PENDAHULUAN
2.2. Pemanenan
Saat panen yang tepat dapat memaksimumkan hasil dan mutu benih. Mutu benih mencapai
maksimum pada saat masak fisiologis yang dicirikan oleh vigor dan bobot kering benih yang
maksimum. Benih yang telah masak lebih mudah dipanen dan dibersihkan dengan kehilangan
hasil yang minimal. Panen sebelum benih masak dimana kadar air benih masih tinggi dapat
menyulitkan terutama dalam perontokan dan pembersihan, sedangkan setelah lewat masak
mutu benih dapat berkurang karena pengaruh cuaca buruk, rebah, dan rontoknya benih.
Untuk menentukan hasil benih yang baik maka pada waktu pemanenan harus
memperhatikan hal-hal berikut :
2.2.1. Menentukan waktu panen yang tepat.
2. Gravity Separator
Alat ini terdiri atas lempeng yang berlubang-lubang dan dapat digerakan (
seperti gerakan mengayak). Kemudian, dari bagian bawah alat tersebut dialirkan
udara dengan tekanan tertentu. Sebagai akibat dari kombinasi kedua gerakan
tersebut, maka akan terjadi pemisahan benda asing dari benih. Kombinasi
kedua gerakan tersebut, akan mendorong benda asing yang mempunyai berat
jenis lebih besar daripada benih, ke arah kanan.
Untuk tempat penyimpanan plastic sampai saat ini lebih baik dari pada
alumunium foil dan kertas, Karen plastic dapat menahan keadaan suhu dalam
ruangan stabil dan dapat lebih lama mempertahankan kondisi benih yang ideal
untuk bertahan dari komdisi diluar ruangan. Kelebihan yang lain juga plastic dapat
lebih lama menjaga benih untuk tidak rusak.
KESIMPULAN
Produksi benih cabai sangatlah panjang untuk mendapatkan benih yang bermutu tinggi.
Mutu benih mencapai maksimum pada saat masak fisiologis yang dicirikan oleh vigor dan bobot
kering benih yang maksimum yaitu pada saat cabai sudah berwarna merah kecoklatan sampai merah
merata tapi masih keras.
Pada penanganan hasil tanaman, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan segera
setelah panen, tindakan tersebut bila tidak dilakukan segera, akan menurunkan kualitas dan
mempercepat kerusakan sehingga komoditas tidak tahan lama disimpan. Perlakuan tersebut antara
lain perontokan, pengeringan, pembersihan, penyortiran, pengemasan, pelabelan,dan
penyimpanan.
Kartono. 2005. Teknik Produksi Benih Cabai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
(Teknologi Produksi Benih Kacang Hijau). Bandung.
Kusdibyo. 2004. Penapisan galur Cabai (Capsicum annuum L.) toleran Terhadap NaCl untuk
penanaman di lahan salin. Makara, Sains 8 (1), hal : 21-24
Maharani. 2002. Studi alternatif substrat kertas untuk pengujian viabilitas benih dengan metoda uji
UKDdp. Bul. Agron 4 (2), hal. 34-39.