Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH RANCANGAN PERCOBAAN

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN (RBSL)


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen :
Afiati Handayu Diyah F

Disusun Oleh :

KELOMPOK 13
ANA MAULANA (151061021)
DYGTA HADINAGARA (151061022)
FREDERIKUS BENMAR LEGA (151061008)

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih dan
lagi Maha Penyayang, kerena hanya ijin-Nya, sehingga penyusunan makalah ini,
yang berjudul Rancangan Bujur Sangkar Latin dapat terselesaikan.
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk membantu
kita sebagai mahasiswa dalam mempelajari, memilih dan melakukan prosedur
analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah dipilih yaitu Rancangan
Bujur Sangkar Latin yang kami bahas dalam makalah ini. Makalah ini juga dibuat
dengan sangat sederhana dengan maksud agar mahasiswa memahami Rancangan
Bujur Sangkar Latin dan dapat mengerjakan soal-soal penerapannya. Adapun
maksud dan tujuan lain yaitu untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah
Rancangan Percobaan, pada Jurusan Statistika di Institut Sains & Teknologi
AKPRIND, Yogyakarta.
Penyusun merasa bahwa dalam penyusunan makalah masih menemui
beberapa hambatan, disamping itu juga penyusun menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih sangat jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-
kekurangan lainnya, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis mengucapakan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Terima kasih tersebut
terutama diajukan kepada.
1. Noviana Pratiwi S.Si.,M.Sc. selaku dosen Rancangan Percobaan.
2. Orang Tua yang memberi dorongan kepada kami selaku penyusun.
3. Teman-teman mahasiswa Jurusan Statistika angkatan 2015 yang saling
memberi semangat dalam membuat makalah ini.
4. Semua pihak yang telah berjasa kepada penulis yang namanya tidak dapat
disebutkan satu-persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan
doa dan dukungannya selama ini.

ii
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
dan harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita yang membacanya.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Yogyakarta, Oktober 2016

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3
1.3 Tujuan ..........................................................................................................3
1.4 Manfaat ........................................................................................................4
BAB II .................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 Rancangan Bujur Sangkar Latin ..................................................................5
2.2 Pengacakan Perlakuan Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin ....................6
2.3 Ciri Rancangan Bujur Sangkar Latin ...........................................................7
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Dari Percobaan Bujur Sangkar Latin ..............7
2.4.1 Kelebihan .............................................................................................. 7
2.4.2 Kekurangan .............................................................................................. 8
2.5 Analisis dan perhitungan secara statistik dari Rancangan Percobaan
RBSL ..................................................................................................................8
2.5.1 Analisis RBSL.......................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15
3.2 Saran ...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengacakan Posisi Baris ......................................................................... 6


Tabel 2.2 Pengacakan Posisi Kolom ....................................................................... 7
Tabel 2.3 Anova .................................................................................................... 10
Tabel 2.4 Studi Kasus ........................................................................................... 11
Tabel 2.5 Nilai Tengah .......................................................................................... 11
Tabel 2.6 Anava .................................................................................................... 14

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Linier ........................................................................................ 8


Gambar 2.2 Model Asumsi ..................................................................................... 9
Gambar 2.3 Jumlah Kuadrat ................................................................................. 10
Gambar 2.4 Model Linier ...................................................................................... 12
Gambar 3.1 Model Linier ...................................................................................... 15

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut berbagai pihak
untuk melakukan penelitian terhadap segala aspek kehidupan dan menghasilkan
sesuatu yang baru. Penelitian dilakukan karena ingin mendapatkan jawaban atas
berbagai macam pertanyaan dan prinsip-prinsip baru, ataupun untuk memecahkan
masalah yang ada. Prosedur penelitian sering disebut sebagai metode ilmiah
(scientific method) yang meliputi fakta observasi, hipotesis, dan percobaan (Kemas
Ali Hanafiah, 2000: 15). Seorang peneliti akan menghasilkan kesimpulan yang
dapat dipertanggungjawabkan tergantung pada beberapa hal diantaranya adalah
rancangan percobaan yang dibuat sebelum percobaan dilakukan.
Rancangan percobaan merupakan pengaturan pemberian perlakuan kepada
unit-unit percobaan dengan maksud agar keragaman respons yang ditimbulkan oleh
lingkungan dan keheterogenan percobaan yang digunakan dapat diminimalkan.
Prinsip dasar dalam rancangan percobaan merupakan gagasan dari R.A. Fisher dan
F.Yates dari percobaan Rothemsted. Prinsip-prinsip tersebut meliputi Pengacakan
(randomization), Pengulangan (replication), dan Pengendalian (local control).
Rancangan percobaan yang dapat di gunakan di antaranya adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL), yaitu rancangan yang paling sederhana karena unit percobaan dan
lingkungan bersifat homogen. Jika unit percobaan dan lingkungan tidak cukup
homogen maka dapat mengelompokkan unit percobaan kedalam kelompok-
kelompok yang relatif homogeny, untuk itu Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) dapat digunakan. Jika dalam pengelompokkan yang diinginkan dilakukan
dalam dua arah yaitu baris dan kolom maka Rancangan Bujur Sangkar Latin
(RBSL) dapat digunakan.
Sugandi dan Sugiarto (1994) menyatakan bahwa secara umum rancangan
percobaan dapat dibagi menjadi kelompok lengkap dan tidak lengkap. Kelompok

1
2

lengkap adalah rancangan yang seluruh perlakuannya muncul bersama-sama dalam


satu kelompok. Kemudian rancangan yang termasuk kelompok lengkap dengan dua
pembatasan adalah rancangan bujur sangkar latin. Pada rancangan bujur sangkar
latin, pengelompokan dilakukan ke dua arah yaitu kolom dan baris sehingga variasi
antar kolom dan antar baris dapat dikeluarkan dari error acak. Pada rancangan acak
kelompok, pengelompokan hanya dilakukan ke satu arah. Dengan menggunakan
rancangan bujur sangkar latin berarti dapat dieliminasi dua sumber variasi selain
variasi yang diakibatkan oleh perlakuan sedangkan pada rancangan acak kelompok
hanya dieliminasi satu sumber variasi.
Pada kondisi tertentu kehetorogenan unit percobaan tidak bisa dikendalikan
hanya dengan pengelompokan satu kontrol lokal unit-unit percobaan namun
memerlukan penanganan yang lebih kompleks. RBSL adalah rancangan yang
mampu mengendalikan keragaman unit-unit percobaan dari dua kontrol lokal yaitu
yang disebut baris dan kolom. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam
menerapkan RBSL meliputi banyaknya baris dan kolom harus sama dengan
banyaknya perlakuan dan perlakuan hanya boleh muncul sekali pada setiap baris
dan kolom. Pada kasus rancangan bujur sangkar latin sering terjadi satu atau lebih
data hilang. Data yang hilang terjadi akibat pengamatan yang sah tidak dapat
dilakukan pada unit percobaan. Meskipun pengumpulan data dilakukan dengan
sangat hati-hati, sejumlah faktor diluar kemampuan peneliti dapat menyebabkan
data hilang atau tidak dapat digunakan. Misalnya dalam suatu percobaan dengan
objek makhluk hidup ada yang mati sebelum percobaan berakhir, sebuah tabung
pecah atau terdapat data hasil percobaan yang hilang. Penyebab umum hilangnya
data (Gomez & Gomes, 1995: 279-283), adalah :
1. Perlakuan yang tidak tepat, yang menjadi penyebab umumnya antara lain karena
perlakuan yang tidak diberikan, pemberian yang salah kadarnya, dan waktu
pemberian yang tidak tepat.
2. Kerusakan unit percobaan, misalnya tanaman percobaan rusak karena hama.
3. Data hasil percobaan yang hilang seperti data yang hilang diantaranya pencatatan
hasil panen dan saat pencatatan data.
3

