Fungsi Bank Indonesia
Fungsi Bank Indonesia
Bank Indonesia merupakan central bank di Indonesia.Fungsi utama bank setral adalah
mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan di suatu negara
secara luas, baik di dalam negeri ,maupun ke luar negeri.Tugas-tugas Bank Indonesia
sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinasi, mengawasi serta
memberikan tindakan kepada dunia perbankan.Peranan lain bank Indonesia adalah
menyalurkan uang kartal (kertas dan logam) dimana Bank Indonesia mempunyai hak
tunggal untuk menyalurkan uang kartal.
Tujuan Bank Indonesia tertuang pada Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1999 Bab
III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.Maksud
kestabilan yang di inginkan :
Kebijakan moneter terkait dengan kebijakan untuk mengatur jumlah uang beredar, yang
termasuk dalam kebijakan moneter adalah :
OPT dapat dilakukan dengan penjualan Sertifikat Bank Indonesia dan Intervensi
Giro wajib minimum oleh BI ditetapkan sebesar 5% dari aktiva yang dimiliki bank. Untuk
melaksakan kebijakan moneter ini bank dapat menurunkan tingkat giro wajib minimum jika BI
menginginkan penambahan jumlah uang beredar dan menaikkan tingkat giro wajib minimum
ketika kondisi mengharuskan penurunan jumlah uang beredar.
Tugas ke-2 dari Bank Indonesia ini tersurat dalam UU No.23 Tahun 1999, dalam sistem
pembayaran, Bank Indonesia mempunyai hak oktroi atau hak tunggal untuk mengedarkan uang
rupiah serta mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dari peredaran. Sementara itu untuk
layanan pembayaran dana antar nasabah dilakukan melalui transfer elektronik, sistem kliring,
dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,
terhitung sejak 31 Desember 2013, ditandai dengan ditandatanganinya BAST antara Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, maka tugas pengaturan dan pengawasan perbankan
dialihkan dari Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan. Sejak tanggal 31 Desember
2013 tersebut, pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial) dilakukan oleh Otoritas
Jasa Keuangan. Namun, pengawasan terhadap makroprudential tetap dilakukan oleh Bank
Indonesia, berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan.