Skripsi
Oleh
UNUY NURHASANAH
NIM: 809018300701
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur hanya bagi Allah Tuhan sekalian alam
yang menguasai semua makhluk dengan segala kebesaran-Nya yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah serta karunia-Nya kepada kita semua,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Pendekatan Think-Pair-Share.
Sholawat serta salam semoga Allah selalu melimpahkan kepada beliau
Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah
membawa petunjuk kebenaran kepada umat manusia dan cahaya kebenaran yaitu
agama Islam.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dari keseluruhan
kegiatan perkuliahan yang telah dicanangkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis menjadi
mahasiswa serta untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah disini.
Skripsi ini disusun dengan bekal ilmu pengetahuan yang terbatas dan jauh
dari kesempurnaan, sehingga tanpa bantuan pembimbing, dorongan dan petunjuk
dari berbagai pihak, maka sulit untuk menyelesaikanya. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati dan penuh rasa syukur penulis ingin menyampaikan rasa
hormat serta ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Ibu Nurlena Rifai, MA, Ph.D, Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Moch. Noviadi Nugroho, M. Pd, selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan
bimbingan, nasehat, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan.
3. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di UIN Syarif Hidayatullah khususnya di
Jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) yang telah
memberikan bantuan dan dukunganya.
iii
4. Bapak Jaya, S. Pd. I selaku Kepala Sekolah MI Cibeureuem Legok
Kabupaten Sukabumi.
5. Keluarga besar MI Cibeureuem Legok yang telah banyak membantu.
6. Kepada suami tercinta yang telah memberikan seluruh kepercayaan penuh
dalam proses penyusunan skripsi ini. Bantuan materil dan moril yang
selalu diberikan dengan ikhlas semoga menjadikannya Imam yang
senantiasa selalu membimbing keluarga penulis.
7. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Tiada kata yang patut penulis ucapkan selain ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan doa yang tulus semoga apapun yang telah disumbangkan
kepada penulis, sekecil apapun wujudnya tercatat sebagai amal yang diterima oleh
Allah SWT.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan
skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Unuy Nurhasanah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..... i
KATA PENGANTAR ...... iii
DAFTAR ISI .... v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah . 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ... 5
C. Pembatasan Fokus Penelitian . 5
D. Perumusan Masalah Penelitian ... 6
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .. 6
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 88
A. Kesimpulan . 88
B. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN 92
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Lampiran 27 Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II .. 128
Lampiran 28 Lembar Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II 128
Lampiran 29 Nilai Postes Siklus II Pertemuan II . 130
Lampiran 30 Frekuensi Perolehan Nilai Pretes Siswa Metode Think- 131
pair-share Siklus II Pertemuan II
Lampiran 31 Penghitungan Nilai Pretest dan Postest Siklus I .. 131
Lampiran 32 Penghitungan Nilai Pretest dan Postest Siklus II . 133
Lampiran 33 Media Pembelajaran 135
Lampiran 34 Foto-foto Kegiatan .. 136
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Metode tanya jawab kurang efektif karena hanya siswa yang pintar dan
aktif yang mau menjawab pertanyaan yang diberikan, sehingga terjadi
kesenjangan antara siswa yang pintar dan siswa yang kurang pintar. Sedangkan
dalam metode diskusi tidak semua topik dapat disajikan dengan metode diskusi.
Hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh, atau lebih
bodoh.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna
menjawab dari permasalahan-permasalan pembelajaran tersebut serta untuk lebih
mengaktifkan pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif dengan metode ThinkPairShare. Pembelajaran kooperatif dengan
metode Think-Pair-Share terdiri dari tiga tahap kegiatan siswa yang menekankan
pada apa yang dikerjakan siswa pada setiap tahapannya. Tahap yang pertama
adalah berfikir (Think). Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan pelajaran dan siswa berfikir sendiri mengenai jawaban tersebut. Waktu
berfikir ditentukan oleh guru. Pada tahap selanjutnya siswa berpasangan (pair)
dengan temannya dan mendiskusikan mengenai jawaban masing-masing.
Sedangkan pada tahap terakhir, siswa berbagi (share) yaitu guru meminta
pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara
keseluruhan untuk mengungkapkan mengenai apa yang telah mereka diskusikan.
1
Suryasubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta,1997), hal: 43
4
Dengan berdiskusi dan berfikir sendiri dengan teman, diharapkan siswa lebih bisa
memahami konsep, menambah pengetahuannya serta dapat menemukan
kemungkinan solusi dari permasalahan.2
2
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2009), hal: 58
3
Tim Penyusun KTSP MI Cibeureum Legok, KTSP MI CIbeureum Legok Kabupaten
Sukabumi Tahun Pelajaran 2012-2013. (Sukabumi: 2012). Hal. 78
4
Ibid. hal. 78-79.
5
Berpijak pada uraian latar belakang di atas, maka perlu kiranya diadakan
suatu tindakan melalui penelitian pendidikan. Dalam hal ini, penulis mengangkat
satu topik yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat ini, yaitu: Peningkatan
Hasil Belajar PKn Melalui Pendekatan Think-Pair-Share
B. Identifikasi Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
peneliti dapat mengidentifikasi masalah penelitian, sebagai berikut:
C. Pembatasan Masalah
2. Pokok bahasan yang akan disampaikan pada penelitian ini adalah Materi
Pengaruh Globalisasi pada mata pelajaran PKn Kelas IV semester II.
3. Penelitian akan dilaksanakan di MI Cibeureum Legok Kabupaten
Sukabumi.
4. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar kognitif C1 (hapalan), C2
(pemahaman) dan C3 (penerapan).
D. Perumusan Masalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: 2009), h. 3.
2
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 155.
3
M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), h. 85.
8
9
4
A. Suhaenah Suparno. Membangun Kompetensi Belajar, (Jakarta: Dirjen
PendidikanTinggi Depdiknas, 2001), h. 6.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Bumi Aksara,
2002), h. 115.
6
A. Suhaenah Suparno. loc. cit.
10
7
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
BerbasisKompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.13-24.
12
terhadap suatu atau beberapa nilai. Untuk menilai hasil belajar dapat
digunakan instrumen evaluasi yang bersifat non tes, misalnya kuesioner
dan observasi.
c. Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotor)
Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkatian dengan
keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif, akan tampak
setelah siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai
dengan makna yang terkandung pada kedua ranah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Ranah ini diklasifikasikan kedalam tujuh kategori
yakni: Persepsi (perception), Kesiapan (set), Gerakan terbimbing (guided
response), Gerakan terbiasa (mechanism), Gerakan kompleks (complex
overt response), Penyesuaian pola gerakan (adaptation),
Kreatifitas/keaslian (Creativity/origination).
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang
sopan menjadi sopan, dan sebagainya.8
Menurut Sudjana perbedaan hasil belajar di kalangan para siswa
disebabkan oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa terutama
kemampuan yang dimilikinya dan faktor yang datang dari luar diri siswa
atau faktor lingkungan. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki
siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat, dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial PKn, faktor fisik dan
psikis.9
8
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
(Jakarta:Bumi Aksara, 2001), h. 155
9
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo,2002), Cet. Ke-VI. h. 39.
14
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 183.
15
11
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), Cet. Ke-
II. h.179.
12
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 45.
13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 189.
16
between ones IQ, and his scholastics success. Usually, the higher a
persons IQ, the higher the grades he receives.14
(b) Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang
turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Bahkan menurut Slameto,
sering kali anak didik yang tergolong cerdas tampak bodoh karena
tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi sebaik mungkin.15
(c) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh.16 Peserta didik yang mempunyai
keinginan yang kuat di dalam usaha belajarnya akan lebih baik
dibanding dengan peserta didik yang tidak punya atau kurang minat
dalam belajar.
(d) Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir.
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau
informasi ke dalam otak manusia. Guru harus menanamkan
pengertian sejelas-jelasnya, sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi
pada peserta didik. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif,
dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa
lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh di masa
lampau.17 Sedangkan berpikir adalah kelangsungan tanggapan-
tanggapan yang disertai dengan sikap pasif dari subjek yang berpikir.
(e) Bakat
Setiap peserta didik memiliki bakat yang berbeda, menurut
Sunarto dan Hartono bakat memungkinkan seseorang untuk
mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan
14
Ibid, h. 194.
15
Ibid, h. 200.
16
Ibid, h. 191.
17
Ibid, h. 202-203.
17
18
Ibid, h. 197.
19
KTSP MI Cibeureum Legok, hal: 78.
20
Paket 1 hakekat pembelajaran Pkn MI
21
Ibid, hal: 78-79.
18
C. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan strataegi
pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.22
Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia dikenal
dengan nama pembelajaran kooperatif. Menurut Johnson pembelajaran kooperatif
adalah pemanfaatan kelompok kecil (2-5 orang) dalam pembelajaran yang
memungkinkan siswa bekerjasama untuk memaksimalkan belajar mereka dan
belajar anggota lainnya dalam kelompok.23
Selain itu pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai system
kerja/belajar kelompok yang terstruktur.24
Dari uraian-uraian di atas dapat diketahui tentang pengertian pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) adalah pembelajaran yang mengutamakan
adanya kelompok-kelompok kecil atau tim yang di dalamnya terdiri dari 2-5
orang. Dalam proses pembelajaran kooperatif siswa dituntut untuk bekerjasama
dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru,
dengan memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.
22
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2011), Cet. II, h. 62.
23
Ibid.
24
Masitoh, op.cit, h. 232.
20
26
Komalasari, op.cit, h. 63.
27
I Wayan Kasub Abadi, Kegiatan Belajar Mengajar: Model Pembelajaran,
http://guru-kbm.blogspot.com/2008/05/model-pembelajaran.html, (Bali: 2008), h. 17.
22
Yaitu sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan
dengan teknik pertukaran dari kelompok ke kelompok (group-to-group
exchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik
megajarkan sesuatu.28
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini ketergantungan
antara siswa sangat tinggi. Setiap siswa dalam model pembelajaran
kooperatif ini adalah anggota dari dua kelompok, yaitu (1) kelompok asal
(home group) dan (2) kelompok ahli (expert group). Kelompok asal
dibentuk dengan anggota yang heterogen. Di kelompok asal ini mereka
akan membagi tugas untuk mempelajari suatu topik. Setelah semua
anggota kelompok asal memperoleh tugas masing-masing, mereka akan
meninggalkan kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli. Kelompok
ahli adalah kelompok yang terbentuk dari anggota-anggota kelompok yang
mempunyai tugas mempelajari sebuah topik yang sama (berdasarkan
kesepakatan mereka di kelompok asal). Setelah mempelajari topik tersebut
di kelompok ahli, mereka akan kembali ke kelompok asal mereka masing-
masing dan saling mengajarkan topik yang menjadi tanggungjawab
mereka ke anggota kelompok lainnya secara bergantian.
e. NHT (Numbered Heads Together)-Kepala Bernomor Bersama
Pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT, minta siswa untuk
menomori diri mereka masing-masing dalam kelompoknya mulai dari 1
hingga 4. Metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992 dimana setiap siswa
diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru
memanggil nomor dari siswa.29
Ajukan sebuah pertanyaan dan beri batasan waktu tertentu untuk
menjawabnya. Siswa yang mengangkat tangan jika bisa menjawab
pertanyaan guru tersebut. Guru menyebut suatu angka (antara 1 sampai 4)
dan meminta seluruh siswa dari semua kelompok dengan nomor tersebut
28
Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2009), cet-9, h. 168.
29
Komalasari, op.cit, h. 62.
23
30
Muhammad Faiq, op.cit, h. 2.
31
Ibid.
24
32
Ibid.
33
Ibid.
25
34
Bungs Education, Metode Pembelajaran,
http://wbungs.blogspot.com/2012/07/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_16.html, (Jawa
Timur, 2009), h. 1.
35
Muhammad Faiq, op.cit. h. 3.
26
36
Ibid, h. 4.
27
37
Ibid.
38
Ujang Nurdin, Tekinik dan Tujuan Pembelajaran Kooperatif, http://style-
lecture.blogspot.com/2012/09/teknik-dan-tujuan-pembelajaran.html, Juni 2013.
31
39
Sadijah, Cholis. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share TPS
(Malang: Lembaga Penelitian UM 2006 ) hal: 12
32
40
Anonim. Think pair share. http://www.eazhull.org.uk/nlc/think,_pair,_share.htm.
diakses pada 12 Desember 2013 Pukul: 14.45WIB.
33
41
Muhammad Adib, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan metode Think-Pair-
Share dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam Kelas IV SDN Manggis I Ngancar Kab. Kediri, Skripsi S1 UIN Malang. (Malang: 2010), h.
106, tidak dipublikasikan.
36
42
Meylany Pemugari, Penerapan Metode Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Teori PKK Di SMP Negeri 3 Margasari Tegal,
Skripsi S1 Universitas Yogyakarta. (Yogyakarta: 2012), h. 65, tidak dipublikasikan.
37
E. Kerangka Berfikir
Belajar merupakan sebuah proses pengembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang terjadi manakala seseorang melakukan interaksi
secara intensif dengan sumber-sumber belajar. Sumber belajar tersebut bisa dari
buku ataupun sumber lainnya. Proses belajar yang baik senantiasa menghasilkan
hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar yang didapat oleh siswa berupa
kemampuan-kemampuan tertentu yang diperoleh dari proses belajar. Penelitian ini
lebih fokus menyoroti hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Mata
pelajaran PKn merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi hasil belajar mata pelajaran PKn yaitu
hasil belajar PKn merupakan hasil yang dicapai siswa berupa kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar PKn.
Hasil belajar tersebut tak luput dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor tersebut bisa bersifat dari diri siswa itu sendiri atau dari luar seperti halnya
lingkungan, sekolah, kelengkapan sarana, bahan ajar, kualitas pengajaran, dan
lain-lain.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal maka kualitas pengajaran
harus dilakukan secara matang. Mengacu pada tujuan KTSP bahwa pengajaran
yang berbasis KTSP harus lebih mengutamakan peran aktif siswa. Peran aktif
siswa tersebut bisa digali dengan menggunakan model-model pengajaran yang
bervariatif. Sering kali guru melakukan pengajaran secara konvensional. Hal itu
akan membuat siswa merasa jenuh, selain itu siswa tidak bisa berperan aktif
karena yang lebih berperan aktif di sini yaitu guru (teacher oriented).
43
Richard Hamonangan Saragih, Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share
Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas X SMA Negeri 1
Raya Kahean Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi S1 Universitas Negeri Medan. (Medan: 2012),
h. 57-58, tidak dipublikasikan.
38
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian
tindakan ini adalah penerapan pendekatan Thik-Pair-Share dapat meningkatkan
hasil belajar PKn pada siswa kelas IV MI Cibeureum Legok Kabupaten
Sukabumi.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
40
41
Tindakan, dan (3) Kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.1
Ciri-ciri penelitian tindakan kelas (PTK) adalah adanya tindakan yang
nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami (bukan dalam laboratorium),
ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis. Tindakan tersebut merupakan
suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan
dalam rangkaian siklus kegiatan.2
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan
(4) Refleksi. Di bawah ini adalah gambar putaran spiral tersebut:3
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Perencanaan
Observasi
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Observasi
Pelaksanaan
Refleksi
1
Arikunto, Suhardjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi
Aksara,2008) Hal.2
2
Ibid, hal.62
3
Arikunto Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet
ke-9, h. 105.
42
C. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh siswa
kelas IV MI Cibeureum Legok kabupaten Sukabumi yang berjumlah 36 orang.
Dipilihnya kelas IV sebagai subyek penelitian dikarenakan bahwa siswa kelas IV
merupakan kelas yang siswanya rata-rata berusia 9-10 tahun. Dimana pada usia
4
Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitan Tindakan Kelas. (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2008), hal. 66.
44
ini, mereka mulai bisa merekontruksi pikiran dan mulainya beranjak dewasa.
Sehingga nantinya dengan kemampuan yang dimiliki siswa ini, pelaksanaan
pembelajaran berlangsung sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumya
oleh peneliti dan guru bidang studi.
mitra. Hasil diskusi tersebut dijadikan refleksi tindakan. Hasil refleksi tindakan
tersebut digunakan untuk menyusun rancangan tindakan pada siklus berikutnya.
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, rancangan pembelajaran yang telah
disusun kemudian dilaksanakan oleh peneliti.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan penerapan
pembelajaran kooperatif dengan metode TPS (Think-Pair-Share). Pengamatan
dilakukan secara intensif untuk merekam gejala-gejala yang muncul baik yang
mendorong maupun yang menghambat proses pembelajaran. Hasil pengamatan
ditulis melalui alat pengumpulan data.
Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
pembelajaran. Dalam kegiatan ini, semua indikator berusaha dikenali,
didokumentasi, dan dicatat.
Pengamatan dilakukan secara terus-menerus mulai dari siklus I sampai
pada tindakan siklus berikutnya. Hasil pengamatan tersebut kemudian
didiskusikan dengan guru mitra, kemudian diadakan refleksi untuk perencanaan
tindakan siklus berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi menjelaskan tentang waktu. Proses dengan langkahnya harus
jelas, kemudian hasilnya dipaparkan dalam uraian lengkap. Hasil dari refleksi
harus tampak digunakan sebagai bahan oleh peneliti untuk menyusun perencanaan
pada siklus berikutnya. Kegiatan refleksi dilaksanakan pada tiap akhir siklus.
Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan cara:
a. Menganalisis tindakan yang telah dilaksakan,
b. Mendiskusikan dan membahas kesesuaian tindakan dengan perencanaan
yang telah dilaksanakan dan temuan lain yang muncul selama kegiatan
pelaksanaan tindakan berlangsung.
c. Mendiskusikan dan mencari pemecahan masalah apabila terdapat kendala
dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
d. Membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh.
47
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini digunakan untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan situasi kelas/subyek yang didapat dalam proses pembelajaran
siklus I Jumlah skor yang diperoleh siswa dan siklus II berlangsung. Data ini
digunakan untuk perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya.
5. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto pada saat kegiatan
pembelajaran siklus I, siklus II. Foto-foto tersebut merupakan gambaran suasana
yang sedang terjadi di kelas pada waktu proses pembelajaran.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke-XIII. h. 168.
6
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Op. Cit., h. 109-110.
50
Keterangan:
: koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i
dengan skor total
: rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal
nomor i
: rata-rata skor total semua responden
: standar deviasi skor total semua responden
: proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i
: proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
Keterangan:
St = standar deviasi skor total
X = simpangan x-x
N = banyaknya subjek.7
7
Ibid., hlm. 97
8
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Op. Cit., h. 103-104
51
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal yang benar
N : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Keterangan:
: jumlah peserta tes
: banyaknya peserta kelompok atas
: banyaknya peserta kelompok bawah
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
itu dengan benar
: banyaknya peserta kelmpok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
= : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal
benar
= : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal
benar
Klasifikasi harga daya pembeda (DP)
D : 0,00-0,20 = jelek (poor)
D : 0,20-0,40 = cukup (satisfactory)
D : 0,40-0,70 = baik (good)
D : 0,70-1,00 = baik sekali (excellent)
d. Uji Reliabilitas
9
Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 211-218.
52
Keterangan:
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-
p)
pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari
devians)
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi
Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
Cet. Ke-IX. h. 100-101.
53
11
Awaludin, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Siswa dengan
Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran Open-Ended dengan Pemberian Tugas
Tambahan, http://.tp.ac.id/dokumen/rumus+gain+ternormalisasi, Minggu, 17 Juli 2011
54
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. MI Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi
a. Sejarah Singkat
Sebelum kita meninjau dan mempelajari situasi dan kondisi MI Cibeureum
Legok Kabupaten Sukabumi, kita terlebih dulu perlu mengetahui tentang sejarah
berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi tersebut.
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi ini berdiri
pada tahun 1969 dan dikepalai oleh bapak Jaya, S. Pd. I.
b. Keadaan Siswa MI Cibeureum Legok
Adapun jumlah seluruh siswa mulai dari kelas I sampai dengan VI adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Siswa Kelasa I-VI MI Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi
Tahun Pelajaran: 2012-2013
54
55
Selain itu masih adanya siswa yang belum hafal sehingga menyulitkan
siswa dalam mengerjakan soal karena soal masih berkaitanmateri yang diajarkan.
Dalam proses belajar guru berkeliling mengamati siswa sambil melakukan
penilaian proses dan memberikan motivasi kepada siswa dan mengarahkan dan
menjawab pertanyaan apabila ada kelompok yang kurang jelas. Pada pertemuan
pertama ini terlihat bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan dalam
menyesuaikan diri bekerja kelompok dan masih kesulitan dalam mengerjakan
soal. Dan tampak masih adanya siswa yang tidak bekerja dalam kelompok
melainkan ngobrol sendiri dengan temanya dan hanya pasrah dengan teman yang
mengerjakan, mereka belum memiliki tanggung jawab bersama.
Setelah dirasa cukup dalam diskusi dan mengerjakan soal maka setiap
kelompok secara acak dipersilahkan untuk membacakan hasil diskusinya tersebut,
kelompok lain memberikan tanggapanya. Siswa yang ditunjuk pertama kali ada
sedikit kendala yaitu siswa masih berebut tidak mau untuk membacakan hasil
diskusinya dan saling lempar-melemparkan tugas, untuk ini guru mencoba untuk
memberikan motivasi sampai akhirnya siswa tersebut mau mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya. Dan pada kelompok selanjutnya sudah sedikit lancar
dengan siswa sudah tidak saling lempar-melemparkan tugas.
Kegiatan akhir guru menganalisis hasil pekerjaan siswa dan
menyimpulkan hasil pembelajaran. Sebelum mengakhiri guru melakukan tanya
jawab untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari,
guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, dan
guru menutup dengan salam dan berdoa bersama.
3) Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun yang menjadi observer yang mencatat lembar observasi pada pedoman
observasi adalah guru kelas lain. Pada saat pelaksanaan diskusi berlangsung
beberapa siswa masih bingung dengan metode yang digunakan.
Hasil belajar siswa pada siklus I yang diperoleh dari pretest yang
dilakukan pada pertemuan I menunjukkan bahwa nilai tertinggi siswa yaitu 75,
sedangkan nilai terendah siswa yaitu 40, dan nilai rata-rata siswa yaitu hanya
58
59.86. Artinya nilai rata-rata tersebut masih dibawah KKM dan masih belum
mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan yaitu 80%.
4) Refleksi
Dari perencanaan dan pelaksanaan pada kegiatan siklus pertama
pertemuan pertama, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan strategi kooperatif
model think-pair-share dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas IV di
MI Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi belum maksimal.
Ada permasalahan dalam proses perencanaan tindakan dalam kegiatan
pretes yaitu masih banyak siswa yang mendapat nilai kurang dan masih di bawah
rata-rata dan dari terhadap minat siswa pada mata pelajaran PKn banyak siswa
yang masih merasa dan menganggap mata pelajaran ini sebagai mata pelajaran
yang sulit dan kurang menyenangkan, dan hanya beberapa siswa saja yang
menyukai dan menganggap pelajaran ini menyenangkan.
Pada tahap pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa siswa masih perlu
menyesuaikan diri karena selama ini belum terbiasa dengan pembentukan
kelompok. Masih adanya siswa yang ramai sendiri apabila kerja dalam kelompok.
Berdasarkan hal ini maka pembelajaran yang dilakukan perlu adanya
perbaikan lagi agar hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi kooperatif
model think-pair-share dalam pelajaran PKn dapat meningkat.
Siklus I Pertemuan II
1) Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua ini siswa lebih
difokuskan untuk melakukan lembar kerja siswa tentang globalisasi dengan kerja
kelompok sesuai dengan pada kelompok pada pertemuan sebelumnya, dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Diakhir pertemuan siswa diberikan
soal postes, guna mengetahui peningkatan yang diraih siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
Sumber yang digunakan adalah buku PKn kelas IV dari berbagai penerbit,
LKS, pengalaman siswa. Adapun untuk mengevaluasi hasil belajar yang di capai
siswa di gunakan instrumen pedoman observasi sikap siswa selama proses KBM
dengan menggunakan strategi koperatif model think-pair-share.
59
2) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan yang kedua ini dilaksanakan
pada tanggal 08 April 2013. Pada kegiatan awal seperti biasa sebelum memulai
pelajaran guru mengucapkan salam, menanyakan keadaan siswa, menanyakan
kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkanya dengan materi
yang akan dipelajari.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan secara singkat materi tentang
Globalisasi pada siswa, kemudian guru menyampaikan informasi mengenai
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share kepada siswa seperti pada
pertemuan pertama, dilanjutkan dengan guru memberikan masalah kepada siswa
untuk mencari jawaban sementara setelah itu siswa di suruh untuk mencari
pasangan dalam kelompoknya (sesuai dengan kelompok pada pertemuan
sebelumnya). Pada saat kegiatan ini keadaan siswa sudah sedikit berbeda tidak
seperti pada pertemuan pertama, dimana siswa sudah tidak merasa kebingungan
dengan kelompoknya dan sudah mulai membiasakan bekerja dalam kelompok.
Dan guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk membahas masalah
tersebut dan setiap kelompok mempresentasikan jawaban masing-masing
kelompok secara acak.
Kemudian siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Dalam proses
diskusi berlangsung guru berkeliling mengamati siswa dan menjawab apabila ada
kelompok yang kurang jelas. Pada saat diskusi siswa diberi masalah dan disuruh
untuk memikirkanya sejenak, pada saat itu masih terdapat siswa yang kurang
memperhatikan dan asyik main sendiri, namun hal ini dapat diantisipasi dengan
cara guru memberikan motivasi agar siswa dan mengingatkan siswa agar tidak
ramai sendiri. Dan pada waktu diskusi dengan masing-masing kelompok sebagian
siswa sudah mulai bisa bekerja sama, dan sebagian siswa juga merasa senang
dengan berdiskusi semacam ini karena sudah terbiasa dengan teman sebangku
sehingga merasa enak diajak berdiskusi, meskipun belum semua siswa mau diajak
berdiskusi, dan malah asyik ngobrol sendiri dengan teman sebangku, namun
sudah ada sedikit perubahan dari pertemuan yang pertama. Kendala yang lain
adalah masih adanya siswa yang merasa kesulitan dalam mengerjakan dalam kerja
60
kelompok karena tidak semua siswa dalam sebangku memiliki kemampuan yang
tinggi ada siswa yang memiliki kemampuan yang sama-sama tinggi, ada yang
sedang sama sedang, bahkan ada yang kurang. Sehingga menyulitkan siswa dalam
memecahkan masalah dalam kelompok.
Sebelum memasuki pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan
soal postes siklus I.
Pada kegiatan akhir guru menganalisis hasil kegiatan siswa, LKS, dan
bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan materi yang belum
jelas di tutup dengan salam.
