelajaran awal kegiatan
diajarkan pembelajaran
3. Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
memotivasi memberikan memberikan memberikan pernah pernah sama
siswa terkait motivasi terkait motivasi terkait motivasi terkait memberikan sekali
tujuan materi yang materi yang akan materi yang motivasi terkait memberikan
pembelajaran akan dipelajari dipelajari akan dipelajari materi yang motivasi terkait
dan materi yang akan dipelajari materi yang
dibahas akan dipelajari
4. Guru guru selalu guru guru kadang guru tidak guru tidak
menjelaskan memberikan seringmemberika memberikan pernah pernah sama
materi dengan apresepsi diawal n apresepsi diawal apresepsi diawal memberikan sekali
memberi contoh pembelajaran pembelajaran pembelajaran apresepsi diawal memberikan
dalam pembelajaran apresepsi diawal
kehidupan pembelajaran
sehari-hari
siswa
5. Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
memberikan tes memberikan memberikan memberikan pernah pernah sama
awal pada siswa pretest di awal pretest di awal pretest di awal memberikan sekali
kegiatan kegiatan kegiatan pretest di awal memberikan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran kegiatan pretest di awal
pembelajaran kegiatan
pembelajaran
6. Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
memberikan memberikan memberikan memberikan pernah pernah sama
materi ajar materi sebelum materi sebelum materi sebelum memberikan sekali
melalui online pelajaran pelajaran dimulai pelajaran materi sebelum memberikan
dimulai melalui melalui online dimulai melalui pelajaran materi sebelum
online online dimulai melalui pelajaran
online dimulai melalui
online
7. Terdapat media Selalu Sering Kadang Tidak pernah Tidak pernag
pembelajaran menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan sama sekali
berbentuk cetak media media media media menggunakan
sebagai alat pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran media
pendukung cetak dalam cetak dalam cetak dalam cetak dalam pembelajaran
dalam kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan cetak dalam
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran kegiatan
pembelajaran
8. Terdapat Selalu Sering Kadang Tidak pernah Tidak pernah
penggunaan menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan sama sekali
media media media media media menggunakan
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran media
bentuk digital digitan dalam digitan dalam digitan dalam digitan dalam pembelajaran
secara online kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan digitan dalam
untuk pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran kegiatan
pengenalan pembelajaran
peserta didik
9. Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
membimbing membimbing membimbing membimbing pernah pernah sama
siswa siswa siswa siswa membimbing sekali
mengemukakan mengemukakan mengemukakan mengemukakan siswa membimbing
informasi informasi yang informasi yang informasi yang mengemukakan siswa
tentang masalah didapat didapat didapat informasi yang mengemukakan
yang terkait didapat informasi yang
topik didapat
10 Siswa aktif Siswa selalu aktif Siswa sering aktif Siswa kadang Siswa tidak Siswa tidak
. mengemukakan mengemukakan mengemukakan aktif pernah aktif pernah sama
informasi informasi yang informasi yang mengemukakan mengemukakan sekali aktif
tentang masalah didapat didapat informasi yang informasi yang mengemukakan
yang terkait didapat didapat informasi yang
topik didapat
11 Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
. menyampaikan memberikan memberikan tugas memberikan pernah pernah sama
tugas belajar tugas secara secara langsung tugas secara memberikan sekali
siswa baik langsung langsung tugas secara memberikan
secara tatap langsung tugas secara
muka langsung
12 Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
. menyampaiaka menyampaikan menyampaikan menyampaikan pernah pernah sama
n tugas belajar tugas melalui tugas melalui tugas melalui menyampaikan sekali
siswa melalui online online online tugas melalui menyampaikan
online online tugas melalui
online
13 Siswa mencari Siswa selalu Siswa sering Siswa kadang Siswa tidak Siswa tidak
. informasi mencari mencari informasi mencari pernah mencari pernah sama
tambahan informasi tambahan secara informasi informasi sekali mencari
secara online tambahan secara online tambahan secara tambahan secara informasi
terkait masalah online online online tambahan secara
yang dikaji online
14 Siswa bertanya Siswa selalu Siswa sering Siswa kadang Siswa tidak Siswa tidak
. secara online bertanya secara bertanya secara bertanya secara pernah bertanya pernah sama
terkait materi online terkait online terkait online terkait secara online sekali bertanya
yang belum materi yang materi yang materi yang terkait materi secara online
dipahami belum dipahami belum dipahami belum dipahami yang belum terkait materi
dipahami yang belum
dipahami
15 Siswa meminta Siswa selalu Siswa sering Siswa kadang Siswa tidak Siswa tidak
. guru mengulang meminta guru meminta guru meminta guru pernah meminta pernah sama
materi yang mengulang mengulang materi mengulang guru mengulang sekali meminta
belum dipahami materi materi materi guru mengulang
materi
16 Siswa diberikan Siswa selalu Siswa sering Siswa kadang Siswa tidak Siswa tidak
. lembar kerja diberi lembar diberi lembar diberi lembar pernah diberi pernah sama
kelompok kerja kelompok kerja kelompok kerja kelompok lembar kerja sekai diberi
terkait materi terkait materi terkait materi ajar terkait materi kelompok terkait lembar kerja
ajar ajar ajar materi ajar kelompok terkait
materi ajar
17 Guru bersama Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
. siswa merefleksi melakukan melakukan melakukan pernah pernah sama
materi refleksi materi refleksi materi refleksi materi melakukan sekali
pelajaran bersama siswa bersama siswa bersama siswa refleksi materi melakukan
bersama siswa refleksi materi
bersama siswa
18 Guru dan siswa Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
. menyipulkan menyimpulkan menyimpulkan menyimpulkan pernah pernah sama
materi yang materi ajar materi ajar materi ajar menyimpulkan sekali
telah dipelajari disetiap disetiap disetiap materi ajar menyimpulkan
disetiap pertemuan pertemuan pertemuan disetiap materi ajar
pertemuan pertemuan disetiap
pertemuan
19 Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
. memberikan tes memberikan memberikan memberikan pernah pernah sama
akhir pada posttest pada posttest pada siswa posttest pada memberikan sekali
siswa siswa siswa posttest pada memberikan
siswa posttest pada
siswa
20 Guru Guru selalu Guru sering Guru kadang Guru tidak Guru tidak
. memberikan memberikan memberikan tugas memberikan pernah pernah sama
tugas mandiri tugas mandiri mandiri melalui e- tugas mandiri memberikan sekali
pada siswa melalui e- learning melalui e- tugas mandiri memberikan
melalui e- learning learning melalui e- tugas mandiri
learning learning melalui e-
learning
LEMBAR OBSERVASI

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar


Mata Pelajaran IPS Di SMPN 37 Jakarta

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan fungsi pajak dalam


perekonomian nasional

Materi :

Pertemuan :

Keterangan Penilaian :

a. SS : Sangat Setuju
b. S : Setuju
c. KS : Kurang Setuju
d. TS : Tidak Setuju
e. STS : Sangat Tidak Setuju

No Aspek Yang diamati Pembelajaran Model Blended Pembelajaran Model


Leaning Konvensional
SS S KS TS STS Ket SS S KS TS STS Ket
1. Guru
mempersiapkan
peserta didik serta
memeriksa kesiapan
peserta didik
2. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
dan tugas siswa
berdasarkan materi
yang diajarkan
3. Guru memotivasi
siswa terkait tujuan
pembelajaran dan
materi yang dibahas
4. Guru menjelaskan
materi dengan
memberi contoh
dalam kehidupan
sehari-hari siswa
5. Guru memberikan
tes awal pada siswa
6. Guru memberikan
materi ajar melalui
online
7. Terdapat media
pembelajaran
berbentuk cetak
sebagai alat
pendukung dalam
pembelajaran
8. Terdapat
penggunaan media
pembelajaran
bentuk digital secara
online untuk
pengenalan peserta
didik
9. Guru membimbing
siswa
mengemukakan
informasi tentang
masalah yang terkait
topik
10. Siswa aktif
mngemukakan
informasi tentang
masalah yang terkait
topik
11. Guru
menyampaikan tugas
belajar siswa baik
secara tatap muka
12. Guru
menyampaiakan
tugas belajar siswa
melalui online
13. Siswa mencari
informasi tambahan
secara online terkait
masalah yang dikaji
14. Siswa bertanya
melalui online
terkait materi yang
belum dipahami
15. Siswa meminta guru
mengulang materi
yang belum
dipahami
16. Siswa diberikan
lembar kerja terkait
materi ajar
17. Guru bersama siswa
merefleksi materi
pelajaran
18. Guru dan siswa
menyipulkan materi
yang telah dipelajari
disetiap pertemuan
19. Guru memberikan
tes akhir pada siswa
20. Guru memberikan
tugas mandiri pada
siswa melalui e-
learning

Catatan :

Jakarta, Mei 2015


Observer

( )
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Kegiatan pembelajaran jarak jauh melalui website edmodo


Siswa mengerjakan soal Pretest dan Posttes
Siswa mengerjakan soal melalui ponsel

Siswa mengerjakan kuis dirumah


BIODATA PENULIS

Siti Alfi Syahrin adalah Nama penulis skripsi ini. Penulis


lahir dari orang tua bernama bapak Mukhlis dan ibu
Munawaroh sebagai anak ke-3 dari 4 bersaudara. Lahir
pada tanggal 16 September 1993 di Jakarta Selatan. Penulis
menempuh pendidikan dimulai dari TK Al-Khairiyah lulus
tahun 1999, melanjutkan ke SD Negeri 06 Pagi Rawajati
lulus tahun 2005, SMP Negeri 163 Jakarta lulus tahun
2008, SMA Negeri 51 Jakarta lulus tahun 2011 dan
menyelesaikan pendidikan sarjana pendidikan pada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 dengan judul
penelitian Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil
Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai