Anda di halaman 1dari 120

PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
PADA KOPERASI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Tim Penyusun:

Eni Minarni, S.E., Ak., M.Ak


Drs. Krisan Sisdiyantoro, M.M.
Drs. Krisan Sisdiyantoro, M.M.
NIDN 0718095902

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

2014

i
Judul Buku

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi


Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Koperasi
di Kabupaten Tulungagung

Penyusun

ENI MINARNI, S.E., Ak., M.Ak.

Drs. KRISAN SISDIYANTORO, M.M.

Design, Cover, Setting, lay Out

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

Alamat

Jln. KI MANGUN SARKORO-BEJI, BOYOLANGU, TULUNGAGUNG

TELP. (0355) 322145, 320396 Fax. (0355) 322145

Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk


apapun tanpa izin dari penerbit

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah s.w.t. karena atas


karunia dan hidayah-Nya sehingga penelitian yang berjudul FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
(SAK ETAP) PADA KOPERASI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG dapat
tersusun dalam sebuah buku hasil penelitian.
Hasil penelitian ini mengupas faktor-faktor yang mempengaruhi
implementasi SAK ETAP pada koperasi di lingkup Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Kabupaten Tulungagung. dengan tujuan untuk
meningkatkan respon koperasi terhadap edaran dari Dinas Koperasi Kabupaten
Tulungagung. Buku hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi praktisi, dosen,
pemerhati atau peminat bidang laporan keuangan, koperasi, mahasiswa dan
khalayak umum.
Format penulisan disusun sedemikian rupa diawali pendahuluan yang
merupakan konsep memunculkan permasalahan yang perlu dilakukan analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada koperasi,
dilanjutkan ulasan bab demi bab sampai dihasilkan simpulan dan saran
berdasarkan hasil pembahasannya. Sasaran pokok dari penyusunan buku ini
adalah agar bisa menjadi guidance dalam penelitian sejenis maupun suplemen
ilmu dalam akuntansi keuangan dan perkoperasian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberi masukan, bantuan serta dorongan sehingga penelitian ini dapat penulis
bukukan. Tentu buku ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan karya
ini maupun selanjutnya. Akhirnya semoga buku ini bermanfaat. Terima kasih
dan selamat membaca.

Tulungagung, Februari 2015

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i


HALAMAN REDAKSI ......................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Permasalahan ................................................. 1
1.2. Permasalahan ........................................................................... 5
1.2.1. Identifikasi Masalah ...................................................... 5
1.2.2. Batasan Masalah ........................................................... 6
1.2.1. Perumusan Masalah ...................................................... 6
1.3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian ............................................. 7
1.3.1. Tujuan Penelitian........................................................... 7
1.3.2. Kontribusi Penelitian..................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10
2.1. Definisi Standar Akuntansi................................................... 11
2.2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) ....................................... 11
2.3. Karakteristik Kualitatif Informasi Laporan Keuangan ......... 13
2.4. Perbandingan PSAK dengan SAK ETAP ............................ 14
2.5. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Implementasi SAK ETAP ......................................... 30
2.6. Pengaruh Komitmen Terhadap Implementasi SAK ETAP .......... 31
2.7. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Implementasi SAK ETAP ........................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 35

iv
3.1. Tahapan Penelitian .................................................................. 35
3.2. Lokasi Penelitian ..................................................................... 38
3.3. Peubah Yang Diamati.............................................................. 38
3.4. Model Penelitian...................................................................... 38
3.5. Populasi dan Sampel................................................................ 39
3.6. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 40
3.7. Instrumen Penelitian ................................................................ 41
3.8. Skala Pengukuran....................................................................... 42
3.9. Analisis Data ........................................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 49
4.1. Hasil Penelitian ...................................................................... 49
4.1.1. Profil Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah Kabupaten Tulungagung ........................... 49
4.1.2. Deskripsi Responden................................................... 55
4.2. Pembahasan ............................................................................ 60
4.2.1. Uji Kualitas Data ......................................................... 60
4.2.2. Uji Asumsi Klasik ....................................................... 64
4.2.3. Analisis Regresi Berganda .......................................... 70
4.2.4. Pengujian Hipotesis..................................................... 72
4.2.5. Implikasi Manajerial ................................................... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 82
5.1. Simpulan ................................................................................ 82
5.2. Saran ....................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 85
LAMPIRAN...................................................................................................... 87

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu

kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan

diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Kegiatan

usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan

keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain.

Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa koperasi kredit dalam

menyediakan dana yang relatif mudah bagi anggotanya

dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk

memperoleh dana dari Bank.

Seiring dengan pesatnya perkembangan usaha-usaha di

Indonesia, pada tanggal 23 Oktober 2010 telah terbit dan

disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan tentang

Exposure Draft Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi

Keuangan yaitu pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 27 tentang akuntansi perkoperasian.

Pencabutan PSAK No. 27 dilandasi alasan sebagai dampak dari

konvergensi IFRS yang mengakibatkan SAK berbasis industri

harus dicabut karena sudah diatur dalam SAK lain. Sebagai

1
pengganti PSAK No. 27, kini telah terbit Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

yang digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas

tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki

akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan

keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial

statement) bagi pengguna eksternal seperti pemilik yang tidak

terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan

lembaga pemeringkat kredit.

Sesuai surat edaran Deputi Kelembagaan Koperasi dan

UKM Nomor : 200/SE/Dept.1/XII/2011 tanggal 20 Desember

2011 bahwa sehubungan pemberlakuan IFRS, maka entitas

Koperasi dalam penyusunan dan penyajian laporan

keuangannya mengacu Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) yaitu :

a. Diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik

signifikan,

b. Pengaturannya lebih sederhana, mengatur transaksi umum

yang tidak komplek,

c. Perbedaan dengan PSAK No. 27 tahun 1998 tidak ada

kewajiban Koperasi menyusun dan menyajikan Laporan

Promosi Ekonomi Anggota (LPEA),

2
d. Laporan keuangan dengan ETAP, yaitu Neraca, Perhitungan

Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan

Ekuitas, dan Catatan atas laporan keuangan (lihat halaman

17 SAK ETAP)

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) bahwa laporan keuangan

yang lengkap meliputi : (a). Neraca (b). Laporan laba/rugi (c).

Laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan (i) seluruh

perubahan dalam ekuitas, atau (ii) perubahan ekuitas selain

perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik (d). Laporan arus kas, dan (e).

Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan

akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Dalam rangka implementasi Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan di

koperasi, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Kabupeten Tulungagung telah menindaklanjuti melalui surat

No. 518/2531/115/2013 tanggal 7 Oktober 2013 dengan

mewajibkan pengurus koperasi menyusun laporan tahunan

(RAT) dengan ketentuan harus memuat Neraca, Perhitungan

3
Hasil Usaha, Laporan Arus kas, Laporan Perubahan Ekuitas

(Modal) dan Catatan Atas laporan Keuangan.

Di sisi lain diharapkan setiap koperasi harus siap untuk

melakukan penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan tersebut Untuk

mengimplementasikan sebuah kebijakan yang baru serta dapat

menghasilkan laporan keuangan sesuai kebijakan yang telah

ditetapkan yaitu sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan menyajikan

informasi laporan keuangan secara andal dan relevan, setiap

koperasi diharuskan untuk melakukan pembenahan baik dalam

hal sumber daya manusia, komitmen dari setiap pegawai untuk

mengimplementasikan kebijakan yang baru maupun perangkat

pendukung seperti teknologi informasi dan komunikasi yang

digunakan berkaitan dengan pelaksanaan tersebut demi

terwujudnya keberhasilan implementasi SAK ETAP.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang kesiapan

implementasi SAK ETAP pada koperasi yang ada di Kabupaten

Tulungagung dengan mengambil judul Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan

4
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi

di Kabupaten Tulungagung.

1.2. Permasalahan

1.2.1. Identifikasi Permasalahan

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka

permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi

SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten Tulungagung

2. Bagaimana implementasi SAK ETAP pada koperasi

di Kabupaten Tulungagung ?

3. Apakah faktor kemampuan sumber daya manusia

mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada

koperasi di Kabupaten Tulungagung ?

4. Apakah faktor komitmen organisasi mempengaruhi

implementasi SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten

Tulungagung ?

5. Apakah faktor pemanfaatan teknologi mempengaruhi

implementasi SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten

Tulungagung ?

5
6. Apakah faktor kemampuan sumber daya manusia,

komitmen organisasi dan pemanfaatan teknologi

informasi mempengaruhi implementasi SAK ETAP

pada koperasi di Kabupaten Tulungagung ?

1.2.2. Batasan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan dan

pembahasan bisa terarah diperlukan pembatasan

masalah, yaitu apakah faktor kemampuan sumber daya

manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan

teknologi informasi mempengaruhi implementasi SAK

ETAP pada koperasi di Kabupaten Tulungagung secara

bersama-sama maupun secara parsial ?.

1.2.3. Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian yang didasarkan

permasalahan di atas, dapat dikemukakan sebagai

berikut : apakah faktor kemampuan sumber daya

manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan

teknologi informasi mempengaruhi implementasi SAK

ETAP pada koperasi di Kabupaten Tulungagung secara

bersama-sama maupun secara parsial ?.

6
1.3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya

manusia, komitmen, pemanfaatan teknologi

informasi terhadap implementasi SAK ETAP pada

koperasi di Kabupaten Tulungagung baik secara

bersama-sama (simultan) maupun secara parsial.

1.3.2. Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan

memiliki kontribusi bagi pihak-pihak yang terkait, baik

manfaat teoritis maupun praktis, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a) Memberikan khasanah keilmuan serta sumber

pustaka (referensi) dalam bidang akuntansi dan

perkoperasian.

b) Sebagai acuan bagi para pengurus dalam

meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan

teknologi informasi sebagai faktor

implementasi SAK ETAP pada koperasi di

Kabupaten Tulungagung.

7
c) Untuk menambah pengetahuan bagi koperasi-

koperasi baik yang sudah

mengimplementasikan maupun yang belum dan

diharapkan memacu bagi koperasi yang belum

menerapkan untuk segera memenuhi ketentuan

yang baru tersebut.

d) Sebagai bahan pengembangan dalam proses

pembelajaran di Fakultas Ekonomi Prodi

Akuntansi.

2. Manfaat Praktis

a) Memberikan masukan bagi para pengambil

keputusan dalam merumuskan kebijakan

strategis untuk meningkatkan kemampuan

sumber daya manusia, komitmen dan

pemanfaatan teknologi informasi sebagai faktor

implementasi SAK ETAP pada koperasi di

Kabupaten Tulungagung.

b) Hasil analisis pengaruh kompetensi sumber

daya manusia, komitmen, pemanfaatan

teknologi informasi terhadap implementasi

SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten

Tulungagung diharapkan bisa digunakan oleh

8
pihak-pihak yang berkepentingan seperti Dinas

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah terkait

informasi penyerapan peraturan baru dari

koperasi-koperasi di Tulungagung.

c) Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan referensi bagi penelitian-

penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Standar Akuntansi

Standar berfungsi memberikan acuan dan pedoman

dalam penyusunan laporan keuangan sehingga laporan

keuangan antar entitas menjadi lebih seragam (Martani, 2012).

Manajemen dapat lebih mudah menyusun laporan keuangan

karena pedoman memberikan ketentuan cara penyusunan

tersebut. Dengan berlakunya standar atau aturan, maka akan

meminimalisir penyimpangan yang akan terjadi dalam

pelaksanaan pencatatan keuangan suatu perusahaan. Adanya

standar yang dapat diterima secara umum, diharapkan dapat

mengantisipasi adanya perbedaan dalam

mengimplementasikan prinsip-prinsip akuntansi.

Standar Akuntansi berisikan pedoman penyusunan

laporan keuangan. Standar akuntansi terdiri atas kerangka

konseptual penyusunan laporan keuangan dan pernyataan

standar akuntansi (Martani, et all: 2012). Kerangka konseptual

berisikan tujuan, komponen laporan keuangan, karakteristik

kualitatif dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisikan

10
pedoman untuk penyusunan laporan, pengaturan transaksi

atau kejadian, dan komponen tertentu dalam laporan

keuangan. Pengaturan terkait komponen laporan keuangan

secara umum berisi mengenai definisi, pengakuan,

pengukuran, penyajian, dan pengungkapan. Dengan adanya

standar, maka dapat mendorong perkembangan akuntansi

khususnya pada PDAM yang akan mengimplementasikan

SAK ETAP pada kebijakan akuntansinya.

2.2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (SAK ETAP)

Menurut SAK ETAP (2009:1), Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas

tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki

akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan

keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial

statement) bagi pengguna eksternal. Laporan keuangan

bertujuan umum merupakan laporan keuangan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna

laporan, disusun berdasarkan data dan informasi yang telah

terjadi sehingga lebih berorientasi pada data historis (Martani,

11
et all: 2012). Sedangkan, pengguna eksternal adalah pemilik

yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,

kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. pengajuan

pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau

regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal,

serta entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia

untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas

asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa

dana dan bank investasi (SAK ETAP, 2009:1).

Sesuai surat edaran Deputi Kelembagaan Koperasi

dan UKM Nomor : 200/SE/Dept.1/XII/2011 tanggal 20

Desember 2011 bahwa sehubungan pemberlakuan IFRS,

maka tentitas Koperasi dalam penyusunan dan penyajian

laporan keuangannya mengacu Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) yaitu :

a. Diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik

signifikan,

b. Pengaturannya lebih sederhana, mengatur transaksi umum

yang tidak komplek,

c. Perbedaan dengan PSAK No. 27 tahun 1998 tidak ada

kewajiban Koperasi menyusun dan menyajikan Laporan

Promosi Ekonomi Anggota (LPEA),

12
d. Laporan keuangan dengan ETAP, yaitu Neraca,

Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan

Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas laporan keuangan

(lihat halaman 17 SAK ETAP)

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) bahwa laporan keuangan

yang lengkap meliputi : (a). Neraca (b). Laporan laba/rugi (c).

Laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan (i) seluruh

perubahan dalam ekuitas, atau (ii) perubahan ekuitas selain

perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam

kapasitasnya sebagai pemilik (d). Laporan arus kas, dan (e).

Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan

kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan

lainnya.

2.3. Karakteristik Kualitatif Informasi Laporan Keuangan

Menurut SAK ETAP (2009:2) Karakteristik Kualitatif

Laporan Keuangan antara lain :

a. Dapat Dipahami

b. Relevan

c. Materialitas

d. Keandalan

13
e. Substansi Mengungguli Bentuk

f. Pertimbangan Sehat

g. Kelengkapan

h. Dapat Dibandingkan

i. Tepat Waktu

j. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

2.4. Perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP

Berikut ini disajikan tabel perbandingan PSAK dengan

SAK-ETAP yang dapat membantu pembaca dalam mempelajari

SAK-ETAP lebih jauh.

Tabel 2.1. Perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP

No Elemen PSAK SAK ETAP

1 Penyajian Laporan posisi keuangan Sama dengan

Laporan Informasi yang disajikan PSAK, kecuali

Keuangan dalam laporan posisi informasi

keuangan yang disajikan dalam

Pembedaan asset lancar neraca, yang

dan tidak lancar dan menghilangkan pos:

laibilitas jangka pendek Aset keuangan

dan jangka panjang Properti

Aset lancar investasi yang

14
Laibilitas jangka pendek diukur pada

Informasi yang disajikan nilai wajar (ED

dalam laporan posisi PSAK 1)

keuangan atau catatan Aset biolojik

atas laporan keuangan yang diukur

(Perubahan istilah di ED pada biaya

PSAK 1: Neraca menjadi perolehan dan

Laporan Posisi Keuangan, nilai wajar (ED

Kewajiban (liability) menjadi PSAK 1)

laibilitas) Kewajiban

berbunga

jangka panjang

Aset dan

kewajiban

pajak

tangguhan

Kepentingan

nonpengendali

an

2 Laporan Laporan laba rugi Tidak sama dengan

Laba Rugi komprehensif PSAK yang

o Informasi yang menggunakan

15
disajikan dalam istilah laporan laba

laporan Laba Rugi rugi komprehensif,

Komprehensif SAK ETAP

o Laba rugi selama menggunakan istilah

periode laporan laba rugi.

o Pendapatan

komprehensif lain

selama periode

o Informasi yang

disajikan dalam

laporan laba rugi

komprehensif atau

catatan atas laporan

keuangan

3 Penyajian Sama dengan

Perubahan PSAK, kecuali untuk

Ekuitas beberapa hal yang

terkait pendapatan

komprehensif lain.

4 Catatan Catatan atas laporan Sama dengan

Atas keuangan PSAK, kecuali

Laporan K Struktur pengungkapan modal.

16
euangan Pengungkapan kebijakan

Akuntansi

Sumber estimasi

ketidakpastian

Modal (ED PSAK 1)

Pengungkapan lain

5 Laporan Arus kas aktivitas Sama dengan

Arus Kas operasi: metode langsung PSAK kecuali:

dan tidak langsung Arus kas

Arus kas aktivitas aktivitas

investasi operasi:

Arus kas aktivitas metode tidak

pendanaan langsung

Arus kas mata uang Arus kas mata

asing uang asing,

Arus kas bunga dan tidak diatur.

dividen, pajak

penghasilan, transaksi

non-kas

6 Laporan Persyaratan penyajian Tidak diatur (Lihat Bab

keuangan lapkeu konsolidasi 12).

konsolidas Entitas bertujuan khusus

17
i dan Prosedur konsolidasi

terpisah Lapkeu tersendiri

Lapkeu gabungan

7 Kebijakan PSAK 25 (Laba atau SAK ETAP sudah

akuntansi, Rugi Bersih untuk maju satu langkah

estimasi, periode Berjalan, dibandingkan PSAK

dan Kesalahan Mendasar, (tidak ada kesalahan

kesalahan dan Perubahan mendasar dan laba

Kebijakan Akuntansi) atau rugi luar biasa).

Laba atau rugi bersih

untuk Periode berjalan

Kesalahan Mendasar

Perubahan kebijakan

Akuntansi

Pemilihan dan penerapan

kebijakan akuntansi

Konsistensi dan

perubahan kebijakan

akuntansi

Perubahan Estimasi

akuntansi

Kesalahan.

18
Pos luar biasa

Laba atau rugi dari

aktivitas normal

Operasi yang tidak

dilanjutkan

Perubahan estimasi

Akuntansi

Penerapan suatu standar

Akuntansi keuangan

Perubahan kebijakan

Akuntansi yang lain

8 Instrumen Ruang lingkup: aset dan PSAK 50 (1998).

Keuangan kewajiban keuangan

Dasar Instrumen keuangan

dasar:

Diklasifikasikan pada

nilai wajar melalui

laporan laba rugi,

dimiliki hingga jatuh

tempo, tersedia untuk

dijual, pinjaman dan

pinjaman yang diberikan

19
Impairment

menggunakan incurred

loss concept

Derecognition

Hedging dan derivatif

Ruang lingkup: investasi

pada efek tertentu

Klasifikasi trading, held

to maturity, dan available

for sale. Hal tsb mengacu

ke

9 Persediaan Pengukuran persediaan Sama dengan PSAK

Biaya persediaan

Biaya pembelian

Biaya konversi

Biaya lain-lain

Biaya persediaan

pemberian jasa

Teknik pengukuran biaya

Rumus biaya

Nilai realisasi bersih

Pengakuan sebagai

20
beban

Pengungkapan

10 Investasi Ruang lingkup: entitas metode ekuitas

pada perus asosiasi

ahaan Metode akuntansi

asosiasi Metode biaya

dan entitas Metode ekuitas

anak Model nilai wajar (ED

PSAK 15)

Ruang lingkup: entitas

asosiasi dan entitas anak

Metode akuntansi

Entitas asosiasi : metode

biaya

Entitas anak :

11 Investasi Jointly controlled Sama dengan PSAK

pada perus operation, asset, and kecuali metode

ahaan entity akuntansi hanya

asosiasi Metode akuntansi menggunakan metode

dan entitas Metode konsolidasi biaya.

anak proporsional

Metode ekuitas

21
Model nilai wajar (ED

PSAK 12 :

PBA/PBO/PBE)

12 Property Metode akuntansi Metode

Investasi Model nilai wajar akuntansi: model biaya

Model biaya

13 Aset Tetap Menggunakan Sama dengan

pendekatan PSAK kecuali:

komponenisasi Tidak

Pengukuran menggunakan

menggunakan model pendekatan

biaya atau model komponenisasi.

revaluasi Revaluasi

Pengukuran biaya diijinkan jika

perolehan dilakukan

Pengakuan pengeluaran berdasarkan

selanjutnya Peraturan

Penyusutan Pemerintah.

Tidak perlu review nilai Hal ini

residu, metode mengacu ke

penyusutan, dan umur PSAK 16

manfaat setiap akhir (1994)

22
periode pelaporan, tetapi Tidak perlu

jika ada indikasi review nilai

perubahan saja residu.

14 Asset Prinsip umum untuk Sama dengan

Tidak pengakuan PSAK, kecuali aset

Berwujud Pengakuan awal, tidak berwujud yang

pengukuran selanjutnya diperoleh dari

Amortisasi selama umur penggabungan usaha.

manfaat atau 10 tahun

Penurunan nilai

Menggunakan metode Tidak diatur

pembelian

Goodwill dimaortisasi 5

tahun atau 20 tahun

dengan justifikasi

manajemen

15 Sewa Mengatur perjanjian

yang mengandung sewa

Klasifikasi bersifat

principle based

Laporan keuangan lessee

dan

23
Tidak mengatur

perjanjian yang

mengandung sewa

(ISAK 8)

lessor Klasifikasi sewa:

kombinasi IFRS

for SMEs dan

SFAS 13

Laporan keuangan

lessee dan lessor

menggunakan

PSAK 30 (1990):

Akuntansi Sewa

Guna Usaha

Kewajiban diestimasi Sama dengan PSAK

Kewajiban kontinjensi

Aset kontinjensi

16 Ekuitas Penjelasan Sama dengan

Akuntasi ekuitas untuk PSAK, kecuali :

badan usaha bukan PT Reorganisasi

Akuntansi ekuitas untuk Selisih

badan usaha berbentuk penilaian kemb

24
PT ali

Reorganisasi

Selisih penilaian kembali

17 Pendapata Penjualan barang Sama dengan PSAK.

n Penjualan jasa

Kontrak konstruksi

Bunga, dividen dan

royalti

Lampiran kasus

pengakuan pendapatan

(ED PSAK 23)

18 Biaya Komponen biaya Biaya

Pinjaman pinjaman pinjaman langsung

Pengakuan dan dibebankan

kapitalisasi biaya

pinjaman

19 Penurunan Penurunan nilai Sama dengan

Nilai Aset persediaan PSAK, kecuali:

Penurunan nilai non- Ruang lingkup

persediaan yang meliputi

Penurunan nilai goodwill semua jenis aset.

Tidak mengatur

25
penurunan nilai

goodwill

Ada tambahan

penurunan nilai

untuk pinjaman

yang diberikan

dan piutang yang

menggunakan

PSAK 31:

Akuntansi

Perbankan

paragraf 16 dan

17.

20 Imbalan Imbalan kerja jangka Sama dengan

Kerja pendek PSAK, kecuali untuk

Imbalan pasca kerja, manfaat pasti

untuk manfaat pasti menggunakan PUC dan

menggunakan PUC jika tidak bisa,

Imbalan jangka panjang menggunakan metode

lainnya yang disederhanakan

Pesangon pemutusan

kerja

26
21 Pajak Menggunakan deferred

Penghasila taxconcept

n Pengakuan dan

pengukuran pajakkini

Pengakuan dan

pengukuran

pajaktangguhan

Menggunakan

taxpayable concept

Tidak ada pengakuan

dan pengukuran pajak

tangguhan

22 Mata Mata uang pencatatan Sama dengan

Uang dan pelaporan PSAK Mata Uang

Pelaporan Mata uang fungsional Pelaporan

Penentuan saldo awal Mata uang

Penyajian komparatif fungsional

Perubahan mata uang Pelaporan

pencatatan dan pelaporan transaksi mata

uang asing

dalam mata

uang

27
fungsional

Perubahan

mata uang

fungsional

(Pada

prinsipnya

sama)

23 Peristiwa Peristiwa yang Sama dengan PSAK

setelah memerlukan penyesuaian

akhir perio Peristiwa yang tidak

de memerlukan penyesuaian

pelaporan

24 Pengungk Pengertian pihak-pihak Sama dengan PSAK 7

apan yang mempunyai

pihak- hubungan istimewa

pihak Pengungkapan

yang

mempuny

ai hubung

an

istimewa

25 Aktivitas Akuntansi perkoperasian Tidak diatur

28
Khusus Akuntansi minyak dan

gas bumi

Akuntansi pertambangan

umum

Akuntansi perusahaan

efek

Akuntansi reksa dana

Akuntansi perbankan dan

asuransi

26 Ketentuan Retrospektif atau

Transisi prospektif (jika

tidak praktis) yang

diterapkan secara

prospective

catchup (dampak

ke saldo laba)

Perpindahan dari

dan ke SAK ETAP

27 Tanggal Berlaku efektif

Efektif untuk laporan

keuangan yang dimulai

pada tanggal 1 Januari

29
2011, penerapan dini 1

Januari 2010

2.5. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap

Implementasi SAK ETAP

Kompetensi merupakan karakteristik dari seseorang

yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan

(knowledge), dan kemampuan (ability) untuk melaksanakan

suatu pekerjaan (Hevesi, 2005). Dengan adanya perubahan

standar bagi koperasi yang menggunakan SAK ETAP, maka

bagian keuangan harus siap dan memiliki sumber daya

manusia yang berkompeten serta didukung dengan latar

belakang pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan

dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang

keuangan. Hal ini bertujuan agar pegawai di bidang keuangan

mampu menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi

keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP).

Dalam penelitian Kusumawati (2013) menunjukkan

hasil variabel kompetensi sumber daya manusia, komitmen

dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara

parsial terhadap implementasi SAK ETAP pada PDAM,

sedang dalam hasil penelitian Azhar (2007) variabel SDM,

30
perangkat pendukung, dan komitmen berpengaruh terhadap

penerapan permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang

pengelolaan keuangan daerah, sedang hasil penelitian Romilia

(2011) menunjukkan bahwa faktor SDM dan komitmen tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap penerapan peraturan

pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi

pemerintah. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

H1 : Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP pada koperasi.

2.6. Pengaruh Komitmen Terhadap Implementasi SAK ETAP

Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan

dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang

ingin dicapai organisasi (Mowday, et al., 1979 dalam Kusumo

2012). Komitmen dipandang sebagai suatu keyakinan dan

dukungan yang kuat terhadap keberhasilan penerapan

kebijakan maupun peraturan baru. Dengan adanya komitmen

yang kuat akan memungkinkan seseorang bisa mengeluarkan

sumber daya fisik, mental, dan spiritual untuk melaksanakan

pekerjaan besar yang dianggap sulit, dan sebaliknya.

Dalam penelitian Kusumawati (2013) menunjukkan

hasil variabel kompetensi sumber daya manusia, komitmen

31
dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara

parsial terhadap implementasi SAK ETAP pada PDAM

sedang hasil penelitian Azhar (2007) variabel SDM, perangkat

pendukung, dan komitmen berpengaruh terhadap penerapan

permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pengelolaan

keuangan daerah sedangkan dari hasil penelitian Romilia

(2011), faktor SDM dan komitmen tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap penerapan peraturan pemerintah nomor 24

tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintah.

Dengan adanya perubahan standar bagi koperasi,

setiap pegawai harus memiliki komitmen yang tinggi untuk

melaksanakan suatu kebijakan tersebut agar tercapai tujuan

organisasi yaitu dapat menyusun laporan keuangan yang

sesuai dengan SAK ETAP. Oleh karena itu, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini yaitu :

H2 : Komitmen Organisai berpengaruh terhadap impementasi

SAK ETAP pada koperasi

2.7. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap

Implementasi SAK ETAP

Teknologi informasi meliputi komputer, perangkat

lunak (software), database, jaringan (internet, intranet),

electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan

32
dengan teknologi (Wilkinson et al., 2000). Goodhue dkk

(1995) dalam Tjhai (2003:8) mengemukakan agar suatu

teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif

terhadap kinerja individual, maka teknologi tersebut harus

dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan

dengan tugas yang didukung. Perubahan standar bagi koperasi

yang menggunakan SAK ETAP, maka bagian keuangan harus

memanfaatkan teknologi informasi yang akan mempercepat

proses pengolahan data dan diharapkan dapat mempengaruhi

keberhasilan penerapan atau implementasi SAK ETAP di

koperasi. Penelitian Siregar dan Suryanawa (2008),

menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh terhadap kinerja individual. Dalam penelitian

Kusumawati (2013) menunjukkan hasil variabel kompetensi

sumber daya manusia, komitmen dan pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh secara parsial terhadap implementasi

SAK ETAP pada PDAM. Penelitian Tjhai (2003),

menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi tidak

dapat mempengaruhi kinerja individual akuntan publik.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pemanfaatan teknologi

informasi sangat dibutuhkan agar dapat merealisasikan sebuah

33
sistem. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan pada

penelitian ini adalah :

H3 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap

impementasi SAK ETAP.

34
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian

a. Tahap Persiapan, meliputi:

1) Identifikasi masalah penelitian dilaksanakan pada

tanggal 2 6 s/d 3 0 Mei 2014

2) Presentasi seminar proposal di Fakultas Ekonomi

dengan para dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan

input dan kritik yang membangun pada tanggal 31 Mei

2014.

3) Pembuatan instrumen berupa kuesioner yang berkaitan

dengan masalah untuk diberikan kepada koperasi

tanggal 2 Juni sampai dengan 4 Juni 2014.

b. Tahap Pelaksanaan, meliputi :

1) Menyelesaikan proses perijinan; setelah

pengumuman penelitian dosen pemula diumumkan,

selain persiapan yang saya lakukan di poin a di atas,

saya mengurus perijinan penelitian dimulai dari LP2M

Universitas Tulungagung kemudian ke Dinas Koperasi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten

Tulungagung baru sebagai induk dari koperasi-koperasi

35
di kabupaten Tulungagung, yang dilaksanakan pada

tanggal 06 Juni s/d 16 Juli 2014.

2) Selama rentang waktu itu sekaligus melakukan survey

awal di Dinas Koperasi untuk mendapatkan data

koperasi beserta alamat koperasi yang akan dijadikan

sampel penelitian.

3) Menyebarkan kuesioner pada responden yang ditunjuk

sebanyak 150 koperasi yang tersebar di 8 kecamatan

dengan cara diantar dan sebagian dikirim melalui pos.

4) Menginventarisasi hasil kuesioner yang kembali atau

yang terkumpul yang telah terkumpul sampai pelaporan

kemajuan sebelumnya masih 15 buah akhirnya sampai

saat penulisan laporan ini telah terkumpul 123

kuesioner yang kembali.

5) Hasil kuisioner yang sudah dikumpulkan

diklasifikasikan sesuai kelengkapan jawaban untuk

memudahkan penyusunan laporan penelitian. Dari 123

kuesioner yang kembali jumlah tersebut terdapat 24

kuesioner yang tidak lengkap sehingga hasil kuesioner

yang kembali yang digunakan sebagai sampel sebanyak

99 buah.

36
6) Memasukkan hasil jawaban kuisioner dalam program

SPSS untuk diuji datanya dan dianalisis telah dilakukan.

7) Menyusun data data dalam bentuk tulisan sebatas hal-

hal umum yang menyangkut teori, koperasi dan

informasi terkait sampai tahap analisis data.

8) Penulisan data data dalam bab bab yang sudah

ditentukan dan juga dilakukan setting lay out buku

laporan penelitian.

9) Mengedit penulisan sudah dilakukan.

10) Pengeditan dilakukan agar kesalahan kesalahan dalam

teknis maupun substansi dari penulisan tidak

menyimpang dari maksud dan tujuan penyusunan

penelitian ini.

11) Mencetak dalam bentuk laporan kemajuan penelitian

sudah dilakukan sesuai jadwal LP2M.

12) Seminar hasil penelitian dengan dosen dan mahasiswa

Fakultas Ekonomi telah dilaksanakan pada tanggal 28

Oktober 2014 di Fakultas Ekonomi.

