Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizianan Terbpadu Kabupaten Lampung Selatan disusun sebagai salah satu
bahan masukan yang akan digunakan untuk pembuatan Dokumen Perencanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Lampung Selatan untuk
periode 2011 -2015, yaitu sesuai yang diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Penyusunan Renstra SKP ini menggunakan data data sektoral pada Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dibagi menjadi .43 Bidang kegiatan
Yaitu, Bidang Sekretariat, Bidang Prizinan Bidang Pengawasan dan Bidang Penanaman
Modal, dengan memperhatikan kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal serta
berlandaskan visi, misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Lampung Selatan khususnya dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan
umumnya.
Dokumen Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD) tahun 2011-2015 ini
juga akan digunakan sebagai acuan dasar dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
( Lakip) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizianan Terpadu pada setiap akhir
tahun anggaran.
Renstra BPMPPT~ 1
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR. 1
DAFTAR ISI 2
BAB.1PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Dasar Hukum . 3
1.3 Ruang Lingkup 4
RENSTRA SKPD.. 21
5.1. Rencana Strategik 21
5.1.1. Tujuan 21
5.1.2 Sasaran 21
5.1.3 Kebijakan 21
5.1.4 Program... 22
5.1.5. Kegiatan. 22
Renstra BPMPPT~ 2
BAB I
PENDAHULUAN
Renstra BPMPPT~ 3
Untuk dapat melaksanakan seluruh kewenangan tersebut di atas, Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lampung Selatan memiliki kelengkapan
Struktur Jabatan dan Tata Kerja sebagai berikut:
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Perencanaan;
c. Sub Bagian Keuangan.
3. Kepala Bidang Penanaman Modal, membawahi;
a. Kepala Sub Bidang Promosi.
b. Kepala Sub Bidang Investasi.
4. Kepala Bidang Pelayanan Perizinan, membawahi;
a. Kepala Sub Bidang Pelayanan Izin Prinsip
b. Kepala Sub Bidang Pelayanan Perizinan Tertentu dan Reklame
5. Kepala Bidang Pengendalian, Pengawasan dan Pengaduan, membawahi :
a. Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan
b. Kepala Sub Bidang Informasi dan Pengaduan
6. Unit Pelaksanaan Teknis
7. Kelompok Jabatan Fungsional .
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lampung Selatan menyelengarakan Fungsi :
Renstra BPMPPT~ 4
1.3 RINCIAN TUGAS JABATAN
1. Kepala Badan
2. Sekretariat :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Perencanaan;
c. Sub Bagian Keuangan.
3. Kepala Bidang Penanaman Modal :
a. Kepala Sub Bidang Promosi.
b. Kepala Sub Bidang Investasi.
4. Kepala Bidang Pelayanan Perizinan :
a. Kepala Sub Bidang Pelayanan Izin Prinsip
b. Kepala Sub Bidang Pelayanan Perizinan Tertentu dan Reklame
5. Kepala Bidang Pengendalian, Pengawasan dan Pengaduan :
a. Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan
b. Kepala Sub Bidang Informasi dan Pengaduan
1.4. SUMBERDAYA
Renstra BPMPPT~ 5
No. Pangkat (Golongan) Banyaknya Keterangan
1. I/c
2. II/a -
3. II/c -
4. II/d -
5. III/a -
6. III/b -
7. III/c -
8. III/d -
9. IV/a -
10. IV/b -
11. IV/c -
Jumlah
Berdasarkan jenjang pendidikan strukturalnya sebanyak ..... orang telah mengikuti ADUM,
....... orang telah mengikuti SPAMA (Diklatpim III), dan ...... orang telah mengikuti
SPAMEN (Diklatpim II). Berdasarkan pendidikan fungsional yang telah diikuti, sebanyak
....... orang telah mengikuti kursus bendahara, ....... orang telah mengikuti kursus
manajemen proyek, ....... orang kursus perencanaan, ....... orang telah mengikuti kursus
keterampilan komputer.
Renstra BPMPPT~ 6
Dalam menunjang kelancarana pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lampung Selatan dilengkapi dengan sarana
dan prasarana sebagai berikut:
1. Ruang Kerja : 4 Unit
2. Ruang Rapat : 1 Unit
3. Ruang Loket : 15 Unit
4. Kursi kerja : 34 Unit
5. Meja Kerja : 30 Unit
6. Filling Kabinet : 13 Unit
7. Lemari : 6 unit
8. Kursi Tamu : 1 Set
9. Komputer : 6 Unit
10. Ruangan ber Ac : 5 Unit
11. Mobil : 1 Unit
Memperhatikan isu-isu strategis pada tingkat global, nasional, dan provinsi, maka isu
strategis pembangunan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2015 dirumuskan sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas pendidikan
2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
3. Pengembangan potensi keparawisataan daerah
4. Pengembangan ekonomi kerakyatan dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan
5. Peningkatan efektivitas pembangunan antar kawasan dan percepatan pembangunan
infrastruktur
6. Peningkatan efektivitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
7. Revitalisasi pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan serta
pembangunan perdesaan
8. Peningkatan pelayanan kependudukan, tenaga kerja, transmigrasi dan pemberdayaan
masyarakat
9. Pemeliharaan kehidupan beragama, sosial dan politik yang kondusif
10. Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik
Renstra BPMPPT~ 7
BAB II.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Mengacu pada permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa dan negara
Indonesia baik dewasa ini maupun dalam lima tahun mendatang, maka arah kebijakan
umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut:
Renstra BPMPPT~ 8
1. Arah kebijakan umum untuk melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia yang
sejahtera. Indonesia yang sejahtera tercermin dari peningkatan tingkat kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang
didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengurangan
kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan dengan bertumpu
pada program perbaikan kualitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur
dasar, serta terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelanjutan.
2. Arah kebijakan umum untuk memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan
yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya ketertiban umum,
penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan hak asasi
manusia serta kebebasan yang bertanggung jawab.
3. Arah kebijakan umum untuk memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang
termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan kesenjangan
pembangunan antar daerah (termasuk desa-kota), dan kesenjangan jender. Keadilan
juga `hanya dapat diwujudkan bila sistem hukum berfungsi secara kredibel, bersih,
adil dan tidak pandang bulu. Demikian pula kebijakan pemberantasan korupsi secara
konsisten diperlukan agar tercapai rasa keadilan dan pemerintahan yang bersih.
Renstra BPMPPT~ 9
transformasi dari agribisnis menjadi agroindustri. Pengembangan agroindustri diharapkan
mampu mempertahankan ketahanan pangan, menyerap tenaga kerja, dan mendorong
pertumbuhan industri bioenergi.
Pengembangan pertanian secara simultan dilakukan dengan tetap menjaga
lingkungan hidup, serta telah mengantisipasi adanya perubahan iklim dan pemanasan
global dengan tindakan adaptasi dan mitigasi yang baik. Dengan demikian, apa yang
dilakukan akan memungkinkan terjadinya keseimbangan dinamis antara pemenuhi
kebutuhan pangan dan terciptanya ketahanan pangan dengan pelestarian lingkungan hidup
dan ketahanan air.
Lingkungan hidup yang terpelihara, mulai dari pantai, sampai ke gunung, teluk, dan
kepulauan dioptimalkan sebagai objek wisata. Kegiatan pelestarian alam, baik berupa
proses pelestarian maupun hasilnya, juga dapat dikembangkan sebagai objek wisata baru.
Dengan demikian pariwisata diharapkan dapat tumbuh sebagai sumber pendapatan baru
yang melibatkan masyarakat secara langsung, sehingga menjadi implementasi konkret dari
konsep ekonomi kerakyatan.
