Anda di halaman 1dari 3

Diskusi kelompok

Kasus keracunan makanan penghambat keamanan pangan nasional

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

ARIANTO SINAGA
M. LETSOIN
ELSA LATUHARHARI
TEODORA EMRAI
Pertanyaan diskusi

1. Tindakan yang dilakukan selaku mahasiswa adalah


Melakukan sosialisasi kepada semua penjual disemua daerah agar kasus
keracunan makanan tidak terjadi lagi kepada siswa, anak anak, orang tua.
Memberikan saran kepada semua penjual agar menjaga keamanan pangan
saat mengelolah makanan seperti sanitasi dan higienis.
Menyuruh penjual saat membeli komoditi bahan pangan yang ingin diolah
disortir atau dipilih agar hasil yang didapat aman saat dikonsunsumsi
Alat- alat yang digunakan harus benar-benar bersih agar tidak
mempengaruhi hasil makanan.
BTP ( bahan tambahan makanan ) yang digunakan atau ditambahkan
terhadap makanan yang diolah harus standar SNI dan tidak kadaluarsa.

2. Faktor- faktor sanitasi jika dikaitkan dengan UU N0. 18 tahun 2012 pasal 17

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pangan yang


aman, bermutu, dan bergizi bagi konsumsi masyarakat.
Meningkatkan kesejahteraan bagi petani, nelayan, pembudi daya ikan, dan
pelaku usaha pangan dan melindungi dan mengembangkan kekayaan sumber
daya pangan nasional.
Pangan mengamanatkan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil,
merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan.
Meningkatkan kemampuan memproduksi pangan secara mandiri,
menyediakan pangan yang beraneka ragam dan memenuhi persyaratan
keamanan, mutu, dan gizi bagi konsumsi masyarakat.
Mewujudkan tingkat kecukupan pangan, terutama pangan pokok dengan harga
yang wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Mntuk mempermudah atau meningkatkan akses pangan bagi masyarakat,
terutama masyarakat rawan pangan dan gizi, meningkatkan nilai tambah dan
daya saing komoditas pangan di pasar dalam negeri dan luar negeri.
3. Regulasi keamanan makanan diatur dalam UU N0 18 tahun 1012 tentang pangan dan
UU N0 8 tahun 1999

Berdasarkan UU Perlindungan hak-hak konsumen sebagai berikut :

Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi


barang/jasa.
Hak untuk memilih dan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan .
Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang/jasa.
Hak untuk didengar pendapat keluhannya atas barang/jasa yang digunakan.
Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskrimainatif.
Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian, jika
barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai