Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA METRO

BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 12


TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH
KOTA METRO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN,
ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA
METRO

DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN PERDA 07 TAHUN 2008

DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS


PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PERLU
DILAKUKAN PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTA METRO
NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI
DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA METRO.

DASAR HUKUM PERUBAHAN PERDA 07 TAHUN 2008


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II
Way Kanan, Kabupaten Dati II Lampung Timur dan Kotamadya Dati II Metro.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah, Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja.
Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 15 Tahun 2002 tentang Prosedur
Penyusunan Produk Hukum Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 02 Tahun 2007.
Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 06 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Metro.
Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 07 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Metro.

BEBERAPA PENGERTIAN DALAM PERDA NOMOR 12 TAHUN 2010 :

1. Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang


bertanggung jawab kepada Walikota dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Staf
Ahli Walikota, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain,
Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan daerah.
2. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Metro.
3. Staf Ahli Walikota adalah Staf Ahli Walikota Metro.
4. Sekretariat DPRD adalah Sekretariat DPRD Kota Metro.
5. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Metro.
6. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Metro yang
berbentuk Inspektorat, Badan, Kantor dan Rumah Sakit Umum Daerah.
7. Lembaga lain adalah Satuan Kerja yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan tertentu sebagai bagian dari Perangkat Daerah Kota
Metro.
8. Unit Pelaksana Teknis selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana
Teknis pada Dinas atau Badan dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Metro.
9. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
10. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah dalam
wilayah Kecamatan.

Perangkat Daerah Kota Metro berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2010 terdiri
dari :
a. Sekretariat Daerah;
b. Staf Ahli Walikota, terdiri dari :
1. Staf Ahli Walikota Bidang Hukum dan Politik;
2. Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan;
3. Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan;
4. Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya
Manusia.

c. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD);

2
d. Dinas Daerah, terdiri dari :
1. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;
4. Dinas Tata Kota dan Pariwisata;
5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
6. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian;
7. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat;
8. Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
9. Dinas Pendapatan;
10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;
11. Dinas Perdagangan dan Pasar.

e. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :


1. Inspektorat;
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
3. Badan Kepegawaian Daerah;
4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan;
5. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
6. Rumah Sakit Umum Daerah Jenderal Ahmad Yani;
7. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
8. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;
9. Kantor Lingkungan Hidup;
10. Kantor Ketahanan Pangan;

f. Lembaga lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah, terdiri dari :


1. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan;
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
3. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
4. Satuan Polisi Pamong Praja;

g. Kecamatan.
h. Kelurahan.

SEKRETARIAT DAERAH TERDIRI DARI :


A. SEKRETARIS DAERAH
B. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi :
1. Bagian Administrasi Pemerintahan, membawahi :
a. Sub Bagian Pemerintahan Umum;
b. Sub Bagian Bina Otonomi dan Kerjasama Daerah;
c. Sub Bagian Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan.
2. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, membawahi :
a. Sub Bagian Agama dan Kemasyarakatan;
b. Sub Bagian Kesehatan, Sosial dan Pemberdayaan Perempuan;
c. Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.

3
3. Bagian Protokol, membawahi :
a. Sub Bagian Administrasi Pimpinan;
b. Sub Bagian Tamu;
c. Sub Bagian Acara.
C. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahi :
1. Bagian Administrasi Perekonomian, membawahi :
a. Sub Bagian Perekonomian Produksi;
b. Sub Bagian Perekonomian Umum;
c. Sub Bagian Pengembangan Perekonomian.

2. Bagian Administrasi Pembangunan, membawahi :


a. Sub Bagian Administrasi Program;
b. Sub Bagian Pengendalian;
c. Sub Bagian Analisis, Evaluasi dan Pelaporan.

D. Asisten Administrasi Umum, membawahi :


1. Bagian Organisasi, membawahi :
a. Sub Bagian Kelembagaan;
b. Sub Bagian Tata Laksana;
c. Sub Bagian Kepegawaian dan Pemberdayaan Aparatur.
2. Bagian Hukum, membawahi :
a. Sub Bagian Perundang-undangan;
b. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia;
c. Sub Bagian Administrasi dan Dokumentasi.
3. Bagian Tata Usaha Keuangan, membawahi :
a. Sub Bagian Anggaran;
b. Sub Bagian Perbendaharaan;
c. Sub Bagian Pembukuan dan Verifikasi.
4. Bagian Umum, membawahi :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sub Bagian Rumah Tangga;
c. Sub Bagian Urusan Dalam.
E. Kelompok Jabatan Fungsional

TATA KERJA DAN ORGANISASI LINGKUP SEKRETARIAT DAERAH


(1) Asisten-asisten sebagaimana dimaksud ayat (1) berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.
(2) Bagian-bagian sebagaimana dimaksud ayat (1) masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Bagian berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Asisten yang bersangkutan.
(3) Sub Bagian-Sub Bagian sebagaimana dimaksud ayat (1)
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian yang
bersangkutan.

4
(4) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior sebagai ketua kelompok yang
bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah.

DINAS YANG MENGALAMI PERUBAHAN

1. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


2. DINAS KESEHATAN
3. DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
4. DINAS TATA KOTA DAN PARIWISATA
5. DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
6. DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DAN
PERINDUSTRIAN
7. DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
8. DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
9. DINAS PENDAPATAN
10. DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
11. DINAS PERDAGANGAN DAN PASAR

LEMBAGA TEKNIS DAERAH YANG MENGALAMI PERUBAHAN

1. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


2. BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
3. KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

LEMBAGA LAIN YANG MENGALAMI PERUBAHAN

1. BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN,


DAN KEHUTANAN

2. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah terdiri atas :

a. Kepala Badan;
b. Unsur Pengarah;
c. Unsur Pelaksana terdiri atas;
1. Kepala Pelaksana.
2. Sekretariat
3. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
4. Seksi Kedaruratan dan Logistik;
5. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

3. KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU


SATU PINTU

5
4. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja , terdiri dari :
a. Kepala Satuan;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Operasi;
d. Seksi Penegakan Perundang-Undangan dan Peraturan Daerah;
e. Seksi Pembinaan;
f. Seksi Pengamanan;
g. Seksi Perlindungan Masyarakat;
h. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.

KECAMATAN
Organisasi Kecamatan, terdiri dari :
a. Camat;
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Umum.
c. Seksi Pemerintahan;
d. Seksi Pembangunan;
e. Seksi Perekonomian;
f. Seksi Kesejahteraan Rakyat;
g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

STAF AHLI WALIKOTA


Staf Ahli Walikota yang terdiri dari :
a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik;
b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan;
c. Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan;
d. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.

PERUBAHAN PADA PERATURAN WALIKOTA TENTANG UPT DINAS


DAN BADAN

Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah, terdiri dari :


1. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan terdiri dari :
a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengairan;
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum.
2. Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Metro;
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Yosomulyo;
c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Banjarsari;
d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Ganjaragung;
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Iringmulyo;
6
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Sumbersari Bantul;
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Mulyojati;
h. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Karangrejo;
i. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Yosodadi;
j. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Purwosari.
k. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Tejo Agung.

3. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, terdiri dari :


a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Metro;
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 2 Metro;
c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 3 Metro;
d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 1 Metro;
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Metro;
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 3 Metro;
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 4 Metro;
h. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 5 Metro;
i. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 6 Metro;
j. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 1 Metro;
k. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 2 Metro;
l. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 3 Metro;
m. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 4 Metro;
n. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 5 Metro;

7
o. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 6 Metro;

p. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Negeri 7 Metro;

q. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Negeri 8 Metro;

r. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Negeri 9 Metro;

s. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Negeri 10 Metro;

t. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB);

u. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sarana Olahraga;

v. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sanggar Seni;

4. Dinas Tata Kota dan Pariwisata, terdiri dari :


Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan.

5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, terdiri dari :


a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor;
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran;
c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Kota;
d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Mulyojati;
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Tejo Agung;
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Radio Metropolis.
6. Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan terdiri dari :
a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Utama (BBU);
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Budidaya Ikan (BBI);
c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH);
d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan
(Puskeswan);
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perbibitan Ternak.
7. Dinas Perdagangan dan Pasar, terdiri dari :
a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Wilayah I meliputi :
Pasar Kopindo, pasar Cendrawasih, pasar Terminal Kota, pasar
Nuban;
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Wilayah II meliputi :
Pasar Shoping Center, Ruko Mega Mall, pasar Sumur Bandung,
Chandra Departement Store;
c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Wilayah III meliputi :

8
Pasar Margorejo, pasar Tejo Agung, pasar Sumber Sari, pasar
Ganjar Agung.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan pada Lembaga Teknis Daerah,


adalah :
1. Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Metro, terdiri dari :
a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Metro Pusat;
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Metro Barat;
c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Metro Timur;
d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Metro Utara;
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Metro Selatan;
2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Metro, terdiri
dari :
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kas Daerah.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan pada Lembaga Lain, adalah :


Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, terdiri
dari :
a. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan Wilayah Metro Pusat;
b. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan Wilayah Metro Barat;
c. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan Wilayah Metro Timur;
d. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan Wilayah Metro Utara;
e. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan Wilayah Metro Selatan;

9
Pasal 60 B
Tugas Camat dalam mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. Mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan
pembangunan lingkup kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan
pembangunan di desa/kelurahan dan kecamatan;
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja
baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja kecamatan;
c. melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan
masyarakat di wilayah kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja
pemerintah maupun swasta;
d. melakukan tugas-tugas lain di bidang pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan; dan
e. melaporkan pelaksanaan tugas pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja
kecamatan kepada bupati/walikota dengan tembusan kepada satuan kerja
perangkat daerah yang membidangi urusan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 60 C
Tugas Camat dalam mengoordinasikan upaya peyelenggaraan ketenteraman
dan ketertiban umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf b,
meliputi:
a. melakukan koordinasi dengan kepolisian Negara Republik Indonesia
dan/atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan
10
penyelenggaraan ketenteramandan ketertiban umum di wilayah
kecamatan;
b. melakukan koordinasi dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja
kecamatan untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum
masyarakat di wilayah kecamatan; dan
c. melaporkan pelaksanaan pembinaan ketenteraman dan ketertiban kepada
bupati/walikota.

Pasal 60 D

Tugas Camat dalam mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan


perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf c,
meliputi:
a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas
dan fungsinya di bidang penerapan peraturan perundang-undangan;
b. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas
dan fungsinya di bidang penegakan peraturan perundang-undangan
dan/atau Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan
c. melaporkan pelaksanaan penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan di wilayah kecamatan kepada bupati/walikota.

Pasal 61 D

Tugas Camat dalam mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas


pelayanan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf d,
meliputi:
a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan/atau
instansi vertical yang tugas dan fungsinya di bidang pemeliharaan
prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
b. melakukan koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan
c. melaporkan pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum diwilayah kecamatan kepada bupati/walikota.

Pasal 61 D
Tugas Camat dalam mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan di tingkat
kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf e, meliputi:
a. melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi
vertikal di bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
b. melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dengan satuan kerja
perangkat daerah dan instansi vertikal di bidang penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan;
c. melakukan evaluasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat
kecamatan; dan
d. melaporkan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan
kepada bupati/walikota.

Pasal 61 E

Tugas Camat dalam membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau


kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf f, meliputi:
a. melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan
desa dan/atau kelurahan;
b. memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi, dan konsultasi pelaksanaan
administrasi desa dan/atau kelurahan;
11
c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa dan/atau
lurah;
d. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau
kelurahan;
e. melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau
kelurahan di tingkat kecamatan; dan
f. melaporkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan desa dan/atau kelurahan di tingkat kecamatan kepada
bupati/walikota.

Pasal 61 F

Tugas Camat dalam melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang


lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa
atau kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf g,
meliputi:
a. melakukan perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di
kecamatan;
b. melakukan percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di
wilayahnya;
c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan
kepada masyarakat di kecamatan;
d. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di
wilayah kecamatan;
e. melaporkan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kecamatan kepada Bupati/Walikota.

Pasal 55 B
(1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempunyai tugas :
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan
pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup
pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta
rekonstruksi secara adil dan setara;
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
c. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan
bencana;
d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
f. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
Walikota setiap bulan sekali dalam kondisi normal yang setiap saat
dalam kondisi darurat bencana;
g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima
dari anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan
i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(2) Penetapan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, sesuai dengan kebijakan
Pemerintah Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

12
Pasal 55 C
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 B
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan
efisien;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu dan menyeluruh; dan
c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

13

Anda mungkin juga menyukai