Pengertian Abortus
1. Abortus spontan (terjadi dengan sendiri, keguguran, miscarriage) : 20 % dari semua abortus
2. Abortus provocatus (disengaja, digugurkan) : 80 % darisemuaabortus.
Abortus pontanini dapat dibedakan menjadi :
Abortus imminens (keguguran mengancam)
Abortus incipiens (keguguran berlangsung)
Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap)
Abortus completus
Missed Abortion (keguguran tertunda)
Abortus provocatus criminalis : tanpa alasan yang sah dan dilarang oleh hukum.
Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu.
Syarat-syaratnya:
1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan
2. Pertimbangan timahli (ahli medis lain, agama, hukum, psikologi).
3. Persetujuan tertulis dari penderita /suami / keluarga terdekat.
4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga / peralatan yang memadai, yang
ditunjuk oleh pemerintah.
5. Prosedur tidak dirahasiakan.
6. Dokumen medik harus lengkap.
7. "keguguran" spontaneous abortion
Dan sesungguhnya telah Kami meliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan.
3. Jika inseminasi buatan dengan sel sperma dan ovum dari suami istri yang sah tetapi
embrionya ditransfer ke rahim wanita lain (ibu titipan), diperbolehkan islam dengan
catatan keadaan / kondisi suami istri yang bersangkutan benar-benar memerlukannya
(ada hajat, jadi bukan untuk kelinci percobaanatau main-main). Status anak hasil
inseminasi seperti ini sah menurut Islam.
Pandangan Agama Islam terhadap Bedah Plastik
Hukum operasi plastik ada yang mubah dan haram. Operasi plastik yang mubah adalah
bertujuan untuk memperbaiki cacat lahir seperti bibir sumbing atau cacat akibat kecelakaan,
kebakaran misal wajahnya rusak. Operasi plastik untuk memperbaiki cacat yang demikian ini
hukumnya adalah mubah berdasarkan keumuman dalil yang menganjurkan untuk berobat
(Al-Tadawl). Nabi SAW bersabda, wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena
sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit kecuali menurunkan pula obatnya (HR
Tirmidzi, no.1961).
Operasi plastik yang diharamkan adalah yang bertujuan semata-mata untuk mempercantik
atau memperindah wajah atau tubuh tanpa ada hajat untuk pengobatan atau untuk
memperbaiki cacat seperti operasi untuk memperindah bentuk dagu, hidung, buah dada,
menghilangkan kerut-kerutan dan sebagainya.
Sesuai firman Allah SWT (artinya): dan akan aku (syaitan) suruh mereka (mengubah ciptaan
Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya (QS.AN-NISA:119).
Dari firman Allah diatas dapat kita katan bahwa ayat tersebut adalah kecaman atas bisikan
syaitan yang selalu membujuk manusia untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat,
diantaranya mengubah ciptaan Allah maka hukumnya haram.
Dalam al-Quran banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita
laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :
Surat An-Nisa ayat 9:
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB
diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-Ahkaf: 15, al-
Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.
Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu
dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan
kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup brumah tangga.
( )
Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya
rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka
menjadi beban bagi orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak
hendaknya dipikirkan bersama.
anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama
dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai
tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat
al-Muminun ayat: 12, 13, 14.
2) Ulama yang melarang
Pil, Suntikan, Susuk KB, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), Sterilisasi.
Euthanasia secara bahasa berasal dari bahasa Yunani eu yang berarti baik, dan
thanatos, yang berarti kematian (Utomo, 2003: 177). Dalam bahasa Arab, Euthanasia
dikenal dengan istilah qatl ar-rahma atau taysr al-mawt. Menurut istilah kedokteran,
euthanasia berarti tindakan untuk meringankan kesakitan atau penderitaan yang dialami
seseorang yang akan meninggal; juga berarti mempercepat kematian seseorang yang ada
dalam kesakitan dan penderitaan hebat menjelang kematiannya.
1. Euthanasia Positif
Eutanasia positif adalah tindakan memudahkan kematian si sakit -karena kasih sayang-
yang dilakukan oleh dokter dengan mempergunakan instrumen (alat) atau obat.
Contohnya, seorang yang menderita kanker ganas dengan rasa sakit yang luar biasa
hingga penderita sering pingsan. Dalam hal ini dokter yakin bahwa yang bersangkutan akan
meninggal dunia. Kemudian dokter memberinya obat dengan takaran tinggi (overdosis) yang
sekiranya dapat menghilangkan rasa sakitnya, tetapi menghentikan pernapasannya sekaligus.
Maka dalam hal ini, dokter telah melakukan pembunuhan, baik dengan cara
pemberian obat overdossis yang pada hakikatnya merupakan racun yang keras, ataupun
dengan menggunakan senjata tajam.
Semua itu termasuk pembunuhan yang haram hukumnya, bahkan termasuk dosa besar
yang membinasakan.
2. Eutanasia Negatif
Sedangkan euthanasia negatif adalah tindakan membiarkan saja pasien yang sudah
parah sakitnya tanpa tindakan pengobatan.
Contohnya orang yang mengalami keadaan koma yang sangat lama. Dalam keadaan
demikian ia hanya mungkin dapat hidup dengan mempergunakan alat bantu pernapasan di
ruang ICU atau ICCU.
Adapun memudahkan proses kematian dengan cara pasif, maka semua berkisar pada
`menghentikan pengobatan` atau tidak memberikan pengobatan.
Hal ini didasarkan pada keyakinan dokter bahwa pengobatan yang dilakukan itu tidak
ada gunanya dan tidak memberikan harapan kepada si sakit, sesuai dengan sunnatullah dan
hukum sebab-akibat.
A. Definisi
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya didapat bukan
keturunan. Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan
Syndrome yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS
merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak system
kekebalan tubuh manusia melalui HIV (Human Immune Virus).
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin hanya sebatas
mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi karier
selama hidupnya, firman Allah s.w.t. yang berbunyi:
dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan,
ketakutan,dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar. (Al-Baqarah:155)
Kemajuan iptek telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersumber pada
doctrine of permissiveness yang kemudian melahirkan permissive society, hal tersebut
tercermin pada pola dan gaya hidup semisal;
perdagangan seks
pameran seks
pornografi
maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan, kami pun membuka
semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira, kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam terdiam berputus
asa. (Al-Anam:44)
Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi
manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus: 44).
Penyakit HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah merupakan penyakit
Kutukan Tuhan sebagaimana pandangan sebagaian masyarakat. Melainkan penyakit
biasa sebagaimana penyakit-penyakit lainnya. Penyakit HIV-AIDS diatas lebih banyak di
takuti oleh masyarakat karena penyakit tersebut belum ada obatnya. Penyakit tersebut
muncul dikarenakan perbuatan manusia yang melanggar terhadap syariah yang telah di
tetapkan.
HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani, dan cairan vagina, cairan preseminal, air
susu ibu. Penularannya melalui:
D. Pencegahan
1) Secara Umum
serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantulah pula dengan cara yang baik. (An-Nahl:25)
2) Secara Khusus
Dont use a hypodermic needle tidak menggunakan alat suntik bekas pengidap
HIV/AIDS.
E. Pengamanan
Di Minessota, seorang yang terinfeksi HIV dan menggigit orang lain dengan tujuan
menularkannya, didakwa sebagai percobaan pembunuhan dengan senjata tajam.
F. Pengobatan
berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali
diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu (pikun).
Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV/AIDS yakni secara fisik, psikis, dan
social. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya hingga yang terbaru ARV (AntiRetroviral)
secara psikis melalui kesabaran, taubat, taqarrub ilallah (dzikrullah), dan berdoa,
sedangkan secara social melalui penerimaan dan dukungan penuh masyarakat terutama
keluarga.