4. Data tidak logis yaitu data yang nilainya terlalu ekstrim (berlebihan) untuk
dinyatakan dalam batas wajar materi percobaan. Data ini dinyatakan sebagai data
hilang jika hanya karena suatu kesalahan seperti kesalahan membaca
pengamatan, salinan tidak tepat, atau penggunaan peralatan yang tidak tepat.
Rancangan Bujur Sangkar Latin pada umumnya digunakan bila dalam
percobaan yang ingin dilakukan terdapat dua sumber variasi lain selain ragam yang
diakibatkan oleh perlakuan. Rancangan ini banyak digunakan di bidang Pertanian
di Lapangan atau di Laboratorium, Industri, Pendidikan, Pemasaran, Kedokteran,
dan Sosiologi. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang RBSL serta contoh
aplikasi disertai dengan penyelesaiannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Rancangan Percobaan Bujur Sangkar Latin
(RBSL)?
2. Bagaimana pengacakan perlakuan pada Rancangan Bujur Sangkar Latin
(RBSL)?
3. Bagaimana ciri-ciri Rancangan Percobaan Bujur Sangkar Latin (RBSL)?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Rancangan Percobaan Bujur Sangkar
Latin (RBSL)?
5. Bagaimana Model analisisnya dan perhitungan secara statistik dari Rancangan
Percobaan Bujur Sangkar Latin (RBSL)?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Rancangan Percobaan Bujur Sangkar
Latin (RBSL).
2. Mengetahui pengacakan dan bagan percobaan (tabulasi data) dari RBSL.
3. Mengetahui ciri-ciri Rancangan Percobaan Bujur Sangkar Latin (RBSL).
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Rancangan Percobaan Bujur
Sangkar Latin (RBSL).
5. Mengetahui analisis dan perhitungan secara statistik dari Rancangan Percobaan
Bujur Sangkar Latin (RBSL).
4

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi, menambah wawasan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan
mengenai Rancangan Bujur Sangkar Latin yang didapat setelah mengikuti
perkuliahan serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rancangan Bujur Sangkar Latin


Pada kondisi tertentu keheterogenan unit percobaan tidak bisa dikendalikan
hanya dengan pengelompokan satu sisi keragaman unit-unit percobaan, namun
memerlukan penanganan yang lebih kompleks. Kondisi tentunya memerlukan
bentuk rancangan yang lain. Salah satu rancangan yang mampu mengendalikan
komponen keragaman unit-unit percobaan lebih dari satu sisi komponen keragaman
adalah RBSL. Rancangan ini mengendalikan komponen keragaman unit-unit
percobaan dari dua arah (sebutlah arah baris dan arah lajur).
Sehingga, Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) digunakan pada saat
peniliti ingin menyelidiki pengaruh perlakuan terhadap hasil percobaan dan hasil
percobaan tersebut juga dipengaruhi oleh dua sumber variasi lain, dimana jumlah
antara perlakuan dan kedua sumber variasi yang lain sama. Dengan demikian RBSL
bertujuan untuk menghilangkan dua jenis variasi dengan melakukan pemblokan dua
arah.
Dalam Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) menyusun perlakuan-
perlakuan didalam kelompok ada dua cara yaitu baris dan kolom. Setiap perlakuan
hanya diberikan sekali untuk setiap baris dan kolom. Rancangan Bujur Sangkar
Latin dikenal sebagai suatu rancangan yang mampu mengelompokkan unit
percobaan berdasarkan dua kriteria untuk setiap baris dan kolom (Gasperz, 1991:
153). Penempatan perlakuan kedalam unit-unit percobaan adalah sedemikian rupa
sehingga perlakuan tertentu harus terjadi satu kali dalam baris dan kolom. Hal ini
hanya mungkin terjadi jika banyaknya perlakuan sama dengan banyaknya baris dan
sama dengan banyaknya kolom. Oleh karena itu, diperlukan suatu pola tertentu agar
syarat-syarat terpenuhi. Untuk penyusunan pola tersebut diperlukan huruf latin
besar sehingga rancangan ini disebut dengan Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin
Square Design) dan disingkat menjadi RBSL atau LSD. Cara pencatatan secara

