Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin lama kebutuhan manusia semakin meningkat setiap
tahunnya. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh banyak faktor salah
satunya adalah peningkatan jumlah penduduk. Manusia dalam
kehidupannya akan berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan yang
akhirnya menimbulkan sebuah permintaan. Adanya permintaan oleh pasar,
perusahaan akan berusaha memproduksi barang yang dibutuhkan oleh
pasar dan kemudian menawarkan kepada pasar tersebut.
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran
(supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam
satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan
pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Permintaan dan penawaran berasal dari dua
pihak yang berbeda Permintaan berasal dari konsumen sedangkan
penawaran berasal dari produsen. Menurut Rahardja dan Manurung (2006),
penawaran adalah jumlah barang yang ingin ditawarkan (dijual) oleh
produsen pada berbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.
Bagi pelaku ekonomi khususnya produsen merupakan hal yang wajib
untuk mengetahui tentang konsep penawaran. Hal tersebut penting karena
untuk menghindari adanya kelebihan persediaan maupun kekurangan
persediaan. Kelebihan persediaan berarti bahwa jumlah penawaran melebihi
jumlah permintaan. Sedangkan kekurangan persediaan berarti bahwa jumlah
permintaan yang lebih besar dari jumlah barang yang ditawarkan.
Seperti halnya ilmu ekomi yang telah dipelajari oleh banyak orang,
dalam ekonomi kesehatan juga mengenal akan adanya supply. Supply
pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada
umumnya. Supply dalam pelayanan kesehatan meliputi penyediaan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu oleh berbagai
kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan
para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan
laboratorium klinis) dll. Supply dalam pelayanan kesehatan mengikuti
regulasi dari pemerintah. Oleh karena itu supply pelayanan kesehatan tidak

1
2

diatur bebas sepenuhnya oleh produsen, melainkan mengikuti Standar


Operasional Prosedur yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan supply pelayanan kesehatan?
b. Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi supply pelayanan
kesehatan?
c. Apa yang dimaksud dengan kurve supply pelayanan kesehatan (elastisitas
supply)?
d. Bagaimana cara menghitung supply maksimal pada industri pelayanan
kesehatan?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mempelajari pengertian dari supply pelayanan kesehatan
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi supply pelayanan
kesehatan
c. Mempelajari pengertian dari kurve supply pelayanan kesehatan (elastisitas
supply)
d. Mengetahui dan mempelajari cara peritungan supply maksimal di industri
pelayanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai