Tugas Bahasa Indonesia Klompok 13
Tugas Bahasa Indonesia Klompok 13
Disusun Oleh :
KELOMPOK 13
ANA MAULANA (151061021)
DYGTA HADINAGARA (151061022)
FREDERIKUS BENMAR LEGA (151061008)
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih dan
lagi Maha Penyayang, kerena hanya ijin-Nya, sehingga penyusunan makalah ini,
yang berjudul Rancangan Bujur Sangkar Latin dapat terselesaikan.
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk membantu
kita sebagai mahasiswa dalam mempelajari, memilih dan melakukan prosedur
analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah dipilih yaitu Rancangan
Bujur Sangkar Latin yang kami bahas dalam makalah ini. Makalah ini juga dibuat
dengan sangat sederhana dengan maksud agar mahasiswa memahami Rancangan
Bujur Sangkar Latin dan dapat mengerjakan soal-soal penerapannya. Adapun
maksud dan tujuan lain yaitu untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah
Rancangan Percobaan, pada Jurusan Statistika di Institut Sains & Teknologi
AKPRIND, Yogyakarta.
Penyusun merasa bahwa dalam penyusunan makalah masih menemui
beberapa hambatan, disamping itu juga penyusun menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih sangat jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-
kekurangan lainnya, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari semua pihak.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis mengucapakan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Terima kasih tersebut
terutama diajukan kepada.
1. Noviana Pratiwi S.Si.,M.Sc. selaku dosen Rancangan Percobaan.
2. Orang Tua yang memberi dorongan kepada kami selaku penyusun.
3. Teman-teman mahasiswa Jurusan Statistika angkatan 2015 yang saling
memberi semangat dalam membuat makalah ini.
4. Semua pihak yang telah berjasa kepada penulis yang namanya tidak dapat
disebutkan satu-persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan
doa dan dukungannya selama ini.
ii
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
dan harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita yang membacanya.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................3
1.3 Tujuan ..........................................................................................................3
1.4 Manfaat ........................................................................................................4
BAB II .................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 Rancangan Bujur Sangkar Latin ..................................................................5
2.2 Pengacakan Perlakuan Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin ....................6
2.3 Ciri Rancangan Bujur Sangkar Latin ...........................................................7
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Dari Percobaan Bujur Sangkar Latin ..............7
2.4.1 Kelebihan .............................................................................................. 7
2.4.2 Kekurangan .............................................................................................. 8
2.5 Analisis dan perhitungan secara statistik dari Rancangan Percobaan
RBSL ..................................................................................................................8
2.5.1 Analisis RBSL.......................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15
3.2 Saran ...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4. Data tidak logis yaitu data yang nilainya terlalu ekstrim (berlebihan) untuk
dinyatakan dalam batas wajar materi percobaan. Data ini dinyatakan sebagai data
hilang jika hanya karena suatu kesalahan seperti kesalahan membaca
pengamatan, salinan tidak tepat, atau penggunaan peralatan yang tidak tepat.
Rancangan Bujur Sangkar Latin pada umumnya digunakan bila dalam
percobaan yang ingin dilakukan terdapat dua sumber variasi lain selain ragam yang
diakibatkan oleh perlakuan. Rancangan ini banyak digunakan di bidang Pertanian
di Lapangan atau di Laboratorium, Industri, Pendidikan, Pemasaran, Kedokteran,
dan Sosiologi. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang RBSL serta contoh
aplikasi disertai dengan penyelesaiannya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Rancangan Percobaan Bujur Sangkar
Latin (RBSL).
2. Mengetahui pengacakan dan bagan percobaan (tabulasi data) dari RBSL.
3. Mengetahui ciri-ciri Rancangan Percobaan Bujur Sangkar Latin (RBSL).
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Rancangan Percobaan Bujur
Sangkar Latin (RBSL).
5. Mengetahui analisis dan perhitungan secara statistik dari Rancangan Percobaan
Bujur Sangkar Latin (RBSL).
4
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi, menambah wawasan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan
mengenai Rancangan Bujur Sangkar Latin yang didapat setelah mengikuti
perkuliahan serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
5
6
umum adalah RBSL r r yang artinya RBSL dengan r buah baris dan r buah kolom
(Yitnosumarto, 1993: 84). RBSL akan menjadi suatu rancangan yang sangat tidak
efektif bila percobaan tersebut melibatkan perlakuan dalam jumlah besar karena
RBSL biasanya di beri ukuran bergantung pada banyaknya perlakuan. Jika dalam
suatu percobaan melibatkan r buah perlakuan, maka didapatkan RBSL r r yang
memerlukan r2 unit percobaan. Untuk jumlah perlakuan yang lebih kecil dari empat
dalam RBSL akan mengakibatkan jumlah db galat percobaan menjadi sangat kecil
dengan konsekuensinya bahwa kuadrat tengah dari galat percobaan menjadi besar.
Dengan demikian, secara umum RBSL hanya digunakan untuk percobaan yang
menggunakan empat sampai delapan perlakuan.
4 D C A B
3 C D B A
1 A B C D
2 B A D C
4 3 1 2
Tabel 2.1 Pengacakan Posisi Baris
7
Pengacaka arah kolom dengan cara yang sama misalkan kita mendapatkan urutan
pengacakan yaitu 4,2,1,3 artinya kolom ke-4 pindah ke kolom 1, kolom ke-2 tetap,
kolom ke-1 menjadi kolom ke 3, dst.
4 B C D A
3 A D C B
1 D B A C
2 C A B D
4 2 1 3
Tabel 2.2 Pengacakan Posisi Kolom
2.4.2 Kekurangan
1. RBSL tidak efektif bila percobaan melibatkan perlakuan dalam jumlah
besar.
2. Banyaknya baris, kolom, dan perlakuan harus sama, sehingga semakin
banyak perlakuan, satuan percobaan yang diperlukan juga semakin banyak.
3. Apabila banyaknya kelompok bertambah besar, galat percobaan per satuan
percobaan juga cendrung meningkat.
4. Asumsi modelnya sangat mengikat, yaitu bahwa tidak ada intreaksi antara
sembarang dua atau semua kriteria yaitu baris, kolom, dan perlakuan.
5. Pengacakan yang diperlukan sedikit lebih rumit dari pengacakan rancangan-
rancangan sebelumnya.
6. Derajat bebas galatnya yang lebih kecil dibanding dengan rancangan lain
yang berukuran sama akan menurunkan tingkat ketelitian terutama apabila
jumlah perlakuannya berukuran kecil.
7. Memerlukan pengetahuan atau pemahaman dasar dalam menyusun satuan
percobaan yang efektif.
8. Apabila data yang hilang meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, maka
hasil analisisnya diragukan karena perlakuan menjadi tidak seimbang.
Model di atas diartikan bahwa besarnya hasil observasi yang dicatat dari
baris ke-i, kolom ke-j dan perlakuan ke-k dipengaruhi oleh rata-rata umum,
pengaruh baris ke-i, pengaruh perlakuan ke-k, pengaruh kolom ke-j dan besarnya
sesatan random. Apabila tidak terdapat interaksi antara baris, kolom dan perlakuan
maka model disebut model aditif sempurna.
Adapun langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah:
1. Model Asumsi
2. Uji Hipotesis
a. Hipotesis
1) Model efek tetap
H0: 1 = 2 = . . . . = r (Semua perlakuan memberikan hasil yang sama
terhadap respon)
H1: i j (Paling sedikit dua buah perlakuan memberikan hasil yang
berbeda terhadap respon), atau
H0: 1 = 2 = . . . . = r = 0 (Perlakuan tidak mempengaruhi respon)
H1: i 0 (Perlakuan mempengaruhi respon)
2) Model efek random
H0: = 0 (keragaman tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: > 0 (keragaman berpengaruh terhadap respon yang diamati)
b. Menentukan atau signifikansi
c. Statistik uji
(Fhitung = KTP/KTG, Fhitung = KTB/KTG, Fhitung = KTK/KTG)
d. Menentukan daerah kritis
10
4. Studi kasus
Suatu percobaan telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pencanpuran
bensin terhadap penghematan bahan bakar yang diukur melalui jarak tempuh
(km/liter). Karena keterbatasan mobil yang ada maka, diputuskan menggunakan
RBSL; dengan memperpanjang waktu percobaan. Terdapat lima merk mobil
yang berbeda yaitu: Daihatsu (P), Honda (H), Nissan (N), Susuki (S), dan
Toyota (T). Pelakuan yang dicobakan sebanyak 5 macam yaitu:
A: kontrol (bensin tanpa campuran)
B: kontrol + bahan X yang diproduksi perusahaan I
C: kontrol + bahan Y yang diproduksi perusahaan II
D: kontrol + bahan U yang diproduksi perusahaan I
E: kontrol + bahan V yang diproduksi perusahaan II
Misalkan telah dilakukan pengacakan seperti prosedur di atas diperoleh hasil
sebagai berikut:
Perlakuan A B C D E
Total 47 60 59 54 59
Nilai
9.4 12 11.8 10.8 11.8
Tengah
Tabel 2.5 Nilai Tengah
12
b. Asumsi
Asumsi yang dibutuhkan untuk menganalisis ini adalah (untuk model tetap):
1) Komponen Yijk = ,i ,j,k ,ijk bersifat aditif
2) Nilai-nilai i (i=1,2,3,4,5) tetap, =1 = 0 ( = )
3) Nilai-nilai i (j=1,2,3,4,5) tetap, =1 i = 0 () = )
4) Nillai-nilai k (k=1,2,3,4,5) tetap =1 I = 0 dan E (j) = j
5) ijk timbul secara acak, menyebar secara normal dan bebas dengan nilai
tengah nol dan ragam 2, atau ditulis ijk ~ (0,2)
c. Uji Hipotesis
1) Hipotesis
H0: 1 = 2 = = 5 = 0 (Tidak ada pengarauh campuran bensin terhadap
penggunaan bahan bakar)
H1: Ada 1 0 untuk i=1,2,3,4,5 (Minimal ada satu perlakuan campuran
bensin mempengaruhi penggunaan bahan bakar).
13
2) Signifikansi
= 0,05
3) Statistik uji
Fhitung perlakuan =
Perhitungan:
Proses perhitngan dapat mengikuti tahap-tahap berikut:
a) Derajat bebas (db) untuk setiap sumber keragaman
db total = r2 - 1= (5)(5) - 1 = 24
db baris (hari)= r 1 = 5 1 = 4
db kolom (merk mobil)= r 4 = 5 1 = 4
db perlakuan= r 1 = 5 1 = 4
db galat=(r - 1) (r - 2) = (5 - 1) (5 - 2) = 12
b) Dengan menggunakan notasi yij sebagai hasil penggunaan bahan
bakar (km/liter) dari model ke-j pada hari ke-i, r sebagai jumlah
perlakuan, maka proses perhitungan Jumlah Kuadrat (JK) sebagai
berikut:
2 (279)2
Faktor korelasi atau FK= = = 3113,64
2 25
16,88
Kuadrat Tengah Galat atau KTG=(1)(2) = = 1,41
12
4) Daerah Kritis
H0 ditolak jika Fhitung> Ftabel (, (r1);(r1)(r2))
Keputusan: karena Fhitung untuk perlakuan nyata, maka kita
memutusakan untuk menolak H0. Hal ini berarti ada perbedaan yang
nyata diantara nilai-nilai tengah perlakuan.
5) Kesimpulan
Berdasarkan analisis variansi (ragam) diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa minimal ada satu perlakuan campuran bensin mempengaruhi
respon penggunaan bahan bakar. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
perlakuan mana yang paling efisien dapat dilakukan dengan pengujian
nilai tengah perlakuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) merupakan suatu rancangan percobaan
dengan dua arah pengelompokan yaitu baris dan kolom.
2. Banyaknya perlakuan sama dengan jumlah ulangan sehingga setiap baris dan
kolm akan mengandung sumua perlakuan.
3. Pada rancangan ini, pengacakan dibatasi dengan mengelompokannya ke dalam
baris dan juga kolom, sehingga setiap baris dan kolom hanya akan mendapatkan
satu perlakuan.
4. Rancangan Bujur Sangkar Latin memiliki keuntungan dan kelemahan.
5. Pengacakan dan tata letak pada Rancangan Bujur Sangkar Latin dilakukan
dengan pengacakan pada baris dan pengacakan pada kolom. Sehingga setiap
perlakuan tidak ada yang sama dalam baris yang sama atau kolom yang sama.
6. Model linier Rancangan Bujur Sangkar Latin yaitu:
3.2 Saran
Kita harus tau kapan kita menggunakan RBSL pada soal yang diberikan.
Sehingga perhitungan yang kita lakukan dapat menghasilkan nilai yang benar serta
dapat menarik kesimpulan yang benar.
15
DAFTAR PUSTAKA
Auna, Atin. 2010. Analisis Kovarians pada Rancangan Bujur Sangkar Latin
dengan Data Hilang. Dalam Http://eprints.uny.ac.id, diunduh 12 Oktober
2016.
Hanafiah, Kemas Ali. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
16