Anda di halaman 1dari 71

PASIEN RAWAT JALAN

RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /2015 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pasien baru tersebut dapat mengetahui pemeriksaan

laboratorium yang akan diperiksa serta mengetahui hasil

pemeriksaan laboratorium guna dibawa kembali untuk

diserahkan kepada dokter yang menangani


Pasien baru tersebut dapat mengetahui pemeriksaan
TUJUAN laboratorium yang akan diperiksa serta mengetahui hasil
pemeriksaan laboratorium guna dibawa kembali untuk
diserahkan kepada dokter yang menangani
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /2015 tentang Pasien Rawat Jalan
Rujukan.
1. Adanya blanko pengantar laboratorium
2. Petugas pendaftaran yang terampil
1. Pasien mendaftar ke bagian pendaftaran/CSO

2. Pasien datang ke ruang UGD dengan menunjukan blanko

pengantar pemeriksaan kepada perawat/dokter jaga

3. Pasien datang ke ruang Laboratorium dengan membawa

blanko pemeriksaan yang telah diisi oleh dokter jaga

4. Sampel diambil oleh analis

5. Berikan penjelasan berapa lama pemeriksaan dilakukan,

khususnya bila ada pemeriksaan yang dirujuk/dikirim ke luar

PROSEDUR (laboratorium rujukan)

6. Informasikan kepada pasien berpuasa terlebih dahulu untuk

pemeriksaan tertentu. Jika tidak ada lanjutkan ke prosedur

berikutnya

7. Pengambilan darah disesuaikan berapa banyak yang

dibutuhkan

8. Pisahkan antara sampel kimia dengan darah rutin, untuk

kimia masukan ke dalam tabung reaksi dan untuk darah rutin


PASIEN RAWAT JALAN
RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
masuk botol EDTA

9. Beri keterangan ID Pasien (nama, umur, jenis kelamin,

alamat, jika diperlukan nomor telepon yang bisa dihubungi)

10.Kerjakan sampel dengan memperlakukan sampel sebagai


PROSEDUR
bahan infeksius

Hasil pemeriksaan diserahkan kepada pasien, pastikan


administrasi telah selesai.

UNIT TERKAIT Laboratorium,UGD,CSO,Kasir


PASIEN RAWAT JALAN
(POLIKLINIK)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pasien yang dimaksud ialah pasien yang datang ke Rumah Sakit

Harapan Bunda atas keinginan sendiri untuk di lakukan

pemeriksaan laboratorium sesuai keinginan yang dikehendaki.


Pasien baru tersebut dapat mengetahui pemeriksaan
TUJUAN laboratorium yang akan diperiksa serta mengetahui hasil
pemeriksaan laboratorium.
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Pasien ingin
mengetahui hasil pemeriksaan sesuai dengan yang dikehendaki
1. Pasien mendaftar ke bagian pendaftaran/CSO

2. Pasien datang ke ruang Laboratorium dengan membawa

blanko pemeriksaan yang telah diisi oleh dokter jaga

3. Sampel diambil oleh analis

4. Berikan penjelasan berapa lama pemeriksaan dilakukan,

khususnya bila ada pemeriksaan yang dirujuk/dikirim ke luar

(laboratorium rujukan)

5. Informasikan kepada pasien berpuasa terlebih dahulu untuk

pemeriksaan tertentu. Jika tidak ada lanjutkan ke prosedur

PROSEDUR berikutnya

6. Setelah sampel diambil oleh analis, pasien diminta ke ruang

kasir untuk mengurus administrasi

7. Pengambilan darah disesuaikan berapa banyak yang

dibutuhkan

8. Pisahkan antara sampel kimia dengan darah rutin, untuk

kimia masukan ke dalam tabung reaksi dan untuk darah rutin

masuk botol EDTA

9. Beri keterangan ID Pasien (nama, umur, jenis kelamin,


PASIEN RAWAT JALAN
POLIKLINIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2

alamat, jika diperlukan nomor telepon yang bisa dihubungi)

10.Kerjakan sampel dengan memperlakukan sampel sebagai

bahan infeksius
PROSEDUR
11. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada pasien, pastikan
administrasi telah selesai.

UNIT TERKAIT CSO,Kasir,poliklinik

PASIEN RAWAT JALAN


(UGD)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /2015 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pasien yang dimaksud ialah pasien yang datang ke Rumah Sakit

Harapan Bunda yang selanjutnya ada tindakan konsultasi

terhadap dokter jaga/dokter spesialis, serta diberikannya

tindakan terapi.
Pasien baru tersebut dapat mengetahui pemeriksaan
TUJUAN laboratorium yang akan diperiksa serta mengetahui hasil
pemeriksaan laboratorium.
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /2015 tentang Pasien dengan
diagnosa awal dokter jaga dan selanjutnya dilakukan
pemeriksaan laboratorium
1. Pasien mendaftar ke bagian pendaftaran/CSO

2. Pasien datang ke ruang UGD

3. Pasien datng ke ruang Laboratorium dengan membawa

blanko pemeriksaan yang telah diisi oleh dokter jaga

4. Sampel diambil oleh analis

5. Berikan penjelasan berapa lama pemeriksaan dilakukan,

khususnya bila ada pemeriksaan yang dirujuk/dikirim ke luar

(laboratorium rujukan)

6. Informasikan kepada pasien berpuasa terlebih dahulu untuk


PROSEDUR
pemeriksaan tertentu. Jika tidak ada lanjutkan ke prosedur

berikutnya

7. Pengambilan darah disesuaikan berapa banyak yang

dibutuhkan

8. Pisahkan antara sampel kimia dengan darah rutin, untuk

kimia masukan ke dalam tabung reaksi dan untuk darah rutin

masuk botol EDTA

9. Beri keterangan ID Pasien (nama, umur, jenis kelamin,


PASIEN RAWAT JALAN
(UGD)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
alamat, jika diperlukan nomor telepon yang bisa dihubungi)

10.Kerjakan sampel dengan memperlakukan sampel sebagai

bahan infeksius

PROSEDUR 11. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada pasien, pastikan

administrasi telah selesai.

UNIT TERKAIT UGD,CSO,Kasir

PASIEN RAWAT INAP


No. Dokumen No. Revisi Halaman

/RSHB/ /201 00 1 dari 2


RS. HARAPAN BUNDA

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pasien yang sudah dilakukan tindakan dirawat/menginap di

ruang rawat inap RS. Harapan Bunda


Mendapatkan hasil laboratorium sebagai penunjang medis,
TUJUAN untuk dilakukannya tindakan terapi/pengobatan terhadap pasien
rawat inap
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Blanko pemeriksaan dokter jaga dari ruang rawat inap yang

telah diisi dengan lengkap


2. Analis yang terampil
1. Dokter jaga mengisi blanko pemeriksaan laboratorium

dengan lengkap (Nama, Umur, Jenis kelamin, Tanggal, dan

alamat pasien)

2. Sampel diambil oleh analis

3. Persiapkan peralatan sampling diantaranya : spuit, torniquet,

kapas alkohol, tabung EDTA, tabung reaksi, plaster serta

peralatan lain yang diperlukan

4. Pengambilan darah disesuaikan berapa banyak yang

PROSEDUR dibutuhkan

5. Pisahkan antara sampel kimia dengan darah rutin, untuk

kimia masukan ke dalam tabung reaksi dan untuk darah rutin

masuk botol EDTA

6. Beri keterangan ID Pasien (nama, umur, jenis kelamin,

dokter pengirim, alamat, tanda tangan dokter)

7. Kerjakan sampel dengan memperlakukan sampel sebagai

bahan infeksius
PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 2 dari 2


8. Hasil pemeriksaan diserahkan ke ruang rawat inap
kembali
PROSEDUR

UNIT TERKAIT Ruang Rawat inap

PENGAMBILAN DARAH VENA


No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 1 dari 2


Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Mengambil darah pada daerah vena dengan menggunakan spuit

Mendapatkan spesimen darah vena yang memenuhi persyaratan


TUJUAN
untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Daerah vena yang disarankan ialah vena cubiti (daerah
pergelangan tangan)
2. Pemasangan torniquet terlalu lama dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan

Alat dan bahan :

1. Spuit 3 cc

2. Torniquet

3. Kapas alkohol 70%

4. Plester

Cara Kerja :

1. Bersihkanlah kulit diatas lokasi tusuk dengan kapas alkohol

70%, biarkan hingga kering

2. Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas

PROSEDUR luka/sikatrik.

3. Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku

4. Pasanglah ikatan pembendung ( Torniquet ) pada lengan atas

dan mintalah pasien untuk mengepal dan membuka

tangannya berkali - kali supaya vena terlihat.

5. Tegakkan kulit di atas vena itu dengan jari - jari tangan kiri

supaya vena tidak dapat bergerak

6. Tusuklah kulit dengan jarum atau spuit dengan tangan kanan

hingga ujung jarum masuk ke dalam lumen vena


PENGAMBILAN DARAH INTRA VENA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 2 dari 2


7. Lepaskan atau regangkan pembendungan dan perlahan-lahan

tarik penghisap spuit sampai jumlah darah yang dikehendaki

8. Lepaskan pembendungan jika masih terpasang

9. Taruhlah kapas di atas jarum dan cabutlah spuit atau jarum


PROSEDUR
10.Plester bekas tusukan tadi supaya darah tidak mengalir

Masukkan darah yang didapat ke dalam tabung yang telah


disediakan.

UNIT TERKAIT Laboratorium (Analis)

PENGAMBILAN SPUTUM
UNTUK PEMERIKSAAN BTA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru,

bronkus dan trakea, yang diambil dengan cara dibatukkan dan

disimpan dalam wadah yang telah disediakan.


Mendapatkan spesimen sputum yang memenuhi persyaratan
TUJUAN
untuk pemeriksaan pewarnaan Basil Tahan Asam
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
Diperlakukan 3 kali penganbilan sputum (SPS) dalam 2 kali
kunjungan :

1. Sputum sewaktu (S), yaitu ketika pasien pertama kali datang


2. Sputum pagi (P) , keesokan harinya ketika pasien datang lagi
dengan membawa sputum pagi ( sputum pertama setelah
bangun tidur)
3. Sputum sewaktu (S), yaitu saat penderita tiba di
laboratorium.,pasien diminta mengeluarkan sputumnya lagi

1. Berikan penjelasan pada penderita bagaimana cara

membantukkan sputum yang baik yaitu : kumur- kumur lebih

dahulu, tarik nafas 2 3 kali, tahan beberapa detik ,

kemudian batukkan kuat-kuat

2. Taruh wadah sputum dekat bibir dan masukkan sputum

kedalamnya

PROSEDUR
3. Sputum yang baik adalah yang kental dan jumlahnya cukup

2 3 ml

4. Tutup wadah sputum dengan rapat.

5. Berikan label berisi tanggal pemeriksaan,nama pasien dan

jenis spesimen
PENGAMBILAN SPUTUM
UNTUK PEMERIKSAAN BTA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
PROSEDUR

UNIT TERKAIT Laboratorium,UGD,CSO,Kasir

PENGAMBILAN SEMPEL URINE UNTUK


PEMERIKSAAN URINALISA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang

diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari

dalam tubuh melalui proses urinasi


Mendapatkan spesimen urine yang memenuhi persyaratan untuk
TUJUAN
pemeriksaan urinalisa
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
Pengambilan sebaiknya sebelum pemberian anti biotik. Untuk
pemeriksaan test kehamilan dan sedimen dipakai urine pagi hari.
1. Pasien diminta untuk mengeluarkan urine

2. Aliran urine ditampung dalam wadah yang sudah disediakan.

3. Hindari urine mengenai lapisan tepi wadah

4. Setelah penampungan urine selesai wadah di tutup dengan

rapat.

5. Berikan label berisi tanggal pemeriksaan, nama pasien dan

PROSEDUR jenis specimen

UNIT TERKAIT Laboratorium

PENGAMBILAN SAMPEL FESES UNTUK


PEMERIKSAAN FESES RUTIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Feses adalah sisa makanan yang sudah dicerna dan tidak dapat

digunakan oleh tubuh untuk diserap dan digunakan sebagai

energi dalam tubuh dan makanan bagi sel-sel tubuh. biasanya

feses yang normal berwarna coklat terang sampai coklat gelap


Mendapatkan spesimen tinja/feses yang memenuhi persyaratan
TUJUAN
untuk pemeriksaan feses rutin
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Pengambilan
dilakukan setiap saat, terutama pada gejala awal dan sebaiknya
sebelum pemberian antibiotic

1. Penderita diharuskan buang air kecil terlebih dahulu karena

tinja tidak boleh boleh tercemar urine

2. inntruksikan pada penderita untuk buang air besar langsung

kedalam pot tinja ( kira kira 5 gram )

3. Tutup pot dengan rapat

Berikan label berisi tanggal pemeriksaan,nama pasien dan jenis


PROSEDUR
specimen

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN
DARAH LENGKAP/RUTIN
(AUTO COUNTER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pemeriksaan darah lengkap (selanjutnya ditulis DL) adalah

suatu tes darah yang diminta oleh dokter untuk mengetahui sel

darah pasien, meliputi nilai WBC, PLT, Hb, Diffcount


Sebagai pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa,
TUJUAN untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit
dan untuk melihat kemajuan atau respon terapi
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Pengambilan darah
yang cepat dan teliti untuk mengurangi tingkat kesalahan hasil

Alat dan bahan :

1. Hematology Auto counter 910EO+

2. Chamber sampel

Cara kerja :

1. Aduk sample darah merata dan hisap melalui pipette dengan

menekan tombol . Ketika lampu READY berkelip

berwarna merah, penghisapan selesai. Bersihkan pipette

dengan kain lembut dan bersih


PROSEDUR
2. Masukan larutan primer ke dalam Beaker baru dengan

menekan tombol .

3. Campurkan sample prediluted dengan putaran lembut dan

hisap melalui pipet dengan menekan tombol . Ketika

lampu READY berkelip berwarna merah, penghisapan

selesai. Bersihkan pipette dengan kain lembut dan bersih.

4. Letakkan Beaker pada posisi WBC / HGB. Tarik batang

PEMERIKSAAN
DARAH LENGKAP/RUTIN
(AUTO COUNTER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
start ke arah beaker. Proses analisa dimulai.

5. Tekan ENTER untuk menentukan nomor ID dan tekan

tombol + (plus) atau (minus) untuk merubahnya.


PROSEDUR
6. Ulangi mulai dari langkah 1 untuk semua sample darah

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN


(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN

TUJUAN Mengetahui kadar Hemoglobin yang terdapat pada darah pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN
/KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

PROSEDUR

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN


MANUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2

PROSEDUR

UNIT TERKAIT Laboratorium,UGD,CSO,Kasir

MENGHITUNG
JUMLAH LEUKOSIT
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Leukosit merupakan bagian penting dari sistem pertahanan

tubuh, terhadap benda asing, mikroorganisme atau jaringan

asing, sehingga hitung jumlah leukosit merupakan indikator

yang baik untuk mengetahui respon tubuh terhadap infeksi.

TUJUAN Mengetahui jumlah/nilai lekosit pada pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1.Volume pemipetan darah tepat dan teliti.
2.Pengenceran darah dengan larutan turk yang tepat, faktor
pengenceran 20 kali
Alat dan bahan :

1. Tabung reaksi

2. Mikropipet 500 L

3. Mikropipet 25 L

4. Kamar hitung IN

5. Mikroskop

Cara kerja :

1. Pengenceran pada perhitungan jumlah leukosit adalah 20

PROSEDUR kali

2. Pipetlah larutan Turk 475 L, masukkan kedalam tabung

reaksi

3. Homogenkan darah EDTA terlebih dahulu

4. Lalu pipet darah sebanyak 25 L, campurkan ke dalam

larutan turk tadi, aduk campuran hingga homogen

5. Gunakan pembesaran 10 X, hitunglah jumlah leukosit

yang terdapat dalam Empat Bidang Besar di Tepi pada


MENGHITUNG
JUMLAH LEUKOSIT
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
sudut-sudut kamar hitung Improved Neurbauer

6. Jumlah sel leukosit yang terhitung kalikan dengan 50


PROSEDUR

UNIT TERKAIT Laboratorium

MENGHITUNG
JUMLAH TROMBOSIT
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Adalah komponen sel darah yang dihasilkan oleh jaringan

hemopoetik, dan berfungsi utama dalam proses pembekuan

darah

TUJUAN Mengetahui jumlah/nilai trombosit pada pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Tindakan pengambilan darah yang cepat
2. Pengenceran darah yang tepat 200 kali

Alat dan bahan :

1. Tabung reaksi

2. Kamar hitung IN

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 5 L

5. Mikroskop

Cara kerja :

1. Pengenceran pada perhitungan jumlah leukosit adalah 200


PROSEDUR
kali

2. Pipetlah larutan rees Ecker 1000 L, masukkan kedalam

tabung reaksi

3. Homogenkan darah EDTA terlebih dahulu

4. Lalu pipet sebanyak 5 L, bersihkan darah pada bagian luar

tip dengan menggunakan tisu, masukan sampel ke dalam

tabung reaksi tadi, aduk hingga homogen

5. Sebelum menghitung diamkan selama 10 menit agar


MENGHITUNG
JUMLAH TROMBOSIT
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
trombosit mengendap, gunakan pembesaran 40X, hitunglah

jumlah trombosit yang terdapat dalam Seluruh Bidang

PROSEDUR Besar Di Tengah pada Improved Neurbauer.

6. Jumlah sel trombosit yang didapatkan kalikan dengan 2000

UNIT TERKAIT Laboratorium

MENGHITUNG JUMLAH JENIS


LEKOSIT/DIFF COUNT
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki

fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah

neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.

TUJUAN Untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Pembuatan SAD yang baik
2. Pewarnaan yang baik

Alat dan bahan :

1. Objek glass

2. Slide glass

3. Pewarnaan giemsa

4. Mikroskop

5. Imersi

Cara kerja :

1. Buatlah Sediaan Apus Darah (SAD), keringkan


PROSEDUR
2. Fiksasi dengan Methil Alkohol ( Metanol ) selama 5 menit

atau lebih lama.

3. Tuanglah / buang kelebihan metil alkohol dari kaca

4. Genangi sediaan itu dengan Giemsa yang telah diencerkan

dengan larutan penyangga dan biarkan selama 20 menit.

Bilaslah dengan air mengalir, letakkan sediaan dalam sikap

vertical dan biarkan mengering pada udara.

5. Baca dibawah mikroskop perbesaran 100X dengan bantuan.


MENGHITUNG JUMLAH JENIS
LEKOSIT/DIFF COUNT
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
minyak immerse.

PROSEDUR 6. Hitunglah jenis lekosit per10 lapangan pandang

UNIT TERKAIT Laboratorium

PENETAPAN NILAI HEMATOKRIT


(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Persentase volume eritrosit dalam darah yang dimampatkan

dengan cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam waktu

tertentu

TUJUAN Untuk mengetahui konsentrasi eritrosit dalam darah

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Pemutaran darah
selama 5 menit

Alat dan bahan :

1. Tabung hematokrit

2. Centrifuge hematokrit

3. Skala baca hematokrit

4. Dempul

Cara Kerja :

1. Isilah tabung mikrokapiler yang khusus dibuat untuk


PROSEDUR
penetapan mikrohematokrit dengan darah

2. Tutuplah ujung satu dengan bahan penutup

3. Masukkan tabung kapiler itu ke dalam centifuge khusus yang

mencapai kecepatan besar, yaitu lebih dari 1600 rpm

4. Putarlah selama 3 5 menit

5. Bacalah nilai Hematokrit dengan menggunakan grafik atau

alat khusus

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN NILAI
LAJU ENDAP DARAH/LED
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum

membeku, dengan satuan mm/jam

TUJUAN Mengetahui nilai LED pada pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Tabung ditegakkan tepat selama 1 jam
2. Perbandingan darah dan Na. Citrat ( 4 bagian darah : 1
bagian Na. Citrat)

Alat dan bahan :

1. Tabung westergren

2. Rak westergren

3. Na. Citrat 3.12%

Cara kerja :

1. Buat pengenceran larutan Natrium Citrat 3,8 % dengan

darah EDTA dengan perbandingan 4 bagian Na. Citrat : 1

PROSEDUR Bagian Darah EDTA, homogenkan

2. Hisaplah perbandingan tersebut dengan tabung westergren

hingga tanda 0 mm

3. Lalu tegakkan dalam rak westergren selama 60 menit,

hindari terjadinya goncangan

Bacalah tinggi lapisan plasma dengan millimeter dan

laporkan angka tersebut sebagai nilai LED

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN
GOLONGAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Golongan darah terdiri dari A, B, O, AB, Rhesus Negatif dan

Rhesus Positif

TUJUAN Mengetahui jenis golongan darah pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Jumlah tetesan
darah dan antisera yang seimbang

Alat dan bahan :

1. Kertas golongan darah

2. Antisera

3. Pengaduk

Cara kerja :

1. Teteskan 4 tetes darah EDTA pada objek glass, lalu teteskan

masing-masing reagen pada 4 tetes darah tersebut

2. Homogenkan lalu goyangkan campuran tadi


PROSEDUR
3. Baca aglutinasi yang terjadi

4. Bagan Hasil :

( + ) = Aglutinasi

Anti Anti Anti Anti D


GOL.DA
Sera A Sera B Sera AB (Rhesus)
- - - - O/-
- + + + B/+
+ + - + A/+
+ + + + AB / +

UNIT TERKAIT Laboratorium

MENGHITUNG
JUMLAH RETIKULOSIT
(MANUAL)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Retikulosit adalah sel eritrosit muda yang tidak berinti dan di

dalam sitoplasma terdapat sisa ribosom dan RNA

TUJUAN Mengetahui jumlah sel retikulosit dalam pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Objek glass

2. Slide

3. Tabung Reaksi

4. Pipet tetes

5. Mikroskop

Cara kerja :

1. Masukkan lah 0,5 ml sampai 1ml larutan pewarna ke dalam


PROSEDUR
tabung kecil

2. Campurkan 5 tetes darah dengan larutan tadi dan biarkan

selama 5 menit

3. Dari campuran tadi diambil setetes untuk membuat sediaan

apus seperti biasa, kemudian dipulas dengan giemsa/wrigth.

4. Periksa dengan perbersaran 100X pada

5. Laporkan retikulosit per 1000 eritrosit

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN
WAKTU PERDARAHAN
(BLEDING TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Waktu perdarahan (bleeding time/bt) adalah uji laboratorium

untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan

akibat trauma yang dibuat secara laboratories


Mengetahui faktor hemostatis yang meliputi ketahanan dinding
TUJUAN
kapiler dan fungsi trombosit dalam darah
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Menghitung lamanya
perdarahan sejak terjadi luka kecil pada permukaan kulit dan
dilakukan dalam kondisi yang standard

Alat dan bahan :


1. Tensimeter

2. Autoklik

3. Lancet

4. Kapas alkohol 70%

5. Stopwatch

6. Kertas saring

1. Metode Ivy

PROSEDUR 1. Pasang manset tensimeter pada lengan atas pasien

kemudian atur tekanan pada 40 mmHg. Tekanan ini

dipertahankan hingga pemeriksaan selesai.

2. Pilih lokasi penusukan pada satu tempat kira-kira 3 cm

di bawah lipat siku. Bersihkan lokasi tersebut dengan

kapas alkohol 70 %, tunggu hingga kering.

3. Tusuk kulit dengan lancet sedalam 3 mm. Hindari

menusuk vena.
PEMERIKSAAN
WAKTU PERDARAHAN
(BLEDING TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
4. Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian

isap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30

detik.

5. Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.

6. Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset

tensimeter.

7. Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah

noktah darah yang ada pada kertas saring. Jika telah

lewat 10 menit perdarahan masih berlangsung, maka

hentikan pemeriksaan ini.

2. Metode Duke

1. Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70 %,


PROSEDUR
tunggu hingga kering.

2. Tusuk pinggir anak daun telinga dengan lancet sedalam 2

mm.

3. Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian

isap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30

detik.

4. Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.

5. Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset

tensimeter.

6. Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah

noktah darah yang ada pada kertas saring.

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN
WAKTU PEMBEKUAN
(CLOTING TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Waktu pembekuan (cloting time/CT) adalah uji laboratorium
untuk menentukan lamanya darah membeku dalam tabung.

Untuk menguji faktor hemostatis yang meliputi kemampuan


TUJUAN
membekunya darah
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Tabung reaksi

2. Spuit 5cc

3. Stopwatch

Cara kerja :

1. Lakukan punksi vena dengan spuit, pada saat darah mulai

masuk ke dalam spuit, jalankan stopwatch, isaplah darah

sebanyak 5 ml

2. Lepaskan jarum dari spuit dan alirkan pelan-pelan darah ke

dalam tabung sebanyak 1 ml tiap tabung

PROSEDUR 3. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dan dimiringkan

untuk melihat apakah ada pembekuan. Jaga jangan sampai

tabung lain ikut tergoyang

4. Setelah darah dalam tabung pertama membeku, periksalah

tabung kedua, tiap 30 menit juga terhadap adanya

pembekuan catatlah waktunya.

5. Tindakan sama dilakukan berturut-turut dengan tabung

ketiga dan keempat. Catatlah masing-masing waktunya


PEMERIKSAAN
WAKTU PEMBEKUAN
(CLOTING TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
Pembacaan, masa pembekuan rata-rata dari tabung kedua,

PROSEDUR ketiga, dan keempat dengan waktunya dibulatkan menjadi 30

detik

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN SGOT/AST
(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN SGOT atau juga dinamakan AST (Aspartat aminotransferase)

merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung dan hati,

sementara dalam konsentrasi sedang dijumpai pada otot rangka,

ginjal dan pancreas

TUJUAN Mengetahui kadar SGOT dalam serum pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Sampel serum/plasma

3. Tabung reaksi

4. Mikropipet 500 L

5. Mikropipet 50 L

PROSEDUR
Cara kerja :

1. Siapkan tabung reaksi 1 buah

2. Pada tabung tersebut masukkan 500 L Reagent

3. Tambahkan 50 L serum, kocok/homogenkan

Baca pada spektrofotometer dengan 340 nm suhu 30 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN SGPT/ALT
(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN SGPT atau juga dinamakan ALT (alanin aminotransferase)

merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta

efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Enzim ini

dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan

otot rangka.

TUJUAN Mengetahui kadar SGPT dalam serum/plasma pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 50 L

PROSEDUR Cara kerja :

1. Siapkan tabung reaksi 1 buah

2. Pada tabung tersebut masukkan 500 L Reagent

3. Tambahkan 50 L serum, kocok/homogenkan

Baca pada spektrofotometer dengan 340 nm suhu 30 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL


(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-

molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain

melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptide

TUJUAN Mengetahui kadar protein total dalam serum/plasma pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 5 L

Cara kerja :

1. Siapkan 3 tabung masing-masing masukkan 1000 L


PROSEDUR
Reagent

2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko

3. Tabung kedua di tambah 10 L Reagen Kontrol / Standar

4. Tabung ketiga di tambah 10 L Serum

5. Inkubasi 10 menit pada suhu 37 oC

6. Baca pada spektrofotometer dengan 545 10 nm suhu30


o
C

UNIT TERKAIT Laboratorium.

PEMERIKSAAN ALBUMIN
(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN

TUJUAN

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 5 L

Cara kerja :

1. Siapkan 3 tabung masing-masing masukkan 1000 L


PROSEDUR
Reagent

2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko

3. Tabung kedua ditambah 10 L Reagen Kontrol / Standar

4. Tabung ketiga ditambah 10 L Serum

5. Inkubasi 10 menit pada suhu 37 oC

6. Baca pada spektrofotometer dengan 545 10 nm suhu30 -


o
C

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL


(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan
heme dari hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel
retikuloendotel. Di samping itu sekitar 20% bilirubin berasal
dari perombakan zat-zat lain

TUJUAN Mengetahui kadar bilirubin total dalam serum pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 50 l

5. Mikropipet 100 L

Cara kerja :

1. Siapkan 2 tabung masing-masing masukkan


PROSEDUR
2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko, tambahkan

dengan 500 L reagen AT

3. Tabung kedua gunakan sebagai work reagen, tambahkan 400

L reagen AT + 100 L reagen BT

4. Kedua tabung tersebut tambahkan dengan sampel serum 50

5. Inkubasi 5 menit pada suhu 37 oC

6. Baca pada spektrofotometer dengan 546 nm suhu 30 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAB BILIRUBIN DIRECT


(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Bilirubin direct atau bilirubin langsung, bilirubin

TUJUAN Mengetahui nilai/kadar bilirubin direct dalam serum

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 50 l

5. Mikropipet 100 L

Cara kerja :

1. Siapkan 2 tabung masing-masing masukkan


PROSEDUR
2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko, tambahkan

dengan 500 L reagen AD

3. Tabung kedua gunakan sebagai work reagen, tambahkan 400

L reagen AD + 100 L reagen BD

4. Kedua tabung tersebut tambahkan dengan sampel serum 50

5. Inkubasi 5 menit pada suhu 37 oC

6. Baca pada spektrofotometer dengan 546 nm suhu 30 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN UREUM/BUN
(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari
asam amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan
mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari

TUJUAN Mengetahui nilai/kadar ureum dalam darah

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 5 L

Cara kerja :

1. Siapkan 3 tabung masing-masing masukkan 500 L

PROSEDUR Reagent A

2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko

3. Tabung kedua di tambah 5 L Reagen Standar

4. Tabung ketiga di tambah 5 L Serum

5. Inkubasi 10 menit pada suhu 37 oC

6. Tambahkan 500 L Reagen B

7. Inkubasi 10 menit pada suhu 37 oC

Baca pada spektrofotometer dengan 600 20 nm suhu37 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN KREATININ
(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Kreatinin adalah produk sampingan dari hasil pemecahan
fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang melalui ginjal

TUJUAN Mengetahui kadar kreatinin dalam darah

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 50 L

Cara kerja :
PROSEDUR
1. Siapkan 3 tabung masing-masing masukkan 500 L Reagent

A + 500 L Reagent B, kocok

2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko

3. Tabung kedua di tambah 50 L Reagen Standar

4. Tabung ketiga di tambah 50 L Serum

Baca pada spektrofotometer dengan 500 nm suhu 37 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN ASAM URAT


(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Asam urat (uric acid) adalah produk akhir metabolisme purin
(adenine dan guanine) yang merupakan konstituen asam nukleat.

TUJUAN Mengetahui kadar asam urat dalam serum pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 20 L

Cara kerja :

1. Siapkan 3 tabung masing-masing masukkan 1000 L


PROSEDUR
Reagent

2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko

3. Tabung kedua di tambah 20 L Reagen Standar

4. Tabung ketiga di tambah 20 L Serum

5. Inkubasi selama 20 menit

Baca pada spektrofotometer dengan 500 nm suhu 37 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH


(FOTOMETER)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN glukosa darah adalah zat gula yang terkandung dalam darah.

TUJUAN Mengetahui kadar glukosa pada pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Fotometer

2. Tabung reaksi

3. Mikropipet 500 L

4. Mikropipet 5 L

Cara kerja :
PROSEDUR
1. Siapkan 3 tabung masing-masing masukkan 500 L Reagent

2. Tabung pertama digunakan sebagai blanko

3. Tabung kedua di tambah 5 L Reagen Standar

4. Tabung ketiga di tambah 5 L Serum

5. Inkubasi 10 menit pada suhu 37 oC

Baca pada spektrofotometer dengan 500 nm suhu 30 oC

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN WIDAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 1 dari 2


Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pemeriksaan widal/thypoid adalah pemeriksaan yang dilakukan
terhadap pasien dengan gejala tipes

TUJUAN Untuk mengetahui titer tyhpoid dalam sampel

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Slide widal

2. Reagen widal

3. Pengaduk

4. Mikropipet 5 L

5. Mikropipet 20 L

6. Rotator

Cara kerja :

1. Siapkan slide khusus untuk pemeriksaan widal yaitu slide

yang berwana putih


PROSEDUR
2. Teteskan reagen widal masing masing satu tetes

3. Tambahkan masing masing reagent tersrbut dengan 5 L

serum pasien, homogenkan lalu digoyang di atas rotator

4. Baca hasil, bila terjadi aglutinasi titernya adalah 1/320

5. Pada reagen yang yang tidak mengalami aglutinasi

ditambahkan lagi dengan 5 L serum pasien, homogenkan

lalu digoyang di atas rotator

6. Baca hasil, bila terjadi aglutinasi titernya adalah 1/160

7. Pada reagen yang yang tidak mengalami aglutinasi


PEMERIKSAAN WIDAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 2 dari 2


ditambahkan lagi dengan 10 L serum pasien, homogenkan

lalu digoyang di atas rotator

8. Baca hasil, bila terjadi aglutinasi titernya adalah 1/80

PROSEDUR 9. Pada reagen yang yang tidak mengalami aglutinasi sampai

penambahan serum terakhir dinyatakan Negatif ( - ) atau

Normal.

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN HBs Ag

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN HBs Ag adalah hepatitis B surface

TUJUAN Mengetahui ada tidaknya hepatitis B pada pasien

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Alat dan bahan :

1. Stick Hbs Ag

2. Tabung reaksi

3. Sampel serum

Cara kerja :

1. Siapkan tabung reaksi, isi dengan serum pasien

2. Celupkan stik HBsAg pada serum jangan sampai melebihi

tanda batas

3. Diamkan stik selama 10 15 menit


PROSEDUR
Gambar stik HBsAg
Kontrol Sampel Tanda Batas Pencelupan

4. Baca hasil :

a. Positif ( + ) : bila terbentuk 2 garis merah pada yaitu Kontrol

& Sampel

b. Negatif ( - ) : bila terbentuk 1 garis merah yaitu pada Kontrol

PEMERIKSAAN HBs Ag

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
c. Infalid : jika tidak terbentuk garis merah pada

Kontrol
PROSEDUR
UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN PP TEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN PP test adalah pemeriksaan kehamilan, dengan mengindetifikasi
ada tidaknya hormone HCH dalam urine ibu hamil

TUJUAN Mengetahui ada tidanya hormon HCG dalam urine

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Urine sebaiknya
digunakan urine pagi

Alat dan bahan :

1. Sampel urine

2. Tabung reaksi

3. Stick test kehamilan

Cara kerja :

4. Letakkan strip test kehamilan pada suhu ruang.

Gambar stik HCG


Kontrol Sampel Tanda Batas Pencelupan

PROSEDUR
1. Masukan strip test ke dalam urine selama 10 15 detik

dengan posisi vertikal, jangan sampai melebihi tanda batas

MAX.

2. Baca strip urine setelah 3 menit

3. Jangan baca hasil, lebih dari 10 menit

Intepretasi hasil :

a. Positif ( + ) : bila terbentuk 2 garis merah yaitu pada Kontrol

& Sampel

PEMERIKSAAN PP TEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
b. Negatif ( - ) : bila terbentuk 1 garis merah yaitu pada Kontrol

c. Infalid : jika tidak terbentuk garis merah pada

Kontrol
PROSEDUR

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Urine lengkap (UL) adalah pemeriksaan urine meliputi
makroskpois dan mikroskopis urine

TUJUAN Mengetahui zat-zat maupun sel-sel yang terkandung dalam urine

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Urine yang
digunakan sebaiknya urine pagi

Alat dan bahan :

1. Sampel urine

2. Stick urine 10 parameter

3. Tabung reaksi

4. Objeck glass

5. Deck glass

6. Mikroskop

7. Centrifuge

Cara kerja :

1. Letakkan stik urine, sampel pada suhu 15 30oC


PROSEDUR
2. Celupkan stik urine ke dalam sampel urine

3. Lalu tiriskan atau miringkan pada tissue agar urine yang

berlebih terserap

4. Baca standar warna pada stik urine setelah 1 - 3 menit,

samakan dengan warna yang tertera pada wadah stik urine

Pemeriksaan Sedimen Urine

1. Masukkan sample pada tabung reaksi lalu putar hingga

didapatkan endapan

PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
Tuang seluruh filtratnya, endapan di teteskan pada objek
PROSEDUR glass tutup dengan deck glass, lalu baca pada mikroskop.

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium

TUJUAN Mengetahui adanya parasit malaria pada darah

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Pengambilan
sampel sebaiknya ketika pasien sedang dalam keadaan
demam/menggigil

Alat dan bahan :

1. Malaria device

2. Sampel serum/plasma/darah EDTA

3. Mikropipet 5 L

Cara kerja :

A. Menggunakan Stick

C T1 T 2
S

1. Teteskan 10 L serum atau 20 L Whole Blood pada


PROSEDUR
tanda S

2. Teteskan 3 4 tetes buffer pada tanda S, diamkan selama

10 menit

3. Amati perubahan yang terjadi :

a. Positif ( + ) : jika pada Kontrol dan T1 atau T2

terbentuk garis merah

C T1 T 2
S

PEMERIKSAAN MALARIA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
b. Negatif ( - ) : jika terbentuk garis warna merah pada

Kontrol saja

C T1 T 2
S

c. Invalid : jika tidak terbentuk garis warna merah

pada Kontrol

C T1 T 2

Keterangan :

C = Kontrol

T1 = Plasmodium falciparum

T2 = Plasmodium non-falciparum( Plasmodium


PROSEDUR
vivax & Plasmodium ovale )

B. Dengan Pulasan dan Pengecatan Giemsa

1. Buat sedian apus darah tebal dan tipis, biarkan hingga

mongering

2. Lalu fiksasi dengan methanol (untuk sediaan tipis),

biarkan mengering

3. Kemudiaa cat dengan giemsa (dengan perbandingan lar.

Giemsa 4 tetes : 1 ml pH 7,2)

Periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 100X ada

tidaknya parasit malaria

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN BTA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan sputum terhadap
penderita TBC

TUJUAN Mengetahui adanya tidaknya basil tahan asam pada sputum

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Pengambilan sputum yang benar
2. Pengecatan yang baik

Alat dan bahan :

1. Sampel sputum

2. Objek glass

3. Jarum ose

4. Bunsen

5. Minyak imersi

6. Mikroskop

Cara kerja :

1. Bersihkan objek glass dari lemak dengan alkohol 70 %


PROSEDUR
2. Buatlah preparat sputum dengan ose

3. Genangi dengan ZN A, lalu panaskan hingga menguap

jangan sampai mendidih, diamkan selama 10 menit

4. Lalu bilas dengan air mengalir

5. Genangi dengan ZN B untuk menghilangkan sisa-sisa ZN A

yang masih melekat

6. Bilas dengan air mengalir

7. Genangi dengan ZN C selama 2 5 menit


PEMERIKSAAN BTA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
8. Bilas dengan air mengalir

9. Keringkan, lalu periksa pada mikroskop pada perbesaran

100X

Intepretasi Hasil :

a. Negatif ( - ) = Tidak ditemukan basil tahan asam berwarna

merah

b. Positif ( + ) = Ditemukan basil tahan asam berwarna merah,


PROSEDUR
dengan klasifikasi :

( + ) = ditemukan basil tahan asam berwarna merah antara

1 99 / 100 Lapangan Pandang

( ++ ) = ditemukan basil tahan asam berwarna merah antara

1 10 / Lapangan Pandang

( +++ ) = ditemukan basil tahan asam berwarna merah

> 10/ Lapangan Pandang

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Elektrolit darah meliputi Na+, K+, Cl-

TUJUAN Mengetahui kadar elektrolit pada darah

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Menggunakan
sampel serum

Alat dan bahan :

1. Sampel serum

2. Elektolit analizer

3. Cup sampel

4. Mikropipet 100 L

Cara kerja :

1. Pada tampilan menu utama tekan tombol angka 1 atau YES

2. Akan muncul tampilan, maka tekan tombol 1 atau YES,

tekan angka 1 untuk serum test atau tekan 2 untuk whole

blood
PROSEDUR
3. Kemudian tekan tombol nomor 1 untuk memasukan ID

Pasien

4. Setelah layar menampilkan input serial number masukan

ID Pasien mengunakan tombol angka

5. Setelah selesai memasukkan ID tekan tombol YES

6. Muncul perintah LIFT PROBE to aspirate. Buka

penutup probe, lalu masukkan probe ke dalam vial serum

sample hingga ujung probe terendam larutan serum. Lalu

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
tekan tombol YES

7. Apabila volume sample yang dihisap tidak mencukupi

kebutuhan alat, maka alat akan memberi perintah No

Sample. Reaspirate? Pada keadaan ini, tekan tombol YES

Lalu hisap kembali serum sample

8. Apabila volume sample yang dihisap mencukupi kebutuhan

alat, maka alat akan memberi perintah Press PROBE

down

PROSEDUR 9. Bersihkan probe dari sisa serum sample menggunakan tissue

bersih lalu tutup kembali penutup probe

10.Alat akan menghitung konsentrasi ion dalam larutan serum

sample. Hasil akan ditampilkan di layar dan dicetak secara

otomatis

11. Alat akan melakukan washing secara otomatis. Lalu kembali

ke tampilan LIFT PROBE TO ASPIRATE Untuk

Kembali ke menu utama tekan tombol bergambar panah

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pemeriksaan dengue adalah pemeriksaan terhadap virus yang
menyebabkan demam berdarah

TUJUAN Mengetahui ada tidaknya infeksi karena virus dengue

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Pasien demam selama 3 6 hari
2. Terdapat petechie
3. Menggunakan sampel serum/plasma

Alat dan bahan :

1. Sampel serum/plasma

2. Mikropipet 5 L

3. Device dengue

4. Buffer assay

Cara kerja :

1. Tambahkan 5 L serum/plasma ke dalam sumur sampel pada


PROSEDUR
tanda S

2. Tambahkan 3-4 tetes buffer assay ke dalam sumur assay

diluent lubang besar (ideal 3 tetes)

Pembacaan hasil test pada waktu 15 20 menit, jangan melebihi

20 menit karena akan terjadi aliran balik yang dapat

mengakibatkan positif palsu

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN
MORFOLOGI DARAH
(APUS DARAH TEPI)

RS. HARAPAN BUNDA No. Dokumen No. Revisi Halaman

/RSHB/ /201 00 1 dari 1


Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Morfologi darah adalah melihat keadaan sel darah meliputi
bentuk, ukuran, warna pada apusan darah tepi

TUJUAN Mengetahui bentuk-bentuk sel darah pada apusan darah tepi

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Pemeriksaan dilakukan pada keadaan pasien tertentu
2. Pembuatan apusan darah dan pewarnaan yang baik
3. Pembacaan dilakukan oleh dokter spesialis patologi klinik

Alat dan bahan :

1. Objek glass

2. Deck glass

3. Giemsa stock

Cara Kerja :

PROSEDUR 1. Periksalah dahulu Darah rutin pasien tersebut

2. buat apusan darah tepi

3. Lakukan pengecatan giemsa

Jika dokter Sp. PK tidak di tempat, maka hubungi terlebih

dahulu dokter yang bersangkutan.

UNIT TERKAIT Laboratorium

LAPORAN TERHADAP PASIEN YANG


DITERIMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Mencatat semua parameter yang diperiksa secara periodik baik
perbulan maupun tahunan

TUJUAN Mengetehui jumlah parameter pemeriksaan yang dilakukan

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Semua parameter
pemeriksaan laboratorium yang dilakukan

1. Catat ID pasien dengan lengkap

2. Tulis parameter pemeriksaan yang diperiksa pada laporan

harian laboratorium, pencatatan dilakukan sesuai dengan

draft yang telah di tentukan

3. Pencatatan parameter pemeriksaan dilakukan setiap bulan

PROSEDUR

UNIT TERKAIT Laboratorium

WAKTU PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 3
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Waktu pengiriman hasil laboratorium yang tepat waktu sesuai
dengan jenis pemeriksaan yang diperiksa
Dapat terlaksananya ketepatan waktu pengiriman hasil
TUJUAN pemeriksaan laboratorium sehingga hasil dapat diterima oleh
dokter pengirim sesuai prosedur
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Protap pemeriksaan laboratorium
2. Melaksanakan sesuai dengan protap

1. Waktu pengiriman hasil pemeriksaan laboratorium

disesuaikan dengan pemeriksaan yang dilakukan

2. Beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan di

laboratorium dan waktu pemeriksaannya ialah :

Jenis Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan


Hematologi Lengkap 15 menit

(auto analizer)
LED 1 jam
30 menit
PROSEDUR
CT (waktu pembekuan) (hingga pembekuan

selesai)
30 menit

BT (waktu perdarahan) (hingga perdarahan

selesai)
Golongan darah 15 menit
Protein Total 30 menit
Albumin 30 menit
WAKTU PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 3
Globulin 30 menit
Bilirubin total 30 menit
Bilirubin Direct 30 menit
Bilirubin Indirect 30 menit
Kolesterol Total 30 menit
HDL Kolesterol 50 menit
LDL Kolesterol 30 menit
Trigliserida 30 menit
Gula Darah 30 menit
SGOT 30 menit
SGPT 30 menit
Ureum 30 menit
Kreatinin 20 menit
Asam Urat 30 menit
Widal 30 menit
Malaria 30 menit
ICT-TB 30 menit
HbsAg 20 menit
Dengue 30 menit
Pewarnaan BTA 45 menit
Urine Lengkap 25 menit
Tes Kehamilan 15 menit
Feses lengkap 30 menit
Elektrolit 30 menit
3. Jika pemeriksaan meliputi beberapa parameter maka

waktu pemeriksaan laboratorium adalah :


PROSEDUR
- Bidang Hematologi auto analizer selama 15 60 menit

WAKTU PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 3 dari 3
- Bidang Hematologi Manual selama 15 120 menit

- Bidang Kimia Klinik selama 15 240 menit

- Bidang Urinalisa selama 25 60 menit

- Bidang Serologi selama 15 60 menit


PROSEDUR
- Bidang Bakteriologi & Parasitologi selama 30 120 menit

4. Hasil pemeriksaan diantar ke ruangan atau dapat diambil

oleh perawat ruangan


1. Laboratorium
2. UGD
3. RB
4. Inkubator
UNIT TERKAIT 5. VIP
6. Bangsal
7. HCU
8. Poliklinik

PENCATATAN SPESIMEN/PENGISIAN
BUKU REGISTER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pencatatan yang dilakukan pada setiap spesimen yang diperiksa
tiap harinya

TUJUAN Mendapatkan data setiap spesimen per hari

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Spesimen yang
datang dilakukan pencatatan lengkap sesuai dengan item-item
yang tersedia

1. Spesimen/Sampel/Pasien Setelah Dilakukan Pemeriksaan


PROSEDUR
Catat Dalam Buku Register Meliputi :

- No. Laboratorium

- No. Rekam Medis

- ID Pasien

- Nama Dokter yang Mengirim / Meminta

- Tanggal dan Jam Spesimen Diambil / Diterima

- Tanggal dan Jam Spesimen Diperiksa

- Nama Analis yang memeriksa

- Keadaan Sampel

- Jenis Pemeriksaan

- Jenis Sampel

- Hasil Pemeriksaan

- Keterangan Pasien (Rawat Jalan / Rawat Inap)

2. Pencatatan data juga dilakukan dalam sistem computer

dengan memasukan nama pasien yang diperiksa

PENCATATAN SPESIMEN/PENGISIAN
BUKU REGISTER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 2 dari 2
3. Input analis yang memeriksa

4. Input dokter yang mengirim

5. Input jenis pemeriksaan

6. Save dalam komputer

PROSEDUR 7. Input hasil pemeriksaan

8. Lalu cetak hasil pemeriksaan dengan mencantumkan tanggal

serta jam periksa dan tanggal serta jam selesai

9. Cetak hasil

UNIT TERKAIT Laboratorium

REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN


BULANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pencatatan jumlah hasil pemeriksaan laboratorium setiap bulan

Mengetahui jumlah parameter pemeriksaan yang diterima setiap


TUJUAN
bulan
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Pencatatan dalam
sistem komputer

1. Laporan pemeriksaan meliputi semua parameter yang telah

dilakukan/diperiksa selama satu bulan

2. Jumlah parameter dicatat berapa jumlah parameter yang telah

diperiksa

Pencatatan jumlah parameter ini dilakukan dalam sistem

komputer yang secara otomatis telah tersimpan ketika


PROSEDUR
memasukan data pasien dan jenis pemeriksaan.

UNIT TERKAIT Laboratorium

PENANGANAN LIMBAH KHUSUS


No. Dokumen No. Revisi Halaman

/RSHB/ /201 00 1 dari 4


RS. HARAPAN BUNDA

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Limbah khusus adalah limbah yang berbahaya bagi kesehatan

dan berpotensi menimbulkan penyakit atau infeksius.

Proses penanganan limbah khusus ini bermacam-macam sesuai


dengan jenisnya.
Penangan limbah yang benar sehingga limbah tidak
TUJUAN
membahayakan.
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang

Limbah khusus terbagi dalam 2 jenis :

1. Limbah Khusus Padat meliputi : alat suntik, lanset sarung

tangan, kapas, wadah spesimen, kemasan reagen, tabung

reaksi bekas reagen dan sisa spesimen


2. Limbah Khusus Cair meliputi : pelarut organik, bahan kimia,

air bekas pencucian alat, sisa spesimen/darah dan cairan tubuh

. Kumpulkan semua jenis limbah

A. Limbah Khusus Padat

a. Alat Suntik

Alat suntik bekas pengambilan sampel dibuang pada box


PROSEDUR
khusus

b. Lanset

Lanset bekas pengambilan sampel dibuang pada box

khusus.

c. Sarung Tangan

Sarung tangan dibuang pada kotak sampah khusus untuk

sampah medis.

d. Tabung Reaksi Bekas Reagent


- Tabung reaksi bekas reagent direndam didalam
PENANGANAN LIMBAH KHUSUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/RSHB/ /201 00 2 dari 4


RS. HARAPAN BUNDA
pemutih + detergen selama 5 jam
- Kemudian dicuci mengunakan deterjen /sabun

dengan bantuan sikat tabung sampai bersih,


- Bilas sampai bersih, kemudian keringkan
- Sterilkan di oven
- Tabung dapat digunakan kembali
e. Sisa Spesimen
- Sisa spesimen padat seperti feses dibuang pada box

khusus
f. Kemasan Reagen

Kemasan reagen dibuang pada kotak sampah khusus

untuk sampah medis.

g. Masker

Masker dibuang pada kotak sampah khusus untuk sampah

medis.

h. Objeck Glass
PROSEDUR
Objeck glass bekas sampel dibuang pada kotak sampah

khusus untuk sampah medis.

i. Deck Glass

Deck glass bekas sampel dibuang pada kotak sampah

khusus untuk sampah medis.

j. Stick, Strip Celup dan Divice/Cassette bekas

pemeriksaan gula darah, urine, tes

kehamilan, HBsAg, ICT-TB, malaria, dibuang

pada box khusus

k. Tip Sampel

Tip Sampel bekas pengambilan sampel dibuang pada box

khusus

PENANGANAN LIMBAH KHUSUS


No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 3 dari 4


l. Tissue dan Kasa bekas Spesimen dan Reagen

Dalam pemeriksaan laboratorium kasa atau tissue sangat

diperlukan, misalnya pada proses pemipetan spesimen

diperlukan tissue atau kasa untuk menyeka kelebihan

spesimen agar didapatkan ketepatan pemipetan, digunakan

untuk mengelap meja kerja yang terkena ceceran sampel

atau reagen, dan lain-lain, tissue atau kasa tersebut

dibuang pada box khusus.

m. Wadah Spesimen

1). Non-disposible

Bahan Kaca
- Botol / tabung bekas spesimen berbahan kaca
PROSEDUR
direndam didalam pemutih + detergen selama 5

jam
- Kemudian dicuci mengunakan deterjen /sabun

dengan bantuan sikat tabung sampai bersih,


- Bilas sampai bersih, kemudian keringkan
- Sterilkan di oven
- Tabung dapat digunakan kembali
Bahan Plastik
- Botol / tabung bekas spesimen berbahan plastik

direndam didalam pemutih + detergen selama 5

jam. (Khusus untuk pot bekas pemeriksaan sputum,

pot yang masih berisi sputum dituangi larutan karbol

selama 3 jam, gunanya untuk membunuh kuman-

kuman yang berada dalam dahak)

PENANGANAN LIMBAH KHUSUS


No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 4 dari 4


- Kemudian dicuci mengunakan deterjen /sabun

dengan bantuan sikat tabung sampai bersih,


PROSEDUR - Bilas sampai bersih, kemudian keringkan
- Sterilkan di oven
- Tabung dapat digunakan kembali

2). Disposible
- Dicuci mengunakan deterjen /sabun dengan bantuan

sikat tabung sampai bersih,


- Bilas sampai bersih, kemudian buang pada box

khusus

B. Limbah Khusus Cair

a. Sisa Spesimen

Sisa spesimen cair dibuang pada westafel yang menuju

septik tank khusus

b. Bahan Kimia

Bahan Kimia meliuti reagensia, cair dibuang pada

westafel yang menuju septik tank khusus

Air bekas pencucian alat dibuang pada westafel yang

menuju septik tank khusus

Petugas Kesehatan Lingkungan akan mengambil limbah

khusus padat dan cair untuk dilakukan pengolahan


1. Laboratorium

UNIT TERKAIT 2. Kesehatan Lingkungan RS

Petugas Cleaning Service

PENANGANAN LIMBAH UMUM


No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Proses pembuangan limbah umum pada kotak sampah yang
telah disediakan untuk limbah umum

Agar tidak terjadinya pencampuran antara limbah umum dan


TUJUAN
khusus
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Yang termasuk
limbah umum adalah limbah yang berasal dari sampah umum
(domestik), misalnya kertas

1. Limbah umum meliputi kertas, kardus kemasan reagen, yang

tidak digunakan dibuang pada kotak sampah khusus untuk

limbah umum

2. Kotak sampah yang telah penuh akan diambil oleh petugas

cleaning service untuk diolah lebih lanjut

PROSEDUR

1. Laboratorium
UNIT TERKAIT 2. Kesehatan lingkungan RS
3. Petugas CS

PENYIMPANAN HASIL
PEMERIKSAAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Suatu kegiatan administrasi laboratorium sebagai upaya untuk
mendokumentasikan hasil pemeriksaan agar seluruh kegiatan
pemeriksaan dapat dievaluasi kelebihan dan kekurangannya.
1. Dokumentasi hasil pemeriksaan
TUJUAN 2. Data pembuatan duplikat atau salinan
3. evaluasi kontrol kualitas
Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :
KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang Spesimen yang
datang dilakukan pencatatan lengkap sesuai dengan item-item
yang tersedia

1. Hasil pemeriksaan langsung dicatat pada buku arsip hasil

pemeriksaan oleh petugas pemeriksa sampel

( Setiap bagian mempunyaibuku arsip)

2. Salinan surat hasil pemeriksaan setiap harinya dihitung

PROSEDUR berdasarkan bidang pemeriksaan ( Kimia Klinik,

Hematologi, Serologi, Urinalisa dan Mikrobiologi ),

kemudian simpan

Arsip hasil pemeriksaan disimpan selama 5 tahun

UNIT TERKAIT Laboratorium

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. HARAPAN BUNDA
/RSHB/ /201 00 1 dari 1

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RSHB
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Widya Sistha Prima, MARS


PENGERTIAN Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium rujukan

TUJUAN Mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang diinginkan

Keb. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor :


KEBIJAKAN /KEB/DIR/RSHB/ /201 tentang
1. Pengambilan sampel sesuai dengan volume pemeriskaan
2. Petugas pengantar yang stand by
1. Sampel Diambil Oleh Analis

2. Jumlah/Volume Dan Jenis Sampel Disesuaikan Dengan

Parameter Yang Akan Diperiksa

3. Pemberian ID Pasien Dengan Lengkap

(Nama/Alamat/Umur/Jenis Kelamin)

4. Pengisian Blanko Pemeriksaan Dengan Lengkap Oleh

PROSEDUR Dokter/Perawat/Analis Sesuai Dengan Pemeriksaan Yang

Diinginkan

5. Sampel diantar ke laboratorium rujukan oleh petugas

pengantar

Petugas pengantar melaporkan ke pihak laboratorium hasil

pemeriksaan tersebut

1. Laboratorium

UNIT TERKAIT 2. Petugas pengantar

3. CSO

Anda mungkin juga menyukai