Khasiat Madu
Khasiat Madu
Madu memang sudah dikenal sebagai sumber pakan berkhasiat, konon sejak
ribuan tahun lalu. Dalam penggunaan sehari-hari, selain diminum dan dicicipi langsung,
madu biasanya dipakai dalam industri susu bubuk, pabrik jamu, juga industri bahan
makanan, misalnya untuk campuran roti, kue-kue, dan lainnya. Termasuk pula sebagai
salah satu bahan makanan dalam kaleng, sirup, dan sebagainya. Sayangnya, konsumen
umumnya masih buta tentang mutu madu yang baik. Apalagi berbagai kemasan madu
yang ada di pasaran jarang mencantumkan kandungan apa saja yang terdapat pada madu
dalam botol itu. Seandainya dicantumkan pada kemasan, tetap saja sulit untuk
mengetahui benar tidaknya kandungan 11 unsurnya, sebagai parameter yang ditentukan
dalam Standar Industri Indonesia atau SII 0156-86. Penelitian dari Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Industri
Hasil Pertanian Bogor pada 1991 menyimpulkan, mutu madu produksi Indonesia,
umumnya masih berada di bawah ketentuan SII. Lebih mengejutkan lagi, hasil penelitian
yang dilakukan Laboratorium FMIPA Universitas Brawijaya Malang pernah
menyimpulkan bahwa mutu madu produksi petani peternak secara umum, lebih baik
dibandingkan dengan madu yang dijual di toko-toko, dengan segala kemewahan merek
dan kemasannya. Di sinilah perlunya peran para ahli untuk memberikan berbagai syarat
madu yang memenuhi standar secara jelas dan ringkas, sehingga mudah diserap
masyarakat luas. Di lain pihak perlu adanya itikad baik dan kejujuran dari para produsen
serta penjual madu, sehingga berbagai macam madu yang beredar di pasaran tidak
membingungkan kualitasnya.
Susu Ratu
Dalam perkembangan lebih lanjut, manusia menemukan produk lebah yang lebih
hebat dibandingkan dengan madu, yaitu royal jelly alias susu ratu. Dalam beberapa
penelitian, royal jelly memberikan petunjuk katanya bisa menggantikan sel-sel tubuh
yang mati, serta memelihara kebugaran tubuh. Juga disebut-sebut - lagi-lagi katanya -
mampu mempertahankan keperkasaan lelaki. Bahkan, beberapa ahli lebah madu di Eropa
kini kabarnya sedang meneliti kemungkinan royal jelly untuk mengobati penderita
leukemia, kanker, dan AIDS. Madu konon bisa menggantikan antibiotika bagi pasien
pengidap kanker, juga menyembuhkan efek sampingan prosedur kuratif, dan obat
rematik. Madu juga terbukti meningkatkan trombosit pada penderita demam berdarah.
Sedangkan venom atau racun lebah dapat untuk mengobati prostatitis kronis dan wasir.
Juga dapat merehabilitasi pasien berpenyakit jantung, penyakit kulit, tukak lambung,
luka bakar, dan sebagainya. Dalam suatu seminar internasional di Swis, tahun 1995, para
peneliti dan ahli apiterapi juga ahli farmasi menyatakan dirinya siap bekerja sama secara
internasional, untuk mengembangkan produksi obat-obatan dari produk lebah madu dan
royal jelly. Royal jelly yang disebut susu ratu sebetulnya bukan susu. Apalagi madu
yang dihasilkan sang ratu lebah. Itu sebetulnya bahan makanan khusus untuk ratu lebah.
Diduga karena terus-menerus makan royal jelly, queen bee itu bisa berumur antara 5 - 6
tahun. Sejak 1922, seorang peneliti dari Prancis telah merekomendasikan royal jelly
untuk pengobatan. Meski begitu sampai saat ini berbagai unsur yang terkandung di
dalamnya belum bisa diketahui seluruhnya. Royal jelly yang manis agak kecut tetap
merupakan misteri yang menggoda para ilmuwan. Selebihnya, masih banyak laporan
penelitian tentang berbagai produk lebah yang menunjukkan hasil positif untuk
pengobatan, baik setelah mengonsumsi madu, tepung sari atau polen, maupun royal jelly.
Sayangnya, kenyataan itu sulit diterima organisasi kesehatan dan perguruan tinggi
kedokteran di beberapa negara dengan alasan kurangnya bukti ilmiah. Setidaknya,
begitulah antara lain pernyataan pakar apiterapi dari Jerman.
1.Pisang ambon dicampur dengan madu dan susu merupakan makanan yang baik bagi
bayi.
2.Pisang (jenis tergantung selera) dilumatkan sampai halus, dicampur dengan segelas air
kelapa muda dan sedikit madu, kemudian disaring. Air hasil saringan berkhasiat bagi
penderita campak dan tuberkolosis (TBC).
3.Beberapa tetes sari buah pepaya, dicampur madu, merupakan tonikum yang baik untuk
pertumbuhan anak serta wanita hamil dan menyusui.
4.Pepaya, dicampur susu dan madu, baik untuk mengatasi ketidakberesan saluran
kencing, berbagai gangguan jantung, otak, hati, urat sarat, darah, wasir dan sembelit.
5.Beberapa tetes sari buah pepaya, dicampur madu, berkhasiat memperlancar air susu
ibu.
7.Segelas air jeruk, ditambah sedikit garam dan satu sendok makan madu, berkhasiat
untuk penderita TBC, asma, masuk angin dan bronkitis.
8.Segelas penuh sari wortel, dicampur satu sendok makan madu dan satu sendok teh sari
jeruk nipis, dapat menanggulangi mual-mual pada wanita hamil, gangguan empedu,
radang lambung, kencing tidak lancar dan tubuh letih serta lesu (sebelum makan pagi).
9.Segelas penuh sari mentimun, dicampur satu sendok teh madu, dan satu sendok teh sari
jeruk nipis, bermanfaat memperlancar buang air kecil, keracunan saat hamil dan kencing
yang sedikit akibat kurang cairan ( diminum dua kali sehari).
Ketika seseorang berbuat dosa, maka rusaklah qolbunya dengan satu titik
gelap. Kerusakan ini juga mengakibatkan kerusakan pada bagian-bagian tubuh
sebagaimana sabda Nabi SAW bahwa jika hati rusak, maka rusaklah jasad. Dengan
kerusakan pada suatu organ, ketidak-seimbangan hormon, atau kerusakan lainnya,
maka tubuh kita tidak dapat mengatasi bahaya dari suatu zat atau bakteri yang ada
pada tubuh kita. Maka timbullah penyakit.
Secara ilmiah, memang ada hubungan antara qolbu dan tubuh, antara jiwa
dan raga. Dosa yang merusak qolbu, secara ilmiah, diakui dapat merusak tubuh.
Maka benarlah sabda Rasulullah SAW.
Kurang Beribadah