Isi
Isi
DEFINISI KUALITAS
Kualitas adalah tingkat atau nilai keunggulan, dalam artian kualitas merupakan tolak
ukur relatif terhadap kebaikan. Kualitas adalah kepuasan pelanggan, sesuatu yang
melampaui pengharapan pelanggan akan delapan dimensi berikut:
1. Kinerja merujuk ke bagaimana konsisten dan baiknya fungsi suatu produk.
2. Estetika berkaitan dengan penampilan produk-produk yang berwujud sekaligus
juga dengan penampilan fasilitas, peralatan, personel, dan perlengkapan
komunikasi yang berkaitan dengan jasa.
3. Kemampuan memberikan jasa berkaitan dengan kemudahan pemeliharaan dan
atau perbaikan suatu produk.
4. Bentuk merujuk ke karakteristik suatu produk yang membedakannya dengan
produk lain yang sejenis secara fungsional.
5. Kemampuan untuk diandalkan probabilitas suatu produk atau jasa dalam
menjalankan fungsinya untuk jangka waktu tertentu.
6. Daya tahan jangka waktu berfungsinya suatu produk.
7. Kesesuaian suatu tolak ukur mengenai bagaimana suatu produk memenuhi
spesifikasinya.
8. Kecocokan dengan kegunaan kesesuaian suatu produk dengan fungsi-fungsinya
sesuai dengan yang diiklankan.
1
kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Kegiatan
pengendalian terdiri dari kegiatan pencegahan dan kegiatan penilaian.
2. Aktivitas karena Kegagalan (Failure Activities)
Kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan atau oleh pelanggannya untuk merespons
kualitas yang buruk (kualitas buruk memang telah terjadi). Jika respons terhadap
kualitas yang buruk dilakukan sebelum produk cacat (tidak memiliki kesesuaian,
tidak bisa diandalkan, tidak tahan lama, dan seterusnya) sampai ke pelanggan,
maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal.
Sebaliknya, jika respons muncul setelah produk sampai ke pelanggan, maka
kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan ekstemal.
Menurut JM. Juran (1986:10), biaya kualitas dapat diklasifikasikan menjadi empat
kelompok, yaitu:
1. Biaya Pencegahan (Prevention Costs)
Biaya pencegahan terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau
jasa yang dihasilkan. Sejalan dengan peningkatan biaya pencegahan, kita
mengharapkan biaya kegagalannya turun. Ada beberapa biaya yang termasuk di
dalam biaya pencegahan, yaitu:
a. Perencanaan kualitas (Quality Planning)
Biaya-biaya yang berkaitan dengan menciptakan dan menyampaikan rencana-
rencana dan sistem data untuk kualitas, pemeriksaan, keandalan, dan aktivitas-
aktivitas yang berhubungan, termasuk biaya-biaya untuk menyiapkan semua
petunjuk dan prosedur-prosedur yang diperlukan.
b. Tinjauan produk baru (New Products Review)
Biaya yang berkaitan dengan menyiapkan penawaran proposal, mengevaluasi
desain-desain baru, menyiapkan tes dan percobaan memprogram, dan aktivitas
kualitas berhubungan dengan peluncuran produk baru.
c. Pelatihan (Trainning)
Biaya yang berkaitan dengan pengembangan dan pelaksanaan program-
program pelatihan yang ditujukan pada peningkatan kinerja kualitas.
d. Pengendalian proses (Process Control)
Biaya yang berkaitan dengan pengendalian proses yang bertujuan untuk meraih
2
kesesuaian untuk penggunaan, seperti yang dibedakan dari produktivitasnya.
(suatu pembedaan yang sulit untuk diterapkan dalam praktek)
e. Perolehan data kualitas dan analisa (Quality data acquisition and analysis)
Biaya untuk mengoperasikan sistem data kualitas untuk mendapat data
berkelanjutan di kinerja kualitas.
f. Laporan kualitas (Quality reporting)
Biaya untuk menggabungkan dan mempresentasikan data kualitas kepada
manajer bagian atas.
g. Proyek-proyek peningkatan (Improvement projects)
Biaya untuk membangun dan menerapkan proyek-proyek terobosan.
2. Biaya Penilaian (Appraisal Costs)
Merupakan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menentukan kondisi produk dan
bahan baku. Ada beberapa biaya yang termasuk di dalam biaya penilaian, yaitu:
a. Pemeriksaan bahan baku yang datang (Incoming materials inspection)
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memeriksa dan menguji
kesesuaian bahan baku yang dibeli dengan kualifikasi dalam pesanan.
b. Pemeriksaan dan pengujian (Inspection and test)
Biaya biaya untuk pemeriksaan kesesuaian produk sepanjang proses desain dan
manufaktur, termasuk melakukan pengujian sebelum sampai ke tangan
konsumen.
c. Mempertahankan ketelitian dari pengujian peralatan (Maintaining accuracy of
test equipment)
Biaya-biaya untuk mengoperasikan dan mempertahankan peralatan untuk
mengukur.
d. Bahan-bahan dan jasa yang terpakai (Materials and services consumed) Biaya-
biaya dari produk-produk yang dikonsumsi di dalam uji destruktif, juga bahan-
bahan dan jasa yang dikonsumsi dalam pengujian.
e. Evaluasi persediaan (Evaluation of stock)
Biaya-biaya pengujian produk di dalam ruang simpan untuk menilai kondisi
produk tersebut.
Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah untuk mencegah disampaikannya
barang cacat ke pelanggan.
3
3. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)
Biaya kegagalan internal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak
sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ini adalah kegagalan yang
dideteksi oleh kegiatan penilaian. Ada beberapa biaya yang termasuk di dalam
biaya kegagalan internal, yaitu:
a. Sisa bahan (Scrap)
Kerugian-kerugian bersih pada tenaga kerja dan bahan yang diakibatkan karena
barang yang cacat yang secara ekonomi tidak dapat diperbaiki atau digunakan.
b. Pengerjaan ulang (Rework)
Biaya-biaya untuk memperbaiki produk cacat agar produk tersebut dapat
digunakan.
c. Pengujian ulang (Retest)
Biaya-biaya dari pemeriksaan kembali dan pengujian kembali atas produk yang
sudah dikerjakan ulang.
d. Downtime
Biaya yang dikeluarkan karena fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja yang tidak
aktif yang disebabkan karena barang-barang yang cacat.
e. Yield losses
Biaya proses yang lebih rendah yang bisa dicapai melalui proses pengawasan
yang ditingkatkan.
f. Disposition
Biaya yang dibutuhkan untuk menentukan apakah produk produk yang tidak
sesuai dapat dipakai dan apakah yang sebaiknya dilakukan atas produk tersebut.
4. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs)
Biaya kegagalan eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal
memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk
disampaikan kepada pelanggan. Dari semua biaya-biaya kualitas, kategori biaya
ini dapat menjadi yang paling merugikan. Ada beberapa biaya yang termasuk di
dalam biaya kegagalan eksternal, yaitu:
a. Penanganan keluhan (Complaint adjustment)
Biaya-biaya untuk menyelidiki dan menanggapi keluhan-keluhan karena
produk yang cacat, instalasi yang keliru, atau petunjuk yang tidak sesuai yang
4
diberikan kepada para pemakai.
b. Pengembalian produk (Returned material)
Biaya-biaya yang berhubungan dengan penerimaan dan penggantian produk
cacat yang dikembalikan dari pelanggan.
c. Biaya garansi (Warranty charges)
Biaya-biaya dari jasa dan perbaikan dibawah jaminan garansi.
d. Allowances
Pendapatan-pendapatan yang hilang karena menurukan standar produk untuk
dijual seperti barang bekas dan untuk pemberian hadiah yang dibuat untuk
pelanggan yang menerima produk dibawah standar itu seperti adanya.
5
pemasaran dapat digunakan untuk memproyeksikan laba rugi akan datang
yang disebabkan oleh kualitas buruk.
c. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Quality Loss Function)
Fungsi ini mengasumsikan bahwa setiap variasi dari nilai sasaran karakteristik
kualitas menyebabkan biaya kualitas tersembunyi. Biaya tersembunyi
meningkat secara kuadratikal ketika nilai aktual menyimpang dari nilai
sasaran.
Rumus: L(y) = k (y T)
2
L = kerugian kualitas.
k = konstanta proporsional yang tergantung pada struktur biaya gagal eksternal
organisasi
y = karakteristik nilai kualitas aktual
T = karakteristik nilai kualitas sasaran
6
tersebut dapat digunakan untuk menghitung total biaya kualitas tersembunyi
yang diharapkan dari suatu produk. Apabila total unit yang dihasilkan adalah
2.000 dan deviasi kuadrat rata-rata adalah 0,025, maka biaya per unit yang
diharapkan adalah $10 (0,025 x $400) dan total kerugian yang diperkirakan
untuk 2.000 unit adalah $20.000 ($10 x 2.000).
Untuk menerapkan fungsi taguchi, k harus diestimasi. Nilai untuk k dihitung
dengan membagi estimasi biaya pada satu batas spesifik dengan deviasi
kuadrat batas tersebut dari nilai sasaran:
k = c / d2
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
Hal ini berarti kita masih harus mengestimasi kerugian akibat deviasi dari nilai
target. Salah satu dari dua metode pertama, metode pengali atau metode
penelitian pasar, dapat digunakan untuk membantu estimasi ini (penilaian pada
satu titik waktu diperlukan). Jika k diketahui, maka biaya kualitas tersembunyi
bisa diestimasi untuk setiap tingkat penyimpangan dari nilai target.
7
Tampilan 1-3, sebagai contoh, melaporkan biaya kualitas Ladd Lighting Corporation
yang mencangkup hampir 15 persen dari penjualan untuk tahun fiskal 2008.
Mengacu pada prinsip yang berlaku umum, biaya kualitas sebaiknya kurang dari 2,5
persen. Ladd Lighting Corporation memiliki kesempatan yang baik untuk
meningkatkan laba dengan mengurangi biaya kualitas. Akan tetapi, pengurangan
biaya ini seharusnya melalui perbaaikan kualitas. Pengurangan biaya kualitas tanpa
upaya peningkatan kualitas merupakan strategi yang dapat mengakibatkan bencana.
Kegagalan
Eksternal Pencegahan
(19,5%) (34,5%)
Kegagalan
Internal Penilaian
(25,6%) (20,4%)
8
mengcu pada pencapaian tingkat kualitas yang dapat diterima dan pandangan
kontemporer yang dikenal sebagai pengendalian kualitas total. Setiap pandangan
menawarkan kepada para manajer masukan pandangan tentang bagaimana biaya
kualitas sebaiknya dikelola.
9
kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai, dan (4) lakukan evaluasi
secara berkelanjutan dan arahkan kembali upaya pencegahan untuk mendapatkan
perbaikan lebih lanjut.
10