Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang

pesat. Direktur Pemasaran PT Semen Padang Widodo Santosa di Bengkulu, Selasa

(15/12), menjelaskan, "Kebutuhan semen di Indonesia diperkirakan mengalami

kenaikan dari 35,2 juta ton pada 2009 menjadi 40 juta ton pada tahun 2010. Saat ini

sebanyak 10 perusahaan beroperasi dalam memproduksi semen di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari lima perusahaan yang termasuk kedalam

kelompok Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Semen Gresik Tbk., PT

Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Semen Baturaja, dan PT Semen Kupang.

Kemudian tiga perusahaan swasta asing masing-masing PT Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk., PT Holcim Indonesia Tbk., dan PT Semen Andalas Indonesia, serta

ditambah dengan dua perusahaan swasta nasional murni masing-masing PT Semen

Bosawa Maros dan PT Semen Batam.

PT Semen Padang sendiri pada tahun 2010 ini menargetkan produksi semen

sebesar 6,1 juta ton atau naik 5% dari produksi tahun 2009 sebanyak 5,8 juta ton.

Dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, maka pihak manajemen

PT Semen Padang akan segera merealisasikan pembangunan pabrik baru Indarung VI

yang akan dimulai pada tahun 2011 dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun.

1
2

Sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi semen yang akan dilakukan PT

Semen Padang, maka kebutuhan akan kantong semen di pabrik kantong juga akan

mengalami peningkatan.

Pembuatan kantong semen di pabrik kantong PT Semen Padang dilakukan

unutuk memenuhi kebutuhan pengantongan hasil produksi semen. Permintaan akan

kantong semen tidak hanya untuk kebutuhan produksi semen di pabrik saja,

melainkan juga untuk memenuhi kebutuhan pengantongan di beberapa area distribusi

PT Semen Padang yang tersebar di beberapa wilayah pulau Sumatera dan Jawa. Hal

ini dikarenakan pada masing-masing area distribusi terdapat perwakilan pabrik

pengantongan (Packing Plant) yang menerima pengiriman semen lewat jalur laut

melalui kapal curah. Pengiriman semen melalui kapal curah dilakukan untuk menjaga

kualitas kemasan semen agar tetap baik di daerah distribusi pemasaran dan

menghindari resiko kerusakan pada kantong semen akibat proses handling di

pelabuhan.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan kantong yang disebabkan oleh

semakin meningkatnya jumlah kapasitas produksi semen, maka pihak manajemen

perusahaan berencana akan melakukan investasi untuk penambahan Pasted Bag

Machine di pabrik kantong PT Semen Padang. Pemilihan Pasted Bag Machine

dikarenakan biaya produksi dalam pembuatan kantong jenis pasted bag lebih murah

dibandingkan kantong jenis sewing bag. Disamping itu teknologi mesin yang

digunakan pada proses pembuatan kantong jenis pasted bag juga lebih moderen

dibandingkan kantong jenis sewing bag.


3

1.2 Perumusan Masalah

Investasi Pasted Bag Machine yang akan dilakukan selain untuk memenuhi

jumlah kebutuhan kantong, juga diharapkan dapat memberikan efisiensi terhadap

biaya produksi dalam pembuatan kantong semen. Berdasarkan latar belakang yang

telah diuraikan diatas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Seberapa besarkah efisiensi biaya produksi dapat dihasilkan dari investasi Pasted

Bag Machine di pabrik kantong PT Semen Padang ?

2. Apakah rencana investasi Pasted Bag Machine di pabrik kantong PT Semen

Padang dari analisis fiansial layak untuk dilakukan ?

1.3 Ruang Lingkup

Agar tujuan dari penulisan tidak menyimpang dan lebih tepat sasaran, maka

dirancang batasan dan ruang lingkup pada penelitian ini yaitu :

1. Analisis kelayakan pada investasi ditinjau dari aspek finansial.

2. Perhitungan untuk perbandingan biaya produksi dilakukan pada pembuatan

kantong semen jenis sewing bag dan pasted bag.

3. Data-data keuangan seperti biaya produksi, nilai investasi, suku bunga investor

dan depresiasi sudah ditetapkan oleh perusahaan.

4. Waktu pengamatan penelitian di perusahaan dilakukan pada bulan Mei 2010

sampai dengan Juni 2010.

5. Data-data yang didapat dari perusahaan diasumsikan akurat untuk melakukan

pengolahan dan analisis data.


4

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang terdapat diatas, maka penelitian ini

disusun dengan tujuan, yaitu :

1. Menghitung efisiensi terhadap biaya produksi dari rencana investasi Pasted Bag

Machine di pabrik kantong PT Semen Padang.

2. Melakukan analisis kelayakan finansial terhadapa investasi Pasted Bag Machine

di pabrik kantong PT Semen Padang.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Selain tujuan diatas, penelitian ini juga memiliki manfaat, yaitu :

1. Mengetahui besarnya efisiensi biaya produksi yang dihasilkan dari investasi

Pasted Bag Machine di pabrik kantong PT Semen Padang.

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang kelayakan

dari investasi Pasted Bag Machine yang akan dilakukan di pabrik kantong PT

Semen Padang.
5

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah Ringkas Semen Padang

PT Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia yang

didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch

Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Pabrik mulai berproduksi

pada tahun 1913 dengan kapasitas 22.900 ton per tahun dan pernah mencapai

produksi sebesar 170.000 ton pada tahun 1939 yang merupakan produksi tertinggi

pada waktu itu.

Pada tanggal 5 Juli 1958, perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik

Indonesia dan selanjutnya ditangani oleh Badan Pengelola Perusahaan Industri dan

Tambang (BAPPIT) Pusat. Setelah tiga tahun dikelola oleh BAPPIT Pusat,

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 135 pada tahun 1961 status perusahaan diubah

menjadi PN (Perusahaan Negara). Akhirnya pada tahun 1971 melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 7 menetapkan status Semen Padang menjadi PT Persero.


6

Pemerintah melakukan konsolidasi atas tiga pabrik semen milik Pemerintah yaitu

PT Semen Padang (PTSP), PT Semen Tonasa (PTST), dan PT Semen Gresik (PTSG),

yang terealisir pada tanggal 15 September 1995, sehingga saat ini PT Semen Padang

berada dibawah PT Semen Gresik Tbk (Semen Gresik Group).

Perusahaan juga memilki berbagai anak perusahaan yang bergerak dalam

industri penunjang seperti PT Igasar (12% saham kepemilikan), PT Sepatim

Batamtama (85%) dan PT Sumatera Utara Perkasa Semen(10%). Perusahaan juga

memiliki afiliasi pendukung yaitu Dana Pensiun Semen Padang, Yayasan Igasar,

Koperasi Keluarga Besar Semen Padang, PT Pasoka Sumber Karya dan PT Yasiga

Sarana Utama.

1.5.2 Produksi PT Semen Padang

Pada saat ini total kapasitas produksi pembuatan semen di PT Semen Padang

mencapai 5,8 juta ton/tahun. Total kapasitas produksi semen tersebut dilakukan di

empat pabrik yang berada di kawasan Indarung PT Semen Padang. Adapun pabrik

yang beroperasi dalam pembuatan semen dibagi dengan rincian sebagai berikut :

1. Pabrik Indarung II : 660.000 ton / tahun (proses kering)

2. Pabrik Indarung III : 660.000 ton / tahun (proses kering)

3. Pabrik Indarung IV : 2.000.000 ton / tahun (proses kering)

4. Pabrik Indarung V : 2.480.000 ton / tahun (proses kering)

Pabrik indarung I dinonaktifkan sejak tahun 1999, dengan pertimbangan efisiensi

dan polusi, karena pembuatan semen diproduksi dengan proses basah.


7

Berikut profil dari produk semen yang di produksi oleh PT Semen Padang sesuai

dengan jenis dan karakteristik semen yang dihasilkan, yaitu :

- Semen Portland Type I (OPC)

Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan

khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocok dipakai pada tanah

dan air yang mengandung sulfat 0,0% - 0,10 % dan dapat digunakan untuk

bangunan rumah pemukiman, gedung-gedung bertingkat, dan lain-lain.

- Semen Portland Type II


8

Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton yang memerlukan ketahanan

sulfat (Pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,10 - 0,20 %)

dan panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan dibekas

tanah rawa, saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan jembatan.

- Semen Portland Type III

Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal

tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan

jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air

yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.


9

- Semen Portland Type V

Dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah atau air yang

mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan

limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan

pembangkit tenaga nuklir.

- Super Masonry Cement (SMC)

Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan

irigasi yang struktur betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk
10

bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, paving block, tegel dan

bahan bangunan lainnya.

- Oil Well Cement (OWC)

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak

bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah permukaan laut dan

bumi, OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR (High Sulfat Resistance)

disebut juga sebagai "BASIC OWC". Adaptif dapat ditambahkan untuk

pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.

- Portland Composite Cement (PCC)

Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton.

Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton, pasangan

bata, plesteran dan acian, panel beton, paving block, hollow brick, batako, genteng

dan potongan ubin. Jenis semen ini lebih mudah dikerjakan, suhu beton lebih

rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air

dan permukaan acian lebih halus.

Anda mungkin juga menyukai