13) Mencetak laporan akhir penelitian menyesuaikan jadwal

LP2M pada bulan Desember ini mengingat dana tahap

kedua baru saja direalisasikan.

37
3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada koperasi-koperasi dalam

naungan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Tulungagung. Waktu penelitian selama bulan Juni

sampai bulan Agustus 2014.

3.3. Peubah Yang Diamati

Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi :

Peubah bebas :

a. kompetensi sumber daya manusia

b. komitmen organisasi

c. pemanfaatan teknologi informasi

Peubah terikat dalam penelitian ini adalah implementasi SAK

ETAP

3.4. Model Penelitian

Model penelitian yang dipakai adalah eksplanatory atau

pengujian hipotesis. Metode penelitian yang akan digunakan

adalah pengujian hipotesis-komparatif, yakni merupakan

penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan

antar variabel yang berupa komparasi (perbandingan).

Penelitian ini, melalui pengujian hipotesis akan menjelaskan

tentang implementasi SAK ETAP pada koperasi di Kabupaten

Tulungagung yang ditinjau dari kompetensi sumber daya

38
manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan teknologi

informasi.

3.5. Populasi dan Sampel

Pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono,

2008: 80).

Sanusi (2009: 153) menjelaskan bahwa populasi

merupakan seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-

ciri tertentu yang dapat dipergunakan untuk membuat

kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah koperasi yang

ada di Tulungagung sebanyak 915 koperasi.

Sugiono (2008: 73) menyatakan sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Penggunaan sampel sebagai bahan analisis

dikarenakan keterbatasan peneliti dalam hal dana, waktu dan

tenaga.

Metode pemilihan sampel secara random dari 8

Kecamatan yang ada di Tulungagung sebanyak 150 mewakili

wilayah Kecamatan Tulungagung, Boyolangu, Pakel, Bandung,

39
Kalidawir, Gondang, Kauman dan Ngantru. Kuesioner

disebarkan secara random sebanyak 150 koperasi. Adapun

sampel yang dianalisis sebanyak 99 koperasi dari 123 kuesioner

yang masuk dikurangi 24 hasil kuesioner yang tidak lengkap

yang tidak bisa diikutkan dalam kelompok data yang akan

dianalisis lebih lanjut.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data informasi yang dapat dijadikan

bahan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data

dengan cara:

a. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah

pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada

lokasi penelitian atau objek yang diteliti. Data yang

diperoleh ini disebut data primer. Dalam hal ini data

diperoleh dengan cara-cara sebagai berikut.

1) Kuesioner, yaitu pengumpulan data melalui jawaban

responden atas item-item pertanyaan yang disusun

dalam kuesioner.

2) Wawancara, yaitu mendapatkan data dengan cara

tanya jawab dan berhadapan langsung dengan

responden.

40
3) Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung

terhadap objek penelitian.

b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dimaksudkan untuk

mendukung data primer. Teknik yang digunakan antara lain:

1) Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data-data

dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip

teori-teori dan konsep konsep dari sejumlah literatur

baik buku, jurnal, majalah, koran ataupun karya tulis

lainnya yang relevan dengan topik penelitian.

2) Dokumentasi yaitu memanfaatkan dokumen tertulis,

gambar, foto atau benda-benda lain yang berkaitan

dengan aspek-aspek yang diteliti.

3.7. Instrumen Penelitian

Sanusi (2009:121), instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial

yang diamati. Kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner

tertutup, yaitu pertanyaan-pertanyaan sudah disediakan

jawabannya.

Sementara itu untuk jumlah instrumen yang digunakan

tergantung pada variabel penelitian yang telah dikembangkan

menjadi indikator sehingga indikator-indikator inilah dapat

41
dibuat pertanyaan dalam angket yang akan diberikan pada

responden.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian sesuai

pertanyaan dalam kuisioner yang diajukan kepada responden

adalah:

(1) Variabel kompetensi sumber daya manusia terdiri dari 5

indikator

(2) Variabel komitmen organisasi terdiri dari 4 indikator

(3) Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 3

indikator.

(4) Variabel implementasi SAK ETAP terdiri dari 7 indikator

3.8. Skala Pengukuran

Pengukuran yang dilakukan terhadap variabel

kompetensi sumber daya manusia, komitmen organisasi,

pemanfaatan teknologi informasi dan implementasi SAK ETAP

menggunakan Skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur

sikap dan pendapat responden yang berhubungan dengan kedua

variabel tersebut.

Pengukuran sikap dan pendapat responden

menggunakan pertanyaan dengan lima alternatif jawaban

dengan skor sebagai berikut:

42
(1) Sangat setuju (SS) = 5

(2) Setuju (S) = 4

(3) Ragu-ragu (RR) = 3

(4) Kurang setuju (KS) = 2

(5) Tidak setuju (TS) = 1

3.9. Analisis Data

a. Uji Kualitas Data meliputi uji validitas, uji reliabilitas

1). Uji Validitas

Uji validitas adalah alat untuk menguji apakah

tiap-tiap butir benar-benar telah mengungkapkan faktor

atau indikator yang ingin diselidiki. Semakin tinggi

validitas auatu alat ukur, semakin tepat alat ukur

tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas memakai

teknik korelasi product moment. Rumus yang

digunakan adalah:

NXY (X)( Y)

rxy =

[NX2 (X)2] [NY2 (Y)2]

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah respondem

X = skor butir X

43
Y = skor butir Y

2). Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengujian tingkat

kestabilan dari suatu alat pengukur untuk

mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin

tinggi tingkat reliabilitas suatu alat ukur akan

semakin stabil dan dapat diandalkan dalam

mengukur suatu gejala, oleh karena itu kuesioner

perlu dianalisis tingkat reliabilitasnya. Rumus

yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha

Cronbach sebagai berikut:

M Vx

R# = 1-

M1 Vt

Keterangan :

R# = koefisien reliabilitas

Vx = variansi butir-butir

Vt = variansi total (faktor)

M = jumlah butir

44
b. Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas Uji

Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, Uji

Heterokedastisitas

1). Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui

apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

ini dilakukan dengan menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Suatu data dikatakan

mempunyai distribusi normal jika mempunyai

Asymptotic significance > 0,05.

2). Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui

hubungan antar variabel bebas. Untuk menguji dapat

dilakukan dengan melihat VIF dan angka tolerance, jika

VIF < 10 dan angka tolerance mendekati 1, maka tidak

terjadi multikolinearitas (Cooper & Schindler,2001).

3). Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui

korelasi antara vaiabel dependen tidak berhubungan

dengan nilai dari variabel itu sendiri, baik nilai periode

45
sebelumnya atau sesudahnya. Untuk mendeteksi

autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji

Durbin-Watson (DW), jika angka DW sebesar < 1 maka

ada autokorelasi, jika antara 1,10 -1,54 maka tanpa

kesimpulan, jika antara 1,55 2,46 tidak ada

autokorelasi, jika 2,47 2,9 tanpa kesimpulan dan jika

> 2,9 ada autokorelasi.

4). Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas dimaksudkan

untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model

karena variance gangguan berbeda antara satu observasi

ke observasi yang lain. Dalam regresi salah satu asumsi

yang harus dipenuhi adalah bahwa variance dari

residual dari satu observasi ke observasi yang lain tidak

memiliki pola tertentu.

c. Analisis regresi berganda.

Rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y = variabel dependen (Implementasi

SAK ETAP)

46
a = konstanta

b = koefisien regresi

X = variabel independen

X1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia

X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

e = error

d. Uji Koefisien (uji F dan Uji t)

1). Uji F

Merupakan perhitungan untuk menguji

kemampuan seluruh variabel (X1, X2, X3) secara

bersama-sama untuk menjelaskan perilaku

variabel dependen (Y). Rumus yang digunakan:

R2/(k 1)
F=
(1 R2)/(n -k)

Dimana :

R2 = koefisien determinasi

K= jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

2). Uji Koefisien Regresi (uji t)

Pengujian yang digunakan untuk

menguji tingkat signifikansi koefisien regresi

47
secara individual antara masing-masing

variabel independen terhadap variabel

dependen. Rumus yang digunakan adalah:

bi
t =
Sebi
Keterangan :

bi = Koefisien regresi

Sebi = Standar error bi

e. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisen determinasi (R2) menunjukkan

besarnya presentase variasi dari variabel dependen

yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel

independen. Besarnya koefisen determinasi dapat

dihitung dengan rumus :

aY + b1X1Y + b2X2Y
R2 =
Y2
Keterangan :

R2 = koefisien determinasi

X1,X2 = variabel independen

Y = variabel dependen

n = jumlah sampel

b1,b2 = koefisien regresi

48
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Profil Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah Kabupaten Tulungagung

Koperasi-koperasi yang ada dan tersebar di

wilayah kabupaten Tulungagung berada di bawah

naungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah Kabupaten Tulungagung yang beralamat di Jl.

Dr. Wahidin Sudiro Husodo Tulungagung.

1. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran jauh ke depan ke

mana instansi hendak dibawa. Gambaran ke depan

tersebut dibangun melalui proses refleksi dan

proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut

oleh seluruh komponen stakeholder.

Berawal dari cita-cita bersama yang ingin

diwujudkan dengan didukung peran serta seluruh

elemen Instansi, masukan-masukan dari stakeholder

dan dengan memperhatikan nilai-nilai yang dianut

dan nilai-nilai lingkungan yang mempengaruhi maka

49
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Kabupaten Tulungagung sebagai Dinas yang

mempunyai tugas "melaksanakan pembinaan,

koordinasi dan pengawasan pelaksanaan

pembangunan Koperasi, dan UMKM" mempunyai

peran yang penting dalam pembangunan Koperasi dan

UMKM.

Guna mengimplementasikan tugas dimaksud,

maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah Kabupaten Tulungagung telah menetapkan

VISI sebagai berikut:

TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT MELALUI KEMANDIRIAN

KOPERASI DAN UMKM

atau

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT

BERKOPERASI DAN BERWIRAUSAHA UNTUK

MENCAPAI KEMANDIRIAN DAN

KESEJAHTERAAN

Penjabaran pengertian dan istilah dimaksud:

a. Menumbuhkan dan mengembangkan

kewirausahaan Koperasi dan UMKM;

50
b. Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM;

c. Mengembangkan pembiayaan dan penjaminan

bagi Koperasi dan UMKM;

d. Meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi

dan kesadaran berkoperasi.

Misi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah Kabupaten Tulungagung adalah

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Koperasi,

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai berikut :

1. Meningkatkan SDM aparatur dan gerakan

Koperasi UMKM;

2. Meningkatkan pembinaan kepada gerakan

Koperasi untuk melaksanakan RAT tepat waktu;

3. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi

tumbuhnya dunia usaha dan pengembangan

investasi;

4. Mengembangkan kegiatan kewirausahaan sektor

pengolahan dan pemasaran hasil;

5. Meningkatkan penyediaan fasilitas untuk sektor

Koperasi dan UMKM.

51
2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16

Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Dinas Kabupaten Tulungagung dan Peraturan Bupati

Tulungagung Nomor 42 Tahun 2011 tentang Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah Kabupaten Tulungagung

berbunyi sebagai berikut:

"Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah

Daerah di Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan" (Bab II Pasal 3).

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud Bab II Pasal 3, Dinas Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai fungsi

(Pasal 4):

a. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Koperasi,

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan

Pelayanan Umum di bidang Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah;

52
c. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas di Bidang

Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Bupati.

3. Strategi dan Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan dalam

pelaksanaan misi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tulungagung

tahun 2014-2018 dirumuskan sebagai berikut:

1. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri.

2. Peningkatan dan pengembangan ekspor.

3. Peningkatan perlindungan konsumen dan

pengamanan perdagangan.

4. Peningkatan pengembangan lembaga ekonomi

pedesaan.

5. Peningkatan pertumbuhan ekonomi pusat-pusat

wilayah pengembangan guna mendororng

pengembangan wilayah tertinggal.

6. Peningkatan pengembangan produk-produk dan

potensi unggulan.

53
7. Peningkatan pengentasan kemiskinan yang

berbasis pada karakteristik potensi wilayah

pedesaan.

8. Peningkatan akses petani di bidang permodalan.

9. Optimalisasi dan pengembangan sumber daya,

sarana dan prasarana pertanian, perkebunan,

peternakan dan perikanan.

10. Pengembangan pemasaran pariwisata.

11. Perluasan, pengembangan dan perlindungan

kualitas obyek wisata.

Adapun kebijakan prioritas pada urusan

Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Menengah secara

umum diarahkan pada upaya peningkatan nilai

tambah produksi industri kecil, mikro dan menengah,

penguatan UMKM dalam hal pembiayaan dan

permodalan serta pembinaan dan pemberdayaan

pelaku usaha. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut

dijabarkan dalam beberapa program prioritas yang

bersifat strategis yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

54
1. Penciptaan Iklim usaha kecil menengah yang

kondusif.

2. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan

kompetitif usaha kecil menengah.

3. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi

UMKM.

4. Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi.

4.1.2. Deskripsi Responden

Respoden dalam penelitian ini adalah perwakilan

dari pengurus dan karyawan koperasi-koperasi di

Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan populasi koperasi

yang ada di kabupaten Tulungagung sebanyak 915

koperasi dikirimkan kuesioner sebanyak 150 responden.

Pengukuran data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner sebanyak 150 eksemplar dan

kembali semua sebanyak 123, namun sebanyak 24 data

yang kurang lengkap sehingga jumlah kuesioner yang

lengkap yang dapat digunakan sebagai sampel sebanyak

99 orang dalam koperasi. Berdasarkan data-data dari

jawaban kuesioner dapat diidentifikasi berdasarkan umur,

jenis kelamin, jabatan dan pendidikan terakhir sebagai

berikut:

55
1. Umur Responden

Karakteristik responden berdasarkan umur

diuraikan seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. : Umur Responden Pegawai Koperasi

Kabupaten Tulungagung

Umur Jumlah (orang) %

< 20 11 11,11

21 30 42 42,42

31 40 31 31,31

41 50 13 13,13

> 50 2 2,02

Total 99 100

Sumber: Data primer, diolah, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa pegawai yang digunakan sebagai sampel

berdasarkan kelompok umur, terdiri dari: pegawai

yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 11 orang

atau 11,11%, antara 21 sampai dengan 30 tahun

sebanyak 42 orang atau 42,42%, usia antara 31 sampai

dengan 40 tahun sebanyak 31 orang atau 31,13%, usia

antara 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 13 orang

atau 13,13%, dan usia di atas 50 sebanyak 2 orang

56
atau 2,02%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pegawai koperasi yang ada di Kabupaten

Tulungagung secara umum berusia muda dan masih

produktif.

2. Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin diuraikan seperti yang terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.2: Jenis Kelamin Responden Pegawai

Koperasi Kabupaten Tulungagung

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) %

Laki-laki 29 29,29

Perempuan 70 70,71

Total 99 100

Sumber: Data primer, diolah, 2014

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa

karyawan yang digunakan sebagai sampel

berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari: laki-laki

sebanyak 29 orang atau 29,29% dan karyawan

perempuan sebanyak 70 orang atau 70,71%. Dengan

ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar pegawai

koperasi berjenis kelamin perempuan.

57
3. Jabatan

Karakteristik responden berdasarkan jabatan

pada koperasi masing-masing diuraikan seperti yang

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3: Jabatan Responden Pegawai Koperasi

Kabupaten Tulungagung

Jabatan Jumlah(Orang) %

Pengurus 17 17,17

Karyawan 30 30,30

Administrasi 38 38,38

Manajer 4 4,04

Marketing 10 10,10

Total 99 100

Sumber: Data primer, diolah, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan

bahwa pegawai koperasi berdasarkan jabatan yang

terbanyak berada pada jabatan administrasi sebanyak

38 orang atau 38,38% disusul karyawan saja

sebanyak sebanyak 30 orang atau 30,30%, jabatan

pengurus sebanyak 17 orang atau 17,17% dan

marketing sebanyak 10 orang atau 10,10%, sementara

58
yang paling sedikit pada jabatan manajer sebanyak 4

orang atau 4,04%.

4. Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan

pendidikan diuraikan sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 4.4: Pendidikan Responden Pegawai Koperasi

Kabupaten Tulungagung

Pendidikan Jumlah(Orang) %

SMA 53 53,54

SMK 10 10,10

D-III 5 5,05

S-1 30 30,30

S-2 1 1,01

Total 99 100

Sumber: Data primer, diolah, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan

bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan,

terdiri dari: SMA sebanyak 53 orang atau 53,54%,

SMK sebanyak 10 orang atau 10,10%, D-III sebanyak

5 orang atau 5,05% S-1 sebanyak 30 orang atau

30,30% dan S-2 sebanyak 1 orang atau 1,01%. Secara

umum tingkat pendidikan terbanyak pegawai koperasi

59
adalah SMA yaitu mencapai lebih dari 50%

responden.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan

data yang valid. Valid berarti instrumen yang

digunakan dalam penelitian tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk

itu, sebelum angket/kuesioner penelitian digunakan

dalam mengumpulkan data yang sesungguhnya, maka

dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian

dilakukan terhadap instrumen yang dipergunakan

dalam kuesioner sebanyak 19 butir.

Untuk mengukur validitas angket/kuesioner

yang diberikan kepada responden digunakan Korelasi

Product Moment. Semakin tinggi validitas suatu alat

pengukur, berarti semakin tepat pula instrumen

tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian.

Berdasarkan hasil uji validitas dengan

menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai

berikut:

60
Tabel 4.5: Hasil Uji Validitas Instrumen Koperasi di

Kabupaten Tulungagung

No.
No Variabel rxy Kesimpulan
Butir
1 0,237 Valid
2 0,670 Valid
1. Sumber Daya Manusia (X1) 3 0,802 Valid
4 0,800 Valid
5 0,655 Valid
1 0,700 Valid
2 0,586 Valid
2. Komitmen Organisasi (X2)
3 0,788 Valid
4 0,789 Valid
1 0,724 Valid
Pemanfaatan Teknologi
3. 2 0,717 Valid
Informasi (X3)
3 0,780 Valid
1 0,567 Valid
2 0,705 Valid
3 0,663 Valid
Implementasi SAK ETAP 4 0,511 Valid
4.
(Y) 5 0,514 Valid
6 0,594 Valid
7 0.730 Valid
8 0,633 Valid
Sumber : Data primer, diolah, 2014

Dengan menggunakan taraf signifikansi () =

5 % dan N = 99 diperoleh nilai r tabel = 0,199.

61
Apabila rxy lebih besar dari r tabel berarti ada korelasi

yang nyata antara kedua variabel tersebut, sehingga

kuesioner sebagai alat pengukur dapat dikatakan

valid.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui

bahwa nilai rxy dari semua butir instrumen lebih besar

dari r tabel (0,199) sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua butir dalam instrumen penelitian ini adalah

valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur relatif konsisten apabila

digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap

obyek yang sama secara berulang-ulang.

Pengujian reliabilitas yang dilakukan dalam

penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha.

Adapun hasil uji reliabilitas instrumen tersebut adalah

sebagai berikut :

62
Tabel 4.6: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 99 94,3

Excludeda 6 5,7

Total 105 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.796 20

Sumber: Data primer, diolah, 2014

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan

Cronbachs Alpha = 0,796 yang lebih besar dari

standar yang disyaratkan yaitu 0,7 maka dapat

dikatakan bahwa butir-butir pertanyaan dalam

kuesioner semuanya adalah reliabel dan dapat

digunakan untuk olah data selanjutnya.

63
4.2.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak. Suatu data dikatakan mempunyai distribusi

normal jika mempunyai Asymptotic significance >

0,05, Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.7: Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X3 Y
X1 X2 (Peman (Impleme
(SDM) (Komitmen) faatan ntasi SAK
TI) ETAP)
N 99 99 99 99
Normal Mean 20,08 14,37 11,68 26,55
Parametersa Std. 2,174 2,131 1,456 3,581
,,b
Deviation
Most Absolute .114 .127 .134 .116
Extreme Positive .070 .081 .134 .060
Differences
Negative -.114 -.127 -.133 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.137 1.267 1.329 1.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .150 .081 .059 .138

a. Test distribution is Normal.

64
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X3 Y
X1 X2 (Peman (Impleme
(SDM) (Komitmen) faatan ntasi SAK
TI) ETAP)
N 99 99 99 99
Normal Mean 20,08 14,37 11,68 26,55
a
Parameters Std. 2,174 2,131 1,456 3,581
,,b
Deviation
Most Absolute .114 .127 .134 .116
Extreme Positive .070 .081 .134 .060
Differences
Negative -.114 -.127 -.133 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.137 1.267 1.329 1.156
Asymp. Sig. (2-tailed) .150 .081 .059 .138

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Primer, Diolah, 2014

Sesuai dengan tabel di atas, terlihat bahwa

nilai Asymptotic significance (2-teiled) semua

variabel (X1, X2, X3 dan Y) masing-masing sebesar

0,150 ; 0,081 ; 0,059 dan 0,138 berarti semua variabel

mempunyai Asymp. Sig > 0,05 sehingga dapat

dikatakan semua data berdistribusi normal.

65
2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui

hubungan antar variabel bebas. Untuk menguji dapat

dilakukan dengan melihat VIF (variance inflation

factor) dan angka tolerance, jika VIF < 10 dan angka

tolerance mendekati 1, maka tidak terjadi

multikolinearitas (Cooper & Schindler, 2001). Hasil

uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel

coefficient berikut:

Tabel 4.8 : Hasil Uji Multikolinearitas

Standardiz
ed
Unstandardize Coefficient Collinearity
d Coefficients s Statistics
Std. Toleranc VIF
Model B Error Beta t Sig. e
1(Consta 4.950 3.795 1.304 .195
nt)
X1 .406 .147 .246 2.764 .007 .971 1.030
(SDM)
X2 .290 .158 .172 1.838 .069 .876 1.142
(Komit
men)
X3 .795 .234 .323 3.406 .001 .856 1.169
(Peman
faatan
TI)
a. Dependent Variable: Y (Implementasi SAK ETAP)

Sumber : Data primer, diolah, 2014

66
Tabel di atas menunjukkan bahwa VIF

masing-masing variabel (1,030, 1,142 dan 1,169) < 10

dan angka tolerance masing-masing mendekati 1,

sehingga dapat dikatakan persamaan tersebut bebas

dari multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui

korelasi antara variabel dependen tidak berhubungan

dengan nilai dari variabel itu sendiri, baik nilai

periode sebelumnya atau sesudahnya. Untuk

mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (DW), jika angka

DW sebesar < 1 maka ada autokorelasi, jika antara

1,10 - 1,54 maka tanpa kesimpulan, jika antara 1,55

2,46 tidak ada autokorelasi, jika 2,47 2,9 tanpa

kesimpulan dan jika > 2,9 ada autokorelasi. Pengujian

autokorelasi adalah dengan hasil berikut :

Tabel 4.9. : Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Std. Error
Mod Adjusted R of the Durbin-
el R R Square Square Estimate Watson
a
1 .517 .268 .244 3.113 1.742
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X2 (Komitmen),
X1 (SDM)

67
Model Summaryb
Std. Error
Mod Adjusted R of the Durbin-
el R R Square Square Estimate Watson
1 .517a .268 .244 3.113 1.742
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X2 (Komitmen),
X1 (SDM)
b. Dependent Variable: Y (Implementasi SAK ETAP)
Sumber : Data primer, diolah, 2014

Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan

menunjukkan bahwa Durbin-Watson sebesar 1.742

(berada di antara 1,55 - 2,46) berarti dalam persamaan

regresi tidak ada gejala autokorelasi.

4. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah terjadi penyimpangan model karena variance

gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi

yang lain. Mendeteksi heterokedastisitas dengan

metode Rank Spearman Correlation, yaitu dengan

meregresikan variabel-variabel bebas dengan variabel

pengganggu (residual), jika hasil signifikansi baik uji

F maupun t menunjukkan angka yang > 0,05, maka

dapat dikatakan regresi tidak terkena

heterokedastisitas atau juga dapat dilihat dari plot

gambar residual yang acak atau tidak berpola yang

berarti bebas dari heterokedastisitas.

68
Berikut ini hasil uji heterokedastisitas

berdasarkan hasil signifikasi uji F dan uji t.

Tabel 4.10: Hasil Uji Heterokedastisitas

ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 23.251 3 7.750 1.792 .154a
n
Residual 410.835 95 4.325
Total 434.086 98
a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X2

(Komitmen), X1 (SDM)

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std. Sig.
Model B Error Beta t
1 (Constant) 3.831 2.535 1.511 .134

X1 (SDM) -.042 .098 -.043 -424 .672

X2 .185 .105 .188 1.761 .081


(Komitmen)
X3 -.295 .040 -.204 -.1891 .062
(Pemanfaat
an TI)
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber : Data primer diolah, 2014.

69
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat

signifikansi F sebesar 0,154 dan signifikansi uji t (X1

= 0,672, X2 = 0,081 dan X3 = 0,062 ) > 0.05, maka

dapat dikatakan bahwa persamaan regresi memenuhi

asumsi (bebas) heterokedastisitas.

4.2.3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dalam hal ini

menggunakan variabel terikat implementasi SAK ETAP

(Y) dan variabel bebas Sumber Daya Manusia (X1),

Komitmen Organisasi (X2) dan pemanfaatan teknologi

informasi (X3).

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi

linear berganda dengan menggunakan SPSS dapat

diketahui tingkat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen baik secara bersama-sama

maupun secara individu. Pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen dapat dilihat dalam tabel

berikut:

70
Tabel 4.11. : Hasil Uji Regresi Berganda

Koefisien Standar
Variabel t-hitung Sig.
Regresi Error
X1 (SDM) 0,406 0,147 2,764 0,007
X2 (Komitmen Organisasi) 0,290 0,158 1.838 0,069
X3 (Pemanfaatan TI) 0,795 0,234 3.406 0,001

Konstanta = 4,950
R = 0,517
2
R = 0,268
F hitung = 11.565 (sig 0,000)
N = 99
Sumber: Data primer, diolah, 2014.

Secara matematis hasil dari analisis regresi

linier berganda tersebut dapat ditulis persamaan

regresinya sebagai berikut:

Y = 4950 + 0,406X1 + 0,290X2 + 0,795X3

Persamaan di atas menunjukkan pengaruh

masing-masing variabel independen (X1, X2 dan X3)

terhadap variabel dependen (Y). Adapun masing-

masing koefisien regresi tersebut dapat diartikan

sebagai berikut :

(1) Konstanta (a) = 4,950

Artinya apabila tidak dipengaruhi oleh sumber

daya manusia (X1), komitmen organisasi (X2) dan

pemanfaatan teknologi informasi (X3) maka

implementasi SAK ETAP sebesar 4,950 satuan.

(2) b1 = 0,406

71
Artinya apabila sumber daya manusia (X1) berubah

sebesar 1 satuan, maka akan mempengaruhi

implementasi SAK ETAP berubah sebesar 0,406

satuan dengan asumsi variabel independen lainnya

adalah tetap.

(3) b2 = 0,290

Artinya apabila komitmen organisasi (X2) berubah

sebesar 1 satuan, maka akan mempengaruhi

implementasi SAK ETAP berubah sebesar 0,290

satuan dengan asumsi variabel independen lainnya

adalah tetap.

(4) b3 = 0,795

Artinya apabila pemanfaatan teknologi informasi

(X3) berubah sebesar 1 satuan, maka akan

mempengaruhi implementasi SAK ETAP berubah

sebesar 0,795 satuan dengan asumsi variabel

independen lainnya adalah tetap.

4.2.4. Pengujian Hipotesis

1. Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Untuk membuktikan apakah variabel-variabel

independen (sumber daya manusia, komitmen

organisasi dan pemanfaatan teknologi informasi)

72
secara simultan atau bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap implementasi SAK

ETAP maka digunakan uji F.

Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut :

(1) Menentukan hipotesis:

- Ho : b1= b2 = 0

Artinya variabel independen secara simultan

atau bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

- Ha : b1 b2 0

Artinya variabel independen secara simultan

atau bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

(2) Dengan menggunakan taraf signifikansi () =

0,05 ; derajat kebebasan (df) = (k 1), (n k) =

(3 1), (99 3) = (2), (96) diperoleh F tabel

sebesar 3,94.

(3) Kriteria pengujian:

- Ho diterima apabila F hitung 3,94

- Ho ditolak apabila F hitung > 3,94

73
(4) Hasil perhitungan komputer diperoleh F hitung

sebesar 11,565.

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat

dijelaskan bahwa nilai F hitung (11,565) > F

tabel (3,94), berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan

ditolaknya hipotesis alternatif (Ha) berarti

variabel-variabel independen (sumber daya

manusia, komitmen organisasi dan pemanfaatan

teknologi informasi) secara simultan atau

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

2. Uji t (Pengujian secara Individu)

Pengujian ini digunakan untuk membuktikan

apakah secara individu variabel-variabel independen,

yaitu sumber daya manusia (X1), komitmen organisasi

(X2) dan pemanfaatan teknologi informasi (X3)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

Dalam pengujian ini menggunakan taraf

signifikansi () = 0,05 ; derajat kebebasan (df) = (n - k

74
- 1) = (99 - 3 - 1) = 95 dengan pengujian dua sisi

diperoleh nilai t tabel sebesar 1, 988

Adapun kriteria pengujian hipotesis yang

digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut:

- Ho diterima jika t hitung t tabel (1,988)

- Ho ditolak jika t hitung t tabel (1,988)

(1) Pengujian terhadap sumber daya manusia (X1)

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

a. Hipotesis

Ho: b = 0 artinya sumber daya manusia

tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

Ho: b > 0 artinya sumber daya manusia

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

b. Hasil perhitungan

Nilai t hitung (2,764) > t tabel (1,988)

Kesimpulan:

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa

nilai t hitung lebih

75
kecil dari nilai t tabel, sehingga hipotesis

nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif

(Ha) diterima. Dengan diterimanya

hipotesis alternatif (Ha), berarti sumber

daya manusia berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap implementasi SAK

ETAP.

(2) Pengujian terhadap komitmen organisasi (X2)

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

(a) Hipotesis

Ho: b = 0 artinya komitmen organisasi

tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP

Ha: b > 0 artinya komitmen organisasi

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

(b) Hasil perhitungan

Nilai t hitung (1,838) < t tabel (1,988)

Kesimpulan :

76
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai

t hitung lebih besar dari nilai t tabel,

sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan

hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan

ditolaknya hipotesis alternatif (Ha), berarti

komitmen organisasi tidak berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

(3) Pengujian terhadap pemanfaatan teknologi

informasi (X3)

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

a. Hipotesis

Ho: b = 0 artinya pemanfaatan teknologi

informasi tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

Ho: b > 0 artinya pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP.

b. Hasil perhitungan

Nilai t hitung (3,406) > t tabel (1,988)

77
Kesimpulan:

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa

nilai t hitung lebih

besar dari nilai t tabel, sehingga hipotesis

nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)

diterima. Dengan diterimanya hipotesis

alternatif (Ha), berarti pemanfaatan

teknologi informasi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap implementasi

SAK ETAP.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan sebagai

alat analisis untuk menunjukkan besarnya sumbangan

(kontribusi) dari variabel-variabel independen secara

keseluruhan terhadap variabel dependen.

Dari hasil perhitungan regresi diperoleh nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,268 yang artinya

26,8% dari implementasi SAK ETAP pada koperasi di

kabupaten Tulungagung dipengaruhi secara bersama-

sama oleh sumber daya manusia, komitmen organisasi

dan pemanfaatan teknologi informasi sedangkan

78
sisanya sebesar 73,2% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak dimasukkan dalam model.

4.2.5. Implikasi Manajerial

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan

atas faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi

SAK ETAP dalam penelitian ini, yaitu kemampuan

sumber daya manusia, komitmen organisasi dan

pemanfaatan teknologi informasi adalah sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

Faktor ini berpengaruh positif dan signifikan

terhadap implementasi SAK ETAP pada koperasi di

Kabupaten Tulungagung dengan alasan rata-rata

sumber daya manusia berpendidikan minimal

SMA/SMK, adanya kesesuaian kemampuan

akademik dengan bidang pekerjaan, komunikasi yang

baik antara pimpinan dan karyawan, dan ketegasan

pimpinan dalam pengambilan keputusan, serta ada

upaya pelatihan/pendidikan untuk peningkatan

sumber daya manusia meskipun masih dalam

kategori minimal dalam hal perkoperasian yang

berkaitan dengan pajak, akuntansi maupun peraturan-

peraturan lain yang mengatur tentang koperasi.

79
2. Komitmen Organisasi

Faktor ini tidak berpengaruh signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP, dalam hal ini dapat

dijelaskan bahwa: kepercayaan terhadap lembaga

koperasi, iklim penerimaan atas nilai-nilai yang

berlaku di koperasi, kesediaan untuk mengerahkan

segala upaya untuk tujuan koperasi dan loyalitas tidak

sesuai dengan kinerja (implementasi SAK ETAP).

Kebanyakan latar belakang pegawai koperasi tidak

sepenuh hati untuk menjadi pegawai koperasi

melainkan dianggap pekerjaan sambilan dan sebagai

batu loncatan untuk menjadi pegawai tetap lainnya

yang lebih menjanjikan. Kondisi demikian, khususnya

lembaga koperasi di Kabupaten Tulungagung sangat

mungkin sebagai pengaruh beberapa kasus

penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh

oknum/pimpinan lembaga koperasi yang

mengakibatkan pailit dan para anggota yang

menanggung kerugiannya.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Faktor ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP di kabupaten Tulungagung,

80
hal ini menunjukkan bahwa pada era sekarang ini

internet sudah bisa masuk ke pelosok desa, otomatis

dalam koperasi sudah banyak yang menyediakan

fasilitas yang berkaitan dengan teknologi informasi.

Adapun pelaksanaannya tergantung dari sumber daya

manusia yang ada pada koperasi tersebut apakah ada

kemauan untuk belajar atau menggali informasi yang

dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugasnya dan

adanya kesempatan untuk belajar di sela-sela

penyelesaian tugas rutin setiap harinya.

81
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang analisis faktor-

faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada

koperasi di kabupaten Tulungagung yang dilihat dari sumber daya

manusia, komitmen organisasi dan penerapan teknologi informasi

dihasilkan simpulan sebagai berikut :

1. Persamaan regresi yang dihasilkan dari hasil analisis adalah :

Y = 4,950 + 0,406X1 + 0,290X2 + 0,795X3

2. Secara serempak atau simultan sumber daya manusia,

komitmen organisasi dan penerapan teknologi informasi

berpengaruh signifikan terhadap implementasi SAK ETAP

pada koperasi di kabupaten Tulungagung.

3. Secara parsial sumber daya manusia dan pemanfaatan

teknologi berpengaruh signifikan terhadap implementasi

SAK ETAP, sedang satu variabel lainnya yaitu komitmen

organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

implementasi SAK ETAP pada koperasi di kabupaten

Tulungagung.

82
4. Ketiga faktor ini yaitu kemampuan sumber daya manusia,

komitmen organisasi dan pemanfaatan teknologi informasi

mempengaruhi implementasi SAK ETAP sebesar 26,8%

dilihat dari hasil koefisien determinasi. Berdasarkan nilai ini

dapat dinyatakan bahwa sumbangan atau kontribusi yang

diberikan variabel independen ini terhadap variabel dependen

sebesar 26,8%, sedang sisanya sebesar 73,2% dapat

dipengaruhi oleh faktor lainnya yang belum dimasukkan

dalam model.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di atas, penulis

dapat memberikan saran kepada koperasi-koperasi dan Dinas

Koperasi, UMKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap implementasi SAK ETAP pada koperasi di

kabupaten Tulungagung maka hendaknya koperasi-koperasi

maupun Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Kabupaten Tulungagung memperhatikan hal-hal yang bisa

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, tata

pamong dalam organisasi koperasi, penyediaan sarana

prasarana yang memadai serta pemberian kesempatan belajar

83
dalam hal peningkatan kualitas kerja karyawan melalui

pengadaan pelatihan-pelatihan tentang perkoperasian dan

sosialisasi peraturan-peraturan terkait koperasi yang

melibatkan keikutsertaan karyawan didalamnya.

2. Menyikapi hasil analisis tentang komitmen organisasi yang

tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP pada

koperasi di Kabupaten Tulungagung maka hendaknya

koperasi-koperasi maupun Dinas Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah Kabupaten Tulungagung memperhatikan

hal-hal yang bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat

terhadap lembaga koperasi, menghilangkan kesan koperasi

sebagai tempat bekerja yang kurang menjanjikan sehingga

karyawan akan lebih menghargai koperasi sebagai tempat

mereka bekerja.

3. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor ini

hendaknya terus dilakukan baik dengan menambah variabel

lain yang sesuai maupun memperbanyak sampel yang

digunakan sebagai keterbatasan dalam penelitian ini.

84
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Penerapan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 pada

Pemerintahan Kota Banda Aceh. Tesis. Universitas

Sumatera Utara.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hevesi, G.Alan. 2005. Standards for Internal Control in New York

State Government. www.osc.state.ny.us. Diakses tanggal 7

November 2012.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas

Publik (ETAP). (Online). (www.iaiglobal.or.id), diakses 14

November 2013).

Kusumawati. Dewi Ayu, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik pada Perusahaan Daerah air Minum

(PDAM) se-Madura Rangkuman Skripsi. Surabaya :

Program Studi Akuntansi STIE PERBANAS.

85
Martani, Dwi, Veronica NPS, Sylvia dkk. 2012. Akuntansi Keuangan

Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat.

Romilia, Riana. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2005 Tentang SAP di Kabupaten Bangkalan.

Rangkuman Skripsi. Surabaya : Program Studi Akuntansi

STIE PERBANAS.

Siregar, Astuti H dan I Ketut Suryanawa. 2008. Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja

Individual Pada KPP Denpasar Barat. Jurnal Akuntansi.

Universitas Udayana.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: cv. Alfabeta.

Tjhai, Fung Jin. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruh

Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja

Akuntan Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 5(1):1 26.

Wilkinson, W. Joseph, Michael J. Cerullo, Vasant Raval, dan Bernard

Wong-On-Wing. 2000. Accounting Information Systems:

Essential Concepts and Applications. Fourth Edition. John

Wiley and Sons. Inc.

86
Lampiran 1 : Instrumen

a. Kuesioner

KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI

SAK - ETAP PADA KOPERASI DI KABUPATEN

TULUNGAGUNG

Bersama ini saya sampaikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada

Bapak/Ibu/Sdr/i, dengan permohonan agar berkenan kiranya

meluangkan waktu untuk mengisinya. Kuesioner ini tidak ada

hubungannya dengan penilaian kepada perusahaan, pimpinan dan

karyawan, melainkan untuk tujuan penelitian.

Segala bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i atas kelancaran penelitian ini,

kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami

Peneliti

(Eni M. & Krisan S.)

87
1. Petunjuk Pengisian:

a. Kepada bpk/ibu/sdr untuk menjawab seluruh pertanyaan dengan

jujur dan sebenarnya.

b. Berikan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia dan pilih

sesuai keadaan yang sebenarnya.

c. Ada lima alternatif jawaban:

Tidak Setuju (TS) = 1

Kurang Setuju (KS) = 2

Ragu-Ragu (RR) = 3

Setuju (S) =4

Sangat Setuju (SS) =5

2. Karakteristik Responden:

a. Umur : Tahun

b. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (Coret

yang tidak perlu)

c. Jabatan : ..

d. Pendidikan Terakhir : ..

88
Alternatif

No. Pernyataan Variabel Jawaban

TS KS RR S SS

A. Sumber Daya Manusia (X1):

1 Kemampuan akademik saya sesuai dengan bidang

pekerjaan.

2 Komunikasi antara pimpinan dengan bawahan terjalin

dengan baik.

3 Pimpinan mampu membimbing bawahan dalam

melaksanakan tugas.

4 Pimpinan memiliki kemampuan yang baik dan tegas dalam

pengambilan keputusan.

5 Perusahaan/koperasi berusaha memberikan

pendidikan/pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia (karyawan).

Alternatif Jawaban
No. Pernyataan Variabel
TS KS RR S SS

B. Komitmen (X2):

1 Saya percaya terhadap tujuan perusahaan/koperasi.

2 Saya bisa menerima nilai-nilai yang berlaku di

perusahaan/koperasi.

3 Saya bersedia mengerahkan segala upaya untuk tujuan

perusahaan/koperasi.

4 Selama menenpuh karier, saya ingin tinggal bersama

perusahaan/koperasi.

C. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X3):

1 Perusahaan/koperasi menyediakan fasilitas yang berkaitan

dengan teknologi informasi (komputer, internet dsb).

2 Saya selalu berusaha memanfaatkan fasilitas tekonologi

89
informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan.

3 Perusahaan/koperasi memberi kesempatan kepada karyawan

untuk belajar tekonologi informasi.

D. Implementasi SAK ETAP (Y):

1 Saya memahami tentang penyajian laporan keuangan dengan

menghilangkan pos-pos yang diatur dalam SAK-ETAP.

2 Bagaimana kemampuan Anda dalam proses penyajian

laporan laba/rugi tanpa harus menyajikan laba/rugi

komprehensif.

3 Saya memahami tentang proses pengungkapan modal.

4 Saya memahami tentang proses penyajian arus kas dengan

menggunakan metode tidak langsung.

5 Saya memahami tentang proses pengukuran properti

investasi dengan menggunakan biaya.

6 Saya memahami tentang proses pengakuan dan pengukuran

asset tidak berujud.

7 Saya memahami tentang pembebanan biaya pinjaman

langsung dibebankan.

8 Saya memahami tentang penggunaan Tax Payable Concept.

90
b. HASIL ANALISIS SPSS

GET DATA /TYPE=XLS /FILE='H:\Penelitian

Dosen Pemula\Data Responden pemula eni

(Autosaved).xls' /SHEET=name 'Sheet2'

/CELLRANGE=full /READNAMES=on

/ASSUMEDSTRWIDTH=32767. RELIABILITY

/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2

X2.3 X2.4 X3.1 X3.2 X3.3 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7

Y8 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet1]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 99 94.3

Excludeda 6 5.7

Total 105 100.0

91
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 99 94.3

Excludeda 6 5.7

Total 105 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.796 20

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X1.1 3.82 .800 99

X1.2 4.21 .576 99

X1.3 4.07 .746 99

X1.4 4.01 .721 99

92
X1.5 3.97 .646 99

X2.1 3.89 .637 99

X2.2 3.78 .599 99

X2.3 3.83 .700 99

X2.4 2.88 .993 99

X3.1 3.91 .640 99

X3.2 3.92 .650 99

X3.3 3.85 .676 99

Y1 3.57 .731 99

Y2 3.63 .599 99

Y3 3.57 .702 99

Y4 3.32 .712 99

Y5 3.25 .628 99

Y6 3.14 .769 99

Y7 3.22 .777 99

Y8 2.85 .896 99

93
Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's

Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item

Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

X1.1 68.86 40.817 .067 .806

X1.2 68.46 39.455 .325 .789

X1.3 68.61 38.629 .319 .790

X1.4 68.67 38.857 .307 .790

X1.5 68.71 39.291 .300 .791

X2.1 68.79 38.781 .372 .787

X2.2 68.90 38.031 .508 .780

X2.3 68.85 38.497 .363 .787

X2.4 69.80 38.877 .184 .803

X3.1 68.77 38.364 .424 .784

X3.2 68.76 39.206 .309 .790

X3.3 68.83 38.205 .416 .784

Y1 69.11 37.039 .513 .778

Y2 69.05 37.987 .514 .780

Y3 69.11 36.977 .547 .776

Y4 69.35 37.925 .423 .784

94
Y5 69.42 39.430 .293 .791

Y6 69.54 37.925 .382 .786

Y7 69.45 37.577 .416 .784

Y8 69.83 36.919 .406 .785

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

72.68 42.139 6.491 20

CORRELATIONS /VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4

X1.5 X1SDM /PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

95
Correlations

X1

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 (SDM)

X1.1 Pearson 1 -.093 -.166 -.068 -.090 .237*

Correlation

Sig. (2-tailed) .362 .100 .507 .377 .018

N 99 99 99 99 99 99

X1.2 Pearson -.093 1 .511* .559* .264* .670**


* * *
Correlation

Sig. (2-tailed) .362 .000 .000 .008 .000

N 99 99 99 99 99 99

X1.3 Pearson -.166 .511** 1 .663* .555* .802**


* *
Correlation

Sig. (2-tailed) .100 .000 .000 .000 .000

N 99 99 99 99 99 99

X1.4 Pearson -.068 .559** .663* 1 .395* .800**


* *
Correlation

Sig. (2-tailed) .507 .000 .000 .000 .000

N 99 99 99 99 99 99

96
X1.5 Pearson -.090 .264** .555* .395* 1 .655**
* *
Correlation

Sig. (2-tailed) .377 .008 .000 .000 .000

N 99 99 99 99 99 99

X1 Pearson .237* .670** .802* .800* .655* 1


* * *
(SD Correlation

M) Sig. (2-tailed) .018 .000 .000 .000 .000

N 99 99 99 99 99 99

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

CORRELATIONS /VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2.4

X2Komitmen /PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

97
Correlations

X2

(Komit

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 men)

X2.1 Pearson 1 .523* .391* .269* .700**


* * *
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .000

N 99 99 99 99 99

X2.2 Pearson .523* 1 .224* .160 .586**


*
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .026 .113 .000

N 99 99 99 99 99

X2.3 Pearson .391* .224* 1 .601* .788**


* *
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .026 .000 .000

N 99 99 99 99 99

X2.4 Pearson .269* .160 .601* 1 .789**


* *
Correlation

Sig. (2-tailed) .007 .113 .000 .000

98
N 99 99 99 99 99

X2 Pearson .700* .586* .788* .789* 1


* * * *
(Komitm Correlation

en) Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 99 99 99 99 99

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

99
Correlations

Correlations

X3

(Pemanfaatan

X3.1 X3.2 X3.3 TI)

X3.1 Pearson Correlation 1 .252* .369** .724**

Sig. (2-tailed) .012 .000 .000

N 99 99 99 99

X3.2 Pearson Correlation .252* 1 .344** .717**

Sig. (2-tailed) .012 .000 .000

N 99 99 99 99

X3.3 Pearson Correlation .369** .344** 1 .780**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 99 99 99 99

X3 Pearson Correlation .724** .717** .780** 1

(Pem Sig. (2-tailed) .000 .000 .000


anfa
N 99 99 99 99
atan

TI)

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

100
Correlations

X3

(Pemanfaatan

X3.1 X3.2 X3.3 TI)

X3.1 Pearson Correlation 1 .252* .369** .724**

Sig. (2-tailed) .012 .000 .000

N 99 99 99 99

X3.2 Pearson Correlation .252* 1 .344** .717**

Sig. (2-tailed) .012 .000 .000

N 99 99 99 99

X3.3 Pearson Correlation .369** .344** 1 .780**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 99 99 99 99

X3 Pearson Correlation .724** .717** .780** 1

(Pem Sig. (2-tailed) .000 .000 .000


anfa
N 99 99 99 99
atan

TI)

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

101
Correlations

Correlations

Y (Impl.
SAK-
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 ETAP)

Y1 Pearson 1 .348 .444 .528 -.159 .129 .190 .288 .567**


** ** ** **
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .117 .205 .060 .004 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99

Y2 Pearson .348 1 .556 .167 .362** .404 .465** .293 .705**


** ** ** **
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .099 .000 .000 .000 .003 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99

Y3 Pearson .444 .556 1 .386 .251* .247 .291** .186 .663**


** ** ** *
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .012 .014 .003 .065 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99

Y4 Pearson .528 .167 .386 1 -.002 .083 .109 .237 .511**


** ** *
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .099 .000 .986 .412 .284 .018 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99

Y5 Pearson - .362 .251 - 1 .474 .490** .214 .514**


** * ** *
Correlation .159 .002

Sig. (2-tailed) .117 .000 .012 .986 .000 .000 .034 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99

Y6 Pearson .129 .404 .247 .083 .474** 1 .442** .165 .594**


** *
Correlation

Sig. (2-tailed) .205 .000 .014 .412 .000 .000 .104 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99

102
Y7 Pearson .190 .465 .291 .109 .490** .442 1 .547 .730**
** ** ** **
Correlation

Sig. (2-tailed) .060 .000 .003 .284 .000 .000 .000 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99

Y8 Pearson .288 .293 .186 .237 .214* .165 .547** 1 .633**


** ** *
Correlation

Sig. (2-tailed) .004 .003 .065 .018 .034 .104 .000 .000

N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
** **
Y Pearson .567 .705 .663 .511 .514 .594 .730 .633 1
** ** ** ** ** **
(I Correlation
mp Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
l.
N 99 99 99 99 99 99 99 99 99
SA
K-
ET
AP
)

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

103
NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X3

X2 (Peman Y (Impl.

X1 (Komitm faatan SAK-

(SDM) en) TI) ETAP)

N 99 99 99 99

Normal Mean 20.08 14.37 11.68 26.55

Parametersa,,b Std. 2.174 2.131 1.456 3.581

Deviation

Most Extreme Absolute .114 .127 .134 .116

Differences Positive .070 .081 .134 .060

Negative -.114 -.127 -.133 -.116

Kolmogorov-Smirnov Z 1.137 1.267 1.329 1.156

Asymp. Sig. (2-tailed) .150 .081 .059 .138

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

104
Regression

Variables Entered/Removed

Variables

Model Variables Entered Removed Method

1 X3 (Pemanfaatan . Enter

TI), X1 (SDM), X2

(Komitmen)a

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Change Statistics
Sig.
Adjust Std. F Durbi
R ed Error R F
Mo n-
R Squa R of the Chan df1 df2
del Watso
re Squar Estim Square Cha n
e ate ge
Change nge

1 .517a .268 .244 3.113 .268 11.56 3 95 .000 1.742

a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1 (SDM), X2

(Komitmen)

b. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)

105
ANOVAb

Sum of Mean

Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 336.138 3 112.046 11.565 .000a

Residual 920.408 95 9.689

Total 1256.545 98

a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1 (SDM), X2

(Komitmen)

b. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)

106
Coefficientsa

Standar

dized Collinearity

Unstandardized Coeffici Statistics


t Sig.
Coefficients ents

Toler

Model B Std. Error Beta ance VIF

1 (Const 4.950 3.795 1.304 .195

ant)

X1 .406 .147 .246 2.764 .007 .971 1.030

(SDM)

X2 .290 .158 .172 1.838 .069 .876 1.142

(Komit

men)

X3 .795 .234 .323 3.406 .001 .856 1.169

(Pema

nfaata

n TI)

a. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)

107
Collinearity Diagnosticsa

Variance Proportions

Mo Dimen Condition X2 X3
Eigenvalue
del sion Index (Consta X1 (Komit (Pemanf

nt) (SDM) men) aatan TI)

1 1 3.969 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .016 15.730 .02 .23 .71 .00

3 .010 19.644 .01 .17 .22 .90

4 .005 28.718 .97 .60 .06 .10

a. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)

Residuals Statisticsa

Maximu Std.

Minimum m Mean Deviation N

Predicted Value 18.90 31.02 26.55 1.852 99

Residual -9.808 6.350 .000 3.065 99

Std. Predicted -4.127 2.415 .000 1.000 99

Value

Std. Residual -3.151 2.040 .000 .985 99

108
Residuals Statisticsa

Maximu Std.

Minimum m Mean Deviation N

Predicted Value 18.90 31.02 26.55 1.852 99

Residual -9.808 6.350 .000 3.065 99

Std. Predicted -4.127 2.415 .000 1.000 99

Value

Std. Residual -3.151 2.040 .000 .985 99

a. Dependent Variable: Y (Impl. SAK-ETAP)

109
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS

COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05)

POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT RES_1

/METHOD=ENTER X1SDM X2Komitmen X3PemanfaatanTI

/SAVE RESID.

Regression

Variables Entered/Removed

Variables Variables

Model Entered Removed Method

1 X3 . Enter

(Pemanfaatan

TI), X1 (SDM),

X2 (Komitmen)a

a. All requested variables entered.

110
Model Summaryb

Change Statistics
Std.
Adjust R
R Error of
ed R Squar F
Model R Squ the
Squar e Chang df1 df2 Sig. F
are Estimat
e Chang e Chang
e
e e
1 .231a .054 .024 2.0795 .054 1.792 3 95 .154

6325

a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1 (SDM), X2

(Komitmen)

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual

ANOVAb

Sum of Mean

Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 23.251 3 7.750 1.792 .154a

Residual 410.835 95 4.325

Total 434.086 98

a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1

(SDM), X2 (Komitmen)

111
ANOVAb

Sum of Mean

Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 23.251 3 7.750 1.792 .154a

Residual 410.835 95 4.325

Total 434.086 98

a. Predictors: (Constant), X3 (Pemanfaatan TI), X1

(SDM), X2 (Komitmen)

b. Dependent Variable: Unstandardized Residual


Coefficientsa

Unstandardize Standardized
d Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.831 2.535 1.511 .134

X1 (SDM) -.042 .098 -.043 -.424 .672


X2 .185 .105 .188 1.761 .081
(Komitmen
)
X3 -.295 .156 -.204 -1.891 .062
(Pemanfa
atan TI)
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

112
Residuals Statisticsa

Std.

Minimum Maximum Mean Deviation N

Predicted 1.0108651 3.2847188 2.2163798 .48708722 99

Value

Residual -3.15599871 6.59125376 .00000000 2.04748580 99

Std. Predicted -2.475 2.193 .000 1.000 99

Value

Std. Residual -1.518 3.170 .000 .985 99

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

113

Anda mungkin juga menyukai