Anda di halaman 1dari 4

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang

berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga hakekatnya adalah sebidang tanah baik
di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan
tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga.

Budidaya tanaman obat

Budidaya tanaman obat dapat dilakukan secara (1) monokultur atau (2)
tumpangsari. Pola budidaya monokultur dapat dilakukan pada lahan yang relatif besar
sedangkan tumpangsari dapat dilakukan pada lahan sempit.

Sebuah taman yang tanamannya ditata sedemikian rupa memiliki banyak


manfaat, mensukseskan Program 6 K (Keindahan, Kesejukan, Kebersihan,
Kesehatan, Ketertiban, dan Kemanfaatan ) .bagi lingkungan.

Taman atau Kebun Sekolah harus memiliki Keindahan (K-1) agar indah
dipandang mata. Keindahan taman dapat dilihat dari warna-warni bunganya dan
daunnya, dan macam-macam bentuk buahnya. Apa sebutan nama untuk tanaman
yang memiliki bunga dan daun yang indah? Coba sebutkan tanaman apa saja yang
memiliki bunga yang indah! Halaman sekolah yang luas, Taman dilengkapi dengan
tumbuhan pepohonan yang memiliki daun rindang. Suatu halaman sekolah perlu
ada Keteduhan (K-2) agar suasananya teduh atau menyejukan. Suasasana sejuk
halaman sekolah penting untuk lingkungan belajar. Coba sebutkan dan cari pohon apa
saja yang baik ditanam di sekolah agar lingkungannya teduh? Tetapi halaman atau
taman harus dijaga pula Kebersihannya (K-3) agar terjamin lingkungan yang sehat,
aman, dan tertib. Halaman sekolah sering menjadi kotor atau penuh dengan sampah
daun-daunan. Coba sebutkan tanaman pohon yang mudah menggugurkan daun-
daunnya! Apakah kalian setuju, bahwa bersih itu sehat. Kebersihan adalah pangkal
kesehatan, bukan? Dalam hal ini, kebersihan taman rumah yang demikian dapat
menunjang Kesehatan lingkungan (K-4). Lingkungan yang sehat adalah lingkungan
yang bebas sampah dan bebas bahan pencemar (polutan). Untuk menyehatkan
lingkungan dapat diusahakan dengan menanam tanaman pengisap racun.
Jenis tumbuhan pengisap racun contohnya: tumbuhan kuping gajah, lidah mertua, palem
kuning, puring, rumput kriminil, dan sebagainya. Untuk keindahan suatu taman, tanaman
perlu diatur secara tertib; jadi taman memiliki Ketertiban (K-5). Kebun sekolah yang
ditanamani pepohonan yang berbuah dapat menghasilkan buah. Coba pikirkan pohon apa
saja yang kamu suka tanam di halaman sekolah ? Dengan demikian, sebuah Kebun
Sekolah dapat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan; Kemanfaatan (K-6) seperti
tempat kamu mencoba praktek menanam suatu tumbuhan dengan bijinya, batangnya, atau
cara-cara lainnya.

Banyak tanaman hias yang memiliki kasiat sebagai bahan obat-obatan untuk suatu
penyakit. Sebagai contohnya: Tanaman jarak China (Jatropha multifida) memiliki bunga
yang menarik berwarna merah, daunnya unik dengan torehan dalam yang indah, dan
getahnya berguna untuk obat luka sehingga cepat mencegah pendarahan; karenanya tanaman
ini dikenal sebagai tanaman rapet (merapetkan luka). Contoh lainnya, tanaman jambu
batu (Psidium guajava) menghasilkan buah yang banyak sepanjang masa, bunganya
putih indah, dan daun mudanya untuk obat mencret (penyakit diare). Tanaman kembang
sepatu (Hibiscus rosasinensis) berguna untuk obat bisul bunganya; tanaman ginseng putih
(Talinum triangularis) memiliki bunga merah muda dan daunnya untuk lalap berguna untuk
obat awet muda; Bunga mawar (Rosa sp.) berguna bahan parfum dan antiseptik; dan
tanaman kunyit (Curcuma domestica) rimpangnya untuk obat maagh dan perbaikan saluran
pencernaan. Sungguh banyak tanaman hias yang berguna untuk bahan obat-obatan suatu
penyakit. Inilah pentingnya Kebun Sekolah memiliki fungsi sebagai Apotek Hidup.

Agar hasil panen tanaman obat dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menyembuhkan berbagai penyakit, maka harus diperhatikan waktu panen yang sesuai.
Pemanenan sebaiknya dilakukan sebelum pukul 10 pagi atau menjelang magrib guna
menghindari penguapan zat-zat metabolit tanaman yang berguna untuk pengobatan. Cara
panen sangat menentukan kualitas bahan (simplisia) yang dihasilkan. Contoh pada tanaman
sirsak, sambiloto, kumis kucing, sembung, jati belanda, tempuyung, dan nimba, bagian yang
dipanen adalah daun yang segar dan berwarna cerah dan terletak pada pertengahan batang.
Pada tanaman rosella, tapak dara, soka, teratai, mawar, dan melati, bagian yang dipanen
adalah bunga mekar sempurna, segar, dan warna belum berubah. Pada tanaman kunyit,
kencur, jahe, temu mangga, temu ireng, lengkuas, bagian yang dipanen adalah rimpang yang
sudah tua ditandai dengan bagian atas tanaman sudah mengering. Pada tanaman mahkota
dewa, delima, dan lengkeng, bagian tanaman yang dipanen adalah kulit buah dari buah yang
segar, tidak berkeriput, dan tidak lembek.

1. Kunyit (Curcuma domestica)


Manfaat : Menghentikan pendarahan, obat gatal, radang umbai usus buntu, radang
rahim, keputihan, obat sakit perut dan gangguan liver.
Cara Penggunaan : Rimpang kunyit diparut ditambah air matang, diperas dan airnya
di minum, rimpang dibuat tepung diseduh dengan air panas ditambah
madu.

2. Temu Lawak (Curcuma xanthorrhiza)


Manfaat : Saluran pencernaan, gangguan liver, kandung empedu, pankreas, usus
halus, sariawan, sakit kuning, kurang darah.
Cara Penggunaan : Temulawak diparut/ ditumbuk halis, ditambah air matang lalu
diperas, airnya diminum.

3. Kencur (Kaempferia galanga)


Manfaat : Batuk, infeksi bakteri, disentri, masuk angin, sakit perut, obat asma dan anti
jamur.
Cara Penggunaan : Rimpang digunakan secara langsung atau diolah seperti tepung,
dicampur air dan dapat ditambah gula untuk diminum airnya.

4. Jahe (Zingiberofficinale)
Manfaat : Sebagai obat tradisional dan dapat mengatasi nyeri pada tulang
Cara Penggunaan : Rimpangnya diolah sebagai ekstrak maupun tepung dan digunakan
secara langsung

5. Lengkuas (Languas gelanga)


Manfaat : Koreng, radang lambung dan radang anak telinga
Cara Penggunaan : Rimpang lengkias di perut langsung diseduh dengan air panas,
dinginkan airnya lalu diminum atau rimpang di irs-iris direndam dalam air
lalu dimasukkan dalam stoples. Kemudian di jemur dibawah sinar matahari,
airnya dapat disimpan dan airnya dapat diminum saaat diperlukan

6. Daun Salam (Syzigiumpolyanthum)


Manfaat : Diare, kencing manis dan asam urat.
Cara Pengguna : Daun salam direbus dengan air 4 gelas hingga tersisa 3 gelas
diminum 3kali sehari (kencing manis). Daun salam muda dan kulit pohon
salam dipotong kecil-kecil dengan air 4 gelas direbus sehingga tersisa 3
gelas, airnya diminum sehari 3kali.

7. Mengkudu (Morindra citrifolia)


Manfaat : Penurun hipertensi, membersihkan kantung seni, melancarkan peredaran
darah dan menurunkan kolesterol.
Cara Penggunaan : Buah mengkudu yang matang diperas dengan air dan disaring. Air
perasan ditambah madu/gula jawa/sirup untuk minum dua kali sehari
sampai hipertensi menurun.

8. Kumis Kucing (Orthosiphin aristatus)


Manfaat : Melancarkan peredaran darah dan antibiotik
Cara Penggunaan : Daun kumis kucing diseduh dengan air panas yang mendidih.
Airnya langsung diminum, dapat ditambhakan irisan kunyit dan daun
meniran. Diminum pagi dan sore.

9. Melati (Jasmium sambac)


Manfaat : Mengobati batuk dan sariawan
Cara Penggunaan : Bunga melati yang masih kuncup ditambah kapulaga 3 butir
direbus dengan 3 gelas hingga tersisa 1 gelas, tambahkan gula batu lalu
diminum. Diminum tiap apgi dan sore.

10. Jambu biji (psidum guajava)


Manfaat : Meningkatkan trombosit dalam darah dan menghentikan sakit diare
Cara Penggunaan : Buah di jus, dapat ditambah madu, lalu langsung di konsumsi.
Daun mudanya direbus dengan air 3 gelas hingga tersisa 1 gelas
ditambahkan madu, digunakan sebagai penambah trombosit.
Daun jambu muda ditambah garam sedikit lalu ditumbuk halus dan diberi
air, saring dan hasil saringan diperas untuk diminum, dapat juga ditambah
parutan kunyit untuk diambil airnya (menghentikan diare)

11. Sirih (Piper betle)


Manfaat : Mimisan, radang selaput lendir mata, keputihan, jantung berdebar, batuk
dan sariawan
Cara Penggunaaan : Daun cengkeh, kapulaga, sirih, dan kemukus direbus dengan 4
gelas air hingga tersisa 1 gelas lalu diminum pagi dan sore hari.

12. Jeruk Nipis (Citrus aurantum)


Manfaat : Untuk mencairkan dahak
Cara Penggunaan : Jeruk nipis diperas dan diambill airnya. Ditambah sedikit kapur
sirih, garam, dan minyak kayu putih. Airnya digosokkan dibagian dada. Air
jeruk ditambah garam dan madu selanjutnya diminum (pencair dahak)

Anda mungkin juga menyukai