Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

B. Pengkajian

1. Identitas Klien

Data Pengkajian Pasien 1 Pasien 2


Nama/Nama panggilan : An.M An.A
Tempat tgl lahir/usia : 11 Februari 2013/ 4 tahun 18 Juli 2016/ 21 bulan
Jenis kelamin : Perempuan Laki-laki
Agama : Islam Islam
Pendidikan : - -
Alamat : Palembang Palembang
Tgl masuk : 04 Juni 2017 23 Juni 2017
Tgl pengkajian : 05 Juni 2017 25 Juni 2017
Diagnosa medik : Gastroenteritis Gastroenteritis
No. Register :

2. Identitas Orang Tua

Ayah

Data Pengkajian Pasien 1 Pasien 2


Nama : Tn.K Tn.S
Usia : 36 Tahun 32 Tahun
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Swasta
Agama : Islam Islam
Alamat : Palembang Palembang

Ibu

Data Pengkajian Pasien 1 Pasien 2


Nama : Ny.S Ny.E
Usia : 34 Tahun 27 Tahun
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Agama : Islam Islam
Alamat : Palembang Palembang

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Riwayat
No Kesehatan Pasien 1 Pasien 2
Sekarang
1. Keluhan Utama An.M buang air besar cair An.A buang air besar 6x
Masuk RS lebih dari 10 kali sekitar 150 perhari dengan konsistensi
cc dalam sehari dengan cair.
konsistensi cair tanpa ampas
dan bau khas.
2. Riwayat Ibu klien (Ny.S) Ibu klien (Ny.E) mengatakan
Keluhan Utama mengatakan An. M pasien mengalami demam
memakan makanan yang setelah ibu pasien mengganti
sudah basi karena pada saat produk susu yang biasa
An.M makan diketahui oleh dikonsumsi oleh pasien,
Ibu An.M dan kemungkinan kemudian dibawa ke bidan
besar diare yang dialami terdekat dan diberi obat oleh
An.M disebabkan oleh bidan tersebut.
faktor makanan yang sudah
basi, dan kemudian An.M
panas, terutama pada malam
hari
3. Keluhan Pada An.M buang air besar cair Pasien mengalami muntah 3x
Saat Pengkajian dengan konsistensi tanpa seperti susu dan buang air
ampas dan bau khas besar 4x dengan konsistensi
cair

4. Riwayat Kesehatan Lalu

No Riwayat Kesehatan Lalu Pasien 1 Pasien 2


1. Klien pernah mengalami penyakit Demam Demam
2. Pada umur 3 tahun 12 bulan
3. Diberikan obat oleh Dokter Dokter
4. Jenis obat yang didapat Paracetamol Paracetamol
5. Riwayat kecelakaan Tidak ada Tidak ada
6. Riwayat mengkonsumsi obat- Tidak ada Tidak ada
obatan tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat/ subtansi kimia
yang berbahaya
7. Perkembangan anak dibanding Baik Baik
saudara-saudaranya
8. Klien pernah mengalami penyakit Klien pernah Klien tidak
mempunyai mempunyai riwayat
riwayat penyakit penyakit yang sama
yang sama namun dan tidak pernah
tidak sampai dirawat di Rumah
dirawat di Rumah Sakit.
Sakit.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Genogram

An. G

Keterangan :

: Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

III. Riwayat Immunisasi (Imunisasi Lengkap)

Reaksi
Waktu
No Jenis Imunisasi Frekuensi Setelah Frekuensi
Pemberian
Pemberian
1. BCG 0 bulan 1 Pembengkakan 1 Minggu
2. DPT (I, II, III) 2 bulan 3 Demam 2 hari
3. POLIO (I, II, III, IV) 3 bulan 4 - -
4. Campak 10 bulan 1 - -
5. Hepatitis 12 bulan 1 - -

IV. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik

1. Berat badan sebelum sakit : 20 kg

2. Tnggi badan cm : 18 kg

3. Waktu tumbuh gigi bulan : 5 bulan

4. Jumlah gigi buah : 2 gigi depan bawah

B. Perkembangan Tiap tahap

Usia anak saat

1. Berguling : 2 bulan

2. Duduk : 8 bulan

3. Merangkak :-

4. Berdiri :-

5. Berjalan :-

6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 bulan

7. Bicara pertama kali bulan :-

8. Berpakalan tanpa bantuan :-

V. Riwayat Nutrisi

A. Pemberian ASI

1. Jenis pemberian : Eksklusif

2. Lama pemberian ASP : 9 bulan

B. Pemberian Susu Formula


1. Alasan pemberian

Ibu mengatakan sebagai makanan tambahan

2. Jumlah pemberian

150 cc, 3 kali perhari

3. Cara pemberian

Botol Dot

Pola Perubahan Nutrisi tiap Tahap Usia Sampai Nutrisi Saat Ini

Lama
Usia Jenis Nutrisi Cara Pemberian
Pemberian
0-6 bulan ASI 6 bulan Disusui

Bubur Susu Disuap


7-9 bulan ASI 7-12 bulan Disusui

Bubur Susu Nasi Tim Disuap

Buah Disuap

Biskuit Disuap

Disuap
VI. Riwayat Psikososial

A. Anak tinggal bersama : Orang tua


B. Lingkungan berada di : Pemukiman umum
C. Rumah dekat dengan : Pemukiman warga, tempat bermain di

sekitar lingkungan rumah


Rumah ada Tangga : Tidak ada

Hubungan antar anggota keluarga : Harmonis

Pengasuh anak : Ibu klien


VII. Reaksi Hospitalisasi

A. Reaksi orang tua keluarga terhadap hospitalisasi

1 Ibu membawa anaknya ke RS : Orangtua pasien mengatakan setelah


karena dibawa ke dokter didiagnosa DBD dan

harus segera dilarikan ke RS


2 Apakah dokter menceritakan : Ya

tentang kondisi anak

3 Perasaan orang tua saat ini : Cemas, khawatir dengan kondisi anaknya
4 Orang tua selalu berkunjung : Ya

ke RS
5 Yang tinggal dengan anak : Ibu klien

selama di RS

B. Reaksi anak terhadap hospitalisasi

Reaksi anak terhadap cemas adalah tenang, anak tak cemas, kadang-

kadang

rewel.

C. Reaksi sibling terhadap hospitalisasi

Pasien tampak terlihat cemas dan takut sehingga ia ingin ditunggui

orangtuanya terutama ibunya.

VIII. Aktivitas sehari-hari

A. Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Selera Makan Baik Kurang

2. Jenis Makanan yang nasi, lauk pauk, sayur nasi, lauk pauk, sayur

Biasa dimakan kadang-kadang buah kadang-kadang buah

3. Porsi Makan 3 x sehari porsi 3 x sehari

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis Minuman Air Putih Air Putih

2. Frekuensi Minum 6-7 gelas sehari 3-4 gelas sehari

3. Kebutuhan Cairan Baik Kurang

4. Cara Pemenuhan Minum Sendiri Dibantu Orangtua

C. Eliminasi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. BAB

a. Tempat pembuangan WC WC

b. Frekuensi 4-5 kali sehari 1 kali sehari

c. Konsistensi Lembek Lembek

d. Kesulitan Kurang normal Tidak ada

e. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada


2. BAK

a. Tempat pembuangan WC WC

b. Frekuensi 5-7 kali sehari 5-7 kali sehari

c. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

d. Jumlah - -

D. Istirahat Tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jam Tidur

a. Siang Klien jarang tidur Klien jarang tidur

b. Malam 21.00 20.30


2. Pola Tidur Tidak ada Tidak ada

3. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada

4. Kesulitan tidur Tidak ada Gelisah

E. Olahraga

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Program olahraga Tidak ada Tidak ada

