Anda di halaman 1dari 2

Bayangkan seekor ikan laut yang fitrahnya hidup sebuah lingkungan yang penuh garam dan

memiliki ruang gerak yang luas dipindahkan ke lingkungan lain yang memiliki karakteristik
yang jauh berbeda seperti sunga dan begitu pun sebaliknyai? Pada teorinya di pelajaran
biologi kita diajarkan mengenai osmosis yang menjelaskan mengenai perpindahan air dari
konsentrasi garam yang lebih rendah ke konsentrasi garam yang lebih tinggi. Ikan laut yang
notabene terbiasa menghirup air yang banyak dan dalam tubuhnya terdapat konsentrasi
garam yang tinggi dan ikan air tawar yang memiliki konsentrasi garam yang rendah tentunya
memiliki cara bertahan hidupnya masing-masing untuk menghadapi lingkungannya. Bila
mereka ditempat kan pada tempat yang tidak sesuai tentunya akhir yang buruk menanti
mereka. Hal ini menunjukan bahwa sarana/wadah yang tepat sangatlah penting bagi suatu
mahluk dalam keberlangsungan hidupnya

Tidak terpaku pada mahluk, benda mati pun membutuhkan suatu tempat penyimpanan yang
memadai. sebuah sepatu ditempatkan pada suatu rak yang lembab tentunya akan membuat
sepatu tersebut lebih cepat jamuran. menaruh sesuatu di wadah yang benar adalah hal yang
harus dan wajib dilakukan bila mengharapkan sesuatu yang benar pula.

Manusia yang ditunjuk oleh Allah SWT menjadi khalifah di muka bumi juga memerlukan
sebuah wadah yang benar sehingga dapat menjalankan fungsinya secara maksimal. Sering
kali kita melupakan tujuan hidup kita sebagai manusia dan tidak menghadirkan yang Maha
Kuasa dalam segala aktivitas yang dijalani agar apapun hasil yang kita dapatkan tidak
mengubah kedudukan kita di hadapan-Nya. Kita melupakan bahwa dasarnya hidup ini adalah
penghambaan kepada yang Maha Besar. Tanpa kita sadari kita sering berusaha mengejar
sesuatu hal padahal apa yang kita lakukan bisa jadi tidak berarti apa-apa bagi yang Maha
Melihat karena niat yang tidak murni dan wadah yang salah.

Manusia diciptakan di bumi dengan tujuan beribadah (51:56). Ini berarti hidup kita
seharusnya merupakan ibadah, setiap nafas kita seharusnya merupakan dzikir dan setiap
langkah kita seharusnya merupakan perjuangan meminta ridhonya. Hal ini akan terjadi bila
apa pun yang kita lakukan, dilakukan dengan penuh keikhlasan/kemurnian serta berada
dalam Dien yang benar (98:5). Dien ini lah wadah manusia dalam menjalani kehidupan. Dien
sendiri dalam Al-Quran memiliki beberapa makna:
1. (42:13) Dijelaskan bahwa Allah mensyariatkan agama(dien) yang telah diwasiatkan
nabi dan rasul pendahulu kita. Bisa dikatakan bahwa dien adalah sebuah syariat.
Syariat sendiri berasal dari kata syara yang berarti jalur air. Artinya syariat(yang pada
konteks ini adalah dien) merupakan jalur menuju Allah. Dien adalah aturan-aturan
yang perlu ditaati baik itu perintah yang harus dijalankan ataupun larangan yang harus
dihindari untuk menuju kepada suatu hal.
2. (12:76) Pada ayat ini menunjukakan bahwa dien adalah undang-undang. Seperti
halnya undang-undang yang berlaku di suatu negara, mereka bersifat mengatur dan
orang-orang yang berada di dalam negara tersebut harus taat terhadap undang-
undang yang ada
Melihat dalil yang telah dituliskan diatas dapat disimpulkan bahwa dien adalah sebuah sistem
hidup yang perlu patuhi untuk berada di suatu jalur yang benar. untuk berada pada jalur ini
kita pun harus berada pada sebuah sistem hidup yang memiliki aturan yang benar, aturan
yang berasal dari suatu dzat yang menciptakan manusia karena pada hakikatnya yang
menciptakan adalah pihak yang paling mengetahui fungsi dari ciptaannya.

Apakah kita sudah berada dalam wadah yang benar?

Islam dalam persepsi mayoritas masyarakat seolah telah berubah arti. Ibadah dalam Islam
tidak hanya mengerjakan ibadah-ibadah yang disebutkan dalam rukun Islam. Yang jadi
pertanyaan bagi kita sekarang adalah apakah kita hanya menghadirkan Allah SWT hanya pada
saat kita melaksanakan sholat? Apakah menurut kita Allah hanya dapat dihadirkan saat kita
membaca tilawah Quran? Lalu hal apakah yang kita hadirkan diluar aktivitas tersebut?

Islam sendiri merupakan warisan yang diturunkan oleh pendahulu kita, rasul-rasul kita. Islam
datang dengan membawa nama berbeda pada tiap periode rasul yang berbeda tetapi pada
intinya merupakan sebuah sistem yang mentauhidkan Allah.

Anda mungkin juga menyukai