Anda di halaman 1dari 25

PRODI D-IV KESLING

PURWOKERTO
Sistem Regulasi di Indonesia

Undang-Undang I

Peraturan Pemerintah II

Peraturan Presiden III

Permen / Kepmen IV

Pedoman/Juklak V
PERATURAN PERUNDANGAN K3
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja.
UU No. 13/2003 : Ketenagakerjaan.
UU No. 36/2009 : Kesehatan.
UU No. 40/2004 : SJSN.
PP No. 50/2012 : Penerapan SMK3.
PP No. 44/2015 : Penyelenggaraan JKK & JK.
Permenaker 26/2014 : Penilaian Penerapan SMK3
Permenaker 25/2008 : Pedoman Diagnosis dan
Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan PAK
UU No. 13/2003 Tentang
KETENAGAKERJAAN
DASAR PERTIMBANGAN :
Tujuan pembangunan nasional.
Peran dan kedudukan tenaga kerja.
Pembangunan ketenagakerjaan.
Perlindungan tenaga kerja.
Perlunya pembaharuan perundangan ketenaga
kerjaan.
TUJUAN :
Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga
kerja secara optimal dan manusiawi.
Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan
penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
dalam mewujudkan kesejahteraan.
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan
keluarganya.
5
PERLINDUNGAN, PENGUPAHAN, DAN
KESEJAHTERAAN.
Perlindungan terhadap tenaga kerja
penyandang cacat.
Perlindungan terhadap pekerja anak.
Perlindungan terhadap tenaga kerja
perempuan.
Pengaturan waktu kerja.
Perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja.

6
KEBIJAKAN PENGUPAHAN
Upah minimum.
Upah kerja lembur.
Upah tidak masuk kerja karena
berhalangan.
Upah tidak masuk kerja karena
melakukan pekerjaan lain.
Upah karena menjalankan hak waktu
istirahat kerjanya.
7
KEBIJAKAN PENGUPAHAN
Bentuk dan cara pembayaran upah.
Denda dan potongan upah.
Hal-hal yang dapat diperhitungkan
dengan upah.
Struktur dan skala pengupahan.
Upah untuk pembayaran pesangon.
Upah untuk penghitungan pajak
penghasilan.
8
KESEJAHTERAAN
Setiap pekerja / buruh dan keluarganya
berhak untuk memperoleh jaminan sosial
tenaga kerja.
Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi
pekerja / buruh dan keluarganya,
pengusaha wajib menyediakan fasilitas
kesejahteraan.
Untuk meningkatkan kesejahteraan
pekerja / buruh, dibentuk koperasi
pekerja / buruh dan usaha-usaha
produktif di perusahaan. 9
UU No. 1/1970 Tentang
KESELAMATAN KERJA
DASAR PERTIMBANGAN:
Setiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan.
Setiap orang yang berada di tempat kerja
perlu dijamin keselamatannya.
Setiap sumber produksi perlu dipakai dan
dipergunakan secara aman dan efisien.
Perlu adanya segala upaya untuk membina
norma-norma perlindungan kerja.
Pembinaan norma-norma perlu diwujudkan
dalam Undang-Undang.
RUANG LINGKUP
Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi
suatu usaha.

Adanya tenaga kerja yang bekerja disana.

Adanya bahaya kerja di tempat kerja.

11
SUMBER BAHAYA

Keadaan mesin, pesawat, alat


kerja dan peralatan lainnya,
bahan dan sebagainya.
Lingkungan.
Sifat pekerjaan.
Cara kerja.
Proses kerja.

12
SYARAT KESELAMATAN KERJA

Mencegah dan mengurangi


kecelakaan.
Mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran.
Mencegah dan mengurangi
bahaya peledakan.

13
SYARAT KESELAMATAN KERJA

Memberikan kesempatan atau jalan


menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya.
Memberikan pertolongan pada
kecelakaan.
Memberikan APD kepada tenaga
kerja.

14
SYARAT KESELAMATAN KERJA

Mencegah dan mengendalikan timbul


atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, gas
dan hembusan.
Mencegah dan mengendalikan
timbulnya PAK baik fisik maupun
psikis, keracunan, infeksi dan
penularan.
Memperoleh penerangan yang cukup
dan sesuai.
15
SYARAT KESELAMATAN KERJA

Menyelenggarakan suhu dan


kelembaban udara yang baik.
Menyelenggarakan penyegaran
udara yang baik.
Memelihara kebersihan,
kesehatan dan ketertiban.

16
SYARAT KESELAMATAN KERJA

Memperoleh keserasian antara


tenaga kerja, lingkungan, cara
kerja dan proses kerjanya.
Mencegah terkena aliran listrik
yang berbahaya

17
SYARAT KESELAMATAN KERJA

Mengamankan dan memperlancar pekerjaan


bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
Mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan.
Menyesuaikan dan menyempurnakan
pengamanan pada pekerjaan yang
berbahaya.

18
PENGAWASAN
Pengurus diwajibkan memeriksa kesehatan
badan, kondisi mental dan kemampuan fisik
dari tenaga kerja yang akan diterimanya
maupun akan dipindahkan sesuai sifat
pekerjaannya.
Pengurus diwajibkan memeriksa semua
tenaga kerja secara berkala.
Norma-norma mengenai pengujian
kesehatan ditetapkan sengan peraturan
perundangan.

19
PEMBINAAN
Pengurus wajib menunjukkan dan
menjelaskan kepada tenaga kerja
baru tentang :

Kondisi dan bahaya yang dapat timbul.


Pengamanan alat perlindungan yang
diharuskan dalam tempat kerja.
Alat pelindung diri bagi tenaga kerja.
Cara dan sikap yang aman dalam bekerja.

20
HAK DAN KEWAJIBAN PEKERJA

Memberikan keterangan yang benar bila diminta


oleh pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan
kerja.
Memakai alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan.
Memenuhi dan mentaati syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan kerja.
Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan
semua persyaratan K3.
Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan yang
mempunyai potensi bahaya.

21
Barang siapa akan
memasuki suatu tempat
kerja, diwajibkan mentaati
semua petunjuk K3 dan
memakai APD yang
diwajibkan.

22
UU No : 40/2004 Tentang SJSN

Setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk


dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang
layak dan meningkatkan martabatnya menuju
terwujudnya masyarakat Indonesia yang
sejahtera, adil dan makmur.
Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk
Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional untuk
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan
yang handal, unggul dan terpercaya.

24
Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat
dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan.

25

Anda mungkin juga menyukai