Anda di halaman 1dari 8

Dialog Halusinasi Pendengaran (SP 1-4 )

Suasana : Di suatu hari di rumah sakit jiwa ada pasien yang sedang mengalami
halusinasi, dia merasa mendengar bisikan dari kakeknya yang sudah meninggal, seolah-olah
bisikan itu mengajak pasien untuk bunuh diri.

SP 1 : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol


halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
halusinasi.

Orientasi :

Perawat : Selamat pagi mbak... perkenalkan saya perawat kholistya yang akan merawat
mbak pada pagi hari ini, mbak bisa memanggil saya tya. Disini saya akan
membantu menyelesaikan masalah yang mbak hadapi, sekarang saya mau
tanya mbak namanya siapa, dan senang di panggil apa?

Pasien : Putri... Tolonggg pergii tolonggg..... saya takuttt ( pasien berhalusinasi sambil
menutup telinga)

Perawat : Ow dengan mbak putri, bagaimana perasaan mbak pada pagi hari ini? Senang
apa sedih?

Pasien : Biasa aja.... ( ekspresi pasien datar)

Perawat : Ow iya mbak ini saya punya jajan, ini saya kasih buat mbak...

Pasien : (pasien menerima jajan) Mbak ini jajan yang lima ratusan ya?

Perawat : Iya ini jajan spesial buat mbak dari madiun, ow iya mbak, mbak sering
mendengar suara-suara yang menggangu?

Pasien : Iya mbak saya sering mendengar suara dari kakek saya, dia selalu menyuruh
saya untuk bunuh diri, supaya bisa bersama kakek saya ( pasien berhalusinasi
sambil menutup telinga)

Perawat : Oke mbak disini saya akan membantu menyelesaikan masalah yang di hadapi
mbak saat ini, kita mau ngobrol dimana mbak ? disini atau di tempat yang mbak
suka dimana?

Pasien : Disini... ( ekpresi datar sambil binggung)

Perawat : Iya kita ngobrol disini,,, mbak sering mendengar suara-sura itu?

Pasien : Iya (sambil mainan jajan)

Perawat : Sejak kapan mbak mulai mendengar suara-suara itu?

Pasien : Sejak kakek meninggal (ekspresi datar)


Perawat : Pada saat kapan mbak mendengar suara-suara itu ? pada saat sendiri? apa saat
bersama orang lain?

Pasien : Iya saat saya sendiri (sambil makan jajan).. saya sering mendengar suara
kakek saya (pasien menangis sambil menutup telinga)

Perawat : Kakeknya manggil mbak?

Pasien : Iya mba (sambil menutup telinga)

Kerja :

Perawat : Mbak saya punya empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara tersebut.
Kedua, dengan cara minum obat dengan teratur.
Ketiga ngajak bicara dengan teman
Keempat, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal,
Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu ya mba, yaitu dengan menghardik.
Caranya, saat suara-suara itu muncul, langsung mbak bilang, pergi saya tidak
mau dengar, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba mbak peragakan!

Pasien : Pergi saya tidak mau dengar, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu

Perawat : Nah begitu, bagus! Coba lagi!

Pasien : Pergi saya tidak mau dengar, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu

Perawat : Ya bagus mbak putri sudah bisa

Terminasi :

Perawat : Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? Bagaimana kalau
kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan
cara yang kedua? Jam berapa mbak putri? Bagaimana kalau dua jam lagi?

Pasien : Iya (ekspresi bingung)

Perawat : Berapa lama kita akan berlatih? 10 menit?

Pasien : Iya

Perawat : Dimana tempatnya mbak?

Pasien : Disini

Perawat : Baiklah, sampai jumpa.


SP 2 : Melatih pasien menggunakan obat secara teratur.

Suasana : Perawat kembali lagi menemui pasien untuk melanjutkan cara menangani
halusinasi dengan cara ke dua yaitu dengan menggunakan obat secara teratur.

Orientasi :

Perawat : Selamat pagi mbak bagaimana perasaan mbak pada pagi hari ini?

Pasien : Biasa aja (ekspresi datar)

Perawat : Bagaimana mbak putri masih ingat yang di ajarkan sebelumnya?

Pasien : Masih.... (ekspresi bingung)

Perawat : Apa suara-suaranya masih muncul mbak?

Pasien : Kadang muncul mbak... (ekspresi sedih sambil menutup telinga)

Perawat : Apa mbak sudah memakai cara yang sudah kita praktekkan tadi kalau sudah
bagaimana kalau mbak mendengar suara itu lagi?

