PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Beton merupakan bahan bangunan yang amat penting dilihat dari volume
pengerjaan yang cukup besar jumlahnya. Perencanaan campuran beton (mixdesign)
memegang peranan utama dalam penentuan proporsi bahan-bahan pokok beton,
yang menjamin mutu dan kelecakannya. Beberapa metode perencanaan rancangan
campuran beton menghasilkan proporsi campuran dalam suatu perbandingan berat.
Kenyataannya banyak dijumpai pembuatan beton yang menggunakan proporsi
campuran dalam perbandingan volume yang sudah dilakukan secara turun-temurun
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan percobaan ini, anda akan dapat mengetahui sifat-sifat fisik,
mekanik dan teknologi beton sebagai bahan bangunan dan jalan dengan benar.
2.1.2Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan percobaan ini, anda akan dapat:
a. Mendefinisikan kekuatan karakteristik, batas/ margin, kekuatan target rata-rata dan
menjelaskan hubungannya.
b. Merencanakan suatu campuran dengan menggunakan metode perencanaan
campuranyang diketahui.
c. Menguji suatu campuran uji (trial mix), menjelaskan prosedur-prosedur untuk
penyesuaian dan koreksi proporsi campuran.
d. Menggunakan peralatan dengan terampil.
3.1 MetodePraktikum
DasarTeori
Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahantersebut
diperoleh dengan cara mencampurkan Semen Portland, air dan agregat sertabahan tambah
yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia, tambahan serat sampaibahan buangan non
kimia dengan perbandingan tertentu jika diperlukan.Campuran tersebut bilamana dituang
dalam cetakan kemudian dibiarkan akan mengerasseperti batuan. Pengerasan terjadi oleh
peristiwa reaksi kimia antara air dan semen yangberlangsung selama waktu yang panjang,
dan akibatnya campuran itu selalu bertambahkeras setara dengan umurnya.Syarat-syarat
beton keras ditentukan oleh jenis struktur dan teknik pengecoran(meletakan dan
mengangkut). Kedua hal ini sangat menentukan komposisi daricampuran, dengan
memperhatikan derajat pengawasan di lapangan.Untuk merencanakan campuran adukan
beton, ada beberapa faktor yang harusdiperhatikan, yaitu:59
a. Water Cemen Ratio ( f a s ) yaitu : jumlah air yang dipakai dalam adukan,berbanding
dengan jumlah semen.
b. Cemen - Agregat Ratio, yaitu : perbandingan jumlah pemakaian semen danagregat
(agregat halus dan agregat kasar).
c. Gradasi/ susunan butir dari agregat halus dan kasar.
d. Konsistensi adukan, berguna agar penempatan/ pengerjaan adukan beton lebihmudah,
sehingga akan diperoleh beton yang memenuhi persyaratan yangditentukan.
Untuk pekerjaan konstruksi di Indonesia, ada beberapa metoda perancangancampuran adukan
beton yang umum dipakai, yaitu :
1. A C I (American Concrete Institute) method.
2. Current British method (metode DOE).
3. S N I (Standar Normalisasi Indonesia) , 1990.
KekuatanTekan
(N/mm) Bentuk Benda Uji
Jenis Semen JenisAgregatKasar
PadaUmur (hari)
3 7 28 91
Semen Portland
Tipe I Batutakdipecahkan 17 23 33 40 silinder
atauTipe II, V Batupecah 19 27 37 45
Batutakdipecahkan 20 28 40 48
kubus
Batupecah 23 32 45 54
Semen Portland Tipe Batutakdipecahkan 21 28 38 44
silinder
III Batupecah 25 33 44 48
Batutakdipecahkan 25 31 46 53
kubus
Batupecah 30 40 53 60
Tabel4.1.2 :Perkiraan Kadar air bebas (kg/mm) yang DibutuhkanUntukBeberapa Tingkat Kemudahan
PengerjaanAdukanBeton
195
Cara membacagrafik :
a. Buatgarisluruspadakadar air bebas yang telahditetapkan (tabel 6) yaitu : 205 kg/m,
sampai memotong dikurva berat jenis agregat gabungan yang sesuai, yaitu : 2,48
b. Hubungkansecara horizontal keangka BJ beton, Lalubacaangka BJ beton yang
didapat.
2 Deviasistandar Ditetapkantabel 1 5
12 Jumlah semen No
1. PC = 0,064 x = 34,04 kg
2. Pasir = 0,064 x 665,47 = 13,12 kg
3. Kerikil = 0,064 x 957,62 = 42,59 kg
4. Air = 0,064 x 205 = 61,29 kg
4.1 Kesimpulan
Dari perhitungan mix design yang kami
lakukanmakauntukmembuatbetondengankekuatankarakteristik K
275denganbendaujisejumlah12 buahberbentukkubusdenganukuran 15x15x15 cm,
makadibutuhkanproporsicampuransbb :
1. PC = 34,04 kg
2. Pasir = 13,12 kg
3. Kerikil = 42,59 kg
4. Air = 61,29 kg
4.2 Saran
Penghitungan dilakukan sesuai urutan. Penghitungan harus dilakukan dengan
cermat agar menghasilkan campuran beton yang baik. Perhatikan satuan setiap kali
akan melakukan penghitungan.