be/ZPtps_Yyrkw
Kenapa diperlukan tata ruang?
• Ruang itu terbatas
• Ada yang pemanfaatannya untuk fungsi kawasan lindung ada
juga untuk budidaya
• Agar semua fungsi yang ada di dalam ruang tersebut
berjalan dengan baik dan berkelanjutan
• Secara bertingkat tata ruang dilakukan dari tingkat
nasional, provinsi, kab./kota hingga kecamatan
• RDTR penting sekali karena
disusun pada ketelitian detail
(skala 1:5000) dan menjadi
dasar perijinan pemanfaatan
ruang
PP NO.63 TAHUN 2002 TENTANG HUTAN KOTA:
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009
tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
HUTAN KOTA ≠ RIMBA KOTA
Lampiran Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Basis Data Peta Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota, serta Peta Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota, Tabel II.8 Hal 50
Berdasarkan Kamus Bahasan Indonesia
Rimba dapat diartikan hutan lebat (yang luas dengan pohon yang besar-besar):
Apakah hutan kota tidak jelas asal usulnya?, tentu saja tidak
Kalimat Hutan Rimba dapat diartikan sebagai hutan yang dipenuhi
vegetasi flora dan fauna satu sama lain tidak dapat dipisahkan,
keberadaannya secara alami tanpa campur tangan manusia, terdiri dari
satu jenis pohon atau beberapa jenis pohon berkayu, berbagai jenis
semak belukar dan tumbuhan lainnya ( parasit & Epipit) serta tempat
hidup berbagai fauna.
MALAYSIA
Hutan kota dapat didefinisikan sebagai semua pohon milik publik
dan pribadi di dalam wilayah perkotaan
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009
PENGERTIAN tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
• Penunjukkan hutan kota
adalah penetapan awal suatu wilayah
tertentu sebagai hutan kota yang
dapat berupa penunjukan di dalam
wilayah perkotaan baik pada tanah
negara maupun tanah hak.
TUJUAN, MAKSUD & FUNGSI
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
kelestarian, keserasian
Penyelenggaraan hutan kota bertujuan untuk
Meresapkan Air
pasal 2 ayat (3)
Mendukung Pelestarian
Keanekaragaman Hayati Indonesia
pasal 2 ayat (3)
Inti dari ekosistem kota hijau adalah keanekaragaman
hayati (tingkat genetik, spesies, dan ekosistem) yang
menyebabkan suatu ekosistem kota berfungsi optimal
secara berkelanjutan didalam menghasilkan beragam
jenis produk dan jasa lingkungan yang penting untuk
menunjang perikehidupan makhluk hidup, khususnya
masyarakat kota tersebut.
PENYELENGGARAAN HUTAN KOTA
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Jumlah
Penduduk pasal 8
Berdasarkan Permen pu no. 5 tahun 2008 tentang rth Suatu wilayah kota dengan jumlah
penduduk minimum 480.000 diharuskan memiliki RTH dengan luas minimal 4,0 m2 per penduduk
dalam bentuk hutan kota.
PENYELENGGARAAN HUTAN KOTA
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Pembangunan Hutan Kota harus memperhatikan nilai dan norma sosial serta
budaya setempat.
TIPE HUTAN KOTA
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
a. Tanah hak yang karena keberadaannya, dapat dimintakan penetapannya sebagai hutan kota oleh
pemegang hak tanpa pelepasan hak atas tanah.
b. Pemegang hak memperoleh insentif atas tanah hak yang ditetapkan sebagai hutan kota. Insentif
tersebut berupa:
• insentif langsung yang antara lain berbentuk subsidi finansial dan atau natura, infrastruktur,
bimbingan teknis; dan/atau
• insentif tak langsung yang berupa kebijakan fiskal.
c. Tanah hak ditetapkan sebagai hutan kota untuk jangka waktu paling sedikit 15 (lima belas) tahun
sebagai jaminan terhadap pemberian insentif dan manfaat ekonomi apabila terjadi perubahan
penggunaan atas tanah.
d. Tanah hak yang dimintakan penetapannya sebagai hutan kota harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
• terletak di wilayah perkotaan dari suatu Kabupaten/Kota atau provinsi untuk Daerah Khusus
Ibukota Jakarta;
• merupakan ruang terbuka hijau yang didominasi pepohonan;
• mempunyai luas yang paling sedikit 0,25 (dua puluh lima per seratus) hektar dan mampu
membentuk atau memperbaiki iklim mikro, estetika, dan berfungsi sebagai resapan air.
PENYELENGGARAAN HUTAN KOTA
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Pemeliharaan dilaksanakan dalam rangka menjaga dan mengoptimalkan fungsi dan manfaat
hutan kota melalui :
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota
PEMBINAAN pasal 41
PENGAWASAN pasal 42
Berkelanjutan
Produktif 52
DASAR HUKUM RDTR & PZ
1. UU No. 26 Tahun 2007 Tentang penataan
Ruang
2. Permen ATR No.Tahun 2018 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota
PENGERTIAN RDTR
Permen ATR/BPN No. 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan PZ Kab/Kota
Skala 1: 50.000
Skala 1: 1.000.000
RDTR
Skala 1: 100.000 (Rencana Detail Tata
RTRWP RTRW Kota Ruang)
(Rencana Tata Ruang (Rencana Tata Ruang Skala 1: 5.000
Wilayah Provinsi Wilayah Kota
RENCANA TATA RUANG
Ps. 17 ayat (1)
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 Pasal 1 bahwa dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri ini yang dimaksud dengan :
1. Ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk
area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur di mana dalam penggunaannya
Iebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan.
2. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan yang selanjutnya disingkat RTHKP adalah bagian dari
ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung
manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika.
DEFINISI RUANG TERBUKA HIJAU
Permen PU No.05/ PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
Pasal 1 dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
Hutan Kota (RTH-1) Taman Kota (RTH-2) Taman Kecamatan (RTH3) Taman Kelurahan (RTH-4)
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
KEBUTUHAN RUANG
JUMLAH PENDUDUK
PERMASALAHAN RUANG
PENYELENGGARAAN HUTAN KOTA
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hutan Kota