Anda di halaman 1dari 9

Artikel Penelitian

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SEKOLAH


MENENGAH ATAS NEGERI 78 TAHUN AJARAN 2016/2017 MENGENAI HUMAN
IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

Indri Hardiyanti Gunawan1, Hernayati Maranata Hutabarat2, Linda Fransiska3


1
Strata 1 Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana
2
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
3
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi: Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat
Alamat email: huangindri@yahoo.com

Abstrak

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) telah berkembang menjadi masalah kesehatan
dunia. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi
(sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang memperlemah kekebalan
pada tubuh manusia. Di Indonesia, penularan HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan
seksual yang tidak aman serta melalui jarum suntik (bagi pecandu narkoba). Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa sekolah menengah
atas negeri 78 tahun ajaran 2015/2016 mengenai HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 siswa SMAN 78
tahun ajaran 2015/2016 yang bersedia ikut serta dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner dan analisis data secara univariat dengan menggunakan
distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian dari 97 siswa, sebanyak 96 orang (99%)
memiliki pengetahuan baik mengenai HIV/AIDS dan sebanyak 1 orang (1%) memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai HIV/AIDS. Seluruh responden, yaitu sebanyak 97 orang
(100%) memiliki sikap yang positif terhadap HIV/AIDS. Terdapat 94 orang (96,9%) yang
memiliki perilaku baik mengenai HIV/AIDS, 1 orang (1%) memiliki perilaku yang cukup
mengenai HIV/AIDS, dan 2 orang (2,1%) yang memiliki perilaku kurang terhadap HIV/AIDS.

Kata Kunci : HIV, AIDS, pengetahuan, sikap, perilaku

Abstract

Infection with Human Immunodeficiency Virus (HIV) has developed into a global health
problem. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) is a collection of symptoms and
infections (syndrome) resulting from the destruction of the human immune system caused by HIV
infection. Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that weakens the immunity in the
human body. In Indonesia, the spread of HIV / AIDS at most through unprotected sexual
intercourse and through needles (for drug addicts). The purpose of this study is to describe the
knowledge, attitudes, and behaviors of high school students on the land 78 of the school year
2015/2016 regarding HIV/AIDS. This research uses descriptive research with the sampling
technique used in this study was simple random sampling. The sample in this study amounted to
97 students of SMAN 78 2015/2016 academic year who are willing to participate in the study.
The data collection was conducted using questionnaires and univariate data analysis using
frequency distribution. Based on the results of 97 students, as many as 96 people (99%) have a
good knowledge about HIV/AIDS and as many as 1 (1%) have sufficient knowledge about
HIV/AIDS. All respondents, as many as 97 people (100%) have a positive attitude towards
HIV/AIDS. There are 94 people (96.9%) having good behavior regarding HIV/AIDS, 1 (1%)
have sufficient behavior regarding HIV/AIDS, and 2 (2.1%) who had less behavior towards
HIV/AIDS.

Keywords: HIV, AIDS, knowledge, attitude, behavior

Pendahuluan masalah kesehatan dunia. Infeksi HIV bila


tidak terdiagnosis dan mendapatkan
Infeksi Human Immunodeficiency
penanganan yang tepat dapat memberikan
Virus (HIV) telah berkembang menjadi
gejala yang asimptomatik dan dapat
berkembang menjadi Acquired Immune mendapatkan terapi ARV.3 Di Indonesia,
Deficiency Syndrome (AIDS). Insidensi data dari Kemenkes RI Triwulan I Tahun
infeksi HIV-AIDS bagaikan fenomena 2015, anak yang terinfeksi HIV yang
gunung es yang hanya tampak puncaknya dilaporkan menurut kelompok umur dari
saja pada permukaan air laut, yaitu hanya tahun 2010 hingga 2014 cenderung
sebagian kecil kasus yang teridentifikasi dan mengalami kenaikan. Jumlah anak yang
dapat penanganan tenaga kesehatan.1 terinfeksi pada tahun 2010 sebanyak 795
Acquired Immune Deficiency Syndrome anak, kemudian pada tahun 2013 mencapai
(AIDS) adalah kumpulan gejala penyakit 1075 anak dan pada tahun 2014 mencapai
akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh. hingga 1388 anak.4
Penyebabnya adalah Human Meskipun belum ada data yang akurat,
Immunodeficiency Virus (HIV).2 beberapa faktor sisiko penularan HIV
Salah satu cara penularan HIV adalah (situasi dan perilaku) yang berkembang di
melalui hubungan seksual. Selain itu, HIV masyarakat patut di waspadai karena
dapat menular melalui pemakaian jarum kemungkinan akan menjadi pemicu ledakan
suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV di Indonesia.5 Tingginya angka
HIV, menerima transfusi darah yang HIV/AIDS dapat menyebabkan hilangnya
tercemar HIV, atau dari ibu hamil yang masa produktif penderita, sehingga
terinfeksi virus HIV kepada bayi yang berdampak pada berkurangnya usia
dikandungannya. Di Indonesia, penularan produktif di Indonesia. Hal ini disebabkan
HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan karena perilaku orang yang berisiko, salah
seksual yang tidak aman serta melalui jarun satunya terjadi di kalangan anak sekolah
suntik (bagi pecandu narkoba).2 yang merupakan kelompok rentan
Beberapa fakta global mengenai anak tertularnya HIV/AIDS. Pengetahuan yang
dan HIV yang diungkapkan oleh UNAIDS, kurang mengenai HIV/AIDS dapat
terdapat kurang lebih 3,2 juta anak hidup memberikan dampak yang buruk.
dengan HIV; 240 ribu anak terinfeksi baru; Angka penderita HIV/AIDS semakin
190 ribu anak meninggal karena AIDS; 660 meningkat tahun demi tahun. Jumlah itu
anak terinfeksi HIV setiap harinya; 530 anak belum termasuk kepada orang-orang yang
meninggal karena AIDS setiap harinya dan tidak terdeteksi. Hal ini disebabkan keluarga
baru 24% anak dengan HIV yang atau orang yang bersangkutan menutup diri
dari lingkungan. Kita tidak bisa mengetahui akan diberikan kepada siswa SMAN 78
apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak tahun ajaran 2016/2017 secara acak
tanpa melakukan tes HIV/AIDS lewat (menggunakan metode simple random
pemeriksaan darah orang yang sampling). Subyek penelitian (sp) mengisi
bersangkutan. Pemeriksaan ini sama seperti kuisioner berdasarkan dari apa yang mereka
pemeriksaan imunologik lainnya yakni ketahui mengenai HIV/AIDS, sehingga
untuk mengetahui kadar antibody seseorang peneliti dapat mengetahui respon sp (siswa
terhadap kuman HIV penyebab AIDS.7 SMAN 78) mengenai HIV/AIDS
Peneliti akan melakukan penelitian berdasarkan dari tingkat pengetahuan, sikap,
mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku dan perilaku sp.
siswa SMAN 78 tahun ajaran 2016/2017
Seluruh data yang terkumpul akan
mengenai HIV/AIDS. Peneliti memilih
diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut.
untuk melakukan penelitian di SMAN 78
Sebelum data dimasukkan ke komputer,
karena SMAN 78 merupakan salah satu
setiap variabel yang telah diteliti diberi kode
sekolah negeri yang berlokasi di Jakarta dan
untuk memudahkan dalam pengolahan
belum pernah dilakukan penelitian
selanjutnya (mengkode data (data
sebelumnya mengenai pengetahuan, sikap,
coding)).Data yang telah dikumpulkan
dan perilaku mengenai HIV/AIDS di SMA
diperiksa kelengkapannya terlebih dahulu,
tersebut.
yaitu kelengkapan jawaban kuesioner,
konsistensi atas jawaban dan kesalahan
Metodologi Penelitian
jawaban pada kuesioner. Data ini merupakan
Subyek Penelitian data input utama untuk penelitian ini
(menyunting data (data editing)). Setelah
Subyek Penelitian yang digunakan
dilakukan penyuntingan data, kemudian
adalah siswa SMAN 78 tahun ajaran
memasukkan data (data entry) dari hasil
2016/2017 yang bersedia menjadi
kuesioner yang sudah di berikan kode pada
responden.
masing-masing variabel. Setelah itu
Bahan dan Cara Pengambilan Data dilakukan analisis data dengan memasukan
data-data tersebut dengan software statistik
Bahan yang digunakan dalam
untuk dilakukan analisis univariat (untuk
penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner
mengetahui gambaran secara umum). Tahap
terakhir yaitu pengecekkan kembali data data akan diubah kedalam bentuk tabel
yang telah dimasukkan untuk memastikan tabel, kemudian data tersebut diolah
data tersebut tidak ada yang salah, sehingga menggunakan program statistik SPSS 16.
dengan demikian data tersebut telah siap
Karakteristik Subjek Penelitian
untuk dianalis (membersihkan data (data
Adapun gambaran karakteristik
cleaning)).
siswa SMAN 78 berdasarkan umur, kelas,
Kaji Etik jenis kelamin, dan agama.
Karakteristik subjek penelitian
Penelitian ini dinyatakan telah lolos
berdasarkan Umur, diketahui bahwa
kaji etik dengan nomor 264/SLKE-
sebagian besar umur sp berusia 16 tahun
IM/UKKW/FK/KE/1/2017 dari Komite Etik
sebanyak 48 orang (49,5%) dan sebagian
Penelitian Medis dan Kesehatan Fakultas
kecil sp yaitu berusia 18 tahun sebanyak 1
Kedokteran Universitas Kristen Krida
orang (1,0%). Selain itu, responden yang
Wacana (UKRIDA).
berusia 14 tahun sebanyak 6 orang (6,2%),
responden yang berusia 15 tahun sebanyak
24 orang (24,7%), dan responden yang
berusia 17 tahun sebanyak 18 orang
Analisis Data (28,6%). Data ini dapat dilihat pada tabel 1.

Analisis data yang digunakan adalah


Tabel 1. Umur Subjek Penelitian
analisis univariat, yaitu menganalisis data
untuk mengetahui distribusi frekuensi pada Umur Jumlah Persentase
tiap variabel dalam penelitian. Dalam (orang) (%)
penelitian deskriptif ini, data dari hasil 14 tahun 6 6,2
penelitian yang merupakan jawaban 15 tahun 24 24,7
responden terhadap pertanyaan dalam 16 tahun 48 49,5
kuesioner dianalisis secara diskriptif 17 tahun 18 28,6
(gambaran nyata) yang digunakan untuk 18 tahun 1 1,0
mengetahui besarnya presentase Total 97 100
keberadaanya di dalam populasi. Data yang
telah diperoleh dari proses pengumpulan
Karakteristik subjek penelitian Karakteristik subjek penelitian
berdasarkan kelas, diketahui bahwa sp dari berdasarkan agama, diketahui bahwa
kelas 10 (1 SMA) sebanyak 29 orang sebagian besar sp beragama Islam yaitu
(29,9%), dari kelas 11 (2 SMA) 47 orang sebanyak 67 orang (69,1%), dan sebagian
(48,5%), dan dari kelas 12 (3 SMA) kecil sp beragama Buddha sebanyak 4 orang
sebanyak 21 orang (21,6%). Data ini dapat (4,1%). Selain itu, terdapat juga sp yang
dilihat pada tabel 2. beragama Katolik sebanyak 8 orang (8,2%)
dan sp yang beragama Kristen sebanyak 18
Tabel 2. Kelas Subjek Penelitian orang (18,6%). Data ini dapat dilihat pada
Kelas Jumlah Persentase tabel 4.
(orang) (%)
10 (1 SMA) 29 29,9
11 (2 SMA) 47 48,5
12 (3 SMA) 21 21,6
Total 97 100

Karakteristik subjek penelitian


berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa Tabel 4. Agama Subjek Penelitian
jumlah sp laki-laki sebanyak 38 orang Agama Jumlah Persentase
(39,2%) dan sp perempuan sebanyak 59 (orang) (%)
orang (60,8%). Data ini dapat dilihat pada Islam 67 69,1
tabel 3. Katolik 8 8,2
Kristen 18 18,6
Tabel 3. Jenis Kelamin Subjek Penelitian Buddha 4 4,1
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Total 97 100
(orang) (%)
Laki-Laki 38 39,2
Pengetahuan Siswa SMAN 78 mengenai
Perempuan 59 60,8 HIV/AIDS
Total 97 100
Pengetahuan siswa SMAN 78
mengenai HIV/AIDS diperoleh dari 8
pertanyaan. Kemudian dilakukan skoring
terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sikap siswa SMAN 78 mengenai
Skor 2 diberikan untuk jawaban yang benar, HIV/AIDS diperoleh dari 6 pertanyaan.
skor 1 diberikan untuk jawaban yang salah Setiap pertanyaan diberi skor 2 apabila
dan skor 0 untuk yang tidak menjawab. responden menjawab pertanyaan dengan
Sehingga jika seluruh jawaban benar maka benar/respon positif, skor 1 apabila
total skornya adalah 16. Setelah dilakukan responden menjawab pertanyaan dengan
skoring kemudian dilakukan pengkategorian salah/respon negatif, dan skor 0 bila
terhadap skor, yaitu kategori baik jika total responden tidak menjawab pertanyaan yang
skor yang didapat 75%-100%, kategori diberikan. Dari skor yang diperoleh,
cukup jika total skor yang didapat 60%- kemudian dilakukan pengkategorian, yaitu
75%, dan katogeri kurang jika total skor kategori positif bila skor yang diperoleh
yang didapat <60%. Pengkategorian ini 50%-100% dan kategori negatif bila skornya
didasarkan pada nilai rata-rata dan nilai < 50%. Pengkategorian ini didasarkan pada
tengah dari hasil skoring perilaku seluruh nilai rata-rata dan nilai tengah dari hasil
responden. Pada penelitian menunjukkan skoring perilaku seluruh responden Dari
sebanyak 96 orang (99%) memiliki hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan yang baik mengenai HIV/AIDS sebanyak 97 orang (100%) memiliki sikap
dan 1 orang (1%) memiliki pengetahuan yang baik/respon yang positif terhadap
cukup mengenai HIV/AIDS. Data ini dapat HIV/AIDS. Data ini dapat di lihat pada tabel
dilihat pada tabel 5. 6.

Tabel 5. Pengetahuan Siswa SMAN 78 Tabel 6. Sikap Siswa SMAN 78


Pengetahuan Jumlah Persentase Sikap Jumlah Persentase
(orang) (%) (orang) (%)
Baik 96 99,0 Positif 97 100
Cukup 1 1,0 Negatif 0 0
Kurang 0 0 Total 97 100
Total 97 100

Perilaku Siswa SMAN 78 mengenai


Sikap Siswa SMAN 78 mengenai
HIV/AIDS
HIV/AIDS
Perilaku siswa SMAN 78 mengenai
HIV/AIDS diperoleh dari 13 pertanyaan Kesimpulan
mengenai keterkaitan dengan HIV/AIDS,
konsumsi narkoba, dan hubungan seksual. Berdasarkan hasil penelitian yang
Skor 2 diberikan untuk jawaban yang benar, telah dilakukan, diperoleh beberapa
skor 1 diberikan untuk jawaban yang salah, kesimpulan sebagai berikut :
dan skor 0 bila responden tidak menjawab. 1. Terdapat sebanyak 96 orang siswa
Setelah dilakukan skoring kemudian memiliki pengetahuan yang baik
dilakukan pengkategorian terhadap skor, mengenai HIV/AIDS (99%) dan
yaitu kategori baik jika total skor yang sebanyak 1 orang siswa yang memiliki
didapat 70%-100%, sedangkan katogeri pengetahuan cukup mengenai
cukup bila total skor yang didapat 50-69%, HIV/AIDS (1%).
dan kategori kurang jika total skor yang 2. Sebanyak 97 orang siswa memiliki sikap
didapat < 50%. Pengkategorian ini yang positif mengenai HIV/AIDS
didasarkan pada nilai rata-rata dan nilai (100%).
tengah dari hasil skoring perilaku seluruh 3. Terdapat 94 orang siswa yang memiliki
responden. Dari hasil penelitan siswa yang perilaku baik mengenai HIV/AIDS
memiliki perilaku baik sebanyak 94 orang (96,9%), 1 orang siswa yang memiliki
(96,9%), siswa yang memiliki perilaku perilaku cukup mengenai HIV/AIDS dan
cukup sebanyak 1 orang (1%), dan siswa 2 orang siswa yang memiliki perilaku
yang memiliki perilaku kurang sebanyak 2 kurang baik mengenai HIV/AIDS
orang (2,1%). Data ini dapat dilihat pada (2,1%) .
tabel 7.

Tabel 7. Perilaku Siswa SMAN 78


Perilaku Jumlah Persentase
(orang) (%)
Baik 94 96,9
Cukup 1 1
Kurang 2 2,1
Total 97 100
DAFTAR PUSTAKA 4. Laporan Perkembangan HIV-AIDS
Triwulan I Tahun 2015. Kemenkes
1. Kementrian Kesehatan Republik
RI. Diunduh dari:
Indonesia. Pedoman Pencegahan
http://www.kebijakanaidsindonesia.n
Penularan HIV-AIDS dan IMS bagi
et/id/artikel/artikel-tematik/1462-
Kabupaten/Kota Jakarta: Direktorat
anak-dan-hiv-mungkinkah-sekolah-
Jendral Pengendalian Penyakit dan
mendukung-anak-anak-yang-
Penyehatan Lingkungan; 2010.
terdampak-hiv-dan-aids 15
2. Efendi F, Makhfudli. Keperawatan
September 2016
kesehatan komunitas: teori dan
5. Muninjaya AAG. AIDS di
praktik dalam keperawatan. Jakarta:
Indonesia: masalah dan kebijakan
Salemba Medika; 2009.h.223-7
penanggulangannya. Jakarta: EGC;
3. Children and HIV. Factsheet. 2014.
1999.h.11.
UNAIDS. Diunduh dari:
6. Bastiansyah E. Panduan lengkap
http://www.kebijakanaidsindonesia.n
membaca hasil tes kesehatan.
et/id/artikel/artikel-tematik/1462-
Jakarta: Penebar plus; 2008.h.92.
anak-dan-hiv-mungkinkah-sekolah-
mendukung-anak-anak-yang-
terdampak-hiv-dan-aids
15 September 2016

Anda mungkin juga menyukai