Sulteng
Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar dan Provinsi Sulawesi Barat.
Daratan rendah dengan ketinggian 0 100 meter dari permukaan laut sekitar 20,20 persen.
Wilayah dengan ketinggian 100 500 meter dari permukaan laut sekitar 27,20 persen dan
Wilayah dengan ketinggian diatas 500 1000 meter dari permukaan laut sekitar 26,27 persen.
Wilayah dengan ketinggian 1000 meter dari permukaan laut 25.90 persen.
Iklim
Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat iklim
daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta sebagian pulau Sumatera,
musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan September sedangkan musim kemarau
antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter
per tahun yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia.
Temperatur berkisar antara 25 sampai 31 Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat
kelembaban antara 71 sampai 76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22'
Celsius.
Kependudukan
2014 2015
Kabupaten/Kota
Laki-laki Perempuan L+P Laki-laki Perempuan L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Banggai Kepulauan 57 607 56 396 114 003 58 011 56 969 114 980
2. Banggai 177 525 170 952 348 477 180 388 174 014 354 402
3. Morowali 56 715 54 287 111 002 57 820 55 312 113 132
4. Poso 119 374 111 147 230 521 121 974 113 593 235 567
5. Donggala 148 805 142 110 290 915 150 224 143 518 293 742
6. Tolitoli 113 916 109 402 223 318 115 205 110 670 225 875
7. Buol 74 812 71 077 145 889 76 284 72 720 149 004
8. Parigi Moutong 230 489 218 668 449 157 234 912 222 795 457 707
9. Tojo Una-Una 74 601 71 216 145 817 75 432 72 104 147 536
10. Sigi 116 502 110 374 226 876 117 794 111 680 229 474
11. Banggai laut 34 286 33 838 68 124 35 003 34 511 69 514
12. Morowali Utara 60 086 54 896 114 982 61 474 56 196 117 670
13. Palu 182 172 180 030 362 202 185 105 182 981 368 086
Sulawesi Tengah 1 446 890 1 384 393 2 831 283 1 469 626 1 407 063 2 876 689
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah
Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa)
-1 (2) (3) (4)
0 - 4 154 861 148 508 303 369
5-9 140 437 132 033 272 470
10 -14 138 207 130 957 269 164
15 - 19 136 715 130 925 267 640
20 - 24 124 831 121 058 245 889
25 - 29 122 093 118 619 240 712
30 - 34 122 177 119 740 241 917
35 - 39 117 737 112 628 230 365
40 - 44 104 605 99 023 203 628
45 - 49 86 069 80 661 166 730
50 - 54 68 760 63 852 132 612
55 - 59 53 345 48 727 102 072
60 - 64 38 135 35 163 73 298
65 - 69 25 713 25 519 51 232
70 75 17 323 18 081 35 404
75 + 18 618 21 569 40 187
Jumlah 1 469 626 1 407 063 2 876 689
Jumlah Desa
Banyaknya
Kabupaten/Kota Luas Banyaknya dan
Kelurahan
Kelurahan
Total
Banyaknya Number of
Regency/City Area Desa villages and
Kecamatan urban
urban
Number of Number of
(km2)1)
subdistricts villages
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Banggai
2 488,79 12 141 3 144
Kepulauan
02. Banggai 9 672,70 23 291 46 337
03. Morowali 3 037,04 9 126 7 133
04. Poso 7 112,25 19 143 23 166
05. Donggala 4 275,08 16 158 9 167
06. Tolitoli 4 079,77 10 99 7 106
07. Buol 4 043,57 11 108 7 115
08. Parigi Moutong 5 089,91 23 278 5 283
09. Tojo Una-Una 5 721,15 12 134 12 146
10. Sigi 5 196,02 15 176 - 176
11. Banggai Laut 725,67 7 63 3 66
10
12. Morowali Utara 10 122 3 125
004,28
13. Palu 395,06 8 - 45 45
61
Jumlah/Total 175 1 839 170 2 009
841,29
Geografi
Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah bagian utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi
Gorontalo, bagian timur berbatasan dengan Provinsi Maluku, bagian selatan berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan, bagian tenggara berbatasan dengan Sulawesi
Tenggara, dan bagian barat berbatasan dengan Selat Makassar.
Hidrografi
Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa sungai, di antaranya sungai Lariang yang terkenal
sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau yang menjadi
objek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu.
Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka margasatwa
dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang sekaligus menjadi objek
penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis.
lklim
Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat iklim
daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta sebagian pulau Sumatera,
musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan September sedangkan musim kemarau
antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter
per tahun yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia.
Temperatur berkisar antara 25 sampai 31 Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat
kelembaban antara 71 sampai 76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22'
Celsius.
Sultra
PDRB
PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2000-
2014 (Juta Rupiah)
PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara Atas Dasar Harga Berlaku 2000-2014 (Juta Rupiah)
Batas Batas :
sebelah Barat berbatasan dengan Sulawesi Selatan di teluk bone,
sebelah Timur dengan Provinsi Maluku di laut banda,
sebelah Utara dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah
sebelah Selatan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur di laut Flores
- 124
o
06
Tipe Iklim
Keadaan iklim di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara sama dengan
daerah-daerah lain di Indonesia yaitu beriklim tropis dan memiliki dua
musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan di Sulawesi
Tenggara terjadi di bulan November dan bulan Maret, khusus pada bulan
April arah angin tidak menentu. Demikian pula dengan curah hujan, kadang-
kadang kurang dan kadang-kadang lebat, sehingga pada bulan ini oleh para
pelaut disebut sebagai musim pancaroba.
Musim kemarau terjadi di antara bulan Mei dan bulan Oktober karena
pada bulan tersebut angin Timur yang bertiup dari Benua Australia sifatnya
kering dan tidak mengandung uap air, menyebabkan pula kurangnya curah
hujan. Walaupun demikian keadaan seringkali menyimpang dari kebiasaan
sebab di antara bulan-bulan tersebut kadang-kadang terjadi curah hujan
yang tidak merata atau sebaliknya.
Seperti telah diuraikan di atas bahwa curah hujan di Sulawesi
Tenggara pada umumnya selalu tidak merata. Keadaan semacam ini
menimbulkan adanya daerah basah dan daerah kering. Pada daerah basah
yang meliputi wilayah sebelah utara garis Konawe-Kolaka, kemudian bagian
utara Pulau Buton dan Pulau Wawonii mempunyai curah hujan lebih dari
2.000 mm per tahun. Sedangkan daerah kering yang meliputi wilayah
sebelah selatan garis Konawe-kolaka dan wilayah kepulauan di sebelah
Selatan dan Tenggara jazirah tenggara mempunyai curah hujan kurang dari
2.000 mm per tahun.
Suhu udara atau temperatur pada suatu daerah selalu berbeda, karena
dipengaruhi oleh posisi ketinggian dan kerendahan daerah tersebut dari
permukaan laut. Makin tinggi posisi suatu tempat dari permukaan laut akan
semakin rendah suhu udara yang terjadi. Akan tetapi sebaliknya semakin
rendahnya posisi suatu daerah dari permukaan laut maka semakin tinggi
suhu udara yang terjadi di daerah tersebut. Wilayah Provinsi Sulawesi
Tenggara yang pada umunya mempunyai ketinggian di bawah 1.000 m dari
permukaan laut adalah beriklim tropis dengan suhu udara rata-rata
minimum 21 derjat Celsius. Sedangkan suhu udara rata-rata maksimum 34
derajat Celsius.
Hidrologi
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beberapa sungai besar maupun
sungai kecil. yang sangat potensial untuk kebutuhan air bersih, irigasi,
pembangkit listrik, dan untuk berbagai kebutuhan lainnya. Beberapa Sungai
besar seperti Sungai Konaweha di Konawe, sungai Lasolo di Konawe Utara,
sungai Tamboli di Kolaka, memiliki debit air hingga 200 m
3
per detik
Selain sungai di atas masih banyak sungai-sungai di wilayah Provinsi
Sulawesi Tenggara antara lain Sungai Lalindu, Sungai Roraya, Sungai
Sampolawa, Sungai Wandasa, Sungai Kabangka Balano dan lain-lain.
Disamping sungai-sungai tersebut terdapat pula 2 (dua) rawa yang cukup
besar yaitu Rawa Aopa yang terdapat di Kabupaten Konawe Selatan dan
Rawa Tinondo yang terdapat di Kabupaten Kolaka.
Penggunaan Tanah
Total Penggunaan tanah di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah
seluas 3.813.993 ha, yang terbagi ke dalam 8 (delapan) jenis yaitu : tanah
sawah seluas 93.113 Ha, bangunan dan halaman sekitarnya seluas
145.914 Ha, tanah tegalan/kebun seluas 214.306, tanah ladang/huma
seluas 116.268 Ha, tanah padang rumput 95.094 Ha , tanah rawa yang
tidak ditanami 61.757 Ha, tambak,kolam, tebat dan empang seluas 19.161
Ha, lahan yang sementara tidak diusahakan seluas 314.093 Ha, lahan
tanaman kayu-kayuan seluas 306.314 Ha tanah hutan negara seluas
1.753.121 Ha , tanah perkebunan seluas 381.604 Ha dan lainnya 313.25 Ha
Perekonomian Daerah
Faktor utama yang berperan dalam menciptakan kemajuan ekonomi
daerah adalah adanya kejelasan sasaran dan kebijakan pembangunan
daerah yang berorientasi pada hasil, manfaat dan dampaknya bagi
peningkatan produktivitas daerah. Inovasi dan terobosan yang
didedikasikan untuk melakukan percepatan pembangunan yang didukung
oleh instrumen perencanaan yang mengacu pada faktor-faktor potensi
daerah dan faktor lingkungan strategis telah berhasil menggerakkan
komponen-komponen ekonomi daerah untuk saling bersinergi dalam
meningkatkan produktivitas daerah.
Provinsi Sulawesi Tenggara telah berhasil meletakkan dasar-dasar
pembangunan ekonomi yang bertumpu pada keunggulan daerah yang
mampu menciptakan percepatan pembangunan untuk mengejar
ketertinggalan yang ditandai dengan semakin mantapnya stabilitas makro
ekononomi daerah yang ditunjukkan dengan berbagai indikator
sebagaimana disajikan pada Tabe