Kelompok kami
No Berat Badan Kadar glukosa KGD KGD Keterangan
Tikus (gram) Darah awal setelah setelah
induksi perlakuan
aloksan
1. 284 108 mg/dL 84 mg/dL - Mencit mati sebelum dilakukan
tahap perlakuan dengan OAD,
mencit juga tidak berhasil
dibuat hiperglikemi
= 10 g / 0,1 ml
Aloksan merupakan derivate pirimidin sederahana. Zat ini digunakan untuk menginduksi
diabetes pada hewan coba. Dapat tidaknya aloksan menyebabkan diabetes mellitus tergantung
pada kadar insulin hewan coba yang diinduksi. Aloksan bersifat toksik selektif terhadap sel
pancreas yang memproduksi insulin karena terakumulasinya zat melalui GLUT 2. Efek
diabetogeniknya bersifat antagonis terhadap glutathione yang bereaksi terhadap gugus SH.
Aloksan bereaksi dengan merusak substansi esensial di dalam sel pancreas yang
mengakibatkan berkurangnya granula-granula pembawa insulin di dalam sel pancreas. Aloksan
meningkatkan pelepasan insulin dan protein, tetapi tidak berpengaruh terhadap sekresi glucagon.
Penelitian terhadap mekanisme kerja aloksan secara invitro menunjukkan bahwa aloksan
menginduksi pengeluaran ion kalsium dari mitokondria. Akibatnya, proses oksidasi sel
terganggu. Berikut ringkasan berupa bagan bagaimana aloksan dapat menginduksi terjadinya
hiperglikemi.
Pada praktikum ini, tikus yang diinduksi aloksan, menunjukkan peningkatan kadar
glukosa darah. Hal ini dapat disebabkan oleh terbentuknya radikal bebas ataupun oleh adanya
kerusakan permeabilitas membrane sel yang akan mengakibatkan kerusakan sel pancreas,
akhirnya, produksi insulin pun terganggu. Pada praktikum ini, setelak diinduksi aloksan dan
terjadi peningkatan kadar glukosa darah, tikus diberi pengobatan metformin. Tujuannya agar
kadar glukosa darah tikus kembali normal. Metformin merupakan OAD golongan biguanides.
Obat ini bekerja sebagai insulin sensitizer, mekanismenya dengan menghambat gluconeogenesis
di hati, menurunkan absorbs glukosa di usus, meningkatkan uptake dan penggunaan glukosa di
organ perifer. Selain itu, metformin juga menurunkan nafsu makan. Kelebihan dari metformin
adalah tidak menyebabkan hipoglikemi. Setelah diobati dengan metformin, kadar glukosa darah
tikus kembali normal meskipun sedikit lebih tinggi daripada kadar glukosa darah awal.
Daftar pustaka
http://eprints.undip.ac.id/7527/1/adhita_yuriska_f.pdf
http://eprints.undip.ac.id/17418/1/Erna_Fitriana_Alfanti.pdf
http://www.academia.edu/9151453/Diabetes_mellitus
http://www.academia.edu/6500068/Pembahasan_Praktikum_Farmakologi_dan_Kesimpulan