Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PENYAKIT

CACING TAMBANG
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
BLUD UPT
dr. Deborah J Rattu, MH.Kes, MKM
PUSKESMAS
NIP. 19730315 200604 2 016
PAGARSIH

Penanganan penyakit cacing tambang adalah langkah-langkah yang


dilakukan petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus penyakit
1. Pengertian cacing tambang.
Penyakit cacing tambang adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
infestasi parasit Necator americanus dan Ancylostoma duodenale.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
2. Tujuan penyakit cacing tambang bagi petugas kesehatan di UPT Puskesmas
Pagarsih.
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pagarsih Nomor
3. Kebijakan
Tentang Pelayanan Klinis.
PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
4. Referensi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
1. Alat tulis
2. Stetoskop
5. Prosedur 3. Tensimeter
4. Temometer
5. Antropometri
6. Langkah-langkah 1. Petugas melakukan anamnesis.
Keluhan: Pada infestasi ringan cacing tambang umumnya belum
menimbulkan gejala. Namun bila infestasi tersebut sudah berlanjut
sehingga menimbulkan banyak kehilangan darah, maka akan
menimbulkan gejala seperti pucat dan lemas.
Faktor Risiko
a. Kurangnya penggunaan jamban keluarga.
b. Kebiasaan menggunakan tinja sebagai pupuk.
c. Tidak menggunakan alas kaki saat bersentuhan dengan tanah.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Konjungtiva pucat
b. Perubahan pada kulit (telapak kaki) bila banyak larva yang
menembus kulit, disebut sebagai ground itch.
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikroskopik pada tinja segar ditemukan telur dan
atau larva.
4. Petugas menegakkan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang. Klasifikasi :
a. Nekatoriasis
b. Ankilostomiasis
Komplikasi : anemia, jika menimbulkan perdarahan.
5. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif
a. Pirantel pamoat selama 3 hari, atau
b. Albendazole 400 mg, dosis tunggal, tidak diberikan pada wanita
hamil.
c. Sulfasferosus
d. Petugas memberikan konseling dan edukasi
a. Masing-masing keluarga memiliki jamban keluarga. Sehingga
kotoran manusia tidak menimbulkan pencemaran pada tanah
disekitar lingkungan tempat tinggal kita.
b. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
c. Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja
manusia.
d. Menggunakan sarung tangan jika ingin mengelola
PEMBERIAN INFORMASI Halaman 2/2

limbah/sampah.
e. Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukkan aktifitas
dengan menggunakan sabun.
f. Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap bersih dan
tidak lembab.
e. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan terapi dalam status rekam
medis pasien.
f. Petugas menuliskan ke dalam buku register.
7. Bagan alir
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
1. IGD
9. Unit terkait 2. Poli Umum
3. Poli MTBS
1. Rekam Medis
10. Dokumen terkait
2. Catatan Tindakan
No. Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
11. Rekaman historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai