Disusun Oleh:
29.53-1287-2013
2. Penulis
Penulis jurnal tersebut adalah Jason Gandhi, Andrew Chen, Gautam Dagur, Yiji Suh,
Noel Smith, Briana Cali, dan Sardar Ali Khan.
3. Penerbit
American Jourbnal of Obstetrics dan Gynecology
http://www.biomedcentral.com/1471-2393/13/118
4. Tahun Terbit
Desember 2016
5. Gambaran Umum
I. Latar Belakang
Genitourinary Syndrome of Menopause sebelumnya dikenal sebagai atrofi
vulvovaginal, atrofik vaginitis, atau atrofi urogenital yang bersifat kronik
dan progresif yang merupakan gejala sekunder akibat hipoestrogenisme
yang memengaruhi >50% wanita pascamenopause.
Terminologi baru ini dipercaya dapat mengurangi stigma yang buruk bagi
wanita sehingga memungkinkan wanita menjadi lebih terbuka dalam
membicarakan masalah ini.
Gejala mirip GSM mungkin juga tercermin pada wanita premenopausal
hipoestrogenik. Sindrom atau ciri-cirinya bermanifestasi dalam beberapa
cara pada sekitar 15% wanita pramenopause dan 40-54% wanita
pascamenopause.
GSM sering tidak terdiagnosis karena wanita merasa malu membicarakan
masalah seksual atau lebih acuh terhadap kecenderungan dalam penuaan
yang terjadi secara alami.
Hanya 4% wanita yang mampu mengaitkan gejala vulvovaginal dengan
GSM. Hanya 25% wanita dengan GSM yang pergi ke dokter untuk
berkonsultasi.
Deteksi dini dan farmakologis yang disesuaikan secara individual
(misalnya terapi estrogen, modulator reseptor estrogen selektif, steroid
sintetis, oksitosin, dan dehidroepiandrosteron) dan / atau nonfarmakologis
(misalnya, terapi laser, pelembab dan pelumas, pengobatan homeopati,
dan modifikasi gaya hidup) pengobatan sangat penting untuk tidak hanya
meningkatkan kualitas hidup tapi juga untuk mencegah eksaserbasi gejala
pada wanita dengan kondisi ini.
II. Manifestasi Klinis
VI. Tatalaksana
Manajemen GSM bervariasi sesuai dengan tingkat keparahan gejala.
Untuk gejala sedang sampai berat, ET dilaporkan menjadi pilihan pengobatan
yang paling berhasil dalam hal meningkatkan indeks maturasi vagina (VMI).
Untuk gejala yang lebih ringan, terapi non-hormonal secara subyektif efektif,
sangat cocok untuk wanita yang berisiko mengalami neoplasia responsif
estrogen, dan tidak memerlukan resep. Untuk menilai keefektifan pengobatan,
tes pH dan analisis sitologi dapat digunakan. Karena GSM adalah kondisi
kronis, manajemen seumur hidup sangat penting untuk mencegah terulangnya
gejala.
1. Terapi estrogen
2. Sistemik Terapi
3. Topikal Estrogen
5. Terapi laser
6. Steroid sintetis
7. Oksitosin
VII. Simpulan