A. Pengertian
definisi yang saat ini digunakan di klinik adalah definisi yang ditetapkan
Care Medicine pada tahun 1992 yang mendefinisikan sepsis, sindroma respon
Syok septik adalah syok yang disebabkan oleh infeksi yang menyebar
luas yang merupakan bentuk paling umum syok distributif. Pada kasus
trauma, syok septik dapat terjadi bila pasien datang terlambat beberapa jam ke
rumah sakit. Syok septik terutama terjadi pada pasien-pasien dengan luka
tembus abdomen dan kontaminasi rongga peritonium dengan isi usus.
tubuh, pasien akan menunjukkan suatu respon imun. Respon imun ini
vasodilatasi.
terlihat sebagai udem. Pada syok septik hipoksia, sel yang terjadi tidak
normal, dan tekanan nadi yang melebar. Sepsis bisa disebabkan oleh
2. Patofisiologi
intertisial yang terlihat sebagai udem. Pada syok septik hipoksia, sel yang
3. Manifestasi Klinis
mana tanda dan gejala berkembang mungkin berbeda dari pasien dan
pasien lainnya, dan gejala pada setiap pasien sangat bervariasi. Sebagai
(8%). Demam terjadi pada <60% dari bayi dibawah 3 bulan dan pada
tanda dan gejala pada sepsis. Adanya tanda dan gejala disseminated
(Saadat, 2008).
paru bilateral, hipoksemia (PO2 <70 mmHg, FiO2 >0,4), dan kapiler
paru tekanan <18 mmHg .Pada syok septik terjadi hipoperfusi organ
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Biakan: dari darah, sputum, urine, luka operasi atau non operasi dan
aliran invasif (selang atau kateter) hasil positip tidak perlu untuk
diagnosis.
LED meningkat dan hasil biakan kuman penyebab dapat (+) atau (-).
c. Gas-gas darah arteri: alkalosis respiratorik terjadi pada sepsis (PH >
7,45, PCO2 < 35) dengan hipoksemia ringan (PO2 < 80)
(Opal, 2012).
5. Komplikasi
c. Gagal Hati
proses sepsis, dari kisaran peningkatan ringan dari bilirubin serum dan
atau enzim-enzim hati sampai gagal hati berat. Hati dengan aktif
C. Diagnosa Keperawatan
3. Hipertermi
5. Intoleransi aktivitas
6. Ansietas
D. Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui
2. Posisikan pasien semi fowler keadaan umum pasien
3. Edukasi pasien untuk 2.
memakai O2
4. Kolaborasi dalam pemberian
obat
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
a. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
b. Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan
nafas buatan
c. Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
d. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
e. Berikan bronkodilator bila
perlu
f. Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
g. Monitor respirasi dan
status O2
c. Hipertermi
kegagalan termogulasi.
Kriteria Hasil :
menggagu kesehatan.
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1. Monitor aliran oksigen
2. Amati tanda-tanda
hipoventilasi induksi oksigen.
3. Monitor warna dan suhu kulit
4. Kolabrasi dokter dengan
pembrian obat.
e. Ansietas
Definisi :
autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
ancaman
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
2. Dorong keluarga untuk
mendampingi klien untuk
cara yang tepat.
3. Bantu klien
mnegidentifikasi situasi
yang memicu kecemasan.
4. Dukung penggunaan
mekanisme koping yang
sesuai.
5. Instruksikan klien untuk
menggunakan tekhnik
relaksasi
f. Intoleran aktivitas
Definisi :
diinginkan.
Kriteria Hasil :
menit)
Intervensi Rasional
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Bantu klien dan keluarga
untuk mengidentifikasi
kelemahan dalam
melakukan aktivitas
tertentu
3. Edukasi pasien untuk
meningkatkan aktivitas
fisik yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Chen, K., and Pohan, H.T., 2009. Penatalaksanaan Syok Septik. In: Sudoyo, A.W.,
Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu
Munford, R.S., 2008. Severe Sepsis and Septic Shock. In: Fauci et al., ed. Harrison,s
Opal, S.M., 2012. Septicemia. In: Ferri et al., ed. Ferris Clinical Advisor 2012: 5