Anda di halaman 1dari 24

HARMONISASI INVESTOR PERTAMBANGAN

DAN COMMUNITY DEVELOPMENT

PRESENTED BY :
JEFFREY MULYONO
INDONESIA MINING ASSOCIATION
DAN
ASOSIASI PERTAMBANGAN BATUBARA INDONESIA

PADA :
DIALOG NASIONAL PERTAMBANGAN PERMATA INDONESIA

REVITALISASI PERTAMBANGAN INDONESIA DENGAN ADANYA KEPASTIAN


HUKUM PADA SEKTOR SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

17 JUNI 2006
AUDITORIUM GEDUNG D, LANTAI 8 , KAMPUS A
UNIVERSITAS TRISAKTI , GROGOL, JAKARTA
HUBUNGAN PEMERINTAH DAN DUNIA INDUSTRI

SEHARUSNYA

Membayar Semua Kewajiban


- Royalty.
DUNIA INDUSTRI - Pajak Penghasilan Badan.
Masya-
- Pungutan-Pungutan Lain
rakat
Ke Pemerintah. Adalah kewajiban
Pemerintah. Untuk
meningkatkan kesejahteraan yang
Rakyat melalui
TRIKCLE DOWN EFFECT
Membayar Semua Kewajiban : Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
-Penggunaan Tenaga Kerja
Langsung -Pajak Penghasilan Badan.
-Local Supplier -Pajak Penghasilan Pribadi.
-Putaran Ekonomi Lokal. -PPN.
-Penggunaan Tenaga Kerja -Pungutan-Pungutan Lain
Tak langsung ke Pemerintah
HUBUNGAN PEMERINTAH DAN DUNIA INDUSTRI
( Continue )

KENYATAANNYA

1945 ~ 1997 ( 52 Tahun ) masyarakat Indonesia, terutama di daerah


REMOTE, tidak terberdayakan secara semestinya .
MAKA :

Setelah runtuhnya Rezim Order Baru dimana Demokrasi lebih menonjol,


masyarakat lebih berani menyampaikan pendapat.

Dan timbul aspirasi yang sporadis , dan paling terkena dampaknya adalah
Dunia Industri, terutama yang berhubungan dengan areal yang luas.
HUBUNGAN PEMERINTAH DAN DUNIA INDUSTRI
( Continue )

AKIBAT POSITIF

Timbul kesadaran Dunia Industri untuk memberdayakan


masyarakat

Yang kemudian dikenal dengan Program Community


Development

( COM DEV ) yang dapat digambarkan sebagai berikut :


HUBUNGAN PEMERINTAH DAN DUNIA INDUSTRI
( Continue )
Catatan : disadur dari buku Good Mining Practice , karangan: Ir. Suyartono M.Sc.

Penerapan Teknik Pertambangan yang Tepat


- Penetapan cadangan.
P Kajian kelayakan.
E
Konstruksi.
R
A Penambangan,pengolahan, pengangkutan.
S
T
Penutupan tambang. T
U
R Paska tambang/pembangunan berkelanjutan. A
A N
N PEDULI PEDULI D
LINGKUNGAN K3 A
P PENGELOLAAN R
E PERTAMBANGAN D
R YANG BAIK DAN
U
I
BENAR
N PENERAPAN PUNYA NILAI TAMBAH A
D S
PRINSIP Pengembangan
A I
N KONSERVASI Wilayah/ Masyarakat
G
A OPTIMALISASI PEMANFAATAN LOGAM
+ N DAN MINERAL BAGI MASYARAKAT
KEMANDIRIAN
ROI MASYARAKAT

NILAI TAMBAH DENGAN PENGGERAK EKONOMI


Paradigma Pengelolaan Pertambangan Yang Baik dan Benar
( GOOD MINING PRACTICE )
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ITU SEPERTI
MENUMBUH KEMBANGKAN SEORANG ANAK

Mau punya anak


Harus punya Harus punya
Sarjana
keluarga yang penghasilan yang
dan
baik secure
Bermoral
Anak-anak
terdidik dengan baik
Master Plan
Berumah tangga
Kesehatan
Kesehatan Balita
sewaktu
harus baik
hamil memadai
COMMUNITY DEVELOPMENT ( Com-Dev )

Com-Dev harus mempertimbangkan semua pembicaraan terdahulu


Dan disusun sbb :

A. COM-DEV dan Pembangunan Berkelanjutan.

1. Program pembangunan tersebut memperhatikan misi


lingkungan.

2. Program tersebut memiliki tanggung jawab sosial.

3. Konsep berkelanjutan terimplementasi dalam kebijaksan pada


tingkat masyarakat, industri dan pemerintah.

4. Program pembangunan tersebut memiliki ketersediaan dana


yang cukup dan mempunyai nilai KEUNTUNGAN ( dapat
berupa apa saja ).
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

B. COM-DEV dan tanggung jawab sosial korporat dengan


manfaat :

1. Mengurangi tingkat resiko.

2. Membentuk reputasi korporat.

3. Membangun modal sosial ( Kualitas sumber daya manusia ).

4. Mengurangi biaya ( prinsip pemanfaatan sumber daya


setempat )

5. Menambah pendapatan / keuntungan.

6. Meningkatkan akses ke pasar.


COMMUNITY DEVELOPMENT ( Continue )

C. Mengapa COM-DEV penting bagi korporat ?

1. Untuk mendapatkan respek lokal ( Harmonisasi


kegiatan usaha dengan masyarakat lokal ).

2. Mengatur dan menciptakan strategi kedepan yang


dilakukan bersama anggota masyarakat dalam
rangka mengembangkan kemandirian masyarakat.

3. Program COM-DEV berpotensi untuk meningkatkan


CORPORATE VALUE.
( Identik dengan GOOD CORPORATE GOVERNANCE )
COMMUNITY DEVELOPMENT ( Continue )

D. Ruang lingkup COM-DEV.

1. Community Service : pelayanan untuk memenuhi


kepentingan masyarakat / umum.

2. Community Empowering : adalah program untuk membantu


kemandirian masyarakat.

3. Community Relation : kegiatan yang menyangkut


pengembangan kesepahaman
melalui komunikasi dan informasi
dengan para pihak yang terkait.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

E. Memetakan Komuniti:

1. Komuniti mana yang sudah secara langsung terpengaruh oleh


kegiatan Perusahaan .

2. Kelompok mana yang mengharapkan keuntungan dari proyek


yang dibuat oleh Perusahaan.

3. Kelompok mana yang tinggal dekat dengan proyek.

4. Kelompok mana yang rentan dalam kebutuhan dan dampak


tertentu.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

F. COM-DEV Sebagai Program.


Dengan mengacu kepada Prinsip Partisipasi , Transparansi dan
Akuntabilitas, harus disusun siklus Com-Dev, sbb:

1. Identifikasi Lingkungan Sosial dan Indentifikasi Program :


- Pemetaan lingkungan sosial.
- Indentifikasi program-program yang akan diterapkan .

2. Perancangan Program.
- Tujuan program harus mencakup kebutuhan komuniti lokal
dan pendatang.
- Aktifitas apa yang akan dilakukan .
- Hasil yang diharapkan.
- Sumber daya yang akan digunakan.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

F. COM-DEV Sebagai Program ( Continue )

3. Penilaian Program.
- Pagu dana yang di sesuaikan antara kebutuhan dan
ketersediaan.
- Keterkaitan antara usulan program dan kebutuhan
masyarakat.

4.Diskusi unit kerja / team CD dengan unsur stakesholder.

5. Persetujuan program dengan mempertimbangkan antara lain :


- Apakah program dapat mengurangi kemiskinan ?
- Asal proposal dari komuniti asli / pendatang.
- Aktifitas berdasar pada azas PARTISIPASI.
- Program besifat Ad hoc / terputus atau kontinu.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

F. COM-DEV Sebagai Program ( Continue )

6. Pelaksanaan program / implementasi.


- Bentuk kerja sama dalam pengembangan masyarakat.
- Rekanan yang terlibat, NGO , CBO, Pemerintah, Pemda,
Kepolisian, dll.

7. Pemantauan program.

8. Evaluasi dan counter action.


COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

G. Com-Dev dan Tipologi wilayah kerja industri.

1. Diaspora , merupakan daerah operasi yang menyebar.

2. Spot, merupakan areal pertambangan yang terkonsentrasi


pada satu tempat. ( pada konteks ini Program Com-Dev dapat
ditetapkan pada wilayah tertentu sekitar proyek ).

3. Linear , misalnya : jalan angkut yang melalui beberapa


daerah, jalur pipa minyak, dll yang mempengaruhi kondisi
sosial budaya daerah-daerah yang dilalui.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

H. Com-Dev dan Pola Kehidupan Komuniti :

Beberapa pola kehidupan masyarakat Indonesia yang heterogen,


seperti :
1. Berburu dan meramu.
2. Berladang berpindah atau ladang bakar.
3. Pastoral ( penggembala )
4. Sistem pertanian tanpa irigasi.
5. Masyarakat dengan sistim bertani menetap dengan
irigasi.
6. Masyarakat industri dengan sistim perdagangan
jasa dan barang.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

I. Keterkaitan stakeholder .

Perlu di elaborasi keterkaitan dan pembagian peran antara


stakeholder ( Perusahaan , Pemerintah dan Masyarakat )
dalam Program Com-Dev :

1. Langkah-langkah yang dapat dilakukan korporat :

a. Pada masa explorasi perusahaan dapat meng-identifikasi


dan memberi informasi kepada komuniti - komuniti tentang
apa yang dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana
operasi nya .
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

1. Langkah-langkah yang dapat dilakukan korporat.( continue )

b. Pada Study Kelayakan dan masa konstruksi , membangun


rasa saling percaya dan melibatkan masyarakat dan para
pihak dalam mendesain proyek, dampak negatif dan sistem
kompensasi yang LAYAK DAN BERMANFAAT.

c. Selama masa operasi, perusahaan dapat membuat kerja


sama yang effektif dalam monitor lingkungan, dampak
sosial, mendorong dan menciptakan pelatihan dan
menyediakan lapangan kerja kepada komuniti setempat.

d. Akhirnya perusahaan dapat memfasilitasi masyarakat untuk


menjadi mandiri pada masa paska tambang, dengan kondisi
lebih baik daripada sebelum ada aktifitas pertambangan .
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan Pemerintah.

a. Pada masa explorasi , Pemerintah menyediakan aturan


adminitrasi yang jelas dan prosedur monitoring
perusahaan dalam kaitannya dengan lingkungan dan
persetujuan sosial .

b. Pada masa Studi Kelayakan , Pemerintah dapat melakukan


kegiatan praktis berkenaan dengan lingkungan dan
pengkajian sosial. Dan pada masa konstruksi dapat
melakukan jaminan terhadap masyarakat untuk tetap
mempunyai akses.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan Pemerintah. ( continue )

c. Pada masa operasi. Pemerintah dapat menjamin adanya


monitoring dengan melalui jasa komuniti, dan menjaga
keseimbangan dalam pembagian keuntungan dalam fiskal
dan kebijakan DESENTRALISASI.

d. Pada masa pasca konstruksi, Pemerintah dapat monolong


komuniti untuk menyiapkan jasa dalam penutupan tambang
dan monitor kegiatan perusahaan tambang.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

3. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Komuniti-komuniti,


antara lain :

a. Pada masa explorasi, anggota komuniti dapat belajar


tentang tambang dan menyiapkan usulan-usulan apabila
diperlukan .

b. Pada masa studi kelayakan dan konstruksi, meng-organisir


anggota komuniti dan menciptakan konsensus ,
membangun mekanisme untuk pemecahan masalah
perbedaan dan konflik.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

3. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Komuniti-komuniti,


a.l : ( Continue )

c. Pada masa operasi, anggota komuniti harus membangun


kepemimpinan dan kapasitas komuniti untuk tetap pada
jalurnya. Menghindari ketergantungan, terutama mental.
Berpartisipasi dalam membangun infrastruktur, monitoring
proyek, pendekatan regional dan komuniti lain.

d. Mempersiapkan diri untuk terlibat dalam persipan penutupan


proyek, monitoring rehabilitasi tambang, pembersihan aset-
aset serta bekerja untuk membangun jasa pasca tambang.
COMMUNITY DEVELOPMENT (Continue)

K. Indikator keberhasilan Com-Dev.

1. Indikator keberhasilan internal dapat di ukur, sbb :


a. Kebijakan perusahaan tentang Com-Dev.
b. Institusionalisasi kebijakan dalam organisasi.
c. Program Community Development dan alokasi biaya .
d. Kinerja atau output yang dihasilkan program.

2. Indikator keberhasilan external :


a. Tingkat partisipasi program, mulai dari rencana
implementasi, hingga monitoring dan evaluasi.
b. Tingkat kemandirian masyarakat.
c. Keberlanjutan ( Sustainability dari program )
TERIMA KASIH

Biarkan Angsa Bertelur Emas,


Jangan Diganggu Kesehatannya.

Sumber Informasi :
- Buku Good Mining Practice karangan Ir. Suyartono Msc.
- Pedoman Pengembangan Masyarakat di sektor ESDM

Anda mungkin juga menyukai