Anda di halaman 1dari 11

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemanfaatan sumber daya air adalah salah satu upaya dalam pemenuhan sumber
air bagi manusia dan lingkungan. Pemanfaatan air ini digolongkan dalam berbagai bidang
dalam skala besar maupun skala kecil, dan digunakan disegala sektor, misalnya sektor
industri, pertanian, perkantoran, perumahan dan perusahaan-perusahaan kecil yang ada
disekitar kita. Terkait dalam hal itu, tidak semuanya dapat diabaikan dari masalah-
masalah yang ada dari penggunaan air, terdapat banyak masalah yang harus dihadapi dari
penggunaan air ini salah satunya adalah masalah air limbah dan pengelolahannya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2014
menyebutkan pada Pasal 1 ayat :
Ayat 29 Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.

Ayat 30 Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan/atau
kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan
asrama.

Ayat 31 Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar
dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air
limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha
dan/atau kegiatan.

Pembuangan air limbah ketanah dan sugai secara langsung, mengakibatkan


ekosistem tanah dan sungai menjadi rusak, karena air limbah yang dibuang mengandung
zat-zat kimia yang masih aktif, perlu adanya pengelolaan terlebih dahulu terhadap air
limbah yang akan dibuang ketanah dan sungai, agar zat-zat kimia yang ada ternetralisir
dan aman jika akan dibuang kesungai, supaya tidak mempengaruhi ketersediaan air
bersih yang ada di dalam tanah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan air limbah ?

1
2. Apa jenis-jenis air limbah dan apa sifat-sifatnya ?
3. Apa dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan ?
4. Bagaimana cara pengelolahannya ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan air limbah.
2. Mengetahui jenis-jenis air limbah dan sifat-sifat air limbah.
3. Mengetahui dampak dari air limbah bagi lingkungan.
4. Mengetahui tahapan-tahapan dalam pengelolahan air limbah, pengelolahan secara
sederhana dan dengan menggunakan teknologi.

BAB II. ISI

2.1 Definisi Air Limbah

2
Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung
berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan,
merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah tangga.

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa
air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat umum
lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Pengertian lain menyebutkan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan
sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri,
bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
Menurut Sugiharto (1987), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari manusia
dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan lainnya.
Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran umum.

Pengertian air limbah

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
menggangu lingkungan hidup.

2.2 Jenis-jenis Air Limbah dan Sifat-sifat Air Limbah


2.2.1 Jenis-jenis Air Limbah
1. Air Limbah Rumah Tangga ( domestic wastes water )
Air limbah ini berasal dari rumah tangga, misalnya pemukiman penduduk. Jenis air
buangan limbah rumah tangga adalah bekas kamar mandi, dapur yang terdiri dari bahan
organik.
2. Air Limbah Industri ( industrial wastes water )
Air limbah ini berasal dari industri, misalnya dari pabrik. Jenis air buangan limbah
industri ini berasal dari proses produksi pabrik, pada umumnya jenis limbah ini
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan jika dibuang begitu saja tidak
dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Sering kita dengar kan akibat limbah industri ini
mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ekosistemnya. Pengawasan dan pengaturan
untuk jenis limbah industri ini harus ketat agar kerusakan lingkungan dapat dicegah.
3. Air Limbah Kotapraja ( municipal wastes water )

3
Air limbah ini berasal dari fasilitas umum, contohnya perkantoran, sekolah, restoran,
hotel dan lain-lain. Jenis air limbah ini pada umumnya sama dengan jenis limbah rumah
tangga.
Salah satu faktor terbesar kerusakan lingkungan kita sekarang ini adalah karena
sistem limbah yang kurang baik, kita mendengar pernyataan pelaku industri yang
menyatakan bahwa limbah yang dibuang sudah sesuai dengan ambang aman, namun
kenyataannya banyak sekali sungai-sungai, persawahan terutama dikota-kota besar
industri tercemar dan mengakibatkan kerusakan lingkungan.

2.2.2 Sifat-sifat Air Limbah


Limbah cair memiliki 2 karakteristik yaitu karakteristik fisik dan kimia.
Adapun karakter fisiknya dari limbah cair antara lain :
1. Padatan : pada limbah cair terdapat padatan organic dan nonorganik yang mengendap
dan tersuspensi sehingga bisa mengendap dan menyebabkan pendangkalan.
2. Kekeruhan : kekeruhan menunjukkan sifat optis di dalam air karena terganggunya
cahaya matahari saat masuk ke dalam air akibat adanya koloid dan suspense
3. Bau : bau dikarenakan karena adanya mikroorganisme yang menguraikan bahan
organik
4. Suhu : limbah cair memiliki suhu yang berbeda dibandingkan dengan air biasa,
biasanya suhunya lebih tinggi karena adanya proses pembusukan

Sedangkan karakter kimia dari limbah cair yaitu :


1. Keasaman : keasaman limbah cair dipengaruhi oleh adanya bahan buangan yang
bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak berbahaya, maka limbah diupayakan untuk
memiliki pH netral.
2. Logam berat beracun : Cadmium dari industri tekstil, merkuri dari pabrik cat, raksa
dari industri perhiasan dan jenis logam berat yang lainnya.
3. Nitrogen : umumnya terdapat sebagai bahan organic dan diubah menjadi ammonia
oleh bakteri sehingga menghasilkan bau busuk dan bisa menyebabkan permukaan air
menjadi pekat sehingga tidak bisa ditembus cahaya matahari.
4. Fenol : salah satu bahan organic yang berasal dari industri tekstil, kertas, minyak dan
batubara sehingga menyebabkan keracunan.

5. BOD ( Biochemical Oxygen Demand ) : kebutuhan oksigen yang dibutuhkan untuk


menguraikan senyawa organic yang ada di dalam air.

4
6. COD ( Chemical Oxygen Demand ) : kebutuhan oksigen yang diperlukan mikroba
untuk menghancurkan bahan organik.

2.3 Dampak yang Ditimbulkan


Air limbah yang dihasilkan oleh beberapa industri memberi dampak yang sangat buruk
bagi masyarakat.
Beberapa dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung, antara lain:
1. Pencemaran udara
2. Pencemaran air
3. Penyakit kulit
4. Terkonaminasinya air
5. Rusaknya Lingkungan hidup

2.4 Pengelolahan Air Limbah


Lingkungan hidup dapat dilindungi dari pencemaran dengan pengolahan air
limbah yang baik. Secara ilmiah lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar
terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun
demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya
sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.
Pengolahan air limbah kadang dilupakan oleh perusahaan karena membutuhkan
biaya yang sangat tinggi dalam pengolahannya. Seharusnya pengolahan air limbah
mutlak diperlukan di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta. Saat ini, Jakarta
bahkan terancam akan kehilangan sumber air bersih dari air tanah mereka, karena terlalu
banyak pusat pembuangan limbah yang dekat dengan sumber air bersih ini. Contohnya,
septic tank, limbah deterjen dan lainnya. Bahkan, saat diteliti, air di Jakarta saat ini sudah
tercemar dengan bakteri Coli karena adanya masalah ini dan tercemar oleh beberapa
logam berat lainnya akibat ketidak adaan pengolahan air limbah didalam perusahaan.
Pengolahan air limbah akan sangat membantu untuk mengatasi masalah air
limbah di beberapa kota. Hal ini juga perlu dilakukan untuk mencegah pencemaran yang
dapat membahayakan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Namun, harus diperhatikan
agar pengolahan air limbah tidak lagi diperlukan oleh perusahaan, jikalau proses dan
metode yang digunakan dalam memproduksi adalah metode yang ramah lingkungan.
Mungkin saat ini belum banyak ditemukan teknologi dan metode yang benar-
benar bebas dari limbah, jadi sistem pengolahan limbah masih dibutuhkan. Oleh karena
dibutuhkan kesadaran dari seluruh pelaku industri untuk lebih memperhatikan air limbah
yang akan dihasilkan oleh perusahaan mereka. Dan kita tidak akan ada lagi sistem

5
pengolahan air limbah yang tidak sesuai dengan karakter limbah industrinya. Alam kita
pun akan menjadi lebih bersih dan manusia tidak perlu khawatir akan terkena berbagai
macam penyakit akibat limbah dan polusi yang ditimbulkan oleh pabrik. Selain itu,
peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan juga dibutuhkan.

2.4.1 Jenis Pengolahan Air Limbah


1. Pengolahan secara fisik :
Pengolahan secara fisik tidak dapat di terapkan untuk berbagai pengolahan limbah.
Dalam pengolahan limbah secara fisik, polutan akan di pisahkan dengan cara di
endapkan. Hasil yang dicapai sangant terbatas dan memerlukan waktu yang cukup
lama.

2. Pengolahan secara kimiawi :


Pengolahan limbah secara kimiawi dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan
kimia kedalam air limbah. Dalam hal ini yang sangat penting adalah menentukan
jenis bahan-bahan kimia yang diperlukan.
Dalam pengolahan limbah secara kimiawi, waktu dan area yang di perlukan jauh
lebih kecil dibandingkan pengolahan limbah secara fisik dan biologi. Air limbah yang
mengandung zat-zat kimia termasuk logam berat, sangat tepat bila pengolahan limbah
dilakukan secara kimiawi.

6
3. Pengolahan secara biologi :

Pengolahan limbah secara biologi terutama memanfaatkan kerja mikroorganisme.


Dalam pengolahan limbah secara biologi, polutan yang degradabel yang segera dapat
dihilangkan. Polutan yang degradabel merupakan makanan bagi bakteri, sehingga
dalam waktu singkat bakteri akan berkembangbiak dan menghabiskan makanan yang
ada didalam air limbah.

Proses penghancuran polutan secara biologi dapat dipercepat dengan memacu


pertumbuhan bakteri. Bakteri akan tumbuh dan berkembang dengan pesat, apabila
kondisi yang sesuai bagi kehidupan bakteri terpenuhi. Kondisi yang sesuai antara lain
adalah pH air limbah sekitar 7, dan suhu air limbah sekitar 350 C. Pengolahan
limbah secara biologi sangat baik, tetapi memerlukan waktu yang lama dan area yang
luas.

2.4.2 Tahapan-tahapan Pengolahan Air Limbah


Selain melakukan pencegahan perlu ada cara atau teknik pengolahan air limbah.
Tujuan utama pengolahan air limbah ini ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen,
dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di
alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 tahap, berikut ini adalah
tahap-tahapannya:

1. Pengolahan Awal ( Pretreatment )


Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan
padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan
yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and
storage, serta oil separation.
2. Pengolahan Tahap Pertama ( Primary Treatment )
Pada dasarnya pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama
dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.
Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical
addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.

7
3. Pengolahan Tahap Kedua ( Secondary Treatment )
Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air
limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan
yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic
lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological
contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4. Pengolahan Tahap Ketiga ( Tertiary Treatment )
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga
ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion
exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.
5. Pengolahan Lumpur ( Sludge Treatment )
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya
kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure
filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration,
atau landfill.

2.4.3 Beberapa Cara Sederhana Pengolahan Air Limbah


1. Pengenceran atau Dilution
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian
baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang
berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus
dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini
tidak dapat dipertahankan lagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain,
diantaranya bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan
yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan,
sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.
2. Kolam Oksidasi atau Oxidation Ponds
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke
dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding
dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah
pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan
baik. Cara kerjanya untuk kolam oksidasi atau Oxidation Ponds adalah sebagai berikut:
a. Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar
matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir

8
khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan
sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
b. Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh
chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 atau oksigen.
Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan
dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan disamping itu
terjadi pengendapan.
c. Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga
relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air seperti kali, danau,
sungai.
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes
masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan
tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan
dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air
limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya
di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-
tanaman.

2.4.4 Beberapa Teknologi yang digunakan dalam Pengolahan Air Limbah


1. Clarifier
Clarifier adalah alat / tempat untuk menjernihkan air baku yang keruh ( mis: air
sungai, air tanah ) dengan cara melakukan pengendapan, untuk mempercepat
pengendapan lazimnya ditambahkan chemical koagulan dan flokulan agar terjadi
proses koagulasi dan flokulasi pada air.
Koagulasi adalah pemisahan padatan yang tersuspensi dalam air melalui proses
kimia.
Flokulasi adalah proses penggabungan dari flok-flok kecil sehingga membentuk
partikel yang lebih besar dengan harapan semakin besar gumpalan padatan maka
kecepatan pengendapan yang dihasilkan lebih besar.
2. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi digunakan untuk menggantikan proses penyaringan konvensional seperti
Clarifier. Dimana kelebihan dari menggunakan ultrafiltrasi adalah sistem yang
digunakan tidak membutuhkan ruang yang cukup besar seperti pengendapan dengan
menggunakan clarifier pada umumnya. Kelebihan lain yang cukup dipertimbangkan

9
adalah peniadaan zat kimia pada saat menggunakan clarifier, seperti koagulan,
floakulan, pembunuh bacteria dan pengontrol PH.

3. Bioteknologi Pengolahan air limbah


Proses pengolahan limbah dengan menggunakan bioteknologi menjadi fokus utama
para pemerhati kesehatan, karena didalam proses ini, limbah diurai dengan tanpa
menggunakan zat kimia tambahan yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Hanya
menggunakan bakteri untuk mengurai limbah hasil industri. sehingga menghasilkan
air buangan yang benar-benar aman bagi lingkungan dan kesehatan.

BAB III. PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia serta menggangu lingkungan hidup.
2. A. Jenis jenis air limbah
Air limbah rumah tangga
Air limbah industri
Air limbah kotapraja

B. Sifat sifat air limbah

Karakteristik fisik ( Padatan, Kekeruhan, Bau, dan Suhu )


Karakteristik kimia ( Keasaman, Logam berat beracun, Nitrogen, Fenol, BOD,
dan COD )
3. Dampak yang ditimbulkan :
Pencemaran udara
Pencemaran air
Penyakit kulit
Terkonaminasinya air
Rusaknya Lingkungan hidup
4. Pengelolahan air limbah

10
Pengelolahan air limbah adalah proses pengolahan air limbah baik air limbah rumah
tangga, perkantoran, dan kotapraja, dengan menggunakan tambahan atau tidak zat
kimia yang mampu menetralisir bakteri atau zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan
masyarakat dan lingkungan.
3.2 SARAN
1. Memproses air limbah secara sederhana sebelum dibuang.
2. Menjaga lingkungan sekitar dari sampah dan limbah agar lingkungan lebih sehat.
3. Hindari membuang sampah dan air limbah kesungai.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_limbah
http://prasko17.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-dan-macam-air-limbah.html
http://feryaleksana.blogspot.co.id/2013/06/pengolahan-air-limbah-mata-
kuliah.html
http://www.pelatihanlingkungan.com/wp-content/uploads/2015/01/Permen-LH-5-
2014-tentang-Baku-Mutu-Air-Limbah.pdf
http://www.tirtamandiri.com/pengolahan-air-limbah/
Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara
Sumber Widya
Kabun Triyatno (2008) Air minum dan penyehatan lingkubgan\
sumber : http://digilib ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg =airminum
diakses tanggal 6/10/2012 jam 14.26 wib

11

Anda mungkin juga menyukai