2. Jenis dan Frekuensi Tidak ada Tidak ada

3. Kondisi setelah olahraga Tidak ada Tidak ada

F. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Mandi

a. Cara Mandi sendiri

b. Frekuensi 2 kali sehari

c. Alat Mandi Gayung

2. Cuci Rambut

a. Frekuensi 1 kali sehari

b. Cara Dilakukan sendiri

3. Gunting kuku

a. Frekuensi 7 hari sekali

b. Cara Dibantu

4. Gosok gigi

a. Frekuensi 2 kali sehari

b. Cara Dilakukan sendiri

IX. Pemeriksaan Fisik Secara Fungsional


Data Subjektif Data Objektif
1) (Diisi keluhan klien atau keluarga saat 1) Tanda-tanda vital:

ini/ saat pengkajian) a) Suhu : 38C

b) Nadi : 100x/ menit

c) Pernafasan : 24 kali/ menit

d) Tek. Darah : 90/50 mmHg

2) Nutrisi dan metabolisme 2) Nutrisi dan metabolisme

a) Nafsu makan : Berkurang a) BB saat ini : 18 Kg

b) BB sebelum sakit : 20 kg b) TB saat ini : 115 cm

c) Asupan makan dalam sehari : 3 kali c) Status gizi : Normal

sehari porsi d) Diit yang didapat : bubur

d) Asupan cairan dalam sehari: e) Cairan intravena dalam 24 jam:

(1) Jenis cairan : Air putih (1) Jenis : Infus cairan Ringer Laktat

(2) Jumlah : 3-4 gelas (2) Jumlah : 100 ml

e) Mual : ya f) Mukosa mulut

f) Sakit saat menelan : tidak ada (1) Warna : Kemerah-merahan

g) Muntah : tidak terjadi (2) Lesi : Tidak ada

(1) Isi : (3) Kelembaban : Baik

(2) Jumlah : - (4) Kelainan palatum : Tidak ada

h) Keluhan lain : Tidak ada (5) Bibir : Kering

(6) Gusi : Baik

(7) Lidah : Baik

g) Gigi
(1) Kelengkapan gigi : Lengkap

(2) Karang gigi : Tidak ada

(3) Karies : Tidak ada

h) Kulit :

(1) Integritas : Baik

(2) Turgor : Lambat

(3) Warna : Sawo matang

i) Penggunaan sonde : Tidak


3) Respirasi dan Sirkulasi 3) Respirasi dan Sirkulasi

a) Respirasi a) Respirasi

(1) Sesak napas : tidak ada (1) Suara napas: normal

(2) Batuk : tidak ada (2) Penggunaan alat bantu nafas :

(3) Sputum : tidak ada tidak ada

(4) Keluhan lain tidak ada (3) Pernafasan cuping hidung : tidak

b) Sirkulasi : ada

(1) Nyeri dada : tidak ada (4) Batuk : tidak ada

(2) Rasa berdebar-debar : tidak ada (5) Batuk darah : tidak ada

(3) Keluhan lain : tidak ada (6) Sputum : tidak ada

(7) Karakteristik sputum : -

b) Sirkulasi :

(1) Ikterus : (+)

(2) Sianosis : (+)

(3) Edema : (+)

(4) Palpitas : (+)


(5) Pengisian kapiler : (+)

4) Eliminasi : 4) Eliminasi:

a) Abdomen : a) Abdomen

(1) Nyeri/ sakit (termasuk area nyeri/ (1) Bising usus : Tidak ada

sakit) : Nyeri Tekan (2) Lingkar perut :

(2) Kembung : Tidak ada (3) Kembung : Tidak ada

(3) Keluhan lain : Tidak ada (4) Kondisi abdomen: Lemas

b) BAB : b) BAB

(1) Frekuensi : 1 kali sehari (1) Frekuensi BAB : 1 kali sehari

(2) Konsistensi : Lembek (2) Konsistensi feses : Lembek

(3) Lendir : Kuning (3) Warna feses : kuning

(4) Keluhan lain : Tidak ada (4) Melena :

c) BAK : c) BAK:

(1) Frekuensi : 6-7 kali sehari (1) Frekuensi : 6-7 kali sehari

(2) Jumlah urin dalam 24 jam : (2) Jumlah urin dalam 24 jam :

(3) Warna urin : Kuning (3) Warna urin : kuning

(4) Nyeri saat BAK : Tidak ada (4) Bau : khas

(5) Rasa tidak lampias saat BAK : (5) Penggunaan kateter : Tidak ada

Tidak ada d) Rektum/ Anus :

(6) Ketidakmampuan menahan BAK : (1) Iritasi : Tidak ada

Tidak ada (2) Atresia ani : Tidak ada


(7) Keluhan lain : Tidak ada (3) Prolaps : Tidak ada

d) Rektum/ Anus : (4) Lain-lain : Tidak ada

(1) Nyeri/ sakit : Tidak ada

(2) Keluhan lain : Tidak ada


5) Aktivitas/ Latihan : 5) Aktivitas/ Latihan :

a) Rasa nyeri pada sendi : Tidak ada a) Bentuk kaki : Normal

b) Kemampuan untuk memenuhi b) Kejang : Tidak ada

kebutuhan sehari-hari : pasien dibantu c) Otot kaki : Baik

orang tua dalam hal makan, minum dan d) Kekuatan menggenggam :

ke kamar mandi (1) Tangan kiri : Baik

c) Kekakuan pergerakan sendi : Baik (2) Tangan kanan : Baik

d) Keluhan lain : Tidak ada e) Lain-lain : -


6) Istirahat/ Tidur : 6) Istirahat/ tildur :

a) Keluhan saat tidur : Tidak ada a) Tanda-tanda kurang tidur : Tidak ada

b) Masalah atau gangguan waktu tidur : b) Lain-lain : Tidak ada

Tidak ada

c) Keluhan lain : Tidak ada

7) Sensori persepsi : 7) Sensori Persepsi (Sesuaikan dengan

a) Pendengaran : Baik kasus)

b) Penglihatan : Baik a) Kesadaran : Composmentis

c) Penciuman : Baik b) Reaksi terhadap rangsangan : Baik

d) Perabaan : Baik c) Orientasi : Baik

e) Pengecapan : Baik d) Pupil : Tidak ada Ikterik

f) Keluhan lain : Tidak ada e) Konjungtiva/ warna : Tidak anemis


f) Pendengaran : Baik

g) Penglihatan : Tidak ada gangguan

penglihatan

h) Lain-lain : -
8) Konsep Diri : 8) Konsep Diri :

Apakah penyakit tersebut mempengaruhi a) Kontak mata : Baik

pasien : pasien tampak tenak b) Postur tubuh : Baik

c) Perilaku : kadang-kadang rewel.

9) Seksualitas/ Reproduksi : 9) Seksualitas/ Reproduksi :

a) Wanita a) Wanita :

(1) Menstruasi : - Benjolan pada buah dada : Tidak ada

(2) Nyeri di daerah mammae : Tidak b) Pria

ada (1) Kelainan skrotum : -

(3) Keluhan lain : Tidak ada (2) Hypospadia/ epispadia : -

b) Pria (3) Fimosis : -

(1) Tdak dapat ereksi : - (4) Lain-lain : -

(2) Keluhan lain : -


X. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

1. Motorik kasar

Pasien dapat bermain dengan teman sebayanya tapi selama sakit

pasien hanya dapat beristirahat.

2. Motorik halus

An. A mencontoh tingkah laku orang tuanya dalam berbicara dan saat

disuruh manggoyangkan tangannya An. A bisa melakukannya. Hasil yang


didapatkan setelah melakukan pengkajian tumbuh kembang dengan

menggunakan denver II yaitu hasil Interpretasi An. A normal, An. A bisa

melakukan baik motorik kasar walaupn pasien dalam keadaan lemah, bahasa

maupun motorik halus.

3. Bahasa

Anak dapat untuk menyebutkan 7 kata dan anak bisa mengartikannya.

