HUTAN KOTA
I.
II.
III.
IV.
Latar Belakang
Permasalahan Kawasan Perkotaan
Sekilas Perkembangan Pembangunan Hutan Kota
Penyelenggaraan Hutan Kota
A.
Penunjukkan Hutan Kota
B.
Pembangunan Hutan Kota
C.
Penetapan Hutan Kota
D.
Pengelolaan Hutan Kota :
1. Tahapan Pengelolaan Hutan Kota
2. Permasalahan Pembangunan Hutan Kota
3. Pelaksanaan Pengelolaan Hutan Kota
4. Penanggung Jawab Penyusunan Rancangan Hutan
Kota
5. Sumber Dana Pengelolaan Hutan Kota
6. Pemantauan Hutan Kota
7. Pembinaan dan Pengawasan Hutan Kota
8. Peran Serta Masyarakat
9. Perkembangan Pembangunan Hutan Kota S/d Tahun
2011
2
I.
LATAR BELAKANG
1. WILAYAH PERKOTAAN
. Sejalan
dengan
pertumbuhan
penduduk,
Konversi kawasan hutan
menjadi lahan pertanian
dan pemukiman.
. Pesatnya
pertumbuhan
perekonomian mendorong
konversi lahan pertanian
menjadi
kawasan
pemukiman, centra-centra
pedagangan dan kawasan
industri.
. Menyatunya
kawasan
pemukiman,
centra
perdagangan dan kawasan
industri
melembaga
menjadi
wilayah
perkotaan.
Pemukiman 40
60%
Pemukiman 20
40%
Pemukiman 60 80%
hutan primer
Pemukiman 80
100%
KAWASAN PERKOTAAN
KAWAS
AN
PERKO
TAAN
II.
ANALISIS PERMASALAHAN
KAWASAN PERKOTAAN
LINGKUNGAN
KUMUH
BANJIR
POLUTAN
MENINGKAT
WILAYAH
PERKOTAAN
INTRUSI
AIR LAUT
SUHU UDARA
MENINGKAT
DLL
Tujuan :
Untuk kelestarian, keserasian dan keseimbangan
ekosistem perkotaan yang meliputi unsur
lingkungan, sosial dan budaya.
Fungsi :
Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika
Meresapkan air
Menciptakan keseimbangn dan keserasian lingkungan fisik kota
Mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
B. PEMBANGUNAN
C. PENETAPAN
D. PENGELOLAAN
1
0
A.PENUNJUKAN HUTAN
HUTAN KOTA
KOTA
A.PENUNJUKAN
Penunjukan :
Mencakup luas dan lokasi Hutan Kota
Lokasi pada tanah negara atau tanah hak
(pemberian kompensasi sesuai peraturan)
Merupakan bagian Ruang Terbuka Hijau
(RTH) wilayah perkotaan.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Perkotaan (RTRWK)
Dilakukan oleh Bupati/Walikota dan khusus
untuk DKI oleh Gubernur
1
2
B.
PEMBANGUNAN
B.
PEMBANGUNAN
KOTA
KOTA
HUTAN
HUTAN
Pembangunan :
Dilaksanakan berdasarkan penunjukan
luas dan lokasi Hutan Kota.
Pelaksana Bupati/Walikota dan khusus
Untuk DKI oleh Gubernur.
Pembangunan meliputi Perencanaan dan
Pelaksanaan.
PERENCANAAN :
Disusun berdasarkan kajian aspek
teknis, ekologi, sosio-ekonomi,
budaya masyarakat setempat.
Rancangan teknis : (a) bentuk yang
disesuaikan dengan karakteristik
lahan dan (b) tipe Hutan Kota sesuai
dengan yang ditetapkan dalam
RTRWP
PELAKSANAAN :
1.
2.
3.
4.
Penataan Areal;
Penanaman;
Pemeliharaan; dan
Pembangunan sipil
teknis.
