harus disusun secara akurat dan lengkap yang disajikan secara informatif dan
4.1.1 Pengkajian
1) Identitas klien
a) Nama : An.B
d) No.Register : 6500116
2) Identitas orangtua
e) Agama : Islam
f) Status perkawinan : Menikah
h) Alamat : Ngawi
Tanggal dan jam masuk rumah sakit : 28 Agustus 2012 jam : 11.30 wib
3) Keluhan Utama
Klien datang dengan kepala membesar, klien rujukan dari poli saraf.
b) Waktu pengkajian
Ibu klien mengatakan kepala anakanya membesar pada saat klien usia 3
bulan. Awalnya ibu klien mengira bahwa kepala anaknya membesar karena
proses perumbuhan sehingga tidak segera dibawa berobat tetapi ternyata kepala
klien semakin bertambah besar dan akhirnya ibu klien membawanya ke dokter
kepada ibu tapi ibu tidak tau tentang penyakit tersebut. Kemudian dokter
merujuk klien untuk periksa ke poli saraf RSUP Dr.Soedono Madiun kemudian
dari pihak poli saraf diajurkan rawat inap di ruang Melati RSUP Dr.Soedono
Ibu mengatakan klien sebelumnya belum pernah di rawat di rumah sakit. Jika
klien mengalami batuk, pilek biasanya oleh keluarga dibawa ke bidan dan
a) Prenatal
bidan setempat. Pada trimeter pertama 2 kali, trimester kedua sebulan sekali,
dan trimester ketiga sebulan 2 kali. Saat periksa ke bidan ibu diberi
multivitamin. Pada saat hamil ibu tidak ada keluhan, hanya mual pada
b) Natal
c) Post natal
saat usia 2 bulan, BCG pada usia 2 bulan, DPT 1, polio 1 saat usia 2 bulan,
DPT 2, polio 2 saat usia 4 bulan, DPT 3, polio 3 saat usia 6 bulan, campak saat
usia 9 bulan.
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
dan menurun.
b) Lingkungan rumah
Ibu mengatakan saat klien sakit selalu dibawa ke bidan atau puskesmas.
Klien hanya mendapat ASI sampai usia 1 bulan, setelah itu klien hanya minum
susu formula.
11) Pola fungsi kesehatan
membawanya ke dokter.
Orangtua berharap agar anaknya cepat sembuh dan dapat tumbuh normal
Klien makan nasi, sayur, lauk dihaluskan dengan porsi kecil (mangkok
kecil), klien hanya minum susu formula. BB sekarang 11kg. Selama MRS
disibin sehari 2x, ganti pakaian sehari 2x, dan ganti popok sehari 4x.
e) Pola eleminasi
BAB sehari 1x, konsistensi lunak, berwarna kuning, tidak berlendir. BAK
frekuensi tidak dapat terkaji karena klien memakai popok, warna kuning.
Klien berumur 9 bulan, untuk data seperti proses pikir, isi pikir, arus pikir
bahasa jawa.
Pada pola ini data belum bisa terkaji secara lengkap karena klien yang
Klien usia 9 bulan, pola seksualitas dan reproduksi belum dapat terkaji.
Klien beragama islam, dlam keluarga tidak ada pantangan terhadap agama
maupun budaya.
respirasi : 27x/menit.
b) Sistem respirasi
Klien sedang tidak menderita batuk, tidak sesak, tidak ada pernafasan
c) Sistem kardiovaskular
Tidak tampak ictus cordis, nadi 85x/mnt, bunyi jantung I dan II reguler.
d) Sistem neurosensori
e) Sistem pencernaan
f) Sistem muskuloskeletal
Simetris antara ekstremitas kanan dan kiri, mengalami penurunan kekuatan
g) Sistem integumen
Suhu tubuh 37,5C, turgor kulit baik, CRT (cappilary refill time) <2 detik,
h) Sistem genitourinary
Tabel 4.1
Pemeriksaan penunjang
Tabel 4.2
Analisa data pada An.B dengan diagnosa medis hidrosefalus
4.1.5 Evaluasi
Tabel 4.5
Lembar evaluasi
2) Diagnosa keperawatan
3) Intervensi Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
4.2 Pembahasan
membahas adanya persamaan maupun perbedaan yang ada antara tinjauan teori
dalam tinjauan pustaka dengan kenyataan yang ada pada tunjauan kasus.
Pembahasan merupakan bagian dari studi kasus yang akan membahas tentang
kendala yang ditemukan selama penelitian. Hal-hal yang akan dibahas meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi serta
evaluasi seperti yang telah disajikan dalam hasil analisis asuhan keperawatan.
4.2.1 Pengkajian
dilakukan langsung pada orangtua klien karena klien masih masih berumur 9
data yang dipeeroleh saat melakukan pengkajian, dimana data-data yang diperoleh
baik data subyektif maupun obyektif yang kemudian akan di dapatkan rumusan
kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan gangguan status nutrisi saat
dengan penyakit. Sedangkan pada tinjauan kasus diambil satu diagnosa yaitu
diagnosa ini karena orangtua belum mampu paham tentang penyakit anaknya
yang terbukti bahwa sampai saat ini orangtua baru memeriksakan anaknya ke
dokter pada saat kepalanya mulai membesar dan orangtua tidak tau tentang
penyakit hidrosefalus.
4.2.3 Intervensi
bahasa yang baik dan mudah dimengerti dalam memberikan informasi tentang
berkonsultasi pada dokter atau pihak medis terkait dengan pengobatan anak.
4.2.4 Implementasi
ada kesesuaian antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Pada tinjauan kasus
hal ini klien mampu memahami tentang penyakit, prosedur, tindakan keperawatan
yang sakit. Implementasi memang harus sesuai dengan intervensi yang disusun,
akan tetapi juga dapat berkembang dan berubah sesuai dengan kondisi. Intervensi
sesuai kebutuhan klien dan tingkat efektifitas yang dilakukan, jika implementasi
yang sesuai dengan intervensi belum mampu mengatasi masalah maka perlu
4.2.5 Evaluasi
kemudian di evaluasi hasilnya. Pada tinjauan teori menurut Monica 2007 evaluasi
penyakit hidrosefalus yaitu penyakit yang disebabkan karena adanya cairan pada
otak dan mengakibatkan pembesaran kepala. Pada tinjauan kasus masalah dapat
kesesuaian dengan kriteria hasil yang telah disusun, namun juga perlu
kesehatan.