Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO

PERDARAHAN POST PARTUM LATE ONSET

Oleh :
dr. Anandanu Pramadya Manuputty

Pembimbing Internship :
dr. Zam Iwana

DPJP:
dr. Teddy Rochantoro, SpOG

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSREHAB KEMHAN RS DR SUYOTO
JAKARTA 2017
Kasus 1
Topik : perdarahan post partum late onset
Tanggal Kasus : 25 Mei 2017 Presenter : dr. Anandanu
Pramadya Manuputty
Tanggal Presentasi : 31 Mei 2017 Pendamping : dr. Teddy Rochantoro,
SpOG

Tempat Presentasi : Lantai 2 gedung Rehabilitasi Medik


Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa


Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Seorang wanita, Keluar darah dari kemaluan 1 hari sebelum masuk rumah sakit,
jumlah darah lebih kurang 4 pembalut penuh, dan 1 gayung mandi ( kira kira > 500cc ),
pasien post melahirkan 6 hari di bidan dekat rumah, partus normal tanpa penyulit.
Tujuan : Identifikasi dan manajemen perdarahan post partum
Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara Membahas Diskusi Presentasi Email Pos
Data Pasien Nama : Ny S Nomor Registrasi: 20-86-01
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:

Keluar darah dari kemaluan 1 hari sebelum masuk rumah sakit, jumlah darah lebih
kurang 4 pembalut penuh, dan 1 gayung mandi ( kira kira > 500cc ), pasien post
melahirkan 6 hari di bidan dekat rumah, partus normal tanpa penyulit.
Sebelumnya saat pagi hari, pasien mengeluh nyeri pinggang seperti akan mendapat
haid, tetapi darah yang keluar tidak seperti haid biasanya. pasien tidak ada mengeluh
pusing maupun badan terasa lemas. Pasien mengaku ada riwayat demam beberapa hari
sebelum masuk rumah sakit namun sudah sembuh dengan minum parasetamol.

Riwayat penyakit dahulu

Hipertensi (-), asma (-), diabetes melitus (-)

Riwayat penyakit keluarga

Hipertensi (-), asma (-), diabetes melitus (-)

Riwayat perkawinan

2
Kawin 1 kali

Riwayat haid

Menarche : Umur 13 tahun

Lama : 7 hari

Siklus : 28 hari

Riwayat kontrasepsi

Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi

Riwayat obstetri

Para 4, Abortus 0.

No. Tahun Kehamilan Persalinan Ditolong Keterangan


1. 2003 Cukup bulan Partus Bidan Perempuan, 2500 gr
normal
2. 2008 Cukup bulan Partus Bidan Perempuan, 3300 gr
normal
3. 2010 Cukup bulan Partus Bidan Laki-laki, 3300 gr
normal
4. 2017 Cukup bulan Partus Bidan Perempuan, 3300 gr
normal

Daftar Pustaka:
1. Wiknjosastro H. Ilmu kebidanan. Jakarta: Tridasa printer. 2006
2. Ilmu Kebidanan, editor Prof.dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOg, edisi Ketiga cetakan
Kelima,Yayaan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 1999
3. Williams Obstretics 21 st Ed: F.Gary Cunningham (Editor), Norman F.Grant
4. Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,
Kementerian Kesehatan, MEASURE DHS ICF International. Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia 2012.
5. WHO guidelines for the management of postpartumhaemorrhage and retained placenta
2009.
6. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke tiga Jilid Pertama , Editor Arif Mansjoer , Kuspuji
Triyanti, Rakhmi Savitri , Wahyu Ika Wardani , Wiwiek Setiowulan.

Hasil Pembelajaran:

3
1. Gejala dan tanda perdarahan post partum late onset
2. Identifikasi dan diagnosis perdarahan post partum late onset
3. Manejemen perdarahan post partum late onset
4. Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi akibat perdarahan post partum late onset

Rangkuman Pembelajaran Portfolio:


1. Subjective
Keluar darah dari kemaluan 1 hari sebelum masuk rumah sakit, jumlah darah lebih
kurang 4 pembalut penuh, dan 1 gayung mandi ( kira kira > 500cc ), pasien post
melahirkan 6 hari di bidan dekat rumah, partus normal tanpa penyulit.
Sebelumnya saat pagi hari, pasien mengeluh nyeri pinggang seperti akan mendapat
haid, tetapi darah yang keluar tidak seperti haid biasanya. pasien tidak ada mengeluh
pusing maupun badan terasa lemas. Pasien mengaku ada riwayat demam beberapa hari
sebelum masuk rumah sakit namun sudah sembuh dengan minum parasetamol.

2. Objective
Keadaan umum : Tampak lemah

Berat badan : 65 kg

Tinggi badan : 154 cm

Kesadaran : Compos mentis

GCS : E4M6V5

Tanda vital

Tekanan darah : 83/50 mmHg

Frekuensi nadi : 96 kali/menit

Frekuensi nafas : 20 kali/menit

Suhu badan : 36,5oC

Kepala dan leher

Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, JVP tidak meningkat, tidak

4
ada pembesaran KGB.

Toraks

Cor : S1 S2 tunggal, bising tidak ada.

Pulmo : Suara nafas vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)

Abdomen

Lihat status ginekologi

Ekstremitas

Akral dingin, edem (-/-), parese (-/-)

Status ginekologi

I : Perut tampak cembung

P : Fundus uteri teraba. 1 jari di atas pusat, massa (-).

Inspekulo : vulva: radang (-)

Vagina: massa (-) laserasi (-)

Portio: licin

Warna merah muda

Fluksus: tidak aktif

VT : vagina : massa (-)

Portio : konsistensi keras, arah posterior

Pembukaan (1)

Parametrium kanan/kiri : massa (-)

3. Ekstremitas: CRT < 2 detik, akral hangat, tidak terdapat edema

5
Pemeriksaan penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 Mei 2017 (di IGD):

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hemoglobin 10 12-16 g/dL
Leukosit 16.100 4.000-10.500 /uL
Hematokrit 31 35-45 Vol%
Trombosit 310.000 150.000-450.000 /uL
GDS 121 mg/Dl

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 Mei 2017 (di ruangan bogenville ) :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan


Hemoglobin 6,4 12-16 g/dL
Leukosit 8000 4.000-10.500 /uL
Hematokrit 31 35-45 Vol%
Trombosit 204.000 150.000-450.000 /uL

Pemeriksaan USG ( di ruangan oleh dr Teddy SpOG )


Hasil : ditemukan sisa kehamilan/sisa konsepsi, rencana kuretase

4. Assessment
Hemorraghe postpartum digunakan untuk persalinan dengan umur kehamilan lebih dari

20 minggu, karena apabila umur kehamilan kurang dari 20 minggu disebut sebagai aborsi

spontan.

Beberapa gejala yang bisa menunjukkan hemorraghe postpartum :

1. Perdarahan yang tidak dapat dikontrol

2. Penurunan tekanan darah

3. Peningkatan detak jantung

4. Penurunan hitung sel darah merah (hematokrit)

5. Pembengkakan dan nyeri pada jaringan daerah vagina dan sekitar perineum

Perdarahan hanyalah gejala, penyebabnya haruslah diketahui dan ditatalaksana sesuai

penyebabnya. Perdarahan postpartum dapat berupa perdarahan yang hebat dan menakutkan

6
sehingga dalam waktu singkat ibu dapat jatuh kedalam keadaan syok. Atau dapat berupa

perdarahan yang merembes perlahan-lahan tapi terjadi terus menerus sehingga akhirnya

menjadi banyak dan menyebabkan ibu lemas ataupun jatuh kedalam syok.

Pada perdarahan melebihi 20% volume total, timbul gejala penurunan tekanan darah,

nadi dan napas cepat, pucat, extremitas dingin, sampai terjadi syok. Pada perdarahan sebelum

plasenta lahir biasanya disebabkan retensio plasenta atau laserasi jalan lahir, bila karena

retensio plasenta maka perdarahan akan berhenti setelah plasenta lahir. Pada perdarahan yang

terjadi setelah plasenta lahir perlu dibedakan sebabnya antara atonia uteri, sisa plasenta, atau

trauma jalan lahir. Pada pemeriksaan obstretik kontraksi uterus akan lembek dan membesar

jika ada atonia uteri. Bila kontraksi uterus baik dilakukan eksplorasi untuk mengetahui adanya

sisa plasenta atau laserasi jalan lahir.

Berikut langkah-langkah sistematik untuk mendiagnosa perdarahan postpartum.

1. Palpasi uterus : bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri

2. Memeriksa plasenta dan ketuban : apakah lengkap atau tidak

3. Lakukan ekplorasi kavum uteri untuk mencari :

a. Sisa plasenta dan ketuban

b. Robekan rahim

c. Plasenta succenturiata

4. Inspekulo : untuk melihat robekan pada cervix, vagina, dan varises yang pecah.

5. Pemeriksaan laboratorium : bleeding time, Hb, Clot Observation test dan lain-lain.

P4A0 Post Partus Spontan hari ke 6 + late HPP e.c. sisa plasenta + anemia + Pre shock

hipovolemik

7
5. Plan

Tata laksana

Pemeriksaan laboratorium H2TL, GDS

Tindakan ( di IGD ) :

- O2 masker 5 lpm
- IVFD RL 1500cc
- Inj ondansentron 8mg
- Inj. Vit K 1 amp
- Inj. As traneksamat 500mg
- Drip adona 50mg dalam 500 cc RL (24 jam)
- Pasang kateter urin

Konsul ke dr Teddy SpOG :

- Lanjutkan terapi penanganan shock hipovolemik


- Keadaan umum dan tanda vital bila stabil masuk ke ruang rawat/VK
- Cek H2TL ulang di ruangan
- Rencana USG di ruangan
- Rencana Kuretase

Rencana Edukasi
6. Edukasi pasien dan keluarga tentang indikasi, faktor resiko, tatacara, dan komplikasi
operasi
7. Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan dan kontrol post operasi

Anda mungkin juga menyukai