XI. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

Hasil Pemeriksaan Hematologi, tanggal 22 Juni 2015

No Jenis Pemeriksaan Hasil dan Nilai Normal


1. Haemoglobin 11,1 gr%
2. Hematokrit 37,6%
3. Eritrosit 4,84 juta/mm
4. Lekosit 2,5 ribu/mm
5. Trombosit 125 ribu/mm

Hasil Pemeriksaan Hematologi, tanggal 24 Juni 2015

No Jenis Pemeriksaan Hasil dan Nilai Normal


1. Haemoglobin 12 gr%
2. Hematokrit 37%
3. Eritrosit 4,70 juta/mm
4. Lekosit 4,3 ribu/mm
5. Trombosit 135 ribu/mm

XII. Therapy

No Nama Obat Dosis dan Satuan


1. Perparental :
Kalfoxim 3,350 mg
Cortidex 2,1 amp
Cimetidin 3,25 mg
Vit C 1,100 mg
Ulsikur 3,25 mg
2. Oral 3,1 cth
Infus :
20 tts/menit
RL 20 tts/menit
3. NaCl 3 flabot (tanggal 21, 22, 23)
Transfusi

XIII. Data Fokus

Nama Klien : Ruangan :

No. Register : No. Kamar :

Data Subjektif Data Objektif


Keluarga klien menyatakan badan S : 38C

anaknya panas. Kulit dan membran mukosa kering,

Keluarga klien menyatakan bahwa tampak pasien muntah.

klien minta minum terus. Turgor kulit menurun.

Keluarga klien mengatakan bahwa Badan tampak lemah.

klien tidak mau makan, kadang mual Tes torniquet positif.


dan muntah.
Trombositopenia (dari data lab.

Trombosit mengalami penurunan)

Makan habis porsi.


Orangtua mengatakan cemas, b.d Hospitalisasi dan kondisi anak

khawatir dengan kondisi anaknya

XIV. Analisa Data

No. Data Fokus Masalah Etiologi


1. DS : Keluarga klien mengatakan badan Peningkatan suhu Proses penyakit
anaknya panas. tubuh (viremia)
DO : S : 38C
2. DS : Keluarga klien mengatakan bahwa Risiko terjadi Output berlebihan
klien minta minum terus defisit volume
DO : Kulit dan membran mukosa kering, cairan dan
tampak muntah. Turgor kulit turun. elektrolit
Badan tampak lemah.
3. DS : Keluarga klien mengatakan bahwa Gangguan anoreksia
klien tidak mau makan, mual. pemenuhan
DO : muntah. Makan habis porsi. kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
4. DS : Klien mengatakan tidurnya tidak Kecemasan b.d Gangguan rasa
teratur hospitalisasi nyaman
DO : Klien nampak cemas.

XV. Diagnosa Keperawatan

Dari analisa, maka cepat disusun diagnosa keperawatan sebagai berikut:

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia)

ditandai dengan:

DS : Keluarga klien menyatakan badan anaknya panas.

DO : Suhu tubuh 38C.

2. Risiko terjadi defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan

input kurang ditandai dengan:


DS : Keluarga klien mengatakan bahwa klien minta minum terus.

DO : Kulit dan membran mukosa kering, tampak muntah. Turgor kulit

turun. Badan tampak lemah.

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan:

DS : Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak mau makan, mual,

muntah.

DO : Makan habis porsi, berat badan saat masuk 21 kg dan berat

badan sekarang 18 kg.

4. Cemas b.d. penyakit yang dialami oleh anak, hospitalisasi pada anak

ditandai dengan:

DS : - Keluarga pasien mengeluh pasien tidak bisa tidur

- Keluarga pasien mengeluh pasien cemas.

DO : Pasien tampak gelisahTU : Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi.

XVI. Perencanaan

Diagnosa Tujuan dan


No. Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Peningkatan Tujuan : Mengkaji saat Untuk mengkaji pola
suhu tubuh Setelah dilakukan tumbuhnya demam demam klien
berhubungan tindakan Mengobservasi Tanda-tanda vital
dengan proses keperawatan tanda vital (suhu, merupakan acuan untuk
penyakit selama 2 x 24 jam nadi, TD, dan keadaan umum pasien
(viremia) suhu tubuh dapat pernafasan) setiap
dikontrol/menurun. 3 jam/lebih
Kriteria : Memberikan Penjelasan tentang kondisi
Suhu tubuh dalam penjelasan tentang dialami klien dapat
batas normal penyebab demam membantu klien/keluarga
(35C - 37C) atau peningkatan mengurangi kecemasan
tanda-tanda suhu tubuh Keterlibatan keluarga
dehidrasi tidak ada Memberikan sangat berarti dalam proses
dan klien bebas penjelasan pada penyembuhan di rumah
dari demam. klien atau keluarga sakit
tentang hal yang
dapat dilakukan
untuk mengatasi
demam dan
menganjurkan
klien atau keluarga
kooperatif Penjelasan yang diberikan
Menjelaskan pada klien atau keluarga
pentingnya tirah akan memotivasi klien
baring bagi pasien kooperatif
dan akibatnya jika
hal tersebut tidak
dilakukan Peningkatan suhu tubuh
Menganjurkan mengakitbatkan penguapan
klien untuk banyak tubuh meningkat sehingga
minum + 2,5 1/24 perlu imbangi dengan
jam dan jelaskan asupan cairan yang banyak
manfaat bagi klien Kompres dingin akan
membantu menurunkan
Memberikan suhu tubuh
kompres dingin
(pada axila dna Pakaian yang tipis akan
lipat paha) membantu mengurangi
Menganjurkan penguapan tubuh
untuk tidak
memakai selimut
dan pakaian yang Mengetahui adanya
tebal ketidakseimbangan cairan
tubuh
Catat asupan dan Pemberian cairan sangat
keluaran penting bagi klien dengan
suhu tinggi pemberian
Berikan terapi cairan merupakan
cairan intravena wewenang dokter sehingga
dan obat-obatan perawat perlu kolaborasi
sesuai indikasi
2. Risiko Tujuan : Awasi tanda vital : Perubahan TD dan nadi
terjadinya setelah dilakukan bandingkan dengan dapat digunakan untuk
defisit volume tindakan hasil normal pasien perkiraan kasar kehilangan
cairan dan keperawatan sebelumnya darah
elektrolit selama 2 x 24 Catat respons Simtomotologi dapat
berhubungan jam, maka defisit fisiologis berguna dalam mengukur
dengan output volume cairan individual pasien berat/lamanya episode
berlebihan tidak terjadi. terhadap perdarahan, memburuknya
Kriteria :
turgor kulit cukup, perdarahan misal gejala dapat menunjukkan
tak muntah perubahan mental, perdarahan atau tidak
Bibir tidak kering kelemahan, adekuatnya pengertian
Mukosa mulut gelisah, ansietas, cairan
lembab. pucat, peningkatan Menunjukkan volume
suhu dan sirkulasi dan respons
berkeringat jantung terhadap
Ukur CVP bila ada perdarahan dan penggantian
cairan, misalnya CVP
antara 5 dan 20 cm H2O
menunjukkan volume
adekuat
Potensial kelebihan tranfusi
cairan, khsususnya bila
volume tambahan diberikan
sebelum transfusi darah
Pertahankan Aktivitas/muntah
pencatatan akurat meningkatkan tekanan intra
subtotal abdominal dan dpat
cairan/darah mencetuskan perdarahan
selama terapi lanjut
penggantian Kehilangan/tidak
Pertahankan tirah adekuatnya penggantian
baring : mencegah faktor pembekuan dapat
muntah dan mencetuskan terjadinya
tegangan saat KID
defekasi
Observasi
perdarahan Penggantian cairan
sekunder, misalnya tergantung pada derajat
hidung/gusi, hipovolemia dan lamanya
perdarahan terus perdarahan
menerus dari area Darah lengkap segar
suntikan diindikasikan untuk
Berikan perdarahan akut (dengan
cairan/darah sesuai syok), karena darah
indikasi simpanan dapat kekurangan
faktor pembekuan
Faktor
Darah lengkap pembekuan/komponen
segar/kemasan sel penipisan oleh 2
darah merah mekanisme : kehilangan
perdarahan dan proses
pembekuan darah

Mengukur masukan dan


Plasma beku segar pengeluaran dapat melihat
(FFP) dan/atau defisit volume cairan yang
trombosit terjadi
Melihat perubahan kondisi
perdarahan

