PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda tentang pengertian
sistem. Ada yang berpendapat bahwa sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya
dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan (L. James Havery). Selain itu ada pula yang berpendapat
sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan secara efektif dan efesien (John Mc Manama). Sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat
tujuan (C.W. Churchman). Ada juga pendapat yang serupa yang mengatakan bahwa
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan (J.C. Hinggins). Ada
juga yang mendefinisikannya sebagai suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang
saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan
saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan (Edgar F Husedan
JamesL. Bowdict ).
Sementara itu terdapat berbagai pendapat tentang pengertian manajemen,
walaupun pada dasarnya mempunyai makna yang sama.Terdapat pendapat yang
menyatakan bahwa manajemen adalah sebagai suatu seni untuk mendapatkan segala
sesuatu yang dilakukan oleh orang lain. Pendapat ini berkembang berdasar kenyataan
bahwa pemimpin mencapai tujuan oraganisasi dengan cara mengatur orang lain untuk
melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa harus melakukan pekerjaan sendiri.
Manajemen merupakan praktik spesifik yang mengubah sekumpulan orang menjadi
kelompok yang efektif, berorientasi pada tujuan dan produktif. Pendapat lain
berpandangan bahwa manajemen merupakan suatu proses menggunakan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning dan decision
making, organizing, leading dan controlling. Manajemen juga dikatakan sebagai suatu
proses perencanaan, pengorganisasian,memimpin dan mengawasi pekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk
mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas (Stoner danForeman, 1992 ).
Terdapat pula pendapat yang menyatakan manajemen sebagai suatu proses untuk membuat
aktivitas terselesaikan secara efektif dan efisien dengan melalui orang lain. Efisiensi
menunjukkan hubungan antara input dan output dengan mencari biaya sumber daya
minimum, sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya ( RobbinsdanCoultar , 1996). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa sistem manajemen adalah satu kesatuan yang saling berhubungan
dalam organisasi yang digunakan dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami manajemen sebagai suatu sistem.
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem manajemen dan penerapannya.
BAB II
PEMBAHASAN
PROSES
INPUT TRANS OUTPUT
FORMASI
Lingkungan
Luar
SDM
Proses
UANG Barang dan jasa
Transformasi
MATERIAL
Manajemen
TEKNOLOGI
INFORMASI
G. Sistem Komunikasi
Komunikasi melingkupi keseluruhan proses manajerial, ia mengintegrasikan
fungsi-fungsi manajerial, dan menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya.
Misalnya, sasaran yang ditentukan dalam perencanaan dikomunikasikan sehingga
struktur organisasi yang tepat bisa direncanakan. Untuk mengisi peran, komunikasi
merupakan hal yang pokok dalam mengadakan seleksi, penilaian, dan pelatihan para
manajer. Begitu jg kepemimpinan yang efektif dan penciptaan suatu lingkungan yang
selaras dengan motivasi tergantung pada komunikasi.
Fungsi dari sistem komunikasi adalah menghubungkan dengan lingkungan luarnya,
dimana terdapat banyak pengklaim. Karena pelanggan merupakan faktor penyebab
terbentuknya semua perusahaan, yang kemudian memungkinkanperusahaan
menyediakan produk dan jasa sambil mencari laba.
H. Output
Merupakan tugas manajer untuk menjamin penyediaan dan menggunakan input
perusahaan, mentransformasikannya melalui fungsi-fungsi manajerial seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengisian lowongan, kepemimpinan dan pengendalian.
Output lain adalah integrasi tujuan, berbagai klaim terhadap perusahaan
mempunyai tujuan yang berlainan dan sering kali sangat berlawanan.Sudah menjadi
tugas manajer untuk memecahkan konflik dan mengintegrasikan tujuan-tujuan tersebut.
b. Sistem Manajemen K3
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja diIndonesia
masih jauh dibandingkan sistem manajemen lainnya, seperti sistem manajemen mutu
dan lingkungan. Banyak perusahaan yang masih mengabaikan sistem ini, di samping itu
pengetahuan dan kepedulian masyarakat pada umumnya dan kalangan industri
pada khususnya masih rendah tentang pentingnya penerapan Sistem Manajemen K3,
walau ketentuandan persyaratannya sebenarnya telah ditetapkan beberapa tahun lalu.
Penerapan peraturan perundang-undangan dan pengawasan serta perlindungan para
pekerja sangat memerlukan sistem manajemen industri yang baik dengan menerapkan
K3 secara optimal. Sebab, faktor kesehatan dan keselamatan kerja sangat
mempengaruhi terbentuknya SDM yang terampil, profesional dan berkualitas dari
tenaga kerja itu sendiri. K3 tampil sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya
produktivitas tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat ganda
kegairahan serta kenikmatan kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah penerapan peraturan/stadar K3 secara terpadu dalam sistem manajemen
perusahaan. Prinsip-prinsip penerapan SMK3 mengacu kepada 5 prinsip dasar SMK3
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.
PER 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatandan Kesehatan Kerja BAB
III ayat (1) yaitu :
1. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjaminkomitmen
terhadap penerapan Sistem Manajemen K3.
2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapankeselamatan
dan kesehatan kerja.
3. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan
mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yangdiperlukan untuk
mencapai kebijakan, tujuan, serta sasaran keselamatan dankesehatan kerja.
4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatankerja
serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemenK3
secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerjakeselamatan dan
kesehatan kerja.
http://fastafiqfahmi.blogspot.co.id/2014/05/manajemen-sebagai-sistem.html
http://itwee.blogspot.co.id/2015/08/manajemen-sebagai-suatu-sistem.html
http://minarthynarthy.blogspot.co.id/2012/12/manajemen-sebagai-suatu-sistem.html
http://soinun.blogspot.co.id/2014/09/manajemen-sebagai-sistem.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:7X_6EQaow1QJ:staff.unila.ac.id/ekobudisulistio/files/2013/09/Pertemuan-1-
Pengertian-Manajemen.ppt+&cd=9&hl=en&ct=clnk