Sebelum pelajaran berakhir peneliti melakukan tanya jawab dengan
beberapa siswa tentang proses belajar mengajar yang baru dilakukan dengan
menggunakan strategi kooperatif model think pair- share.
3) Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun yang menjadi observer yang mencatat lembar observasi pada pedoman
observasi adalah guru kelas lain. Pada saat pelaksanaan diskusi berlangsung
beberapa siswa masih bingung dengan metode yang digunakan.
Hasil belajar siswa pada siklus I yang diperoleh dari postes yang dilakukan
pada pertemuan I menunjukkan bahwa nilai tertinggi siswa yaitu 85, sedangkan
nilai terendah siswa yaitu 55, dan nilai rata-rata siswa yaitu hanya 69.31. Artinya
nilai rata-rata tersebut masih dibawah KKM dan masih belum mencapai
ketuntasan belajar yang diinginkan yaitu 80%.
4) Refleksi
Pada kegiatan siklus I pertemuan kedua, menunjukkan tidak ada
permasalahan pada perencanaan tindakan, karena telah terlaksanan sesuai dengan
rencana. Pada pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa siswa sudah mulai
terbiasa dengan kerja kelompok, namun masih ada beberapa kelompok khususnya
anak laki-laki yang kurang memperhatikan, dan ramai sendiri. Jika dilihat dari
hasil belajar dan penilaian individu dan kelompok ada sedikit peningkatan
terhadap antusias siswa dalam melakukan pembelajaran PKn dengan strategi
61
kooperatif model think pair-share ini siswa sudah agak mulai senang dan terbiasa
belajar bersama dan saling bertukar pendapat dengan teman terlebih dengan teman
sebangku karena sudah terbiasa dan sudah cukup akrab, meskipun masih adanya
kelompok yang merasa kesulitan dalam mengerjakan soal.
b. Siklus II
Siklus II Pertemuan I
1) Perencanaan Tindakan
Pada siklus II, pertemuan I peneliti merencanakan pembelajaran PKn
khususnya pada materi pengaruh globalisasi dengan langkah awal adalah
memberikan soal pretes kepada siswa, untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa mengenai konsep Globalisasi yang dilakukan sebelum kegiatan
atau proses belajar mengajar berlangsung yaitu gunanya untuk mengetahui sejauh
mana bahan-bahan atau materi yang akan diajarkan telah diketahui oleh peserta
didik, setelah itu guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan
diajarkan.
Adapun bahan-bahan yang dipersiapkan sebelum melakukan penelitian
adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat pedoman
observasi sikap antusiasme siswa selama proses pembelajaran PKn menggunakan
strategi kooperatif think-pair-share, menyiapkan buku penunjang (PKn) yang
akan di akan digunakan dalam pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran siklus II, pertemuan I dilaksanakan pada tanggal
03 Juni 2013. Adapun pelaksanaan tindakanya adalah sebelum masuk pada
kegiatan inti pembelajaran, terlebih dahulu guru memberi salam kepada siswa dan
menanyakan keadaan siswa, dan melakukan doa bersama, kemudian guru
mengenalkan peneliti kepada siswa, Setelah itu guru memberitahu materi yang
akan dipelajari, dan menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan
melakukan tanya jawab dengan siswa tentang yang diajarkan.
62
Kemudian memberikan soal pretes pada siswa. Pada kegiatan inti guru
menjelaskan materi yang akan dipelajari kepada semua siswa yaitu mengenai
materi pengaruh Globalisasi.
Pada saat guru menjelaskan materi siswa masih begitu antusias,. Setelah
guru menjelaskan materi kemudian guru langsung menyampaikan informasi
mengenai pembelajaran kooperatif model think-pair-share kepada siswa,
dilanjutkan dengan guru memberikan masalah kepada siswa untuk mencari
jawaban sementara, setelah itu siswa di suruh untuk mencari pasangan dalam
kelompoknya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk
membahas masalah tersebut dan mempresentasikan jawaban masing-masing
kelompok.
Pada saat ini masih banyak siswa yang masih begitu bingung dengan
strategi yang diterapkan karena siswa belum terbiasa, dan masih baru, masih
banyaknya siswa yang sulit diatur dan ramai sendiri, mengingat siswa kelas IV ini
siswanya masih suka berjalan-jalan di kelas dan meninggalkan bangkunya
terutama pada anak laki-laki.
Selain itu masih adanya siswa yang belum hafal atau sehingga
menyulitkan siswa dalam mengerjakan soal karena soal masih berkaitan dengan
dan . Dalam proses belajar guru berkeliling mengamati siswa sambil melakukan
penilaian proses dan memberikan motivasi kepada siswa dan mengarahkan dan
menjawab pertanyaan apabila ada kelompok yang kurang jelas. Pada pertemuan
pertama ini terlihat bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan dalam
menyesuaikan diri bekerja kelompok dan masih kesulitan dalam mengerjakan
soal. Dan tampak masih adanya siswa yang tidak bekerja dalam kelompok
melainkan ngobrol sendiri dengan temanya dan hanya pasrah dengan teman yang
mengerjakan, mereka belum memiliki tanggung jawab bersama.
Setelah dirasa cukup dalam diskusi dan mengerjakan soal maka setiap
kelompok secara acak dipersilahkan untuk membacakan hasil diskusinya tersebut,
kelompok lain memberikan tanggapanya. Siswa yang ditunjuk pertama kali ada
sedikit kendala yaitu siswa masih berebut tidak mau untuk membacakan hasil
diskusinya dan saling lempar-melemparkan tugas, untuk ini guru mencoba untuk
63
yang sulit dan kurang menyenangkan, dan hanya beberapa siswa saja yang
menyukai dan menganggap pelajaran ini menyenangkan.
Pada tahap pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa siswa sudah mulai
terbiasa dengan pembentukan kelompok. Selain itu berdasarkan hasil pretes dapat
diketahui bahwa nilai siswa masih dibawah rata-rata hal ini disebabkan salah
satunya adalah karena masih adanya siswa yang tidak hafal atau sehingga siswa
sulit untuk mengerjakan karena soal.
Berdasarkan hal ini maka pembelajaran yang dilakukan perlu adanya
perbaikan lagi agar hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi kooperatif
model think-pair-share dalam pelajaran PKn dapat meningkat.
Siklus II Pertemuan II
1) Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua ini siswa lebih
difokuskan untuk melakukan lembar kerja siswa tentang globalisasi dengan kerja
kelompok sesuai dengan pada kelompok pada pertemuan sebelumnya, dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Diakhir pertemuan siswa diberikan
soal postes, guna mengetahui peningkatan yang diraih siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
Sumber yang digunakan adalah buku PKn kelas IV dari berbagai penerbit,
LKS, pengalaman siswa. Adapun untuk mengevaluasi hasil belajar yang di capai
siswa di gunakan instrumen pedoman observasi sikap siswa selama proses KBM
dengan menggunakan strategi koperatif model think-pair-share.
2) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan yang kedua ini dilaksanakan
pada tanggal 05 Juni 2013. Pada kegiatan awal seperti biasa sebelum memulai
pelajaran guru mengucapkan salam, menanyakan keadaan siswa, menanyakan
kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkanya dengan materi
yang akan dipelajari.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan secara singkat materi tentang
Globalisasi pada siswa, kemudian guru menyampaikan informasi mengenai
pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share kepada siswa seperti pada
65
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan materi yang belum
jelas di tutup dengan salam.
Sebelum pelajaran berakhir peneliti melakukan tanya jawab dengan
beberapa siswa tentang proses belajar mengajar yang baru dilakukan dengan
menggunakan strategi kooperatif model think pair- share.
3) Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun yang menjadi observer yang mencatat lembar observasi pada pedoman
observasi adalah guru kelas lain.
Pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa
sudah banyak bertanya tentang materi yang belum dipahami dan siswa juga
menambah banyak referensi.
Hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan II yang diperoleh dari pretes
yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai tertinggi siswa yaitu 100, sedangkan
nilai terendah siswa yaitu 75, dan nilai rata-rata siswa yaitu hanya 76. Artinya
nilai rata-rata tersebut telah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu
87.64 dan keberhasilan pembelajaran PKn melalui penerapan metode TPS belum
mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan yaitu 80%.
4) Refleksi
Pada kegiatan siklus II pertemuan kedua, menunjukkan tidak ada
permasalahan pada perencanaan tindakan, karena telah terlaksanan sesuai dengan
rencana. Pada pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa siswa sudah mulai
terbiasa dengan kerja kelompok, dan seluruh anggota kelompok telah memiliki
kesadaran untuk memperhatikan. Jika dilihat dari hasil belajar dan penilaian
individu dan kelompok terdapat peningkatan terhadap antusias siswa dalam
melakukan pembelajaran PKn dengan strategi kooperatif model think pair-share
ini siswa sudah senang dan terbiasa belajar bersama dan saling bertukar pendapat
dengan teman terlebih dengan teman sebangku karena sudah terbiasa dan sudah
cukup akrab, meskipun masih adanya kelompok yang merasa kesulitan dalam
mengerjakan soal.
67
B. Analisis Data
Setelah dilaksanakannya penelitian yang begitu panjang, maka penelitia
akan menganalisa temuan yang didapat mulai dari siklus I sampai siklus II.
1. Siklus I
a. Pertemuan I
Pada pertemuan I ini peneliti menganalisa mulai dari observasi kegiatan
siswa saat mengikuti pembelajaran dengan metode TPS.
Peneliti mendapati permasalahan yang timbul, berikut ini rincian kegiatan
yang dilakukan siswa:
Tabel 4.4
Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Berdasarkan tabel di atas bahwa selama pembelajaran dengan
menggunakan metode think-pair-share kegiatan siswa masih terbilang kurang.
Aktivitas siswa tidak mewujudkan pembelajaran yang efektif.
Selain observasi kegiatan siswa, segala aktivitas guru juga diamati oleh
observer. Berikut ini hasil pengamatan kegiatan guru selama pembelajaran
berlangsung:
Tabel 4.5
Lembar Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai - - - - -
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6. terhadap proses - - - - -
pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7. - - - - -
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui
8. - - - - -
pendekatan think-pair-
share
Bimbingan kepada
9. - - - - -
kelompok
Pemberian kesempatan
10. - - - - -
kepada siswa untuk berpikir
69
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
11. - - - - -
bertanya dan
mengungkapkan jawaban
Antusias siswa terhadap
12. - - - - -
jawaban yang diberikan
Mengamati kesulitan dan
13. - - - - -
kemajuan belajar siswa
Keterampilan menerangkan
14. kembali dan menyimpulkan - - - - -
materi yang disampaikan
Keterampilan memberikan
15. kegiatan tindak lanjut - - - - -
setelah penyampaian materi
Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang
16. - - - - -
sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
1 Ai Rani 65
2 Alfi Agustian 55
3 Allisa Putri Jenal 70
4 Alya Agustina 60
5 Ananda Aulia 55
70
Tabel 4.7
Frekuensi Perolehan Nilai Pretes Siswa
Metode Think-pair-share Siklus I Pertemuan I
No Nilai Frekuensi
1. 70-79 6
2. 60-69 15
3. 50-59 11
4. 40-49 4
Data tersebut menunjukkan bahwa yang memperoleh nilai 70-79 adalah 6
orang, 60-69 adalah 15 orang, 50-59 adalah 11 orang dan 40-49 adalah 4 orang.
Artinya, perolehan nilai siswa masih banyak yang mendapatkan nilai dibawah
KKM yang telah ditentukan yaitu 70.
b. Pertemuan II
Pada pertemuan II ini peneliti menganalisa mulai dari observasi kegiatan
siswa saat mengikuti pembelajaran dengan metode TPS sama halnya pada
pertemuan I.
Peneliti mendapati permasalahan yang timbul, berikut ini rincian kegiatan
yang dilakukan siswa:
Tabel 4.8
Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
Aktif mengungkapkan
6. - - - - - 3
jawaban
8. Aktif bertanya - - - - - 3
Memecahkan soal yang
9. harus dipecahkan - - - - - 4
bersama
Melaksanakan tes akhir
10. - - - - - - -
(post test)
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai - - - - -
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6. - - - -
terhadap proses
73
pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7. - - - - -
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui
8. - - - - -
pendekatan think-pair-
share
Bimbingan kepada
9. - - - - -
kelompok
Pemberian kesempatan
10. - - - - -
kepada siswa untuk berpikir
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
11. - - - -
bertanya dan
mengungkapkan jawaban
Antusias siswa terhadap
12. - - - - -
jawaban yang diberikan
Mengamati kesulitan dan
13. - - - - -
kemajuan belajar siswa
Keterampilan menerangkan
14. kembali dan menyimpulkan - - - - -
materi yang disampaikan
Keterampilan memberikan
15. kegiatan tindak lanjut - - - - -
setelah penyampaian materi
Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang
16. - - - - -
sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Tabel 4.10
Nilai Postes Siklus I
1 Ai Rani 70
2 Alfi Agustian 65
3 Allisa Putri Jenal 80
4 Alya Agustina 75
5 Ananda Aulia 65
6 Andika Wahyu Hidayat 60
7 Ari Haryanto 70
8 Bambang Yusuf 55
9 Budi 60
10 Citra Dwi Lestari 80
11 Devi Arisandi 70
12 Diya Atul Milah 55
13 Eka Zahra 70
14 Fazhal 65
15 Gina Junyar 85
16 Happyta 70
17 Hasna Caya 85
18 Jaenal Adhari 70
19 Jenal Muttaqin 65
20 M. Alik 60
21 M. Azis 70
22 M. Farhan 65
23 M. Reihan RF 80
24 Muhammad Hafidz 70
25 Muhammad Iqbal Safutra 60
26 Muhammad Javier Ramdhan S 65
27 Nabila Tsana Salamah 75
28 Pujanagara Panutan 70
29 Rika Yuliansyah 65
30 Silvia Ramdiani 85
31 Siti Nuraeni 65
32 Supaldi 75
33 Syahrul Juniansyah 70
34 Syifa Nurafriani 65
35 Yuliani 70
75
36 Yulianti 70
Jumlah 2495
Nilai rata-rata 69.31
Tabel 4.12
Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I
Tabel 4.13
Lembar Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai - - - - -
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6. terhadap proses - - - -
pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7. - - - - -
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui
8. - - - - -
pendekatan think-pair-
share
Bimbingan kepada
9. - - - - -
kelompok
Pemberian kesempatan
10. - - - - -
kepada siswa untuk berpikir
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
11. - - - -
bertanya dan
mengungkapkan jawaban
Antusias siswa terhadap
12. - - - - -
jawaban yang diberikan
Mengamati kesulitan dan
13. - - - - -
kemajuan belajar siswa
Keterampilan menerangkan
14. kembali dan menyimpulkan - - - - -
materi yang disampaikan
Keterampilan memberikan
15. - - - - -
kegiatan tindak lanjut
78
1 Ai Rani 65
2 Alfi Agustian 60
3 Allisa Putri Jenal 65
4 Alya Agustina 65
5 Ananda Aulia 60
6 Andika Wahyu Hidayat 50
7 Ari Haryanto 70
8 Bambang Yusuf 55
9 Budi 60
10 Citra Dwi Lestari 70
11 Devi Arisandi 65
12 Diya Atul Milah 50
13 Eka Zahra 70
14 Fazhal 60
15 Gina Junyar 85
16 Happyta 65
17 Hasna Caya 80
79
18 Jaenal Adhari 70
19 Jenal Muttaqin 50
20 M. Alik 60
21 M. Azis 70
22 M. Farhan 60
23 M. Reihan RF 80
24 Muhammad Hafidz 70
25 Muhammad Iqbal Safutra 60
26 Muhammad Javier Ramdhan S 60
27 Nabila Tsana Salamah 70
28 Pujanagara Panutan 70
29 Rika Yuliansyah 65
30 Silvia Ramdiani 75
31 Siti Nuraeni 50
32 Supaldi 65
33 Syahrul Juniansyah 70
34 Syifa Nurafriani 60
35 Yuliani 65
36 Yulianti 65
Jumlah 2330
Nilai rata-rata 64.72
b. Pertemuan II
Pada pertemuan II siklus II ini peneliti mengupayakan untuk lebih
meningkatkan lagi perolehan nilai yang diraih siswa pada pertemuan sebelumnya.
Peneliti menganalisa data mulai dari observasi kegiatan siswa saat mengikuti
pembelajaran dengan metode TPS.
Peneliti mendapati permasalahan yang timbul, berikut ini rincian kegiatan
yang dilakukan siswa:
Tabel 4.16
Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II
yang sangat siginifikan dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya, hal ini dapat
dilihat dari perolehan nilai dengan kategori baik sekali.
Selain observasi kegiatan siswa, segala aktivitas guru pada siklus II
pertemuan II juga diamati oleh observer. Berikut ini hasil pengamatan kegiatan
guru selama pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.17
Lembar Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai - - - - -
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6. terhadap proses - - - -
pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7. - - - - -
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui
8. - - - - -
pendekatan think-pair-
share
Bimbingan kepada
9. - - - - -
kelompok
Pemberian kesempatan
10. - - - - -
kepada siswa untuk berpikir
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
11. - - - -
bertanya dan
mengungkapkan jawaban
Antusias siswa terhadap
12. - - - - -
jawaban yang diberikan
82
1 Ai Rani 90
2 Alfi Agustian 85
3 Allisa Putri Jenal 90
4 Alya Agustina 95
5 Ananda Aulia 85
6 Andika Wahyu Hidayat 75
7 Ari Haryanto 95
8 Bambang Yusuf 80
9 Budi 80
10 Citra Dwi Lestari 90
11 Devi Arisandi 90
12 Diya Atul Milah 80
13 Eka Zahra 95
83
14 Fazhal 85
15 Gina Junyar 100
16 Happyta 90
17 Hasna Caya 95
18 Jaenal Adhari 85
19 Jenal Muttaqin 75
20 M. Alik 85
21 M. Azis 95
22 M. Farhan 80
23 M. Reihan RF 100
24 Muhammad Hafidz 85
25 Muhammad Iqbal Safutra 80
26 Muhammad Javier Ramdhan S 85
27 Nabila Tsana Salamah 95
28 Pujanagara Panutan 90
29 Rika Yuliansyah 85
30 Silvia Ramdiani 100
31 Siti Nuraeni 85
32 Supaldi 90
33 Syahrul Juniansyah 85
34 Syifa Nurafriani 80
35 Yuliani 90
36 Yulianti 85
Jumlah 3155
Nilai rata-rata 87.64
Berdasarkan data tersebut, nilai rata-rata pretes siswa pada pertemuna II
siklus I hanya mencapai 87.64. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19
Frekuensi Perolehan Nilai Postes Siswa
Model Think-pair-share Siklus II Pertemuan II
No Kriteria Penilaian Frekuensi
1. 90-100 16
2. 80-89 18
3. 70-79 2
Data tersebut menunjukkan bahwa yang memperoleh nilai 90-100 adalah
16 orang, 80-89 adalah 18 orang dan 70-79 adalah 2 orang.
84
C. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah dengan melalui penerapan metode Think pair-
share pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan penguasaan materi pengaruh
globalisasi siswa kelas IV MI Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi. Untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal, maka dalam pelaksanaannya peneliti
mengupayakan untuk meningkatkan motivasi ditunjukkan dari: merasa terangsang
untuk melaksanakan tugas yang diberikan (pendorong), tergerak untuk selalu
belajar (penggerak), terangsang untuk mewujudkan keinginanya (rangsangan),
keinginan untuk selalu menghilangkan kemalesan, mempunyai keinginan kuat
terhadap sesuatu (keinginan), mengikuti pembelajaran dengan senang, tidak
merasa jenuh dengan pelajaran, selalu tak kenal males dengan dengan belajar
(semangat), bertanya untuk mencari tahu, selalu merasa penasaran terhadap
sesuatu (rasa ingin tahu).
Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dari: kemampuan siswa untuk
menjawab soal yang diberikan baik berupa soal pretes maupun soal postets.
Dari perolehan nilai pretest dan posttest siswa pada penelitian ini, dapat
diketahui peningkatan yang diperoleh. Melalui penghitungan dengan rumus N-
Gain maka dapat diketahui keberhasilan siswa dalam belajar dan dapat diketahui
termasuk kategori apa saja setiap siswa itu sendiri. Penghitungan nilai pretest dan
posttest dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.20
Penghitungan Nilai Pretest dan Postest Siklus I
Siklus I Postest
Ideal - N-
No. Responden - Ket
Pretest Postest Pretest pretest Gain
1 Ai Rani 65 70 5 35 0.14 Rendah
2 Alfi Agustian 55 65 10 45 0.22 Rendah
3 Allisa PJ 70 80 10 30 0.33 Sedang
4 Alya Agustina 60 75 15 40 0.38 Sedang
5 Ananda Aulia 55 65 10 45 0.22 Rendah
6 Andika WH 45 60 15 55 0.27 Rendah
7 Ari Haryanto 65 70 5 35 0.14 Rendah
85
Sedangkan untuk perolehan nilai pretes dan postes siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
86
Tabel 4.13
Penghitungan Nilai Pretest dan Postest Siklus II
Siklus II Postest
Ideal - N-
No. Responden - Ket
Pretest Postest Pretest pretest Gain
1 Ai Rani 65 90 25 35 0.71 Tinggi
2 Alfi Agustian 60 85 25 40 0.63 Sedang
3 Allisa PJ 65 90 25 35 0.71 Tinggi
4 Alya Agustina 65 95 30 35 0.86 Tinggi
5 Ananda Aulia 60 85 25 40 0.63 Sedang
6 Andika WH 50 75 25 50 0.50 Sedang
7 Ari Haryanto 70 95 25 30 0.83 Tinggi
8 Bambang Y 55 80 25 45 0.56 Sedang
9 Budi 60 80 20 40 0.50 Sedang
10 Citra DL 70 90 20 30 0.67 Sedang
11 Devi Arisandi 65 90 25 35 0.71 Tinggi
12 Diya Atul M 50 80 30 50 0.60 Sedang
13 Eka Zahra 70 95 25 30 0.83 Tinggi
14 Fazhal 60 85 25 40 0.63 Sedang
15 Gina Junyar 85 100 15 15 1.00 Tinggi
16 Happyta 65 90 25 35 0.71 Tinggi
17 Hasna Caya 80 95 15 20 0.75 Tinggi
18 Jaenal Adhari 70 85 15 30 0.50 Sedang
19 Jenal Muttaqin 50 75 25 50 0.50 Sedang
20 M. Alik 60 85 25 40 0.63 Sedang
21 M. Azis 70 95 25 30 0.83 Tinggi
22 M. Farhan 60 80 20 40 0.50 Sedang
23 M. Reihan RF 80 100 20 20 1.00 Tinggi
24 Muhammad H 70 85 15 30 0.50 Sedang
25 Muhammad IS 60 80 20 40 0.50 Sedang
26 Muhammad J 60 85 25 40 0.63 Sedang
27 Nabila Tsana 70 95 25 30 0.83 Tinggi
28 Pujanagara P 70 90 25 30 0.83 Tinggi
29 Rika Y 65 85 25 35 0.71 Tinggi
30 Silvia R 75 100 25 25 1.00 Tinggi
31 Siti Nuraeni 50 85 35 50 0.70 Tinggi
32 Supaldi 65 90 25 35 0.71 Tinggi
33 Syahrul J 70 85 15 30 0.50 Sedang
34 Syifa N 60 80 20 40 0.50 Sedang
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penelitian dapat diketahui bahwa dengan penerapan
pembelajaran kooperatif melalui pendekatan think-pair-share, dapat
meningkatakan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV MI Cibeureum Legok
Kabupaten Sukabumi.
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisa yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan Pembelajaran Kooperatif melalui pendeakatan think-pair-share
memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar PKn kelas IV MI
Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi. Ditunjukkan dengan meningkatnya
aspek kognitif masing-masing siswa.
2. Penerapan Pembelajaran koperatif melalui pendekatan think-pair-share
sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan
dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa serta meningkatnya aspek
afektif dan psikomotorik siswa pada setiap siklus.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Agar metode think-pair-share ini diterapkan di dalam KBM pada mata
pelajaran PKn, karena berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat
meningkatkan penguasaan materi Pengaruh Globalisasi.
2. Bagi Guru
Agar dalam penerapan metode think-pair-share benar-benar efektif, guru
harus secara konsisten mengikuti prosedur metode, menggunakan media
belajar, memberikan variasi berupa simulasi, stimulus berupa hadiah
(reward), dan pemberian motivasi. Di samping itu guru perlu kreatif untuk
mendesain model pembelajaran.
88
89
3. Bagi Siswa
Agar menghayati dan menerapkan metode think-pair-share dalam aktivitas
belajarnya, baik secara individual ataupun kelompok, karena dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
4. Bagi Penulis
Memberikan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian sebagai
bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.
90
DAFTAR PUSTAKA
90
91
Lampiran 1
I. Standar Kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
III. Indikator
Menceritakan proses globalisasi.
Menyebutkan pengaruh globalisasi pada makanan, permainan, dan
kebudayaan.
V. Materi Ajar
Arti globalisasi dan sejarahnya.
Kita di tengah-tengah globalisasi.
IX. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes tulis
b. Diskusi Kelompok
c. Kinerja
2. Rubrik Penilaian
(RPP)
Pertemuan II Siklus I
I. Standar Kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
III. Indikator
Menjelaskan sikap terhadap pengaruh globalisasi.
V. Materi Ajar
Sikap kita terhadap globalisasi.
I. Sumber/Bahan Belajar
1. Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas IV, Penerbit: Pusat Pebukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Pengarang: Prayoga Bestari dan Ati Sumiati.
2. Orang tua.
3. Teman.
4. Lingkungan rumah (keluarga), sekolah, dst.
II. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes tulis c. Diskusi Kelompok
b. Tes Lisan d. Kinerja
2. Rubrik Penilaian
I. Standar Kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
III. Indikator
Menjelaskan globalisasi kebudayaan.
V. Materi Ajar
Sikap kita terhadap globalisasi.
IX. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes tulis c. Diskusi Kelompok
b. Tes Lisan d. Kinerja
2. Rubrik Penilaian
I. Standar Kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
III. Indikator
Menjelaskan sikap kita terhadap globalisasi.
V. Materi Ajar
Sikap kita terhadap globalisasi
IX. Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Tes tulis c. Diskusi Kelompok
b. Tes Lisan d. Kinerja
2. Rubrik Penilaian
Lampiran 2
SOAL TES
Nama : .
Hari/Tanggal : .
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Golibalisasi artinya .
a. Berhubungan
b. Berkomunikasi
c. Mega dunia
d. Mendunia
2. Istilah globalisasi muncul akibat majunya .
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Perdagangan
c. Ilmu pengetahuan sosial
d. Ilmu pengetahuan budaya
3. Manfaat alat angkutan adalah .
a. Mempersingkat waktu perjalanan
b. Memperpendek jarak berhubungan
c. Mempermudah komunikasi
d. Mempersingkat jarak
4. Emdia yang paling cepat dalam memberikan informasi adalah .
a. Televisi
b. Radio
c. Majalah
d. Internet
5. Perilaku sikap positif terhadap pengaruh globalisasi adalah .
a. Dapat menyerap teknologi
b. Meningkatkan sumber daya manusia
c. Orang mudah bertatap muka
d. Orang dibuat malas
6. Globalisasi selalu ada di sekitar kita, sikapmu menghadapinya adalah .
a. Biasa-biasa saja
b. Senang karena segalanya mudah
c. Mengikuti perkembangan melalui televise
d. Belajar lebih giat
7. Akibat buruk yang ditimbulkan arus globalisasi adalah .
105
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN
1. d 11. a
2. a 12. c
3. a 13. a
4. d 14. d
5. a 15. a
6. a 16. d
7. a 17. a
8. a 18. a
9. d 19. a
10. d 20. b
108
Lampiran 4
LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
109
Lampiran 5
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan siswa
1.
untuk mengikuti proses
pembelajaran
2. Apersepsi
Membangkitkan minat atau rasa
3.
ingin tahu siswa (motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4.
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai dengan
indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6.
terhadap proses pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7.
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
8. pembelajaran melalui pendekatan
think-pair-share
9. Bimbingan kepada kelompok
Pemberian kesempatan kepada
10.
siswa untuk berpikir
Pemberian kesempatan kepada
11. siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
Antusias siswa terhadap
12.
jawaban yang diberikan
Mengamati kesulitan dan
13.
kemajuan belajar siswa
Keterampilan menerangkan
14. kembali dan menyimpulkan
materi yang disampaikan
Keterampilan memberikan
15. kegiatan tindak lanjut setelah
penyampaian materi
Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang
16.
sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai
110
Lampiran 6
Tabel 2.1
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Lampiran 7
Tabel 2.2
Pembelajaran Think-pair-share
Lampiran 8
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Perbaikan
Perencanaan Rencana
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Perbaikan
Rencana
Lampiran 9
Lampiran 10
Keterangan:
: koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i
dengan skor total
: rata-rata skor total responden menjawab benar butir soal
nomor i
: rata-rata skor total semua responden
: standar deviasi skor total semua responden
: proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i
: proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
Keterangan:
St = standar deviasi skor total
X = simpangan x-x
N = banyaknya subjek.1
tabel.
Jika rpbis > rtabel berarti butir soal valid, demikian juga sebaliknya apabila
rpbis < rtabel berarti butir soal tidak valid.
1
Ibid., hlm. 97
114
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal yang benar
N : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Keterangan:
: jumlah peserta tes
: banyaknya peserta kelompok atas
: banyaknya peserta kelompok bawah
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
itu dengan benar
: banyaknya peserta kelmpok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
= : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal
benar
= : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal
benar
Klasifikasi harga daya pembeda (DP)
D : 0,00-0,20 = jelek (poor)
D : 0,20-0,40 = cukup (satisfactory)
D : 0,40-0,70 = baik (good)
2
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, Burhanudin Milama, Op. Cit., h. 103-104
3
Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 211-218.
115
Keterangan:
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-
p)
pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari
devians)
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi
Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
Cet. Ke-IX. h. 100-101.
116
Lampiran 11
Lampiran 12
Tabel 4.1
Data Siswa Kelasa I-VI MI Cibeureum Legok Kabupaten Sukabumi
Tahun Pelajaran: 2012-2013
Lampiran 13
Tabel 4.2
Jumlah Rombongan Belajar (3 tahun terakhir)
Tahun Kelas
Pelajaran 1 2 3 4 5 6
2010/2011 1 1 1 1 1 1 6
2011/2012 1 1 1 1 1 1 6
2012/2013 1 1 1 1 1 1 6
117
Lampiran 14
Tabel 4.3
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kesesuain
Ijazah Terakhir Status Kepegawaian
Bidang Lulus
D2/ Tidak Sertifikasi
<D2 S1 S2 S3 PNS GTY GTT Sesuai
D3 Sesuai
Lk - - 3 - - 3 1 2 - 3 - - 1
Pendidik Pr 2 - 6 - - 8 2 6 - 8 - - -
2 - 9 - - 11 3 8 - 11 - - -
Lampiran 15
Tabel 4.4
Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
Aspek yang Keterangan Nilai
No. Jumlah
diobservasi Ada Tidak 5 4 3 2 1
Melaksanakan tes awal
1. - - - - - 2
(pre test)
Mempelajari materi
2. yang telah diajarkan - - - - - 2
sebelumnya
Mendengarkan
3. penjelasan materi yang - - - - - 2
disampaikan oleh guru
Melakukan diskusi
4. - - - - - 2
kelompok
Mempresentasikan hasil
5. - - - - - 1
jawaban
Aktif mengungkapkan
6. - - - - - 1
jawaban
8. Aktif bertanya - - - - - 1
Memecahkan soal yang
9. harus dipecahkan - - - - - 2
bersama
Melaksanakan tes akhir
10. - - - - - - -
(post test)
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
118
Lampiran 16
Tabel 4.5
Lembar Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai - - - - -
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6. terhadap proses - - - - -
pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7. - - - - -
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui
8. - - - - -
pendekatan think-pair-
share
Bimbingan kepada
9. - - - - -
kelompok
Pemberian kesempatan
10. - - - - -
kepada siswa untuk berpikir
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
11. - - - - -
bertanya dan
mengungkapkan jawaban
Antusias siswa terhadap
12. - - - - -
jawaban yang diberikan
Mengamati kesulitan dan
13. - - - - -
kemajuan belajar siswa
Keterampilan menerangkan
14. kembali dan menyimpulkan - - - - -
materi yang disampaikan
119
Keterampilan memberikan
15. kegiatan tindak lanjut - - - - -
setelah penyampaian materi
Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang
16. - - - - -
sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Lampiran 17
Tabel 4.6
Nilai Pretes Siklus I Pertemuan I
1 Ai Rani 65
2 Alfi Agustian 55
3 Allisa Putri Jenal 70
4 Alya Agustina 60
5 Ananda Aulia 55
6 Andika Wahyu Hidayat 45
7 Ari Haryanto 65
8 Bambang Yusuf 40
9 Budi 55
10 Citra Dwi Lestari 70
11 Devi Arisandi 65
12 Diya Atul Milah 45
13 Eka Zahra 65
14 Fazhal 55
15 Gina Junyar 70
16 Happyta 65
17 Hasna Caya 70
18 Jaenal Adhari 65
19 Jenal Muttaqin 45
20 M. Alik 50
21 M. Azis 65
120
22 M. Farhan 55
23 M. Reihan RF 75
24 Muhammad Hafidz 65
25 Muhammad Iqbal Safutra 50
26 Muhammad Javier Ramdhan S 50
27 Nabila Tsana Salamah 65
28 Pujanagara Panutan 65
29 Rika Yuliansyah 55
30 Silvia Ramdiani 75
31 Siti Nuraeni 50
32 Supaldi 65
33 Syahrul Juniansyah 65
34 Syifa Nurafriani 55
35 Yuliani 65
36 Yulianti 60
Jumlah 2155
Nilai rata-rata 59.86
Lampiran 18
Tabel 4.7
Frekuensi Perolehan Nilai Pretes Siswa
Metode Think-pair-share Siklus I Pertemuan I
No Nilai Frekuensi
1. 70-79 6
2. 60-69 15
3. 50-59 11
4. 40-49 4
Lampiran 19
Tabel 4.8
Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
Mempelajari materi
2. yang telah diajarkan - - - - - 4
sebelumnya
Mendengarkan
3. penjelasan materi yang - - - - - 4
disampaikan oleh guru
Melakukan diskusi
4. - - - - - 4
kelompok
Mempresentasikan hasil
5. - - - - - 3
jawaban
Aktif mengungkapkan
6. - - - - - 3
jawaban
8. Aktif bertanya - - - - - 3
Memecahkan soal yang
9. harus dipecahkan - - - - - 4
bersama
Melaksanakan tes akhir
10. - - - - - - -
(post test)
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Lampiran 20
Tabel 4.9
Lembar Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. - - - - -
pembelajaran yang sesuai
122
Lampiran 21
Tabel 4.10
Nilai Postes Siklus I
1 Ai Rani 70
2 Alfi Agustian 65
3 Allisa Putri Jenal 80
4 Alya Agustina 75
5 Ananda Aulia 65
6 Andika Wahyu Hidayat 60
7 Ari Haryanto 70
8 Bambang Yusuf 55
9 Budi 60
10 Citra Dwi Lestari 80
11 Devi Arisandi 70
12 Diya Atul Milah 55
13 Eka Zahra 70
14 Fazhal 65
15 Gina Junyar 85
16 Happyta 70
17 Hasna Caya 85
18 Jaenal Adhari 70
19 Jenal Muttaqin 65
20 M. Alik 60
21 M. Azis 70
22 M. Farhan 65
23 M. Reihan RF 80
24 Muhammad Hafidz 70
25 Muhammad Iqbal Safutra 60
26 Muhammad Javier Ramdhan S 65
27 Nabila Tsana Salamah 75
28 Pujanagara Panutan 70
29 Rika Yuliansyah 65
30 Silvia Ramdiani 85
31 Siti Nuraeni 65
32 Supaldi 75
33 Syahrul Juniansyah 70
124
34 Syifa Nurafriani 65
35 Yuliani 70
36 Yulianti 70
Jumlah 2495
Nilai rata-rata 69.31
Lampiran 22
Tabel 4.11
Frekuensi Perolehan Nilai Postes Siswa
Metode Think-pair-share Siklus I Pertemuan II
No Kriteria Penilaian Frekuensi
1. 80-89 6
2. 70-79 15
3. 60-69 13
4. 50-59 2
Lampiran 23
Tabel 4.12
Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I
Lampiran 24
Tabel 4.13
Lembar Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I
Keterangan Nilai
No. Aspek yang diobservasi
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai - - - - -
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6. terhadap proses - - - -
pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7. - - - - -
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui
8. - - - - -
pendekatan think-pair-
share
Bimbingan kepada
9. - - - - -
kelompok
10. Pemberian kesempatan - - - - -
126
Lampiran 25
Tabel 4.14
Nilai Pretes Siklus II Pertemuan I
1 Ai Rani 65
2 Alfi Agustian 60
3 Allisa Putri Jenal 65
4 Alya Agustina 65
5 Ananda Aulia 60
6 Andika Wahyu Hidayat 50
7 Ari Haryanto 70
8 Bambang Yusuf 55
9 Budi 60
10 Citra Dwi Lestari 70
127
11 Devi Arisandi 65
12 Diya Atul Milah 50
13 Eka Zahra 70
14 Fazhal 60
15 Gina Junyar 85
16 Happyta 65
17 Hasna Caya 80
18 Jaenal Adhari 70
19 Jenal Muttaqin 50
20 M. Alik 60
21 M. Azis 70
22 M. Farhan 60
23 M. Reihan RF 80
24 Muhammad Hafidz 70
25 Muhammad Iqbal Safutra 60
26 Muhammad Javier Ramdhan S 60
27 Nabila Tsana Salamah 70
28 Pujanagara Panutan 70
29 Rika Yuliansyah 65
30 Silvia Ramdiani 75
31 Siti Nuraeni 50
32 Supaldi 65
33 Syahrul Juniansyah 70
34 Syifa Nurafriani 60
35 Yuliani 65
36 Yulianti 65
Jumlah 2330
Nilai rata-rata 64.72
Lampiran 26
Tabel 4.15
Frekuensi Perolehan Nilai Pretes Siswa
Metode Think-pair-share Siklus II Pertemuan I
No Nilai Frekuensi
1. 80-89 3
2. 70-79 10
128
3. 60-69 18
4. 50-59 5
Lampiran 27
Tabel 4.16
Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II
Lampiran 28
Tabel 4.17
Lembar Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Ii
Ada Tidak 5 4 3 2 1
Mengkondisikan situasi
pembelajaran dan kesiapan
1. - - - - -
siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran
2. Apersepsi - - - - -
Membangkitkan minat atau
3. rasa ingin tahu siswa - - - - -
(motivasi)
Menyampaikan tujuan dan
4. - - - - -
indikator yang ingin dicapai
Penggunaan media atau alat
5. pembelajaran yang sesuai - - - - -
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan perhatian siswa
6. terhadap proses - - - -
pembelajaran
Teknik menjelaskan /
7. - - - - -
menyampaikan materi
Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui
8. - - - - -
pendekatan think-pair-
share
Bimbingan kepada
9. - - - - -
kelompok
Pemberian kesempatan
10. - - - - -
kepada siswa untuk berpikir
Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
11. - - - -
bertanya dan
mengungkapkan jawaban
Antusias siswa terhadap
12. - - - - -
jawaban yang diberikan
Mengamati kesulitan dan
13. - - - - -
kemajuan belajar siswa
Keterampilan menerangkan
14. kembali dan menyimpulkan - - - - -
materi yang disampaikan
Keterampilan memberikan
15. kegiatan tindak lanjut - - - - -
setelah penyampaian materi
Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang
16. - - - - -
sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai
130
Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Lampiran 29
Tabel 4.18
Nilai Postes Siklus II Pertemuan II
1 Ai Rani 90
2 Alfi Agustian 85
3 Allisa Putri Jenal 90
4 Alya Agustina 95
5 Ananda Aulia 85
6 Andika Wahyu Hidayat 75
7 Ari Haryanto 95
8 Bambang Yusuf 80
9 Budi 80
10 Citra Dwi Lestari 90
11 Devi Arisandi 90
12 Diya Atul Milah 80
13 Eka Zahra 95
14 Fazhal 85
15 Gina Junyar 100
16 Happyta 90
17 Hasna Caya 95
18 Jaenal Adhari 85
19 Jenal Muttaqin 75
20 M. Alik 85
21 M. Azis 95
22 M. Farhan 80
23 M. Reihan RF 100
24 Muhammad Hafidz 85
25 Muhammad Iqbal Safutra 80
26 Muhammad Javier Ramdhan S 85
27 Nabila Tsana Salamah 95
131
28 Pujanagara Panutan 90
29 Rika Yuliansyah 85
30 Silvia Ramdiani 100
31 Siti Nuraeni 85
32 Supaldi 90
33 Syahrul Juniansyah 85
34 Syifa Nurafriani 80
35 Yuliani 90
36 Yulianti 85
Jumlah 3155
Nilai rata-rata 87.64
Lampiran 30
Tabel 4.19
Frekuensi Perolehan Nilai Postes Siswa
Metode Think-pair-share Siklus II Pertemuan II
No Kriteria Penilaian Frekuensi
1. 90-100 16
2. 80-89 18
3. 70-79 2
Lampiran 31
Tabel 4.20
Penghitungan Nilai Pretest dan Postest Siklus I
Siklus I Postest
Ideal - N-
No. Responden - Ket
Pretest Postest Pretest pretest Gain
1 Ai Rani 65 70 5 35 0.14 Rendah
2 Alfi Agustian 55 65 10 45 0.22 Rendah
3 Allisa PJ 70 80 10 30 0.33 Sedang
4 Alya Agustina 60 75 15 40 0.38 Sedang
5 Ananda Aulia 55 65 10 45 0.22 Rendah
6 Andika WH 45 60 15 55 0.27 Rendah
7 Ari Haryanto 65 70 5 35 0.14 Rendah
8 Bambang Y 40 55 15 60 0.25 Rendah
9 Budi 55 60 5 45 0.11 Rendah
132
Lampiran 32
Tabel 4.13
Penghitungan Nilai Pretest dan Postest Siklus II
Siklus II Postest
Ideal - N-
No. Responden - Ket
Pretest Postest Pretest pretest Gain
1 Ai Rani 65 90 25 35 0.71 Tinggi
2 Alfi Agustian 60 85 25 40 0.63 Sedang
3 Allisa PJ 65 90 25 35 0.71 Tinggi
4 Alya Agustina 65 95 30 35 0.86 Tinggi
5 Ananda Aulia 60 85 25 40 0.63 Sedang
6 Andika WH 50 75 25 50 0.50 Sedang
7 Ari Haryanto 70 95 25 30 0.83 Tinggi
8 Bambang Y 55 80 25 45 0.56 Sedang
9 Budi 60 80 20 40 0.50 Sedang
10 Citra DL 70 90 20 30 0.67 Sedang
11 Devi Arisandi 65 90 25 35 0.71 Tinggi
12 Diya Atul M 50 80 30 50 0.60 Sedang
13 Eka Zahra 70 95 25 30 0.83 Tinggi
14 Fazhal 60 85 25 40 0.63 Sedang
15 Gina Junyar 85 100 15 15 1.00 Tinggi
16 Happyta 65 90 25 35 0.71 Tinggi
17 Hasna Caya 80 95 15 20 0.75 Tinggi
18 Jaenal Adhari 70 85 15 30 0.50 Sedang
19 Jenal Muttaqin 50 75 25 50 0.50 Sedang
20 M. Alik 60 85 25 40 0.63 Sedang
21 M. Azis 70 95 25 30 0.83 Tinggi
22 M. Farhan 60 80 20 40 0.50 Sedang
23 M. Reihan RF 80 100 20 20 1.00 Tinggi
24 Muhammad H 70 85 15 30 0.50 Sedang
25 Muhammad IS 60 80 20 40 0.50 Sedang
26 Muhammad J 60 85 25 40 0.63 Sedang
27 Nabila Tsana 70 95 25 30 0.83 Tinggi
28 Pujanagara P 70 90 25 30 0.83 Tinggi
29 Rika Y 65 85 25 35 0.71 Tinggi
30 Silvia R 75 100 25 25 1.00 Tinggi
31 Siti Nuraeni 50 85 35 50 0.70 Tinggi
32 Supaldi 65 90 25 35 0.71 Tinggi
33 Syahrul J 70 85 15 30 0.50 Sedang
134
Lampiran 33
MEDIA PEMBELAJARAN
136
Lampiran 34
FOTO-FOTO KEGIATAN
137