Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

D
RUANG RAWAT : PERGAM TANGGAL RAWAT : 16 -11-2016
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. D (L) Tanggal Pengkajian : 21 -11-2016
Umur : 19 tahun RM NO : 02.44.02

II. ALASAN MASUK


Klien mengamuk-ngamuk, marah-marah, merasa ketakutan melihat hantu,
mendengar bisikan, bicara sendiri, tidur malam kurang, tidak mau mandi,
mandi 1 minggu 2 kali.
III. FAKTOR PREDIPOSISI
Klien sebelumnya pernah mengelami gangguan jiwa klien sudah 3 kali masuk
RSJ, tidak ada keluarga yang mengelami gangguan jiwa, klien selalu
mengurung diri di kamar, dan selalu bermain hp, game, tidur dan merokok
saja. Kalien tidak pernah mengelami trauma.
IV. FISIK
Tekanan Darah : 120/80 mmHg N : 80 RR : 20 x/m T : 35.6 oc
BB : 56.9 kg TB : 160 cm
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

: Klien

: Perempuan

: Laki-Laki

Klien mengatakan klien memiliki 4 saudara klien anak kedua dan ank laki-
laki satu-satunya, orang tua klien masih ada, klien selalu dijenguk oleh
keluarganya pada waktu sore hari.
2. Konsep Diri
Klien merasa gambaran dirinya saat ini kurang baik, bagian tubuh yang
disukai oleh klien tubuhnya
Klien mengaku laki-laki, dan beragama islam, klien belum menikah,
klien tidak melanjutkan sekolahnya hanya sampai SMP saja.
Klien tidak memiliki peran berarti jika dirumah klien selalu bermain
game, hp, nntn dan merokok saja. Klien jarang keluar kamar hanya
didalam kamr terus.
Harapan pasien tentang dirinya klien ingin cepat pulang dan sembuh
Harga diri klien baik, klien memiliki keluarga dan selalu menjenguknya
3. Hubungan sosial
Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan klien adalah ayahnya,
klien tidak memiliki peran kelumpok/ masyarakat klien selaluberada di
kamar dan jarang keluar kamar apalagi keluar rumah, klian yang dilakukan
hanya memain game, hp, nonton dan merokok. Klien selalu menghindar
jika diajak bicara kecuali bersama teman dekatnya.
4. Spiritual
Keyakinan klien beragama islam, kegiatan ibadah jarang dilakukan baik di
rumah maupun RSJ.

VI. STATUS MENTAL


Penampilan klien rapi
Pada saat berkomunikasi kalian tidak ada kontak mata dan tidak ada
bicara juka tidak ditanya
Kien dapt beraktivitas tetapi hanya main dan mengobrol sambil
dengarin temannya berbicar kemudia klien lari atau membuang muka
jika ditanya oleh perawat
Tidak ada gangguan alam perasaan
Afek datar, hanya berkomunikasi jika ditanya saja
Klien mengatakan udah tidak ada mendengar bsikan atau melihat
hantu
Klien menjawab seperlunya sambil membalikkan badannya
Tidak terjadi waham
Orientasi kurang baik, ada kebingungan
Orientasi masalalu kurang baik, klien tidak mengingat apa yang terjadi
Klien dapat membaca
Klien tdapat mengambil keputusan untuk memilih
Klien memahami bahwa klien mengelami gangguan jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Klien makan disiapkan, mandi BAB /BAK, berpakain / berhias secara mandiri
Klien biasa tidur siang dari jam 13. 40 sampai 15.30 dan malam tidur dari jam
21.00 06.00
Pengobatan klien membutuhkan bantuan minimal dan minum obat secara
mandiri
Pemeliharaan kesehatan klien membutuhkan perawatan lanjutan dan
perawatan pendukung
Kegiatan klien di dalam rumah mengurung diri didalam kamar, bermain game,
hp, TV, merokok dan lain-lain.
Klien tidak ada membantu orang tua di rumah kerjaan saya main hp, nonton,
main game dan merokok.
VIII. MEKANISME KOPING
Reaksi klien lambat, dan masih bingung

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok : klien mengatakan berkelompok dengan
masyarakat tidak baik
Masalah berhubungan dengan lingkungan, klien mengatakan tidak ada
berhubungan dengan lingkungan dan masyarakat
Pendidikan sampai SMP saja
Tidak ada masalah dengan ekonomi
Pelayanan kesehatan dekat dengan rumah klien
Klien tidak memiliki masalah lainnya.

X. Pengetahuan kurang tentang


Klien kurang memahami tentang penyakit jiwa, faktor perispitasi, koping dan system
pendukung.

XI. ANALISA DATA

DATA MASALAH
Ds : Klien mengatakan lupa jika ditanya, Isolaso Sosial
klien mengatakan supan berbicara
dengan perawatnya,
Do : klien jika ditanya menjawab
seadanya, membuang muka, susah
diajak berkenalan, tidak pokus, klien
masih selalu kebingungan, klien di ajak
ngobrol selalu kabur.

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medis : Skizoprenia

XIII. Terapi Medic


Abilify 10 mg
Clozapnie 25 mg
HOLD 2.5 mg

XIV. DAFTAR MASALAH


ISOLASI SOSIAL

XV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


ISOLASI SOSIAL
XVI. RENCANA KEPERAWATAN
NOC NIC SP
Setelah dilakukan tindakan Behavior Modifikacation SP 1 P
keperawatan dengan : Social Skills 1. identifiksi penyebab isolasi
pertemuan kali: 1.1 bantu pasien pasien?
keterampilan berinteraksi mengidentifikasi a. Siapa yang satu rumah
dengan orang lain, dari masalah dari kurang dengan pasien ?
skala tidak pernah keterampilan sosial b. Siapa yang dekat dengan
dilakukan (1) menjadi 1.2 meningkatkan hubungan pasien? Apa sebabnya?
konsisten dilakukan (5) dengan orang lain c. Siapa yang tidak dekat
Dengan indikator 1.3 dukung aktifitas sosial dengan pasien ? pa
Dapat berinteraksi sebabnya?
dengn orang lain (5) 2. tanyakan keuntungan
Dapat berpastifasi berinteraksi dan dengan orang
didalam kamar (4) lain :
Dengan skala : a. tanyakan kebiasaan
1. Tidak pernah dilakukan berinteraksi dengan orang
2. Jarang dilakukan lain
3. Kadang-kadang b. tanyakan pendapat klien
dilakukan tentang manfaat yang
4. Sering dilkukan dirasakan atau tanyakan
5. Konsisten dilakukn apa yang menyebabkan
pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang
lain
c. diskusikan keuntungan bila
pasien memiliki banyak
teman dan bergaul dengan
orang lain
3. diskusikan kerugian bila
pasien hanya mengurung diri
dan tidak mau bergaul dengan
oraang lain
4. latih pasien berkenalan
dengan orang lain.
5. Anjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang-
bincang dengan orang lain
kedalam kegiatan harian.

SP2P
1. Evaluasi Sp 1
2. Latih berhubungan sosial
secara bertahap (dengan
pasien lain 1 orang) dan
berikan pujian atas kemajuan
interaksi yang dilakukan
pasien
3. Masukkan kedalam jadwal
kegiatan pasien

Sp 3 p
1. Evaluasii Sp 1 dan 2
2. Latih cara berkenalan dengan
orang kedua atau pasien lain
dan berikan ujian atas
kemajuan interaksi yang
dilakukan
3. Anjurkan pasien tetap
mempertahankan cara
berkenalan dimasukkan
kedalam jadual kegiatan
pasien

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI/TGAL DX EMPLEMENTASI EVALUASI
SENIN/ 21- 1 1.1 Membantu pasien mengidentifikasi SO: K klien mengatakan bahwa
11-2016 masalah dari dkurangnya dirinya selalu menyendiri, tadk
keterampilan sosial mau keluar kamar dan tidak mau
bergaul, kelian membuan muka jika
ditanyakan

O : klien selalu membuang muka


jika ditanya perawat
Klien selalu meningalkan
perswat jika belum slsai
mengobrol
Klien hanya menjawab
pertanyaan perawat saja
Tidak ada kontak mata
dengan teman
mengobrolnya

A. Masalah Isolasi belum Tercapai


P . lanjutkan intervensi
Selasi Sp 1p S : klien mengatakan klien dengan
1.1 mengidentifikasi isolasi sosial ayahnya
klien paling tidak dekat
sama adenya
klien selalu bermain game,
menonton TV, Merokok
O : klien mau berkenalan dengan 1
orang
klien selalu berkurung di
kamarnya
klien mulai mau ikut keluar
bersama temannya
klien tidak pokus jika
ditanya
klien tidak mau
memandang orang
A : Masalah Isolasi belum tercapai
P : Pertahankan Intervensi SP 1P
Rabu /23- Sp 1p S : klien mengatakan tidak mau
11-2016 Mengidentifikasi Isolasi Sosial mengobrol dengan perawatnya
O : klien selalu bolak-balik dari
kamarnya ke ruang tamu/TV
klien jika dipanggil selalu
menghindar
klien mulai menambah
teman
klien sudah tidak diam lagi
di dalam kamar
A : Masalah Isolasi Sosial Sp 1p
mulai tercapai
P : pertahankan SP 1

Anda mungkin juga menyukai