Pasien : Pergi saya tidak mau dengar,... saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu...
(sambil menutup telinga dan berteriak)

Kerja :

Perawat : Sesuai dengan janji saya sebelumnya saya akan mengajari mbak bagaimana
cara mengatasi jika suara suara itu muncul lagi yaitu dengan cara minum obat
dengan teratur, disini ada 3 obat yang harus mbak putri minum ada hijau putih
dan hitam, sebelum mbak putri minum harus tau 6 prinsip benar pada obat yang
pertama benar obat,dosis,nama, pemberian obat, waktu, dokumentasi sekarang
mbak coba sebutkan benar apa saja?

Pasien : Benar obat, dosis,nama,pemberian obat, waktu dan dokumentasi (berbicara


sambil terbatah-batah bingung untuk menghafalkanya)

Perawat : Bagus, mbak putri jangan sampai salah obat ya, coba mbak putri sebutkan ada
berapa warna pada obat?

Pasien : Ada warna putih hijau dan hitam ( sambil terbatah-batah dalam menyebutkan
3 jenis warna obat)

Perawat : Dari 3 jenis obat tersebut mbak putri tau apa manfaatnya dari obat tersebut?

Pasien : Tidak (ekspresi bingung)

Perawat : Saya kasih tau ya dari 3 jenis obat tersebut untuk mengatasi suara-suara
tersebut tidak muncul lagi, sekarang mbak putri mengerti?
Pasien : Iya saya mengerti (ekspresi bingung)

Terminasi :

Perawat : Maka dari itu mbak putri harus rutin mengkonsumsi obat tersebut biar mbak
putri cepat sembuh, nah sekarang dari pertemuan kita yang pertama sampai
sekarang mbak putri sudah bisa melakukan apa saja untuk mengatasi suara-suara
itu, coba tolong di sebutkan ya mbak?

Pasien : Pertama menghardik suara seperti... Pergi saya tidak mau dengar, Saya tidak
mau dengar. Kamu suara palsu,

Kedua minum obat

Perawat : Nah bagus mbak putri sudah bisa menyebutkan satu persatu dengan urut, nanti
di praktekan lagi jika suara itu muncul ya mbak... dan obatnya jangan lupa
diminum dengan teratur, mbak putri mengerti kan?

Pasien : Iya mbak... (ekspresi tersenyum)

Perawat : Makasih ya mbak sampai jumpa lagi


SP 3 :Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.

Suasana : Setelah pertemuan pertama perawat mengajak pertemuan ke tiga di tempat yang
berbeda, pasien mengajak di taman untuk melanjutkan cara mengatasi halusinasi
dengan cara mengajak orang kedua bercakap-cakap untuk mengalihkan
suara-suara tersebut.

Orientasi :

Perawat : Selamat pagi mbak,, masih ingat dengan saya?

Pasien : Mbak tya ya... (kelihatan binggung)

Perawat : Iya mbak, bagaimana mbak suara-suaranya apa sering muncul ?

Pasien : Iya mbak... (ekpresi datar)

Perawat : Apakah mbak sudah memakai cara yang sudah kita praktekan tadi, kalau sudah
bagaimana kalau mbak mendengar suara itu lagi?

Pasien : Pertama menghardik suara seperti. ...Pergi saya tidak mau dengar, Saya
tidak mau dengar. Kamu suara palsuu... (sambil menutup telinga dan berteriak )

Kedua minum obat

Perawat : Nah bagus mbak sudah bisa mempraktekannya, sekarang sesuai dengan janji
saya mbak mau saya ajarin cara ketiga untuk mengontrol halusinasi mbak

Pasien : iya saya mau (ekspresi bingung)

Kerja :

Perawat : Nah sekarang gini kalau mbak mendengar suara itu lagi mbak langsung saja
cari teman untuk di ajak ngbrol, contohnya gini, mbak ayo ajak saya ngbrol
untuk mengalihkan suara-suara itu, ayo mbak putri contohkan

Pasien : Mbak ayo ajak ngbrol saya untuk mengalihkan suara-suara itu

Perawat : Nah bagus... di latih terus ya mbak putri...

Terminasi :

Perawat : Nah bagaimana perasaan mbak setelah latihan ini?

Pasien : Suara-suaranya sedikit hilang

Perawat : Suara suaranya seperti apa sih?

Pasien : Suara panggilan kakek saya(ekspresi sedih) ayo put ikut kakekkk....(pasien
menangis sambil menutup telinga)
Perawat : Nanti kalau misalnya suara itu datang lagi mbak sudah bisa latihan yang ke
tiga, nah sekarang saya pengen tau mbak sudah belajar berapa cara coba sebutkan?

Pasien : Cara pertama menghardik, caranya.. pergi saya tidak mau dengar, Saya
tidak mau dengar. Kamu suara palsu

Perawat : Terus yang kedua bagaimana mbk?

Pasien : Minum obat

Perawat : Yang ketiga seperti apa?

Pasien : Ketiga ngajak bicara dengan teman seperti... Mbak ayo ajak ngbrol saya untuk
mengalihkan suara-suara itu

Perawat : Bagus mbak putri sudah bisa... Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-
waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke sini lagi. Bagaimana kalau kita
latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana apa di sini lagi?

Pasien : Iya (ekspresi datar)

Perawat : Ok mbak putri..Sampai jumpa lagi ya. Selamat pagi


SP 4 : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal.

Suasana :Melanjutkan cara mengatasi halusinasi keempat dengan cara melaksanakan


aktivitas terjadwal di tempat yang sudah di tentukan yaitu di taman lagi pada jam
10.00 WIB.

Orientasi :

Perawat : Selamat pagi mbak masih ingat kan dengan saya mbak?

Pasien : mbak tya yaaaa.... (tertawa)

Perawat : Iya bagaimana perasaan mbak saat ini?

Pasien : (ekpresi binggung) Baik,gembira...

Perawat : Iya mbak masih mendengar suara-suara bisikan masih sering muncul apa tidak
mbak?

Pasien : Iya mbak masih... (ekspresi sedih)

Perawat : Terus mbak sudah mempraktekan yang saya ajarkan tadi?

Pasien : Sudah... (ekspresi datar)

Perawat : Nah bagus... sekarang sesuai dengan janji saya akan mengajari cara mengatasi
halusinasi mbak dengan cara ke empat, yaitu dengan cara melakukan kegiatan
terjadawal, mau ngobrol dimana mbak?

Pasien : Disini saja mbak.... (ekspresi datar)

Perawat : Mbak putri maunya berapa menit? bagaimana kalau 10 menit?

Pasen : Iya mbak.... (ekspresi bingung)

Kerja :

Perawat : Mbak kalau boleh tau kegiatan mbak pada pagi hari ngapain saja?

Pasien : Menyapu, mandi, makan sama main sama temen-temen (ekspresi bingung)

Perawat : Jadi mbak suka melakukan aktivitas tersebut, sekarang coba mbak praktekan
bagaimana cara menyapu itu mbak?

Pasien : (mulai mempraktekan sesuai dengan intruksi yang di berikan perawat, mulai
mengambil sapu)

Perawat : Nah jadi misalnya mbak mulai mendengar suara-suara itu lagi mbak bisa
mengalihkanya dengan cara ke empat yaitu melakukan aktivitas seperti menyapu,
mbak mengerti? Bagaimana caranya?
Pasien : (melakukan menyapu) Sudah mbak... saya sudah capek (ekspresi cemberut)

Terminasi :

Perawat : Ya sudah sekarang mbak sudah melakukan empat cara mengatasi suara
suara itu, coba mbak sebutkan dari yang pertama saya pengen tau?

Pasien : Pertama menghardik suara seperti... Pergi saya tidak mau dengar, Saya tidak
mau dengar. Kamu suara palsu,

Kedua minum obat

Ketiga ngajak bicara dengan teman seperti... Mbak ayo ajak ngbrol saya untuk
mengalihkan suara-suara itu

Keempat melakukan aktivitas terjadwal, seperti... menyapu

(ekspresi senang sambil tepuk tangan)

Perawat : Bagus mbak putri pintar, di praktekkan kalau mendengar suara-suara itu lagi ya
mbak... nah sekarang perasaan mbak bagaimana setelah belajar ini apa
masih mendengar suara-suara bisikan lagi

Pasien : Sudah tidak mbak (ekspresi senang sambil tepuk tangan)

Perawat : Nah bagus mbak putri sudah bisa menyebutkan satu persatu dengan urut, nanti
di praktekan lagi jika suara itu muncul ya mbak... dan obatnya jangan lupa
diminum dengan teratur, semua kegiatan mbak putri bisa mbak masukan di daftar
kegiatan mbak putri mengerti kan?

Pasien : Iya mbak... (ekspresi tersenyum)

Perawat : Makasih ya mbak sudah menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang


dengan saya, setelah saya ajarin ini mbak dapat melatihnya terus supaya suara-
suara itu tidak datang lagi pada mbak putri dan jangan lupa obatnya selalu
diminum semoga mbak putri cepat sembuh yaa.... sampai ketemu lagi di lain
waktu wasalamualaikum.......

Pasien : Walaikum salam (ekspresi tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai