Anda di halaman 1dari 8

Rahasia Membuahkan Tanaman Buah

di Luar Musim
On August 21, 2013 By warasfarmIn Teknologi Pertanian
panen lengkeng

Rahasia memunculkan buah-buahan di luar musimnya hanya diketahui oleh


sedikit orang. Padahal sangat banyak orang terutama penggiat tanaman buah atau
petani yang sangat ingin mengetahui teknologi ini, termasuk Anda. Dari sedikit
orang yang tahu rahasia tersebut, hanya sebagian kecil yang mengerti persis
teknologi ini dan menerapkannya dengan tepat. Banyak kejadian setelah pohon
berhasil dibuahkan dengan lebat, tapi kemudian pertumbuhannya merana bahkan
mati, mau untung malah rugi bandar. Rahasia ini akan kami bagikan agar pohon
buah dan pekebun yang menjadi korban dapat dikurangi. Berikut ini rahasia
tersebut dipaparkan.

Teknologi memunculkan buah di luar musim, disebut teknologi off-season. Tujuan


teknologi ini ada dua yaitu, pertama adalah murni motif ekonomi yang ditujukan
untuk menaikkan harga komoditas buah-buahan jauh lebih tinggi dibandingkan
ketika dalam musimnya on season. Tujuan kedua lebih idealis, pada aplikasi
kebijakan pemenuhan pangan buah-buahan masyarakat agar tersedia sepanjang
tahun. Komoditas buah-buahan yang sudah teruji berhasil dalam penerapan
teknologi off-season adalah: lengkeng, durian, mangga, apel, jeruk dan jambu air
dan ini di negara Thailand sudah diterapkan mereka selangkah lebih maju dari
patani-petani kita dengan dukungan departemen pertanian dan perkebunan
setempat. Gak heran durian montong asal thailand tersedia sepanjang tahun di
pasar Indonesia.
Tujuan aplikasi teknologi off-

season pertama -motif ekonomi- dilakukan berkaitan dengan erat dengan


karakteristik produk komoditas agobisnis yang berbeda dengan komoditas
lainnya. Produk agrobisnis mudah sekali rusak, mempunyai bio-massa besar,
memerlukan tempat luas untuk gudang dan transpor, hasil produknya
beragam/multi grade (Gumbira, 2001). Dimana jika sedang panen raya on-
season, buah-buah seperti tidak ada harganya, terjual dengan harga sangat murah.
Sedang jika tidak sedang musim, buah dengan kualitas dan kuantitas yang sama
dijual dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal. Contoh konkretnya ada pada
komoditas mangga, jeruk dan durian

Fenomena menarik yang berhubungan dengan Penjaminan Mutu Pangan (Food


Safety), terjadi dalam bisnis buah-buahan, contohnya pada saat tidak musim Jeruk
Lokam atau Ponkam dengan mutu yang sangat buruk (off-grade) tetap habis
diserbu pembeli. Dengan buah bisa dibuahkan sepanjang musim, maka keterse-
diaan buah akan merata sepanjang tahun dengan jumlah yang cukup. Sehingga
konsumen tetap memperoleh buah bermutu baik dengan harga wajar.

Bagi orang yang sudah mengetahui teknologi off-season, hal ini merupakan
peluang bisnis yang sangat menarik. Namun seringkali untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya teknologi ini tidak diterapkan dengan bijak, apalagi
jika yang menerapkan adalah klan pedagang -pengijon, tengkulak dan pemborong.
Satu contoh penerapan teknologi yang tidak bijak banyak terjadi pada perkebunan
mangga rakyat di Rembang, Ngawi, Situbondo, Probolinggo dan Pasuruan.
Dimana jauh sebelum musim mangga mulai para pengijon sudah mendatangi
petani/pekebun mangga, mereka mengontrak-mengijon mangga lebih tinggi dari
harga pasaran biasa, petani senang bukan kepalang, keuntungan besar dalam
benaknya.

Kemudian setelah deal, para pengijon mengaplikasikan zat pengatur tumbuh


(ZPT), yang menghentikan fase vegetatif dan memunculkan fase generatif bunga
dan buah. Biasanya dengan aplikasi ZPT buah mangga akan berbuah maju dua
bulan sebelum musimnya dan berbuah amat sangat lebat. Pengijon untung besar,
karena selain harga mangga berlipat-lipat, kuantitas produksi mangga juga
berlipat-lipat. Petani berpandangan bahwa Pengijon sedang beruntung tiba beja,
bahasa Jawanya- karena anugrah alam. Petani baru sadar ketika sehabis panen
pohon-pohon mangganya tidak segera pulih dengan tumbuh pupus dan tunas baru.
Pohon mangganya semakin hari semakin merana, daunnya banyak yang
mengering, gugur atau mengeriting, dahan ranting mengkerut dan mudah patah
(getas), daya tahan tanaman lemah (mudah terserang hama dan penyakit), dan tak
jarang panen tersebut menjadi adalah panen terakhir karena pohon tersebut
akhirnya mati.

Teknologi memunculkan buah di luar musim, atau disebut teknologi off-season.


Ada Berbagai Teknologi Off-season.

1. Secara Mekanik/Fisik

2. Secara Kimia/Hormonal

3. Gabungan kedua cara tersebut diatas

1. Secara Mekanis/Fisik. Sebenarnya pada jaman dulu kita dulu teknologi off-
season ini sudah diterapkan, walau mungkin kita melakukannya denan cra tak
sengaja atau mungkin hanya ikut-ikutan saja, antara lain tapi dengan cara mekanis
antara lain dengan cara:

1. Kerat : Mengerat pembuluh floem (kulit pohon) melingkar sepanjang ling-


karan pohon sampai kelihatan pembuluh xylem (kayu pohon).

2. Pruning : Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau
tersisa sedikit daun.

3. Pelukaan : Melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Bentuknya bisa


dengan mengerok, mencacah, memaku atau mengiris kulit kayu.

4. Pengikatan : Mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor hasil foto-
sintesa pembuluh floem terhambat.

5. Stressing air : Tidak menyiram tanaman hingga mencapai titik layu


permanen, kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan perakaran dan
pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu.

Kelima teknologi off-season konvensional ini, pada prinsipnya adalah merubah


perbandingan unsur carbon (C) dan nitrogen (N) C/N ratio dalam tubuh
tanaman. Cara konvensional ini mempunyai kelemahan yaitu tak terukur. Kalau
aplikasinya kebetulan pas, ya berhasil tapi kalau tidak pas ya gagal. Dalam ber-
budidaya cara konvensional tersebut tidak direkomendasikan, karena selain tidak
bisa memberikan kepastian, juga dapat mengakibatkan kerusakan pohon secara
fisik dan fisiologis.

Cara terkini yang terukur dan paling banyak dipilih adalah dengan menggunakan
agro-chemical, berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya
teknologi agro-chemical ini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat
fase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu,
agar muncul fase generatif -bunga dan buah (Unggul Suroso, 2008).

Secara Kimia/Hormonal. Adalah dengan menggunakan agro-chemical, berupa


bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya teknologi agro-
chemicalini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat fase pertum-
buhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul
fase generatif -bunga dan buah.

Tanaman yang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi tiga prasyarat
penting, yaitu :

Tanaman sehat, dengan ditandai percabangan merata, daun berwarna hijau


tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.

Tanaman sudah cukup umur atau sudah pernah berbunga. Pembungaan di


bawah umur dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan vegetatif
tanaman yang mengakibatkan postur tanaman menjadi kerdil dan tidak
sehat.

Lebih utama tanaman tidak dalam fase akselerasi pertumbuhan vegetatif


dalam bahasa Jawa disebut mepet (huruf vokal e dibaca seperti pada kata:
pedang). Ditandai dengan tidak adanya: pertumbuhan tunas tanaman dan
daun baru (pupus).

Pengaplikasian ZPT

Pada dasarnya, setiap sub-familia tanaman mempunyai ZPT yang berbeda-beda,


walaupun ada ZPT yang bisa memberikan pengaruh pembungaan yang signifikan
pada beberapa jenis tanaman. ZPT yang dipergunakan untuk memunculkan bunga
di luar musim antara lain adalah: NAA, Auxin, Gibberelin, Paklobutrazol dan Po-
tasium Klorat (KClO3).

Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), adalah jens ZPT yang
mempunyai kegunaan mendorong pembungaan serempak pada tanaman. Dengan
konsentrasi 5-10 ppm disemprotkan ke seluruh bagian tanaman terutama stomata
daun terbukti dapat memunculkan bunga.

Auxin secara khusus jarang diperdagangkan dengan merk dagang tertentu, karena
harganya per miligramnya yang sangat mahal. Tergolong dalam bahan
laboratorium yang bisa didapatkan di toko bahan kimia. Auxin digunakan dalam
dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel,
pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar pada stek batang, mem-
perpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.

Gibberelin sebelumnya juga termasuk bahan laboratorium yang mahal dan


dipergunkan dalam dosis kecil seperti auxin, tapi kini sudah banyak di jual di
pasaran dalam bentuk suspensi, dengan merk antara lain: ProGibb, Super Gibdan
GibGro. Apabila menginginkan Gibberelin murni bisa diperoleh di toko bahan
kimia dengan kode GA3 atau GA6. Gibberelin berfungsi membuat tanaman
berbunga sebelum waktunya, membuat tanaman buah besar-besar tanpa biji,
membuat tanaman jadi raksasa, mempercepat tumbuhnya biji dan tunas dan
merangsang aktivitas kambium. Berikut perbedaan Auksin dengan giberelin:

No Jenis Kegiatan Ada tidaknya efek oleh


Auksin Giberelin
1 Membenkokkan koleopti (avena) Ya Tidak
2 Memperlambat gugurnya daun Ya Tidak
3 Menggalakkan tumbuhnya akar Ya Tidak
4 Larutan yang tidak terlalu pekat Ya tidak
menghambat pemanjangan akar
5 Menghambat perkembangan tunas Ya Tidak
Ketiak
6 Membantu pertumbuhan jenis tanaman Tidak Ya
yang kerdil
7 Memeperceoat perkecambahan Tidak Ya
memperpendek dormansi
8 Menggalakkan pembungaan tunbuhab Tidajk Ya
dua tahunan
9 Menggalakkan pembungaan tanaman Tidak Ya
hi\ri panjang yang ditanam dalam
kondisi hari pendek
10 Memudahkan terjadinya partenokarpi Ya ya
(pembuahan tanpa penyerbukan)

Paklobutrazol di pasaran memiliki nama dagang diantaranya Patrol, Cultar,


Goldstar. ZPT ini berfungsi menghentikan fase vegetatif dan memacu fase
generatif. Penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan, batang dan dahan
getas, daun mengeriting dan pertumbuhan vegetatif dapat terhenti (stagnan)
hingga kurun waktu 3 tahun. Terbukti efektif dipergunakan pada tanaman keras
seperti mangga, apel, jambu air, jeruk dan durian.

Potasium Klorat (KClO3). Bahan kimia yang masih saudara dekat dengan bahan
peledak yang dipakai Amrozi cs. dalam bom Bali ini, pada dosis tertentu telah
terbukti dapat memunculkan bunga.

Phospor Fungsi utama unsur P yaitu untuk pertumbuhan akar terutama akar benih
dan tanaman muda. Phospor juga digunakan untuk pembentukan bunga,
pospolipida dan nukleoprotein. Phospor bisa diperoleh dari pupuk SP36 atau
Superphos 16

Syarat Pasca Aplikasi.

Pasca aplikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Tanaman harus
tercukupi air, Pemupukan bunga-buah yang tepat (waktu, komposisi &
dosis), Sanitasi lingkungan dan Pengendalian hama dan penyakit. Sebenarnya
pembuahan di luar musim adalah pekerjaan berat bagi tanaman, sebab
metabolisme dalam tubuh tanaman akan berubah -dari vegetatif ke generatif- dan
berjalan dengan cepat. Hal itu yang menjadikan syarat agar air, nutrisi, sanitasi
dan kesehatan tanaman harus terpenuhi.

Air diperlukan untuk tranpor nutrisi (hara) dari akar hingga proses fotosistesis
yang berlangsung lebih cepat dengan kuantitas lebih banyak dari biasanya,
mengingat hasil fotosintesis berupa pati dan fruktosa diproduksi dalam jumlah
besar untuk pengisian buah. Pupuk kompos dan pupuk anorganik dengan
komposisi Nitrogen rendah dan Fosfor-Kalium tinggi, diperlukan untuk
mendukung pembentukan bunga-buah. Pupuk kompos sebaiknya diberikan dua
bulan sebelum aplikasi dilakukan dengan jumlah -untuk tanaman umur 3 tahun-
minimal 20 kg. Sedang pupuk anorganik diberikan dua kali lebih banyak daripada
saat tanaman tidak berproduksi, untuk tanaman umur 3 tahun diberikan NPK
nitrat 40 gr tiap 30 hari x 5 kali aplikasi, dengan cara dikocorkan dengan 5 liter air
diantara pangkal batang dan batas tajuk terluar.

Berikutnya sanitasi dilakukan dengan cara membersihkan gulma total yang berada
di bawah tajuk tanaman, sedang gulma/rumput di luar tajuk cukup dibabat 2-3 cm
agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Hama yang dapat menggagalkan
pembentukan bunga-buah adalah kutu putih yang hidup sebagai parasit pada
pupus dan daun muda, ulat hijau kecil penggerek pupus dan lalat buah yang
bertelur pada bakal buah. Untuk kutu putih dan ulat hijau dapat dibasmi dengan
insektisida dengan perekat, sedangkan untuk lalat buah dijebak dengan perang-
kap/lem berbahan aktif metil eugenol, merk di lapangan adalah Petrogenol, ATP,
Laila dan Cherry Glue. Sebab apabila lalat buah tidak segera ditangkap, ia akan
merontokkan buah, bertelur pada bakal buah dan larvanya akan kita temui di
dalam buah yang sudah matang.
Sebenarnya pemenuhan syarat pasca aplikasi inilah yang paling penting berhu-
bungan dengan kelangsungan hidup dan kesehatan tanaman. Terapkan teknologi
ini dengan bijaksana agar tanaman Anda berbuah lebat dan pohon tetap sehat.

Berikut contoh cara pengaplikasian pembungaan diluar musim pada tanaman


dalam pot (tabulampot).

Pertama-tama biarkan tanah mengering , sampai sebagian daun gugur

dan layu tapi jangan sampai mati. Pengeringan dilakukan perlahan-lahan, misal 3
hari sekali, kemudian 5 hari sekali, kemudian 9 hari sekali dan seterusnya sampai
sebagian besar daun rontok dan layu.
Setelah itu tanaman disirami dengan air yang didalamnya telah dilarutkan pupuk
NPK 16-16-16(kalau bisa mutiara) dan SP36 atau yang lebih bagus lagi MKP,
dengan dosis 20 gr NPK, 25 gr SP36 ( karena SP36 sekarang tidak diproduksi bisa
diganti dengan Superphos 50 gr) untuk 10 lt air, kemudian siramkan secukupnya
pada media tanam.
Berikutnya tanaman disiram seperti biasa, dan lakukan pemupukan tersebut 15
hari sekali, sampai tumbuh tunas baru.
Untuk hasil memuaskan semprotkan ZPT berbahan aktif Paklobutrazol (Misal
Cultar prodksi Singenta), dengan konsentrasi sesuai anjuran pada label.Apabila
perlakuan tersebut dilakukan dengan benar, biasanya tunas muncul ujungnya akan
ditumbuhi bunga.
Dan setelah bakal buah terbentuk, pemupukan dirubah NPK dosis tetap, untuk
SP36 diganti dengan KCl atau KNO3 pembuahan (biasanya warna putih), dengan
dosis 30 gr/l, dengan interval pemberian15 hr sekali, dan bila tanaman juga belum
berbuah bisa kita modifikisai dengan menyesuaikan faktor-faktor yang telah
dibahas di atas.

Daftar Pustaka:

Dasar-dasar Fisiologi tumbuhan prof. Dr. Dwijosputro Gramedia

Pembuahan Tanaman Pratomo sp. Obor Tani. Penulis adalah Sekretaris Eksekutif
Yayasan Obor Tani dan Mahasiswa Program Magister Teknologi Pangan Unika
Soegijapranata Semarang

Sumber :

1. http://obortani.com/read/2009/01/06/membuahkan-tanaman-di-luar-
musim-corporate-social-responsibility-csr.html

2. http://tohariyusuf.blogspot.com/2012/08/membuahkan-tanaman-di-luar-
musim.html

Anda mungkin juga menyukai