Semakin lama kebutuhan manusia semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah peningkatan jumlah penduduk. Manusia dalam kehidupannya akan berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan yang akhirnya menimbulkan sebuah permintaan. Adanya permintaan oleh pasar, perusahaan akan berusaha memproduksi barang yang dibutuhkan oleh pasar dan kemudian menawarkan kepada pasar tersebut. Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Permintaan dan penawaran berasal dari dua pihak yang berbeda Permintaan berasal dari konsumen sedangkan penawaran berasal dari produsen. Menurut Rahardja dan Manurung (2006), penawaran adalah jumlah barang yang ingin ditawarkan (dijual) oleh produsen pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Bagi pelaku ekonomi khususnya produsen merupakan hal yang wajib untuk mengetahui tentang konsep penawaran. Hal tersebut penting karena untuk menghindari adanya kelebihan persediaan maupun kekurangan persediaan. Kelebihan persediaan berarti bahwa jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan. Sedangkan kekurangan persediaan berarti bahwa jumlah permintaan yang lebih besar dari jumlah barang yang ditawarkan. Seperti halnya ilmu ekomi yang telah dipelajari oleh banyak orang, dalam ekonomi kesehatan juga mengenal akan adanya supply. Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada umumnya. Supply dalam pelayanan kesehatan meliputi penyediaan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium klinis) dll. Supply dalam pelayanan kesehatan mengikuti regulasi dari pemerintah. Oleh karena itu supply pelayanan kesehatan tidak
1 2
diatur bebas sepenuhnya oleh produsen, melainkan mengikuti Standar
Operasional Prosedur yang berlaku. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan supply pelayanan kesehatan? b. Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi supply pelayanan kesehatan? c. Apa yang dimaksud dengan kurve supply pelayanan kesehatan (elastisitas supply)? d. Bagaimana cara menghitung supply maksimal pada industri pelayanan kesehatan? 1.3 Tujuan Penulisan a. Mempelajari pengertian dari supply pelayanan kesehatan b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi supply pelayanan kesehatan c. Mempelajari pengertian dari kurve supply pelayanan kesehatan (elastisitas supply) d. Mengetahui dan mempelajari cara peritungan supply maksimal di industri pelayanan kesehatan