A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini , remaja diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang
Penyakit Menular Seksual (PMS)
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan remaja mampu :
a. Menyebutkan defenisi PMS
b. Menyebutkan tanda tanda PMS
c. Menyebutkan cara pencegahan PMS
d. Menyebutkan jenis jenis PMS
B. POKOK BAHASAN
a. Defenisi PMS
b. Tanda tanda PMS
c. Cara pencegahan PMS
d. Jenis jenis PMS
C. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab 10 menit
- Memperkenalkan diri salam
- Menggali pengetahuan - mendengarkan
(apersepsi) remaja.
2 Penyajian - menjelaskan pengertian - Mendengarkan 30 menit
PMS dan
- Tanda tanda PMS memperhatikan
- Cara pencegahan PMS penyuluhan
- Jenis jenis PMS - Menanyakan
- Memberi pertanyaan pada hal hal yang
peserta secara lisan dan kurang jelas
berdiskusi. - Menjawab
pertanyaan
3 Penutup - Merangkum materi
- Menjawab 10 menit
penyuluhan salam
- Mengucapkan salam
penutup
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
1. Leaflet
2. Video
F. DAFTAR PUSTAKA
1. A. August Burns, Pemberdayaan Wanita dalam bidang kesehatan, yayasan Esentia
medica, Yogyakarta 2000.
2. Sarwono Prawiroharjo, Ilmu kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 1997.
G. EVALUASI
1. Mampu menyebutkan defenisi PMS.
2. Mampu menyediakan tanda tanda PMS.
3. Mampu menyebutkan cara pencegahan PMS.
4. Mampu menyebutkanjenis jenis PMS.
H. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
PMS adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual.
PMS dapat mengakibatkan :
Kemandulan
Kematian karena infeksi
Nyeri yang menetap di perut bagian bawah.
Kanker serviks (mulut rahim)
2. Warts
Warts adalah jaringan tumbuh pada kulit di kemaluan disebabkan oleh virus.
tanda tandanya :
- gatal gatal.
- Benjolan kecil, tidak sakit, keputih-putihan/kecoklatan yang kadang kadang dengan
permukaan kasar.
Pengobatan :
Bila istri yang terkena, suami sebaiknya memakai kondom sampai kedua belah pihak bebas
dari warts.
Pengobatannya :
- Oleskan minyak/ salep di kulit yang tumbuh warts
- Dengan tusuk gigi, oleskan Bicholorecetid Acid (BCA) di sekitar yang tumbuh warts.
- Melakukan pemeriksaan PAP SMEAR setiap 1 2 tahun.
3. Syphilis
Adalah suatu penyakit menular seksual yang berat yang mempunyai efek di seluruh tubuh dan
biasanya berlangsung sampai bertahun tahun. Penyebabnya adalah bakteri.
Tanda tanda :
- Ulkus kecil yang tidak sakit yang menyerupai jerawat, lecet, benjolan, yang dalam dan
basah/ulkus terbuka.
- Beberapa minggu/bulan kemudian akan mengalami radang tenggorokan, demam
timbul kelainan kulit. Semua tanda akan hilang dengan sendirinya tetapi penyakit masih ada
tanpa pengobatan ndapat mengakibatkan cacat jantung, kelumpuhan, penyakit jiwa dan
kematian.
4. Herpes genetalia
Adalah jenis PMS yang disebabkan oleh virus dapat menyerang di alat genitalis/mulut rahim.
Tanda tanda :
- Rasa gatal, rasa panas di mulut genitalia/paha.
- Luka lecet kecil di kemaluan membentuk ulkus (luka) terbuka dan sakit didalam
kemaluan.
Tidak ada obat menyembuhkan penyakit herpes, untuk tidak mengganggu maka hal yang
dapat membantu untuk meringankannya adalah :
- Letakkan es diatas ulkus.
- Buat kompres dengan cara merendam di air dingin yang bersih.
- Duduk dan rendam bokong di air dingin yang bersih.
- Campur air bersih dengan baking soda/tepung kanji sehingga berbentuk kental
kemudian di atas ulkus.
Penting :
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah menyentuh ulkus.
- Hati hati jangan menyentuh ulkus.
- Coba hindari hubungan seksual sewaktu mengalami ulkus herpes.
5. Chanroid
Adalah jenis PMS yang disebabkan bakteri.
Tanda tanda :
- Satu/lebih ulkus yang lunak dengansakit di alat genitalia dan anus sering berdarah.
- Kelenjar limpa dipangkal paha mungkin membesar.
- Demam ringan.
6. HIV/Aids
Adalah suatu penyakit PMS yang disebabkan oleh virus di sebut dengan HIV = Human
Immunodeficiency Virus. Virus tersebar dalam darah, cairan vagina atau cairan semen pada
laki laki. Obat untuk AIDS belum ada. Bila mungkin resiko tinggi terkena HIV/AIDS.
Untuk melindungi :
- Setia pada pasangan.
- Gunakan kondom setiap melakukan hubungan seksual.
- Hindari pemakaian jarum suntik yang bergantian
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang reproduksi sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran mampu :
a. Menyebutkan pengertian kespro
b. Menyebutkan usia reproduksi sehat
c. Menyebutkan pengertian pernikahan dini
d. Menyebutkan penyebab pernikahan dini
e. Menyebutkan dampak pernikahan dini
B. POKOK BAHASAN
1. Pengertian Kespro
2. Usia reproduksi sehat
3. Pengertian pernikahan dini
4. Penyebab pernikahan dini
5. Dampak pernikahan dini
C. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan - Mengucapkan salam - Menanggapi 10 menit
- Memperkenalkan diri
- Menggali pengetahuan
(observasi) .
- Memberikan
kesempatan bertanya 10
menit
- Menjawab pertanyaan
D. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. MEDIA
1. Leaflet
2. Video
F. EVALUASI
Essay Test
Mengajukan pertanyaan kepada sasaran
G. DAFTAR PUSTAKA
Glesiar Anna, 2006 , Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
H. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia yang menghasilkan keturunan. Untuk itu
sudah menjadi kodrat manusia untuk hamil dan menghasilkan keturunan. Kehamilan yang
baik adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan jasmani yang tidak
akan menimbulkan gangguan jasmani dan rohani, untuk ibu maupun calon anak yang akan
dilahirkan.
B. Dampak biologis
Anak secara biologis alat-alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan
sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika
sampai hamil kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru akan terjadi trauma, perobekan
yang luas dan infeksi yang akan membahayakan organ reproduksinya sampai membahayakan
jiwa anak. Patut dipertanyakan apakah hubungan seks yang demikian atas dasar kesetaraan
dalam hak reproduksi antara isteri dan suami atau adanya kekerasan seksual dan pemaksaan
(penggagahan) terhadap seorang anak.
Dokter spesialis obseteri dan ginekologi dr Deradjat Mucharram Sastraikarta Sp OG yang
berpraktek di klinik spesialis Tribrata Polri mengatakan pernikahan pada anak perempuan
berusia 9-12 tahun sangat tak lazim dan tidak pada tempatnya. Apa alasan ia menikah?
Sebaiknya jangan dulu berhubungan seks hingga anak itu matang fisik maupun psikologis.
Kematangan fisik seorang anak tidak sama dengan kematangan psikologisnya sehingga
meskipun anak tersebut memiliki badan bongsor dan sudah menstruasi, secara mental ia
belum siap untuk berhubungan seks.
Ia memanbahkan, kehamilan bisa saja terjadi pada anak usia 12 tahun. Namun psikologisnya
belum siap untuk mengandung dan melahirkan. Jika dilihat dari tinggi badan, wanita yang
memiliki tinggi dibawah 150 cm kemungkinan akan berpengaruh pada bayi yang
dikandungnya. Posisi bayi tidak akan lurus di dalam perut ibunya. Sel telur yang dimiliki anak
juga diperkirakan belum matang dan belum berkualitas sehingga bisa terjadi kelainan
kromosom pada bayi.
C. Dampak psikologis
Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan seks, sehingga akan
menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam jiwa anak yang sulit disembuhkan. Anak
akan murung dan menyesali hidupnya yang berakhir pada perkawinan yang dia sendiri tidak
mengerti atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan perkawinan akan menghilangkan hak anak
untuk memperoleh pendidikan (Wajar 9 tahun), hak bermain dan menikmati waktu luangnya
serta hak-hak lainnya yang melekat dalam diri anak.
Menurut psikolog dibidang psikologi anak Rudangta Ariani Sembiring Psi, mengatakan
sebenarnya banyak efek negatif dari pernikahan dini. Pada saat itu pengantinnya belum siap
untuk menghadapi tanggungjawab yang harus diemban seperti orang dewasa. Padahal kalau
menikah itu kedua belah pihak harus sudah cukup dewasa dan siap untuk menghadapi
permasalahan-permasalan baik ekonami, pasangan, maupun anak. Sementara itu mereka yang
menikah dini umumnya belum cukup mampu menyelesaikan permasalan secara matang.
Ditambahkan Rudangta, Sebenarnya kalau kematangan psikologis tidak ditentukan batasan
usia, karena ada juga yang sudah berumur tapi masih seperti anak kecil. Atau ada juga yang
masih muda tapi pikirannya sudah dewasa. Kondisi kematangan psikologis ibu menjadi hal
utama karena sangat berpengaruh terhadap pola asuh anak di kemudian hari. yang namanya
mendidik anak itu perlu pendewasaan diri untuk dapat memahami anak. Karena kalau masik
kenak-kanakan, maka mana bisa sang ibu mengayomi anaknya. Yang ada hanya akan merasa
terbebani karena satu sisi masih ingin menikmati masa muda dan di sisi lain dia harus
mengurusi keluarganya.
D.Dampak sosial
Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang
bias gender, yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap
pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran agama apapun
termasuk agama Islam yang sangat menghormati perempuan (Rahmatan lil Alamin). Kondisi
ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang akan melahirkan
kekerasan terhadap perempuan.