Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan langkah pertama dalam proses konseling, membina hubungan
sangatlah peting dan konseling adalah bentuk khusus dari hubungan atau komunikasi
interpersonal. Dalam hal ini diartikan bahwa kaidah-kaidah yang berlaku pada proses
komunikasi yang berarti berlaku juga dalam proses konseling.
Komunikasi diantara orang-orang yang ada dalam satu hubungan konseling harus
menunjukan sikap menerima dan respeck, konselor harus harus berempati terhadap klien.
Oleh karena itu makalah ini akan menjelaskan secara singkat tentang aspek psikologi
(komunikasi dalam konseling)

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui komunikasi dalam konseling
2. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui pengertian komunikasi konseling
b. Untuk mengetagui unsur-unsur komunikasi
c. Untuk mengetahui macam-macam komunikasi dalam konseling
d. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi
e. Manfaat komunikasi konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang orang
mengatur lingkungannya dengan :
1. Membangun hubungan antara sesama manusia
2. Melalui pertukaran informasi
3. Untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain
4. Berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Book,1980)
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada penerima
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku itu.
Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling mengerti
yang mendalam.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Komunikasi adalah suatu
proses penyampean pesan ( idea atau gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi
saling mempengaruhi antara keduanya.
Umumnya komunikasi dilakukan menggunakan kata-kata yang tepat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok
orang dapat dipahami oleh pihak lain

B. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN KOMUNIKASI
1. Penghampiran
Dapat dikembangkan dengan berbagai cara:
a. Ungkapan salam dan sapaan yang penuh sopan, dengan nada suara yang baik
b. Penampilan diri dengan postur fisik yang meyakinkan.
c. Gerakan fisik yang disertai dengan perhatian secara menyeluruh.
1) Pengakuan, sentuhan, dan kontak fisik yang sederhana dan penuh perhatian,
disertai dengan sikap yang menunjukan bahwa kehadiran konselor sebagai
suatu yang akan memberikan makna bagi klien.

2
2) Memelihara kontak mata secara menyeluruh dan tepat sesuai dengan situasi
dan topik bahasan.
d. Mengamati dan menyimak dengan penuh perhatian.
e. Empati
Keterampilan empati dapat dilakukan dengan memberikan respon dalam bentuk:
1) Sikap menerima dan memahami ungkapan klien
2) Memberikan perhatia yang mendalam terhadap ungkapan klien.
3) Memberikan dukungan terhadap ungkapan tertentu.
4) Merangkumkan
2. Konfrontasi
Keterampilan konfrontasi merupakan cara konselor untuk membetulkan titik
perbedaan atau pertentangan dalam situasi sebagai berikut:
a. Perbedaan antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan klien.
b. Perbedaan antara apa yang dikatakan dengan apa yang nampak.
c. Pemecahan masalah
Ada tujuh tahapan yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah:
1) Menjajaki masalah
2) Memahami masalah
3) Membatasi masalah
4) Menjabarkan alternative
5) Mengevaluasi alternatif.
6) Memilih alternatif terbaik
7) Menerapkan alternative

3
C. Unsur-unsur dalam komunikasi
1. Sumber
Semua komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembantu atau pengirim
informasi. Dalam komunikasi konseling, sumber dapat terdiri dari satu orang.
2. Pesan
Suatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan melalui
tatap muka atau melalui media komunikasi, isinya dapat berupa informasi atau
nasehat.
3. Media
Alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Yang
termasuk media meliputi : pancaindra, telepon, surat dll.
4. Penerima
Pihak yang menjadi sasaran yang dikirim oleh sumber, penerima dapat terdiri dari
satu orang atau lebih.
5. Pengeruh atau efek
Perbedaan apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan
sesudah menerima pesen. Pengeruh ini dapat terjadi pada pengetahuan, sikap dan
tingkah laku seseorang. Karena itu, pengeruh dapat juga diartikan perubahan atau
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan.
6. Umpan balik atau tanggapan :
Salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima.

D. Macam macam komunikasi dalam konseling


Komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan keaktifitas hubungan
antara manusia dangan kelompok. Komunikasi ini terdiri dari beberapa jenis yaitu
1. Komunikasi Verbal
Yaitu komunikasi yang menggunakan bahasa. Bahasa dapat didefinisikan seperangkat
kata yang telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi kalimat yang
mengandung arti.

4
Komunikasi ini terdiri dari beberapa aspek yaitu
a. Vocabulary, komunikasi tidak akan berjalan efektif bila pesan yang disampaikan
dengan kata-kata yang tidak dimengerti oleh karena itu dalam proses konseling
olah kata menjadi penting dalam komunikasi.
b. Racing (kecepatan), komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik. Tidak terlalu lambat atau cepat dalam proses
konseling.
c. Intonasi suara, aspek ini mempengaruhi pesan dramatis sehingga pesan menjadi
lain artinya.
d. Humor, aspek ini dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989)
memberi catatan bahwa tertawa dapat menghilangkan stress. Tertawa
mempunyai hubungan psikis dan fisik. Dan disini yang harus diingat bahwa
humor merupakan satu satunya selingan dalam berkomunikasi.
2. Komunikasi Non Verbal
Yaitu penyampaian pesan tidak menggunakan kata-kata melainkan dangan
menggunakan bahasa tubuh. Komunikasi non verbal merupakan bentuk komunikasi
yang mewarnai corak konseling sebagai suplemen (tambahan) komplemen dan
subtitusi (pengganti) komunikasi verbal. Oleh karena itu seorang konselor herus
memiliki pemahaman dan keterampilan dalam komunikasi non verbal.
Fungsi dari komunikasi non verbal anatara lain :
a. Meyakinkan apa yang diucapkannya
b. Menunjukan perasaan dan emosi yang tidak dapat diutarakan dengan kata-kata
oleh klien.
c. Menunjukan jati diri sehingga orang lain dapat mengenalnya (identity)
d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna
Beberapa hal yang termasuk dalam komunikasi non verbal adalah :
a. Ekspresi wajah, wajah merupakan sumber yang kaya akan komunikasi. Sebab
ekspresi wajah merupakan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, yang merupakan signal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
menggunakan kontak mata selama berkomunikasi, menandakan orang tersebut
menghargai lawan bicara.

5
c. Sentuhan, adalah bentuk komunikasi personal. Sebab sentuhan lebih bersifat
spontan, perhatian, dukungan emosional dan simpati.
d. Postur tubuh dan gaya jalan, cara seseorang berjalan duduk, berdiri, dan bergerak
memperhatikan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan
emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Suara rintihan, menarik nafas panjang dan tangisan merupakan ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan komunikasi lainya, suara dapat menjadi pesan yang amat
jelas.
f. Gerak isyarat yaitu gerak yang dapat memperjelas atau mempertegas
pembicaraan. Menggunakan syarat sebagai bagian total dalam berkomunikasi
seperti mengetuk kaki, atau menggerakan tangan selama seseorang berbicara
menunjukan seseorang sedang mengalami stress, bingung, atau sebagai upaya
menghilangkan stress.

E. Komunikasi antar pribadi


Komunikasi ini merupakan proses pemberi dan penerima pesan antara dua atau lebih
dengan melibatkan beberapa pengaruh umpan balik. dalam proses konseling komunikasi
antar pribadi perlu dikuasai oleh konselor demi keefektifan konseling. Dalam proses
konseling, komunikasi antar pribadi memungkinkan terjadinya interaksi yang bersifat
pribadi antara konselor dank lien.
Komunikasi ini ditandai dengan adanya :
2. Pikiran berdasarkan informasi psikologis
3. Interaksi berdasarkan pengetahuan yang lebih jelas
4. Interaksi berdasarka aturan yang dibuat pribadi
Adapun maksud dari komunikasi antar pribadi sebagai berikut :
1. Menemukan diri sendiri
2. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain
3. Mengubah sikap dan prilaku sendiri dengan orang lain
4. Bersifat menghibur dan memberi bantuan

6
5. Komunikasi antar pribadi dapat merangsang timbulnya saling meniru dan saling
melengkapi prilaku individu yang setu dengan yang lain

F. Manfaat atau Pentingnya komunikasi dalam konseling


Dalam proses konseling, tidak terlepas dari komunikasi timbal-balik antara konselor dan
klien. Komunikasi disini diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari satu pihak
ke pihak lain agar saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya komunikasi
dilakukan dengan lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya konseling. Maka untuk
terlaksananya komunikasi yang dialogis dan mengajak klien berpartisipasi secara aktif,
selain dari memahami karakter klien adalah juga perlu menguasai keterampilan
komunikasi dialogis. Sekurang-kurangnya ada delapan keterampilan dialogis yang harus
dikuasai yaitu :
1. Pemahaman, merupakan keterampilan dasar dalam proses komunikasi yang bersifat
dialogis
2. Empati, mempunyai makna sebagai satu kesediaan untuk memahami orang lain
3. Merangkum, merupakan salah satu aspek dalam proses komunikasi konseling baik
dalam memulai, sedang berjalan , dan mengakhiri.
4. Kejujuran, konselor selaku komunikator harus mampu menunjukan kejujurannya dari
yang diungkapkan.
5. Sensitive, adalah suatu tindakan dalam memberikan respon kepada tindakan orang
lain dalam bentuk mempertahankan hak asasi sendiri yang mendasar tanpa melanggar
hak asasi orang lain.
6. Konfrontasi, digunakan untuk membenarkan respon terhadap peran seseorang yang
menyandang yang tidak sesuai.
7. Pemecahan masalah, pemecahan masalah sangat diperlukan dalam komunikasi
konseling untuk membantu klien dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampean pesan ( idea atau gagasan) dari satu pihak
ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi antara keduanya. Pada umumya
komunikasi dilakukan secara lisan yang berimbas pada keefektifan sehingga pihak kedua
lebih dapat menerima pesan yang disampaikan dengan baik. Akan tetapi pada sisi lain
komunikasi non verbal yang tidak kalah pentingnya dalam proses komunikasi, apalagi
jika dalam proses konseling. Pendekatan secara persuasive melelui gerakan gerakan
atau isyarat isyarat merupakan komponen yang tidak terpisahkan selain dari pada
komunikasi verbal.
B. Saran
Diharapkan agar perawat mampu menerapkan bagaimana dalam melakukan komunikasi
dalam konseling, agar terciptanya hubungan yang baik anatara perawat dengan klien

8
DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa, Singgih, Konseling Dan Psikoterapi, Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia,
1992

Surya, Muhammad, Psikologi Konseling,Bandung : CV Pustaka Bani


Quraisy,2003

Anda mungkin juga menyukai