Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Kegiatan
Produksi Paving Ramah Lingkungan
B. Latar Belakang
Paving merupakan sebuah bahan yang digunakan sebagai penutup permukaan tanah
agar tampak menjadi lebih indah dan lebih rata. Dengan adanya paving maka jalan tidak
perlu di cor ataupun di aspal. Begitupula dari segi pengerjaan, paving relative lebih mudah
dikerjakan karena pekerjaan yang dilakukan hanyalah pemadatan tanah dan pemasangan
saja.
Pada dasarnya paving dibuat agar air hujan juga bisa masuk ke dalam tanah sehingga
tetap ada resapan air. Namun tetap saja membutuhkan proses yang lama agar seluruh air
hujan dapat masuk ke lapisan tanah. Oleh sebab itu perlunya inovasi untuk pembuatan
paving dengan fungsi lebih sehingga dapat meningkatkan nilai guna dari paving itu sendiri.
Produk yang akan kami buat ini telah dirancang sedemikian hingga agar paving bisa
mendapat nilai guna yang lebih namun tetap tidak mengurangi fungsi paving yang telah
ada. Sisi yang kami tonjolkan adalah bahwa produk ini lebih ramah lingkungan daripada
paving yang ada saat ini. Namun tetap tidak mengganti sisi kenyamanan maupun estetika
dari paving itu sendiri.

C. Tujuan Kegiatan
Dari latar belakang di atas maka didapat beberapa tujuan yaitu:
1. Produk yang dibuat diharapkan produk ini dapat diterima oleh masyarakat
2. Produk yang dibuat diharapkan menjadi terobosan baru sehingga dapat mengatasi
masalah yang sudah ada
3. Produk yang dibuat diharapkan dapat menjadi contoh sehingga banyak masyarakat yang
lebih peduli akan lingkungan
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Produk : Green Paving


B. Bahan Baku : Pasir, semen, air
C. Pemasaran :
1. Cakupan pasar dunia konstruksi
2. Produk di khususkan untuk menambah daerah resapan air pada lantai selain tanah
3. Produk di pasarkan di semua daerah khususnya daerah rawan banjir
4. Produk dihargai lebih rendah dari hargaumum

Bagan metode pelaksanaan

Penyiapan
bahan

Produksi
tidak

inspeksi

layak
gudang
tidak

pemasaran
terjual
konsumen
BAB III
TARGET LUAR

a. Di jual per meter kubik dengan bentuk persegi panjang

b. Sasaran penjualan pelaku dunia sipil atau kontraktor bangunan dan masyarakat

pemasaran

dalam
luar negeri
negeri

pelaku
Kontraktor
dunia sipil

Kontraktor

Masyarakat

Toko
bangunan
BAB IV
PERHITUNGAN

A. Titik Impas (Break Event Point)


Break Event Point atau BEP adalah keadaan dimana penerimaan total dari hasil
penjualan produk hanya sama dengan biaya total yang dikeluarkan perusahaan sehingga
perusahaan tidak untung atau rugi. Pada kegiatan produksi, BEP dapat terjadi jika kurva
pendapatan total memotong garis biaya total produksi, titik potong itulah yang
dinamakan titik impas (BEP).
BEP dapat ditentukan dengan persamaan berikut, nilai D yang diperoleh akan
menjadi nilai BEP.
TR = TC
TR-TC = 0
aD - bD2 FC VC = 0
bD2 aD +( FC + VC) = 0

Dari green paving ini kami tentukan perunit (P) berdasarkan jumlah permintaan
(D) dengan data sebagai berikut:
P = Rp 2000/unit, D = 1000/unit
P = Rp 1600/unit, D = 2000/unit
P = Rp 1200/unit, D = 3000/unit

Jika TR = P x D, biaya tetap = Rp 10.000,- dan biaya variable tiap unit Rp 1.500,-
maka:

a. Pendapatan Maksimum dari green paving


2500
Harga produk per unit

2000

1500

y = -0.4x + 2400
1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Jumlah produk (unit)
Dari data harga per unit produk (P) dengan jumlah permintaan (D) diperoleh persamaan
linear Y = -0,4x + 2400 yang berarti bahwa P = a bD =2400 0,4 D.
Jika TR = P x D, maka TR = (2400 0,4 D)D = 2400D 0,4 D2. Dan TR maks. Dapat
diperoleh jika
TR/D = 0
(2400D 0,4 D2)/ D = 0
2400 0,8 D = 0
D = 1.920 unit
Dan TR maks. = 2400D 0,4 D2
= 2400(1.920) 0,4 (1.920)2
= Rp 3.133.440,-
Artinya pendapatan total maksimum akan terjadi pada permintaan produk sebanyak
1.920 unit dan pendapatan total maksimum sebesar Rp 3.133.440,-
b. Keuntungan maksimum
K = TR TC
= (2400 0,4 D)D (FC+VC)
=(2400 0,4 D)D (10.000 +1500 x D)
= 2400D 0,4 D2 - 10.000 - 1500D
= 900D 0,4 D2 - 10.000
Keuntungan maksimum
K/D = 0
(900D 0,4 D2 - 10.000)/ D = 0
900 0,8 D = 0
D = 1.125 unit
K. Maks = 900D 0,4 D2 - 10.000
= 900(1.125 ) 0,4 (1.125 )2 - 10.000
= Rp 1.002.499,-
Artinya pendapatan keuntungan maksimum akan terjadi pada permintaan produk
sebanyak 1.125 unit dan keuntungan maksimum sebesar Rp 1.002.499,-
c. Kapan terjadi BEP
BEP terjadi jika:
TR = TC
(2400 0,4 D)D = (FC+VC)
(2400 0,4 D)D = (10.000 +V x D)
(2400 0,4 D)D = (10.000 +1500 x D)
(2400 0,4 D)D (10.000 +1500 x D) = 0
2400D 0,4 D2 10.000 -1500D = 0
900D 0,4 D2 10.000 = 0
D1,2 = (-b 2 4)/2a
D1 = 11 unit
D2 =2239 unit
Artinya BEP akan terjadi jika jumlah permintaan sebanyak 11 unit atau
2239 unit
BAB V
KESIMPULAN

1. Pendapatan total maksimum akan terjadi pada permintaan produk sebanyak 1.920 unit
dan pendapatan total maksimum sebesar Rp 3.133.440,-
2. Keuntungan maksimum akan terjadi pada permintaan produk sebanyak 1.125 unit dan
keuntungan maksimum sebesar Rp 1.002.499,-
3. BEP akan terjadi jika jumlah permintaan sebanyak 11 unit atau 2239 unit

Anda mungkin juga menyukai