Infrastruktur berskala tinggi yang akan dikembangkan selain bersifat visioner dan
monumental, juga bersifat fungsional dan mampu berperan sebagai lokomotif
pengembangan perekonomian daerah secara keseluruhan. Infrastruktur tersebut antara lain:
Infrastruktur Penghubung Jawa-Sumatra (IPJS); Kota Baru Lampung (KBL); Jalan Toll
TerbanggiBakauheni; pengembangan Bandara Raden Intan II dan Bandara Krui;
Pelabuhan Panjang; serta Jaringan Kereta Api.
Sifat visioner dan monumental diperlukan sebagai daya tarik, sehingga
infrastruktur yang dikembangkan juga dapat tumbuh sebagai kawasan wisata baru.
Sementara sifat dasar fungsional dari infrastruktur tetap dikembangkan sebagai core utama,
sehingga kombinasi dari berbagai karakter ini diharapkan mampu mengundang investor.
Dengan adanya investor, maka infrastruktur dapat tumbuh dan berkembang sebagai
lokomotif yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Selain infrastruktur berskala tinggi juga dikembangkan infrastruktur mikro yang
mampu membuka secara luas daerah yang masih terisolir. Infrastuktur mikro meliputi
antara lain: jalan tembus; listrik perdesaan; air bersih perdesaan; energi matahari; dan
jaringan komunikasi.
Renstra BPMPPT~ 10
Pembangunan daerah direncanakan dan akan dilaksanakan oleh seluruh sumber
daya manusia (SDM) yang berada di Provinsi Lampung. Dengan demikian pengembangan
SDM menjadi fokus penting pembangunan dalam periode 2010-2014. Pengembangan
SDM terkait dengan kemampuan, keahlian, dan kapasitas SDM setempat, sehingga
penyiapan SDM dilakukan sejak dini melalui berbagai proses pendidikan, baik dalam ilmu
umum maupun keagamaan, kemudian diikuti dengan berbagai pelatihan peningkatan
keahlian. Kondisi ini menuntut adanya penyiapan berbagai sarana, prasara, tenaga
kependidikan, serta kepelatihan yang baik. Pada beberapa daerah tertentu akan
dikembangkan fasilitas pendidikan dan sistem pendidikan yang berskala internasional.
Penyiapan SDM didukung dengan penyiapan gizi berkualitas dan pelayanan
kesehatan yang baik. Penyiapan gizi akan terkait dengan pengediaan bahan makanan
lengkap dan berkualitas, namun terjangkau. Sedangkan pelayanan kesehatan akan
berkaitan dengan penyediaan kemudahan layanan kesehatan, serta tersedianya tenaga
kesehatan dan obat2an yang mencukupi. Pelayanan kesehatan tidak saja bersifat kuratif,
namun lebih penting yang bersifat preventif, terutama terhadap berbagai penyakit yang
bersifat pandemik dan berbahaya seperti Flu Burung, Flu Babi, SARS, dan HIV/AIDS.
Pengembangan SDM Lampung dilakukan dengan tidak melepaskan aspek budaya
lokal. Pengembangan budaya dilakukan dengan menggali, memperkuat, dan akhirnya
mengembangkan lebih lanjut budaya lokal dalam segala bentuk manifestasinya, baik
berupa tata nilai, sistem hidup, arsitektur, gerak tari, maupun pertanian, dan cara bercocok
tanam. Dengan demikian, proses penyiapan SDM akan menghasilkan generasi yang unggul
tanpa kehilangan jati diri.
Pada sisi lain, pengembangan budaya lokal beserta kreasinya akan mampu
mendukung pengembangan pariwisata budaya. Dengan demikian pengembangan budaya
lokal pada akhirnya mampu berkembang sebagai sumber pendapatan baru, sebagai
pendukung ekonomi kerakyatan yang sedang dibangun.
Renstra BPMPPT~ 11
Arah kebijakan umum berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Daerah yang kedua
adalah melalui pengembangan sumber pendapatan baru secara kreatif dan inovatif, seperti
pengembangan BUMD infrastruktur; pengembangan wisata alam berbasis pulau terpencil,
wisata kuliner, serta wisata konservasi, dll. Dengan demikian pengembangan sumber
pendapatan baru tersebut selaras dan sinergis dengan pengembangan perekonomian daerah
yang berbasis ekonomi kerakyatan.
Renstra BPMPPT~ 12
mengembangkan lebih lanjut budaya lokal dalam segala bentuk manifestasinya guna
mendukung pengembangan sumber daya manusia dan pariwisata Kabupaten Lampung
Selatan, sehingga pada akhirnya mampu berkembang sebagai sumber pendapatan baru
pendukung ekonomi kerakyatan yang sedang dibangun.
Guna mendukung pembangunan berbasis kewilayahan tersebut diatas,
pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting untuk menjaga agar
kelangsungan pembangunan tetap berkelanjutan yang salah satunya melalui penerapan
sistem anggaran berbasis kinerja secara menyeluruh dalam penyusunan perencanaan
maupun penganggaran, sehingga diharapkan dapat membuahkan hasil yang positif
khususnya dalam perbaikan kualitas pelayanan publik, efektivitas dan akuntabilitas
kegiatan.
Dengan didasarkan pada uraian tersebut diatas dan dalam rangka mewujudkan VISI
dan MISI 2011 - 2015 Kabupaten Lampung Selatan melalui pendekatan pembangunan
berbasis kewilayahan, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya alam dan lingkungan hidup
2. Pengembangan infrastruktur wilayah untuk mendukung pengembangan infrastruktur
skala tinggi, ekonomi dan pelayanan sosial
3. Pengembangan sumber daya manusia dan budaya daerah
4. Peningkatan tata kelola pemerintahan
Renstra BPMPPT~ 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Selatan
tahun 2011-2015 sebagai berikut:
BAB III.
PERENCANAAN STRATEGIK BADAN PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Renstra BPMPPT~ 14
Untuk mencapai visi tersebut, dilaksanakan dengan Misi Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lampung Selatan yang terdiri dari:
1. Mewujudkan Pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti, dan
terjangkau.
Tujuan dan sasaran diturunkan dari masing-masing misi yang telah ditetapkan. Untuk itu
tujuan dan sasaran masing-masing misi adalah sebagai berikut:
3.2.1 Tujuan
3.2.2 Sasaran
Renstra BPMPPT~ 15
dengan demikian konsistensi pelayanan perizinan yang profesional, proporsional dan
akuntabel dapat terwujud. Dengan demikian, perwujudan pelayanan yang cepat, mudah,
murah, transparan, pasti dan terjangkau dapat terselenggara dengan baik sebagaimana
aturan khusus yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.24 tahun 2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Analisa lingkungan strategis adalah analisis yang dilakukan secara obyektif dan
koprehensip yang didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh.
Data yang dipergunakan dalam analisis ini adalah data primer dan data sekunder
Yang diperoleh dari Dinas serta instansi terkait lainnya.
Analisis ini dilaksanakan untuk mencermati modal dasar yang dimiliki dalam melakukan
investasi dan Pelayanan Perizinan dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang
tersedia, analisis ini meliputi pencermatan faktor lingkungan intern yang terdiri dari
kekuatan dan kelemahan, serta faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan
tantangan.
Metode analisis yang digunakan dalam pencermatan ini adalah metode SWOT, yang
mengarahkan dalam mempergunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan
mengatasi tantangan / ancaman, memanfaatkan peluang dengan memperkecil kelemahan,
memperkecil / mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan / ancaman.
Renstra BPMPPT~ 16
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan PP
No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Propinsi sebagai Daerah Otonom.
Adanya sarana dan prasarana yang tersedia dibidang Bina Marga;
jaringan jalan, jembatan, dibidang pengairan; jaringan irigasi / rawa,
embung, bendung, air baku, bangunan pengendali banjir, dan dibidang
Cipta Karya; bangunan gedung, air bersih, jalan lingkungan dan
perkantoran ,sebagai penarik bagi invesrtor menanamkan Modalnya.
Tersedianya prasarana jalan.
Terpadunya jalan Nasional, propinsi dan kabupaten sebagai sistem
jaringan trasportasi yang menjangkau seluruh wilayah Kabupaten
Lampung Selatan.
Jumlah personil Pegawai yang cukup banyak, baik berstatus PNS
maupun honorer.
Struktur organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Adanya Perda. Tentang Penanaman Modal dan Perizinan.
Kelemahan
Badan ini relatif baru berdiri.
Disiplin dan etos kerja pegawai yang relatif masih rendah.
Peraturan Daerah (Perda) yang mendukung pengelolaan Penanaman
Modal dan Perizinan belum lengkap.
Kondisi prasarana jalan relatif kurang mendukung bagi investor.
Masih adanya beberapa daerah yang terisolir karena prasarana jalan
belum memadai.
Komposisi jumlah Pegawai teknis dan non teknis belum sesuai
kebutuhan.
Jabatan fungsional belum dimanfaatkan.
Renstra BPMPPT~ 17
Keberadaan Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni.
Adanya rencana pembangunan jembatan Selat Sunda.
Adanya Peningkatan Bandara Raden Intan II menjadi Bandara
Internasional
Lampung Selatan merupakan pintu gerbang Sumatera
Ancaman
Penegakan hukum dan peraturan Daerah tentang Penanaman Modal dan
Perizinan belum berjalan secara efektif.
Masih banyaknya pengusaha yang belum memiliki Perizinan.
Infrastruktur yang belum memadai untuk pengusaha melakukan
investasi.
Iklim politik yang kurang kondusif.
BAB IV.
STRATEGI, KEBIJAKAN DAN
PROGRAM BPMPPT KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 2011-2015
4.1. STRATEGI
Strategi menggambarkan cara pencapaian tujuan. Oleh karena itu, perumusan strategi
pembangunan haruslah memperhatikan faktor-faktor lingkungan sebagai yang telah
diinventarisasi dalam proses analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut di atas.
Salah satu teknik yang dapat dipergunakan dalam merumuskan strategi yang perlu
dikembangkan dalam mencapai tujuan, misi, dan visi BPMPPT Kabupaten Lampung
Selatan 2015, adalah SWOT Analysis.
Renstra BPMPPT~ 18
SWOT Analysis merupakan suatu proses perumusan strategi melalui iterasi keempat faktor
lingkungan dan hasilnya dikelompokkan menurut interaksi antarfaktor lingkungan, yaitu:
Berdasarkan uraian di atas, strategi BPMPPT Kabupaten Lampung Selatan tahun 2010-
2015, yaitu:
4.2 KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan suatu pertimbangan logis dari pimpinan suatu lembaga dalam
rangka implementasi berbagai strategi yang telah dirumuskan untuk pencapaian misi dan
visi. Dalam upaya melaksanakan strategi tersebut di atas, maka langkah kebijakan yang
perlu diputuskan adalah sebagai berikut:
Untuk Misi pertama kebijakannya adalah :
1. Meningkatkan Efektifitas dan Eviensi ketatalaksanaan Perizinan yang
dilakukan melalui peningkatan kualitas pelaksanaan Tupoksi aparatur Perizinan
Renstra BPMPPT~ 19
2. Kualitas Data dan Informasi baik untuk penyelesaian laporan identifikasi
perkembangan pertumbuhan perekonomian maupun penyelenggaraan Pemerintah
3. Meningkatkan koordinasi, pengumpulan bahan, penyusunan pedoman,
pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
Program pembangunan dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPMPPT selama
kurun waktu 2011-2015 dalam upaya mencapai visi BPMPPT 2015 adalah sebagai berikut:
A. Program :
Renstra BPMPPT~ 20
Sekretariat
b. Promosi investasi
Bidang Perizinan
B. Kegiatan
Sekretariat
Renstra BPMPPT~ 21
Bidang Perizinan
Renstra BPMPPT~ 22