Seminar Kista Ovari
Seminar Kista Ovari
1. Pengakajian
a. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
Ny. M (44th) yang beragama islam dengan suku bangsa Danai (Sumatra Barat) berpendidikan
terakhir SD, klien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. Klien tinggal di Jl. Pahlawan No. 62
Rt/Rw 10/16 Kel. Duren Jaya Bekasi Timur. Klien dirawat di Ruang Dahlia pada tanggal 20 Juli
2011 sampai 25 Juli 2011, dan dikaji pada tanggal 21 Juli 2011 dengan diagnosa Kista Ovarium
dan Anemia.
Tn. A (51th) adalah suami klien dengan asal suku yang sama dan berpendidikan SD, klien
bekerja sebagai karyawan swasta. Tn. A tinggal dalam satu rumah di Jl. Pahlawan No. 62 Rt/Rw
10/16 Kel. Duren Jaya Bekasi Timur. Penghasilan suami klien perbulan adalah Rp. 500.000,-
b. Status Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri perut dirasakan sekitar 2 minggu yang lalu, sejak itu klien
memeriksakannya ke dokter, dan dianjurkan dirawat di RSUD Kota Bekasi. Pada saat pengkajian
38
Klien menstruasi pertama berusia 15 tahun, menstruasi klien tidak teratur dan disertai nyeri,
banyak haid : klien 3X mengganti pembalut setiap hari.
ovarium, dan klien menanganinya dengan operasi laparatomi pada tanggal 28 Januari 2010.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan klien, tidak memiliki
penyakit menular dan keturunan dari pihak keluarga seperti TBC, jantung, hepatitis B, hipertensi
tahun.
7) Riwayat seksual
Klien melakukan hubungan seksual sejak menikah pada usia 19 tahun. Kehidupan seksual klien
9) Riwayat Obstetri
No Hidup / Jenis Penolon P Masala Keadaan
. Mati Persalinan g Tahun BB B Keadaan h anak
240
1 Hidup Normal Bidan 1988 0 Baik
290
2 Hidup Normal Bidan 1990 0 Baik
320
3 Hidup Normal Bidan 1994 0 Baik
350
4 Hidup Normal Bidan 1996 0 Baik
5 Hidup Normal Bidan 2001 Baik
Data Status Keperawatan Klien Ny. M di Ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi
10) Data sosial dan spiritual
a) Pola fikir dan persepsi
Klien mengatakan BAB-nya berdarah, dan menanyakan apakah ada hubungan BAB-nya yang
berdarah dengan penyakit kistanya? Klien tampak bertanya dan ingin tahu tentang penyakitnya,
dengan serius klien memegang tangan perawat dan mengerutkan dahi saat bertanya.
b) Persepsi diri
Hal yang difikirkan klien saat ini adalah penyakit kistanya yang muncul untuk kedua kalinya,
klien menanyakan juga apa mungkin dapat dioperasi lagi dengan tenggang waktu hanya 1 tahun,
sementara ini klien dalam keadaan anemia dan akan melakukan pemeriksaan kista lebih lanjut
mengerti orang lain. Klien tinggal satu rumah dengan suami dan anak anaknya. Suami klien
memegang peranan penting dalam keluarga. Motivasi dari suami adalah dukungan moril dan
kesembuhan Ny. M.
11) Pola aktifitas sehari hari
kukunya 1x / minggu.
minum 600ml/hari
c. Pola eliminasi BAB klien biasa 1 x / hari Sejak di RS klien belum
dengan kontensitas lembek, BAB, sering terasa sulit
menetes.
d. Pola istirahat Klien biasa tidur malam Selama di RS klien tidak
sebanyak 2 3 buah.
8) Leher : tidak ada pembengkakan & pembesaran kelenjar tiroid.
9) Thorax : Simetris, suara nafas vesikuler, irama jantung reguler.
10) Abdomen : Bentuk asimetris, terdapat benjolan di abdomen dekstra, nyeri tekan pada abdomen
pervaginam dengan warna merah terang seperti ada gumpalan, bau sedikit amis, banyaknya
kuku. Terpasang infus (transfusi darah) untuk menambah Hb dengan kolf ke-3.
13) Kulit : Warna kulit tidak ada kehitaman turgor kulit elastis, seluruh tubuh lengket karena klien
belum mandi.
1.
Ds : Klien mengatakan nyeri pada area perut bawah, menjalar sampai ke punggung seperti
melilit lilit, dirasakan selama 4 jam secara terus menerus dengan skala 10 (sakit sekali)
Cistoma Ovarii
2.
Kista Ovarium
3.
Ds :
- Klien mengatakan nyeri saat BAB dan sering berdarah
- Klien menanyakan apakah ada hubungannya BAB berdarah dengan kista?
Do :
Folikel an ovulasi
4.
Do :
Kurang pengetahuan
Kurang Pengetahuan
5.
Do :
Nyeri dipersepsikan
6.
Ds :
- Klien mengatakan Nyeri saat BAB dan berdarah hingga menetes
- Klien mengatakan terjadi dismenore, dan haidnya tidak teratur.
Do :
- Terdapat pengeluaran pervaginam dengan warna merah terang seperti ada gumpalan
- Bau darah sedikit amis, banyaknya darah 2 3 x/ hari mengganti celana dalam
- Tidak ada hemoroid eksterna
- HB 6,6 g/dl
- Terpasang transfusi darah
Kista Ovarium
pen
kee
3. Gg. Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Kaji riwayat nutrisi termasuk M
me
M
pen
Gg. Pola eliminasi Setelah dilakukan tindakan Observasi warna dan jumlah
me
sep
dan anemia.
- Klien mampu mengetahui
penyakitnya.
6. Ganggua Setelah dilakukan tindakan Awasi tekanan darah, nadi, M
ADL b.d adanya klien dapat mandiri dengan tingkat aktifitas. jari
nyeri akibat kriteria hasil : Kaji kemampuan klien untuk
- Klien dapat melakukan
desakan melakukan aktifitas.
aktifitas dengan baik Peningkatan aktifitas secara
- Klien tampak rapi inte
- Klien dapat mandi dan bertahap, biarkan klien
Ke
merapikan diri sendiri berpartisipasi dalam perawatan
- TTV normal : Td : 120 / ton
diri.
80 Bantu klien dalam beraktifitas
Nd : 80 100
S : 36,5 37,5 yang tidak dapat ia lakukan
P : 16 24 M
massa.
sendiri bila perlu. Seperti mandi,
Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan kista ovarium dan anemia di ruang Dahlia Rumah
Sakit Umum Daerah Bekasi pada tanggal 21 25 Juli 2011. Dalam melaksanakan asuhan
keperawatan penulis menemukan beberapa kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan
serta beberapa hal yang sifatnya mendukung dan menghambat kelancaran proses asuhan
pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien. Pada saat pengumpulan data, penulis tidak menemukan
banyak kendala karena Ny. M dan keluarga sangat kooperatif yang ditunjang dengan terbinanya
kepercayaan antara penulis dengan Ny. M beserta keluarga. Ny. M juga memberikan informasi
yang lengkap dan jelas sesuai dengan pertanyaan yang diajukan penulis.
Pada saat pengkajian didapatkan data hasil : Nadi : 84x /menit, Suhu : 36,20C, Pernafasan :
20x /menit, Tensi darah: 140 / 90, konjunctiva anemis, klien sering merasa pusing, gigi terdapat
karies & kotor, terdapat pembesaran kelenjar tiroid pada leher, BU 5x /menit, terdapat
dekstra, klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, nyeri dirasakan klien seperti melilit
lilit, panas pada bokong selama 4jam secara terus menerus dengan skala 10 (sakit sekali),
kurang informasi.
Menurut Tarwoto, dkk (2008) diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan
Anemia adalah :
a. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat.
b. Gangguan perfusi jaringan tubuh b.d tidak adekuatnya sirkulasi darah.
c. Intoleransi aktifitas b.d penurunan kardiak output sekunder penurunan sirkulasi darah.
d. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang penatalaksanaan anemia.
Sedangkan masalah masalah keperawatan yang muncul pada klien Ny. M pada saat melakukan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kesenjangan antara teori dengan asuhan keperawatan pada
a. Gangguan perfusi jaringan yang terjadi pada Ny. M diakibatkan adanya gangguan volume cairan
dan nutrisi yang mengakibatkan tidak adekuatnya sirkulasi darah dalam jaringan tersebut, maka
dari itu penanganan gangguan perfusi jaringan sudah tertangani dalam diagnosa lain seperti
gangguan volume cairan dan gangguan nutrisi, maka dari itu penulis tidak menggandakan
b. Pada teori terjadi intoleransi aktifitas akibat penurunan kardiak output sekunder penurunan
sirkulasi darah tidak terjadi pada Ny. M disebabkan Ny. M lebih dapat beraktifitas secara
mandiri. Ny. M memiliki diagnosa keperawatan gangguan pemenuhan ADL karena klien
membutuhkan sedikit motivasi untuk memenuhi ADL-nya yang disebabkan adanya nyeri akibat
c. Pada teori terdapat resiko tinggi kekurangan volume cairan, tetapi pada Ny. M kekurangan
volume cairan sudah terjadi maka penulis mengangkat diagnosa gangguan volume cairan karena
terdapat tanda tanda perdarahan pada eliminasi dengan Hb 6,6 g/dl, dinyatakan dalam materi
bahwa manifestasi klinis anemia tergantung dari kecepatan kehilangan darah terjadi apabila Hb
antara 6 10 g/dl diantaranya dyspnea (kesulitan bernafas, nafas pendek), palpitasi, keringat
banyak, keletihan.
d. Gangguan eliminasi pada teori disebabkan oleh adanya metastase kista ke jaringan sekitar, tetapi
pada Ny. M terjadi gangguan eliminasi yang disebabkan oleh kurangnya asupan serat
dikarenakan klien tidak memiliki data pemeriksaan USG dan didukung dengan kurangnya
3. Perencanaan
Pada umumnya rencana tindakan yang ada di landasan teori digunakan untuk intervensi di dalam
kasus.
Tetapi disini penulis sedikit memodifikasi perencanaan dari yang di anjurkan dalam teori. Penulis
menggabungkan beberapa tindakan yang disesuaikan dengan kondisi klien dengan mengacu
kepada beberapa teori. Hal tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam pembuatan
perencanaan.
Selain itu terdapat faktor pendukung lainya diantaranya penulis mendapat bimbingan selama
pendidikan dengan merencanakan asuhan keperawatan yang disesuaikan dengan kondisi klien.
Pada tahap ini penulis menyusun rencana yang disesuaikan dengan masalah masalah yang
muncul, seperti kemampuan klien, situasi, kondisi, serta sarana dan prasarana yang telah
dipersiapkan dari pihak akademik dan ruang Dahlia RSUD Kota Bekasi. Adapun rencana
tindakan yaitu bimbingan, pemberian informasi dan latihan latihan yang memandirikan klien
serta perawatan yang sifatnya dependen dan kolaborasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
4. Pelaksanaan
Penulis melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit selama 5 hari. Adapun faktor faktor
dan mengambil darah klien, terjadi karena pembuluh darah klien yang halus dan pembekuan
darah klien yang terlalu cepat, sehingga pelaksanaan tindakan sedikit terhambat. Maka dari itu
penulis mendapat bantuan dari perawat ruangan untuk mengambil sample darah dan menginfus
karena belum diangkat kistanya, klien selalu meringis jika klien kesakitan.
b. Gangguan volume cairan teratasi sebagian klien mengatakan tidak ada lagi pengeluaran darah
penyakit dan cara mengatasi nyerinya untuk sementara, sehingga klien dapat mempersiapkan
rapi, kuku klien sudah bersih dan pendek, klien tampak nyaman.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asuhan keperawatan pada klien Ny. M dengan diagnosa medis kista ovarium dan anemia
dilakukan melalui 5 tahap proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi beradasrkan kriteria hasil yang diharapkan dan
didokumentasikan dengan tepat dan benar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan klien. Selama
melakukan asuhan keperawatan selam 5 hari pada Ny. M maka penulis menyimpulkan bahwa :
Anemia yang terjadi pada Ny. M diakibatkan dari adanya kista ovarium dan pengeluaran darah
saat BAB dan pervaginam, hal ini dapat menimbulkan kehilangan darah dan penurunan produksi
darah sehingga terjadi penurunan Hb yang menghambat penatalaksanaan kista ovarium itu
sendiri. Penatalaksanaan kista ovarium biasanya adalah melalui tindakan bedah, misal
laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi yang akan dilaksanakan pada Ny. M