Catat intake dan


ouput

Periksa Hb, Ht,


Tromb setiap 4-6
jam
3. Gangguan Tujuan : Awasi pemasukan Makan banyak sulit untuk
pemenuhan setelah dilakukan diet/jumlah kalori, mengatasi bila pasien
kebutuhan tindakan berikan makan anoreksia, anoreksia juga
nutrisi keperawatan sedikit dalam paling buruk selama siang
kurang dari selama 3 x 24 jam frekuensi sering hari, membuat masukan
kebutuhan nutrisi klien akan dan tawarkan makanan yang sulit pada
berhubungan terpenuhi. makan pagi paling sore hari
dengan Kriteria : besar
anoreksia pasien mau Berikan perawatan Menghilangkan rasa tak
menghabiskan mulut sebelum enak pada abdomen dan
makanan sesuai makan dapat meningkatkan
dengan porsi pemasukan
yang diberikan. Anjurkan makan Menurunkan rasa penuh
Nafsu makan pada posisi duduk pada abdomen dan dapat
meningkat. tegak meningkatkan pemasukan
Berat badan sesuai Dorong pemasukan Bahan ini merupakan ekstra
dengan umur sari jeruk, kalori dan dapat mudah
pasien. minuman karbonat dicerna/toleran bila
dan permen makanan lain tidak
sepanjang hari
Konsul pada ahli Berguna dalam membuat
diet, dukungan tim program diet untuk
nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
memberikan diet individu
sesuai kebutuhan
pasien, dengan
memasukan lemak
dan protein sesuai
toleran
Awasi glukosa Hiperglikemia/hipoglikemik
darah dapat terjadi, memerlukan
perubahan diet

Berikan obat Diberikan jam sebelum


sesuai dengan makan, dapat menurunlkan
indikasi mual dan meningkatkan
Anti emetic contoh toleransi pada makanan
: metalo piramide, Kerja pada asam gaster,
trimetobenzamid dapat menurunkan
Antasida contoh intake/resiko perdarahan
mylanta, titralac
4. Kecemasan Tujuan : Kaji pengetahuan Mengetahui kebutuhan
b.d Menurunnya orang tua tentang keluarga akan
hospitalisasi kecemasan yang penyakit anaknya pengetahuan sehingga
dialami oleh orang Beri support pada dapat mengurangi
tua keluarga bahwa kecemasan
Kriteria hasil: anaknya akan Memberikan harapan,
Keluarga sudah sembuh kalau menurunkan kecemasan,
tidak sering disiplin dalam mentaati anjuran
bertanya kepada mengikuti pengobatan
petugas dan mau perawatan mengurangi beban
terlibat secara aktif Beri kesempatan psikologi dan
dalam merawat pada keluarga menyalurkan aspek
anaknya. untuk emosional secara efektif
mengungkapkan dan cepat
perasaanya Dapat meningkatkan
Beri informasi pengetahuan orang tua
yang nyata tentang sehingga dapat
perawatan yang mengurangi kecemasan
diberikan
XVII. Catatan Keperawatan

Tanggal Jam Tindakan Keperawatan Paraf


22 Juni 09.30 Mengukur suhu tubuh
2015 S:-
O : Suhu : 38C
Klien tampak terasa badan demam.
09.35 Mengkaji keadaan umum pasien
S:-
O : Klien tampak pucat dan lemah, tampak klien muntah
09.40 Mengkaji status dehidrasi
S:-
O : Tampak tanda-tanda dehidrasi (bibir kering, mukosa
membran kering, turgor kulit cukup)
10.00 Mengkaji penyebab peningkatan suhu tubuh (viremia,
dehidrasi, pendarahan)
S:-
O : Klien rewel dan gelisah
10.05 Menganjurkan pasien untuk minum yang banyak
S:-
O : tampak klien mau minum habis 2 gelas
10.10 Melibatkan ortu dalam setiap tindakan keperawatan
S:-
O : Ortu bersedia terlibat dalam setiap tindakan
keperawatan
Memberikan mainan sesuai kesukaan anak Org tua
kooperatif
10.15 Memberikan kompres dingin pada dahi
S:-
O : klien tampak tenang
10.18 Menganjurkan pada keluarga untuk tidak memakai
selimut dan pakaian tebal
S:-
O : Keluarga mau melakukan nasihat yang diberikan
perawat.
13.30 Memonitor jumlah cairan yang masuk dan cairan yang
23 Juni keluar
2015 S:-
O : Cairan yang keluar 1150 cc (urine 1000 cc, feces 80
cc, IWL 70 cc) cairan yang masuk 1100 cc (cairan
infus 700 cc, makanan 200 cc, susu 200 cc)

10.30 Mengobservasi adanya tanda-tanda syok


S:-
O : Klien tampak pucat, lemah, akral dingin, nadi cepat,
hipotensi.
10.35 Mengkaji tanda-tanda pendarahan
S:-
O : tak terjadi tanda-tanda pendarahan.
10.40 Memonitor jumlah cairan yang masuk dan cairan yang
keluar
S:-
O : cairan yang keluar 1250 cc (urine 1100 cc, feses
80 cc, IWL 70 cc) dan cairan yang masuk 1200 cc
(infus 700 cc, makanan 200 cc, susu 200 cc)
10.45 Memberitahu keluarga/ pasien: bahwa istirahat
membantu menghentikan pendarahan.
S:-
O : Keluarga tampak paham dan mengerti.
10.50 Mempertahankan kontak dengan anak/ortu
Org tua kooperatif
S:-
O : Keluarga tampak paham dan mengerti.
11.30 Mengkaji status nutrisi pasien.
S:-
O : BB : 18 kg
24 Juni 11.40 Menghidangkan makanan dalam porsi kecil dan
2015 frekuensi sering
S:-
O : Makan habis porsi
12.10 Memberi makanan lunak
S:-
O : Pasien tampak mau makan dan habis porsi.
15.10 Mengukur suhu tubuh
S:-
O : S : 37,5C
15.15 Mengkaji keadaan umum
S:-
O : Pasien tampak lemah, KU : cukup baik
15.40 Memberi kompres dingin pada dahi
S:-
O : Pasien tampak tenang
16.00 Mengkaji status dehidrasi
S:-
O : Tak terdapat tanda dehidrasi (bibir kering, mukosa
bibir basah, turgor kulit cukup)
16.05 Menganjurkan pasien untuk banyak minum
S : Keluarga pasien mengatakan anaknya sudah mulai
banyak minum
O : Pasien minum habis 5 gelas
16.20 Memonitor input dan output cairan
S:
O : Cairan yang keluar 1450 cc (urine 1300 cc, feces 80
cc, IWL 70 cc) cairan yang masuk 1400 cc (cairan
infus 700 cc, makan 400 cc, susu 300 cc)
16.30 Memonitor TTV
S:
O : S : 37,5C
N : 120 x/menit
17.00 Mengkaji tanda-tanda pendarahan
S:
O : Tidak terjadi pendarahan
17.15 Menghitung jumlah trombosit
S:
O : Jumlah trombosit 38.000/mm3
17.30 Mengkaji status nutrisi
S:
O : BB : 18 kg, pasien tampak mual dan muntah
17.35 Memberi makanan lunak
S : Keluarga pasien mengatakan anaknya mau makan
O : Pasien tampaknya mau makan dan porsi makan
habis porsi.

XVIII. Catatan Perkembangan

Tanggal
No.
dan Evaluasi (SOAP) Paraf
DK
Jam
I 14.00 S : Keluarga pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas
lagi.
O : S : 36C
N : 120 x/menit
Tampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
- ukur suhu
- berikan kompres dingin pada dahi, axila
II S:-
O : Turgor cukup, mukosa bibir basah, bibir tidak kering,
pasien tidak lemah.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
- kaji kasus hidrasi
- monitor TTV

III S : Keluarga pasien mengatakan anaknya mau makan


O : Tampak pasien makan banyak tak mual & muntah
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Kaji status nutrisi
- Berikan makanan lunak
IV S : Ny. mengatakan An. sudah mulai teratur tidur, An. mau
bermain sendiri sambil duduk diatas tempat tidur.
An. mengatakan ingin pulang
O : An. terlihat duduk sambil bermain
An. kalau makan masih disuapin oleh ibunya.
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai