Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

TATA LAKSANA

4.1. Waktu Pelayanan


RSU Mitra Sejati melayani penyediaan darah yang aman selama 24 jam

4.2. Permintaan Darah

BDRS Rumah Sakit Umum Mitra sejati bekerja sama dengan PMI medan , permintaan darah
sesuai kebutuhan rumah sakit ke PMI Medan dengan transportasi distribusi darah dengan
menggunakan cool box transportasi darah. Dan darah disimpan di kulkas bank darah.

No Kegiatan Persyaratan
1 Instruksi permintaan darah - Setiap permintaan darah harus disertai dengan formulir
permintaan darah yang telah diisi lengkap dan
ditandatangani oleh Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) disertai sampel darah pasien
- Untuk permintaan darurat harus dilengkapi dengan
alasan permintaan darurat
2 Pengisian formulir Harus diisi dengan informasi:
permintaan darah yang a. Identitas pasien terdiri dari : nama lengkap, tanggal
disediakan oleh Rumah Sakit lahir, nomor rekam medis, jenis kelamin
b. Ruang perawatan
c. Tanggal permintaan dan tanggal rencana transfusi
d. Diagnosis klinis
e. Indikasi transfusi
f. Golongan darah pasien
g. Jenis dan volume komponen darah yang diminta
h. Nama dokter DPJP, dilengkapi tanda tangan DPJP
atau dokter yang meminta
i. Nama dan tanda tangan personil yang mengambil
sampel darah
3 Pengambilan sampel darah Sampel darah pasien untuk pemeriksaan pratransfusi
pasien diambil langsung dari pembuluh darah pasien dan harus
ditampung di dalam tabung tersendiri . Sampel darah itu
harus diberi pengenal yang jelas dengan nama lengkap
pasien, nomor registrasi rumah sakit serta ruangan yang
bersangkutan, kemudian dikirim secepatnya ke
laboratorium, bersamaan dengan formulir permintaaan
darah lengkap.
4 Penyerahan formulir Formulir permintaan darah diserahkan secara bersamaan
permintaan darah ke BDRS dengan sampel darah pasien ke BDRS oleh petugas
Rumah Sakit
5 Penyerahan darah dari BDRS - Pada tanggal rencana transfusi, perawat atau dokter
ke Ruang Perawatan mengkonfirmasi apakah transfusi tetap berlangsung
atau ditunda.
- Bila transfusi ditunda lebih dari 3 x 24 jam, darah
dapat diberikan kepada pasien yang lebih
membutuhkan
6 Dokumentasi Harus ada sistem dokumentasi permintaan darah di ruang
perawatan yang disimpan didalam folder rekam medis
pasien

4.3. Penerimaan permintaan darah dan/atau komponen darah serta sampel pasien

No Kegiatan Persyaratan
1 Pengecekan identitas Petugas BDRS harus memeriksa identitas pasien pada
pasien formulir permintaan dan pada label sampel darah
2 Pengecekan sampel darah - Petugas BDRS harus memeriksa kondisi sampel.
pasien - Jika kondisi sampel tidak layak (lisis, menggumpal,
volume kurang, label tidak sesuai dengan formulir
permintaan darah atau sampel tanpa label) sampel darah
dibuang dan harus dimintakan sampel darah yang baru
3 Pengecekan formulir Apabila formulir permintaan darah tidak lengkap atau tidak
permintaan darah terbaca, formulir permintaan darah dikembalikan ke ruangan
4 Pengecekan usia sampel Pengecekan usia sampel darah
darah
Jenis sampel Suhu simpan Max usia
sampel
Darah EDTA 18 250C 24 jam
Darah EDTA 40C 3 hari
Serum/Plasma 40C 1 minggu
5 Penyerahan darah dari - Pada tanggal rencana transfusi, perawat atau dokter
BDRS ke Ruang mengkonfirmasi apakah transfusi tetap berlangsung atau
Perawatan ditunda.
- Bila transfusi ditunda lebih dari 3 x 24 jam, darah dapat
diberikan kepada pasien yang lebih membutuhkan
6 Dokumentasi Harus ada sistem dokumentasi permintaan darah di ruang
perawatan yang disimpan didalam folder rekam medis
pasien
4.4. Darah Dan Komponen Darah

1. Contoh Bentuk Sedian Darah Dan Komponen Darah

Darah Lengkap (Whole Packed Red Cell (PRC) Trombosit


Blood)

Indikasi : Suhu simpan 42C. Lama Sering diperlukan pada kasus


simpan darah 24 jam dengan perdarahan yang disebabkan
- Tranfusi darah lengkap sistem terbuka. oleh kekurangan trombosit
hanya untuk mengatasi
perdarahan akut dan Indikasi : Indikasi
massif, meningkatkan dan
dan mempertahankan - Kehilangan darah >20% dan - Kelainan fungsi trombosit
proses pembekuan. volume darah lebih dari - Trombositopenia
- Penggantian volume pada 1000ml - Purpura trombositopenia
pasien dengan syok - Hemoglobin <8g/dl autoimun
hemoragi, trauma atau luka - Hemoglobin < 10gr/dl
bakar dengan penyakit-penyakit
utama (misalnya: empisema,
atau penyakit jantung
iskemik)
- Hemoglobin <12gr/dl dan
tergantung pada ventilator

2. Penyimpanan darah dan komponen darah dilakukan dalam tempat dan suhu optimal yaitu :

Jenis Darah Suhu Penyimpanan Lama Tempat


(0C ) Penyimpanan Penyimpanan
WB ( Whole Blood ) 2-6 35 hari Blood Bank
(antikoagulan Refrigerator
CPDA)
PRC ( Packed Red Cell ) 2-6 35 hari Blood Bank
(antikoagulan Refrigerator
CPDA)
TC ( Trombocyte 20-24 5 hari Platelet Agitator
Concentrate)
Trombocyte Apheresis 20-24 5 hari Platelet Agitator
FFP ( Fresh Frozen Plasma -30 1 tahun Freezer
)
AHF ( Anti Hemofili -30 1 tahun Freezer
Faktor)/Cryopresipitate
WE ( Wash Eritrosit)/PRC 2-6 24 jam Blood Bank
cuci Refrigerator
3. Penyimpanan darah dengan system First In First Out (FIFO)
4. Tersedia SPO penyimpanan darah.

4.5. Penyerahan darah yang diminta pasien

1. Penyerahan darah dilakukan berdasarkan permintaan dokter dengan formulir permintaan.


2. Darah dikeluarkan setelah melalui pemeriksaan crossmatch dengan hasil compatible
3. Petugas BDRS Rumah Sakit Umum Mitra Sejati mencocokan dan meneliti identitas pada
formulir permintaan darah transfuse/pengeluaran darah dengan label kantong darah.
4. Petugas ruangan/perawat meneliti kembali Rumah Sakit Umum Mitra Sejati mencocokan
dan meneliti kembali identitas pada formulir permintaan darah transfuse/pengeluaran darah
dengan label kantong darah.
5. Petugas ruangan/perawat membawa darah yang akan ditransfusikan dari BDRS ke Ruangan
dengan Coolbox yang disertai ice pack.
6. Kantong darah yang dikeluarkan satu per satu kantong dari Bank Darah kecuali atas
permintaan dokter.

4.6. Pemberian darah ke pasien

1. Cuci tangan
2. Beri tahu orangtua pasien dan pasien (bila sudah mengerti) tentang tindakan yang akan
dilakukan dan jelaskan prosedur yang akan dikerjakan
3. Siapkan peralatan untuk transfusi darah
4. Ukur tanda vital pasien sebelum melaksanakan transfusi
5. Siapkan area penusukan jarum transfuse
6. Perikasakan kantong darah dengan teliti dengan disaksikan oleh petugas lainnya :
- Nama pasien
- Golongan darah
- Nomor darah
- Jenis darah
- Rhesus
- Tanggal kadaluarsa
7. Pasien harus terpasang IV line dengan abbocath ukuran besar dan menggunakan blood set
dengan filter standar
8. Sebelum memberikan tranfusi, IV line pasien harus dibilas Normal Saline (NS) 50-100
ml, terutama bila akan diberikan PRC. Penggunaan larutan selain NaCl fisiologik dapat
merugikan, sebab larutan glukosa menyebabkan penggumpalan dan mengurangi survival
eritrosit, sedangkan ringer laktat menyebabkan terbentuknya bekuan.
9. Suhu darah pada saat diberikan tidak terlampau dingin karena dapat menyebabkan
aritmia jantung, meskipun demikian tindakan menghangatkan darah secara aktif tidak
dianjurkan karena dapat merusak eritrosit dan mempercepat pertumbuhan
bakteri.Darah tidak boleh dikeluarkan dari lemari pendingin lebih dari 30 menit kecuali
jika digunakan
10. Darah yang akan di tranfusikan ke pasien harus dicocokkan dengan identitas pasien.
Perawat juga harus melihat tanggal kadaluarsa darah yang akan ditranfusikan ke pasien.
Hal ini ditujukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian darah.
11. Pada pasien dengan resiko gagal jantung kongestif, pasien harus diberikan diuretic untuk
mencegah overload cairan. Acetaminophen dan / atau antihistamin seperti dipenhydramin
mungkin diberikan sebelum tranfusi untuk mencegah reaksi tranfusi
12. Transfusi sel darah merah (darah lengkap, darah merah pekat, darah lengkap segar) tidak
perlu dihangatkan dan diberikan tidak boleh lebih dari 4 jam (15 tts / menit)
13. Transfusi trombosit harus segera diberikan setelah dikeluarkan dari penyimpanan dan
diberikan tidak lebih dari 20 menit (13 tts / menit)
14. Obat tidak boleh dimasukkan ke dalam kantong darah
15. Pasien transfusi dipantau 15 menit pertama, kemudian setiap 1 jam. Hal ini bertujuan
untuk melihat adanya reaksi alergi tranfusi. Bila terjadi reaksi tranfusi segera hentikan
tranfusi
16. Sebaiknya tiap 500 ml darah sudah masuk dalam waktu tidak lebih dari 2 jam, dan
jangan menangguhkan transfusi dari kantong darah yang telah terbuka sebab
memperbesar kemungkinan kontaminasi dengan bakteri.
17. Selang transfusi diganti setelah 12 jam, untuk menghindari adanya bakteri pyrogen yang
dapat menyebabkan reaksi tranfusi.
18. Pada cuaca panas selang transfusi diganti lebih sering atau setiap setelah 4 kantong darah
bila ditransfusi kurang dari 12 jam

Hal-hal yang Perlu diperhatikan selama transfusi :


a. Reaksi transfusi terhadap pasien
b. Infus, tetesan, jenis cairan
c. Tanggal kadaluarsa cairan infus dan darah
d. Bekerja dengan tehnik aseptic

Reaksi transfuse

Reaksi Alergi Reaksi Pyrogen Overtransfusi

Terjadi disebabkan oleh - Dapat timbul selama atau - Menghentikan pemberian


hipersensitivitas penderita setelah transfusI darah seketika dan
terhadap protein dalam darah - Reaksi khas berupa menggantinya dengan
donor. peningkatan temperatur cairan Normal Saline 0,9
antara 38C-40C. %
Gejala : - Demam dengan kenaikan - Cek ulang darah yang
lebih 1 derajat celsius diberikan ke pasien
dengan menggigil, (cocokkan dengan
- Demam dengan menggigil,
kemerahan, kegelisahan identitas dan tgl expired)
- Muntah-muntah,
dan ketegangan dapat - Pertahankan IV line dan
- Takikardi,
disertai dengan nyeri berikan cairan adekuat
- Urtikaria
kepala dan nyeri pinggang. engan cairan kristaloid
- Edema pada wajah,
- Kondisi ini jarang atau koloid, dan hitung
- TD menurun berlanjut menjadi berat urine output
- Yang paling terberat syok - Observasi TTV, TD dan
anafilaktik Disebabkan oleh zat-zat nadi
pirogen dalam darah dan - Berikan ventilasi yang
peralatan transfusi gejalanya adekuat
sering sukar dibedakan dengan - Melaporkan kepada dokter
reaksi alergi tentang kejadian reaksi
Pyrogen merupakan produk - Kejadian reaksi tranfusi
metabolisme bakteri harus dicatat di Rekam
Medis pasien, dengan
mencantumkan nomor seri
kantong darah.

Tindakan spesifik :

- Pemberian anti histamin


(klorfeniramin atau
difenhidramin)
- Tambahkan pula dengan
kortikosteroid
(dexametason).
- Reaksi ini sebenarnya
dapat dicegah dengan
pemberian dexametason
atau difenhidramin secara
IM atau oral sesaat
sebeum transfusi
dilakukan pada
penderita dengan riwayat
alergi.

Terjadi karena setelah


pemberian yang cepat dan
banyak terutama karena
tambahan cairan koloid dan
seluler Jika terjadi
overtransfusi, transfusi harus
segera dihentikan, pengobatan
sesuai dengan payah jantung
akut dengan digitalisasi,
oksigen dan diuretik
4.7. Kualitas dan keamanan darah

Pelayanan darah yang berkualitas adalah pelayanan darah dengan sistem distribusi tertutup
dengan metode rantai dingin sesuai standart, yaitu pelayanan yang dilakukan seluruhnya oleh
petugas kesehatan dan UTD dengan memperhatikan suhu penyimpanan darah saat
didistribusikan. Pada sistem tertutup ini keluarga pasien tidak lagi dilibatkan sebagai pelaksana
distribusi
Salah satunya yang sangat mempengaruhi kualitas pelayanan darah adalah sistem distribusi
atau transportasi tertutup. Dalam sistem distribusi / transportasi tertutup ini darah mulai proses
penyadapan dari pendonor baik sukarela maupun pengganti, skrening di UTD, pengiriman ke
Bank Darah Rumah Sakit, pengiriman ke ruang perawatan serta proses transfusi dilakukan oleh
petugas. Dalam sistem distribusi / transportasi darah tertutup ini tidak melibatkan keluarga
pasien sebagai pelaksanan distribusi / transportasi.
Di Rumah Sakit yang bertanggung jawab untuk menjaga agar darah tidak dikeluarkan dari
Bank Darah sebelum siap untuk di transfusikan ada pada staf Bank Darah. Untuk distribusi /
pengiriman darah suhu harus terjaga tetap pada suhu 2 - 6 C dan harus menggunakan Cool Box
Pelayanan transfusi darah aman harus memenuhi beberapa prinsip yaitu:
a. Darah berasal dari donor sukarela, sehat dan memenuhi kriteria sebagai donor darah
resiko rendah (low risk donor) terhadap tertular penyakit infeksi menular lewat transfusi
darah.
b. Seluruh proses pengamanan, pengolahan dan peynimpanan serta kualitas bahan habis
pakai sesuai standar.
c. Distribusi dilakukan dengan rantai dingin oleh petugas yang berwenang serta mengikuti
standar prosedur operasional (sistem distribusi tertutup).
d. Pemakaian secara rasional, indikasi dan pemilihan komponen berdasarkan analisa medis
yang tepat.

4.8. Cross matching dan tes kecocokan

Pemeriksaan uji silang serasi bertujuan untuk menentukan cocok tidaknyadarah donor
dengan darah penerima untuk persiapan transfusi darah.Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
memastikan bahwa transfusi darah tidak menimbulkan reaksi apapun pada resipien serta sel-sel
darah merah bisa mencapaimasa hidup maksimum setelah diberikan. Uji silang serasi dilakukan
untuk memastikan bahwa tidak ada antibodi pada darah pasien yang akan bereaksi dengan darah
donor atau sebaliknya. Bahkan walaupun golongan darah ABO dan Rh pasien dan donor telah
diketahui, adalah hal mutlak untuk melakukan uji silang serasi.Mayor crossmatch adalah serum
penerima dicampur dengan sel donor dan minor cross match adalah serum donor dicampur
dengan sel penerima.

Cara Kerja Cross Match Dengan Biorad/Diamed Gel Tes

I. Buat Sspensi sel pasien dan donor 0.8 - 1%.


1. Masukkan 0,5 ml Dil 2 dengan Dispenser ke dalam tabung
2. Ambil 5 ul (mikroliter) PRC atau 10 ul WB, masukkan tabung
3. Campur dan homogenkan Suspensi 0,8 1%
II. Ambil Liss / Coombs Card, tandai dengan identitas Pasien / Donor, buka penutup
alumunium. Dengan bantuan mikropipet, masukkan :
MAYOR : 50 ul Suspensi Sel Donor + 25 ul Serum Pasien
MINOR : 50 ul Suspensi Sel Os + 25 ul Serum Donor
AUTO KONTROL : 50 ul Suspensi Sel Os + 25 ul Serum Pasien
III. Masukkan kartu ke Inkubator.
Inkubasi 37 C, 15 menit ( tekan tombol timer 1 / 2 / 3 )
IV. Pindahkan kartu ke Centrifuge
Tekan tombol Start ( Centrifuge selama 10 menit )
V. Baca Reaksi secara makroskopis

Cara Kerja Direct Coombs Tes

1. Buat Suspensi Os 0,8 1% ( cara sama seperti diatas )


2. Ambil Liss / Coombs Card, tandai dengan identitas Pasien.
3. Masukkan 50 ul Suspensi Sel Pasien.
4. Putar di Centrifuge ( tekan tombol Start )
5. Baca Reaksi

Cara Pooling Untuk Inter Cross Donor ( Auto Pool )

Maksimum pooling untuk 3 kantong darah


Cara Pooling :
a. Potong selang pada kantong donor yang akan di PoolinG
b. Teteskan pada 2 tabung kosong masing-masing sel darah merah donor yang akan di-pool
dan serum/plasma donor yang akan di-pool dengan jumlah yang sama .
c. Homogenkan sel darah merah pada tabung yang berisi pooling sel darah merah donor,
buat suspensi 1% dengan Diluent 2 dengan cara seperti di atas.
d. Lakukan Cross Match seperti biasa
INTER CROSS : 50 ul pool Suspensi Sel Donor + 25 ul pool serum Donor

Intepretasi Hasil Cross Match

No Mayor Minor AC/DCT Kesimpulan


1 - - - Darah keluar
2 + - - Ganti darah donor/rujuk
3 - + - Berikan PRC/Ganti Darah
Donor
4 - + + Beri PRC bila minor lebih
kecil atau sama dengan
AC/DCT
5 + + + Lihat Ket. No. 5
Keterangan :
1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC = negatif
Darah pasien kompatibel dengan darah donor
Darah boleh dikeluarkan
2. Crossmtacth Mayor = positif, Minor = negatif, AC = negatif
Periksa sekali lagi Golongan darah Os apakah sudah sama dengan donor, apabila gol.
Darah sudah sama :
Artinya ada Irregular Antibody pada Serum Os
Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai didapat hasil cross negatif pada
mayor dan minor
Apabila tidak ditemukan hasil crossmatch yang kompatibel meskipun darah donor telah
diganti maka harus dilakukan Screening dan Identifikasi Antibody pada Serum Os, dalam
hal ini sampel darah dikirim ke UTD Pembina terdekat
3. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = Negatif
Artinya ada Irregular Anti Body pada Serum / Plasma Donor.
Solusi : Ganti dengan darah donor yang lain, lakukan crossmatch lagi
4. Crossmatch Mayor = negatif, Minor = positif, AC = Positif
Lakukan Direct Coombs Test pada OS
Apabila DCT = positif, hasil positif pada crossmatch Minor dan AC berasal dari
autoantibody
Apabila derajad positif pada Minor sama atau lebih kecil dibandingkan derajad positif
pada AC / DCT, darah boleh dikeluarkan
Apabila derajad positif pada Minor lebih besar dibandingkan derajad positif pada AC /
DCT, darah tidak boleh dikeluarkan. Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai
ditemukan positif pada Minor sama atau lebih kecil dibanding AC / DCT
5. Mayor, Minor, AC = positif :
Periksa ulang golongan darah Os maupun donor, baik dengan cell grouping maupun back
typing, pastikan tidak ada kesalahan gol. Darah
Lakukan DCT pada Os, apabila positif, bandingkan derajat positif DCT dg Minor,
apabila derajat positif Minor sama atau lebih rendah dari DCT, maka positif pada Minor
dapat diabaikan, artinya positif tersebut berasal dari autoantibody.
Sedangkan positif pada Mayor, disebabkan adanya Irregular Anti Body pada Serum Os,
ganti dengan darah donor baru sampai ditemukan hasil Mayor negatif

4.9. Pengadaan darah rutin dan darurat.


a. Permintaan Darah Rutin
1. Permintaan darah ke UTD sesuai kesepakatan dengan UTD dan tertuang dalam Ikatan
Kerja Sama (IKS)
2. Tersedia SPO
3. Transportasi distribusi darah dengan menggunakan coolbox transportasi darah yang
disertai icepack.
b. Permintaan Darah Dalam Keadaan Khusus
Permintaan dalam keadaan khusus adalah dalam keadaan keadaan darurat, jika persediaan
darah di BDRS sudah habis sesuai kesepakatan dengan UTD dan tertuang dalam IKS
1. Permintaan darah diluar perencanaaan rutin, misalanya permintaan dalam bentuk
komponen darah, Rhesus negatif, darah langka dan pada kejadian luar biasa (KLB)
2. Formulir permintaan darah diisi lengkap dan pihak laboratorium menghubungi
bagian PMI untuk permintaan darah yang dibutuhkan, dan langsung di lakukan
pemesanan
3. Tersedia SPO permintaan darah dalam keadaan khusus.

Anda mungkin juga menyukai