Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dampak pertambahan penduduk yang sangat pesat membuat wilayah-

wilayah di perkotaan menjadi semakin padat. Menurut Imam Ernawi (2010)

menyatakan bahwa perkembangan fisik suatu kota sangat dipengaruhi oleh

urbanisasi. Perkembangan urbanisasi di Indonesia dapat dilihat dari 3 (tiga)

aspek : pertama, jumlah penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan: kedua,

Sebaran penduduk yang tidak merata: dan yang ketiga, Laju urbanisasi yang

tinggi. Meningkatnya pertambahan penduduk di perkotaan mendorong naiknya

permintaan akan lahan perumahan dan industri, Sehingga menyebabkan alih

fungsi lahan dari ruang terbuka hijau menjadi kawasan pembangunan. Semakin

meningkatnya permintaan pembangunan untuk perumahan dan industri akan

berdampak kepada menurunnya kualitas lingkungan hidup. Rencana tata ruang

yang telah dibuat oleh pemerintah daerah tidak mampu mencegah alih fungsi

lahan di perkotaan sehingga keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin

terancam dan tidak nyaman untuk beraktivitas. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

menurut UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah area

memanjang atau jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih

bersifat terbuka sebagai tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara

alamiah ataupun sengaja ditanam.Keberadaan Ruang Terbuka Hijau merupakan

1
salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk lingkungan kota yang

nyaman dan sehat.

Kondisi pembangunan perumahan di setiap daerah yang sangat pesat

cenderung tidak memikirkan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pembangunan

perumahan yang tidak memperhatikan lingkungan dapat mengakibatkan

terganggunya ekosistem di daerah tersebut dan dapat menimbulkan pencemaran

udara. Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa

penurunan kualias udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam

udara. Unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer biasanya karbon

monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), Chlorofluorocarbon (CFC), Sulfur

dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda partikulat, Timah (Pb), dan Carbon

dioksida (CO2). Unsur-unsur tersebut termasuk sebagai polutan atau zatzat

pencemar udara. Perumahan dengan aktivitas di dalamnya memerlukan suasana

lingkungan yang nyaman dan sejuk. Kenyamanan dan kesejukan perumahan

diukur dari banyaknya tanaman yang ada di lingkungan sekitarnya. Untuk

memperoleh keberlangsungan Ruang Terbuka Hijau yang dapat memberikan

manfaat bagi penghuni suatu perumahan, perlu dilakukan pengelolaan secara

tepat. Perencanaan merupakan salah satu aspek dalam pengelolaan lingkungan,

termasuk pengelolaan Ruang Terbuka Hijau perumahan. Perencanaan Ruang

Terbuka Hijau yang matang, dapat menjaga keseimbangan dan keharmonisan

antara ruang terbangun dan ruang terbuka dalam suatu perumahan (Hastuti,

2011).

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang di

tindak lanjuti dengan keluarnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

2
05/PRT/M/2008 tanggal 26 Mei 2008 tentang pedoman Penyediaan dan

pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di kawasan perkotaan telah mengatur

ketentuan luas minimal penyediaan Ruang Terbuka Hijau sebesar 30% dari luas

wilayah kota yang terdiri dari 20% untuk Ruang Terbuka Hijau publik dan 10%

untuk Ruang Terbuka Hijau privat. Dengan adanya peraturan ini diharapkan

setiap warga negara melakukan penghijauan secara tepat untuk daerah

perumahan dan lingkungan sekitar guna mendukung upaya ruang terbuka hijau

perkotaan.

Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian untuk Tugas Akhir di

lingkungan perumahan yang berada di kabupaten Sleman dan kabupaten Bantul.

Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau untuk taman di kedua kabupaten di Daerah

Istimewa Yogyakarta sangatlah berbeda. Kabupaten Sleman yang berada di

utara termasuk di daratan tinggi sedangkan kabupaten Bantul yang berada di

selatan termasuk daratan rendah, dengan kata lain daerah topografinya pun juga

berbeda. Tumbuhan yang akan di tanam pun sedikit berbeda karena kelembaban

udara nya berbeda. Perbedaan ketinggian akan berdampak pada iklim, daerah

daratan rendah memiliki suhu yang tinggi dan kelembaban udara yang rendah.

Tanaman yang membutuhkan suhu tinggi dan kelembaban rendah akan tumbuh

baik di daratan rendah. Di daerah tinggi memiliki suhu yang rendah dan

kelembaban udara lebih tinggi. Tanaman yang membutuhkan suhu sedang dan

kelembaban udara sedang akan tumbuh baik di daratan tinggi. Perbedaan iklim

yang diakibatkan ketinggian akan mempengaruhi jenis tanaman yang akan

ditanam di daerah perumahan baik dari segi pemilihan jenis tanamanya maupun

penataan tanamannya.

3
1.2. Tujuan Penelitian

Tugas Akhir (TA) adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus di

selesaikan untuk memenuhi persyaratan perkuliahan di Fakultas Teknik Sipil

Universitas Gadjah Mada guna mencapai gelar A.Md. Tugas Akhir ini

merupakan penilitian yang di lakukan di kabupaten Sleman dan kabupaten

Bantul. Hasil penelitian di tulis dalam laporan Tugas Akhir dibawah arahan

dosen pembimbing. Tujuan dari pembahasan Tugas Akhir ini adalah :

a. Membandingkan penyediaan Ruang Terbuka Hijau untuk taman

di dua perumahan.

b. Mengetahui besaran serapan karbondioksida (CO2) oleh

tumbuhan yang berada di kedua taman perumahan.

c. Untuk mengetahui apakah taman di kedua perumahan itu

memenuhi persyaratan yang diatur Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor :05/ PRT/ M/ 2008.

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian Tugas Akhir tentang Ruang Terbuka Hijau adalah :

a. Memberikan pengetahuan kepada warga sekitar perumahan

tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk taman.

b. Dapat digunakan sebagai masukan kepada developer agar lebih

bijak dalam membangun perumahan dan lebih memperhatikan

kondisi lingkungan sekitar guna memberikan Ruang Terbuka

Hijau untuk tempat bermain warga perumahan.

4
c. Memberikan kesadaran kepada warga perumahan agar lebih

memperhatikan kondisi taman yang disediakan oleh developer.

d. Dapat memberi gambaran tentang situasi taman yang baik untuk

perumahan.

1.4. Batasan Masalah

Pada penulisan penelitian Tugas Akhir ini ada batasan-batasan

permasalahan agar topik penelitian ini tidak menyimpang dari maksud dan

tujuan dari penelitian, adapun batasan penelitian meliputi :

a. dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang Ruang Terbuka

Hijau (RTH) untuk taman di perumahan di dua kabupaten, yaitu

kabupaten Sleman dan kabupaten Bantul.

b. pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada pihak

developer dan observasi di perumahan.

c. penelitian ini memfokuskan apa yang disediakan oleh developer

yaitu taman dan jalur hijau.

d. menganalisa serapan karbon dioksida (CO) dengan metode

Takaoki.

e. pengambilan sample tumbuhan dilakukan dengan cara melihat

banyaknya tanaman yang ditanam di area taman.

5
1.5. Perumusan Masalah

Perumusan yang terjadi dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah :

a. mengetahui area luas taman yang disediakan oleh pihak developer

b. apakah taman di dua perumahan sudah memenuhi persyaratan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) taman yang diatur dalam Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/ PRT/ M/ 2008 tentang

pedoman penyediaan dan pemanfatan Ruang Terbuka Hijau di

kawasan perkotaan ?

c. bagaimana cara mengetahui besaran serapan karbon dioksida

(CO) untuk taman di setiap perumahan ?

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematik penulisan dalam Tugas Akhir ini dilakukan dengan membagi

laporan menjadi lima Bab, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang penjelasan tentang Latar Belakang, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Perumusan

Masalah, dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori dan hipotensi yang mendukung

penelitian ini dan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

6
Bab ini berisi tentang Lokasi Penelitian, Waktu Penelitian, dan

Metode yang digunakan untuk penelitian.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasann selama penelitian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang di dapat dalam

penelitian di perumahan di dua kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai