di Luar Musim
On August 21, 2013 By warasfarmIn Teknologi Pertanian
panen lengkeng
Bagi orang yang sudah mengetahui teknologi off-season, hal ini merupakan
peluang bisnis yang sangat menarik. Namun seringkali untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya teknologi ini tidak diterapkan dengan bijak, apalagi
jika yang menerapkan adalah klan pedagang -pengijon, tengkulak dan pemborong.
Satu contoh penerapan teknologi yang tidak bijak banyak terjadi pada perkebunan
mangga rakyat di Rembang, Ngawi, Situbondo, Probolinggo dan Pasuruan.
Dimana jauh sebelum musim mangga mulai para pengijon sudah mendatangi
petani/pekebun mangga, mereka mengontrak-mengijon mangga lebih tinggi dari
harga pasaran biasa, petani senang bukan kepalang, keuntungan besar dalam
benaknya.
1. Secara Mekanik/Fisik
2. Secara Kimia/Hormonal
1. Secara Mekanis/Fisik. Sebenarnya pada jaman dulu kita dulu teknologi off-
season ini sudah diterapkan, walau mungkin kita melakukannya denan cra tak
sengaja atau mungkin hanya ikut-ikutan saja, antara lain tapi dengan cara mekanis
antara lain dengan cara:
2. Pruning : Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau
tersisa sedikit daun.
4. Pengikatan : Mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor hasil foto-
sintesa pembuluh floem terhambat.
Cara terkini yang terukur dan paling banyak dipilih adalah dengan menggunakan
agro-chemical, berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya
teknologi agro-chemical ini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat
fase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu,
agar muncul fase generatif -bunga dan buah (Unggul Suroso, 2008).
Tanaman yang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi tiga prasyarat
penting, yaitu :
Pengaplikasian ZPT
Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), adalah jens ZPT yang
mempunyai kegunaan mendorong pembungaan serempak pada tanaman. Dengan
konsentrasi 5-10 ppm disemprotkan ke seluruh bagian tanaman terutama stomata
daun terbukti dapat memunculkan bunga.
Auxin secara khusus jarang diperdagangkan dengan merk dagang tertentu, karena
harganya per miligramnya yang sangat mahal. Tergolong dalam bahan
laboratorium yang bisa didapatkan di toko bahan kimia. Auxin digunakan dalam
dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel,
pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar pada stek batang, mem-
perpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.
Potasium Klorat (KClO3). Bahan kimia yang masih saudara dekat dengan bahan
peledak yang dipakai Amrozi cs. dalam bom Bali ini, pada dosis tertentu telah
terbukti dapat memunculkan bunga.
Phospor Fungsi utama unsur P yaitu untuk pertumbuhan akar terutama akar benih
dan tanaman muda. Phospor juga digunakan untuk pembentukan bunga,
pospolipida dan nukleoprotein. Phospor bisa diperoleh dari pupuk SP36 atau
Superphos 16
Pasca aplikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Tanaman harus
tercukupi air, Pemupukan bunga-buah yang tepat (waktu, komposisi &
dosis), Sanitasi lingkungan dan Pengendalian hama dan penyakit. Sebenarnya
pembuahan di luar musim adalah pekerjaan berat bagi tanaman, sebab
metabolisme dalam tubuh tanaman akan berubah -dari vegetatif ke generatif- dan
berjalan dengan cepat. Hal itu yang menjadikan syarat agar air, nutrisi, sanitasi
dan kesehatan tanaman harus terpenuhi.
Air diperlukan untuk tranpor nutrisi (hara) dari akar hingga proses fotosistesis
yang berlangsung lebih cepat dengan kuantitas lebih banyak dari biasanya,
mengingat hasil fotosintesis berupa pati dan fruktosa diproduksi dalam jumlah
besar untuk pengisian buah. Pupuk kompos dan pupuk anorganik dengan
komposisi Nitrogen rendah dan Fosfor-Kalium tinggi, diperlukan untuk
mendukung pembentukan bunga-buah. Pupuk kompos sebaiknya diberikan dua
bulan sebelum aplikasi dilakukan dengan jumlah -untuk tanaman umur 3 tahun-
minimal 20 kg. Sedang pupuk anorganik diberikan dua kali lebih banyak daripada
saat tanaman tidak berproduksi, untuk tanaman umur 3 tahun diberikan NPK
nitrat 40 gr tiap 30 hari x 5 kali aplikasi, dengan cara dikocorkan dengan 5 liter air
diantara pangkal batang dan batas tajuk terluar.
Berikutnya sanitasi dilakukan dengan cara membersihkan gulma total yang berada
di bawah tajuk tanaman, sedang gulma/rumput di luar tajuk cukup dibabat 2-3 cm
agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Hama yang dapat menggagalkan
pembentukan bunga-buah adalah kutu putih yang hidup sebagai parasit pada
pupus dan daun muda, ulat hijau kecil penggerek pupus dan lalat buah yang
bertelur pada bakal buah. Untuk kutu putih dan ulat hijau dapat dibasmi dengan
insektisida dengan perekat, sedangkan untuk lalat buah dijebak dengan perang-
kap/lem berbahan aktif metil eugenol, merk di lapangan adalah Petrogenol, ATP,
Laila dan Cherry Glue. Sebab apabila lalat buah tidak segera ditangkap, ia akan
merontokkan buah, bertelur pada bakal buah dan larvanya akan kita temui di
dalam buah yang sudah matang.
Sebenarnya pemenuhan syarat pasca aplikasi inilah yang paling penting berhu-
bungan dengan kelangsungan hidup dan kesehatan tanaman. Terapkan teknologi
ini dengan bijaksana agar tanaman Anda berbuah lebat dan pohon tetap sehat.
dan layu tapi jangan sampai mati. Pengeringan dilakukan perlahan-lahan, misal 3
hari sekali, kemudian 5 hari sekali, kemudian 9 hari sekali dan seterusnya sampai
sebagian besar daun rontok dan layu.
Setelah itu tanaman disirami dengan air yang didalamnya telah dilarutkan pupuk
NPK 16-16-16(kalau bisa mutiara) dan SP36 atau yang lebih bagus lagi MKP,
dengan dosis 20 gr NPK, 25 gr SP36 ( karena SP36 sekarang tidak diproduksi bisa
diganti dengan Superphos 50 gr) untuk 10 lt air, kemudian siramkan secukupnya
pada media tanam.
Berikutnya tanaman disiram seperti biasa, dan lakukan pemupukan tersebut 15
hari sekali, sampai tumbuh tunas baru.
Untuk hasil memuaskan semprotkan ZPT berbahan aktif Paklobutrazol (Misal
Cultar prodksi Singenta), dengan konsentrasi sesuai anjuran pada label.Apabila
perlakuan tersebut dilakukan dengan benar, biasanya tunas muncul ujungnya akan
ditumbuhi bunga.
Dan setelah bakal buah terbentuk, pemupukan dirubah NPK dosis tetap, untuk
SP36 diganti dengan KCl atau KNO3 pembuahan (biasanya warna putih), dengan
dosis 30 gr/l, dengan interval pemberian15 hr sekali, dan bila tanaman juga belum
berbuah bisa kita modifikisai dengan menyesuaikan faktor-faktor yang telah
dibahas di atas.
Daftar Pustaka:
Pembuahan Tanaman Pratomo sp. Obor Tani. Penulis adalah Sekretaris Eksekutif
Yayasan Obor Tani dan Mahasiswa Program Magister Teknologi Pangan Unika
Soegijapranata Semarang
Sumber :
1. http://obortani.com/read/2009/01/06/membuahkan-tanaman-di-luar-
musim-corporate-social-responsibility-csr.html
2. http://tohariyusuf.blogspot.com/2012/08/membuahkan-tanaman-di-luar-
musim.html