1
3
B. TYPE
HK.PEMUKIMAN
PEMUKIMAN
HK.
JALUR
HK.KAWASAN
KAWASANINDUSTRI
INDUSTRI
HK.
HK.REKREASI
REKREASI
HK.
HUTAN KOTA
MENGELOMPOK
MENYEBAR
HK.PELESTARIAN
PELESTARIAN
HK.
PLASMANUTFAH
NUTFAH
PLASMA
HK.PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
HK.
HK.PENGAMANAN
PENGAMANAN
HK.
1
4
Bentuk Jalur
1
5
Bentuk
Mengelompok
1
6
Bentuk Menyebar
1
7
1
8
Coloring Hutan
Kota
1
9
2
0
b.
2
1
Hutan
Kota
yang
berfungsi
sebagi pemenuhan kebutuhan
rekreasi dan keindahan dengan
jenis pepohonan yang indah dan
unik.
Karakteristik
pepohonnya
merupakan pohon-pohon yang
indah
dan
atau
penghasil
bunga/buah yang digemari satwa
seperti burung, kupu-kupu dan
jenis satwa menarik lainnya.
2
2
2
3
a.
a. Hutan
Hutan kota
kota yang
yang berfungsi
berfungsi untuk
untuk
mencegah
atau
mengurangi
mencegah
atau
mengurangi
bahaya
bahaya erosi
erosi dan
dan longsor
longsor pada
pada
daerah
dengan
kemiringan
cukup
daerah dengan kemiringan cukup
tinggi
dan
sesuai
dengan
tinggi
dan
sesuai
dengan
karakteristik
tanah,
melindungi
karakteristik tanah, melindungi
pantai
pantai dari
dari gempuran
gempuran ombak
ombak
(abrasi),melindungi
daerah
(abrasi),melindungi
daerah
resapan
resapan air
air untuk
untuk mengatasi
mengatasi
masalah
penipisan
air
tanah
masalah penipisan air tanah dan
dan
atau
atau masalah
masalah meresapnya
meresapnya air
air laut
laut
ke
ke daratan
daratan (intrusi
(intrusi air
air laut).
laut).
b.
pepohonanya,
b. Kharakteristik
Kharakteristik
pepohonanya,
antara
lain:
pepohonan
antara lain:
pepohonan yang
yang
memiliki
daya
memiliki daya evaporasi
evaporasi yang
yang
rendah
rendah dan
dan pepohonan
pepohonan yang
yang
dapat
dapat mengurangi
mengurangi bahanya
bahanya abrasi
abrasi
pantai
pantai seperti
seperti mangrove
mangrove yang
yang
memiliki
memiliki perakaran
perakaran yang
yang kuat.
kuat.
2
4
2
5
C. PENETAPAN
PENETAPAN HUTAN
HUTAN KOTA
KOTA
C.
ditetapkan
Terletak di
Kabupaten.
perkotaan
Kota/
Luas
minimal
0,25
Ha
(mampu
memberikan nilai estetk, memperbaiki
iklim mikro, resapan ailr, intrusi air laut dll)
Catatan:
Pemberian Insentif atas nama pemegang
hak atas Hutan Kota dengan Peraturan
daerah.
2
6
2
7
D. PENGELOLAAN
PENGELOLAAN HUTAN
HUTAN KOTA
KOTA
D.
1. Tahapan Pengelolaan
Hutan Kota
PENGELOLAAN HUTAN KOTA DISESUAIAKAN DENGAN BENTUK DAN TIPE
HUTAN KOTA
Tahapan
Pengelolaan :
2
8
2. Permasalahan Pembangunan
Hutan Kota
1. Perbedaan persepsi (fungsi, manfaat, tipe, bentuk) Hutan
Kota dengan Hutan lainnya.
2. Keterbatasan lahan (ganti rugi/ pembebasan lahan)
pembangunan Hutan Kota.
3. Status kawasan masih bersifat penunjukan (belum ada
penetapan dengan Perda).
4. Terbatasnya Alokasi dana APBD kab/Kota dan Partisipasi Mitra
Usaha.
5. Belum optimalnya pemanfaatan Hutan kota sebagai
(Pariwisata, rekreasi, olah raga, litbang, pendidikan,
plasmanutfah, HHBK)
6. Belum berjalannya sistem insentif dalam pembangunan dan
pengelolaan Hutan Kota.
2
9
3. Pelaksanaan Pembangunan
Hutan Kota
Kegiatan
Hutan Kota
Komponen
Kegiatan
Pelaksanaan
Penyusunan
rancangan
Swakelola/Pihak III
Secara swakelola perlu
dibentuk tim penyusun yang
dapat melibatkan unsur
BPDAS/BPHM
Penyediaan
bibit
Swakelola/Pihak III
Penanaman
Swakelola/Pihak III
Penanggung
jawab Pengelola
Anggaran
Penyusunan
rancangan,
penyediaan bibit,
penanaman,
pemeliharaan I dan
II adalah PPK pada
Dinas Kab./Kota
3
0
Kegiatan
Penanggung jawab/pejabat
1.
Penyusunan
Rancangan
2.
Penilai
Rancangan
3.
Pengesahan
Rancangan
3
1
DANA LAIN
APBD I/II
BUMN/S
Swadaya Masy
REHABILITASI
HUTAN KOTA
(1.000 Ha)
PENANAMAN
HUTAN KOTA 2012
3
2
6. Pemantauan
Hutan Kota
Tujuan :
Meningkatkan kinerja pengelolaan Hutan Kota
Waktu :
Diselenggarakan secara periodik
Perangkat yang diperlukan :
Instrument Mon-Ev :
Pedoman Pengelolaan Hutan Kota diatur
dengan Perda
Kriteria Penilaian Hutan Kota diatur
dengan Permenhut.
3
3
2
1
DISHUT PROV
PELIMPAHAN KEWENANGAN)
PEMBINANAN DAN
PENGAWASAN
3
DISHUT KAB/KOTA
PENGELOLA HK
(Pemda)
4
PENGELOLA HK
(Masyarakat)
3
4
8. Peran Serta
Masyarakat
PEMERINTAH
Pendidikan dan
Pelatihan
Penyuluhan
Bantuan Teknis dan
Insentif
MASYARAKAT
Penyediaan Lahan
Penyandang Dana
Partisipasi(Perencanaan,
Penentuan Lokas, informasi,
saran pendapat)
Pelaksanaan pembangunan
Pemanfaatan Hutan Kota
Pengamanan dan Perlindungan
3
5
BPDAS
Provinsi/Kab/Kota
Luas Kab/Kota
(Ha)*
Luas HK Ideal
(Ha)**
Realisasi HK
2010 (Ha)
Realisasi HK
2011 (Ha)
Keterangan
Agam Kuantan
Sumatera Barat
4,201,289.00
54,406.27
252,0
86.00
49
Ake Malamo
Maluku Utara
3,199,150.00
54,583.83
37.40
30
Asahan Barumun
Sumatera Utara
5,597,118.00
43,345.97
Barito
Kalteng, Kalsel
14,764,473.00
276,177.26
93
Batanghari
Jambi
5,005,816.00
49,976.45
110
Baturusa Cerucuk
Bangka Belitung
1,642,406.00
33,681.65
169,1
50.00
115.2
Benain Noelmina
NTT
4,917,864.00
47,381.15
225.00
20
Bone Bolango
Gorontalo
1,125,707.00
15,828.95
136,5
25.00
97
Brantas
Jawa Timur
1,795,182.00
16,055.82
329,8 (+ sampean)
15.09
10
10
Cimanuk-Citanduy
1,735,466.00
8,467.82
102,5
20.99
57.3
11
Citarum Ciiwung
3,062,557.00
30,323.85
3022,8
18.00
100
12
Dodokan Moyosari
NTB
1,934,857.00
18,499.28
13
Indragiri Rokan
Riau
9,073,132.00
86,342.22
12.924,7
89.29
138
14
Jeneberang Walanae
Sulawesi Selatan
2,172,069.00
20,305.94
6,5 (+ Saddang)
15.00
23.8
15
Kahayan
Kalimantan Tengah
4,466,400.00
56,510.00
11
165.00
65.4
16
Kapuas
Kalimantan Barat
14,676,700.00
117,230.00
15
17
Kepulauan Riau
Kepulauan Riau
879,213.00
20,381.95
2.203,6
21.42
21.4
18
Ketahun
Bengkulu
2,114,327.00
23,979.87
4.00
73.2
19
Krueng Aceh
Aceh
5,795,600.00
69,687.30
130,4
23.37
19.3
15.1
24.00
35.7
227.2
21
40
3
6
Lariang Mamasa
Sulawesi Barat
1,678,718.00
17,632.86
25
14.00
21
Mahakan Berau
Kalimantan Timur
20,453,434.00
184,887.87
80.40
30
22
Memberamo
Papua
31,903,533.00
377,794.44
62.00
15
23
Musi
Sumatera Selatan
9,159,243.00
74,650.26
230
24
Palu Poso
Sulawesi Tengah
6,703,729.00
56,881.14
20.30
120
25
Pemali Jratun
Jawa Tengah
1,769,430.00
15,655.27
255
19.99
24.9
26
Remu Ransiki
Papua Barat
10,212,596.00
109,343.33
9.38
67.8
27
Saddang
Sulawesi Selatan
2,499,679.00
21,315.15
(tmsk sulsel)
15.00
21.4
28
Sampara
Sulawesi Tenggara
3,806,770.00
34,638.36
50
15.00
40
29
Sampean
Jawa Timur
1,533,277.00
8,245.46
(tmsk jatim)
10.00
30
1,141,107.00
6,535.83
31
Solo
1,742,826.00
9,355.04
(tmsk jateng)
10.01
10
32
Tondano
Sulawesi Utara
1,385,164.00
18,091.50
20.00
20
33
Unda Anyar
Bali
1,156,012.00
10,199.66
85,3
34
Waehapu Batumerah
Maluku
4,691,403.00
84,347.86
20.00
107.9
35
Sumatera Utara
1,701,005.00
14,854.80
(tmsk sumut)
10.00
15
36
Way Seputih WS
Lampung
3,863,380.00
28,318.49
83
50.00
193,560,632.00
2,115,912.90
20.379,0
1,175.64
TOTAL
23
31.9
1,685.50
KETERANGAN :
*)
Data mengacu pada Permendagri P.06 Tahun 2008 tentang Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Per Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan Seluruh Indonesia
**)
Luas hutan kota ideal untuk kabupaten diperoleh dari luas kota kabupaten di bagi jumlah kecamatan di kali 10 % (Permenhut P.71 tentang Penyelenggaraan Hutan Kota), sedangkan
3
7
Hutan Kota
BPDAS
: Citarum - Ciliwung
Kab
: Kota Jakarta Timur
Kec
: Cakung
Luas
: 3 ha
Lat_DMS : 45060
Long_DMS : 106 3622
Hutan Kota
BPDAS
: Solo
Kab
: Ngawi
Kec
: Ngawi
Luas
: 438 ha
Lat_DMS : 28160
Long_DMS : 107 3636
Hutan Kota
BPDAS : Brantas
Kab
: Kediri
Kec
: Kota
Luas
: 2995 ha
Lat_DMS : 55060
Long_DMS : 1094241
Hutan Kota
BPDAS
: Cimanuk - Citanduy
Kab
: Kuningan
Kec
: Garatengah
Luas
: 398 ha
Lat_DMS
: 33260
Long_DMS : 106 88732
4
3
TERIMAKASIH
3
8