5
6

umum adalah RBSL r r yang artinya RBSL dengan r buah baris dan r buah kolom
(Yitnosumarto, 1993: 84). RBSL akan menjadi suatu rancangan yang sangat tidak
efektif bila percobaan tersebut melibatkan perlakuan dalam jumlah besar karena
RBSL biasanya di beri ukuran bergantung pada banyaknya perlakuan. Jika dalam
suatu percobaan melibatkan r buah perlakuan, maka didapatkan RBSL r r yang
memerlukan r2 unit percobaan. Untuk jumlah perlakuan yang lebih kecil dari empat
dalam RBSL akan mengakibatkan jumlah db galat percobaan menjadi sangat kecil
dengan konsekuensinya bahwa kuadrat tengah dari galat percobaan menjadi besar.
Dengan demikian, secara umum RBSL hanya digunakan untuk percobaan yang
menggunakan empat sampai delapan perlakuan.

2.2 Pengacakan Perlakuan Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin


Menurut (Sudjana, 1995: 88) prosedur pengacakan untuk memperoleh
sebuah rancangan bujur sangkar latin (dengan r = 4) adalah disusun dimulai baris
pertama dengan menuliskan huruf-huruf menurut urutan abjad. Untuk empat
perlakuan A, B, C, dan D, maka ditulis dalam urutan A B C D. Selanjutnya kolom
pertama juga ditulis seperti pada baris pertama, yaitu A B C D. Baris kedua di mulai
dengan B dan diikuti A dan D kemudian diakhiri C, menjadi B A D C. Kolom kedua
juga demikian sama dengan baris kedua ialah B A D C. Baris ketiga dan kolom
ketiga dengan mudah dapat ditulis berbentuk C D B A serta untuk baris dan kolom
keempat diperoleh D C A B. Secara keseluruhan langkah-langkah ini menghasilkan
desain standar untuk Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) 4 x 4 seperti berikut:
Pengacakan pada posisi baris artinya baris ke-4 menjadi baris ke-1, baris ke-3
menempati posisi baris ke-2, baris ke-1 menempati posisi ke-3, dst.

4 D C A B
3 C D B A
1 A B C D
2 B A D C
4 3 1 2
Tabel 2.1 Pengacakan Posisi Baris
7

Pengacaka arah kolom dengan cara yang sama misalkan kita mendapatkan urutan
pengacakan yaitu 4,2,1,3 artinya kolom ke-4 pindah ke kolom 1, kolom ke-2 tetap,
kolom ke-1 menjadi kolom ke 3, dst.

4 B C D A
3 A D C B
1 D B A C
2 C A B D
4 2 1 3
Tabel 2.2 Pengacakan Posisi Kolom

2.3 Ciri Rancangan Bujur Sangkar Latin


Ciri-ciri rancangan bujur sangkar latin adalah sebagai berikut:
1. Terdapat r perlakuan dan banyaknya unit-unit percobaan merupakan kuadrat
jumlah perlakuan.
2. Terdapat dua variabel kelompok yaitu variabel kolom dan baris masingmasing r
tingkat.
3. Setiap baris dan kolom dalam Rancangan Bujur sangkar Latin memuat seluruh
perlakuan dengan kata lain setiap tingkat masing-masing variabel kelompok
merupakan suatu ulangan (Neter, 1990: 1086).

2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Dari Percobaan Bujur Sangkar Latin


2.4.1 Kelebihan
1. Mengurangi keragaman galat melalui penggunaan dua buah
pengelompokan.
2. Pengaruh perlakuan dapat dilakukan untuk percobaan yang bersekala kecil.
3. Analisis relatif mudah.
4. Baris atau kolom bisa juga digunakan untuk meninngkatkan cakupan dalam
pengambilan keputusan.
5. Mampu mengendalikan komponen keragaman unit-unit percobaan dari dua
arah (arah baris atau kolom).
8

2.4.2 Kekurangan
1. RBSL tidak efektif bila percobaan melibatkan perlakuan dalam jumlah
besar.
2. Banyaknya baris, kolom, dan perlakuan harus sama, sehingga semakin
banyak perlakuan, satuan percobaan yang diperlukan juga semakin banyak.
3. Apabila banyaknya kelompok bertambah besar, galat percobaan per satuan
percobaan juga cendrung meningkat.
4. Asumsi modelnya sangat mengikat, yaitu bahwa tidak ada intreaksi antara
sembarang dua atau semua kriteria yaitu baris, kolom, dan perlakuan.
5. Pengacakan yang diperlukan sedikit lebih rumit dari pengacakan rancangan-
rancangan sebelumnya.
6. Derajat bebas galatnya yang lebih kecil dibanding dengan rancangan lain
yang berukuran sama akan menurunkan tingkat ketelitian terutama apabila
jumlah perlakuannya berukuran kecil.
7. Memerlukan pengetahuan atau pemahaman dasar dalam menyusun satuan
percobaan yang efektif.
8. Apabila data yang hilang meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, maka
hasil analisisnya diragukan karena perlakuan menjadi tidak seimbang.

2.5 Analisis dan perhitungan secara statistik dari Rancangan Percobaan


RBSL
2.5.1 Analisis RBSL
Model linier yang tepat untuk rancangan bujur sangkar latin adalah:

Gambar 2.1 Model Linier


9

Model di atas diartikan bahwa besarnya hasil observasi yang dicatat dari
baris ke-i, kolom ke-j dan perlakuan ke-k dipengaruhi oleh rata-rata umum,
pengaruh baris ke-i, pengaruh perlakuan ke-k, pengaruh kolom ke-j dan besarnya
sesatan random. Apabila tidak terdapat interaksi antara baris, kolom dan perlakuan
maka model disebut model aditif sempurna.
Adapun langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah:
1. Model Asumsi

Gambar 2.2 Model Asumsi

2. Uji Hipotesis
a. Hipotesis
1) Model efek tetap
H0: 1 = 2 = . . . . = r (Semua perlakuan memberikan hasil yang sama
terhadap respon)
H1: i j (Paling sedikit dua buah perlakuan memberikan hasil yang
berbeda terhadap respon), atau
H0: 1 = 2 = . . . . = r = 0 (Perlakuan tidak mempengaruhi respon)
H1: i 0 (Perlakuan mempengaruhi respon)
2) Model efek random
H0: = 0 (keragaman tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: > 0 (keragaman berpengaruh terhadap respon yang diamati)
b. Menentukan atau signifikansi
c. Statistik uji
(Fhitung = KTP/KTG, Fhitung = KTB/KTG, Fhitung = KTK/KTG)
d. Menentukan daerah kritis
10

H0 ditolak jika Fhitung> Ftabel (, (r1);(r1)(r2)).


e. Menarik kesimpulan
1) Fhitung = KTP/KTG berdistribusi F dengan db pembilang r-1 dan db
penyebut (r-1) (r-2), Jika Fhitung > F ; (r1);(r1)(r2) , maka H0
ditolak dan berlaku sebaliknya.
2) Fhitung = KTB/KTG berdistribusi F dengan db pembilang r-1 dan db
penyebut (r-1) (r-2), Jika Fhitung > F ; (r1);(r1)(r2) , maka H0
ditolak dan berlaku sebaliknya.
3) Fhitung = KTK/KTG berdistribusi F dengan db pembilang r-1 dan db
penyebut (r-1) (r-2), Jika Fhitung > F ; (r1);(r1)(r2) , maka H0
ditolak dan berlaku sebaliknya.
3. Menghitung Jumlah Kuadrat

Gambar 2.3 Jumlah Kuadrat

Analisis ragamnya atau tabel Anava:

Tabel 2.3 Anova


11

4. Studi kasus
Suatu percobaan telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencanpuran
bensin terhadap penghematan bahan bakar yang diukur melalui jarak tempuh
(km/liter). Karena keterbatasan mobil yang ada maka, diputuskan menggunakan
RBSL; dengan memperpanjang waktu percobaan. Terdapat lima merk mobil
yang berbeda yaitu: Daihatsu (P), Honda (H), Nissan (N), Susuki (S), dan
Toyota (T). Pelakuan yang dicobakan sebanyak 5 macam yaitu:
A: kontrol (bensin tanpa campuran)
B: kontrol + bahan X yang diproduksi perusahaan I
C: kontrol + bahan Y yang diproduksi perusahaan II
D: kontrol + bahan U yang diproduksi perusahaan I
E: kontrol + bahan V yang diproduksi perusahaan II
Misalkan telah dilakukan pengacakan seperti prosedur di atas diperoleh hasil
sebagai berikut:

Hari Merek Mobil Total


(Waktu) P H N S T baris
1 B=14 A=10 E=11 C=12 D=10 57
2 C=10 D=10 B=11 A=8 E=12 51
3 E=14 B=12 C=13 D=11 A=9 59
4 A=11 C=11 D=10 E=10 B=13 55
5 D=13 E=12 A=9 B=10 C=13 57
Ttl. 62 55 54 51 57 279
Kolom
Tabel 2.4 Studi Kasus

Total dan nilai tengah perlakuan diberikan pada tabel berikut :

Perlakuan A B C D E
Total 47 60 59 54 59
Nilai
9.4 12 11.8 10.8 11.8
Tengah
Tabel 2.5 Nilai Tengah
12

Hasil percobaan di atas dapat dibuat langkah-langkah perhitungan dan


pengujian sebagai berikut:
a. Model
Asumsikan bahwa kita hanya berurusan dengan lima macam perlakuan
demiakian pula dengan kelima merk mobil tersebut. Sehingga model yang
dihadapi adalah model tetap. Model linier yang sesuai dengan percobaan
diatas adalah:

Gambar 2.4 Model Linier

b. Asumsi
Asumsi yang dibutuhkan untuk menganalisis ini adalah (untuk model tetap):
1) Komponen Yijk = ,i ,j,k ,ijk bersifat aditif
2) Nilai-nilai i (i=1,2,3,4,5) tetap, =1 = 0 ( = )
3) Nilai-nilai i (j=1,2,3,4,5) tetap, =1 i = 0 () = )
4) Nillai-nilai k (k=1,2,3,4,5) tetap =1 I = 0 dan E (j) = j
5) ijk timbul secara acak, menyebar secara normal dan bebas dengan nilai
tengah nol dan ragam 2, atau ditulis ijk ~ (0,2)
c. Uji Hipotesis
1) Hipotesis
H0: 1 = 2 = = 5 = 0 (Tidak ada pengarauh campuran bensin terhadap
penggunaan bahan bakar)
H1: Ada 1 0 untuk i=1,2,3,4,5 (Minimal ada satu perlakuan campuran
bensin mempengaruhi penggunaan bahan bakar).
13

2) Signifikansi
= 0,05
3) Statistik uji

Fhitung perlakuan =

Perhitungan:
Proses perhitngan dapat mengikuti tahap-tahap berikut:
a) Derajat bebas (db) untuk setiap sumber keragaman
db total = r2 - 1= (5)(5) - 1 = 24
db baris (hari)= r 1 = 5 1 = 4
db kolom (merk mobil)= r 4 = 5 1 = 4
db perlakuan= r 1 = 5 1 = 4
db galat=(r - 1) (r - 2) = (5 - 1) (5 - 2) = 12
b) Dengan menggunakan notasi yij sebagai hasil penggunaan bahan
bakar (km/liter) dari model ke-j pada hari ke-i, r sebagai jumlah
perlakuan, maka proses perhitungan Jumlah Kuadrat (JK) sebagai
berikut:
2 (279)2
Faktor korelasi atau FK= = = 3113,64
2 25

Jumlah Kuadrat Total atau JKT=, 2 FK= 61,36


.2
Jumlah Kuadrat Baris atau JKB= = 7,36

. 2
Jumlah Kuadrat Kolom atau JKK= =13,36

2
Jumlah kuadrat Perlakuan atau JKP= =23,76

Jumlah Kuadrat Galat atau JKG= JKT-JKB-JKK-JKP=16,88


c) Menghitung Kuadrat Tungah (KT) melalui pembagaian setiap JK
dengan derajat bebasnya sebagai berikut:
7,36
Kuadrat Tengah Baris atau KTB= 1 = = 1,84
4
13,36
Kuadrat Tengah Kolom atau KTK= 1 = = 3,34
4
13,36
Kuadrat Tengah Perlakuan atau KTP=1 = = 5,94
4
14

16,88
Kuadrat Tengah Galat atau KTG=(1)(2) = = 1,41
12

d) Menghitung nilai Fhitung yakni:


1,84
Fhtg (Baris) = = 1,41 = 1,30
3,34
Fhtg (Baris) = = 1,41 = 2,37
5,94
Fhtg (Baris) = = 1,41 = 4,21

e) Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disusun tabel analisis


variansi (ANAVA) sebagai berikut:

Tabel 2.6 Anava

4) Daerah Kritis
H0 ditolak jika Fhitung> Ftabel (, (r1);(r1)(r2))
Keputusan: karena Fhitung untuk perlakuan nyata, maka kita
memutusakan untuk menolak H0. Hal ini berarti ada perbedaan yang
nyata diantara nilai-nilai tengah perlakuan.
5) Kesimpulan
Berdasarkan analisis variansi (ragam) diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa minimal ada satu perlakuan campuran bensin mempengaruhi
respon penggunaan bahan bakar. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
perlakuan mana yang paling efisien dapat dilakukan dengan pengujian
nilai tengah perlakuan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) merupakan suatu rancangan percobaan
dengan dua arah pengelompokan yaitu baris dan kolom.
2. Banyaknya perlakuan sama dengan jumlah ulangan sehingga setiap baris dan
kolm akan mengandung sumua perlakuan.
3. Pada rancangan ini, pengacakan dibatasi dengan mengelompokannya ke dalam
baris dan juga kolom, sehingga setiap baris dan kolom hanya akan mendapatkan
satu perlakuan.
4. Rancangan Bujur Sangkar Latin memiliki keuntungan dan kelemahan.
5. Pengacakan dan tata letak pada Rancangan Bujur Sangkar Latin dilakukan
dengan pengacakan pada baris dan pengacakan pada kolom. Sehingga setiap
perlakuan tidak ada yang sama dalam baris yang sama atau kolom yang sama.
6. Model linier Rancangan Bujur Sangkar Latin yaitu:

Gambar 3.1 Model Linier

3.2 Saran
Kita harus tau kapan kita menggunakan RBSL pada soal yang diberikan.
Sehingga perhitungan yang kita lakukan dapat menghasilkan nilai yang benar serta
dapat menarik kesimpulan yang benar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Auna, Atin. 2010. Analisis Kovarians pada Rancangan Bujur Sangkar Latin
dengan Data Hilang. Dalam Http://eprints.uny.ac.id, diunduh 12 Oktober
2016.

Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: CV.ARMICO.

Gomez, K. A. & A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian.


(Terjemahan). E. Syamsudin dan J. S. Baharsjah. Jakarta: UI Press.

Hanafiah, Kemas Ali. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Setyawan, Adi. 2011. Rancangan Percobaan : Rancangan Bujur Sangkar Latin.


Dalam Http://www.smartstat.info/blog/, diakses tanggal 12 Oktober 2016.

Sugandi, E & Sugiarto. 1994. Rancangan Percobaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Susilawati, Arning. Tanpa tahun. Rancangan Bujur Sangkar Latin. Dalam


Http://www.slideshare.net, diakses tangga 12 Oktober 2016.

Yitnosumarto. 1993. Percobaan Perancangan, Analisis dan Interpretasinya.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

16

Anda mungkin juga menyukai