Kegagalan aktif
berupa faktor manusia yang melakukan pelanggaran, serta kondisi yang memudahkan terjadinya
pelangggran. Kondisi laten yang berupa kegagalan organisasi dan menejemen. Keempat potongan
system pertahanan tersebut berupa:
Lubang dalam system pertahanan ini dapat memberikan penjelasan bahwa kebijakan dan
prosedurkeamanan yang tidak tersedia atau yang tidak ditaati. Kinerja tim yang terganggu, peralatan
yang tidak berfungsi karna kurang pemeliharaan, serta kompetensi individual yang berada dibawah
standart karna perencanaan pelatihan yang jarang dapat menyebabkan terjadinya insiden. Teori lain
mengungkapkan bahwakesalahan dapat terjadi karna human eror. Pendekatan yang digunakan
dalam memahami human eror ini adalah pendekatan personal dan system.
Human error dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: kegagalan manusia akibat human error dan
kegagalan manusaia akibat pelanggaran (violations). Namun penggunaan secara praktis, Reason
membagi bentuk human error secar lebih sederhana menjadi slip, lapse, dan mistake.
bagan
Kegagalan Manusia
(Human Failure)
pendekatan personel memfokuskan kesalahan sebagai akibat kurangnya perhatian, motivasi, tidak
professional, ceroboh, lalai. Pendekatan ini cenderung memperlakukan kesalahan sebagai suatu isu
moral dengan asumsi bahwa hal buruk dilakukan oleh indivudu yang tidak baik pula.
Bagan
2. TEORI TERJADINYA KTD DALAM SUDUT PANDANG SISTEM
James Reason dalam tulisan Human error : Models and menegement menjelaskan bahwa
hamper semua KTD terjadi melibatkan :
Bagan
1. Tekanan mental dan fisik. Suasana dan tuntutan kerja dalam pelayana medis menuntut
kecepatan, ketetapan, dan kehati-hatian.
2. Keterbatasan fisik. Hasil perawatan medis (sembuh atau tidak) ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, ketrampilan(kompetensi) dan kondisi fisik dokter atau tenaga
kesehatan tersebut.
3. Gangguan lingkungan. Lingkungan yang tidak nyaman seperti berisik, gerah, pencahayaan
yang terlalu terang atau redup, suasana kerja yang tidak harmonis, paparan radiasi,
gangguang telepon. Kelebihan beban kerja dll.
4. Supervise. Supervisior memiliki peran dan tanggung jawab terhadap anak buahnya dalam
rangka meraih tujuan bersama yang telah disepakati.
5. Timwork Jon R. Katzenbach dan Douglas K.Smith mendefinisikan timwork sebagai suatu
kelompok kecil orang dengan keterampilan keterampilan yang saling melengkapi dan
berkonmitmen pada tujuan bersama, sasaran sasaran kinerja, dan pendekatan yang mereka
jadikan tanggungjawab bersama. (Cahyono)
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian nyaris cidera dan kejadian yang tidak
diharapkan, menurut Fincent (2003) meliputi: